Anda di halaman 1dari 37

Tugas Akhir Arsitektur

WONOSOBO DESIGN CENTER

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Wonosobo Design Center

2.1.1. Pengertian Wonosobo Design Center

Wonosobo Design Center adalah wadah pusat informasi,


konsultasi pameran dan konsultasi rancangan produk desain yang
melayani masyarakat umum dan para perancang. Produk yang
diutamakan adalah produk bidang interior dan arsitektur, serta
kegiatan pemasaran dan pameran rancangan produk desain
arsitektur, interior dan hasil karya seni UKM dengan cara pameran
atau promosi yang terdapat di kota Wonosobo.

2.1.2. Fungsi Gedung Pusat Desain

Fungsi Pusat Desain adalah sebagai wadah atau tempat


untuk menampung kegiatan promosi yang melayani masyarakat
dengan memberikan informasi yang komunikatif dan representatif
dalam bentuk pameran, show room, serta dilengkapi dengan
fasilitas lainnya yang mendukung untuk memperlancar kegiatan
tersebut.

Secara khusus fungsi pusat desain arsitektur dapat


dijabarkan sebagai berikut :

1. Konsultasi perencanaan dan perancangan arsitektur dan interior.


2. Mengadakan seminar, symposium, konferensi pers, dan
pameran.
3. Sebagai wadah/tempat yang menampung kegiatan promosi yang
melayani masyarakat dengan cara memberikan informasi yang
komunikatif dan representatif dalam bentuk pameran,

1
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

showroom, dan serta dilengkapi dengan fasilitas konsultasi dan


fasilitas lain yang mendukung kegiatan tersebut.
4. Sebagai tempat para konsultan untuk membuka praktek atau jasa
konsultan.
5. Sebagai tempat dari para pengusaha property untuk menawarkan
rumah atau hunian bagi para konsumen.
6. Sebagai pusat peluncuran produk-produk baru di bidang
konstruksi dan property.
7. Sebagai wadah untuk saling berkomunikasi dan bertukar pikiran
antara perancang, konsumen dan produsen bahan bangunan serta
perlengkapan interior.
2.1.3. JENIS KEGIATAN
Berdasarkan jenis aktivitas/kegiatan yang berlangsung
didalamnya, kegiatan yang ada pada Gedung Pusat Desain adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan Pameran
Merupakan kegiatan informasi, konsultasi, dan promosi.
2. Kegiatan Promosi
Merupakan Kegiatan yang menjadi satu dengan aktifitas
pameran. Aktivitas meliputi demand dan supply, dalam hal ini
demand adalah pengunjung yang berminat membeli, sedangkan
supply adalah berupa jasa informasi, konsultasi, serta pelayanan
pemesanan produk arsitektur sedangkan berdasarkan pelayanan
kegiatan promosi dalam pusat desain menggunakan order
system yaitu pemesanan barang melalui sarana komunikasi, pos,
dan telekomunikasi/telepon.
3. Kegiatan Pelayanan Jasa Konsultasi
Kegiatan konsultasi di bidang arsitektur dan interior terdapat di
dalam aktivitas kantor sewa yang cenderung mengarah pada
bentuk pameran, yaitu informasi, promosi, dan konsultasi. Jenis
aktivitas ini merupakan aktivitas utama dalam pusat desain,
sedangkan jenis usaha dalam perkantoran sewa hanya
merupakan satu jenis usaha saja.
4. Kegiatan Ilmiah

2
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Kegiatan ilmiah merupakan aktivitas penunjang dalam pusat


desain berupa kegiatan seminar, diskusi, ceramah, konferensi,
ruang komputer untuk informasi, laboratorium fotografi
Arsitektur, kegiatan kepustakaan arsitektur, serta kegiatan ilmiah
lainnya yang dilengkapi dengan sarana audio visual yang dapat
mendukung produk yang dipamerkan dalam pusat desain.

2.1.4. PELAKU KEGIATAN

Pelaku kegiatan dalam Gedung Wonosobo Design Center


terdiri dari penyewa, pemilik, pengelola dan pengunjung.

1. Penyewa
Termasuk para penyewa ruang sewa/pamer yang akan
memperuntukkan produk atau jasanya di pusat desain.
Penyewa dapat dibedakan menjadi dua :

Penyewa tetap, yaitu penyewa yang menyewa ruang


dengan jangka waktu yang panjang (min 2 tahun).
Penyewa temporer, yaitu penyewa yang menyewa ruang
dalam jangka waktu yang relatif pendek (untuk suatu even
tertentu).
Aktivitas utama adalah aktivitas pameran dan aktivitas
penunjang. Aktivitas Pameran, dengan kegiatan memamerkan
dan mempromosikan produk bagan bangunan dan
perIengkapan interior/arsitektur secara komunikatif, apresiatif
dan rekreatif. Dapat dibedakan antara:

Pameran tetap, adalah aktivitas pameran yang berlangsung


cukup lama, baik dalam system penataan unit/ruang pamer,
ruang model.

3
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Pameran tidak tetap, yang berlangsung dalam jangka


waktu yang relatif singkat dengan materi pameran yang
dapat berganti.
Aktivitas Penunjang antara lain :

Pertemuan, seperti seminar, diskusi, ceramah ataupun


pertemuan lainya.
Sinema/audio visual, untuk menginformasikan kepada
pengunjung tentang suatu produk secara visual.
Perkantoran asosiasi, seperti perkantoran untuk organisasi
keprofesian, interior dan arsitektur (konsultan).
2. Pemilik
Merupakan pihak yang memiliki bangunan yang bersangkutan,
dalam hal ini pihak swasta yang berbadan hukum.

3. Pengelola
Adalah pihak yang dipercaya oleh pemilik dan bertanggung
jawab sepenuhnya pada pemilik dalam mengatur maupun
mengelola operasional bangunan.

Aktivitas pengelolaan bangunan (pusat desain) meliputi


kegiatan administrasi-keuangannya sendiri, pelayanan kepada
penyewa dan pengunjung, serta pemeliharaan dan perawatan
bangunan.

4. Pengunjung
Adalah khalayak umum yang membutuhkan informasi desain,
termasuk di sini adalah tamu penyewa/pengelola ataupun tamu
khusus.

Aktivitas pengunjung meliputi kegiatan melihat, memilih,


merancang, konsultasi dan memiliki.

4
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Melihat, menikmati berbagai macam produk beserta


informasinya
Memilih, kegiatan penyeleksian di antara berbagai produk
sesuai dengan kebutuhan dan selera.
Merancang, kegiatan dalam rangka mencari keserasian dan
kecocokan produk yang telah dipilih dengan melihat contoh
secara langsung.
Konsultasi, kegiatan konsultasi dengan pihak yang ahli
(konsultan) mengenai rancangan yang diinginkan.
Memiliki, kegiatan yang berupa pembelian mengenai pilihan
produk yang sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

2.2. Tinjauan Desain

2.2.1. Pengertian Desain

Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan


berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata
desain bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata
kerja. Sebagai kata kerja, desain memiliki arti proses untuk
membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda,
desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk
obyek nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek


fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya
datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun
dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses
(secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga
muncul istilah perancangan proses. Salah satu contoh dari

5
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri


kimia.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang


menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan
seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar
karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa
dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan
fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk
kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang
dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan
(desain).

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam


disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape,
bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk
prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti
keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis),
proporsi (proportion) dan kesatuan (unity), kemudian
membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

2.2.2. Sejarah dan Perkembangan Desain di Indonesia

Sejarah perkembangan desain bisa dikatakan bermula dari


revolusi industri di Eropa. Meskipun sebenarnya dasar
perkembangan desain adalah juga ditentukan oleh pertumbuhan
seni rupa dan kerajinan sejak manusia ada di muka bumi ini.

Di Indonesia, pengembangan desain diawali dengan


membentuk Design Center oleh Fakultas Perencanaan dan Sipil
Institut Teknologi Bandung tahun 1968 yang pada waktu itu
diperkenalkan dalam Expo 70 di Osaka Jepang.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pembentukan ASEAN

6
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

sebagai wadah pemersatu Bangsa-bangsa Asia Tenggara tahun


1976 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
penyelenggaranya, salah satu keputusan penting yang dikeluarkan
adalah suatu saran agar setiap anggota ASEAN memiliki dan
mendirikan pusat pengembangan Desain dan Kerajinan. Setelah itu
dengan adanya kegiatan-kegiatan yang berkisar pada masalah-
masalah desain dengan berbagai aspek, dalam sebuah lokakarya
muncullah gagasan untuk membentuk sebuah organisasi yang pada
waktu itu diberi nama IADI (Ikatan Ahli Desain Indonesia).
Munculnya organisasi IADI merupakan manifestasi dari kehadiran
profesi desain di Indonesia, dan timbulnya kesadaran akan
tanggung jawab profesi para ahli desain Indonesia.

2.2.3. Tujuan Desain

Berdasarkan berbagai teori tentang desain, ada beberapa


tujuan yang ingin di capai dari pembuatan desain. Beberapa tujuan
ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Desain bertujuan untuk menyesuaikan antara hasil desain dengan


manusia sebagai pemakainya dengan menyadari kelebihan
keterbatasan serta kemampuan yang dimilikinya.

2. Desain yang di padupadankan dengan unsur-unsur seni dan


teknologi bertujuan untuk mencapai keamanan, kenyaman dan
keindahan.

3. Desain di ciptakan dengan tujuan agar dapat meningkatkan


efisiensi, produkvitas dan kualitas hidup manusia.

2.2.4. Pengelompokan Desain

7
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Desain Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan sains dalam membuat desain


struktur dan bangunan. Pengertian yang lebih luas mencakup
desain lingkungan buatan (built environtment) dari ukuran makro
seperti tata kota, urban design, lanskap, sampai bidang yang lebih
mikro seperti desain mebel. Desain Arsitektural biasanya
menyangkut fungsi dan estetika bagi pemakai sedangkan bagi
pengembang atau pembangun (kontraktor) menyangkut masalah
kelayakan dan biaya. Perencanaan arsitektur adalah menggubah
ruang, volume, tekstur, cahaya, bayangan, atau elemen abstrak agar
mencapai estetika yang menyenangkan. Ini yang membedakan
arsitektur dari sains terapan atau rekayasa (engineering) yang
biasanya hanya berkonsentrasi lebih pada aspek fungsional dan
kelayakan desain konstruksi dan struktur.

Dalam bidang Arsitektur bangunan, dituntut keahlian dari


yang kompleks seperti rumah sakit atau stadion hingga bangunan
yang relatif sederhana seperti rumah tinggal. Banyak karya
arsitektur di lihat juga sebagai simbol budaya dan politik dan atau
suatu karya seni. Peran arsitek, meskipun berubah, telah menjadi
sentral keberhasilan atau kegagalan desain dan implementasinya di
dalam lingkungan tempat manusia hidup. Arsitektur juga
merupakan seni merancang lingkungan buatan. Bangunan, lanskap
dan desain jalan memberikan karakter fungsional dan estetika
terhadap suatu proyek.

Arsitektur dapat disebut sebagai ibu seni karena (terutama


pada desain klasik) seluruh seni rupa, dari seni lukis, seni patung,
seni ukir dan lain sebagainya bergabung atau menjadi bagian
integral di dalam arsitektur. Dalam era modern, seluruh seni
tampaknya berdiri sendiri, memisahkan diri dari arsitektur. Seni

8
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

patung atau seni ukir tidak lagi menjadi bagian integral dari suatu
karya arsitektur sebagaimana terdapat dalam desain klasik,
meskipun begitu seni bangunan atau arsitektur masih menjadi
tempat sebagian karya seni di simpan, sebagai hiasan ruang.

Desain Interior

Desain interior adalah proses pembentukan pengalaman


dalam ruang interior melalui gubahan ruang atau pengolahan
volume spasial dan pengolahan permukaan. Desain Interior
memfokuskan perhatian pada aspek psikologi lingkungan,
arsitektur, desain produk dan desain mebel dengan tambahan
dekorasi tradisonal. Desainer interior adalah orang yang dikenal
ahli dalam lapangan desain interior atau mereka yang membuat
desain interior sebagai bagian dari pekerjaannya. Desain interior
adalah praktek kreatif yang menganalisa informasi program,
membentuk arahan konseptual, menentukan arah desain dan
membuat dokumen komunikasi grafis dan konstruksi.

Dalam desain interior terdapat beberapa area spesialisasi


dalam desain interior, seperti desain interior hunian (residential),
retail, perusahaan, hotel dan restoran (hospitality), perawatan
kesehatan (rumah sakit), atau institusional. Bagian penting dari
seluruh gaya desain adalah konsep, warna, proporsi, keseimbangan,
ergonomi dan fungsi desain. Meskipun seluruh gaya membedakan
setiap penggunaan elemen, seluruhnya merupakan bagian integral
dari keseluruhan dan citarasa suatu ruang. Desainer
menggabungkan tujuh elemen desain dan gaya: bentuk, masa,
wujud, garis, warna, tekstur dan pola.

Desain Produk/Desain Industri

9
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Desain industri atau desain produk adalah seni terapan


dimana estetika dan manfaat suatu produk di tingkatkan. Aspek
desain di spesifikasi oleh desainer industri termasuk keseluruhan
bentuk objek, lokasi penempatan detil yang saling menunjang satu
sama lain, warna, tekstur, bunyi dan aspek yang berkenaan dengan
ergonomi produk. Desainer industri dapat pula membuat spesifikasi
aspek yang bertalian dengan proses produksi, pemilihan material
dan cara suatu produk dipresentasikan kepada konsumen di tempat
penjualan.

Pemakaian tenaga desainer industri dalam proses


pengembangan suatu produk diharapkan dapat menambah nilai
produk dengan cara meningkatkan manfaat produk tersebut,
termasuk kemungkinan pengaturan proses produksi sehingga dapat
menekan biasa produksi yang lebih rendah tetapi menghasilkan
produk yang lebih menarik. Untuk menjadi desainer industri
penting diperhatikan bahwa produk yang dihasilkan harus melalui
proses industri, misalnya seorang seniman tidak bisa disebut
desainer industri meskipun mungkin menghasilkan suatu produk.

Meskipun begitu, beberapa desain industri di kenal sebagai


produk klasik yang dapat di sejajarkan dengan karya seni dan karya
rekayasa (engineering). Desain industri fokus terhadap konsep,
proses dan produk.

Sebagai tambahan terhadap pertimbangan estetika, manfaat


(aspek guna, usability) dan ergonomi, juga dapat mencakup
rekayasa objek, faktor kegunaan yang bermanfaat, penempatan
produk di pasar, dan masalah lainnya. Desain produk atau desain
industri sering bersinggungan dengan bidang desain lain seperti
desain informasi dan desain interaksi. Sekolah-sekolah desain
produk atau industri banyak yang memiliki aspek tertentu, berkisar

10
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

antara seni murni (fine art) yang mengarah pada penggayaan


produk (product styling) hingga campuran dengan rakayasa
(engineering) dan desain pameran dan desain interior.

Istilah desain industri muncul di Amerika pada 1940an


dan berkembang selama abad 20, periode ketika peralatan produksi
dipadukan dengan filsafat perencanaan modern untuk menciptakan
objek yang indah dari segi estetik, berguna dan konstruktif menurut
model logika rasional. Pada akhir Perang Dunia I muncul
kecenderungan gerakan yang mengarah pada pengembangan
kehidupan yang lebih baik di daratan Eropa yang salah satunya
ditempuh dengan pengembangan desain. Sebagaimana diutarakan
kaum Futuris Italia, adalah sangat memungkinkan untuk
mengembangkan dunia yang baru, modern dengan konsep masa
depan. Proyek ini menjadi instrumen perubahan kondisi manusia
yang diidentifikasi di sekolah Bauhaus yang menjadi pusat
pandangan baru. Di sekolah Bauhaus tersebut seniman dan desainer
garis depan mengembangkan sistem pendidikan dan praktik
konkret dalam bentuk eksperimen, yang dengan metode ini sekolah
tersebut menghasilkan pengaruh yang dalam terhadap kebudayaan
Eropa keseluruhan. Suatu bahasa objek baru yang ekspresif datang
ke dalam kehidupan dengan material baru seperti baja, metal baru
dan kaca.

2.3. Tinjauan Pameran


2.3.1. Pengertian Pameran
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni
rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas.

11
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

2.3.2. Sejarah dan Perkembangan Pameran di Indonesia


Indonesia memiliki keragaman dan kekayaan
kreativitas produk kerajinan yang terus dinikmati dan
dihargai masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Produk kerajinan Indonesia sudah banyak digunakan
sebagai sarana pendukung interior maupun ekterior dalam
konsep bangunan, bahkan kini menjadi bagian dari gaya
hidup orang Indonesia.

2.3.3. Jenis Pameran


Dari beberapa janis pameran, dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu :

2.3.3.1 Pameran Tetap (Permanent Exhibition)


Pameran Tetap adalah pameran yang
menyajikan karya-karya koleksi galeri nasional
indonesia secara periodik yang ditata berdasarkan
konsep kuratorial dan diselenggarakan oleh galeri
nasional indonesia. Waktu penyelenggraan pameran
tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun.
Pameran temporer, pameran tunggal atau pameran
bersama yang menyajikan karya-karya seni rupa
dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan
oleh galeri nasional indonesia atau kerjasama
dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan pameran
temporer berlangsung minimal selama 10 hari,
maksimal berlangsung selama 30 hari.

Prosedur dan mekanisme Pameran Tetap sebagai


berikut:

12
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

a. Penentuan atau pemilahan koleksi yang


akan dipamerkan mengacu pada konsep
kuratorial dengan mempertimbangkan
aspek sejarah, tematik, dan keragaman
visiualisasi bentuk.

b. Koleksi yang akan dipamerkan harus


dalam kondisi baik dan telah dilakukan
proses perawatan (restorasi/konservasi).

c. Pada ruang pameran tetap disediakan data


(label) informasi berupa pengantar curator
dan pada setiap koleksi yang dipamerkan
juga disediakan label karya atau informasi
lainnya.

d. Perubahan atau pergantian tata pameran


tetap dapat dilakukan secara periodic sata
atau dua tahun sekali.

e. Diupayakan penyebarluasan informasi


tentang pameran tetap melalui berbagai
media publikasi serta di lakukan
bimbingan edukasi untuk pengunjung
yang membutuhkan

2.3.3.2 Pameran Temporer (Temporary Exhibition)

Pameran Temporer adalah pameran tunggal


atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya
seni rupa dalam jangka waktu tertentu yang
diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau
kerjasama dengan pihak lain.Waktu

13
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

penyelenggaraan Pameran Temporer berlangsung


minimal selama 10 hari, maksimal berlangsung
selama 30 hari.

Penjelasan mengenai prosedur pameran.

Prosedur dan mekanisme Pameran Temporer


di Galeri Nasional Indonesia, khususnya yang
diprakarsai oleh pihak di luar Galeri Nasional
Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan pameran


atau pemakaian gedung yang ditujukan
kepada Kepala Galeri Nasional Indonesia.

b. Surat permohonan dilampiri Proposal


Pameran yang memuat konsep pameran,
biodata seniman dan repro karya yang
akan sipamerkan, diajukan selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan sebelum jadwal
permintaan.

c. Setiap pameran yang akan digelar di


Galeri Nasional Indonesia wajib
menggunakan kurator dan merupakan
hasil dari proses kuratorial.

d. Galeri Nasional Indonesia berhak


mendapatkan dokumentasi untuk
kepentingan apresiasi, edukasi dan
kepentingan ilmiah dilaksanakan dalam
rangka publikasi, promosi dan kajian
perkembangan seni rupa.

14
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

2.3.3.3 Pameran Keliling (Traveling Exhibition)

Pameran Keliling adalah Pameran yang


menyajikan karya-karya koleksi Galeri Nasional
Indonesia maupun karya di luar koleksi Galeri
Nasional Indonesia ke berbagai daerah di Indonesia
dan atau di luar negeri yang diselenggarakan oleh
Galeri Nasional Indonesia atau kerjasama dengan
pihak lain.

Waktu penyelenggaraan Pameran Keliling minimal


berlangsung selama 10 hari.

Penjelasan mengenai prosedur pameran:

Prosedur dan mekanisme Pameran Keliling


adalah sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan kuratorial


(TOR/Proposal Kegiatan).

b. Merancang kerjasama dengan lembaga


mitra kerja dalam hal materi dan
pelaksanaan.

c. Menetapkan materi pameran, registrasi


dan asuransi.

d. Merencanakan penulisan materi untuk


dokumentasi dan publikasi.

e. Merencanakan pengecakapan dan


pengiriman karya.

15
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

f. Merencanakan display, acara


pembukaan, program edukasi untuk
publik.

2.3.4 Fungsi Pameran


Kegiatan pameran memiliki fungsi utama
sebagai alat komunikasi antara pencipta seni
(seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Hal ini
sejalan dengan pandangan Wartono (1984: 69) bahwa
fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya
adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada
masyarakat, di samping sebagai media komunikasi
antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran
merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan
apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk apresiasi
terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada
tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk
menggunakan rasio dalam menanggapi persoalan
yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih
melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa dan
mengalami empati dan memperoleh rasa puas dari
pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif.
Selanjutnya, hubungan timbal balik antara seniman
dan apresiator di sajikan pada gambar berikut.

16
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Gambar 2.1 Dinamika teori lingkaran apresiasi seni


Sumber:Chang(1980),http://www.lastplace.com/Journal/artcir
cle.html

Selain itu pameran juga di bedakan menjadi


empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi
edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi. Fungsi
apresiasi di artikan sebagai kegiatan untuk menilai
dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan

17
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

pameran ini di harapkan dapat menimbulkan sikap


menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan
akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat,
menghayati, memahami karya seni yang di
saksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul
apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif,
biasanya seniman, seteleh menonton pameran
biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya
seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada
orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya
bisa menghayati, memahami dan menilai serta
menghargai karya seni. Fungsi edukasi, kegiatan
pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator,
misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya,
dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan pameran
sekolah, maka tentunya karya yang dipamerkan
harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap
siswa dan warga sekolah. Fungsi rekreasi, kegiatan
pameran memberikan rasa senang sehingga dapat
memberikan nilai psikis dan spiritual terutama
hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator
menjadi senang, tenang dan memberikan
pencerahan. Lebih jauh lagi kegiatan menonton
pameran terkait dengan salah satu fungsi seni
sebagai katarsis (pengobat jiwa). Fungsi prestasi di
maksudkan bahwa melalui kegiatan pameran dapat
di ketahui para seniman yang berbakat, Hal ini bisa
kita saksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang
ditampilkan. Apresiator bisa memberi penilaian
apakah seniman yang menciptakan karya ini kreatif

18
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

atau kurang kreatif. Dalam konteks penyelenggaraan


pameran seni rupa di sekolah, fungsi pameran seni
rupa sekolah, di antaranya:

1. Meningkatkan apresiasi seni

2. Membangkitkan motivasi berkerya seni

3. Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas

4. Berkarya visual lewat karya seni

5. Belajar berorganisasi

2.3.5 Manfaat dan Tujuan Pameran:


Setiap pekerjaan yang kita lakukan tentunya
memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan, tujuan
penyelenggaraan pameran di antaranya: tujuan sosial,
tujuan komersial, dan tujuan kemanusian. Tujuan sosial
berarti bahwa kegiatan pameran baik skala luas (di
masyarakat) maupun skala terbatas (di sekolah). Karya
seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan
sosial. Hasil penjualan karya seni yang dipamerkan
disumbangkan kepada yayasan yatim piatu, pendidikan
anak cacat, dan membantu orang yang membutuhkan
uluran tangan kita. Tujuan komersial pameran berkaitan
dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara
penyelenggara pameran. Melalui kegiatan ini seniman
dapat menjual karyanya kepada apresiator dan kolektor
karya seni. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan
pameran adalah untuk kepentingan pelestarian,

19
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya


seni budaya yang di miliki oleh masyarakat. Sejalan
dengan definisi dan tujuan di atas, maka
penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki nilai
manfaat bagi sekolah, guru dan siswa. Secara khusus,
manfaat pameran bagi siswa bahwa, penyelenggaraan
pameran di sekolah memiliki manfaat, di antaranya:

(1) Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa


dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain.

(2) Menambah wawasan dan kemampuan dalam


memberikan evaluasi karya secara lebih objektif.

(3) Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang


lain).

(4) Mempertebal pengalaman sosial.

(5) Melatih siswa untuk bertanggung jawab dan


bersikap mandiri.

(6) Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan


kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan.

(7) Membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.

(8) Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari


kejenuhan belajar di kelas, dan sebagainya
Berdasarkan uraian mengenai manfaat di atas, maka
selayaknya kegiatan pameran dilakukan oleh guru
dalam memberikan pembinaan kepada anak sejak
awal untuk proses pembiasaan berpikir kritis,
melakukan apresiasi dalam bentuk aktivitas dan
sikap terhadap karya seni, dan yang paling penting

20
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

dari kegiatan tersebut adalah terjadinya tukar


pengalaman estetis antar siswa.

2.3.6. Persyaratan Pameran

Dalam penyelenggaraan pameran ada


persyaratan yang harus di penuhi, di antaranya:

1) karya seni yang akan dipamerkan

2) pihak panitia penyelenggara pameran

3) pengunjung pameran

4) tempat pameran.

Karya seni yang akan di pamerkan menurut


wujudnya dapat berupa karya seni rupa dua
dimensi maupun karya seni rupa tiga dimensi.
Menurut jenisnya, karya yang dapat di pamerkan
dapat berupa karya seni murni (patung, lukisan,
seni grafis) dan karya seni terapan (seni kerajinan,
desain, dll). Selain karya seni yang akan
dipamerkan, pelaksanaan pameran akan berjalan
dengan lancar bila ada panitia penyelenggara
pameran. Melalui panitia ini karya seni di pilih dan
di sajikan kapada para pengunjung pameran.
Tentunya, untuk menjadi panitia pameran yang
profesional perlu mengetahui dan memiliki
pengalaman dalam proses dan pelaksanaan
pameran dari tahap persiapan, penyelenggaraan,
dan sampai tahap akhir pameran. Para pengunjung
yang diundang untuk mengunjungi pameran

21
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

biasanya orang-orang yang dipandang ada


kaitannya dengan para seniman, para peminat dan
pemerhati seni, tokoh masyarakat, maupun
masyarakat umum sebagai ajang apresiasi seni.
Aspek berikutnya adalah tempat pameran. Panitia
perlu menyediakan tempat pameran yang
dipandang representatif untuk penyelenggaraan
pameran. Tempat pameran yang dipilih perlu
berada pada lokasi yang strategis, yang mudah
dijangkau oleh lapisan masyarakat. Selain strategis,
aspek keamanan pun perlu diperhatikan. Karya
seni yang akan dipamerkan harus terlindungi dari
tangan-tangan usil dan kondisi cuaca misalnya
kehujanan, kepanasan dan sebagainya. Dalam
kontek sekolah tentunya guru dapat
menyelenggarakan pameran di lingkungan sekolah
dengan memanfaatkan dan menata ruangan kelas,
koridor antar kelas, atau ruangan lain yang bisa
menampung karya siswa. Pemanfaatan dan
penataan ruang kelas dapat dilakukan dengan
pemanfaatan dinding ruangan sebagai tempat
memajang karya dua dimensi dan meja dapat
dimanfaatkan untuk memajang karya tiga dimensi.

22
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Gambar 2.2. Ruang Pameran Gambar 2.3. Ruang Pameran


Sumber: Wiki Media.com. 2008 Sumber: Wiki Media.com. 2008

2.4 Tinjauan Gedung Pameran


2.4.1. Pengertian Gedung Pameran
Gedung pameran adalah wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus

Gambar 2.4. Gedung Asri Medical Center jogjakarta


Sumber : www.google.com. Gedung Asri Medical Center Jogjakarta. 2011

2.4.2. Fungsi dan Peranan Gedung Pameran


Berfungsi sebagai ruang pameran temporer yang
menyajikan karya-karya seni rupa Indonesia atau
mancanegara melalui proses seleksi atas dasar

23
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

pertimbangan reputasi, kualitas konseptual dan visual.


Selain itu juga dapat berfungsi sebagai ruang pameran tetap
yang menyajikan karya-karya koleksi Galeri Nasional
Indonesia.

Gambar 2.5. aktifitas pameran


Sumber: www.goole.com. Aktifitas Pameran .2011

2.4.3. Tinjauan Fasilitas Gedung Pameran


Dari beberapa tinjauan fasilitas gedung pameran ada
3 fasilitas pokok, yaitu ruang pameran, ruang restorasi, dan
ruang penyimpanan karya.

Gambar 2.6. fasilitas pameran

24
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Sumber : www.goole.com. Aktifitas Pameran .2011

Gambar 2.7. fasilitas pameran


Sumber : www.goole.com. Fasilitas Interior Pameran .2011

2.4.4. Persyaratan Fisik Gedung Pameran


Persyaratan fisik gedung pameran yang perlu di
pertimbangkan dalam merancang gedung pameran :

1. Setiap bangunan gedung, strukturnya harus direncanakan


dan dilaksanakan agar kuat, kokoh, dan stabil dalam
memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi
persyaratan keselamatan (safety), serta memenuhi
persyaratan kelayanan (serviceability) selama umur
layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan
fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan, dan
kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.

2. Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap


pengaruh-pengaruh aksi sebagai akibat dari beban-beban
yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik

25
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang


timbul akibat gempa, angin, pengaruh korosi, jamur, dan
serangga perusak.

3. Dalam perencanaan struktur bangunan gedung terhadap


pengaruh gempa, semua unsur struktur bangunan gedung,
baik bagian dari sub struktur maupun struktur gedung,
harus diperhitungkan memikul pengaruh gempa rencana
sesuai dengan zona gempanya.

4. Struktur bangunan gedung harus direncanakan secara


daktail sehingga pada kondisi pembebanan maksimum
yang direncanakan, apabila terjadi masih dapat
memungkinkan pengguna bangunan gedung
menyelamatkan diri.

5. Apabila bangunan gedung terletak pada lokasi tanah yang


dapat terjadi likuifaksi, maka struktur bawah bangunan
gedung harus direncanakan mampu menahan gaya
likuifaksi tanah tersebut.

6. Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan,


harus dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara
berkala sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman/Petunjuk
Teknis Tata Cara Pemeriksaan Keandalan Bangunan
Gedung.

7. Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan harus segera


dilakukan sesuai rekomendasi hasil pemeriksaan
keandalan bangunan gedung, sehingga bangunan gedung
selalu memenuhi persyaratan keselamatan struktur.

8. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan struktur


bangunan gedung seperti halnya penambahan struktur
dan/atau penggantian struktur, harus mempertimbangkan

26
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

persyaratan keselamatan struktur sesuai dengan pedoman


dan standar teknis yang berlaku.

9. Pembongkaran bangunan gedung dilakukan apabila


bangunan gedung sudah tidak laik fungsi, dan setiap
pembongkaran bangunan gedung harus dilaksanakan
secara tertib dengan mempertimbangkan keselamatan
masyarakat dan lingkungannya.

10.Pemeriksaan keandalan bangunan gedung dilaksanakan


secara berkala sesuai klasifikasi bangunan, dan harus
dilakukan atau didampingi oleh ahli yang memiliki
sertifikasi sesuai.

11.Untuk mencegah terjadinya keruntuhan struktur yang


tidak diharapkan, pemeriksaan keandalan bangunan harus
dilakukan secara berkala sesuai dengan pedoman/petunjuk
teknis yang berlaku.

2.4.5. Persyaratan Non Fisik Gedung Pameran


1. Sirkulasi
Tujuan utama dalam mendesain sirkulasi dalam
sebuah pusat desain (ruang pamer) ialah mengatur aliran
pengunjung dan memberhentikannya di tempat yang
diinginkan. Intinya ialah mengatur pergerakan agar
pengunjung dapat melihat apa yang seharusnya mereka
lihat dengan santai dan dalam jangka waktu yang mereka
inginkan. Sirkulasi juga harus diatur agar pengunjung
tidak tersesat, merasa lelah atau bosan.

Jalur sirkulasi dapat dihubungkan dengan caracara


sebagai berikut :

27
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Melewati Ruang-ruang

Menembus Ruang

Berakhir Dalam Ruang

Gambar 2.8 Macammacam jalur sirkulasi


Sumber : Di D. K. Cing.

2. Pelaku dan Aktifitas

Menurut Roderick Ham (1972, 16) pelaku dan aktifitas


yang ada pada suatu gedung pameran terdiri dari :

a. Pengunjung
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung
gedung pameran antara lain :
1. Menonton Pameran
2. Memarkir kendaraanya
3. Memesan atau membeli tiket
4. Istirahat, makan dan minum
b. Pengelola
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh pengelola
gedung pameran antara lain :
1. Rapat dan pertemuan
2. Menemui tamu
3. Menggelar konfrensi pers dan publisitas
4. Menyimpan dokumen dan arsip
5. Istirahat, makan dan minum

c. Penyewa

28
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Kelompok/individu yang menggunakan ruang-


ruang yang disediakan untuk keperluan komersial
dengan imbalan kepada pengelola/pemilik berupa
uang sewa.

1.Melakukan transaksi perdagangan

2.Promosi memberikan informasi produk

3.Mengadakan pameran ataupun workshop

2.5. Tinjauan Arsitektur High Tech


2.5.1. Sejarah Arsitektur High Tech
Arsitektur High Tech juga dikenal sebagai
Modernisme Akhir atau Ekspresionisme Struktural, adalah
sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1970-an,
Arsitektur High Tech menggabungkan elemen-elemen dari
industri berteknologi tinggi dan system teknologi ke dalam
desain bangunan. Arsitektur High Tech muncul sebagai
modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide
sebelumnya yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan
lebih dalam mencapai teknologi. Arsitektur High Tech ini
berfungsi sebagai jembatan antara modernisme dan post-
modernisme, namun masih ada daerah abu-abu kemana
berakhir kategori satu dan yang lain di mulai. Pada 1980-an,
Arsitektur High Tech menjadi lebih sulit untuk
membedakan dari arsitektur post-modern. Banyak tema dan
ide-ide yang diserap kedalam bahasa pasca-modern dalam
aliran arsitektur.
Dalam arsitektur sangat banyak di gunakan istilah
High Tech untuk menginterpretasikan sebuah sistem
teknologi yang digunakan pada suatu bnagunan dan
semakin populer digunakan pada awal 1970 untuk
menggambarkan keberhasilan teknologi canggih yang

29
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

dicapai pada saat itu seperti yang terlihat pada arsitektur


Pusat Georges Pompidou, Paris (1972-7) karya Renzo piano
dan Richerrogers yang memperlihatkan penggunaan
material-material kaca dan logam dengan mengekspose
secara transparan bentuk bentuk jaringan dalam bangunan
serta berbagai fungsi-fungsi layanan seperti escalator,
walkways dan ornament-ornamen diluar gedung. Dalam
sejarah perkembangannya istilah High Tech masih tetap
digunakan sejak pertama kali muncul pada awal 1970-an
hingga sekarang dengan perkembangan teknologi yang
semakin tinggidan kompleks (canggih) hal ini
memperlihatkan tidak adanya kelas khusus sebuah
teknologi untukdikatkan sebagai High Tech mengingat
perkembangan teknologi selalu bergeser dari waktu
kewaktu, namun berdasarkan sejarahnya istilah high-tech
telah disimpulkan sebagai teknologi tercanggih saat ini
(teknologi kekinian) yang diambil dari pengeneralisasian
periode perkembangan teknologi dimana disepakati bahwa
perkembangan teknologi yang dimulai pada tahun 1970
dikategorikan sebagai High Tech (teknologi tinggi)
sehingga system teknologi pada era 1960 kebawah telah
dipertimbangkan saat sekarang untuk tidak memasukkan
kedalam kategori high-tech dan pernyataan yang paling baru
(2006) bahwa semua penemuan teknologi dari tahun 2000 hingga
kedepan dapat dianggap sebagai High Tech (teknologi
tinggi).

2.5.2. Pengertian Arsitektur High Tech

30
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Secara umum High Tech adalah sistem penggunaan


terknologi tinggi,akan tetapi pada kenyataannya High Tech
memiliki pengertian yang tidak terbatas dan tidak hanya
dengan memandang High Tech sebagai bentuk penggunaan
teknologi tinggi mengingat perkembangan teknologi selalu
mengalami siklus penyempurnaan hingga ke fase yang lebih
tinggi (canggih) sehingga pandangan umum ini tidak pernah
memunculkan kesimpulan yang pasti dan tepat.

Karakteristik Arsitektur berteknologi tinggi agak


bervariasi, namun semua telah menekankan unsur-unsur
teknis. Mereka termasuk tampilan menonjol dari komponen
bangunan teknis dan fungsional, dan susunan yang teratur
dan penggunaan elemen pra-fabrikasi. Dinding kaca dan
rangka baja juga sangat populer. Untuk membanggakan
fitur teknis, mereka externalized, sering bersama dengan
beban struktur. Tidak ada contoh yang lebih terkenal dari
Pusat Pompidou. Saluran ventilasi semua jelas ditampilkan
pada luar. Ini adalah desain radikal, sebagai saluran
ventilasi sebelumnya akan telah menjadi komponen
tersembunyi pada bagian dalam gedung. Ini berarti akses ke
gedung juga di luar, dengan tabung besar memungkinkan
pengunjung untuk memasuki gedung. Mode teratur dan
logis di mana bangunan dalam gaya arsitektur teknologi
tinggi yang dirancang untuk menjaga esensi fungsional
mereka adalah menunjukkan di Norman Foster Hong Kong
dan Shanghai Bank HQ. Selain teknologi menjadi fitur
utama dari bangunan, desain sangat berorientasi fungsional.
Ruang terbuka yang luas interior dan akses mudah ke semua
lantai meningkatkan fungsi menjadi bank. Juga unsur-unsur
bangunan sangat rapi disusun untuk mencapai ketertiban

31
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

yang optimal dalam rangka memecahkan masalah secara


logis dari kebutuhan bank. Hal ini dapat dilihat dalam
struktur tingkat dan di eskalator. Teknologi tinggi bangunan
menggunakan terus-menerus dari dinding tirai kaca dan
struktur baja. Hal ini sangat berhutang budi kepada
arsitektur modern untuk ini, dan dipengaruhi oleh bangunan
Highrise Mies van der Rohe ini. SOM Sears Tower
menunjukkan bahwa dengan dinding kaca dan kerangka
struktur pipa baja, bangunan yang sangat tinggi dapat
dibangun.

Sifat-sifat Arsitektur Teknologi:


Teknologi sebagai ilmu prngetahuan mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
Obyektif
Tidak memihak pada suatu aliran tertentu maupun
budaya tertentu dan memiliki resiko yang berbeda
dengan yang terdahulu.
Rasional
Landasan penemuannya adalah berpikir logis.
Tegas dan jelas
Sesuai dengan syarat pembuktian secara empiris.
Sistematis dan akumulatif
Sifat rasional dan empiris membentuk kerangka pikir
yang sistematis.
Tumbuh dan selalu berkembang
Teknologi akan selalu mengalami perkembangan dan
tidak pernah berhenti disebabkan karena sikap kritis
dan perkembangan pola pikir manusia yang
mendasari perkembangan ini.
Terbuka dan jujur
Mekanisme mengutamakan unsur-unsur kebenaran
yang telibat diungkap secara jelas sehingga terbuka

32
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

terhadap kemungkinan penilaian, dukungan ataupun


sanggahan.
Dinamis dan progresif
Sifat yang senantiasa berkembang dan bergerak selalu
meneliti dan mencari serta menemukan hal yang baru.

2.5.3. Prinsipal Arsitektur High Tech

John Pile (2001) menyatakan bahwa dalam dunia


modern, sebagian besar pengalaman hidup manusia (human
life experiences) di pentaskan dalam ruang interior.
Manusia mungkin sangat mencintai perasaan berada di
ruang luar (out-of-doors) yaitu kesenangan terhadap ruang
terbuka dan beratapkan langit, kebebasan dari kehidupan di
balik pagar (rumah, bangunan, arsitektur; penanda
teritori), tetapi kesenangan berada di luar pagar tersebut
merefleksikan sebuah realitas bahwa begitu banyak
kehidupan yang dihabiskan di dalam ruang. Bangunan dan
interior-nya dirancang (planned) untuk mengakomodasi
tujuan dan gaya dari trend ketika bangunan tersebut mulai
dibangun dan bangunan juga mempengaruhi aktivitas dan
kehidupan manusia sepanjang mereka menggunakan ruang
tersebut. Keilmuan desain interior, perkembangan dan
perubahannya melalui untaian sejarah adalah cara yang
berguna untuk mengeksplorasi masa lalu dan untuk
melogikakan ruang dimana kehidupan modern itu hidup.
Desainer profesional diharapkan untuk mempelajari sejarah
desain interior, untuk mengetahui praktek masa lalu dalam
istilah gaya (styles) dan ntuk mengetahui tokoh dan ruang
lingkup kontribusi tokoh tersebut yang merumuskan sesuatu
yang menarik dan berpengaruh terhadap keilmuan desain
khususnya desain interior selanjutnya.

33
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

2.5.4. Filosofi Arsitektur High Tech


Arsitektur High Tech juga dikenal sebagai
Modernisme Akhir atau Ekspresionisme Struktural, adalah
sebuah gaya arsitektur yang muncul pada 1970-an,
Arsitektur High Tech menggabungkan elemen-elemen dari
industri bertekologi tinggi dan system teknologi ke dalam
desain bangunan. Arsitektur High Tech muncul sebagai
modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide
sebelumnya yang dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan
lebih dalam mencapai teknologi. Arsitektur High Tech ini
berfungsi sebagai jembatan antara modernisme dan post-
modernisme, namun masih ada daerah abu-abu kemana
berakhir kategori satu dan yang lain dimulai. Pada 1980-
an, Arsitektur High Tech menjadi lebih sulit untuk
membedakan dari arsitektur post-modern. Banyak tema
dan ide-ide yang diserap kedalam bahasa pasca-modern
dalam aliran arsitektur.
2.5.5. High Tech dalam Arsitektur
Arsitektur High Tech muncul sebagai modernisme
yang mengalami perubahan dari ide-ide sebelumnya yang
dibantu oleh kemajuan teknologi bahkan lebih dalam
mencapai teknologi. Karakteristik arsitektur berteknologi
tinggi agak bervariasi, namun semua telah menekankan
unsur-unsur teknis. Mereka termasuk tampilan menonjol
dari komponen bangunan teknis dan fungsional, dan
susunan yang teratur dan penggunaan elemen pra-
fabrikasi. Dinding kaca dan rangka baja juga sangat
populer. Untuk membanggakan fitur teknis, mereka
externalized, sering bersama dengan beban struktur.
1. Penulisan Presenden
Presenden oleh arsitekarsitek yang dikelompokan
dalam arsitektur High Tech seperti :
a. Sir Norman Foster

34
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

b. Sir Richard Rogers


c. Sir Michael Hopkins
d. Renzo Piano
e. Santiago Calatrava
2. Ciriciri Arsitektur High Tech
a. Tampilan menonjol dari komponen bangunan
teknis dan fungsional
b. Susunan yang teratur dan penggunaan elemen
pra-fabrikasi
c. Dinding kaca
d. Rangka baja
3. Karya Arsitektur High Tech
a. The Pompidou Centre
The Pompidou Centre adalah sebuah
bangunan modern , didesain oleh seorang arsitek
kebangsaan Itali, Renzo Piano dengan Richard
Rogers. Bangunan ini merupakan museum dan
Pusat Budaya, merupakan gagasan Presiden
Georges Pompidou, yang memang ingin
menciptakan sebuah lembaga kebudayaan asli di
jantung kota Paris, yang benar-benar terfokus
pada penciptaan modern serta konteporer, dimana
seni visual akan banyak terdapat di sini, seperti
teater, musik, bioskop, sastra dan beberapa aliran
seni modern dunia.

Gambar 2.9. Sketsa Pompidou centre


Sumber : Dokumen pribadi - dropthebeatonik.blogspot.com -
worldarchitecturenews.com - aui-archites.org

35
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Gambar 2.10. Konsep arsitektural The Pompidou


Centre, dengan sebuah bangunan modern yang
transparent
Sumber : Dokumen pribadi - dropthebeatonik.blogspot.com -
worldarchitecturenews.com - aui-archites.org

Arsitekturnya melambangkan abad-20, dan


bangunan ini pertama kali dibuka untuk umum pada
tahun 1977. Tahun 1997 direnonasi sampai tahun
1999 dan dibuka untuk umum 1 Januari 2000, yang
melambangkan pergantian abad dari abad-19 ke
abad-20. Data statistic Paris mengatakan bahwa
sekitar 6 juta orang melewai pintu masuk Pompidou
setiap tahun dan total ebih dari 190 juta pengunjung
pada 30 tahun keberadaannya.

Gambar 2.11. Tampak Depan The Pompidou Centre

36
PUJI JULIYANTO 7108068
Tugas Akhir Arsitektur
WONOSOBO DESIGN CENTER

Sumber : Dokumen pribadi - dropthebeatonik.blogspot.com -


worldarchitecturenews.com - aui-archites.org

The Pompidou Centre adalah salah satu


museum yang paling penting di dunia, yang
menampilkn koleksi-koleksi seni modern dan
konteporer terkemuka di Eropa. Juga merupakan
sebuah perpustakaan referenxi yang luas dengan
fasilitas public, dokumentasi umum mengenai abad-
20 seni, ruang bioskop, musik, lembaga riset, bidang
kegiatan pendidikan, toko buku, restaurant dan cafe.

37
PUJI JULIYANTO 7108068

Anda mungkin juga menyukai