Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Salah satu kejadian yang paling mendesak pada oleh dokter gigi dan praktisi
bedah adalah manajemen trauma fasial. Adanya cedera pada wajah dapat
menyebabkan adanya beban emosional yang berat pada penderitanya., bahkan jika
hanya cedera yang ringan. Pesrsepsi dan reaksi penderita maupun keluarga
penderita pada cedera biasanya berlebihan dan tidak sesuai dengan tingkat
keparahan cedera wajah. Penderita dan keluarga biasanya merasa cemas dan
ketakutan sehingga mereka sangat bergantung pada praktisi untuk menentukan
diagnosis yang akurat, memberikan perawatan dengan hasil yang optimal
sehingga dapat memperbaiki cedera yang terjadi. Para praktisi harus menghadapi
secara paripurna baik cedera yang terjadi maupun status emosional pasien.
Beberapa kondisi yang harus dimiliki oleh para praktisi adalah berkompeten,
empati, dan teliti terhadap segala detail.
Ketika terjadi trauma pada maxillofacial, kebanyakan pasien mengharapkan
setelah dilakukan terapi maka cedera akan menghilang dan kembali seperti semula
sebelum terjadi trauma dan kembali normal, akan tetapi hal tersebut sangat jarang
dapat tercapai. Jaringan yang cedera tidak dapat kembali seperti semula akan
tetapi para praktisi akan mengusahakan untuk dapat mencapai penyembuhan yang
optimal. Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan pembersihan jaringan
yang cedera (cleaning), debridemen, dan mengembalikan cedera pada jaringan
kembali ke posisi semula. Hasil penyembuhan yang terjadi tergantung dari letak
cedera, tipe cedera, tingkat keparahan cedera, kemampuan praktisi dalam
melakukan

reposisi

jaringan,

dan

kemampuan

jaringan

pasien

dalam

penyembuhan luka. Cara pendekatan dokter gigi dan praktisi bedah haruslah dapat
memberikan harapan tetapi realistis.

Dentoalveolar injuries
Dentoalveolar dan jaringan lunak rongga mulut sering terjadi dan akibatkan oleh
berbagai macam tipe trauma. Trauma yang paling umum menyebabkan
dentoalveolar injuries

adalah terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor,

kecelakaan saat olahraga, kekerasan pada anak, kecelakaan pada saat bermain dan
perkelahian. Terjatuh menyebabkan berbagai macam cedera dimana dimulai saat
anak mulai berjalan dan puncaknya pada saat usia sebelum sekolah. Dokter gigi
adalah orang yang sering dipanggil orang tua yang panik saat anak terjatuh dan
perdarahan pada mulutnya. Sangatlah penting bagi seorang dokter gigi untuk
mengetahui tentang dentoalveolar injuries sehingga dapat melakukan tindakan
secara efektif ketika hal tersebut terjadi.
Gaya yang terjadi secara langsung pada gigi atau tidak langsung yang disalurkan
memalui jaringan lunak yang menutupinya dapat menyebabkan cedera

dentoalveolar. Cedera pada jaringan lunak rongga mulut hampir selalu terjadi jika
terdapat cedera dentoalveolar. Sebagai contoh, jaringan ginggiva dapat rusak,
bibir bawah dapat terjepit atau tergigit pada saat terjadi cedera mengakibatkan
terbentuknya full thickness laceration atau dasar mulut dapat terjadi laserasi.
Pengetahuan tehnik penanganan untuk cedera baik dentoalveolar maupun jaringan
lunak rongga mulut diperlukan agar dokter gigi dapat melakukan perawatan
secara efektif.
Manajemen cedera dentoalveolar
Riwayat
1. Siapakah identitas penderita?
2. Kapan cedera terjadi?
3. Dimana cidera terjadi?
4. Bagaimana cedera tersebut terjadi?
5. Pengobatan apa yg telah dilakukan?
6. Apakah ada yang memperhatikan adanya gigi atau bagian gigi yang
terdapat di tempat kejadian cedera?
7. Bagaimana keadaan umum pasien?
8. Apakah pasien merasa mual, muntah, tiak sadarkan diri, hilang ingatan,
sakit kepala, gangguan penglihatan, ataupun pusing setelah terjadi cedera?
9. Apakah terdapat gangguan pada gigitan pasien?

Pemeriksaan klinis
1.
2.
3.
4.

Luka jaringan lunak ekstra oral


Luka jaringan lunak Intra oral
Fraktur pada rahang atau processus alveolaris
Pemeriksaan mahkota gigi untuk memeriksa adanya fraktur, atau

5.
6.
7.
8.

tereksposnya ruang pulpa


Displacement gigi
Kegoyangan gigi
Tes perkusi pada gigi
Tes pulpa pada gigi

Pemeriksaan radiografi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Adanya fraktur akar


Tingkat keparahan ekstrusi atau intrusi
Adanya kelainan periapikal
Adanya pertumbuhan berlebih pada akar
Besarnya ruang pulpa dan saluran akar
Adanya fraktur rahang
Bagian gigi dan benda asing yang terselip di jaringan lunak.

Klasifikasi cedera pada gigi dan jaringan pendukungnya

Anda mungkin juga menyukai