Anda di halaman 1dari 13

DK1 WEEK 4

Untuk Logbook:
Jurnal maksimal 10 tahun terakhir tidak boleh dari
slide
Sitasi di akhir kalimat
Logbook maksimal jam 12.00

LEARNING OBJECTIVE

UNCLEAR TERM
1. Sin: splenomegali
Ulzana: pembesaran limpa dan terkait gangguan
apapun yang menyebabkan gangguan degradasi
eritrosit (dorland)
2. Ret: LED
Risma: laju endap darah. Kemampuan darah untuk
mengendap
3. Annisa: ranitidine
Regina: suatu antagosis reseptor histamin yang
digunakan untuk menghambat ulkus gaster dan
duodenum (dorland)
4. Ulzana: spirolaktone
Rizki: salah satu sekelonpok senyawa yang mampu
melawan
5. Risma: furosemide
Annisa: (dorland) diuretik loop yang dipakai dalam
pengobatan edema dan hipertensi. Diuretik loop
seperti tubulus2.
6. yUlia: sirosis hepatis
yati: dorland:
sirosis: kelompok penyakit hati yang ditandai oleh
peradangan interstisial hati lalu hilangnya arsitektur
hati yang normal, fibrosis, dan degerasi nodular
hepatitis: berkenaan dengan hati.
7. Yati: hepatitis
Indah: peradangan pada hati yang disebabkan oleh
ingesti oral atau penyakit icterus
8. Farah: asites
Farah: pengumpulan cairan serosa dalam rongga
perut (KTKD)
9. Hayuni: PCV
Hayuni: packed cell volume
Kepadatan sel dalam darah
10. Diah: AMDK
Air minum dalam kemasan

CUES
Ahli gizi diharapkan mampu merencanakan asuhan gizi
yang tepat untuk pasien sesuai kondisi yaitu sirosis
hepatis dan splenomegali

PI
1. Regina: Gambaran Umum penyakit meliputi:
a. Bagaimana PES (patofis, etiologi, tanda gejala)
sirosis hepatis?
b. Hubungan asites, edema, dan anemia thd
penyakit
c. Dampak thd metabolisme zat gizi?
d. Stadium sirosis? Beserta tanda dan gejala?
e. Hubungan Fase komahepatikum?
Patofisiolgi
Annisa: hepatitispenyembuhan kurang
berefeknekrosis jaringansirosis
Sinta: gak harus hepatitis dulu, bisa ada
radangsemakin parahada jaringan parut yang
tidak isa diperbaruisirosis
Hayuni: terjadi radangkerusakan pada
hepatosismembentuk jaringan parutterjadi di
hepar yang disebut sirosis
Indah: Jaringan parut disebabkan karena suplai
oksigen
Yulia: penyebab hepatitis karena virus
menyebabkanmenyebabkan
radangmembentuk jaringan parut(penyebab
karena suplai oksigen kurang)tidak bisa sembuh
Farah: jaringan parut disebelah mana?
Ulzana: jar.parut terbentuk di sel hepar di tengah
shg tidak bisa mengalami penyembuhan
Sinta: tidak harus ditengah, bisa dimana saja di
hepar yang makin lama makin luas.
Farah:
Hyuni: jar. Parut menggantikan sel sel yang rusak
dapat meruka hepatosis (kalau rusak langsung ...)
Regina:
Indah: hepatisis ada A, B, C apakah bisa..?
Retno: sirosis hepatitis berbeda penyebab dg
hepatitis
Risma: hepatitis bisa menjadi salah satu penyebab
sirosis hepatis yang salah satunya dr konsumsi
alkohol dll.
Annisa: hubungan sirosis hepatis dg suplai oksigen
yang kurang?
Indh: nekrosis krn kurang oksigen menyebbkan
jaringan mengering dn menyebabkan jaringan
parut
Risma: mungkin saja kurangnya oksigen
menyebabkan nekrosis
Etiologi
Diah: pasien kr kena hepatitis krn virus, konsumsi
alkohol, konsumsi lemak
Farah: krn ada gangguan di hati
Annisa: dr lingkungan yang sanitasinya kurang baik
Ulzana: dr obesitas, tekanan darah yang tinggi-
>dpt tjd nekrosis
Farah: atero dan sirosis berhubungan?
Ulzana: atero menyebabkn penyumbatan
Tanda gejala
Indah: sakit kepala, perut membesar, perut terasa
penuh, nyeri di bagian perut
Sinta: ada mual muntah krn ada asites di rongga
perut
Farah: perut terasa penuh menyebabkan nafsu
makan turun
Ulzana: perut sebah?
Farah: perut sebah stp perut terasa penuh
Yulia:
Hayuni: perut terasa penuh krn asites dan
sirosisnya
Kenapa ada cairan di rongga perut yang
menyebabkan edema?
Hayuni: ada gangguan pada hati hepar juga
berfungsi untuk keseimbangan cairan shg
menyebabkan asites
Annisa: di hati menghasilkan enzim ... ada
kekurangan protein, apabila ada kekurangan
protein menyebabkan edema
Retno: edema nya di alat gerak atas dan di wajah
Annisa: ketika tjd sirosis pencernaan lemak
terganggu
Indah: di hati ada detoksifikasi racun shg
terganggu
Risma: ada tempat penyimpanan vitamin a
Ulzana: glikogen
Diah: tjd retensi insulin dpt menyebabkan
ketoasidosis
Hayuni: mekanismenya?
Di hati ada penyimpanan glikogen, aga
gangguan shg tjd ketoasidosis
Ulzana: GDS tinggi dpt menyebabkan sirosis
Yulia: tjd mual muntah, menyebabkan nafsu
makan menurun menyebabkan energi yang di
asup turun dan tidak memenuhi kebutuhan
Retno: keparahan dilihat dari luasnya dr jaringan
parut dan SGOT SGPT
Sinta: tergantung dr luas jar.parut
Farah: dr tanda gejala mungkin dpt tjd anemia
Annisa: sirosis hepatis tjd ketoasidosis dpt
menyebabkan kesadaran menurun
Risma: keadaan koma pd pasien yang ditandai
dengan keringan bau pesing krn adanya ureum
atau benda keton pd keringat.
Hayuni: apa bedanya dengan koma uremikum?
Risma: itu dua hal yang mirip tp bergantung
kesadaran, keringat dan nafas, keringat dan
seninya. Uremikum lebih parah dr koma
hepatikum.

2. Risma: Bagaimana keterkaitan hepatitis dan


splenomegali terhadap sirosis hepatis?
Yati: hepatitis dan splenomegali: hepatitis
peradangan pada hati, dimungkinkan susah untuk
sembuh, shg terjadi nekrosis, terbentuk jaringan
parut sgb kompensasi, jaringan parut yg lama dpt
menyebabkan sirosis hepatis.
Retno: splenomegali, ada pembesaran limpa. Virus
hepatitis dapt memperparah pembesaran dan dpt
menyebabkan sirosis hepatis
Ulzana: ada penurunan eritrosit dpt menyebabkan
pembesaran limpa?
Retno: ada degradasi eritrosit dpt menyebabkan
nekrosis hati
Sinta: pembentukan jaringan parut dpt
menyebabkan splenomegali.
Indah:
Risma: hati dan limpa?
Hayuni: limpa bagian kecil dekat hati
Regina: hati untuk detok. Limpa untuk ... empedu
Hayuni: detoksifikasi langsung ke saluran2.
3. Diah: bagaimana asuhan gizi (ADIME) yang tepat
pada pasien?
A. Asessment + interpretasi dan analisis
Antropo
(analisis status gizi)
26,5 TL 44,1
%lila = lila aktual/ st deviasi * 100%
% lila= 86,8% (kurang)

Biokim
Data
Hb 10,7 Rendah Kerusakan pd
hati, shg tidak
bisa
membentuk
eritrosit. Tjd
inflamasi
LED 93 mm/1 Tinggi
jam
PCV 26,5% Rendah Krn nekrosis
SGOT 80 u/l Tinggi Kerusakan pd
hati
SGPT 62 Tinggi Kerusakan pd
hati
GDS 132 Tinggi Penyimpana
glukosa shg
menyebabkan
ketoaisdosis
(tjd
pembentukan
benda keton)
Tjd karena
hepar tidak
bisa
menyimpan
glukosa
Albumin 2,64 Rendah Ada gangguan
protein.
defisiensi
protein,
As.folat, B12
(penyimpanan
di hati) b12
dihasilkan di
usus

Sinta: GDS tinggi: ada kompensasi tubuh


untuk menhasilan benda keton
retno: tjd anemia hemolitik, ada gangguan di
eritrosit

Clinic
Data Nilai interpretasi
Lemah, Mengalami
kesadaran ketoasidosis
menurun,
tampak
gelisah,
mengigau
TD 120/80 Normal
(<120/80)
Nadi 80x/m normal
Suhu Normal
Mual + Pasien
muntah, mengalami
nafsu asites
makan
menurun
Asites ++
Odeme +
BAK 6x/hari Sering Poliuria
sebanyak
120 = 720
ml/hari
Sakit Krn tjd sirosis
kepala, dan asites
perut
mebesar,
rasa penuh
serta nyeri
di bagian
perut, perut
sebah

Poliuri: minum 160 ml, keluarnya 120 ml. Shg


kurang
TD: 120/80 termasuk prehipertensi
TD 120/80 masih normal
Dietary
Eergi 208,5
P 1,1tur
Sering merasa kenyang karn sebah
Nais putih 1 centong
L 6,3
KH 38,7
Cairan 1600
Kebiasaan :
1-2 x sehari dk ter

Recall 24 jam E= 208,5 kkal


P= 1,1 gr
L= 6,3

Riwayat kebiasaan makan Sayur dan buah masih


kurang
Teh manis dikatakan sering
saja
Sayur 2-3 kalihari sudah
baik

Ekologi
Ibu rumah tangga, tidak terbiasa olahraga,
belum pernah mendapat edukasi gizi, pernah
MRS, di diagnosa medis sirosi hepatis
Farmakologi
Ranitidin: ES: makanan yg di lambung .. lebih
rentan terkena bakteri
Annisa: apabila dionsumsi setelah makan
dapat menyebabkn gangguan. Sebaiknya
dimakan sebelum makana.
Hayuni: as. Lambung terlalu berlebihan shg
diturunkan perlahan, IOM: dg makanan yg
dapat menurunkan efektifitas obat.
Risma: menjaga dr kadar HCL menyebabkan
nyeri pada perut.
Furosemid: obat anti hipertensi, IOM: def. Mg
dan kalium. Alkohol dpt menghambat
arbsorbsi dr obat
Efektifitas berkurang apabila konsumi makan
yang mengandung Na tinggi.
Spirolaktone: dapat meningkatkan eksresi
natrium dan kalium
Curcuma: menambah nafsu makan
B. Perhitungan kebutuhan gizi
Energi 30-35 kkal/kg BB
Energi 30 kkal/kgBB
BB estimasi dr Lila
TB estimasi=150
BB estimasi= 50 kg
Koreksi BB = 10%
= 45 kg
Energi = 30 kkal x 45
= 1350 kkal
Regina: dikalikan FA dan FS
FA= , FS=
Kebutuhan makro:
P= 1g/kgBB = 45 gram
L= 20% = 30 gram
KH= E(L+P) = 225 gram
Jenis protein pd encepalopati serta
perbandingan proteinnya?
Perbandingan protein:
BCAA : AAA
C. Diagnosa
NI 2.1 Asupan makanan dan minuman peroral
tidak adekuat krn psien mengalami mual
muntah ditandai dengan recall pasien
tergolong defisit berat (15%)
Kurangnya pengetahuan terkait gizi
disebabkan karena pasien belum pernah
mendapat edukasi gizi ditandai dengan
pengolahan yang kurang tepat.
D.Intervensi
Preskripsi
Tujuan:
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien
2. Memberikan makanan yang tidak
memberatkan kerja hati

Prinsip:
Rendah Lemak

Syarat:
1. E 1350 kkal
2. P 45 gram. Jenis protein BCAA
3. L 30 gram
4. KH 225 gram
5. Pembatasan cairan = volume urin+500 ml=
1220 ml/hari
6. Vitamin A 500 mg ; C 75 mg , E 15 mg
7. kolesterol <200
8. Mmemilih bahan makanan yaang tidak
menghasilkan gas
9. Makanan yang diberikan kondisi dingin
10. Natrium diberikan diberikan 1000-1200
mg (RGII) atau sdt garam untuk
mengurangi edema pada pasien, <5 gram
termasuk ST 2
11. Pemberian makanan enteral

Intervensi:
ND 1.1 Meal and Snack diberikan makanan
rendah lemak dg 3x makan dan 3x snack
Pemberian Nutrisi enteral frekuensi 6x/hari
RC Kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
lain terkait pemberian obat dan pemeriksaan
fisik klinis
E1 pemberian edukasi pada pasien dan
keluarga pasien

Edukasi
Tujuan:
1. Menambah pengetahuan terkait makanan
dan pengolahan

Materi
1. Gambaran umum penyakit: + hubungan
dengan kondisi terkait gizi
2. Bahan makanan yang dibatasi dan
dianjurkan
3. Bahan makanan penukar
4. Alasan pemberian diet yang diberikan

Sasaran
Pasien dan keluarga pasien

Waktu
3 kali: + motivasi untuk sasaran terkait kondisi
penyakit
Saat MRS: gambaran umum
penyakit+intervensi diet yang akan diberikan
Saat visite: edukasi+evaluasi+ intervensi
selanjutnya
Saat KRS: gambaran pengolahan
makanan+aktivitas fisik
Pemberian enetral? Metode? Jalur pemberian?

E. Monev
indikator target Metode Frekue Yang
nsi melakukan
Asupan 100% Food Setiap Ahli gizi
enteral record hari
Fisik Mual Pemerika Setiap Perawat
klinis muntah (-), saan kunjug (kolaborasi)
TD, asites, langsung an
kesadaran peraw
umum at
Albumin Normal Rekam Sesuai Kolaborasi(t
medis jadwal enaga
kesehatan
lain)
Pengeta Sasaran Ceramah 3 kali Ahli gizi
huan paham dan selam
mengenai review a di
penatalaks RS
anaan diet

Anda mungkin juga menyukai