Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, Taufik dan HinayahNya . Sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk dan isi yang sangat
sederhana. Mudah-mudahan tulisan ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang
Topik-topik khusus mengenai Lembaga Keuangan. Harapan saya berharap tulisan ini
membantu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, jadi saya bisa
memperbaiki bentuk dan isi kertas sehingga masa depan bisa menjadi lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.Dengan karena saya berharap pembaca untuk memberikan masukan yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

.........................
KATA PENGANTAR 1
......

.........................
DAFTAR ISI 2
......

.........................
BAB 1 PENDAHULUAN 3
......

BAB 2 PEMBAHASAN

.........................
1) SEJARAH PERKEMBANGAN PERBANKAN 4
......

.........................
2) BENTUK LEMBAGA KEUANGAN 5
......

.........................
3) KLASIFIKASI UANG 8
......

.........................
4) FUNGSI UANG 9
......

.........................
5) FUNGSI BANK 11
......

6) LEMBAGA KEUANGAN SEBAGAI LEMBAGA .........................


14
PERANTARA ......

7) PERANAN BANK DAN LEMBAGA .........................


16
KEUANGAN ......

.........................
8) SISTEMATIKA PEMBAHASAN
......

BAB 3 PENUTUP

.........................
1) KESIMPULAN 17
......

.........................
2) DAFTAR PUSTAKA 17
......

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum pasar barang dan jasa modern dalam konteks seperti yang banyak dipahami
orang saat ini terbentuk, kegiatan transaksi barang dan jasa dilaksanakan dengan cara-
cara yang jauh lebih sederhana. Transaksi barang dan jasa dilaksanakan dengan cara
pertemuan langsung antara pihak yang mengalami surplus barang atau jasa tertentu
dengan pihak yang kekurangan barang atau jasa tersebut. Model ini dikenal dengan
istilah barter . Barter bisa dijalankan karena keadaan masyarakat sebagai pelaku
ekonomi saat itu yang memungkinkan bagi pelaksanaan transaksi dengan cara tersebut.
Jumlah pelaku ekonomi pada saat itu masih relatif sedikit, jumlah kebutuhan barang dan
jasa masih relatif sedikit jenis dan variasi barang dan jasa yang dibutuhkan juga masih
relative sedikit. Sejalan dengan perkembangan waktu dan seiring dengan perkembangan
jumlah pelaku ekonomi yang lebih berkembang, maka kegiatan transaksi tidak lagi dapat
dijalankan dengan cara hanya barter saja.

Cara transaksi barang dan jasa modern diawal dan ditandai dengan adanya perantara
dalam kegiatannya, perantara dapat diartikan sebagai pelaku pasar dan dapat juga
diartikan sebagai bangunan fisik pasar, yaitu pengubung antar pihak yang mengalami
surplus barang dan jasa dengan pihak yang mengalami kekurangan barang dan jasa.
Disamping adanya perantara, awalnya kegiatan modern ditandai dengan adanya
penggunaan uang. Pada awalnya diperkenalkannya uang sebagai alat untuk melakukan
kegiatan ekonomi. Kehadiran pihak perantara baik dalam pengertian lembaga maupun
pengertian fisik, menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perekonomian. Perantara
ini selanjutnya lebih dikenal dengan lembaga keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengertian lembaga keuangan?
2. Apa saja bentuk lembaga keuangan?
3. Bagaimanakah peranan bank dan lembaga keuangan ?
4. Apa fungsi uang dan bank?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah bank dan lembaga keuangan lain. Dan
memahami mengenai sejarah perkembangan perbankan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BANK
Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan
Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang.
Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang.
Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang
membutuhkannya.

Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman
penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan
penting di Hindia Belanda antara lain: De Javasche NV, De Post Paar Bank, De
Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappij (NHM), Nationale Handles
Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang, dan Eropa lainnya.
Bank-Bank tersebut antara lain: Bank Nasional Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank
Boemi, The matsui Bank, The Bank of China, dan Batavia Bank.

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.


Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di
zaman awal kemerdekaan, antara lain:

a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI
1946.

b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari
DEALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.

c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.

d. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.

e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.

f. Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank


Amerta.

4
g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.

h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.

5
B. BENTUK LEMBAGA KEUANGAN

LEMBAGA KEUANGAN BANK


Maksud lembaga keuangan bank ini adalah lembaga keuangan yang berwujud bank.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mengumpulkan dana masyarakat atau
menerima simpanan uang dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan kepada
masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau peminjaman uang,
dan juga menerbitkan promes (banknote) demi meningkatkan taraf hidup
masyarakat luas.
Tujuan didirikannya bank ada 2 (dua), yaitu:
1. Menyediakan suatu alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.
Contohnya ialah bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit untuk
para nasabahnya untuk mempermudah dalam menyimpan uang mereka. Ini
merupakan salah satu peranan dari bank yang paling penting dalam kehidupan
ekonomi.

2. Meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih


produktif.
Dengan bank menyediakan tabungan untuk para nasabah, itu berarti bank
mempermudah nasabah dalam hal menginvestasi harta berupa uang milik mereka
dan meningkatkan arus dana yang dimiliki para nasabah. Kemudian bank
menggunakan uang itu untuk meminjamkannya kepada pihak lain yang
membutuhkan dana tersebut. Bila peran ini terus berjalan dengan baik, ekonomi
suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di
saku seseorang dan tidak bertambah, orang juga tidak dapat memperoleh pinjaman
dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman
tersebut.

Berdasarkan cara melakukan kegiatannya bank dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:


1. Bank Umum Konvensional
Maksud bank umum konvensional ini yaitu bank yang memberikan seluruh pelayanan
dari perbankan yang ada. Kegiatan yang dilakukan bank ini antara lain:

1. Mengumpulkan dana masyarakat


Bank umum konvensional mengumpulkan dana masyarakat dalam bentuk
Simpanan Giro, Simpanan Tabungan, maupun Simpanan deposit. Biasanya bank

6
akan menawarkan bunga yang akan diberikan atas tabungan tersebut agar
masyarakat tertarik untuk menyimpan dananya di bank tersebut. Bahkan ada
beberapa bank yang memberikan hadiah dengan ketentuan tertentu demi
menarik minat masyarakat.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat


Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, bank juga menyalurkan dana ke
masyarakat lain yang memang sedang membutuhkan dana untuk keperluannya.
Dana tersebut disalurkan dalam bentuk pinjaman berupa kredit investasi, kredit
modal kerja, dan juga kredit konsumsi. Namun, bagi yang mengambil kredit
tersebut di bank tentu akan dikenakan biaya administrasi oleh bank. Itulah tujuan
dari bank menyalurkan dana tersebut agar bank juga bisa memperoleh
keuntungan dari menyalurkan dana tersebut.

3. Memberikan jasa bank lainnya


Maksud dari jasa lainnya yang diberikan bank disini ialah nasabah dapat
mentransfer uang ke nasabah lainnya baik dalam satu bank yang sama maupun
berbeda. Selain itu juga ada jasa kliring, jual beli surat-surat berharga, dan
sebagainya.
Jadi, bank umum konvensional memperoleh keuntungan dari hasil menyalurkan
dana kepada nasabah dengan adanya biaya administrasi tersebut.

2. Bank Umum Syariah


Tidak jauh berbeda halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah
juga melakukan kegiatan perbankan pada umumnya hanya saja bank ini berdasarkan
pada prinsip syariah yaitu perjanjian berdasar pada hukum islam antara bank dengan
para nasabahnya.

Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah:


1. Menerima simpanan dana dari masyarakat
Sama halnya dengan bank umum konvensional, bank umum syariah juga
menerima simpanan dana dari masyarakat hanya saja dalam bentuk giro
berdasarkan prinsip wadiah, tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau
mudharabah, deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah, atau
simpanan simpanan dalam bentuk lain yang berdasarkan prinsip wadiah ataupun

7
mudharabah.

2. Menyalurkan dana
Bank syariah juga dapat menyalurkan dana kepada masyarakat seperti halnya
bank umum konvensional, namun penyaluran dana tersebut dalam bentuk
piutang yang berdasarkan prinsip mudharabah, isthishna, ijarah, dan salam.
Selain itu juga menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan dengan prinsip bagi
hasil, dan pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip qardh.

3. Memberikan jasa lainnya berdasarkan prinsip dalam hukum islam


Jasa jasa lain yang diberikan bank umum syariah seperti menjual atau membeli
surat-surat berharga berdasarkan prinsip jual beli atau hiwalah, melakukan
kegiatan dalam valas berdasarkan prinsip sharf, dan lain sebagainya.
Dalam bank umum syariah, terdapat beberapa kegiatan yang dilarang untuk
dilakukan oleh bank tersebut, antara lain:
Melakukan penyertaan modal
Melakukan usaha perasuransian
Melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasar pada prinsip dalam hukum islam
Melakukan kegiatan usaha secara konvensional
Jadi, semua kegiatan yang dilakukan oleh bank umum syariah ini berdasarkan pada prinsip-
prinsip yang ada dalam hukum islam. Dan bank ini juga memperoleh keuntungan tidak
dengan memberikan bunga, namun dengan sistem bagi hasil dengan masyarakat yang
meminjam dana pada bank syariah tersebut.

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini tidak
melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja
lembaga keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam
hal keuangan namun bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
ini juga dapat menarik dana dari masyarakat namun secara tidak langsung seperti
lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan
kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan sebagainya.

8
Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini didirikan dengan tujuan:
1. Untuk mendorong perkembangak pasar modal
2. Untuk membantu permodalan perusahaan yang ekonominya lemah
Jenis-jenis dari lembaga keuangan bukan bank itu sendiri ada beberapa macam, yaitu:
1. Asuransi
Perusahaan asuransi yaitu perusahaan yang memberikan jasa dalam hal
pertanggungan. Perusahaan asuransi dapat berupa perusahaan asuransi
konvensional dan asuransi syariah.
2. Pegadaian
Perusahaan pegadaian ini meminjamkan dana kepada masyarakat namun harus
dengan jaminan tertentu. Pegadaian ini juga dapat berupa pegadaian konvensional
dan pegadaian syariah.

3. Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi ini memberikan dana pinjaman juga melayani penyimpanan dana dari
masyarakat.
4. Dana Pensiun
Perusahaan yang mengelola dana pensiun dari para pekerja suatu perusahaan.
5. Pasar Uang
Di Pasar Uang ini, masyarakat dapat menginvestasikan dana mereka dan juga
memperoleh dana pinjaman untuk keperluan masyarakat tersebut.
Itulah beberapa lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Sebenarnya masih banyak
perusahaan yang termasuk lembaga keuangan bukan bank selain 5 (lima) perusahaan yang
disebutkan diatas.

Kedua lembaga tersebut memiliki beberapa perbedaan, antara lain:


1. Lembaga keuangan bank menjalankan kegiatan yang lebih lengkap bila dibandingkan
dengan lembaga keuangan bukan bank, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat
lalu menyalurkannya kembali ke masyarakat yang membutuhkan, serta memberikan
jasa-jasa keuangan lainnya seperti jual beli surat-surat berharga dan sebagainya.
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank, setiap perusahaan hanya memfokuskan
pada satu kegiatan perusahaan tersebut. Misalnya perusahaan asuransi, mereka
hanya focus untuk memberikan layanan tanggungan kepada masyarakat yang
tergabung dalam layanan mereka. Contoh lain yaitu perusahaan pegadaian, mereka
hanya menyalurkan dana pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan dan

9
dengan jaminan tertentu pastinya.

2. Lembaga keuangan bank dapat secara langsung menciptakan uang giral yang dapat
mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat sedangkan lembaga
keuangan bukan bank tidak bisa melakukan itu.

3. Lembaga keuangan bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat langsung


dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito. Sedangkan lembaga keuangan
bukan bank tidak dapat secara langsung mengumpulkan dana dalam bentuk
tersebut.

C. KLASIFIKASI UANG

Full Bodied Money


Nilai yang tertera di atas nilai tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan.
Dengan kata lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas, maka
nilai itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Adalah bentuk uang dimana nilainya sebagai uang sama dengan nilainya sebagai barang.
Pada zaman dulu bentuk uang ini adalah barang, seperti kain, hasil pertanian dan
sejenisnya. Pada zaman modern bentuk uang ini dapat berupa perak atau emas, saat ini
sudah tidak berlaku lagi sebagai uang.

Representative Full Bodied Money


Uang ini terbuat dari kertas dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol).
Uang jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam dimana nilai logam
sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Misal: surat emas (gold certificate)
yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933.Pada umumnya jenis uang ini bentuk
kertas yang mewakili sejumlah barang/logam mulia sebagai uang. Logam mulia yang ada
digunakan sebagai jaminan. Dengan hanya berbentuk kertas transaksi yang menggunakan
uang jenis ini jadi mudah untuk dilakukan

Credit Money
Jenis uang dimana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang.
Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting seperti uang kertas. Untuk
memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka pemerintah
membatasi percetakan uang Jenis uang inilah yang saat ini relatif masih banyak digunakan
di masyarakat.

10
Beberapa Bentuk Uang Jenis Credit Money :
A. Token Coins
Uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal lebih tinggi dari nilai logam tersebut
sebagai barang (Nilai nominal > nilai intrinsiknya). Manfaat uang jenis ini biasanya
digunakan sebagai pemecah nilai atau kembalian dari sebuah transaksi karena nilainya yang
kecil.

B. Representative Token Money


Mirip dengan Full Bodied Money, bedanya uang jenis ini dijamin dengan logam atau
coin yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada nilai nominalnya.

C. Uang Kertas yang Dikeluarkan Pemerintah


Uang jenis ini biasanya dikeluarkan pemerintah dalam bentuk kertas yang sering disebut
dengan Fiat Money. Penerimaan jenis uang sebagai alat transaksi tergantung dari
kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

D. Uang Kertas yang Digunakan Bank Sentral Kebanyakan uang kertas yang beredar saat ini,
dikeluarkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia), dimana dapat dilihat dengan adanya
tulisan Bank Indonesia di setiap lembaranya

E. Demand Deposit (Uang Giral)


Uang giral adalan simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat
dipindahkan kepada orang lain dengan cara menuliskan sejumlah uang dalam selembar
kertas yang sering disebut cek untuk melakukan pembayaran. Meskipun pada awalnya
jumlah peredaran uang giral ini tidak besar, namun sering ini telah melampaui jumlah uang
kartal (uang logam) yang dikeluarkan bank sentral.
Alasan yang menjadikan uang jenis giral ini berkembang adalah :
1. Kalau hilang dapat dilacak dan diblokir, sehingga tidak dapat dicarikan
sembarang orang
2. Dapat dipindahtangankan dengan biaya murah dengan cepat
3. Dapat ditulis dengan nilai transaksi.

F. Uang Kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran.
Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta
asing milik swasta domestik.

Menurut Bank Indonesia, uang kuasi terdiri dari :

11
Deposito berjangka dan serifikat deposito, yakni uang yang kehilangan untuk
sementara fungsinya sebagai alat tukar menukar
Rekening Giro dalam valuta asing, yaitu aktiva yang dapat memenuhi fungsinya
sebagai alat tukar tetapi diterima hanya dilingkungan terbatas
Deposito Berjangka valuta asing, yaitu akyiva yang hanya dapat memenuhi fungsi
uang sebagai penyimpan daya beli
Tabungan dalam valuta asing, yaitu aktiva yang sifat liquidnya lebih rendah dari uang
kartal dan uang giral

12
D. FUNGSI UANG

Pengertian Uang
Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai
alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan
pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari..
Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied money) Artinya, nilai
intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya.

Syarat-syarat
Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa syarat-syarat uang adalah sebagai
berikut:
Bisa diterima oleh masyarakat / umum
Tahan lama atau awet, tidak cepat rusak.
Memiliki nilai yang stabil atau tidak mudah berubah dalam jangka waktu yang lama.
Mudah disimpan, dibawa ke mana-mana atau dipindahkan.
Bisa dibagi/dipecah tanpa mengurangi nilai.
Kualitasnya relatif sama di manapun.
Jumlahnya relatif terbatas, dan tidak mudah diduplikasi.

Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
Fungsi asli uang menunjukkan fungsi yang mula-mula melekat pada uang atau fungsi yang
mengacu pada tujuan awal diciptakannya uang.
1. Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk
pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natura (barter).

2. Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk menentukan nilai dari
suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.

b. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder


Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk melakukan
pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dan sebagainya.
Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang berfungsi untuk
melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau digunakan untuk standar
pembayaran utang.
Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang nantinya akan
mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.

13
Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahan modal (transfer of value), yaitu uang
berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik dipergunakan sendiri
maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.
Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value), yaitu uang berfungsi sebagai
alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Satuan hitung (unit of accounting): uang dapat memberikan harga suatu komoditas maka
nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan.
Alat transaksi (medium of exchange): sebagai alat tukar yang harus diterima karena jaminan
kepercayaan.
Penyimpan nilai (store of value): dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan hasil
transaksi untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang-mendatang.

Ciri Ciri Uang :


1. Diterima umum
2. Stabil nilainya
3. Mudah dibawa
4. Tahan lama
5. Tidak mudah ditiru
6. Dapat dibagi dalam unit yang kecil
7. Mempunyai jaminan
8. Tidak mudah rusak dan Suply elastic

14
E. FUNGSI BANK

1. Penghimpun dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal
waktu pendirian.
2. Penghimpun dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui
usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3. Penghimpun dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari
pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-
waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin
Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah
satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
4. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan
harta tetap.
5. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas pembayaran
uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek
wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
develovment dan agen of services.
1. Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang
diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam
bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha.
Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber
pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian
kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti

2. Agent Of Trust Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan
perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun
penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila
dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak
penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut
kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini
semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana,
penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

15
3. Agent Of Development Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan
ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan
bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi
dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

4. Agent Of Services Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan


ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara
umum.

F. LEMBAGA KEUANGAN SEBAGAI LEMBAGA PERANTARA


Lembaga keuangan yang merupakan lembaga perantara dari pihak yang memiliki
kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana (lack of funds),
memiliki fungsi sebagai perantara keuangan masyarakat (financial intermediary).
- Lembaga keuangan yang merupakan organ masyarakat merupakan sesuatu
yang keberadaanya adalah untuk memenuhi tugas sosial dan kebutuhan khusus
masyarakat. (Tujuan).
- Asas Bank Umum Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.
- Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur
dana masyarakat (Bank Umum).
- Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.(Bank Umum).
- Di Indonesia, lembaga perbankan memiliki misi dan fungsi sebagai agen
pembangunan ( agent of development), yaitu sebagai lembaga yang bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.
- Lembaga perbankan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sangat besar,
selain memiliki fungsi tradisional, yaitu untuk menghimpun dan menyalurkan dana

16
masyarakat dalam arti sebagai perantara pihak yang berlebihan dana dan kekurangan
dana, yakni fungsi financial intermediary, juga berfungsi sebagai sarana pembayaran
- Perbankan nasional berfungsi sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan
seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
Untuk mencapainya perbankan Indonesia harus memiliki komitmen. Komitmen ini oleh
Nyoman Moena diterjemahkan ke dalam bahasa perbankan, yaitu perbankan Indonesia
berfungsi sebagai :
o Lembaga kepercayaan;
o Lembaga pendorong pertumbuhan ekonomi;
o Lembaga pemerataan.

- Jika diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk tanggung jawab, maka bentuk-bentuk


tanggung jawab perbankan, adalah :
o Tanggung jawab prudential (bank harus sehat);
o Tanggung jawab komersial (bank harus untung);
o Tanggung jawab finansial (bank harus transparan);
o Tanggung jawab sosial (kemampuan mengakomodir harapan stake holderes secara
adil).

G. PERANAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN


Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan,
yaitu :

1. Pengalihan Aset (asset transmutation) Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit
surplus ke unit devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam
berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai
dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset
yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).
2. Transaksi (transaction) Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku
ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa
tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang
dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan, depsito, saham dan sebagainya)merupakan
pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas (liquidity) Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya
dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya.
Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-
beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya

17
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan
fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan
menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
4. Efisiensi (efficiency) Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam
dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar
dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang
tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan
masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif
tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang
saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga
terjadi efisiensi biaya ekonomi.
Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik itu
berupa tabungan ataupun pinjaman. Sebagai salah satu institusi yang besar, setiap Bank
memilikibanyak nasabah yang perlu mendapatkan pelayanan yang efektif dan efisien. Dari
haltersebut, maka bank membutuhkan media penyimpanan data yang akurat untuk
mempermudah pelayanan terhadap nasabah. Oleh karena itu sistem informasi
sangatdibutuhkan oleh setiap bank dalam menjalankan fungsinya. Bank pada umumnya
memilikifungsi dasar, yaitu :
1. Menyediakan mekanisme dana alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatanekonomi.
2. Menciptakan uang
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain, seperi deposit.
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.
6. Menyediakan pelayanan untuk barang-barang berharga.
7. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Buku bank dan lembaga keuangan lain ini lebih menjelaskan bagaimana mekanisme
dari bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut beroperasi. Pembahasan buku ini
belum secara lengkap membahas bagaimana pengelolaan atau manajemen dari bank dan
lembaga keuangan bukan bank tersebut.Topik ini menjelaskan secara rinci operasional
perbankan beserta dengan jasa-jasa yang diberikan. Penbankan di Indonesia, yang akhir
akhir ini banyak mendapatkan sorotan dari public, tidak terlepas dari regulasi yang

18
dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, buku ini menganalisis tentang pengembangan
peraturan dan perundang undangan yang diatur kegiatan perbankan di Indonesia.

19
BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Lembaga keuangan yang pertama adalah bank . Bank adalah suatu lembaga keuangan
yang mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali pada masyarakat. Bank memiliki dua macam produk , yaitu simpanan dan
kredit. Bank juga memberikan pelayanan jasa , seperti transfer, jasa kliring , jual beli
valuta asing, dll . Bank sendiri memiliki berbagai macam jenis , yang diklasifikasikan
berdasarkan kriteria tertentu. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank memiliki 2
prinsip , yaitu prinsip konvensional dan syariah

2. DAFTAR PUSTAKA

http://fajardwianggororevenge.blogspot.co.id/2012/04/jenis-jenis-lembaga-keuangan-bank-
dan.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2011/12/lembaga-keuangan.html
http://agushendradimadja.blogspot.co.id/2011/03/perbankan-sejarah-perbankan-dan-
lembaga.html
http://hendra-ssetyawan.blogspot.co.id/2010/10/klasifikasi-uang.html
http://fungsi.info/fungsi-bank/
https://herdyantismi.wordpress.com/2013/10/15/lembaga-keuangan-bank-lembaga-
keuangan-bukan-bank/

20

Anda mungkin juga menyukai