Anda di halaman 1dari 5

Rundown Penyampaian mentoring

1.
2.
3.
4.
5.

Pembukaan
Membaca Al Quran
Materi
Sharing
Penutup
MODUL MENTOR

Tujuan: Peserta paham mengenai entrepreneur dalam islam dan sebagai


bentuk upaya untuk meneladani Rasulullah saw.
ENTERPRENEUR
lslam merupakan agama yang syurnul atau menyeluruh, ia tidak hanya
mengajarkan sesuatu yang bersifat surgawi saja, tetapi juga duniawi. Salah
satunya adalah bagaimana cara berbrsnis atau berwirausaha. Dalam lslarn,
baik dari segi konsep maupun praktik, aktivitas kewirausahaan bukanlah hal
yang asing, justru inilah yang sering dipraktikkan oleh Nabi, istrinya, para
sahabat, dan juga para ulama di tanah air. lslam bukan hanya bicara tentang
entrepreneurship (meskipun dengan istilah kerja mandiri dan kerja keras),
tetapi langsung mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. Ciri-ciri dari
seorang wirausahawan adalah Percaya diri, Berorientasi pada tugas dan
hasil, Pengambilan resiko, Kepemimpinan. Keorisinilan, Berorientasi ke masa
depan. Allah sangat mencintai seseornag yang bekerja untuk mencari
penghasilan. Contoh dari wirausahawan dalam islam antara lain Abdul Ghani
Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih, Jhohan Soelaiman, Haji
Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman Tamin. etos bisnis
yang dimiliki oleh umat lslam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain lslam
dan berdagang ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Benarlah apa
yang disabdakan oleh Nabi, "Hendakiah kamu berdagang karena di
dalamnya terciapat 90 psrsen pintu rizki" (HR. Ahmad).
Terdapat 5 sifat perilaku terpuji dalam berdagang menurut lmam Al-Ghazali
yaitu tidak mengambil laba lebih banyak, manajemen utang piutang,
demonstrasi efek, membina bawahan. Sifat seorang entrepreneur yang
harus dimiliki oleh orang muslim adalah Takwa tawakkal Zikir dan Syukur,
Jujur, niat suci karena ibadah, azzam dan bangun lebih pagi, toleransi,
berzakat dan infaq, silaturrahim.
TAMBAHAN (Dasar: Q.s. Ar-Rad: 11.)
Entrepreneurship merupakan karakter yang dimiliki oleh seseorang yang
dapat menghasilkan sesuatu yang sumber asalnya berada atau tersebar di
berbagai pihak. Ia menjadikannya suatu hal yang baru yang bermanfaat
melalui suatu proses inovasi. Ia juga menjadi bagian praktek atau perilaku

baru dalam masyarakat yang dibicarakan. Individu yang melakukan hal


tersebut dinamakan entrepreneur. Jadi kata kuncinya adalah inovasi. Dan
inovasi tersebut hasilnya diterima oleh masyarakat. Kata masyarakat inilah
yang berkaitan dengan istilah civic. Karena itu, inovasi tersebut harus
memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat, bukan hanya
memberikan keuntungan bagi sang inovator atau seorang entrepreneur saja.
Karena itu seorang entrepreneur sejak awal harus memiliki jiwa atau
semangat kemasyarakatan. Seorang civic entrepreneur dapat berasal dari
LSM, dunia usaha, pemerintah atau kalangan lainnya yang memiliki motivasi
untuk mengembangkan inovasi demi kepentingan umum. Metoda atau
teknik untuk mencapai hal tersebut serta skalanya bermacam-macam
tergantung masalah yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
Karena dasarnya adalah inovasi, artinya memperbesar ruang alternatif. Maka
hal tersebut menuntutditemukannya hal-hal baru. Misalnya, cara baru
bagaimana membangkitkan kesadaran dan kepentinganbersama, cara baru
memobilisir sumber daya yang tersedia pada seluruh partisipan, bagaimana
menghasilkanteknologi baru, bagaimana membangun sistem insentif yang
baru dan lain-lain. Nabi Muhammad adalahseorang entrepreneur yang
sukses dengan multiinovasinya. Beliau sukses di jalur Agama, wirausaha,
politik,sosial, Pendidikan, dan lain-lain yang jika kita mau mengikuti cara
Nabi, Insya Allah, kita pun akan meraihkesuksesan di berbagai bidang baik
keduniawian maupun Ukhrawi.
A. Khoerussalim Ikhs, dalam bukunya yang berjudul To Be Moslem
Entrepreneur mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Muhammad adalah
seorang entrepreneur bermodal dengkul, tidak bisa baca tulis, yatim piatu
tapi bisa Sukses!. bagi Entrepreneur yang takut dengan persaingan, dalam
buku tersebut mengingatkan bahwa kita adalah pemenang dari 200 juta sel
sperma dalam kompetisi memperebutkan sel telur dengan taruhan yang
sangat mengerikan; jika menjadi pemenang Anda hidup, jika tidak Anda
mati. Dari 200 juta sel sperma, Andalah yang menang sedangkan yang lain
mati. melawan ratusan juta saingan saja kita berani, apalagi hanya ribuan?
Ketika memperebutkan sel telur, semua target terfokus pada satu sasaran.
Sedangkan dalam persaingan saat ini, tampaknya saja satu sasaran, namun
belum tentu dalam perjuangannya semuanya fokus pada target. Karena Ada
yang berkompetisi sambil memikirkan problem rumah tangga, ada yang
kekurangan modal, ada yang memikirkan rencana liburan, dan lain
sebagainya. dan jangan lupa, 200 juta sel sperma dalam persaingannya
tidak saling menjegal, bermusuhan, apalagi saling membunuh. Silahkan baca
juga buku Rahasia Bisnis Rasulullah. 12 Rahasia Besar kepemimpinan
Rasulullah dalam membangun Megabisnis yang selalu untung sepanjang
sejarah karya Prof. Laode kamaluddin, Ph.D.

Saya pun ingin menambahkan bahwa Nabi Muhammad adalah Motivator


ulung. Ketika para sahabatnya disiksa oleh kaum kafir karena keislamannya,
Nabi Muhamad tampil sebagai motivator sehingga para sahabat yang disiksa
mampu bersabar padahal siksaan yang dialaminya sangat biadab. Cara Nabi
memotivasi sahabatnya yang sedang disiksa, jika kita terapkan pada orang
yang tidak dalam siksaan, mungkin lebih berhasil. Nabi memotivasi para
sahabatnya dengan cara menceritakan kenikmatan surga, kebahagiaan
abadi, penderitaan di dunia hanya sebentar, dan sebagainya. Para motivator
ketika memotivasi dengan cara menceritakan kesuksesan, kebahagiaan,
kekayaan, penderitaan dalam perjuangan menggapai cita-cita hanya
sebentar, dan sebagainya agar para pendengar termotivasi, mungkin tidak
menyadari bahwa mereka sedang mengamalkan sunnah Nabi.
Hal yang tak kalah menarik yang harus kita perhatikan adalah kerja keras
Nabi dalam Mempresentasikan produk (agama). Beliau tidak malu, tidak
takut gagal, tak putus asa, teguh pendirian, sabar meskipun diludahi dan
dilempari dengan batu dan kotoran unta oleh prospek. Ketika kita
mempresentasikan produk, kita pun akan menemui orang yang seperti Abu
Bakar (ditawari langsung membeli), Abu Jahal (sama sekali tidak tertarik
bahkan menghalang-halangi gerakan bisnis kita walaupun telah ditawari
berkali-kali), dan seperti seorang paman Nabi yang mendukung namun tidak
membeli.
Kewirausahaan dan Perdagangandalam pandangan islammerupakan aspek
kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah muamalah, yaitu masalah
yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia
dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia
diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang
lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.
Semangat
kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS. Hud:61, QS.Al-Mulk:15 dan
QS.Al-Jumuh:10, dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi
dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk
berusaha mencari rizki. Semangat kewirausahaan terdapat dalam Al-Quran
yang akan di uraikan sebagai berikut, QS.Hud:61, yang artinya : Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu Dan kepada
Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan
(doa hamba-Nya)." QS.Al-Mulk:15, yang artinya : Dialah Yang menjadikan
bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu

(kembali setelah) dibangkitkan. QS. Al-Jummuah 10 yang artinya : Apabila


telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
QS. Al-Baqarah: 275 yang artinya : ...Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah
memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara
membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain
untuk mendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya.
Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria.
Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijah menawarkan
kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama bermitra dengan
Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis di Habasyah,
Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.). Islam sangat menganjurkan umatnya
untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang
mendorong umat Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan berdagang
seperti disebutkan dalam hadits yang artinya: Perhatikan olehmu sekalian
perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu
rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh para sahabat:
pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?beliau menjawab Seorang
bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.(HR. Al
Bazzar). Oleh karena itu, ..apabila shalat telah ditunaikan maka
bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah (QS. alJumuah: 10). Perjalanan bisnis Rosulullah selama bertahun-tahun
memberikan hikmah tentang bagaimana unsur-unsur manajemen usaha
Rosulullah SAW. Bahkan dalam aktifitas penggembalaan kambing yang
dilakukan oleh Rosulullah terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu:
pendidikan rohani, latihan merasakan kasih sayang kepada kaum lemah,
serta kemampuan mengendalikan pekerjaan berat dan besar. Antonio (2007)
mengungkapkan hikmah dari kegiatan menggembala kambing terhadap
unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut: 1. Pathfinding (mencari)
Mencari padang gembalaan yang subur, 2. Directing (mengarahkan)
Mencari padang gembalaan yang subur, 3. Controlling (mengawasi)
kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok, 4. Protecting
(melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa dan pencuri, 5.
Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan.
Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kapabilitas Nabi
Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu FAST
(Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I, yaitu Istiqomah.
Sifat Fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW dituliskan oleh
Roziah Sidik, seorang penulis asal Malaysia menyebutkan bahwa Rosulullah
adalah seorang jenius dengan bukti kepakaran sebagai 1)ahli politik; 2)ahli

strategi peran; 3) ahli diplomasi; 4) ahli hubungan antar kaum; 5) ahli


strategi; 6) negarawan; 7) pengambil keputusan; 8) ahli perlembagaan; 9)
ahli pembangunan SDM; 10) ahli pembangunan masyarakat; 11) ahli tata
keluarga; 12) ahli dakwah. Sifat amanah (komitmen) tercermin dalam sikap
Rosulullah yang senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian
bisnis dengan sistem kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan
komitmen apabila tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati
bersama. Rosulullah SAW bersabda: Allah Azza wa jalla berfirman: Aku
adalah pihak ketiga dari kedua belah pihak yang berserikat selama salah
seorang dari keduanya tidak mengkhianati temannya. Jika salah satu dari
keduanya telah mengkhianati temannya, Aku terlepas dari keduanya. (HR
Abu Dawud). Sifat Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari beberapa
sikap Rosulullah. Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada
perusahaan atau pemegang saham. Terbukti, setelah membantu bisnis
pamannya, Rosulullah mampu mengelola bisnis Khadijah ra dengan baik.
Kedua, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada pegawai. Rosulullah pernah
menasehati untuk membayar upah seorang pegawai sebelum keringatnya
kering. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak boleh menundanunda hak seorang pegawai apabila perusahaan sedang tidak mengalami
kesulitan untuk membayar gaji tersebut. Sifat Tabligh (Komunikatif). Sifat
Rosulullah untuk senantiasa bersikap tabligh sejalan dengan firman Allah
SWT dalam QS. An-Nisa ayat 9 yaitu : .........oleh karena itu, hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah SWT dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. Terakhir adalah sifat Istiqomah (keteguhan hati yang
konsisten). Rosulullah senantiasa istiqomah dalam menjalankan nilai-nilai
bisnis Islam (FAST) untuk dapat menjaga kepercayaan bisnis dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai