Suatu
gejala
merupakan
menifestasi
subyektif
dari
melainkan
lebih
condong
kepada
keadaan
untuk
membantu
menegakkan
suatu
masalah
dengan
pemeriksaan
fisik
yang
benar
akan
TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi
Pemeriksaan fisik pada abdomen adalah pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan organ /
sistem dalam bagian perut.
Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan 4 (empat)
tehnik/cara yaitu :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Pada pemeriksaan abdomen palpasi dan perkusi dilakukan
setelah auskultasi karena dapat menyebabkan gerakan atau
menstimulasi usus yang dapat meningkatkan motilitas usus
sehingga bising usus bertambah yang mengakibatkan
pemeriksaan salah.
1.2
distensi,dann
bentuk
serta
posisi
organ
abdomen
sejajar abdomen
Tekan dinding abdomen dengan ringan, sekitar 1 cm atau
klien.
Jikaklien sangat merasa geli, mulailah
dengan menekan
ke
dinding
abdomen
atau
gunakan
metode
bimanual palpasi.
Tekan dinding abdomen sekitar 4 5 cm.
Perhatiakan massa dan struktur organ dibawah abdomen.
Jika terdapat massa tentukan lokasi, ukuran, mobilitas,
kontur, konsistensi, dan nyeri tekan. Struktur abdomen
normal mungkin salah diduga sebagai massa adalah batas
lateral otot rektus abdominis, kolon penuh feces, aorta, dan
uterus.
Perhatikan adanya nyeri tekan rebound pada area yang
dikeluhkan
area
diindikasikan
yang
secara
perlahan
dan
dalam
nyeri
tekan
rebound.
Hal
ini
Saekum
Apendiks
Bagian kolon asenden
Ovarium kanan
Tuba falopii kanan
Ureter kanan
Saluran sperma kanan
Bagian uterus
Organ yang terdapat pada kuadran kiri atas
Lobus kiri hati
Lambung
Limpa
Lobus atas ginjal kiri
Pancreas
Kelenjar adrenal kiri
Fleksura splenik pada kolon
Bagian kolon transversal dan desenden
Organ yang terdapat pada kuadran kiri bawah :
Lobus bawah ginjal kiri
Kolon sigmoid
Bagian kolon desenden
Ovarium kiri
Tuba falopii kiri
Ureter kiri
Saluran sperma kiri
Sebagian uterus
2. Pembagian menurut 9 bagian
Petugas membayangkan dua garis vertika yang
memanjang secara superior dari titik tengah ligamen
inguinal dan dua garis horisontal, satu garis setinggi tepi
rusuk paling bawah dan satu garis lagi setinggi krista iliaka
kristailiaka.
Aorta
Ujung pilorik lambung
Sebagian duodenum
Pankreas
Sebagian hati
Organ yang terdapat pada umbilikal :
Omentum
Mesenter
Bagian bawah duodenum
Sebagian yeyunum dan ileum
Organ yang terdapat pada hipogastrum (pubis) :
Ileum
Kandung kemih
Uterus
Organ yang terdapat pada hipokondria kiri
Lambung
Limpa
Ekor pankreas
Fleksura splenik pada kolon
Seperdua atas ginjal kiri
Kelenjar suprarenal
Organ yang terdapat pada lumbar kiri
Kolon desenden
Seperdua bawah ginjal kiri
Sebagian yeyunum dan ileum
Organ yang terdapat pada inguinal kiri
Kolon sigmoid
Urether kiri
Saluran sperma kiri
Ovarium kiri
kearah
pada
garis
4) Ulangi
langkah
satu
sampai
tiga
pada
garis
midsternum
2. Palpasi Hepar
Dua metode bimanual dilakukan pada palpasi hati.Dalam
menggunakan metode pertama letakkan satu tangan
disekitar rangka rusuk anterior dan tangan yang lain pada
rangka rusuk posterior.
Berdiri pada sisi kanan klien
Letakkan tangan kiri pada toraks posterior disekitar
rusuk
kesebelas
atau
ke
duabelas.Tangan
ini
organ
didalam
abdomen
saat
palpasi
anterior selanjutnya.
Letakkan tangan kanan anda disepanjang rangka
rusuk, sekitar 45 derajat disebelah kanan otot rektus
abdominis atau sejajar terhadap otot rektus denga
jari mengarah ke rangka rusuk.
Ketika klien menghembuskan nafas, tekan area
dibawah batas kostal kedepan dan kebawah secara
bertahap
dan
kedalaman
lembut
4-5
cm.
sampai
anda
mencapai
Selama
ekspirasi,dinding
dua
atau
tiga
kali
sementara
anda
10
kostal),
ukur
pembesarannya
dari
bawah
11
depan).
Tangan kanan diletakkan dengan lembut pada
kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta
pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi
tekan tangan kanan dalam-dalam di bawah arcus
aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan
teraba)
Untuk pemeriksaan Perkusi ginjal prosedur
tambahannya dengan memperlsilahkan penderita
untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan
pemeriksa berdiri di belakangpenderita.
1. Satu tangan diletakkan pada sudut kostovertebra
kanan setinggi vertebra torakalis
12 dan lumbal 1
13
tinggi
dan
paling
jelas
didengar
dengan
lama
selesai
makan,
bising
usus
normalnya
stetoskop
pada
satu
kali
permenit])
atau
hiperaktif/
terjadi[mis;setiap
tiga
detik])
juga
disebut
14
D. Pemeriksaan Apendik
Apendik veriformis juga disebut umbai cacing, peradangan
pada apendik disebut dengan apendisitis.
Pemeriksaan apendik dapat dilakukan dengan cara :
1. Inspeksi
Apabila terjadi peradangan pada apendiks maka dapat
ditemukan adanya abdomina sweeling, sehingga pada
pemeriksaan ini biasa ditemukan distensi perut.
2. Palpasi
Palpasi dilakukan di titik mc. Burney yaitu daerah yang
berada pada batas sepertiga luar dan duapertiga dalam
dari garis imaginer yang menghubungkan umbilicus
dengan SIAS kanan. Nyeri pada daerah ini merupakan
15
mengindikasikan
urine.Normalnya
kemungkinan
kandung
adanya
kemih
tidak
retensi
dapat
pemeriksaan
ini.
Untuk
wanita,
posisi
dorsal
16
dapat
hasilnya
bekerja
akan
keperawatan
sama.
digunakan
dan
pemeriksaan denga
Diskusikan
untuk
terapi
bagaimana
merencanakan
selanjutnya.
Karena
spasme
sfingter
anal,
membuat
pengendalian
infeksi
yang
sesuai
untuk
pemeriksaan rektum.
c Beri privasi klien. Tutupi bagian tubuh klien yang tidak
berhubungan dengan pemeriksaan untuk mencegah
pemajanan tubuh yang tidak perlu.
d Tanyakan apakah klien memiliki salah satu riwayat
berikut : darah warna terang pada feses, feses seperti
ter hitam, diare, konstipasi, nyeri abdomen, gas yang
berlebihan,
hemoroid,
atau
nyeri
rektum
,riwayat
17
hasilnya;
untuk
pria,
jika
tidak
dilakukan
saat
dan
jaringan
sekelilingnya
untuk
utuh;
bokong.
Kulit
anus
normalnya
lebih
nyeri.
Adapun teknik palpasi rectum adalah sebagai berikut :
Oleskan pelumas pada jari telunjuk yang telah
menggunakan sarung tangan, minta klien untuk
mengejan
seperti
saat
defekasi.
Tindakan
ini
18
jumlah
dan
19
ujung penis.
Palpasi penis untuk memeriksa adanya nyeri
tekan, penebalan, dan nodul, caranya gunakan
ibu jari dan jari pertama.
Dalam keadaan normal halus dan agak kuat,
20
21
yang
longgaor
dan
inguinal eksternal.
Anjurkan klien untuk mengejan.
Jika terdapat hernia, tonjolan
pada
cincin
yang
dapat
yang sama.
Ketika jari
anda
sudah
bergarak
sejauh
klien mengedan.
Jika terdapat hernia, tonjolan akan terasa
paling menonjol saat klien mengedan.
22
23
1 Bayi
- Bayi dipegang pada posisi supine dipangkuan ibu
dengan lutut dibantu untuk fleksi kemudian
-
diregangkan.
Pada bayi yang baru lahir segai respon terhadap
estrogen maternal, labia dan klitoris mungkin
mengalami edema dan membesar dan mungkin
kankker.
Atropi vulva, vulva mudah teriritasi
Lingkungan vagina menjadi kering dan lebih
basa, mengakibatkan perubahan jenis flora yang
ada dan merupakan predisposisi terjadinya
vaginitis
Dyspareunia ( sulit atau nyeri saat coitus )
Ukuran serviks dan uterus mengecil
Atropi tuba faloppii dan ovarium
Ovulasi dan produksi estrogen berhenti
Perdarahan vagina yang tidak berhubungan
dengan pengobatan estrogen merupakan hal
abnormal
Prolaps uterus, terutama yang memiliki riwayat
kehamilan multiple
Wanitalansia mungkinmemiliki artritis sehingga
posisi pemeriksaan membuat mereka tidak
nyaman.
24
TINJAUAN PUSTAKA
Kozier
&
Erb/
Audry
Berman...(at
al)
2009,
Buku
Ajar
LAMPIRAN
Pertanyaan :
1.Apakah ada pengaruh jika pemeriksaan fisik pada abdomen
dilakukan perkusi dahulu ?
25
mengindikasikan
kemungkinan
adanya
retensi
26
depan).
Tangan kanan diletakkan dengan lembut pada
kuadran kanan atas di lateral otot rectus, minta
pasien menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi
tekan tangan kanan dalam-dalam di bawah arcus
aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua tangan
teraba)
Untuk pemeriksaan Perkusi ginjal prosedur
tambahannya dengan memperlsilahkan penderita
untuk duduk menghadap ke salah satu sisi, dan
pemeriksa berdiri di belakangpenderita.
1. Satu tangan diletakkan pada sudut kostovertebra
kanan setinggi vertebra torakalis
12 dan lumbal 1
27
28