teryata beras masih banyak tersedia, maka beras sisa tersebut boleh dijual ke
luar kampung naga. Untuk masalah pernikahanpun, diperbolehkan menikah
dengan orang luar kampung naga di asalkan masih seagama.
Masyrakat kampung naga masih sangat memegang erat adat istiadat yang
merupakan turunan dari budaya hindu yang bercampur dengan islam. Misalnya
dalam satu minggu terdapat hari tabu yaitu hari dimana masyarakat meyakini
bahwa bila berdoa di hari tersebut maka doa itu akan dikabulkan antara lain hari
selasa, rabu dan sabtu.
Bangunan di kampung naga di sebut rumah jelopong yang memiliki arsitektural
unik. Ke semua atap berbentuk pelana yang terbuat dari daun tepus dan ijuk
yang dapat bertahan 15 hingga 20 tahun tanpa bocor. Jendela untuk ruang tamu
ada yang telah menggunakan kaca dan untuk jendela dapur menggunakan
kayu. Bilik tembok terbuat dari anyaman bambu tanpa di cat, melainkan hanya
di kapur. Sedangkan untuk kolom masih menggunakan kayu yang terhubung
dengan pondasi batu. semua rumah berbentuk panggung yang di bawahnya
disekat sebagai kandang ternak unggas. Rumah-rumah menghadap ke utara
atau keselatan kecuali bangunan umum. Dengan rumah-rumah yang berdekatan
dan berjajar rapi sehingga terlihat lebih akrab dan rukun.`56
Akhirnya hujan reda saatnya melanjutkan eksplorasi. Oh iya di sini juga terdapat
rumah yang katanya merupakan rumah yang paling pertama di bangun dan
menjadi rumah pantangan yang tidak boleh di foto sama sekali dan tidak boleh
dimasuki warga dari dalam maupun luar kampung naga. Jadi, kami sama sekali
tidak boleh memfoto rumah yang bersangkutan.
Kemudian pak pemandu mengajak kami masuk kesalah satu rumah dalam
rangka mempelajari interior rumah tersebut. Tentunya dengan izin pemilik
tersebut. Kami masuk langsung dari dapur menuju ruang tengah kemudian
barulah ke ruang tamu lalu kembali ke dapur untuk berinterview. Di rumah ini, di
antara jeruji jendela dapur terpasang sebatang jeruji kayu yang ditidurkan
dengan arah horizontal dengan ujung bercabang dua. Fungsinya tidak lain
adalah agar dapat memudahkan menutup jendela dari dalam ruangan. Dari
interiview tersebut diketahui bahwa ukuran baku dibagunnya rumah jelopong
adalah menggunakan balok kayu sebanya 20 buah sebagai kolom dan ringbalk.
Bila ukuran rumah akan diperbesar maka balok kayu boleh di tambah. Perlu
dicatat bahwa listrik tidak masuk ke kampung naga. Sehingga untuk penerangan
pada malam hari digunakalah lampu teplok.
Hari benar benar mulai gelap. Karena telah selesai waktu kita survey di kampung
naga ini selama 2 jam maka saatnya kami harus kembali ke bus untuk
melanjutkan perjalanan menuju tempat selanjutnya. Akhirnya kami
meninggalkan kampung naga yang unik ini dengan rasa penasaran yang telah
terjawab sepenuhnya.
sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika. Sebagai
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.,
LL.M., sering bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan
bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut dia sering
mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung
tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Berulang kali pembicaraan
tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi
Kota Bandung dan Gedung Merdeka.
Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia
Afrika, maka lahirlah gagasan dia untuk mendirikan Museum Konperensi Asia
Afrika di Gedung Merdeka ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat
Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri antara
lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat
sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto. Gagasan pendirian Museum
Konperensi Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia
Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan
Konsuler Departemen Luar Negeri, bekerja sama dengan Departemen
Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah daerah
Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan
pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh PT. Decenta, Bandung. Museum
Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI Soeharto pada
tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia
Afrika.
Menurut kabar berita harian kompas, pada tahun 2009 Departemen Luar Negeri
memulai melakukan revitalisasi terhadap museum KAA dalam penambahan
sarana dan prasarana dan juga kualitas melayani pengunjung. Seperti dibukanya
seluruh bagian gedung merdeka (tidak hanya museum) untuk umum termasuk
ruang konferensi. Kepala Museum KAA Isman Pasha di sela-sela Pembukaan
Peringatan KAA ke 54, Sabtu 18 april 2009 di Gedung Merdeka, mengatakan,
Museum KAA diproyeksikan sebagai pusat pembelajaran sejarah diplomasi dan
pendidikan luar negeri Indonesia. Atas pertimbangan ini, perlu ada perubahan
konsep pelayanan dan penataan museum ini.
"Kalau dulu, orang berkunjung ke museum hanya ingin lihat lalu pulang. Ke
depan, di museum ini, kami menginginkan pengunjung punya pengalaman
berharga. Seperti halnya orang mengunjungi Gedung Putih di Washington DC,
Amerika Serikat," ungkap Isman. Ke depan, perubahan itu menyangkut seluruh
kompleks Gedung Merdeka.
"Selama ini, bicara Museum KAA kan taunya hanya sepojok ruang yang disebut
ruang pamer tetap. Padahal, yang menyangkut Museum KAA ini adalah seluruh
fungsi Gedung Merdeka," tuturnya. Di Museum KAA ini akan disediakan tempat
khusus bagi pengunjung agar bisa melakukan simulasi debat dan diplomasi.
Setelah direnovasi, pintu masuk utama diubah, yaitu berada di Jalan
Cikapundung Timur.