Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ikan Gatul (Poecilia sp.)


Sistematika ikan Gatul (Poecilia sp.) menurut Axelrod dan Schultz (1993) adalah
sebagai berikut :
Filum

: Chordata

Subfilum

: Craniata

Superkelas

: Gnatastomata

Kelas

: Osteichthyes

Subkelas

: Actinopterygii

Superordo

: Teleostei

Ordo

: Cyprinodontoidei

Subordo

: Poecilioidea

Famili

: Poecilidae

Genus

: Poecilia

Spesies

:Poecilia sp.
Ikan Gatul memiliki habitat asli di perairan dangkal, sungai, parit dan danau. Ikan

Gatul berasal dari daerah utara Amazon yaitu Trinidad, Barbados, Venezzuela, Gunaya, dan
Brazil. Ikan Gatul juga dapat hidup di perairan payau (Ukhroy, 2008). Ikan Gatul memiliki
beberapa tahap dalam siklus hidupnya yaitu tahap larva, tahap juvenil, tahap dewasa, dan
masa pertumbuhan maksimum. Setelah larva dilahirkan 3-4 minggu maka gonopodium
(modifikasi sirip anal) pada ikan jantan telah berkembang. Masa pertumbuhan maksimum
dicapai pada saat ikan berumur lebih dari 6 bulan. Setelah melewati masa pertumbuhan
maksium maka terjadi penurunan penampilan, sirip mulai robek, dan gerakan melambat
(Ukhroy, 2008).
B. Pewarna Kain Wantex
Pewarna kain Wantex merupakan nama dagang dengan kandungan zat warna berupa
Rhodamin B untuk pewarna kain berwarna merah dan Napthol untuk pewarna kain bewarna
biru atau ungu (Direktorat SPKP, Deputi lll, BPOM. 2003).
1. Rhodamin B
Rhodamine B merupakan zat pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal bewarna
kehijauan, dalam bentuk larutan pada konsentrasi berwarna merah keunguan dan
konsentrasi rendah berwarna merah terang, termasuk golongan pewarna

xanthenes basa, dan terbuat dari metadietilaminofenol dan ftalik anhidrid suatu
bahan yang tidak bisa dimakan serta sangat berfluoresensi ( Direktorat SPKP,
Deputi lll, BPOM. 2003). Rhodamin B memiliki nama kimia yaitu

N [9-

(carboxyphenyl) 6 - (diethylamino) - 3H xanten 3 - ylidene] Nethyleyhanaminium clorida. Rumus molekul dari rhodamine B adalah
C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479 g/mol (sciencelab, tanpa tahun).
Sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru- biruan dan
berfluorensi kuat.

Di dalam Rhodamine B sendiri terdapat ikatan dengan klorin (CL yang dimana
senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga
berbahaya. Reaksi untuk mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna.
Klorin yang ada pada Rhodamine B menyebabkan terjadinya efek toksik bila
masuk ke dalam makhluk hidup (Brantom, 2005). Atom Cl yang ada sendiri
adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa
organik akan menyebabkan toksik dan karsinogenik.
Menurut Brantom (2005) Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas.
Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem
pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya. Bila klorin
dihirup pada konsentrasi di atas 30ppm, klorin mulai bereaksi dengan air dan selsel yang berubah menjadi asam klorida (HCl) dan asamhipoklorit (HClO).

Daftar Rujukan
Axelrod H.R., Schultz, L.P. 1983. Aquarium Fishes. mcGraw-Hill Book Company, Inc., New
York. P. 655-656
Brantom, P. G. 2005. Review of the Toxicology of a number of dyes illegally present in food
in the EU.. The EFSA Journal (263):15-71
Direktorat SPKP, Deputi lll, BPOM. 2003. Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Badan POM
Sciencelab. Material Safety Data Sheet Rhodamine B, O MSDS . http://www.sciencelab.com

(diakses 17 November 2016).


Ukhroy, N.U. 2008. Efektivitas Propolis terhadap Nisbah Kelamin Ikan Guppy Poecilia
Reticulata. Bogor: Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai