Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya lah kita dapat bernafas hingga sekarang, adapun
tugas makalah ini dibuat untuk memahami beberapa jenis psikologi ,namun
kami ditugaskan untuk berfokus membahas psikologi wanita, dalam
pembuatan makalah ini kami banyak mengambil sumber dari internet berupa
blog-blog ataupun website yang banyak membahas tentang psikologi wanita,
kemudian kami berterimakasih kepada dosen pembimbing yang sudah
memberikan tugas ini sehingga kurang lebihnya kami mampu memahaminya
dan tau apa itu psikologi wanita serta kepada teman teman atas kerja samanya
dalam pembuatan makalah ini, akhir kata semoga makalah yang sederhana ini
mampu bermanfaat bagi siapapun yang kelak membutuhkannya, jikalau kritik
dan saran ada pada pembacanya, sekiranya bisa disampaikan kepada kami agar
kami bisa menyempurnakan makalah ini sebaik-baiknya

Palangkaraya, 14 oktober 2015

penulis
1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan dan Manfaat..............................................................................

BAB II ISI.......................................................................................

A. sikologi Wanita Usia Setengah Matang


Dengan Status Menikah..............................................................................
B. Psikologi Wanita Usia Setengah Matang
Dengan Status Lajang.................................................................................
C. Psikologi Wanita 30-An - Kegundahan Hati

2
3

Faktor Pembuat Keptusan Wanita Yaitu


Psikologi Wanita.........................................................................................

FAKTOR PEMBUAT KEPTUSAN WANITA


YAITU PSIKOLOGI WANITA........................................................................

A. Social Programming.............................................................................
B. Social Pressure......................................................................................
C. Culture (Budaya)..................................................................................

5
5
6

Bab III Kesimpulan Dan Saran.......................................................

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
tahukah Anda apa itu psikologi wanita? Anda sebagai wanita atau pria yang hidup
berdampingan dengan wanita pastinya membutuhkan pengetahuan tentang hal ini.
Nah, sekarang mari kita baca baik-baik artikel ini. Teknologi dan peradaban modern
telah membuat wanita mempunyai berbagai pilihan hidup yang dulunya hampir tidak
mungkin bisa dilakukan oleh seorang wanita dari kalangan mana pun. Saat kecil
seorang wanita telah terdidik untuk mandiri dan diarahkan agar menjadi wanita
tangguh. Apalagi bila wanita tersebut mempunyai ibu yang terdidik dan tahu
bagaimana membuat putri kecilnya menjadi sangat mandiri. Usia remaja, wanita telah
mampu merancang masa depan dan belajar seiring dengan arah masa depan yang
seperti apa yang diinginkannya. Usia 20-an, wanita semakin yakin dengan apa yang
telah dijalaninya. Usia 30-an adalah usia yang sangat genting bagi wanita. Di usia ini
psikologi wanita seolah menjadi lebih rapuh dari ketika dia berusia remaja sekali pun.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari pembuatan makalah :
1. Membantu mahasiswa untuk memahami apa itu psikologi wanita.
2. Mengetahui pola psikologi wanita dari jenis-jenis psikologi wanita.
Manfaat :
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan tentang psikoloigi wanita.
2. Sebagai tolak ukur pria untuk mengetahui psikologi wanita.

BAB II
ISI
A. Psikologi Wanita Usia Setengah Matang dengan Status Menikah
Pada usia 30-an, seorang wanita biasanya telah mendapatkan sedikit atau setengah kalau
tidak sepertiga dari cita-cita yang dirancangnya ketika dia masih kecil atau ketika dia memasuki usia
remaja. Psikologi wanita usia 30-an yang bisa dikatakan usia setangah matang ini bisa berbeda-beda
tergantung status pernikahan dan status sosial. Bagi wanita yang telah menikah, kehidupannya
bergerak dari rumah dan kantor serta kehidupan sosial yang memaksanya untuk aktif di mana pun ia
berada. Apalagi kalau suami wanita tersebut tergolong pejabat atau orang yang dianggap
berpengaruh di lingkungannya. Anak-anak yang biasanya baru berusia di bawah 12 tahun, juga
memaksanya untuk memberikan perhatian penuh kepada perkembangan anak-anaknya tersebut.
Stres dan bingung menghadapi perkembangan fisik dan anak-anak bisa membuat wanita mudah
tersulut emosi. Kalau pasangannya tidak paham dan tidak mau mengerti keadaan psikologi wanita
seperti ini, maka pernikahan mereka bisa saja menjadi sedikit genting dan mengalami hambatan
hubungan psikologis. Keadaan ini akan membuat wanita semakin stres dan bagi yang tidak kuat,
akhirnya memilih untuk bercerai dan menjadi orangtua tunggal. Tentu saja keadaan ini akan
menimbulkan masalah baru. Perkembangan psikologis anak malah bisa terganggu. Wanita
membutuhkan pendamping dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu menenangkan
jiwanya. Laki-laki yang bijak yang begitu sayang kepadanya akan menjadi bagai sandaran jiwa yang
begitu penting bagi seorang wanita. Tanpa sandaran itu, tingkat stres akan membuat wanita usia 30an mudah terserang kelelahan raga yang sangat mengganggu, penyakit sakit kepala, vertigo, migren,
dan mual-mual. Pada usai 30-an ini keadaan fisik wanita biasanya terlihat cukup menarik. Bagi
wanita yang menjaga penampilan dengan berolahraga serta mengatur diet yang tepat, usia 30-an
adalah usia di mana keadaan fisiknya berada pada tingkat terbaik.
Lawan jenis tentu saja banyak yang mendekati wanita yang menyandang status janda ini.
Bila terjadi pernikahan baik dari pihak suami maupun istri, kondisi kejiwaan anak tentu saja harus
menjadi prioritas. Di sinilah terkadang masalah yang tak pernah terpikirkan bisa muncul. Terutama
untuk anak-anak yang meranjak remaja. Keadaan anak yang sedang labil dan sering membangkang,
mau tidak mau menuntut perhatian lebih dari sang wanita sebagai ibu.
Sekali lagi, bila sang wanita dengan suami barunya tidak mempunyai kematangan jiwa yang bagus,
bisa saja perceraian terjadi. Dengan demikian, wanita itu menjadi janda untuk yang kedua kalinya
hanya dalam waktu yang sangat singkat. Hebatnya, dalam waktu singkat juga, si wanita bisa
menikah lagi.
Bagaimana pun usia 30-an adalah usia yang cukup genting bagi seorang wanita. Tingkat libidonya
berada pada posisi puncak. Hal ini karena wanita menyadari bahwa tingkat hormon estrogennya
2

akan semakin menurun ketika usianya memasuki angka 40. Tidak heran kalau pada usia 30-an,
wanita berusia memaksimalkan keadaan fisik dan keadaan hormon estrogennya dengan baik.
Keadaan ini membuat wanita gelisah bila tidak mempunyai suami yang bisa menghangatkan
tubuhnya.

B. Psikologi Wanita Usia Setengah Matang dengan Status Lajang


Lain lagi dengan psikologi wanita usia 30-an yang belum menikah. Mereka yang
mempunyai karier yang bagus, biasanya tidak terlalu memikirkan keadaan dirinya yang
belum menikah. Mereka bisa saja tenggelam dalam pekerjaan kantor yang kalau ingin
dipikirkan tidak akan ada habis-habisnya. Mereka hanya akan terpikir dengan keadaan
dirinya ketika kantor libur terutama ketika keluarga besar berkumpul. Hari raya adalah saat
ketika wanita usia 30-an yang belum menikah menanggung kendala psikologi yang cukup
berat. Pertanyaan demi pertanyaan yang mengarah ke status lajangnya akan membautnya
semakin tertekan.
Kalau wanita ini tidak mampu mengalihkan perhatian dan mengendalikan
perasaannya, bisa jadi dia akan menangis darah. Tangisan akibat tertekan oleh keadaan.
Kalau dia mempunyai teman tempat berbagi, keadaan bisa jadi lebih ringan. Oleh karena
itulah, wanita lajang akan lebih senang bekerja di luar lingkungan keluarga.
Psikologi wanita usia 30-an yang belum menikah memang kadang unik. Mereka
membutuhkan pasangan. Tetapi ketika melihat betapa pelik dan begitu banyaknya masalah
yang dihadapi oleh wanita menikah, wanita yang masih lajang semakin menjadi pemilih dan
semakin banyak kriteria yang ditetapkannya bagi pasangannya. Malah ada yang
berpendapat lebih baik tidak menikah daripada menderita dalam pernikahan yang
menyakitkan.
Tingginya tingkat perceraian di mana sang istri yang menggugat cerai, pun menambah
beban batin wanita yang belum menikah. Bagi wanita yang telah mandiri, pernikahan dilihat
sebagai lembaga berbagi kasih dan tanggung jawab secara adil dan merata. Mereka tak
ingin pihak suami menjadi pemimpin yang hanya ingin menang dan tak ingin melakukan
pekerjaan rumah tangga. Wanita yang mandiri secara finansial menginginkan suami yang
bisa masak dan mau ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pembagian tanggung jawab
yang adil dirasakan sebagai salah satu hal yang sangat penting bagi seorang wanita.
Wanita lajang yang beriman biasanya mampu menjaga dirinya dengan baik. Tetapi
sebaliknya bagi wanita yang tak memikirkan kehidupan akhirat, kemampuan finansialnya
malah digunakannya untuk bersenang-senang.
3

Dia akan menikmati kehidupan lajangnya sebaik mungkin termasuk juga melakukan seks
dengan laki-laki manapun yang diinginkannya. Hal ini semakin sering terdengar di kotakota besar. Bahwa wanita merasa dirinya berhak menentukan arah hidupnya sendiri
berdasarkan logikanya tanpa adanya panduan dan tuntunan dari agamanya. Pemikiran bebas
wanita terdidik ini terkadang membuat laki-laki tak berani mendekatinya. Laki-laki yang
ingin menikah biasanya mencari wanita yang tangguh, mandiri, tetapi tetap perempuan.
Laki-laki ingin merasakan keadaan ketika dia melihat keharmonisan ibu dan ayahnya. Dia
ingin dilayani seperti ibunya melayani ayahnya. Pandangan yang berbeda inilah yang
membuat laki-laki lebih memilih wanita usia muda. Wanita usia muda itu dianggap wanita
yang masih bisa diarahkan dan diajak mengikiti gaya hidup suaminya.
C. Psikologi wanita 30-an - Kegundahan hati
Laki-laki kadang lupa bahwa ketika wanita sudah memasuki usia 30-an dan semakin
matang secara fisik, mental, dan finansial, dia akan mengalami kegundahan hati. Psikologi
wanita seperti ini menginginkan tantangan hidup dan petualangan yang dulu ketika dia
remaja mungkin saja belum bisa dilakukannya. Kalau suami tidak memahami ini dan malah
menganggap istrinya sudah tua dan tidak pantas melakukan hal-hal yang dianggap istrinya
menantang, istrinya bisa memberontak. Ketika sang istri mulai memberontak dan saat itu
bertemu dengan laki-laki lain yang bisa memenuhi hastratnya, di sinilah cobaan dan godaan
datang. Perselingkuhan bisa terjadi. Wanita juga butuh pengakuan dan dianggap masih
mampu melakukan hal-hal yang dianggap mungkin sudah tidak layak dia lakukan.
Demikianlah informasi tentang psikologi wanita di usia setengan matang yaitu usia 30-an.
Semoga bisa membari manfaat bai Anda

FAKTOR PEMBUAT KEPTUSAN WANITA YAITU PSIKOLOGI WANITA


Pada dasarnya Psikologi Wanita terbagi 7 Bagian. 3 diantaranya adalah bagian dari otak
mereka, yaitu FISIK (panca indera), LOGIKA dan EMOSI yang sudah kita bahas sebelumnya. Yang

lainnya adalah faktor luar yaitu Lingkungan mereka yang sudah tentu mempengaruhi cara berfikir
dan perilaku mereka
Apa saja 7 bagian itu?

D. Social Programming
Social Programming adalah didikan, norma-norma, cara berfikir, mentalitas dan kepercayaan
yang ditanamkan orang tua dan lingkungan sosial kepada si Wanita dari sejak kecil. Keluarga,
Lingkungan Ber-aktifitas, Sekolah, Pengalaman Pribadi dan Trauma bertanggung-jawab atas
pembentukan Pemikiran si Wanita.
contoh: Jangan percaya dengan orang yang baru dikenal, pacar yang ideal itu begini dan begitu,
pilih teman yang begini begitu, kalau mau masa depan bahagia harus begini begitu, dunia luar itu
begini dan begitu, dll. dll.

E. Social Pressure
Ini adalah tekanan dari Lingkungan dan Masyarakat. Banyak wanita takut untuk dinilai
bertingkah laku BURUK oleh Masyarakat dan Lingkungannya. Kadang mereka tidak
menjadi diri mereka sendiri demi menjaga image mereka dan karena takut dinilai SALAH
oleh masyarakat atau lingkungan mereka. Kadang Mereka membuat-buat gaya berbicara
dan tingkah laku mereka yang jauh-jauh berbeda dengan diri mereka yang sebenarnya.
Kadang mereka membuat Keputusan yang berbeda dengan apa yang mereka mau
dikarenakan TEKANAN sosial dari lingkungan, keluarga atau teman-teman mereka.
contoh: Wanita yang gampang bergaul dengan Pria itu murahan, Wanita cantik itu harus
pasang muka konservatif (jutek) dan jaga image (JAIM), Wanita tidak boleh mengejar Pria,
Wanita Cantik jika berpacaran dengan Pria yang tidak kaya sama saja tidak bisa memilih
pasangan yang IDEAL, dll. dll.
Anggaplah seorang Wanita TERTARIK dengan anda, tapi teman-temannya TIDAK
SETUJU jika si Wanita harus dekat dengan anda. Kemungkinan Besar si Wanita akan
Berubah Arah dan mengikuti Saran Teman-temannya untuk melupakan anda.
Tapi jika seorang Wanita TIDAK TERTARIK dengan anda sedangkan anda mampu
membuat semua teman-temannya TERTARIK dengan anda, maka teman-temannya dapat
membuat si Wanita menjadi TERTARIK dengan anda hebat bukan?... hmmm pikirkan
itu baik-baik Social Pressure bisa membuat seseorang mengubah pemikirannya secara
instan

F. Culture (budaya)
Ini adalah perbedaan sosial, suku, ras, budaya, bahasa, norma-norma, peraturan
menurut budaya, kelas dan nilai-nilai tertentu. Culture membentuk SELERA si Wanita, Cara
Berkomunikasi, Hobi, Kegiatan dan banyak hal yang mempengaruhi emosi dan
perilakunya.

BAB III
PENUTUP
6

Kesimpulan :
Dapat disimpulkan dari makalah ini bahwa wanita memiliki psikologi yang dapat
membantunya dalam membuat keputusan psikologi wanita berperan penting didalam
seorang wanita bagaimana dirinya mampu menanggapi masalah, memecahkan masalah dan
sebagainya , kemudian dapat diketahui juga wanita memeiliki 7 bagian psikologi yang
melakat pada dirinya.

Saran :
Kepada wanita sebaiknya lebih bijak dalam menaggapi permasalah hidupnya
dimana kita tahu wanita memiliki kecenderungan lebih berfikir dalam memecahkan masalah
ketimbang lelaki adapaun dengan mempelajari psikologi wanita hendaknya sebagai tolak
ukur bahkan pelajaran bagi wanita yang didalam hidupnya masih bingung tentang pola
pikirnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai