Pembukaan Membaca Al Quran Materi Sharing Penutup MODUL MENTOR
Tujuan: Peserta paham mengenai entrepreneur dalam islam dan sebagai
bentuk upaya untuk meneladani Rasulullah saw. ENTERPRENEUR lslam merupakan agama yang syurnul atau menyeluruh, ia tidak hanya mengajarkan sesuatu yang bersifat surgawi saja, tetapi juga duniawi. Salah satunya adalah bagaimana cara berbrsnis atau berwirausaha. Dalam lslarn, baik dari segi konsep maupun praktik, aktivitas kewirausahaan bukanlah hal yang asing, justru inilah yang sering dipraktikkan oleh Nabi, istrinya, para sahabat, dan juga para ulama di tanah air. lslam bukan hanya bicara tentang entrepreneurship (meskipun dengan istilah kerja mandiri dan kerja keras), tetapi langsung mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. Ciri-ciri dari seorang wirausahawan adalah Percaya diri, Berorientasi pada tugas dan hasil, Pengambilan resiko, Kepemimpinan. Keorisinilan, Berorientasi ke masa depan. Allah sangat mencintai seseornag yang bekerja untuk mencari penghasilan. Contoh dari wirausahawan dalam islam antara lain Abdul Ghani Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih, Jhohan Soelaiman, Haji Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman Tamin. etos bisnis yang dimiliki oleh umat lslam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain lslam dan berdagang ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Benarlah apa yang disabdakan oleh Nabi, "Hendakiah kamu berdagang karena di dalamnya terciapat 90 psrsen pintu rizki" (HR. Ahmad). Terdapat 5 sifat perilaku terpuji dalam berdagang menurut lmam Al-Ghazali yaitu tidak mengambil laba lebih banyak, manajemen utang piutang, demonstrasi efek, membina bawahan. Sifat seorang entrepreneur yang harus dimiliki oleh orang muslim adalah Takwa tawakkal Zikir dan Syukur, Jujur, niat suci karena ibadah, azzam dan bangun lebih pagi, toleransi, berzakat dan infaq, silaturrahim. TAMBAHAN (Dasar: Q.s. Ar-Rad: 11.) Entrepreneurship merupakan karakter yang dimiliki oleh seseorang yang dapat menghasilkan sesuatu yang sumber asalnya berada atau tersebar di berbagai pihak. Ia menjadikannya suatu hal yang baru yang bermanfaat melalui suatu proses inovasi. Ia juga menjadi bagian praktek atau perilaku
baru dalam masyarakat yang dibicarakan. Individu yang melakukan hal
tersebut dinamakan entrepreneur. Jadi kata kuncinya adalah inovasi. Dan inovasi tersebut hasilnya diterima oleh masyarakat. Kata masyarakat inilah yang berkaitan dengan istilah civic. Karena itu, inovasi tersebut harus memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat, bukan hanya memberikan keuntungan bagi sang inovator atau seorang entrepreneur saja. Karena itu seorang entrepreneur sejak awal harus memiliki jiwa atau semangat kemasyarakatan. Seorang civic entrepreneur dapat berasal dari LSM, dunia usaha, pemerintah atau kalangan lainnya yang memiliki motivasi untuk mengembangkan inovasi demi kepentingan umum. Metoda atau teknik untuk mencapai hal tersebut serta skalanya bermacam-macam tergantung masalah yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai. Karena dasarnya adalah inovasi, artinya memperbesar ruang alternatif. Maka hal tersebut menuntutditemukannya hal-hal baru. Misalnya, cara baru bagaimana membangkitkan kesadaran dan kepentinganbersama, cara baru memobilisir sumber daya yang tersedia pada seluruh partisipan, bagaimana menghasilkanteknologi baru, bagaimana membangun sistem insentif yang baru dan lain-lain. Nabi Muhammad adalahseorang entrepreneur yang sukses dengan multiinovasinya. Beliau sukses di jalur Agama, wirausaha, politik,sosial, Pendidikan, dan lain-lain yang jika kita mau mengikuti cara Nabi, Insya Allah, kita pun akan meraihkesuksesan di berbagai bidang baik keduniawian maupun Ukhrawi. A. Khoerussalim Ikhs, dalam bukunya yang berjudul To Be Moslem Entrepreneur mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Muhammad adalah seorang entrepreneur bermodal dengkul, tidak bisa baca tulis, yatim piatu tapi bisa Sukses!. bagi Entrepreneur yang takut dengan persaingan, dalam buku tersebut mengingatkan bahwa kita adalah pemenang dari 200 juta sel sperma dalam kompetisi memperebutkan sel telur dengan taruhan yang sangat mengerikan; jika menjadi pemenang Anda hidup, jika tidak Anda mati. Dari 200 juta sel sperma, Andalah yang menang sedangkan yang lain mati. melawan ratusan juta saingan saja kita berani, apalagi hanya ribuan? Ketika memperebutkan sel telur, semua target terfokus pada satu sasaran. Sedangkan dalam persaingan saat ini, tampaknya saja satu sasaran, namun belum tentu dalam perjuangannya semuanya fokus pada target. Karena Ada yang berkompetisi sambil memikirkan problem rumah tangga, ada yang kekurangan modal, ada yang memikirkan rencana liburan, dan lain sebagainya. dan jangan lupa, 200 juta sel sperma dalam persaingannya tidak saling menjegal, bermusuhan, apalagi saling membunuh. Silahkan baca juga buku Rahasia Bisnis Rasulullah. 12 Rahasia Besar kepemimpinan Rasulullah dalam membangun Megabisnis yang selalu untung sepanjang sejarah karya Prof. Laode kamaluddin, Ph.D.
Saya pun ingin menambahkan bahwa Nabi Muhammad adalah Motivator
ulung. Ketika para sahabatnya disiksa oleh kaum kafir karena keislamannya, Nabi Muhamad tampil sebagai motivator sehingga para sahabat yang disiksa mampu bersabar padahal siksaan yang dialaminya sangat biadab. Cara Nabi memotivasi sahabatnya yang sedang disiksa, jika kita terapkan pada orang yang tidak dalam siksaan, mungkin lebih berhasil. Nabi memotivasi para sahabatnya dengan cara menceritakan kenikmatan surga, kebahagiaan abadi, penderitaan di dunia hanya sebentar, dan sebagainya. Para motivator ketika memotivasi dengan cara menceritakan kesuksesan, kebahagiaan, kekayaan, penderitaan dalam perjuangan menggapai cita-cita hanya sebentar, dan sebagainya agar para pendengar termotivasi, mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang mengamalkan sunnah Nabi. Hal yang tak kalah menarik yang harus kita perhatikan adalah kerja keras Nabi dalam Mempresentasikan produk (agama). Beliau tidak malu, tidak takut gagal, tak putus asa, teguh pendirian, sabar meskipun diludahi dan dilempari dengan batu dan kotoran unta oleh prospek. Ketika kita mempresentasikan produk, kita pun akan menemui orang yang seperti Abu Bakar (ditawari langsung membeli), Abu Jahal (sama sekali tidak tertarik bahkan menghalang-halangi gerakan bisnis kita walaupun telah ditawari berkali-kali), dan seperti seorang paman Nabi yang mendukung namun tidak membeli. Kewirausahaan dan Perdagangandalam pandangan islammerupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah muamalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki. Semangat kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS. Hud:61, QS.Al-Mulk:15 dan QS.Al-Jumuh:10, dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki. Semangat kewirausahaan terdapat dalam Al-Quran yang akan di uraikan sebagai berikut, QS.Hud:61, yang artinya : Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." QS.Al-Mulk:15, yang artinya : Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan. QS. Al-Jummuah 10 yang artinya : Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. QS. Al-Baqarah: 275 yang artinya : ...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya. Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria. Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijah menawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis di Habasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.). Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang mendorong umat Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan berdagang seperti disebutkan dalam hadits yang artinya: Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh para sahabat: pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?beliau menjawab Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.(HR. Al Bazzar). Oleh karena itu, ..apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah (QS. alJumuah: 10). Perjalanan bisnis Rosulullah selama bertahun-tahun memberikan hikmah tentang bagaimana unsur-unsur manajemen usaha Rosulullah SAW. Bahkan dalam aktifitas penggembalaan kambing yang dilakukan oleh Rosulullah terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu: pendidikan rohani, latihan merasakan kasih sayang kepada kaum lemah, serta kemampuan mengendalikan pekerjaan berat dan besar. Antonio (2007) mengungkapkan hikmah dari kegiatan menggembala kambing terhadap unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut: 1. Pathfinding (mencari) Mencari padang gembalaan yang subur, 2. Directing (mengarahkan) Mencari padang gembalaan yang subur, 3. Controlling (mengawasi) kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok, 4. Protecting (melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa dan pencuri, 5. Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan. Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kapabilitas Nabi Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu FAST (Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I, yaitu Istiqomah. Sifat Fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW dituliskan oleh Roziah Sidik, seorang penulis asal Malaysia menyebutkan bahwa Rosulullah adalah seorang jenius dengan bukti kepakaran sebagai 1)ahli politik; 2)ahli
strategi peran; 3) ahli diplomasi; 4) ahli hubungan antar kaum; 5) ahli
strategi; 6) negarawan; 7) pengambil keputusan; 8) ahli perlembagaan; 9) ahli pembangunan SDM; 10) ahli pembangunan masyarakat; 11) ahli tata keluarga; 12) ahli dakwah. Sifat amanah (komitmen) tercermin dalam sikap Rosulullah yang senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian bisnis dengan sistem kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan komitmen apabila tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. Rosulullah SAW bersabda: Allah Azza wa jalla berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari kedua belah pihak yang berserikat selama salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati temannya. Jika salah satu dari keduanya telah mengkhianati temannya, Aku terlepas dari keduanya. (HR Abu Dawud). Sifat Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari beberapa sikap Rosulullah. Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada perusahaan atau pemegang saham. Terbukti, setelah membantu bisnis pamannya, Rosulullah mampu mengelola bisnis Khadijah ra dengan baik. Kedua, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada pegawai. Rosulullah pernah menasehati untuk membayar upah seorang pegawai sebelum keringatnya kering. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak boleh menundanunda hak seorang pegawai apabila perusahaan sedang tidak mengalami kesulitan untuk membayar gaji tersebut. Sifat Tabligh (Komunikatif). Sifat Rosulullah untuk senantiasa bersikap tabligh sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 9 yaitu : .........oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah SWT dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Terakhir adalah sifat Istiqomah (keteguhan hati yang konsisten). Rosulullah senantiasa istiqomah dalam menjalankan nilai-nilai bisnis Islam (FAST) untuk dapat menjaga kepercayaan bisnis dari orang lain.