Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

Bab

Pengendalian

Alih Fungsi
Lahan

5.1. Rencana Pemanfaatan Ruang


Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan
perumusan program sektoral pemanfaatan ruang meliputi:
a. arahan perwujudan struktur ruang;
b. arahan perwujudan pola ruang; dan
c. arahan perwujudan kawasan strategis.
Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan
struktur

ruang,

merupakan

pola

prioritas

ruang,

dan

pelaksanaan

kawasan

strategis

pembangunan

yang

disusun berdasarkan atas kemampuan pembiayaan dan


kegiatan yang mempunyai efek mengganda sesuai arahan
umum pembangunan Daerah.
Sejak terbentuknya daerah otonom Kabupaten Konawe
berdasarkan

UndangUndang

Nomor

13

Tahun

1950

tentang Pembentukan DaerahDaerah Kabupaten Dalam


Lingkungan

Provinsi

penyelenggaraan

Jawa

Tengah,

pemerintahan

hingga

dan

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

saat

ini

pembangunan
Konawe beserta

segenap stakeholder pembangunan. Pembangunan daerah


tersebut

dilakukan

melalui

peningkatan

kualitas

sumberdaya manusia, pengembangan ekonomi kerakyatan,


dan peningkatan prasarana dan sarana dasar sesuai
dengan perkembangan masyarakat.
Agar terdapat kesinambungan perencanaan pembangunan
antara

pemerintah

pusat

dan

daerah

diperlukan

keterpaduan perencanaan pembangunan secara nasional


Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-1

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan


pemerintah

daerah

kabupaten/kota

sebagaimana

diamanatkan oleh UndangUndang Nomor 25 tahun 2004


tentang

Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional;

UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 juncto Undang


Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yaitu
bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah
daerah

berkewajiban

pembangunan

daerah

menyusun
sebagai

satu

perencanaan
kesatuan

sistem

perencanaan pembangunan nasional.


Pada

tanggal

31

Oktober

Kabupaten Konawe telah

tahun

2010,

Pemerintah

menyelenggarakan Pemilihan

Umum Kepala Daerah (Pemilukada) secara langsung, telah


terpilih pasangan BupatiWakil Bupati periode 20112016
yang telah dilantik pada tanggal 24 Januari 2011. Terkait
dengan hal tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe
wajib menyusun RPJMD Kabupaten Konawe tahun 2011
2015. Berdasarkan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 8 tahun 2008, Peraturan Daerah (Perda) tentang
RPJMD harus telah ditetapkan paling lambat enam (6) bulan
setelah kepala daerah dilantik.
Penyusunan RPJMD 20112016 harus realistis dengan
mempertimbangkan

perubahan

lingkungan

strategis,

mengacu arahan dan kebijakan pembangunan nasional dan


arahan kebijakan dan program pembangunan Provinsi Jawa
Tengah

serta

isu

strategis

Konawe. Penyusunan RPJMD

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

pembangunan

Kabupaten

harus pula memperhatikan

6-2

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

arah kebijakan pembangunan dalam RPJPD Kabupaten


Konawe 2005 2025, Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Konawe Tahun 2011 2031 sebagaimana diatur
dalam

Perda

perencanaan

Nomor

tahun

pembangunan

2011

daerah

serta

dokumen

lainnya.

Agar

penyusunan RPJMD dapat realistis perlu disusun tahapan


tahapan penyusunan RPJMD tahun 2011 2016. Tahap
tersebut mulai dari tahap persiapan, penyusunan draf
rancangan awal sampai dengan proses legislasi oleh DPRD
untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). RPJMD
Kabupaten Konawe tahun 20112016 menjadi pedoman
kerja bagi seluruh SKPD, DPRD dan masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan daerah selama 5
tahun kedepan. RPJMD juga digunakan untuk memantau
kinerja dan perkembangan pembangunan daerah. RPJMD
ini akan menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan pemerintah Kabupaten Konawe dalam
menyusun

Rencana

pelaksanaan

lebih

Strategis

lanjut,

(RenstraSKPD).

RPJMD

ini

akan

Untuk

dijabarkan

kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang


menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Pembangunan

jangka

menengah

Kabupaten

Konawe

diupayakan untuk mendukung kebijakan pembangunan


nasional yang pro poor, pro job, pro growth dan pro
environment dan keadilan untuk semua (justice for all).
Selain itu pembangunan daerah di Kabupaten Konawe
sinergi dengan komitmen nasional yaitu pencapaian target
pembangunan millennium (MDGs) untuk semua urusan
yang berkaitan dengan target capaian MDGs. Upaya

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-3

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

pencapaian

target

pembangunan

daerah

juga

tidak

terlepas dari target yang telah ditetapkan oleh kementerian


masingmasing urusan baik melalui Renstra Kementrian
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sejalan dengan visi
dan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten
Konawe, maka kebijakan umum pembangunan daerah
selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan derajad kesehatan masyarakat dengan titik
berat pada penyediaan dan pengembangan sarana dan
prasarana, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
2. Peningkatan

pemberdayaan

masyarakat,

penanggulangan kemiskinan, kesetaraan gender


perlindungan

sosial,

peningkatan

pelayanan

dengan
dan

titik

berat

rehabilitasi

dan
pada

sosial,

pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja


dan kesempatan berusaha, peningkatan kualitas hidup
dan

perlindungan

perempuan,

pelayanan

KB,

dan

penempatan transmigrasi.
3. Perluasan

kesempatan

dan

pelayanan

pendidikan

secara merata dan berkualitas dengan titik berat pada


peningkatan

ketersediaan,

keterjangkauan,

kualitas,

dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan terutama


pada pendidikan dasar dan menengah.
4. Peningkatan tata kelola pemerintahan daerah yang baik
dengan titik berat pada peningkatan kualitas pelayanan
kependudukan dan pencatatan sipil, dan peningkatan
kinerja pengawasan dan pengelolaan keuangan daerah.
5. Peningkatan

investasi

dalam

rangka

pengelolaan

potensi daerah dengan titik berat pada peningkatan

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-4

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

iklim investasi melalui pelayanan One Stop Services dan


kebijakan

pro

investasi,

promosi

dan

kerjasama

investasi, serta penciptaan iklim yang kondusif.


6. Pengoptimalan

pengelolaan

sumberdaya

alam

dan

lingkungan hidup dengan titik berat pada rehabilitasi


lahan kritis, pemulihan cadangan sumberdaya alam,
dan

pencegahan

pencemaran

dan

perusakan

lingkungan.
7. Penguatan

fasilitasi

dan

penguatan

kelembagaan

koperasi, UMKM, industri kecil dan menengah, dengan


titik berat pada peningkatan kapasitas kelembagaan
koperasi dan UMKM serta peningkatan daya saing
produk industri.
8. Peningkatan

pengelolaan

potensi

pertanian

dan

perikanan dengan titik berat peningkatan produksi


pertanian,

perkebunan,

peternakan

dan

perikanan,

peningkatan usaha agribisnis dan minapolitan, dan


peningkatan ketahanan pangan.
9. Peningkatan infrastuktur wilayah yang berkualitas untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dengan titik berat
pada peningkatan kualitas jalan dan jembatan, jaringan
irigasi, pelayanan air bersih dan sanitasi serta sarana
persampahan.
10.

Peningkatan toleransi dalam kehidupan beragama

dengan sasaran pada peningkatan kerukunan antar


umat beragama.
Dalam RPJMD kabupaten Konawe 20112016 Alih Fungsi
Lahan disebutkan dalam Bab IV Analisis Isu Strategis, yaitu
menurunnya kualitas sumber daya air dan sumberdaya

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-5

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

alam, disebabkan meningkatnya alih fungsi lahan dan


ekploitasi sumberdaya alam secara berlebihan.
Pengendalian Alih Fungsi Lahan dirumuskan dalam RPJMD
Kabupaten
Konawe dalam
yaitu :

kebijakan strategis dan prioritas point 7.,

Sejalan dengan kebijakan nasional upaya swasembada


pangan serta mendukung gerakan bali deso mbangun
deso di Provinsi Jawa Tengah, maka Pemerintah Kabupaten
Konawe akan melaksanakan pengendalian alih fungsi lahan
guna mempertahankan keberadaan dan luasan sawah
lestari. Hal ini sekaligus sebagai upaya mempertahankan
dan meningkatkan produksi beras, tanpa menghambat
dinamika pertumbuhan ekonomi di sektor lain.

5.2. Kondisi Alih Fungsi


Alih fungsi lahan di wilayah Kabupaten Konawe pada tahun
2011 cukup banyak terjadi, terutama alih fungsi lahan
pertanian menjadi pemukiman dan perdagangan/jasa dan
alih fungsi lahan perkebunan menjadi lahan lain akibat
adanya kegiatan pertambangan.

Alih fungsi lahan sawah ke penggunaan lain telah menjadi


salah satu ancaman yang serius terhadap keberlanjutan
swasembada pangan. Intensitas alih fungsi lahan masih
sulit dikendalikan, dan sebagian besar lahan sawah yang
beralih

fungsi

termasuk

tersebut

kategori

tinggi

justru

yang

sangat

produktivitasnya

tinggi.

Lahanlahan

tersebut adalah lahan sawah beririgasi teknis atau semi


teknis dan berlokasi di kawasan pertanian dimana tingkat

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-6

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

aplikasi

teknologi

dan

kelembagaan

penunjang

pengembangan produksi padi telah maju.


Pola alih fungsi lahan sawah dapat dipilah menjadi dua: (1)
sistematis, (2) sporadis.

Alih fungsi lahan sawah untuk

pembangunan

industri,

pemukiman,

kawasan
jalan

raya,

perkotaan,

komplek

kawasan

perkantoran,

dan

sebagainya mengakibatkan terbentuknya pola alih fungsi


yang sistematis. Lahan sawah yang beralihfungsi pada
umumnya mencakup suatu hamparan yang cukup luas dan
terkonsolidasi. Di sisi lain, alih fungsi lahan sawah yang
dilakukan sendiri oleh pemilik lahan sawah umumnya
bersifat sporadis. Luas lahan sawah yang terkonversi kecil
kecil dan terpencar.

Alih fungsi lahan sawah dilakukan

secara langsung oleh petani pemilik lahan ataupun tidak


langsung oleh pihak lain yang sebelumnya diawali dengan
transaksi jual beli lahan sawah. Proses alih fungsi lahan
sawah

pada

umumnya

berlangsung

cepat

jika

akar

penyebabnya terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan


sektor ekonomi lain yang menghasilkan surplus ekonomi
(land rent) jauh lebih tinggi (misalnya untuk pembangunan
kawasan industri, kawasan perumahan, dan sebagainya)
atau untuk pemenuhan kebutuhan mendasar (prasarana
umum yang diprogramkan pemerintah, atau untuk lahan
tempat tinggal pemilik lahan yang bersangkutan). Proses
alih fungsi lahan sawah cenderung berlangsung lambat jika
motivasi untuk mengubah fungsi terkait dengan degradasi
fungsi lahan sawah, misalnya akibat kerusakan jaringan
irigasi sehingga lahan tersebut tidak dapat difungsikan lagi
sebagai lahan sawah.

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-7

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

Alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Konawe terjadi


akibat

adanya

pengembangan

wilayah

di

Kabupaten

Konawe khususnya di wilayah kota dan kota kecamatan


sebagaimana diatur dalam Perda Kabupaten Konawe No. 3
Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Konawe 20112031.
Perubahan fungsi lahan akibat pertambangan disebabkan
adanya permintaan pasar bahan tambang terutama untuk
tanah urug dan pasir darat. Kebutuhan tersebut diperparah
lagi dengan adanya beberapa kegiatan skala nasional yang
melewati di Kabupaten Konawe, yaitu pelebaran lingkar
utara pantura yang membutuhkan tanah urug cukup
banyak serta kegiatan lain sebagai implikasi pertumbuhan
ekonomi wilayah Kabupaten Konawe.
5.3. Pengendalian Alih Fungsi
Pengendalian laju alih fungsi lahan di Kabupaten Konawe
dilakukan

dengan

diundangkannya

Peraturan

Daerah

Kabupaten Konawe Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Konawe 20112031 pada
tanggan 28 Juni 2011 dan penyusunan Rencana Detil Tata
Ruang Kota/RDTRK (yang meliputi Kecamatan Konawe dan
Taman)dan

RDTR

untuk

tiap

kecamatan.

Pentusunan

RDTRK dan RDTR Kecamatan disusun lengkap dengan


peraturan zonasinya.
Dengan adanya peraturan tata ruang dan peraturan zonasi,
diharapkan laju alih fungsi lahan dapat dikendalikan
terutama alih fungsi lahan pertanian yang diharapkan
sebagai salah satu lahan pertanian pangan berkelanjutan
(LP2B) di wilayah Provinsi Jawa
Tengah.

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-8

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

6-9

Anda mungkin juga menyukai