PENDAHULUAN
mempertahankan
kadar
kalsium
ekstraseluler. Hipoparatiroid
adalah
gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat. Keadaan ini
jarang sekali ditemukan dan umumnya sering sering disebabkan oleh kerusakan
atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan
yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara congenital).
Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui.
Etiologi yang paling umum pada masa dewasa adalah pasca bedah. Patologi
tiroid dan paratiroid menyebabkan operasi lebih sering terjadi pada wanita. Usia
rata-rata untuk diagnosis kedua penyakit tiroid dan penyakit paratiroid adalah pada
dekade kelima, meskipun kondisi terjadi dengan keteraturan sejak kecil hingga usia
lanjut dan tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami konsep
umum dari trigger yang diberikan (Hipoparatiroid).
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Memahami definisi hipoparatiroid.
2. Memahami klasifikasi dari Hipoparatiroid.
3. Memahami epidemiologi dari Hipoparatiroid.
4. Memahami faktor risiko dari Hipoparatiroid.
5. Memahami etiologi dari hipoparatiroid.
6. Memahami patofisiologi dari Hipoparatiroid.
7. Memahami manifestasi klinis dari Hipoparatiroid.
8. Memahami pemeriksaan diagnostik dari Hipoparatiroid.
9. Memahami penatalaksanaan secara medis dari Hipoparatiroid.
10. Memahami komplikasi dari hipoparatiroid.
11. Memahami pencegahan dari hipoparatiroid.
12. Memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan Hipoparatiroid.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Hipoparatiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolisme kalsium
dan fosfat yang terjadi karena produksi hormon paratiroid yang kurang sehingga
menyebabkan hipokalsemia. (Kowalak, 2011).
Hipoparatyroidisme adalah hiposekresi kelenjar paratyroid yang menimbulkan
syndroma berlawanan dengan hiperparatyroid, konsentrasi kalsium rendah tetapi
phosfatnya tinggi dan bisa menimbulkan tetani akibat dari pengangkatan atau
kerusakan kelenjar paratyroid (Tjahjono, 1996).
Hipoparatiroid (Hipoparatiroidisme) adalah gabungan gejala dari produksi
hormon paratiroid yang tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan
umumnya sering sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar
paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah
tidak adanya kelenjar paratiroid (secara congenital). Kadang-kadang penyebab
spesifik tidak dapat diketahui.
2.2 KLASIFIKASI
a.
Hipoparatiroid neonatal
Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
Hipoparatiroid pascabedah
Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid atau
sesudah operasi radikal karsinoma faring atau esofagus. Kerusakan yang terjadi
sewaktu operasi tiroid, biasanya sebagai akibat putusnya aliran darah untuk kelenjar
paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inferior. Hipoparatiroid yang terjadi
bersifat sementara atau permanen. Karena itu kadar kalsium serum harus diperiksa
sesudah melakukan operasi-operasi tersebut, tiga bulan kemudian dan sewaktuwaktu bila ada kelainan klinis walaupun tak khas yang menjurus pada diagnosis
hipoparatiroid.
2.3 EPIDEMIOLOGI
Etiologi yang paling umum pada masa dewasa adalah pasca bedah. Patologi
tiroid dan paratiroid menyebabkan operasi lebih sering terjadi pada wanita. Usia
rata-rata untuk diagnosis kedua penyakit tiroid dan penyakit paratiroid adalah pada
dekade kelima, meskipun kondisi terjadi dengan keteraturan sejak kecil hingga usia
lanjut dan tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.
Etiologi lain untuk hipoparatiroidisme jauh kurang umum, dan epidemiologi
yang bervariasi. Neonatus dapat hadir dengan hipoparatiroidisme karena penekanan
oleh hiperkalsemia ibu atau onset tertunda sekresi PTH. Banyak sindrom kongenital
hadir baik neonatal atau pada anak usia dini terkait-gen X, semua yang langka dan
pola
warisan
mereka
tidak
berdampak
pada
epidemiologi
keseluruhan
3.
4.
5.
6.
Kongenital
Dampak dari perawatan kanker
Autoimun
Wanita mempunyai risiko untuk terkena hipoparatiroidisme lebih besar
daripada laki-laki.
Mempunyai autoimun atau endokrin kondisi tertentu, seperti penyakit Addison
(suatu kondisi yang ditandai oleh defisit dalam produksi hormon oleh kelenjar
adrenal).
2.5 ETIOLOGI
Jarang sekali terjadi hipoparatiroidisme primer, dan jika ada biasanya terdapat
pada anak-anak dibawah umur 16 tahun. Ada tiga kategori dari hipoparatiroidisme:
1) Defisiensi sekresi hormon paratiroid, ada dua penyebab utama:
a. Post operasi pengangkatan kelenjar partiroid dan total tiroidektomi.
b. Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat kongenital atau didapat
(acquired).
2) Hipomagnesemia.
3) Sekresi hormon paratiroid yang tidak aktif.
4) Resistensi terhadap hormon paratiroid (pseudohipoparatiroidisme) (Ganong,
1998).
Menurut Smeltzer dan Suzanne, penyebab hipoparatiroid paling sering terjadi
adalah sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat. Penyebab paling umum dari
hipoparatiroidisme adalah luka pada kelenjar-kelenjar paratiroid hilangnya jaringan
paratiroid. Terdapat tiga penyebab yang paling utama dari pasien dengan
hipoparatiroid, yaitu :
a. Kekurangan sekresi hormon paratiroid (PTH) (> 99% dari semua kasus).
Lebih dari 99% dari semua pasien dengan hipoparatiroid disebabkan
karena sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat. Pasien yang
menderita hipoparatiroid dengan kondisi ini hanya memiliki jaringan paratiroid
yang terlalu sedikit (atau tidak lengkap), sehingga hormon paratiroid
dihasilkan tidak memadai. Ini hampir atau selalu karena komplikasi operasi
tiroid atau paratiroid (tiroidektomi, paratiroidektomi, atau diseksi radikal leher).
Hipoparatiroidisme yang terjadi selama operasi leher mungkin bersifat
sementara atau permanen tergantung pada tingkat cedera kelenjar paratiroid.
Ada dua penyebab utama kekurangan hormone paratiroid :
Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi.
Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat konginetal atau didapat (acquired).
b. Ketidakmampuan untuk membuat bentuk aktif dari hormon paratiroid.
Kekurangan
sekresi
PTH
tanpa
alasan
yang
pasti
disebut
refleks
tendon
dalam,
tanda
Rasa kesemutan pada ujung-ujung jari tangan, disekitar mutut dan kadangkadang pada kaki (gejala pertama); ketegangan serta spasme otot yang
menjalar serta bertambah parah dan akibatnya aduksi ibu jari tangan,
pergelangan tangan, serta sendi siku, rasa nyeri yang bervariasi menurut
derajat ketegangan otot tetapi jarang mengenai wajah, tungkai dan kaki
akut).
Nyeri abdomen, malabsorbsi intestinal disertai steatore; rambut kering dan
kusam; kerontokan rambut spontan; kuku jari tangan rapuh; dan memiliki
garis tonjolan (krista) atau terlepas, kulit kering dan bersisik, dermatitis
eksfoliatif, infeksi kandida, katarak dan email gigi yang lemah sehingga gigi
mudah berubah warna, pecah dan keropos (efek hipokalsemia)
4. Foto Rontgen:
a) Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di
tengkorak
b) Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan pleksus
koroid
5. Density dari tulang bisa bertambah
6. EKG: biasanya QT-interval lebih panjang
2.9 PENATALAKSANAAN
Terapi bagi penderita hipoparatiroidisme kronis ditentukan sesudah kadar
kalsium serum diketahui. Diet tinggi kalsium rendah fosfor diresepkan. Meskipun
susu, produk susu dan kuning telur merupakan makanan tinggi kalsium, jenis
makanan ini harus dibatasi karena kandungan fosfor yang tinggi. Bayam juga perlu
dihindari karena mengandung oksalat yang akan membentuk garam kalsium yang
tidak laut. Tablet oral garam kalsium seperti kalsium glukonat, dapat diberikan
sebagai suplemen dalam diet. Gel alumunium karbonat (Gelusil, Amphojel) diberikan
sesudah makan untuk mengikat fosfat dan meningkatkan eksresinya lewat traktus
gastrointestinal. (Rafani 2010).
2.10 KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin dapat ditimbulkan akibat hipoparatiroidisme yang
terkait dengan kekurangan kalsium dalam tubuh, antara lain sebagai berikut.
1. Komplikasi reversibel
Tetani. Kejang dari tangan dan jari yang dapat berlangsung lama dan
menyakitkan. Tetani juga dapat mencakup ketidaknyamanan otot dan
berkedut atau kejang otot-otot wajah, tenggorokan atau lengan. Ketika
kejang ini terjadi di tenggorokan, hal tersebut dapat mengganggu
2.
anak
Endapan kalsium pada otak, yang dapat menyebabkan masalah
keseimbangan dan kejang
Katarak (mayoclinic.org)
Hipoparatiroidisme dapat terjadi bersama-sama dengan kondisi autoimun
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Burner and Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Edisi 8.
Jakarta : EGC.
Ganong. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Kowalak, P. Jennifer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : media Aeculapilus.
Mayo Foundation for Medical Education and Research. 2014. Diseases and
Conditions:
Hyperparathyroidism.
Online.
Available
from:
http://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/hyperparathyroidism/basics/risk-factors/con-20022086.
[Accessed, 23 September 2014].
Ragg, Mark. 2000. Kesehatan Praktis Memahami Masalah Tiroid. Jakarta: Arcah
Rafani.
2010.
Hiperparatiroidisme
dan
Hipoparatiroidisme.
(4rafani.files.com/.../hiperparatiroidisme-dan-hipoparatiroidis).
Online
Diakses
a. Laboratorium
1. Kalsium serum rendah
2. Fosfat anorganik dalam serum tinggi
3. Fosfatase alkali normal atau rendah
b. Diagnostik
1. Foto Rontgen:
2. Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di
tengkorak
3. Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan pleksus koroid
4. Density dari tulang bisa bertambah
5. EKG: biasanya QT-interval lebih panjang
No
.
1.
Tanggal Muncul
Diagnosa Keperawatan
TTD
2.
oleh
perubahan
kedalaman
pernapasan,
nutrisi
berhubungan
penyakit
kurang
dengan
hipoparatiroid
ketidakmampuan
dari
factor
ditandai
memakan
makanan.
3.
Intoleran
aktifitas
berhubungan
dengan