Anda di halaman 1dari 8

KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Posted on Maret 9, 2008 by harnawatiaj


KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
A.Proporsi cairan tubuh
BBL : 80 % bb
Anak : 70 % bb
Dewasa : 60 % bb
Usila : 40 45 % bb
B.Distribusi cairan tubuh
Intra sel : 40 %
Extracell : interstitial 15% bb plasma (intra vaskuler) 5 %bb
Darah menyimpan panas 36 0 c

D.Fungsi cairan tubuh :


Pembentuk struktur tubuh
Sarana transportasi
Metabolisme sel
Pelarut elektrolit dan non elektrolit
Memeliharra suhu tubuh

D.Keseimbangan intake output


Intake :
Ingestion
Jumlah tergantung dari usia,bb
Oxidasi sel kurang lebih 10 ml/100 ml yang dibakar
Output :
Iwl tergantung dari usia, bb dipengaruhi oleh :
Suhu tubuh
Kerja fisik
Kondisi atm

Urine :
1 2 ml/kgbb/jam atau pada orang dewasa kurang lebih 1000 1500 ml

E.Komposisi cairan :
1.Air : Fungsi pelarut, reaksi kimia, metabolisme. Regulator : ADH, aldosteron
2.Elektrolit :
Natrium : Lebih banyak di extrasell, fungsi untuk mempertahankan isotonisitas
cairan extrasell.
Natrium dan kalium : memberikan lingkungan kimia listrik yang penting untuk
kontraksi otot dan transmisi impuls saraf. Regulator : aldosteron
Chlorida (cl) :
Berperan sebagai electron netral diluar intracell
>> pada cairan lambung dan keringat
Fungsi mengatur keseimbangan asam basa
Regulator : faktor yang mempengaruhi konsentrasi plasma

Kalium dan Phospor (ca & p ) :


Kalium : >> pada tulang Untuk pembekuan darah, metabolisme tulang, kontraksi
otot dan transmisi impuls saraf & Menentukan permeabilitas membran sel
Phospor :
Phospor : berperan dalam pembekuan tulang, komponen ATP, sebagai buffer
dalam mempertahankan keseimbangan asam basa intrasell.
3.Non elektrolit
Glikosa dan fruktosa
Ureum kreatinin
Protein

PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1.Antara plasma interstitial


Dipengaruhi oleh :
Permeabilitas membran sel
Tekanan hydrostatik kapiler
Tekanan osmotic koloid
Mekanisme transport :
Difusi
Osmosa
2.Antara interstitial intrasell
Mekanisme transport:
Simple difusi: O2, CO2, Cl, alkohol.
Facilitated difusi : glukosa
Transport aktif : Na,K
Osmosa

KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN :

1.Hypervolemia ( peningkatan volume cairan )


Terjadi oleh karena :
Peningkatan intake - infus >> , psychotic drinking episode
Penurunan output - renal failure, chd, ketidakseimbangan endokrin, penggunaan
obat-obat steroid.

Tanda dan gejala :


Peningkatan plasma :

Dilusi protein bermol besar, RBC - penurunan konsentrasi protein plasma,


penurunan HCT.
Peningkatan tekanan darah, distensi vena jugularis, overload sirkulasi.
Peningkatan cairan interstitial - edema, peningkatan bb, peningkatan turgor kulit,
bengkak pada kelopak mata.

Edema paru :
Batuk-batuk dg dahak berbusa, bercak darah
Dyspnea

Asites : dyspnea

2.Hypovolemia (penurunan volume cairan)


Terjadi oleh karena :
Peningkatan output : >>> perspitasi, drainage pada luka bakar, abses, diare,
muntah-muntah, gastric - suction.
Hemorrhagic
Diabetes insipidus
Penurunan intake - ketidakseimbangan elektrolit
Tanda dan gejala :
Penurunan plasma : peningkatan konsentrasi plasma protein, peningkatan hct
(kecepatan pada hemorrhagic); penurunan tekanan darah - penurunan cardiac
output - diuresis menurun dan kolaps pembuluh darah superficial - kulit dingin
dan berkeringat.
Penurunan cairan interstitial - penurunan turgor kulit, mukosa membran kering,
mata cekung, penurunan bb, peningkatan temp.

KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Ketidakseimbangan isotonis - perubahan volume cairan extracell yang disertai


dengan perubahan elektrolit secara proporsional isotonic dengan cairan intracell
Tidak terjadi sel edema / keriput
Penyebab :
Peningkatan - >>> infus nacl 0,9 %, hypersekresi aldosteron; peningkatan
volume cairan keseimbangan peningkatan dengan jumlah natrium
Penurunan - kehilangan cairan yg mengandung natrium secara proporsional perdarahan, >>> respirasi drainage luka

Ketidakseimbangan Natrium :
Terjadi oleh karena :
Peningkatan/penurunan natrium, volume cairan tetap.
Natrium tetap, penurunan/penungkatan volume cairan

Hyponatremi
Oleh karena :
Penurunan ointake natrium
Peningkatan output natrium
>> cairan hypotonis
Enema dengan air kran
Penurunan output cairan
Sekresi adh oleh karena stress, cancer, cerebral disorder, pain, trauma surgical,
penggunaan morphin/obat anestesi.

Konsentrasi Na extracell menurun


Cairan extracell intracell -cell edema
Edema cell otak - neural symptom
Twitching

Hyper irritable
Disorientasi
Convulsi
Coma
Edema tempat lain -lemah, anorexia, nausea, vomiting, abdominal cramp, diarhe.

Hypernatremi
Oleh karena :
Peningkatan intake natrium
Penurunan volume darah - sulit menelan,gangguan rasa haus, penurunan air di
lingkungan, diabetes insipidus, >> perpitasi.

Konsentrasi cairan extracell meningkat


Cairan intracell - extracell - cell keriput, rasa haus.
Keriput sel otak - tampak ketakutan, gelisah, koma.
Keriput sel lain - kulit kering,mukosa membran kering, mata cekung, lidah beralur
jelas.

Tanda dan gejala lain pada :


Hyponatremi
Hypernatremi
- tergantung pada penyebab.

Hypokalemia
Penurunan kalium extracell oleh karena :
Penurunan intake kalium

Peningkatan output kalium : gastrointestinal losses diare, >>> urine,


peningkatan sekresi aldosteron, alkalosis.

Penurunan respon otot terhadap rangsang saraf


Gangguan pada otot polos git - distensi abdomen, vomiting, illeus paralitic.
Penurunan tonus vaskuler - hypotensi
Gangguan pada otot rangka - pernafasan dangkal, kelemahan otot-otot.
Gangguan pada otot jantung - arrytmia - heart block, perubahan ekg ( st
segment depresi) flattenea t wave,.peningkatan sensitivitas terhadap digitalis.
Alkalosis

Hyperkalemia > 6 mg
Peningkatan k extracell oleh karena :
Peningkatan intake k : >> infus, transfsi.
Penurunan output k : renal failure, addisons disease, aldosteron inhibiting drugs
(aldactone).
Shift of K Out of intracell : asidosis, luka bakar, crushing injuries, hypoxia selluler.
Peningkatan respon otot terhadap rangsang saraf
Penurunan kekuatan kontraksi otot.
Gangguan pada otot rangka - kelemahan otot pernafasan dangkal
Gangguan pada otot jantung : penurunan kekuatan kontraksi, - dilatasi dan
flaccidity - penurunan rate jantung / stop, peningkatan respon terhadap rangsang
saraf - arrytmia ( ventrikel fibrilasi )

Hypokalsemia - penurunan ca extracell


Oleh karena :
Penurunan absorbsi ca pada git: defisiensi vitamin d, defisiensi nutrisi, penurunan
sekresi pth, penyakit liver, empedu, pancreas.
>> deposit ca pada tulang, peningkatan exkresi ca, alkalosis

Peningkatan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot

Pada otot rangka : twitching, carpopedal spasm, tetany, spasmus larink,epilepsy like seizure.
Pada otot pembuluh darah : numbress, tingling pada jari
Neuromuskuler : troulsean tes +, chvostexs sign +.
Pada otot jantung : arrytmia

Hypercalcemia peningkatan ca extrecell


Oleh karena :
Peningkatan absorsi ca git - >> diet
Peningkatan pemecahan ca dari tulang : peningkatan sekresi pth, immobilisasi
>>>, kanker tulang
Penurunan exkresi ca pada renal asidosis

Penurunan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot


Penurunan aktivitas otot dan saraf - penurunan tonus otot
Otot polos git - distensi abdomen, kembung, konstipasi, nausea, vomiting.
Penurunan fungsi saraf : lethargy, kelemahan, penurunan reflex normal >
Kecuali pada otot jantung - peningkatan rangsang jantung - peningkatan cardiac
output & bp jika >>> - arrytmia. Penurunan pompa jantung - penurunan BP.
Peningkatan ca extracell / plasma - peningkatan deposit ca pada jaringan lunak
batu ginjal, renal failure.

Anda mungkin juga menyukai