= 2/T = 2
k = 2/ = /cw
atau cw = v p = k/ disebut sebagai kecepatan phase.
Filter Shaping
Filter ini digunakan untuk merubah bentuk dari suatu kelompok trace
seismik ke kelompok lain. Filter shaping dihitung dengan cara perataan filter
yang didapat dari beberapa selang spasial dan temporal yang memenuhi suatu
kriteria panjang filter efektif tertentu. Filter dengan panjang filter efektif yang
terlalu besar tidak akan digunakan. Filter-filter yang dapat diterima (artinya
memenuhi kriteria panjang filter yang efektif) kemudian dirata-ratakan untuk
menghasilkan filter shaping akhir yang akan dikonvolusikan dengan data. Proses
ini dapat diulang sampai beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.
noise yang ada di luar spektrum frekuensi dari sinyal yang diinginkan. Noise
frekuensi rendah antara lain adalah ground roll, noise frekuensi tinggi biasanya
disebabkan oleh angin, air blast, statik atau petir.Salah satu cara untuk memilih
filter lolos pita adalah dengan cara menerapkan sekumpulan filter dengan selang
frekuensi yang sempit pada satu data seismik untuk melihat bagian dari
spektrum yang mengandung sinyal dan bagian yang didominasi oleh noise. Filter
dapat berupa koefisien diskrit dalam domain waktu atau dapat berupa wavelet
Filter Monokromatik
Filter ini berfungsi untuk menghilangkan noise dengan frekuensi tunggal
atau selang frekuensi yang sempit, tanpa mendistorsi sinyal seismik. Filter ini
tidak hanya lebih murah tetapi juga mempunyai kemampuan yang sama
dibandingkan dengan filter notch dan juga tidak terlalu mempengaruhi fasa dari
sinyal seismik, tidak seperti filter notch.
Filter F-K
Filter F-K dilakukan dengan cara merubah data seismik dari domain
waktu (T) dan jarak (X) ke domain frekuensi (F) dan bilangan gelombang (K)
menggunakan transformasi Fourier. Karena event-event dalam data seismik
mempunyai banyak kemiringan dan frekuensi (dalam hal ini yang dimaksud
sebagai kemiringan adalah kemiringan dari event, dalam milidetik per trace,
bukan kemiringan dari struktur geologi) maka tiap kemiringan yang berbeda
dalam domain T-X akan berubah menjadi garis dengan kemiringan yang berbeda
dalam domain F-K. Event horisontal dalam domain T-X mempunyai nilai
bilangan gelombang sama dengan nol sehingga dalam domain F-K akan diplot
sepanjang sumbu frekuensi. Semakin besar kemiringan suatu event dalam
domain T-X semakin dekat plotnya ke sumbu bilangan gelombang. Sinyal
dengan kemiringan positif akan mempunyai bilangan gelombang positif dan
sinyal dengan kemiringan negatif akan mempunyai bilangan gelombang yang
negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, http://bu-gis.blogspot.co.id/2010/12/filter-seismik.html, diakses
pada tanggal 13 November 2016.
Anonim, 2012, https://4g0e5.files.wordpress.com/2012/12/lanjutan-bab-2a.pdf,
diakses pada tanggal 13 November 2016.
Anonim, 2013, http://seismixplorer.blogspot.co.id/2013/05/deconcolution.html,
diakses pada tanggal 13 November 2016.
Anonim, 2015, https://geohazard009.wordpress.com/2015/02/18/pengolahandata-seismik-refleksi/, diakses pada tanggal 13 November 2016.
Anonim,
2015,
http://g7.fisika.ui.ac.id/index.php/2-uncategorised/38pencuplikan-sinyal-seismik, diakses pada tanggal 13 November 2016.
D. Jhonlighten. 2010. Peningkatan S/N Data Seismik Menggunakan Filter Median
Berubah Waktu 1 Dimensi. Program Studi Magister Fisika. Fakultas
Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia. Jakarta.