Anda di halaman 1dari 5

V.

INDEKS LUAS DAUN


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Daun merupakan organ tubuh tanaman yang penting, karena pada
daun terdapat komponen dan sekaligus tempat berlangsungnya proses
fotosintesis, respirasi, dan transpirasiyang menentukan arah pertumbuhan
dan perkembangan suatu tanaman. Oleh karena itu luas daun merupakan
salah satu parameter penting dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek
luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju fotosintesis merupakan parameter
yang erat terkait dengan luas daun.
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun
adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masingmasing

faktor

tersebut

memiliki

kepentingan

sendiri

dalam

penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses


metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk
pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang
diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat
tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran. Pengukuran luas
daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik daun.
Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun
bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun-daun
tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter
(LAM) ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa
memetik daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daundaun
tidak berkurang atau bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak
memetik daun dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan atau
rumus. Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun
merupakan teknik pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak
dan pengukuran cepat serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin
sulit tersedianya. Pada karet digunakan persamaan regresi terhadap ukuran
panjang dan lebar daun.

Pada dasarnya luas daun ditaksir berdasarkan jumlah bulatan yang


terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, namun
waktu yang digunakan untuk mengukur suatu luasan daun relative lama.
Indeks daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan
waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami
penurunan dengan bertanbahnya umur tanaman, akibat perubahan
morfologi tanaman tersebut. Indeks luas daun merupakan suatu peubah
yang menunjukkan hubungan antar luas daun dan luas bidang yang
tertutupi. Laju perubahan nilai ILD sangat tergantung dengan kualitas
metabolism dalam pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu ILD sering
digunakan sebagai indicator dalam pertumbuhan tanaman yaitu sebagai
salah satu peubah untuk mengetahui intensitas radikal diintersepsi oleh
daun sehingga dapat diduga nilai biomassanya.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara V mengenai Indeks Luas Daun adalah
untuk menentukan indeks luas daun pada berbagai macam jenis daun
dengan metode gravimetri.

B. Tinjauan Pustaka
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat
atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen
dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera

diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode


gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan
(Anonim, 2015).
Metode pengukuran LAI (Leaf Area Indeks/Indeks luas daun) secara
langsungdi lapangan, yaitu dengan menggunakan beberapa pendekatan.
Pertama, metode Destructive Harvesting. Kedua, metode penimbangan berat
daun. Ketiga, metode allometry dan metode kontak secara tidak langsung
(indirect contact) seperti garis timbangan pengukur garis tegak lurus (plimp
lines) atau inclined point quadrats, dan metode tidak kontak tidak secara
langsung (indirect noncontact methods) menggunakan peralatan Decagon
Ceptometer atau analisis hemispheric photography (Asner, 2003).
Leaf Area Index (LAI) merupakan salah satu indikator untuk
menentukan intensitas radiasi yang dapat diserap oleh tanaman untuk proses
fotosintesis. LAI juga sebagai peubah struktur tunggal yang banyak
digunakan untuk menghitung karakteristik pertukaran energi dan massa pada
sebuah ekosistem terestrial seperti intersepsi, transpirasi, fotosintesis netto
dan asimilasi kanopi. Tajuk tanaman yang memperhatikan konsep LAI
optimum atau LAI kritis menujukan nilai Crop Growth Rate (CGR) bersama
dengan meningkatkanya LAI, sampai tercapai nilai LAI pada saat penyerapan
radiasi matahari paling besar (Pearce, et al., 2007).
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun
adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masingmasing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya,
seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain
tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek
luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian
ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara
atau teknik pengukuran (Meder, 2004).
Luas daun merupakan salah satu parameter penting dalam analisis
pertumbuhan tanaman. Indeks luas daun, laju tumbuh relatif, dan laju
fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun. Faktor

yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan
hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut
memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran
laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran
yang diperlukan. Pada pengukuran indeks luas daun (ILD), tentunya
kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian, ketepatan dan
kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik
pengukuran (Bambang, et al,. 2008).

C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara V mengenai Indeks Luas Daun dilaksanakan pada
hari Kamis, 9 April 2015 pukul 13.00-15.00 WIB bertempat di
Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1.) Penggaris/Mistar
2.) Kertas buram
3.) Timbangan analitik
4.) Alat tulis
b. Bahan
1.) Berbagai macam daun
3. Cara kerja
a. Mengambil daun yang utuh
b. Mengidentifikasi bagian-bagian daun dan menulisnya

c.
d.
e.
f.
g.

Menggambar replika daun dan mengguntingnya


Meninmbang berat kertas replika daun
Menimbang berat kertas total
Mengukur luas kertas total
Mengukur luas daun dengan metode GRAVIMETRI.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2015. http://id.wikipedia.org/2012/08/Petunjuk Praktikum Kimia


Analitik, Diakses pada hari Rabu, 8 April 2015, pukul 16.40 WIB.

Asner, G.P., Scourlock, J.M.O., & Hicke, J.A., 2003. Global Syntesis of Leaf Area
Index Observations for Evological and Remote sensing studies Global &
Biogeography volume 12, halaman 191-205.
Gardner, F. P & R. B. Pearce dan R. L. Mitchell., 2007. Fisiologi Tanaman.
Jakarta: PT Gramedia.
Mader, S,S. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Bambang B. & Hariya. 2008. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 (1) Hal
17-22. Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong.
Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai