Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

KEARIFAN
MASYARAKATNYA

BUDAYA

LOKAL

CERMINAN

PERILAKU

BUDAYA

Mata Kuliah : Sosial Pedesaan

1 .PENDAHULUAN
a)

Latarbelakang

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya,


etnis,suku dan ras, terdapat kurang lebih 389 suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
bahasa, tata nilai dan budaya yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya (Asian Brain,
2010). Adat istiadat, tata nilai dan budaya tersebut antara lain mengatur beberapa aspek
kehidupan,seperti: hubungan sosial kemasyarakatan, ritual peribadatan, kepercayaan,
mitos-mitos dan sanksi adat yang berlaku di lingkungan masyarakat adat yang ada.
Keanekaragaman budaya daerah tersebut merupakan potensi sosial yang dapat
membentuk karakter dan citra budaya tersendiri pada masing-masing daerah, serta
merupakan bagian penting bagi pembentukan citra dan identitas budaya suatu daerah.
Disamping itu, keanekaragaman merupakan kekayaan intelektual dan kultural sebagai
bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Seiring dengan peningkatan teknologi
dan transformasi budaya ke arah kehidupa modern serta pengaruh globalisasi, warisan
budaya dan nilai-nilai tradisional masyarakat adat tersebut menghadapi tantangan terhadap
eksistensinya. Hal ini perlu dicermati karena warisan budaya dan nilai-nilai tradisional
tersebut mengandung banyak kearifan lokal yangmasih sangat relevan dengan kondisi saat
ini, dan seharusnya dilestarikan, diadaptasi ataubahkan dikembangkan lebih jauh.Beberapa
nilai dan bentuk kearifan lokal, termasuk hukum adat, nilai-nilai budaya dan kepercayaan
yang ada sebagian bahkan sangat relevan untuk diaplikasikan ke dalam proses atau kaidah
perencanaan dan pembangunan wilayah atau kawasan, seperti yang terdapat pada
masyarakat Bali, Minang, Aceh, Batak, Jawa, Sunda, Toraja, Sasak, Nias, dan lain-lain yang
memiliki berbagai kaidah perencanaan dan pengembangan kawasan.
Kaidah-kaidah tersebut ada yang bersifat anjuran, larangan, maupun persyaratan
adat yang ditetapkan untuk aktivitas tertentu. Selain aspek fisik dan visual, keanekaragaman
budaya, sosial kemasyarakatan yang terkandung di dalam kearifan lokal umumnya bersifat
verbal dan tidak sepenuhnya terdokumentasi dengan baik. Untuk itu, perlu dikembangkan
suatu bentuk knowledge management terhadap berbagai jenis kearifan lokal tersebut agar
dapat digunakan sebagai acuan dalam proses perencanaan dan perancangan lingkungan
binaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas tentang tipologi
kearifan lokal dan kaitannya dengan regulasi di bidang penataan ruang, serta pada bagian
akhir juga diulas bagaimana upaya mengharmonisasikannya sehingga kearifan lokal dapat
diakomodasikan dengan baik dalam regulasi ataupun perencanaan tata ruang secara
formal.
2.TUJUAN
1.
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang KEARIFAN BUDAYA LOKAL
CERMINAN PERILAKU BUDAYA MASYARAKATNYA
2.

Menambahkan rasa percaya diri dan rasa peduli terhadap kebudayaan Indonesia

3.

Menyatukan bangsa Indonesia

4.
untuk menghormati seluruh kebudayaan lokal di indonesia karena kebudayaan lokal
indonesia sebagai identitas dan sopan santun.
3.SASARAN
Sasaran dari makalah ini adalah pembaca khususnya Warga Negara Indonesia, agar semua
mengerti akan pentingnya kebudayaan lokal karena kebudayaan lokal adalah sebagai
cermianan budaya masyarakat kita ,
BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Kearifan Budaya Lokal Cerminan Perilaku Budaya Masyarakatnya
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun
eksternal dilihat dari aspek :
1. Kekuatan (Strength)
a.

mampu bertahan terhadap budaya luar

b.

memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar

c.

mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli

d. mampu memberi arah pada perkembangan budaya

2. Kelemahan (Weakness)
a.
Minimnya Kesadaran Masyarakat, Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
kelestarian budaya lokal pada masing-masing daerah bisa mengikis cirikebudayaan yang
ada
b.
Pengaruh Budaya Luar :Kurang adanya saringan terhadap budaya luar yangmasuk
dapat merusak jati diri bangsa
c.
Kukurangan informasi dan terlambatnya informasi yang membuat masyarakat
ketinggalan informasi yang sangat penting
d. Kurangnya sosialisasi kebudayaan kepada masyarakat
3. Peluang (Opportunity)
a.
Bidang Pariwisata, Budaya Lokal Indonesia dapat lebih dikenal dalam dunia
Internasional dengan mengembangkan sistem pariwisata yang ada
b. Makin solid dan kuatnya rasa persatuan dan kesatuan
c. Terciptanya infrastruktur sarana dan prasarana mendukung parawisata
d. Berkembanya budaya lokal kemancanegara
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a.
Kemajuan Teknologi :Kemajuan
penyebabmengikisnya kebudayaan yang ada

teknologi

menjadi

salah

satu

factor

b. Perubahan Alam: Alam yang terus berubah mengikuti perkembangan zamanmenjadi


tantangan tersendiri dalam upaya melestarikan kebudayaan yang ada.
c. Pengaruh Budaya Asing: Pemerintah sangat berperan penting dalam upayapelestarian

budaya dnegan masuknya budaya asing tanpa filter, jika tidak ditanggulangi akan dengan
cepat menggeser kebudayaan lokal yang ada

d.masyarakat itu sendiri ,jika masyarakat itu sendiri bisa mencaga budaya masyarakat itu
sendiri atau tidak.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan
Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri sebagai bangsa Indonesia. Dunia internasional
mengenal Indonesia salah satunya darikeanekaragaman budaya yang dimiliki.Budaya lokal
tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat memperkokohketahanan budaya bangsa.
Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan sertamenjadikan keanekaragaman budaya
yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatanuntuk ketahanan budaya bangsa. Selain itu
diperlukan pula antisipasi atau cara-caraagar budaya lokal tidak bercampur dengan budaya
asing. Pemerintah dan Masyarakatsangat berperan penting dalam kelestarian budaya lokal
demi terwujudnya ketahananbudaya nasional Indonesia
2. Rekomendasi
a)
Pengukuhan asset budaya dalam bentuk peraturan pemerintah daerah dan pusat
maupun internasional
b) Peningkatan sosialisasi dan apresiasi kebudayaan kepada masyarakat melalui media
maupun kegiatan nyata dalam bentuk pesta budaya yang teragendakan.
c)
Pertumbuhan usaha jasa parawisata domestik dan mancanegara menjadikan sumber
devisa bagi negara untuk itu perlu ditunjang dengan pembangunan infrastruktur sarana dan
prasarana .
d) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan yang berjenjang dan
berkelanjutan.
Referensi
http://sholichindwi.blogspot.com/2012/03/kearifan-lokal.html
http://auriyaaa.wordpress.com/2012/12/13/kearifan-lokal-dalam-mempertahankaneksistensi-kebudayaan-daerah-di-era-global/
http://greendoctorblog.blogspot.com/2010/12/menyemai-kearifan-lokal-sebagai-cermin.html
http://sulton-kharisma.blogspot.com/2010/11/elebihan-dan-kekurangan-masing-masing.html

Anda mungkin juga menyukai