STEP 1
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi obesitas?
Apakah faktor genetik mempengaruhi obesitas?
Mengapa sedikit makan tapi bisa gemuk?
Bagaimana metabolisme lipid?
Bagaimana korelasi antara gemuk dengan serangan jantungdan kencing
manis?
6. Cara untuk menurunkan kegemukan?
7. Komplikasi yang terjadi pada orang yang obesitas?
8. Patofisiologi obesitas?
9. Klasifikasi obesitas?
10.Hormon yang mempengaruhi kegemukan?
11.Faktor-faktor yang menimbulkan obesitas?
12.Pengertian lipid?
13.Klasifikasi lipid?
14.Fungsi lipid?
15.Hubungan obesitas dengan metabolisme lipid?
STEP 3
1. Definisi obesitas?
Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh di
jaringan adiposa yang berlebihandan dapat mengganggu kesehatan yang
bisa dihitung dengan berbagai cara, misalnya dengan IMT dan rumus
Brocca.
Definisi:
Merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan
nafsu makan dan metabolisme energi yang
dikendalikan oleh beberapa factor biologik spesifik.
Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai
suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak
normal atau berlebihan di jaringan adipose sehingga
dapat mengganggu kesehatan.
Sejak ditemukannya hormon leptin sepuluh tahun lalu, yaitu hormon yang
mengontrol nafsu makan serta mengatur proses pembakaran lemak dalam
tubuh, penelitian tentang gen-gen yang berperan dalam obesitas
berkembang dengan pesat. Bahkan lebih cepat dibandingkan dengan
pertambahan jumlah restoran-restoran All you can eat yang sekarang
marak dimana-mana.
Paling tidak sudah dua gen yang diteliti berasosiasi dengan obesitas, yaitu
gen ob (obesity) yang memproduksi leptin; serta gen db (diabetic) yang
memproduksi reseptor leptin. Leptin dihasilkan oleh sel-sel lemak lalu
dikeluarkan ke dalam peredaran darah. Saat leptin mengikat reseptor leptin
yang berada di otak, maka terjadi proses penghambatan pengeluaran
neuropeptida Y, dimana neropeptida Y berpengaruh meningkatkan nafsu
makan. Sehingga bila tidak ada leptin nafsu makan menjadi tidak terkontrol.
Sejumlah orang yang memiliki masalah obesitas telah diteliti, dan ternyata
mengalami mutasi baik pada gen yang memproduksi leptin atau gen reseptor
leptin, sehingga berpengaruh pada kontrol makanan dalam tubuh.
Dengan tehnik rekayasa genetika, kloning gen leptin dari manusia ke dalam
bakteri Escherichia coli telah dilakukan, dengan tujuan memproduksi leptin
dalam jumlah besar. Percobaan pada tikus yang mengalami mutasi pada gen
penghasil leptin, menunjukkan adanya penurunan berat badan saat diberikan
terapi dengan leptin. Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang yang
menderita obesitas diakibatkan karena mutasi pada gen penghasil leptin.
Penulis/Peneliti : Dr. Diana Elizabeth Waturangi, M.Si Fak Teknobiologi Univ
Atmajaya
1. Metabolisme lipid
Transport lipid dalam cairan tubuh:
Lemak dalam diet kecuali asam lemak rantai pendek diabsorbsi dari usus
ke limfe.selama pencernaan,trigliseridmonogliserid + as. Lemak
Kemudian sewaktu melalui sel epitel usus keduanya disintetis kembali
menjadi trigliserid baru ( kilomikron ).
Fosfolipid dan kolesterol akan diabsorbsi di pencernaan dan disintesis di
mukosa usus,juga memasuki kilomikron.
Kilomikron akan di transport di duktus thorasicus darah vena pada
pertemuan vena jugularis dan sublavia
Pengeluaran kilomikron dari darah;
Kilomikron akan dikeluarkan dgn cara hidrolisis,trigliserid kilomikron oleh
lipase lipoprotein ( enzim dalam endotel kapiler yang menghidrolisis
trigliserid dari kilomikron yang melekat pada dinding endotel,melepaskan
as lemak + gliserol )
Penyimpanan lemak dalam sel lemak dan sel hati.
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus
dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut
Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran
darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami
penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk
asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas
akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron
remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan
kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi
asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi
seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari
makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran
empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian
organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh
lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang
tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah
oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim
yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke
dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila
makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian
membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah
dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL
kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase
2.
3.
4.
5.
8. Patofisiologi obesitas?
Dari faktor-faktor pencetus, mengakibatkan peningkatan jumlah lemak di
tubuh, sehingga mobilisasi lemak tidak efektif. Peningkatan laju
pembentukan lemak menyebabkan sel lemak bertambah jumlah dan
besarnya >> obesitas
9. Klasifikasi obesitas?
1. Berdasarkan etiologi :
+ Obesitas primer : dari pemasukan makanan
+ Obesitas sekunder : karena kelainan kongenital, misalnya pada
cushing syndroma
2. Berdasarkan patogenesis :
+ Regulatory obesity : gangguan primer pada pusat pengaturan
makanan
+ Obesitas metabolik : ada gangguan metabolisme lipid dan
karbohidrat
3. Berdasarkan berat badan
+ Obese ringan : kelebihan BB 20-40%
+Obese sedang : kelebihan BB : 41-100%
+Obese berat : kelebihan BB > 100%
4. Berdasarkan distribusi lemak :
+ Pada perempuan : obese ginoid (di pinggul), bentuk buah pir
+ Pada laki-laki : obese android (nama lain obese sentral ; di perut),
bentuk buah apel
5. Berdasarkan sel adiposa :
+ Obesitas hiperplasi : karena jumlah sel adiposa bertambah dan lebih banyak
dari normal, diderita pada anak-anak.
+ Obesitas hipertrofi : karena ukuran sel adiposa lebih besar dari normal,
diderita orang dewasa.
Berdasarkan etiologinya ;
o Obesitas Primer : disebabkan faktor nutrisi dengan berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi masukan makanan,yaitu masukan
makanan berlebih dibanding dengan kebutuhan energi yang
diperlukan tubuh
o Obesitas Sekunder : yang disebabkan adanya penyakit/kelainan
kogenital (mielodisplasia),endokrin (sindrom cushing, sindrom
freulich,sindrom mauriac,pseudo paratiroidisme) atau kondisi lain
(sindrom klinefelter,sindrom turner,sindrom down,dll)
Berdasarkan patogenesis ;
1. Regulatory obesity : gangguan primernya berada pada pusat yang
mengatur masukan makanan
2. Obesitas metabolik : kelainan pada metabolisme lemak dan
karbohidrat
Obesitas psikogenik
karena kebiasaan makan 3 x sehari dan tiap makan harus penuh
Obesitas neurogenik keadaan makan yang berlebihan dan menjadi
gemuk menyebabkan kelebihan produksi insulin, dimana
menyebabkan penyimpanan lemak
Obesitas karena faktor genetik gen dapat mengatur tingkat
makanan dengan berbagai cara, yaitu
kelainan genetik pusat makan untuk mengatur tingkat penyimpanan
energi tinggi atau rendah
4. Faktor kesehatan.
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
- Hipotiroidisme
- Sindroma Cushing
- Sindroma Prader-Willi
- Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
5. Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan
penambahan berat badan.
6. Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan
bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa
memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang
berat badannya normal.
Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya
dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
7. Aktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari
meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur.
Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang
cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik
yang seimbang, akan mengalami obesitas.
IPD FK UI Jilid III Edisi IV
12.Pengertian lipid?
Sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, dan
senyawa terkait yang berkaitan lebih ke sifat fisiknya daripada sifat
kimianya.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa
organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar
seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.
Journal.uii.ac.id
13.Klasifikasi lipid?
- Trigliserida
- Fosfolipid
- Kolesterol
+ Simple lipid : Wax (lilin, malam)
+Compound lipid/ complex : fosfolipid, glikolipid
+ Derivat lipid (turunan lipid): asam lemak, gliserol, steroid, dan
alkohol
Jenis lemak darah
B. Lipid majemuk
o
fosfolipid
lipoprotein
C. Lipid turunan
o
asam lemak
14.Fungsi lipid?
STEP 4
OBESE
Etiologi
Patofisiologi
Komplikasi
karena
gangguan
metabolisme