Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN PENURUNAN BERAT

BADAN IBU MENYUSUI DI KECAMATAN KLEDUNG TEMANGGUNG


Suci Artanti*), Mona Saparwati, S.Kp., Ns., M.Kep.**), Faridah Aini, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB ***)
*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
**) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK
Pemberian ASI eksklusif diyakini sebagai cara yang efektif untuk menurunkan berat
badan setelah melahirkan. Hal tersebut masih bersifat kontroversi karena beberapa penelitian
belum menunjukan adanya penurunan berat badan ibu setelah melahirkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penurunan berat
badan ibu menyusui di Kecamatan Kledung Temanggung.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan crosssectional terhadap 28 ibu menyusui yang mempunyai bayi usia enam bulan di Kecamatan
Kledung Temanggung. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data yang
diteliti meliputi berat badan yang diukur dengan timbangan injak digital, pemberian ASI
eksklusif diketahui melalui wawancara dengan kuesioner. Uji korelasi spearman digunakan
untuk analisis bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara pemberian
ASI eksklusif dengan penurunan berat badan ibu menyusui di Kecamatan Kledung
Temanggung (p =0,878, = 0,05). Hal ini dikarenakan pada minggu pertama kelahiran bayi
ibu sudah memberikan susu formula, akan tetapi setelah ASI sudah diproduksi pemberian
susu formula dihentikan. Hal tersebut menyebabkan ibu tidak dapat masuk dalam golongan
ibu yang memberikan ASI secara eksklusif. Penurunan berat badan dialami oleh ibu
dikarenakan ibu tetap
menyusui bayinya. Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya
penyuluhan kesehatan yang lebih mendalam tentang ASI eksklusif seperti penyuluhan tentang
cadangan lemak masih dimiliki bayi baru lahir untuk menunggu ASI diproduksi dan cara
memberikan ASI eksklusif bagi ibu yang bekerja sehingga dapat meningkatkan angka ASI
eksklusif di Kecamatan Kledung Temanggung.
Kata Kunci

: ASI eksklusif, berat badan, ibu menyusui.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding is believed to be an effective way to loose postpartum weight. It
is still highly controversial because some studies showed that breastfeeding can not loose
postpartum weight. The researchers goal is to analyze the correlation between exclusive
breastfeeding and weight lost breastfeeding mother at Kledung Temanggung.
The research design was conducted by using correlation research with cross sectional
approach to 28 breastfeeding mother who have baby aged 6 months old at Kledung
Temanggung. Sampling method to used total sampling.The examined data including weight
was measured with digital weighing scales, exclusive breastfeeding data was known through
interviews with questionnaires. Spearman correlation test was used for bivariate analysis.
The result of research show there is no significant correlation between exclusive
breastfeeding and weight loss breastfeeding mother (p =0,878, = 0,05). Because in first
week baby mother give baby formula milk, but after breastmilk is produced, the formula milk
is stopped. So, Mother can not be included in exclusive breastfeeding group. Mothers
weight lost because they still breastfeed their babies. Based on result, health promotion about
exclusive breastfeeding is need to increase the number of exclusive breastfeeding at Kledung
Temanggung.
Key words

: exclusive breastfeeding, weight loss, breastfeeding mother.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan
makanan terbaik yang dapat diberikan oleh
seorang
ibu kepada bayi yang baru
dilahirkannya. ASI eksklusif merupakan
pemberian ASI saja sejak bayi lahir sampai
usia enam bulan tanpa memberikan
makanan pendamping lainnya kecuali obat
dan vitamin. WHO merekomendasikan
pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi
berusia dua tahun (Sujiyatini, 2010).
Pemberian ASI selama enam bulan
tanpa
memberikan
makanan
serta
minuman tambahan kepada bayi dinilai
memiliki banyak manfaat bagi bayi dan
ibu, akan tetapi hal ini tidak diimbangi
dengan peningkatan jumlah ibu yang
memberikan
ASI
eksklusif.
Fakta
membuktikan angka pemberian ASI
eksklusif semakin menurun. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (2010) mengungkapkan
cadangan kalori wanita yaitu simpanan
lemak selama hamil (Herbold, 2007). Hal

bahwa kesadaran ibu untuk memberikan


ASI eksklusif di Indonesia hanya sebesar
15,3%. Berdasarkan hasil laporan Dinas
Kesehatan Kota Semarang, pemberian ASI
eksklusif di Semarang pada tahun 2011
hanya sebesar 24,19%.
Peningkatan berat badan sering dialami
oleh wanita ketika dia hamil, akan tetapi
sebagian besar ibu mengalami kesulitan
untuk menurunkan berat badannya setelah
melahirkan. Menurut Arisman (2010) cara
yang paling aman dan efektif dalam
menurunkan berat badan adalah dengan
metode pemberian ASI secara eksklusif.
Energi sebesar 80-90 kkal diperlukan
untuk menghasilkan 100 cc ASI. Simpanan
lemak selama hamil dapat memasok energi
sebanyak 100-200 kkal per hari.
Penjelasan diatas menjelaskan bahwa
untuk menghasilkan 850 cc diperlukan
energi sekitar 750 kkal. Penambahan kalori
selama menyusui hanya 500 kkal/hari.
Kekurangan 250 kkal, diambil dari
ini berarti apabila tiap ibu menyusui anak

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
2
Temanggung

selama paling sedikit empat bulan saja, dia


akan kehilangan 250 x 30 x 4 kkal =
45.000 kkal yang setara dengan 5 kg lemak
(Arisman, 2010).
Penjelasan teori diatas menjelaskan
bahwa seharusnya ibu yang memberikan
ASI secara eksklusif akan lebih cepat
mengalami penurunan berat badan. Hal ini
berkebalikan
dengan
temuan
yang
dipublikasikan oleh The International
Breastfeeding
Journal
yang
menyebutkan, selama 4 minggu pertama
setelah
melahirkan,
ibu
yang
menggabungkan ASI dengan susu formula
mengalami penurunan berat badan yang
lebih banyak dibanding ibu yang
memberikan ASI eksklusif. Penelitian
Grace (2010), juga menjelaskan bahwa
penurunan berat badan ibu postpartum
yang memberikan ASI eksklusif hanya
43%.
Hasil laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung Tahun 2011
menunjukkan bahwa angka pemberian ASI
eksklusif di Kabupaten Temanggung
sebesar 67,48%. Angka tersebut belum
memenuhi target Nasional maupun
Kabupaten yaitu sebesar 80%. Puskesmas
dengan angka capaian di bawah target
sebanyak enam belas. Puskesmas Kledung
merupakan salah satu Puskesmas di
wilayah Temanggung yang mempunyai
capaian ASI eksklusif dibawah target yaitu
sebesar 48, 02%. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan terdapat 42 Ibu yang
mempunyai bayi usia enam bulan. Hasil
studi pendahuluan yang dilakukan pada
bulan Desember 2015 di wilayah
kecamatan Kledung didapatkan data dari
enam orang ibu menyusui, ibu yang
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
sebanyak empat orang ibu. Satu orang ibu
yang tidak memberikan ASI eksklusif
kepada anaknya mengalami peningkatan
berat badan sebanyak dua kilogram dari
berat badan setelah melahirkan, sedangkan
ibu lainnya yang tidak memberikan ASI

ibu untuk
eksklusif.

memberikan

ASI

secara

eksklusif mengalami penurunan berat


badan sebanyak satu kilogram dari berat
badan setelah melahirkan. Dua orang ibu
yang memberikan ASI eksklusif terhadap
anaknya mengalami penurunan berat
badan sebesar enam dan delapan kilogram
dari berat badan setelah hamil, sedangkan
dua orang ibu lainnya yang memberikan
ASI eksklusif terhadap anaknya tidak
mengalami
peningkatan
maupun
penurunan berat badan setelah melahirkan.
Dari latar belakang yang tertulis di atas
penulis
merasa
tertarik
melakukan
penelitian tentang hubungan pemberian
ASI eksklusif terhadap penurunan berat
badan ibu menyusui di Kecamatan,
Kledung, Temanggung.
Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara pemberian
ASI eksklusif terhadap penurunan berat
badan ibu menyusui di Kecamatan
Kledung Temanggung?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk: 1) Mengidentifikasi pemberian ASI
eksklusif pada bayi di Kecamatan
KledungTemanggung, 2)Mengidentifikasi
penurunan berat badan pada ibu yang
memberikan ASI secara eksklusif di
Kecamatan
Kledung
Temanggun,
3)Mengetahui hubungan pemberian ASI
Eksklusif terhadap penurunan berat badan
ibu menyusui di Kecamatan Kledung
Temanggung.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian yang dilakukan,
diharapkan peneliti dapat menambah
pengetahuan dan penerapan teori yang
telah diperoleh selama perkuliahan terkait
dengan pemecahan masalah peningkatan
berat badan yang dialami oleh ibu setelah
melahirkan.
Bagi ibu menyusui, hasil penelitian
dapat membantu mencari solusi untuk
menjaga berat badan ibu tetap ideal setelah
melahirkan serta meningkatkan kesadaran
Bagi Perawat, melalui penelitian ini
diharapkan perawat dapat memahami

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
3
Temanggung

kompetensinya
dalam
memberikan
penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil
dan
menyusui
sehingga
dapat
meningkatkan angka pemberian ASI
eksklusif.
Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil
penelitian dapat memberi gambaran untuk
mencari masalah penelitian terkait dengan
masalah kenaikan berat badan ibu setelah
melahirkan dan pemberian ASI eksklusif.
METODOLOGI
Desain Penelitian
Desain yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah korelasional dengan
menggunakan rancangan cross-sectional,
yaitu penelitian yang menekankan pada
pengukuran data variabel bebas dan
variabel terikat dalam waktu bersamaan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
tanggal 22-24 Januari 2016 di seluruh
wilayah
Kecamatan
Kledung
Temanggung.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wanita menyusui di Kecamatan
Kledung Temanggung yang mempunyai
bayi usia 6 bulan. Jumlah ibu menyusui di
Kecamatan Kledung Temanggung yang
mempunyai bayi usia 6 bulan pada adalah
sejumlah 42 Orang.
Sampel
Peneliti menggunakan teknik total
sampling dalam pengambilan sampel.
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
didapatkan jumlah responden sebayak 28
ibu menyusui.
Pengumpulan Data

Jenis/sumber data
Jenis data yang akan digunakan adalah
data primer dan sekunder. Data primer
pada penelitian ini adalah data tentang
riwayat pemberian ASI eksklusif. Data
sekunder pada penelitian ini adalah data
tentang jumlah ibu menyusui yang
mempunyai bayi usia enam bulan yang
didapat pada saat studi pendahuluan di
Puskesmas Kledung dan data berat badan
ibu setelah melahirkan yang dapat dilihat
dari KMS.
Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan adalah metode
pengukuran fisik dan metode kuesioner.
Metode pengukuran fisik dilakukan
dengan mengukur berat badan ibu
menyusui pada saat dilakukan penelitian
menggunakan timbangan berat badan injak
manual yaitu timbangan gea standar.
Metode kuesioner dengan membuat
daftar pertanyaan yang dibuat dengan
beberapa
pilihan
jawaban
kepada
responden. Responden diminta untuk
memberikan jawaban terhadap setiap item
pertanyaan yang diajukan.
Kuesioner
disusun secara struktur terdiri dari
kuesioner pemberian ASI untuk mengukur
pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan.
Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan dengan
tujuan menggambarkan tiap variabel yang
diteliti secara terpisah dengan cara
membuat tabel distribusi frekuensi.
Variabel yang dianalisis adalah variabel
pemberian ASI eksklusif dan variabel
penurunan berat badan.
Analisis Bivariat
Uji
normalitas
data
dilakukan
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena
jumlah sampel 50. Hasil uji ShapiroWilk menunjukkan p-value untuk variabel
pemberian ASI eksklusif dan penurunan
berat badan sebesar 0,000 ( < 0,05),
sehingga
dapat
disimpulkan
data
berdistribusi tidak normal. Uji statistik

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
4
Temanggung

yang dipakai adalah uji statistik


non parametrik dengan uji korelasi
Spearman.

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Perubahan Berat
Badan Ibu Menyusui di Kecamatan
Kledung Temanggung, Januari 2016

Perubahan Berat
Badan
Naik
Tetap
Turun
Jumlah

HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Gambaran pemberian ASI di Kecamatan
Kledung Temanggung dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI
di
Kecamatan Kledung Temanggung, Januari
2016

Pemberian ASI
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Jumlah

Jumlah
15
13
28

Jumlah

Persentasi

10
2
16
28

35,7
7,1
57,1
100

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Perubahan


Berat Badan Ibu Menyusui di Kecamatan
Kledung Temanggung, Januari 2016

Persentase
53,6
46,4
100,0

Perubahan Berat
Badan
Naik
Tetap
Turun
Jumlah

Jumlah

16
28

10
2

Persentasi
35,7
7,1
57,1
100

Gambaran Penurunan berat badan ibu


menyusui di Kecamatan Kledung
Temanggung dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Analisis Bivariat
Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penurunan berat badan ibu menyusui
Tabel 4
Hasil Uji Statistik Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu
Menyusui di Kecamatan Kledung Temanggung, Januari 2016

ASI

Tidak
eksklusif
eksklusif
Jumlah

Berat
Badan
Naik
F
%
5 33,3

Berat
Badan
Tetap
F
%
2 13,3

Berat
Badan
Turun
f
%
8 53,3

F
15

%
100

5
10

0
2

8
16

13
28

100
100

38,5
35,7

0
7,1

PEMBAHASAN
Gambaran Pemberian ASI Eksklusif di
Kecamatan Kledung Temanggung
Berdasarkan
uji
statistik
yang
dilakukan pada 28 responden pada
ibu

61,5
57,1

Total

P-value

0,878

Kledung
menyusui
di
Kecamatan
Temanggung terdapat 15 responden
(53,6%)
yang
tidak
memberikanASI secara eksklusif dan 13
responden (46,4%) yang memberikan
ASI secara eksklusif. Angka pemberian
ASI eksklusif yang

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
5
Temanggung

hanya sebesar 46,4% cenderung rendah


karena belum memenuhi target nasional
yaitu 80%.
Rendahnya angka ASI eksklusif di
Kecamatan
Kledung
Temanggung
dikarenakan pada awal kelahiran bayi,
ASI belum terproduksi sehingga ibu
meberikan susu formula sampai ASI
terproduksi. Ibu merasa takut bayi akan
lapar apabila
tidak segera diberi susu
segera setelah melahirkan. Cadwell (2011)
mengatakan bayi masih mempunyai
cadangan lemak setelah melahirkan yang
bisa dipakai pada minggu pertama sebelum
ASI terproduksi. Sebagian kecil ibu tidak
memberikan ASI eksklusif dikarenakan
harus bekerja, padahal ibu yang bekerja
dapat memberikan ASI secara eksklusif
dengan cara ASI dipompa dan disimpan,
sehingga saat bayi membutuhkan ASI saat
ibu tidak bersama bayi, ASI yang disimpan
bisa dihangatkan dengan direndam dalam
air hangat kemudian diberikan kepada bayi
(Kristiyandari, 2009). Pernyataan diatas
menunjukkan bahwa rendahnya angka
pemberian ASI eksklusif di Kecamatan
Kledung Temanggung disebabkan karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian ASI eksklusif.
Gambaran penurunan berat badan ibu
menyusui di Kecamatan Kledung
Temanggung
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
perubahan berat badan ibu menyusui di
Kecamatan Kledung Temanggung dari 28
responden terdapat 16 ibu menyusui
(57,1%) mengalami penurunan berat
badan, 10 ibu menyusui (35,7%)
mengalami peningkatan berat badan dan 2
ibu menyusui (7,1%) tidak mengalami
perubahan
berat
badan.
Rata-rata
penurunan berat badan ibu menyusui
adalah 6,95 Kg, dengan penurunan berat
badan terendah adalah 1 Kg sedangkan
penurunan berat badan tertinggi adalah 15
Kg.
Penurunan berat badan dialami oleh
Ibu menyusui di Kecamatan Kledung
Temanggung dikarenakan ibu menyusui
Keterbatasan Penelitian

bayinya lebih dari 4 bulan. Konsep teori


menjelaskan bahwa Penurunan berat badan
dialami oleh ibu menyusui dikarenakan
cadangan lemak yang diperoleh selama
hamil digunakan sebagai sumber tenaga
dalam memproduksi ASI (Arisman, 2010).
Hasil yang diperoleh dari penelitian
ada 35,7% ibu menyusui mengalami
peningkatan berat badan. Para ahli
menjelaskan bahwa peningkatan berat
badan dialami oleh ibu menyusui
disebabkan karena pola makan yang tidak
terkendali disertai dengan pembatasan
aktivitas setelah melahirkan. Peningkatan
berat badan dialami oleh ibu menyusui di
Kecamatan
Kledung
dikarenakan
pembatasan aktivitas ibu.
Hubungan Antara Pemberian Asi
Eksklusif Dengan Penurunan Berat
Badan Ibu Menyusui
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif
yang mengalami peningkatan berat badan
sejumlah 33,3%, ibu yang mengalami
penurunan berat badan sejumlah 53,3%,
dan ibu dengan berat bada tetap sejumlah
13,2%. Ibu yang memberikan ASI
eksklusif
yang mengalami peningkatan
berat badan sejumlah 38,5%, ibu yang
mengalami
penurunan
berat
badan
sejumlah 61,5%, dan
ibu dengan berat
badanya tetap sejumlah 0%. Hasil uji
statistic didapatkan nilai p = 0,878, dengan
nilai = 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara
pemberian
ASI
eksklusif
dengan
penurunan berat badan ibu menyusui. Hal
ini disebabkan karena sebagian besar ibu
tidak bisa masuk
dalam kriteria
memberikan
ASI
secara
eksklusif
dikarenakan pada minggu pertama bayi
lahir, bayi diberikan susu formula karena
ASI belum terproduksi. Setelah ASI
terproduksi pemberian susu formula
dihentikan dan ibu hanya memberikan ASI
sampai bayi usia enam bulan. Makanan
tambahan mulai diberikan setelah bayi
berusia enam bulan.
Faktor yang mempengaruhi penurunan

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
6
Temanggung

dan peningkatan berat badan ibu menyusui


seperti asupan makanan, faktor keturunan,
aktivitas dan lain-lain sulit dikontol, faktor
lain yang mempengaruhi penurunan berat
badan pada ibu menyusui seperti kenaikan
berat badan selama kehamilan, frekuensi
dan durasi menyusui belum diteliti, tidak
ada instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data tentang faktor yang
mempengaruhi rendahnya angka ASI
eksklusif dan perubahan berat badan Ibu
menyusui
di
Kecamatan
Kledung
Temanggung.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian
tentang hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan penurunan berat badan ibu
menyusui
di
Kecamatan
Kledung
Temanggung adalah Tidak terdapat
korelasi yang bermakna antara pemberian
ASI eksklusif dengan penurunan berat
badan ibu menyusui di Kecamatan
Kledung Temanggung dengan p value
sebesar 0,878 dan sebesar 0,05. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar ibu tidak
bisa masuk dalam kriteria memberikan
ASI secara eksklusif dikarenakan pada
minggu pertama bayi lahir, bayi diberikan
susu formula karena ASI belum
terproduksi. Setelah ASI terproduksi
pemberian susu formula dihentikan dan ibu
hanya memberikan ASI sampai bayi usia
enam bulan. Makanan tambahan mulai
diberikan setelah bayi berusia enam bulan.
Rata-rata penurunan berat badan ibu
menyusui adalah
6,95 Kg. Penurunan
berat badan dialami oleh ibu menyusui
dikarenakan
cadangan
lemak
yang
diperoleh selama hamil digunakan sebagai
sumber tenaga dalam memproduksi ASI.
SARAN
Hendaknya sejak masih hamil ibu
sudah
mempersiapkan
diri
dengan
mengkonsumsi makanan yang dapat
meningkatkan produksi ASI, melakukan

aktivitas untuk persiapan menyusui seperti


perawatan putting susu sehingga ketika
bayi lahir ASI sudah terproduksi dan
pemberian ASI secara eksklusif bisa
dicapai, hendaknya ibu setelah melahirkan
dapat melakukan aktivitas yang dapat
melancarkan
produksi
ASI
seperti
perawatan payudara dan pijat oksitosin
serta mengkonsumsi makanan yang dapat
melancarkan ASI sehingga ASI bisa segera
terproduksi,
hendaknya
ibu
tetap
memberikan ASI secara eksklusif karena
pada minggu pertama kelahiran, bayi
masih mempunyai cadangan lemak yang
bisa dipakai sebagai makanan bayi untuk
menunggu ASI terproduksi.
Hendaknya
perawat
memberikan
penyuluhan kesehatan tentang pemberian
ASI eksklusif secara lebih mendalam
dikarenakan ada hal-hal yang belum
diketahui oleh ibu tentang pemberian ASI
eksklusif seperti bayi masih mempunyai
cadangan lemak pada minggu pertama
setelah kelahiran, sehingga ibu tidak
terburu-buru untuk memberikan susu
formula. Pendidikan kesehatan tentang
persiapan menyusui dan cara memerah
serta menyimpan ASI bagi ibu yang
bekerja juga sangat penting untuk
mendukung keberhasilan pemberian ASI
eksklusif.
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
menambah
luas
wilayah
penelitian
sehingga bisa memperoleh responden
dengan jumlah yang lebih banyak,
diharapkan peneliti dapat melakukan
kontrol secara lebih spesifik terhadap halhal yang dapat mempengaruhi peningkatan
maupun penurunan berat badan ibu
menyusui seperti kontrol terhadap asupan
makanan, faktor keturunan, aktivitas dan
hal-hal lainya yang dapat mempengaruhi
pemberian ASI eksklusif, diharapkan
peneliti dapat melakukan penelitian
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
penurunan berat badan pada ibu menyusui
seperti kenaikan berat badan selama
kehamilan, frekuensi dan durasi menyusui,
diharapkan peneliti selanjutnya dapat
melakukan kontrol terhadap kondisi bayi

Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
Temanggung
Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Penurunan Berat Badan Ibu Menyusui Di Kecamatan Kledung
7
Temanggung

seperti bayi sakit, bayi dengan reflek


menghisap yang kurang baik karena halhal tersebut juga akan mempengaruhi
pemberian ASI secara eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anggraeni, A. C. (2012). Asuhan Gizi
Nutritional Care Process. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[2] Ambarwati, E. dan Wulandari, D.
(2008). Asuhan Kebidanan Nifas.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
[3] Ari Kunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Edisi Ke-5. Jakarta : Rineka Cipta.
[4] Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: EGC.
[5] Astuti, H. W. (2010). Ilmu Gizi Dalam
Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media.
[6] Beck, M. E. (2005). Ilmu Gizi dan
Diet Hubunganya Dengan PenyakitPenyakit Untuk Perawat dan Dokter.
Yogyakarta:
Yayasan
Essentia
Medica.
[7] Bickley, L. S. (2008). Buku Saku
Pemeriksaan Fisik dan Riwayat
Kesehatan Bates. Jakarta: EGC.
[8] Bobak, I. M., dkk. (2005). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC.
[9] Cadwell, K.,
dan Maffei, C. T.
(2011). Manajemen Laktasi. Jakarta:
EGC.
[10] Dahlan,
S.
(2009).
Statistik
Untuk Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.
[11] Dempsey, P. A. dan Dempsey, A. D.
Riset Keperawatan. Jakarta: EGC.
[12] Dharma,
K.
K.
(2011).
Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta: CV. Trans Info Media.
[13] Dwijayanthi, L. (2011). Ilmu Gizi
Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: EGC.
[14] Elfi, Nurasih, Padmawati, R.
(2012).
Pengaruh Menyusui Terhadap Berat
Badan Ibu Post Partum Di Puskesmas
Kesunean Kota Cirebon. Skripsi.
Tasik Malaya: Politeknik Kesehatan.

[15] Herbold, H. N., College, S., Boston.


(2006). Buku Saku Nutrisi. Jakarta:
EGC.
[16] Kristiyandari,
W.,(
2009).
Yogyakarta:
Nuha
Medika.
ASI:Menyusui
dan
Sadari.
[17] Lailiyana, dkk. (2010). Gizi Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: EGC.
[18] Moore, M. C. (2007). Terapi Diet dan
Nutrisi. Jakarta: Hipokrates.
[19] Norwitz, E. R., Schorge . (2018). At
a Glace Obstetri dan Ginekologi, Edisi
Ke-2, alih bahasa Diba Artsiyanti.
Jakarta: Erlangga.
[20] Notoatmodjo,
S.
(2010).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
[21] Nurrachmah, E. ( 2011). Nutrisi
Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
[22] Nursalam. (2012). Konsep
dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan, Edisi II. Jakarta:
Salemba Medika.
[23] Paath, E. F., Rumdasih, Y., Heryanti.
(2005). Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: EGC.
[24] Prawiroharjo, S. (2008). Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka.
[25] Pujiastuti, N., Dewi, A. B. F. K. dan
Fajar, I. (2013). Ilmu Gizi Untuk
Praktisi
Kesehatan.
Yogyakarta:
Graha Ilmu.
[26] Sujiyatini, Nurjanah, dan Kurniati, A.
(2010). Asuhan Ibu Nifas. Yogyakarta:
Cyrillus Publisher.
[27]
Sulistyoningsih, H. (2011).
Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan
Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[28]
Supardi, S. dan Rustika.
(2013).
Metodologi
Riset
Keperawatan. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
[29]
Supariyasa, I. D. N., Bakri,
B. dan Ibnu, F. (2006). Penilaian
Status Gizi. Jakarta: EGC.
[30]
Varney, H., Kriebs, J. M.,
Gegor, L. C. (2008). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai