Anda di halaman 1dari 3

DINAR PURWANINGRUM

MP 2012 A/ 121714045

PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN


A. Pendekatan Kebutuhan Sosial
Pendekatan kebutuhan sosial adalah suatu pendekatan dalam perencanaan pendidikan
yang didasarkan atas tuntutan atau kebutuhan sosial akan pendidikan.
Kelebihan
1. Pendekatan ini cocok untuk diterapkan pada masyarakat atau negara yang baru
merdeka dengan kondisi kebutuhan sosial, khususnya layanan pendidikan masih
sangat rendah atau masih banyak yang buta huruf.
2. Pendekatan ini akan lebih cepat dalam memberikan pemerataan layanan pendidikan
dasar yang dibutuhkan pada warga masyarakat, karena keterbelakangan di bidang
pendidikan akibat penjajahan, sehingga layanan pendidikan yang diberikan langsung
bersentuhan dengan kebutuhan sosial yang mendasar yang dirasakan oleh masyarakat.
Kelemahan
1. Pendekatan ini mengabaikan alokasi sumber-sumber dalam skala nasional dan secara
implisit tidak mempersoalkan berapa besar sumber yang diperuntukkan bagi
pendidikan, karena beranggapan bahwa penggunaan sumber-sumber itulah yang
terbaik bagi pembangunan bangsa.
2. Pendekatan itu mengabaikan cirri-ciri dan pola kebutuhan man power yang
diperlukan di sektor kehidupan ekonomi, dengan demikian akan cenderung
menghasilkan tamatan yang sebenarnya kurang diperlukan dan justru akan
kekurangan jenis tamatan yang dibutuhkan.
3. Pendekatan ini cenderung berlaku menjawab tuntutan saja, sehingga mengabaika
pertimbangan pembiayaan, sehingga pemerataan sumber-sumber itu menjadi kecil
akibatnya tuntutan kualitas dan efektivitas pendidikan tidak tercapai yang berarti
pemborosan.
B. Pendekatan kebutuhan Ketenagakerjaan
Pendekatan ini bertujuan mengarahkan kegiatan pendidikan kepada usaha untuk
memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja.

Kelebihan

1. Prospek pembelajaran atau layanan pendidikan di satuan pendidikan mempunyai


aspek korelasional yang tinggi dengan tuntutan dunia kerja yang dibutuhkan oleh
masyarakat, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
2. Pendekatan ini mengharuskan adanya keterjalinan yang erat antara lembaga
pendidikan dengan dunia usaha dan industri, hal ini tentu sangat positif untuk
meminimalisir terjadinya kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia industri
dan usaha.
Kelemahan
1. Mempunyai peranan yang terbatas terhadap perencanaan pendidikan, karena
pendekatan ini telah mengabaikan peran sekolah menengah umum, dan lebih
mengutamakan sekolah menengah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja.
2. Perencanaan ini lebih menggunakan orientasi, klasifikasi, dan rasio antara permintaan
dan persediaan.
3. Tujuan utamanya untuk memenuhi dunia kerja, sedangkan di sisi lain tuntutan dunia
kerja selalu berubah-ubah(bersifat dinamik) begitu cepat, sehingga lembaga
pendidikan kejuruan sering kurang mampu mengatasinya dengan baik.
C. Pendekatan Efisiensi Biaya
Pendekatan Efisiensi Biaya adalah pendekatan yang menitikberatkan pada keseimbangan
antara keuntungan dan kerugian.
Kelebihan
1. Perencanaan pendidikan yang disusun akan mempunyai aspek fungsional dan
keuntungan ekonomis, sehingga bentuk-bentuk layanan pendidikan yang dianggap
kurang produktif bisa ditiadakan melalui pendekatan efisiansi investasi.
2. Pendekatan ini selalu memilih alternatif yang menghasilkan keuntungan lebih banyak
daripada biaya yang dikeluarkan.
Kelemahan
1. Akan mengalami kesulitan dalam menentukan secara pasti biaya dan keuntungan
(cost dan benefit) dari layanan pendidikan, terlebih apabila digunakan mengukur
keuntungan untuk periode atau masa yang akan datang.
2. Sangat sulit untuk mengukur secara pasti atau menghitung keuntungan (benefit) yang
dihasilkan oleh seseorang dalam lapangan pekerjaan yang dikaitkan dengan layanan
pendidikan sebelumnya.

3. Faktor internal individu (misalnya motivasi, disiplin, kelas sosial, orientasi hidup
individu dan sejenisnya) dan hanya melihat hubungan antara tingkat pendidikan
dengan penghasilan.
4. Keuntungan dari pendidikan pada dasarnya tidak hanya diukur berupa keuntungan
finansial (material), tetapi juga dapat dilihat dari keuntungan sosial budaya.

Indikator Efektivitas
Tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, merupakan sebuah
pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Indikator Efisiensi
Efisiensi merupakan perbandingan antara input dengan output, tenaga dengan hasil,
perbelanjaan dan masukan, serta biaya dengan kesenangan yang dihasilkan. Dalam dunia
pendidikan dapat diartikan sebagai kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi, semangat kerja
yang besar, kepercayaan berbagai pihak, dan pembiayaan, waktu, dan tenaga sekecil mungkin
tetapi hasil yang didapatkan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai