Anda di halaman 1dari 4

2.6.

2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori berkaitan dengan gangguan pendengaran
2. Resiko tinggi cedera berkaitan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara
berjalan dan vertigo.
3. Ansietas berkaitan dengan ancaman atau perubahan status kesehatan dan kehilangan
pendengaran
4. Resiko terhadap trauma berkaitan dengan kesulitan keseimbangan

Resiko cedera no .1 intoleransi no.2 ansietas no.3

o Diagnosis

Tujuan

Kriteria

keperawata
n

Hasil

Resiko tinggi menghindari cedera fisik yang


cedera
berkaitan dengan ketidakseimberkaitan
bangan saat mobilisasi.
dengan
vertigo.

a. Klien
dapat berjalan
dengan
normal /
lancar.
b. Klien
mampu
menjaga
keseimbangan
tubuhnya saat
melakukan
mobilisasi

Intervensi

Rasional

1. Kaji vertigo yang meliputi


riwayat, awitan, gambaran
serangan, durasi, frekuensi,
dan adanya gejala telinga yang
terkait kehilangan
pendengaran, tinitus, rasa
penuh di telinga.
2. Kaji luasnya ketidakmampu-an
berkaitan dengan aktivitas
rutin

1. Ajarkan atau tekankan terapi


vestibular/ keseimbangan
sesuai indikasi

1. Luasnya
ketidakmam-pu
akan
meningkatkan
resiko cidera /
jatuh.

1. Berikan atau ajari cara


pemberian obat anti vertigo
dan atau obat penenang
vestibular serta beri petunjuk
pada pasien mengenai efek
sampingnya.

2. Latihan / terapi
mempercepat
kompensasi
labirin yang dap
mengurangi
vertigo dan
gangguan cara
jalan.

3. Melatih
kemandirian kli

2. Dorong pasien untuk berbaring


/ istirahat bila merasa pusing.

1. Saat klien berbaring, Letakkan


bantal pada kedua sisi kepala
dan pagar tempat tidur
dinaikkan
1. Riwayat merupakan
dasar pelaksanaan
intervensi selanjutnya

1. Mengurangi
kemungkinan
jatuh dan ceder
sebab
peningkatan
Gerak/ mobilitas akan
memperberat vertigo.

1. Untuk
mengurangi
mobilitas berleb
dan untuk
keamanan klien

Gangguan
persepsi
sensori
auditorius

Gangguan persepsi sensori


dapat teratasi

a. Rasa
berdenging
dapat hilang /

1. Monitor tingkat kelemahan


persepsi klien

1. Mengusaha-kan
mobilitas fisik
yang sesuai
dengan

berkaitan
dengan
proses
penyakit

berkurang
b.Komunikasi
efektif antara
klien,
keluarga, dan
tenaga
kesehatan.

kebutuhan klien

b. Menjaga privasi klie


dan keluarga
1. Memperbaiki komunikasi :
berbicara tegas dan jelas
(tanpa berteriak)
2. Ajarkan cara berkomunikasi
yang tepat yatu
menggunakan tanda nonverbal
(ekspresi wajah,menunjuk dan sikap
tubuh)

Ansietas
berkaitan
dengan
ancaman,
atau
perubahan
status
kesehatan
dan efek
ketidakmampuan akibat
vertigo

1. Mening-katkan koping
klien

mengurangi ansietas.

1. Situasi penuh
stress dapat
memperberat
gejala kondisi i

2. Mengurangi atau
menghilang-kan
kecemasan klien
1. Klien tidak
mengalami
kecemasan
terhadap status
kesehatannya
2. Klien mampu
meningkatkan
koping diri
3. Kaji tingkat
ansietas.

1. Putuskan solusi
bersama agar
klien dan peraw
dapat
berkomunikasi
efektif

1.

Bantu pasien mengidentifikasi


keterampilan koping yang
telah dilakukan dengan
berhasil pada masa lalu.

1. Memperbaiki
manajemen
stress,
mengurangi
frekuensi dan
beratnya serang
vertigo.

2. Meningkatkan
kesadaran dan
pemahaman
hubungan antar
tingkat antietas
dan perilaku.

1. Meningkatkan
pengetahuan
membantu
mengurangi

ansietas
1. Beri upaya kenyamanan dan
hindari aktivitas yang
menyebebkan stress
2. Ajarkan pasien teknik
penatalaksanaan stress atau
lakukan rujukan sesuai
indikasi

1. Dorong pasien mendiskusikan


ansietas dan gali keprihatinan
mengenai serangan vertigo.
2. Berikan informasi mengenai
vertigo dan penanganannya.
1. Mampu mentukan
metode komunikasi
yang tepat untuk
mengurangi kecemasan
klien
2. Memadukan intervensi
terapeutik &
partisipatif dalam
perawatan diri,
keterampilan koping
pada masa lalu dapat

Anda mungkin juga menyukai