Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN PENGANGGURAN

Sebelum membahas tentang pengangguran, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa yang
disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di Indonesia.
Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain
mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah,
dan mereka yang mengurus rumah tangga.
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun
yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang menunggu panen,karyawan
yang sedang sakit,dsb).
Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang yang
diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran usia kerja adalah
antara 15-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Orang yang tidak
sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa
perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan
pekerjaan.
Selain definisi di atas masih ada beberapa definisi pengangguran lainnya dari para ahli
misalnya menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak
bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.

JENIS PENGANGGURAN
Secara garis besar, pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan, menurut lama
waktu kerja dan menurut penyebabnya.
1. Jenis pengangguran menurut waktu kerja
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak
bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :
Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Contoh : suatu kantor mempekerjakan
10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau
hanya dengan 8 orang karyawan saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja.
Orang-orang semacam ini yang disebut dengan pengangguran terselubung.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Contoh : seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek
untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal
2. Jenis Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya :
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
o Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan
oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
o Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang
dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.Perubahan struktur ekonomi dan
corak ekonomi dalam jangka panjang merupakan latar belakang ketidakcocokan itu.
o Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul
akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja (pergantian pekerjaan
atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yang
bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu dalam rangka mencari pekerjaan
yang lebih baik, menantang dan menunjang karirnya. Pengangguran ini sering disebut
pengangguran sukarela.
o Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
o Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
o Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya

permintaan masyarakat (aggrerat demand). Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara
mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau
bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun sehingga tingkat
permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan
produksi.Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor
produksi, termasuk tenaga kerja.

PENYEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN


Pengangguran dapat terjadi karena beberapa sebab diantara nya:
Pengaruh Musim
Perubahan musim terjadi bukan hanya disektor pertanian saja. Tetapi sektor terjadi juga
pada sektor lain. Pada liburan dan tahun baru, misalnya suasana sektor jasa tansportasi dan
pariwisata menjadi sangat sibuk dibanding dengan hari-hari biasa. Begitu pula hari menjelang,
sedang dan bulan suci Ramadhan, nampak permintaan antara barang dan jasa meningkat dan
selanjutnya akan membawa dampak otomatis terhadap permintaan tenaga kerja disektor yang
bersangkutan.
Adanya hambatan (ketidak lancaran) bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja
Jenis pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis (misalnya waktu dan
tempat). Sering terjadi pencari kerja tidak mendapat informasi yang lengkap tentang lowongan
kerja. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat lowongan pekerjaan tersebut.
Pilihannya adalah tidak bekerja. Karena kondisi sudah tidak kondusif lagi.
Rendahnya Aliran Investasi
Investasi merupakan komponen aggregate demand yang mempunyai daya ungkit
terhadap perluasan tenaga kerja. Perubahan investasi membawa dampak output (pendapatan).
Secara otomatis meningkatnya output akan membutuhkan sumberdaya untuk proses produksi
(modal, tenaga kerja, dan input lainnya). Dengan demikian permintaan tenaga kerja akan
meningkat dengan adanya peningkatan dan pengeluaran otonom tadi.
Rendahnya Tingkat Keahlian
Keahlian dan produktifitas sangan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki
produktifitas tinggi karena ia mampu memanfaatkan dirinya pada aktivitas ekonomi produktif.
Untuk meningkatkan keahlian dapat dilakukan dengan cara diantaranya adalah melalui
pendidikan, atihan, magang, pendidikan formal, membangkitkan kecerdasan tenaga kerja lewat
pembinaan motifasi kerja.
Diskriminasi
Diskriminasi bukan hanya pada warna kulis saja, tetapi pada tingkat pendidikan, ekonomi,
hukum, agama dan lainnya. Misalnya bila pendidikan dan pengembangan SDM tidak diberikan
seluas-luasnya kepada publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya sumber SDM. Dan dalam
jangka panjang kesempatan akan sulit diraih oleh tenaga kerja.
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja
yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi
Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi
ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan
pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum
intelektual (berpendidikan tinggi).
Pemalas

Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah
budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan
menyogok untuk mendapatkan pekerjaan.

DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA


Dampak yang ditimbulkan dari adanya pengangguran di Indonesia adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8

Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh
penghasilan.
Pengangguran Dapat Menghilangkan Keterampilan, Karena Tidak Digunakan Apabila Tidak
Bekerja / Produktivitas. Tenaga kerja akan menurun produktivitasnya jika tidak dimanfaatkan.
Makin beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan
pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup.
Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya.
Pengangguran akan Menimbulkan Ketidakstabilan Sosial dan Politik.
Terganggunya kondisi psikis seseorang.
Penurunan Pendapatan Perkapita / Penerimaan Negara. Semakin besar jumlah pengangguran
maka, semakin menurun pendapatan perkapita Negara dari pajak penghasilan.
Meningkatnya Biaya Sosial Yang Harus Dikeluarkan Oleh Pemerintah.

SOLUSI MENGATASI PENGANGGURAN

Pengangguran dapat dihambat pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai


berikut:
Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan

memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.


Menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para lulusan
sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja,
namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap tenaga
kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah
pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir-akhir ini, sudah banyak sekali
lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan usaha.
Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat atau sector ekonomi yang kekurangan
Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta
pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di
bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha
yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang
mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan
peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para
penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia.
Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap
penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus.
Secara teknis dan rinci.
Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak
jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun
Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan
sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan
lapangan kerja.
Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah
yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara

untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi
dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya
akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha
atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka
kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan
baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi
dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada
usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau
melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang
jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh
pemerintah.
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenagatenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan
Daerah.
Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang
berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan
perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai
letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang
sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian
Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan
kerja yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai