Anda di halaman 1dari 1

Konservasi yang dapat diterapkan di dalam Kampung Naga melalui segi :

1. Religi dan Kepercayaan :


Dalam segi keagamaan masyarakat Kampung Naga masih sangat kental
dengan tradisi yang ada seperti penunaikan rukun Islam yang kelima atau ibadah haji,
mereka beranggapan tidak perlu jauh-jauh pergi ke tanah suci Mekkah, namun cukup
dengan menjalankan upacara Hajat Sasih yang bertepatan dengan Hari Raya Haji (10
Dzulhijah). Hal ini sangat jelas bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga perlu
dibenarkannya tradisi tersebut dengan cara pendekatan terhadap masyarakat kemudian
dilakukan pembenahan yang benar sesuai ajaran Islam. Begitu pula dengan
kepercayaan masyarakat yang masih menganut hal-hal takhayul dan penggunaan
sesaji-sesaji, hal ini dapat dirubah dengan memasukkan budaya-budaya dan kesenian
yang didalamnya bermaksud menghilangkan kemusyrikan dan hal-hal syirik serta
kepercayaan yang melenceng dari ajaran Islam.
2. Adat dan Budaya :
Sistem pembuatan rumah maupun bangunan serta penataan pekarangan harus
selalu dijaga, sama halnya dengan budaya dan kesenian yang ada harus dikembangkan
demi tetap lestarinya keindahan dan menjadi keunikan dalam Kampung Naga sendiri.
3. Sosial dan Ekonomi :
Pengembangan ekonomi penduduk Kampung Naga dapat dilakukan dengan
peningkatan kwalitas kinerja, seperti yang terdapat dalam kampung masyarakat
bersumber mata pencaharian dari pertanian sawah dan ladang, sebagian juga membuat
barang anyaman atau kerajinan tangan dari bambu. Dengan kwalitas yang baik akan
menunjang peningkatan ekonomi, ditambah dengan adanya wisatawan-wisatawan
yang sangat tertarik dengan destinasi Kampung Naga.

Anda mungkin juga menyukai