Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny.

N DENGAN BERAT BAYI


LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RS TNI AD GUNTUR
GARUT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh stase anak

Disusun oleh :
Ahmad abdul majid
1490116015

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH


PROGRAM PROFESI NERS
2016

A. PENGKAJIAN
I.
IDENTITAS
1) Identitas Klien
Nama
: Bayi Ny. N
Umur
: 1 Hari
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Perum Pesona Intan Blok B5 No. 10 Tarogong Kaler - Garut.
Dx Media
: BBLR
Tgl Masuk RS
: 30 September 2016
Tgl Pengkajian : 30 September 2016
No. RM
: 0-08-58-36
2) Identitas Orang Tua
Nama
: Tn. A
Umur
: 42 Tahun
Alamat
: Perum Pesona Intan Blok B5 No. 10 Tarogong Kaler - Garut.
Hubungan
: Ayah Klien
II.

RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Berat badan lahir 1700gram
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Lahir bayi laki-laki dengan dengan cara SC atas indikasi gemeli dengan
berat badan 1700gram dan panjang badan 43cm. Bayi lahir tidak segera
menangis, tidak ada cacat bawaan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Pre Natal Care
Melakukan pemeriksaan kehamilan 11 kali, keluhan selama hamil
hanya mengalami pusing dan mual muntah di trimester pertama kehamilan,
tidak pernah menggunakan obat-obat selain yang di anjurkan oleh tenaga
medis, kenaikan berat badan selama kehamilan yaitu 9Kg, melakukan
imunisasi TT 2 kali.
-

Natal

Melahirkan di rumah sakit dengan jenis persalinan SC atas indikasi


gemeli , persalinan di tolong oleh dr SPOG
-

Post Natal

BB lahir 1700 gram dan PB 43 cm, bayi tidak segera menagis, aktivitas
lemah. Nilai APGAR skore menit pertama 3, pada menit ke lima nilai apgar
skore bertambah menjadi 5.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Antropometri
Panjang Badan : 43 Cm

Berat Badan : 1700 gram


Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Perut : 21 cm
Lingkar Dada : 26 cm
2. Head To Toe
1) Kepala dan rambut : Bentuk kepala oval, warna rambut hitam bersih, benjolan (-),
lesi (-).
2) Muka
Mata : Bentuk simetris antara kiri dan kanan, sklera an ikterik, konjungtiva
anemis (-).
Hidung : Tidak ada lesi, mukosa warna merah muda, pernapasan cuping
hidung (-).
Mulut : Mukosa bibir lembab, mulut tampak bersih.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada luka, tampak bersih tidak ada serumen.
3) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada benjolan.
4) Dada
Paru : Pergerakan dada simetris, bunyi paru vesikuler .
Jantung : bunyi jantung I, II irama reguler murni, tidak ada bunyi jantung
tambahan.
5) Abdomen : Bentuk datar lembut, tidak ada massa, tidak ada distensi abdomen,
bising usus (+).
6) Ekstremitas : atas bawah normal
IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

12.4

Pria : 14-18
Wanita : 12-16

gr/dl

Leukosit

10,200

4000-10.000

/mm3

Trombosit

226,000

150.000-450.000

/mm3

Hematokrit

37,1

35-45

Hematologi
Hemoglobin

Golongan Darah

B Rh (+)

B. ANALISA DATA
NO
1.

DATA
DS : -

ETIOLOGI
BBLR

MASALAH
Pola napas tidak efektif

DO :
-

Takipneu
Kulit tampak
sianosis

2.

DS : DO :
- BB neonatus
1700gram

3.

DS : DO :
- Suhu tubuh
kurang dari
nilai normal
- Akral dingin

Prematuritas

Fungsi organ paru belum


baik

Vaskular paru imatur

Penyakit membran hialin

Pola napas tidak efektif


BBLR

Prematuritas

Fungsi organ otak belum


baik

Imaturitas sentrum2 vital

Regulasi pernapasan

Refleks menelan belum


sempurna

Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan
BBLR

Jaringan lemak subkutan


lebih tipis

Kehilangan panas
melalui kulit

Hipotermi

Perubahan
nutrisi
kurang dari kebutuhan

Termoregulasi tidak
efektif

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas pusat pernapasan.
2. Termoregulasi tidak efektif berhubungan kehilangan panas melalui kulit.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan refleks menelan
belum sempurna.

D. INTERVENSI
No
1.

Dx Kep
Tujuan
Pola nafas Setelah dilakukan yang tidak tindakan
selama

Intervensi
Kaji frekwensi dan
pola

Rasional
Membantu
dalam
membedakan

efektif
berhubunga
n
dengan
imaturitas
pusat
pernapasan.
DS: DO:RR : 36x/m
O2
terpasang

3x24 jam pola


napas
kembali
efektif, denga n
kriteria hasil:
- Neonatus akan
mempertahank
an
pola
pernapasan
periodik
- Membran
mukosa merah
muda.

pernapasan,
perhatikan
adanya apnea dan
perubahan
frekwensi
jantung.
Isap jalan napas
sesuai kebutuhan -

Posisikan
bayi pada
abdomen
atau
posisi
telentang dengan
gulungan popok
dibawah
bahu
untuk
menghasilkan
hiperekstensi.
Tinjau
ulang riwayat
ibu
terhadap
obatobatan yang akan
memperberat
depresi
pernapasan pada
bayi.
Kolaborasi
: Pantau
pemeriksaan
laboratorium
sesuai indikasi

2.

Termoregul
asi
tidak
efektif
berhubunga
n

Berikan oksigen sesuai indikasi


Berikan
obatobatan
yang
sesuai indikasi.

Setelah dilakukan tindakan


selama
3x24
jam
termoregulasi
menjadi
efektif

Kaji suhu dengan memeriksa suhu


rektal
pada
awalnya,
selanjutnya

periode perputaran
pernapasan normal
dari
serangan
apnetik
sejati,
terutama
sering
terjadi pada gestasi
minggu ke-30.
Menghilangkan
mukus
yang
neyumbat
jalan
napas
Posisi
ini
memudahkan
pernapasan
dan
menurunkan episode
apnea,
khususnya
bila
ditemukan
adanya
hipoksia,
asidosis metabolik
atau hiperkapnea
Magnesium
sulfat
dan
narkotik
menekan
pusat
pernapasan
dan
aktifitas SSP.

Hipoksia,
asidosis
metabolik,
hiperkapnea,
hipoglikemia,
hipokalsemia
dan
sepsis memperberat
serangan apnetik.
Perbaikan
kadar
oksigen
dan
karbondioksida
dapat meningkatkan
fungsi pernapasan
Hipotermia membuat
bayi
cenderung
merasa stres karena
dingin, penggunaan
simpanan
lemak

kehilangan
panas
melalui
kulit.
DS: DO :
S : 34.50c
Akral
dingin

sesuai
dengan
perkembangan,
dengan
kriteria
hasil :
-

Mempertahank
an suhu kulit
atau aksila (35 37,50C).

periksa
suhu
aksila
atau
gunakan
alat
termostat dengan
dasar terbuka dan
penyebar hangat.
Tempatkan bayi pada inkubator
atau
dalam
keadaan hangat.
Pantau
sistem pengatur suhu ,
penyebar hangat
(pertahankan
batas atas pada
98,6F,
bergantung pada
ukuran dan usia
bayi).
Kaji haluaran dan berat jenis urine

Pantau
penambahan
berat
badan
berturut-turut.
Bila penambahan
berat badan tidak
adekuat,
tingkatkan suhu
lingkungan
sesuai indikasi.

Perhatikan
perkembangan
takikardia, warna
kemerahan,
diaforesis,
letargi,
apnea
atau
aktifitas
kejang.

tidak
dapat
diperbaruai bila ada
dan
penurunan
sensivitas untuk
meningkatkan kadar
CO2 atau penurunan
kadar O2.
Mempertahankan
lingkungan
termonetral,
membantu mencegah
stres karena dingin.
Hipertermi dengan
peningkatan
laju
metabolisme
kebutuhan oksigen
dan glukosa serta
kehilangan air dapat
terjadi bila suhu
lingkungan terlalu
tinggi.
Penurunan keluaran
dan
peningkatan
berat jenis urine
dihubungkan dengan
penurunan
perfusi
ginjal
selama
periode stres karena
rasa dingin.
Ketidakadekuatan p
enambahan
berat
badan
meskipun
masukan
kalori
adekuat
dapat
menandakan bahwa
kalori
digunakan
untuk
mempertahankan
suhu
lingkungan
tubuh,
sehingga
memerlukan
peningkatan
suhu
lingkungan.
Tanda-tanda
hipertermi ini dapat
berlanjut
pada
kerusakan otak bila
tidak teratasi.

3.

Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
berhubunga
n
dengan
refleks
menelan
belum
sempurna.
DS : DO : -bayi
tidak mau
ngedot

Setelah dilakukan tindakan


selama
4x24 jam nutrisi
terpenuhi
sesuai
kebutuhan, dengan
kriteria hasil :
-

Bayi mendapat
kalori
dan nutrient
esensial yang
adekuat.
Mempertahank
an
pertumbuhan
dan
peningkatan
berat
badan dalam
kurva
normal dengan
penambahan
berat
badan
tetap,
sedikitnya 2030 gram/hari.
-

Kaji
maturitas refleks berkenaan
dengan
pemberian makan
(misalnya
:
mengisap,
menelan,
dan
batuk).
Auskultasi
adanya
bising
usus, kaji status
fisik dan status
pernapasan.

Kaji berat badan


dengan
menimbang berat
badan setiap hari,
kemudian
dokumentasikan
pada
grafik
pertumbuhan
bayi.
Pantau masukan
dan
dan
pengeluaran.
Hitung konsumsi
kalori
dan
elektrolit setiap
hari.
Kaji
tingkat
hidrasi,
perhatikan
fontanel, turgor
kulit, berat jenis
urine,
kondisi
membran
mukosa, fruktuasi
berat badan.
Kaji tanda-tanda
hipoglikemia;
takipnea
dan
pernapasan tidak
teratur,
apnea,
letargi, fruktuasi
suhu,
dan
diaphoresis.

Menentukan metode
pemberian
makan
yang tepat untuk
bayi.

Pemberian
makan
pertama bayi stabil
memiliki peristaltik
dapat dimulai 6-12
jam
setelah
kelahiran.
Bila
distres pernapasan
ada cairan
parenteral
di
indikasikan
dan
cairan peroral harus
ditunda.
Mengidentifikasikan
adanya resiko derajat
dan resiko terhadap
pola pertumbuhan.

Memberikan
informasi
tentang
masukan
aktual
dalam hubungannya
dengan
perkiraan
kebutuhan
untuk
digunakan
dalam
penyesuaian diet.
Peningkatan
kebutuhan metabolik
dari bayi SGA dapat
meningkatkan
kebutuhan
cairan.
Keadaan
bayi
hiperglikemia dapat
mengakibatkan
diuresi pada bayi.
Karena
glukosa
adalah sumber utama
dari bahan bakar
untuk
otak,
kekurangan
dapat

Pemberian
makan
buruk,
gugup, menangis,
nada
tinggi,
gemetar,
mata
terbalik,
dan
aktifitas kejang.
Kolaborasi :
- Pantau
pemeriksaan
laboratorium
sesuai indikasi.

Berikan
suplemen
elektrolit sesuai
indikasi misalnya
kalsium glukonat
10%.

menyebabkan
kerusakan
SSP
permanen.hipoglike
mia secara bermakna
meningkatkan
mobilitas mortalitas.

Mendeteksi
perubahan
fungsi
ginjal berhubungan
dengan penurunan
simpanan
nutrien
dan kadar cairan
akibat malnutris.
Ketidakstabilan
metabolik pada bayi
SGA/LGA
dapat
memerlukan
suplemen
untuk
mempertashankan
homeostasis.

E. IMPLEMENTASI
Tangga
l/Jam
30-092016
14.00
14.30

No. Dx
Kep

Implementasi

1
-

15.00

Evaluasi

Tgl: 30-9-2016
Mengkaji frekwensi dan pola pernapasan
Jam : 18.00
Hasil :napas takipneu,
S :Membebaskan jalan napas
O : R : 65x/menit,
Hasil : melonggarkan baju
nangis kuat, gerak
Memposisikan bayi pada abdomen atau aktif.
posisi terlentang dengan gulungan popok A: pola napas tidak
dibawah bahu untuk menghasilkan efektif
hiperekstensi
Hasil : pasein tampak nyaman dan tenang - P : Kaji TTV
Memberikan therapi oksigen
- Berikan terapi
Hasil : o2 1 liter/menit

oksigen1liter/m

30-092016

Tgl : 30-9-2016
-

14.00

15.15

15.30
15..00

Mengkaji suhu klien


Hasil : s: 34.50s
Menempatkan bayi pada inkubator atau
dalam keadaan hangat.
Hasil : ditempatkan di inkubator
Memantau sistem pengatur suhu ,
penyebar hangat
Hasil : sitem terlihat normal
Pantau penambahan berat badan
Hasil : BB 1700gr

Jam : 18.00
S:O : S : 35,70C, K/U
bayi sakit sedang.
A : Termoregulasi
tidak efektif
P:
-lanjutkan intervensi

30-092016

Tgl : 30-09-2016
-

15.30
16.00
16.30

Mengkaji maturitas refleks isap dengan


memberikan susu menggunakan dot
Hasil : replek isap belum sempurna
Menimbang berat badan
Hasil : BB 1700gr
Memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga klien tentang pemberian nutrisi
yang sesuai untuk bayi baru lahir
Hasil : SAP nutrisi

Jam : 18.00
S:O : BB 1700gram,
refleks isap baik.
A : Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
P :lanjutkan
intervensi

F. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal No DP
Jumat

02-09-2016

Evaluasi
S:
O : R : 65x/menit, nangis kuat, gerak aktif.

14.00

A : pola napas tidak efektif


P:

Jumat

Kaji TTV

Berikan terapi oksigen1liter/m

Berikan terapi sesuai advice


dokter

S:O : S : 35,70C, K/U bayi sakit sedang.

02-09-2016
14.00

A : Termoregulasi tidak efektif


P:
-

02-09-2016
14.00

Pantau perubahan suhu


Tempatkan bayi di tempat hangat
Observasi TTV dan keadaan
umum
Berika therapi sesuai advise
dokter

S:O : BB 1800gram, refleks isap baik.


A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
P:
-

Observasi tanda-tanda vital


Timbang BB
Berikan terapi nutrisi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Paraf

NUTRISI UNTUK BAYI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas sebagai syarat untuk menempuh stase anak

Disusun oleh :
Ahmad abdul majid
1490116015

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH


PROGRAM PROFESI NERS
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

Pokok Bahasan
: Nutrisi untuk bayi
Sub Pokok Bahasan
:
a. Pengertian Nutrisi
b. Tujuan Pemberian Nutrisi
c. Jenis Nutrisi Untuk Bayi
d. Pentingnya ASI
Sasaran
: Keluarga Klien
Tempat
: Ruangan Perinatologi RS Guntur
Tanggal/Pukul
: 30 September 2016
Waktu
: 14.30 WIB s/d 16.50 WIB
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini klien dan keluarga klien mampu mengetahui tentang
nutrisi yang baik dan sesuai untuk bayi.

8.

Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian Nutrisi
b. Mengetahui Tujuan Pemberian Nutrisi
c. Mengetahui Jenis nutrisi untuk bayi
d. Mengetahui Pentingnya ASI
9. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
10. Media
a. Leaflet
11. Materi
Terlampir

12. Proses Penyuluhan


Tahap Kegiatan

Kegiatan Perawat

Pembukaan
(5 menit)

Membuka

kegitan

mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan

Kegiatan Klien
dengan

Menjawab salam
Mendengarkan
keterangan penyaji

dan

manfaat dari penyuluhan


Menyebutkan materi yang

Isi
(10 menit)

akan di sampaikan
Membagikan leaflet
Menjelaskan materi

Memperhatikan
mendengarkan

dan

Penutup
(5 menit)

Diskusi dan tanya jawab


Memberikan rewards kepada
keluraga

yang

telah

menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan
Mengucapkan terima kasih
Mengucapkan salam

keterangan dari penyaji


Mendengarkan,
bertanya,

dan

menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab Salam

13. Evaluasi
1. Apa jenis nutrisi yang baik dan sesuai untuk bayi ?
2. Sebutkan pentingnya ASI untuk bayi ?

MATERI PENYULUHAN
NUTRISI UNTUK BAYI

1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan yang
terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Tujuan Pemberian Nutrisi
a.
b.
c.
d.

Pemeliharaan, pemulihan dan meningkatkan kesehatan


Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor
Melakukan aktivitas fisik
Mendidik kebiasaan makan yang baik

3. Jenis nutrisi untuk bayi


a. Makanan Utama : Air Susu Ibu (ASI)
-

Harus diberikan segera setelah bayi lahir

Jika ASI belum keluar setelah melahirkan suruh anak menetek untuk merangsang
keluarnya ASI

1-5 hari pertama (kolostrum) berwarna agak kekuningan, banyak mengandung


antibodi (zat pertahanan tubuh)

Asi ekslusif sampai 6 bulan sangat baik untuk sistem imunnya (perlindungan
terhadap penyakit)

b. Makanan Pelengkap, diberikan bila anak sudah berumur 4-6 bulan. Jenis makanan
pelengkap
-

Sari buah/ buah-buahan segar

Makanan lumat

Makanan lembek

4. Pentingya ASI
-

Tidak banyak bakteri

Temperatur bayi sama dengan temperatur ASI

Mengandung semua zat gizi

Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal bayi

Membina hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi

Ekonomis dan praktis

5. Jenis nutrisi untuk balita


Diberikan seperti makanan orang dewasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna:
1) Karbohidrat : nasi, roti, jagung, umbi-umbian
2) Protein : Hewani; telur, daging, ikan
3) Nabati; tahu, tempe, kacang-kacangan
4) Sayuran: bayam, wortel, buncis, tomat
5) Buah-buahan: jeruk manis, pepaya, mangga
6) Susu

Anda mungkin juga menyukai