data, penyajian data, analisis data dan pengambilan kesimpulan data yang berhasil
dihimpun.
Statistika ada dua, yaitu :
Data adalah sekumpulan fakta atau segala sesuatu yang dapat dipercaya
kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.
Jenis data berdasarkan cara memperolehnya :
Data Primer : data yang langsung diambil dari objek penelitian oleh si peneliti. Data
tersebut secara langsung diperoleh dari jawaban responden melalui penyebaran
kuisioner, olah data ataupun observasi.
Data Sekunder : data yang tidak secara langsung diambil dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadidari pihak lain yang dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data.
Macam macam data berdasarkan sumbernya :
Data Internal : data yang menggambarkan situasi dan kondisi didalam organisasi
secara internal.
Data Eksternal : data yang menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di luar
organisasi.
Jenis data menurut waktu pengumpulannya :
Data Cross Section : data yang menunjukan titik waktu tertentu. Contoh : Laporan
keuangan PT Maju Bersama per 31 desember 2014. Data pelanggan PT Maju
Bersama bulan Juli 2014.
Data Time Series / Berkala : data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh : data perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap dolar dari tahun 2013 sampai 2015.
Data menurut skala ukur :
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran / objek
penelitian. Populasi dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan lain sebagainya sehingga dapat menjadi
sumber data penelitian.
Sampel adalah sebagian objek dari populasi yang diambil untuk menjadi sumber
data penelitian.
Syarat syarat sampel yang baik :
Akurasi / Ketepatan, artinya makin sedikit tingkat kekeliruan dalam sampel maka
akan semakin akurat atau tepat sampel tersebut.
Memiliki tingkat presisi estimasi, artinya belum ada sampel yang bisa mewakili
karakteristik populasi sepenuhnya, oleh karena itu dalam setiap penarikan sampel
pasti ada kesalahan yang melekat yang dikenal dengan sebutan sampling error.
Presisi diukur oleh simpangan baku. Makin kecil perbedaan antara simpangan baku
yang diperoleh dari sampel dengan simpangan baku populasi makin tinggi pula
tingkat presisinya.
Derajat kepercayaan mengukur seberapa jauh peneliti yakin dalam estimasi
populasi secara benar. Semakin tinggi derajat kepercayaan, semakin banyak jumlah
sampel yang harus diambil.
Acak/Random
Artinya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama
untuk dipilih sebagai sample.
1. Pengambilan acak sederhana (Simple random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian
atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalam
komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara
pemilihannya dilalukan secara bebas.
2. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan
selang interval tertentu secara berurutan.
3. Pengambilan acak berdasar lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan
tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
4. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap
area memiliki jatah
Distribusi Frekuensi
1. Mencari Range (J)
Rumusnya adalah J = xmax - xmin
= 26 - 10
= 16
CENTER
MEAN
MEDIAN
Modus = Data dengan f terbesar (tak hanya 1 bisa lebih dari 1 asalkan f terbesar)
Data Berkelompok
Skewness
PROBABILITAS
Rule 1: Relative Frequency Approximation of Probability
Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat
terjadi.
Additional Rules
P (AB) = P (A) + P (B) - P (A
B)
)= 1
P(A and B)= P(A).P(B|A) NB : P(B and A) adalah Kejadian P(A) dulu yang terjadi baru P(B)
P(B|A) merepresentasikan P(B)
Conditional Rules
P( AB)
P (A )
P(B|A)=
Pnr =
n!
( nr ) !
Kombinasi
n
Cr =
n!
r ! . ( nr ) !
Probability Distribution
Pnr =
n!
n 1. n2.3 . .1