Profil Statistik Kesehatan 2015 - Rev PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 289

.

g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

.id

.g
o

w
.b
ps

tp
://
w

ht

PROFIL STATISTIK KESEHATAN 2015


ISBN

: 978-979-064-883-8

No. Publikasi

: 04230.1501

Katalog BPS

: 4201005

Ukuran Buku

: JIS B5

Penyunting

Gambar Kulit

w
.b
ps

Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat

.g
o

Sub Direktorat Statistik Kesehatan dan Perumahan

Sub Direktorat Statistik Kesehatan dan Perumahan

tp
://
w

Gambar :

.id

Jumlah Halaman: 287 Halaman

Sub Direktorat Statistik Kesehatan dan Perumahan


Diterbitkan oleh:

ht

Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia


Dicetak oleh :
CV. Budiman Makmur

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

KATA PENGANTAR
Profil Statistik Kesehatan 2015 merupakan salah satu publikasi Badan Pusat
Statistik (BPS) di bidang kesehatan yang diterbitkan secara berkala. Publikasi ini
menyajikan informasi mengenai status kesehatan Wanita Usia Subur (WUS), balita,
lansia, dan pekerja. Kesehatan dalam publikasi ini mencakup upaya kesehatan yang
meliputi mengobati sendiri, berobat jalan, dan rawat inap. Publikasi ini juga
menyajikan indikator kesehatan lainnya seperti imunisasi, pemberian Air Susu Ibu
(ASI), perilaku merokok, penyakit menular, fasilitas Kesehatan, jaminan pembiayaan
kesehatan, dan pengeluaran kesehatan.

.id

Data yang digunakan dalam publikasi ini bersumber dari hasil Survei Sosial

.g
o

Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh BPS setiap tahun. Karena
keterbatasan data Susenas KOR dan Konsumsi/Pengeluaran tahun 2015 belum
didiseminasikan sampai dengan akhir penyusunan publikasi ini seluruhnya, maka data

w
.b
ps

yang digunakan merupakan hasil Susenas tahun 2014. Selain itu publikasi ini juga
menyajikan data hasil Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan tahun 2013,
Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan tahun 2012, serta Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012. Selain itu publikasi ini juga

memanfaatkan data sekunder yang berasal dari Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan,

tp
://
w

Publikasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013, Data dan Informasi tahun 2014 (Profil
Kesehatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan data dari
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Publikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh kementerian, lembaga, dan

ht

peneliti, serta akademisi, dalam merencanakan dan mengevaluasi berbagai kebijakan


di bidang kesehatan.

Penghargaan dan ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran demi
penyempurnaan publikasi ini di masa mendatang sangat kami harapkan.

Profil Statistik Kesehatan 2015

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

Daftar Isi

Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

id

Kesehatan Wanita Usia Subur


2.1 Status Kesehatan
2.2 Upaya Kesehatan
2.2.1 Berobat Sendiri
2.2.2 Berobat Jalan
2.2.3 Rawat Inap
2.3 Penggunaan Alat/Cara KB
2.4 Angka Kematian Ibu
2.5 Umur Perkawinan Pertama

tp
://

.b
ps

II

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Sumber Data
1.4 Sistematika Penyajian
1.5 Istilah Teknis

.g
o.

i
iii
v
xix
1
1
4
5
5
6
13
13
15
16
17
22
26
29
30

Kesehatan Balita
3.1 Status Kesehatan
3.2 Upaya Kesehatan
3.2.1 Berobat Sendiri
3.2.2 Berobat Jalan
3.2.3 Rawat Inap
3.3 Penolong Kelahiran
3.4 Imunisasi
3.5 Pemberian ASI

75
75
77
77
78
79
81
82
85

IV

Kesehatan Lansia
4.1 Status Kesehatan
4.2 Upaya Kesehatan
4.2.1 Berobat Sendiri
4.2.2 Berobat Jalan
4.2.3 Rawat Inap

111
111
114
114
116
116

ht

III

Profil Statistik Kesehatan 2015

iii

135
135
140
140
142
143
144
144
145
147

Perilaku Merokok dan Penyakit Menular


6.1 Perilaku Merokok
6.2 HIV dan AIDS
6.3 Malaria
6.4 Demam Berdarah
6.5 Tuberkulosis (TB) Paru

177
178
181
187
189
193

id

VI

Kesehatan Pekerja
5.1 Status Kesehatan
5.2 Upaya Kesehatan
5.2.1 Berobat Sendiri
5.2.2 Berobat Jalan
5.2.3 Rawat Inap
5.3 Kesehatan di Tempat Kerja
5.3.1 Kesehatan Pekerja Menurut Jam Kerja
5.3.2 Kesehatan Pekerja Menurut Lapangan Usaha
5.3.3 Kesehatan Pekerja Menurut Jaminan Kesehatan

.g
o.

Fasilitas Pelayanan dan Jaminan Pembiayaan Kesehatan


7.1 Sarana Kesehatan
7.1.1 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
7.1.2 Rumah Sakit
7.2 Petugas Kesehatan
7.2.1 Jumlah dan Rasio Dokter Umum
7.2.2 Jumlah dan Rasio Dokter Gigi
7.2.3 Jumlah dan Rasio Perawat
7.2.4 Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan
7.3 Jaminan Pembiayaan/Asuransi Kesehatan

215
216
216
218
220
221
223
225
227
229

VIII

Pengeluaran Kesehatan
8.1 Biaya Pelayanan Pengobatan/Kuratif
8.2 Biaya Pelayanan Pencegahan/Preventif
8.3 Biaya Obat dan Pemeliharaan Kesehatan Lainnya

247
249
251
252

ht

tp
://

.b
ps

VII

Daftar Pustaka

iv

261

Profil Statistik Kesehatan 2015

Daftar Tabel
Halaman
Pendahuluan
Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Tipe Daerah dan Jenis


Kelamin, 2014-2015

Kesehatan Wanita Usia Subur


Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran dan Tipe Daerah,
2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Tipe Daerah dan Lama Waktu Menjalani
Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran dan Tipe Daerah,
2014
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut
Tipe Daerah dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun), 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

.g
o.

id

Tabel 2.1

.b
ps

Tabel 2.2

21

Tabel 2.3

17

tp
://
ht

Tabel 2.5

Tabel 2.4

25

Tabel 2.6.1

Tabel 2.6.2

Tabel 2.6.3

Tabel 2.7.1

Profil Statistik Kesehatan 2015

26
31

33

34

35

36
v

Tabel 2.7.2

Tabel 2.7.3

Tabel 2.8.1

Tabel 2.8.2

Tabel 2.10.2

Tabel 2.10.3

Tabel 2.11.1

vi

37

38

39

40

41

42

43

ht

Tabel 2.10.1

tp
://

Tabel 2.9.3

Tabel 2.9.2

.b
ps

Tabel 2.9.1

.g
o.

id

Tabel 2.8.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami


Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

44

45

46

47

48

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.13.2

Tabel 2.13.3

id

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami


Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi, 2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap Menurut Provinsi,
2012-2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan,
2014

ht

Tabel 2.14.1

.g
o.

Tabel 2.13.1

.b
ps

Tabel 2.12.3

Tabel 2.12.2

Tabel 2.12.1

Tabel 2.11.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami


Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan Menurut Provinsi dan
Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

tp
://

Tabel 2.11.2

Tabel 2.14.2

Tabel 2.14.3

Profil Statistik Kesehatan 2015

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

vii

Tabel 2.15.1

Tabel 2.15.2

Tabel 2.15.3

Tabel 2.16.3

ht

Tabel 2.17.3

tp
://

Tabel 2.17.2

Tabel 2.17.1

.b
ps

Tabel 2.16.2

.g
o.

id

Tabel 2.16.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami


Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Lama Waktu
Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Lama Waktu
Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Provinsi dan Lama Waktu Menjalani
Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
dan Sedang Memakai Alat/Cara KB di Perkotaan Menurut
Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
dan Sedang Memakai Alat/Cara KB di Perdesaan Menurut
Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin
dan Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun
yang Sedang
Memakai Alat/Cara KB di Perkotaan Menurut Provinsi dan
Jenis Alat/Cara KB yang Digunakan, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun
yang Sedang
Memakai Alat/Cara KB di Perdesaan Menurut Provinsi dan
Jenis Alat/Cara KB yang Digunakan, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun
yang Sedang
Memakai Alat/Cara KB Menurut Provinsi dan Jenis Alat/Cara
KB yang Digunakan, 2014
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun),
2014
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun),
2014
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut
Provinsi dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun), 2014

Tabel 2.18.1

Tabel 2.18.2

Tabel 2.18.3

60

61

62

63

64
65

66-67

68-69

70-71

72

73
74

Kesehatan Balita
Tabel 3.1

viii

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Mengobati Sendiri Keluhan Kesehatannya dalam Sebulan
Terakhir Menurut Tipe Daerah, Tahun 2012-2014

78

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.4
Tabel 3.5

79

80
83
86
87

Tabel 3.9

ht

Tabel 3.10

tp
://

Tabel 3.8.3

.b
ps

Tabel 3.8.2

Tabel 3.8.1

Tabel 3.11

Tabel 3.12.1

Tabel 3.12.2

89

90

91

Tabel 3.7

.g
o.

id

Tabel 3.6

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe
Daerah, Tahun 2012-2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014
Persentase Balita yang Pernah Imunisasi Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014
Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014
Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI
Saja Menurut Lama Pemberian ASI dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi
dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi
dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis
Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut
Provinsi dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi
dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan
Tipe Daerah, 2014
Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014
Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

92

93

94

95

96

97

ix

Tabel 3.15.3
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18.1
Tabel 3.18.2

ht

Tabel 3.18.3

id

Tabel 3.15.2

.g
o.

Tabel 3.15.1

.b
ps

Tabel 3.14

Tabel 3.13.3

Tabel 3.13.2

Tabel 3.13.1

Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan,
2014
Persentase Balita di Perkotaan Menurut Provinsi dan
Penolong Kelahiran Terakhir, 2014
Persentase Balita di Perdesaan Menurut Provinsi dan
Penolong Kelahiran Terakhir, 2014
Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong
Kelahiran Terakhir, 2014
Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut
Provinsi dan Tipe Daerah , 2014
Persentase Balita yang Pernah Imunisasi di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Imunisasi, 2014
Persentase Balita yang Pernah Imunisasi di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Imunisasi, 2014
Persentase Balita yang Pernah Imunisasi Menurut Provinsi
dan Jenis Imunisasi, 2014
Persentase Anak Usia 1-4 Tahun yang Memperoleh
Imunisasi Lengkap Menurut Provinsi dan Tipe Daerah,
2014
Persentase Balita
yang Pernah Diberi ASI Menurut
Provinsi dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI
Saja di Perkotaan Menurut Provinsi dan Lama Pemberian
ASI, 2014
Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI
Saja di Perdesaan Menurut Menurut Provinsi dan Lama
Pemberian ASI , 2014
Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI
Saja Menurut Menurut Provinsi dan Lama Pemberian
ASI , 2014

tp
://

Tabel 3.12.3

98
99
100
101
102
103
104
105

106
107

108
109
110

Kesehatan Lansia
Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah,
2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir
Menurut Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap
dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah dan Lama
Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

112

116

119

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 4.4

Tabel 4.5.1

Tabel 4.5.2

Tabel 4.5.3

.g
o.

id

Tabel 4.6

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan
Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan , 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan
Jenis Keluhan Kesehatan , 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dan Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir
Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir
Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap
dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 20114

Tabel 4.8

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam


Setahun Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Lama
Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam
Setahun Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan
Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Lama Waktu
Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam
Setahun Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan
Fasilitas Kesehatan, 2014
Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam
Setahun Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis
Fasilitas Kesehatan, 2014
Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014

ht

Tabel 4.9.3

tp
://

Tabel 4.9.2

Tabel 4.9.1

.b
ps

Tabel 4.7

Tabel 4.10.1

Tabel 4.10.2

Tabel 4.10.3

Profil Statistik Kesehatan 2015

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

xi

Kesehatan Pekerja
Tabel 5.1

Tabel 5.2
Tabel 5.3.1

.b
ps

ht

Tabel 5.4.3

Tabel 5.5.1

Tabel 5.5.2

Tabel 5.5.3

xii

147

149

150

151

152

153

tp
://

Tabel 5.4.2

Tabel 5.4.1

146

Tabel 5.3.3

.g
o.

id

Tabel 5.3.2

Persentase Panduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari Menurut Lapangan
Usaha/Bidang Pekerjaan Utama dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014
Pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) BPJS
Ketenagakerjaan Tahun 2013
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari Menurut Provinsi dan
Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

154

155

156

157

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 5.6.1

Tabel 5.6.2

Tabel 5.6.3

158

159

160

161

162

163

164

ht

Tabel 5.8.2

tp
://

Tabel 5.8.1

Tabel 5.7.3

.b
ps

Tabel 5.7.2

.g
o.

id

Tabel 5.7.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Lamanya Hari Sakit, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Lamanya Hari Sakit, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Kegiatan Sehari-hari Menurut Provinsi dan
Lamanya Hari Sakit, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Mengobati Sendiri di Perkotaan Menurut Provinsi dan
Jenis Obat/Cara Pengobatan, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Mengobati Sendiri di Perdesaan Menurut Provinsi dan
Jenis Obat/Cara Pengobatan, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Mengobati Sendiri Menurut Provinsi dan Jenis Obat/Cara
Pengobatan, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta
Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta
Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta
Mengobati Sendiri dalam Seb ulan Terakhir Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat
Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Tabel 5.8.3

Tabel 5.9.1

Profil Statistik Kesehatan 2015

165

166

167

xiii

Tabel 5.10.3

Tabel 5.11.1

168

169

170

171

172

173

tp
://

ht

Tabel 5.11.3

Tabel 5.11.2

id

Tabel 5.10.2

.g
o.

Tabel 5.10.1

.b
ps

Tabel 5.9.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat
Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat
Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir
di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir
di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari Menurut Provinsi dan
Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014

Tabel 5.9.2

174

175

Perilaku Merokok Dan Penyakit Menular


Tabel 6.1
Tabel 6.2.1

Tabel 6.2.2

xiv

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang


Merokok Menurut Kelompok Umur, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di
Perkotaan Menurut Provinsi dan Kebiasaan Merokok
dalam Sebulan Terakhir, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di
Perdesaan Menurut Provinsi dan Kebiasaan Merokok
dalam Sebulan Terakhir, 2012-2013

179

196

197

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.2.3

Tabel 6.3.1

Tabel 6.3.2

Tabel 6.3.3

ht

Tabel 6.5.3

tp
://

Tabel 6.5.2

Tabel 6.5.1

.b
ps

Tabel 6.4.3

Tabel 6.6.1

Tabel 6.6.2

Tabel 6.6.3

Tabel 6.7

198

199

200

201

202

203

204

Tabel 6.4.2

.g
o.

id

Tabel 6.4.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut


Provinsi dan
Kebiasaan Merokok dalam Sebulan
Terakhir, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perkotaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur (Tahun), 2012
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur (Tahun), 2012
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun),
2012
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perkotaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur (Tahun), 2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur (Tahun), 2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun),
2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin,
2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Setiap Hari di Perkotaan Menurut Provinsi dan
Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap Setiap Hari, 20122013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Setiap Hari di Perdesaan Menurut Provinsi dan
Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap Setiap Hari, 20122013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Setiap Hari Menurut Provinsi dan Rata-Rata
Batang Rokok yang Dihisap Setiap Hari, 2012-2013
Jumlah Kasus Baru Infeksi HIV Menurut Provinsi di
Indonesia, 2011-2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

205

206
207

208

209

210
211
xv

Tabel 6.8
Tabel 6.9

Tabel 6.10

Jumlah Kasus Baru AIDS Menurut Provinsi di Indonesia,


2011-2014
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Insidence/API)
per 1.000 Penduduk Beresiko Menurut Provinsi, 20122014
Jumlah Penderita, Incidence Rate per 100.000 Penduduk,
Kasus Meninggal, dan Case Fatality Rate (%) Demam
Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi Tahun
2014

212

213

214

Fasilitas Pelayanan dan Jaminan Pembiayaan Kesehatan


Jumlah Rumah Sakit Menurut Jenis Pengelola/Kepemilikan
Rumah Sakit di Indonesia, 2011-2014
Jumlah Rumah Sakit Khusus Menurut Jenis Rumah Sakit
di Indonesia, 2009-2013

id

Tabel 7.1

.g
o.

Tabel 7.2

Jumlah dan Rasio Puskesmas per 30.000 Penduduk di


Indonesia Menurut Provinsi, 2014
Jumlah Puskesmas Menurut Provinsi, 2014
Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap Menurut Provinsi,
2013
Jumlah Puskesmas Rawat Inap Menurut Provinsi dan
Jenis, 2013
Jumlah Rumah Sakit Menurut Provinsi dan Jenis
Pengelola/Kepemilikan Rumah Sakit, 2014
Jumlah Rumah Sakit Menurut Provinsi, 2014
Jumlah dan Rasio Dokter Umum Terhadap Jumlah
Puskesmas Menurut Provinsi, 2014
Jumlah dan Rasio Dokter Gigi Terhadap Jumlah
Puskesmas Menurut Provinsi, 2014
Jumlah dan Rasio Perawat Terhadap Jumlah Puskesmas
Menurut Provinsi, 2014
Jumlah dan Rasio Bidan Terhadap Jumlah Puskesmas
Menurut Provinsi, 2014
Persentase Rumah tangga yang Memiliki Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Povinsi dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Jaminan Pembiayaan, 2014

.b
ps

Tabel 7.3
Tabel 7.4
Tabel 7.5

Tabel 7.6

Tabel 7.8
Tabel 7.9

ht

Tabel 7.10

tp
://

Tabel 7.7

Tabel 7.11
Tabel 7.12
Tabel 7.13

Tabel 7.14.1

xvi

219
220
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241

242

243

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.14.2

Tabel 7.14.3

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan


Pembiayaan/Asuransi Kesehatan di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Jaminan Pembiayaan, 2014
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Provinsi dan
Jenis Jaminan Pembiayaan, 2014

244

245

Pengeluaran Kesehatan
Tabel 8.1

Tabel 8.4.3

Tabel 8.5.2

Tabel 8.5.3

252

254

255

ht

Tabel 8.5.1

Tabel 8.4.2

250

256

Tabel 8.4.1

tp
://

Tabel 8.3

.b
ps

.g
o.

id

Tabel 8.2

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk


Biaya Pelayanan Pengobatan/Kuratif Menurut Rincian
Biaya dan Tipe Daerah, 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk
Biaya Pelayanan Pencagahan/Preventif Menurut Rincian
Biaya dan Tipe Daerah, 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk
Biaya Obat dan Biaya Pemeliharaan Kesehatan Lainnya
Menurut Rincian Biaya dan Tipe Daerah, 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) di
Perkotaan Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi,
Maret 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) di
Perdesaan Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi,
Maret 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah)
Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, Maret
2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) di
Perkotaan Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi,
September 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah) di
Perdesaan Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi,
September 2014
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rupiah)
Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, September
2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

257

258

259

260

xvii

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

Daftar Gambar
Halaman
BAB 2. Kesehatan Wanita Usia Subur
Gambar 2.1

Gambar 2.2

14

15

16

18

19

ht

Gambar 2.7

tp
://

Gambar 2.6

Gambar 2.5

.b
ps

Gambar 2.4

.g
o.

id

Gambar 2.3

Persentase Wanita Usia 15-49 tahun yang Mengalami


Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Tipe Daerah, 2012-2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dalam Sebulan Terakhir, Menurut
Jenis Keluhan Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri dalam
Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mangalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan Dalam Sebulan
Terakhir dan Berobat Jalan Menurut Tipe Daerah, 20122014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Provinsi, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami
Keluhan Kesehatan Dan Rawat Inap dalam Setahun
Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus
Kawin dan Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014

Gambar 2.8

Gambar 2.9

Gambar 2.10

Profil Statistik Kesehatan 2015

20

22

23

24

27

xix

Gambar 2.11

Gambar 2.12
Gambar 2.13

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus


Kawin dan Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Jenis
Alat/Cara KB yang Digunakan dan Tipe Daerah, 2014
Angka Kematian Ibu 1994-2012
Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas dengan
Umur Perkawinan Pertama Kurang Dari 16 Tahun, 20122014

28
30

32

BAB 3. Kesehatan Balita


Gambar 3.1

76

id

Gambar 3.2

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Keluhan Keluhan
Kesehatan, 2014
Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis
Fasilitas Kesehatan, 2014
Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir,
2014
Persentase Balita yang Diberi Imunisasi Menurut Jenis
Imunisasi dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Anak Usia 1-4 Tahun yang Mendapat
Imunisasi Lengkap Menurut Tipe Daerah dan Jenis
Kelamin, 2014
Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut
Provinsi, 2013

Gambar 3.7

.g
o.

.b
ps

Gambar 3.6

82
`84

Gambar 3.5

81

85

Gambar 3.4

tp
://

Gambar 3.3

77

88

ht

BAB 4. Kesehatan Lansia


Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4
Gambar 4.5

xx

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis
Kelamin, 2012-2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Keluhan
Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dan Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir
Menurut Provinsi, 2014
Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap
dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014
Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap
dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi, 2014

113

113

115
117
118

Profil Statistik Kesehatan 2015

Gambar 4.6

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam


Setahun Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan dan Tipe
Daerah, 2014

120

BAB 5. Kesehatan Pekerja


Gambar 5.1

Gambar 5.2

136

137

138

139

140

ht

Gambar 5.7

tp
://

Gambar 5.6

Gambar 5.5

.b
ps

Gambar 5.4

.g
o.

id

Gambar 5.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Jenis
Kelamin dan Tipe daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut
Provinsi, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktifitas Sehari-hari Menurut Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Jenis
Keluhan Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari Menurut Lamanya Hari
Sakit dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Mengobati Sendiri Menurut Jenis Kelamin dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Berobat
Sendiri Menurut Jenis Obat/Cara Pengobatan dan Tipe
Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Berobat
Jalan dalam Satu Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Pernah Rawat Inap dalam Satu Tahun
Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2014
Persentase Penduduk berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta
Terganggu Aktivitas Sehari-hari Menurut Jam Kerja
Seminggu yang Lalu dan Tipe Daerah, 2014

Gambar 5.8

Gambar 5.9

Gambar 5.10

Profil Statistik Kesehatan 2015

141

142

143

144

146
xxi

BAB 6. Perilaku Merokok dan Penyakit Menular


Gambar 6.1.
Gambar 6.2
Gambar 6.3

Gambar 6.4
Gambar 6.5

Gambar 6.11
Gambar 6.12

.b
ps

ht

Gambar 6.13

Gambar 6.10

Gambar 6.9

Gambar 6.8

tp
://

Gambar 6.7

.g
o.

id

Gambar 6.6

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut


Kebiasaan Merokok Selama Sebulan Terakhir, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 tahun ke Atas yang
Merokok Menurut Jenis Kelamin, 2012-2013
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang
Merokok Menurut Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap
Setiap Hari, 2012-2013
Jumlah Kasus Baru HIV Positif di Indonesia, 2008-2014
Jumlah Kasus Baru HIV Positif di Indonesia Menurut
Provinsi, 2014
Jumlah Kasus Baru dan Kumulatif Penderita AIDS yang
Terdeteksi dari Berbagai Sarana Kesehatan di Indonesia,
2008-2014
Jumlah Kasus Baru AIDS di Indonesia Menurut Provinsi,
2014
Jumlah Kematian Akibat AIDS yang Dilaporkan di
Indonesia, 2008-2014
Persentase Penderita Baru AIDS Menurut Jenis Kelamin di
Indonesia, 2014
Persentase Kabupaten/Kota Menurut Tingkat Endemisitas
Tahun 2012-2014
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Insidence/API)
Per 1.000 Penduduk, 2008-2014
Angka Kesakitan (Incidence Rate/IR) Demam Berdarah
Dengue per 100.000 Penduduk, 2008-2014
Angka Kesakitan (Incidence Rate/IR) Demam Berdarah
Dengue per 100.000 Penduduk Menurut Provinsi, 2014
Case Fatality Rate (%) Demam Berdarah Dengue Menurut
Provinsi, 2014
Angka Notifikasi Kasus BTA+ dan Seluruh Kasus Per
100.000 Penduduk, 2008-2014
Angka Kesembuhan dan Keberhasilan Pengobatan TB
BTA+, 2008-2013

Gambar 6.14

Gambar 6.15
Gambar 6.16

178
180

181
182
183

184
185
186
187
188
189
190
191
192
194
195

BAB 7. Fasilitas Pelayanan dan Jaminan Pembiayaan Kesehatan


Gambar 7.1
Gambar 7.2

xxii

Jumlah Puskesmas di Indonesia, 2009-2014


Rasio Puskesmas per 30.000 Penduduk di Indonesia,
2009-2014

216
217

Profil Statistik Kesehatan 2015

Gambar 7.3
Gambar 7.4
Gambar 7.5
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

7.6
7.7
7.8
7.9

.g
o.

id

Gambar 7.10

Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap di


Indonesia, 2009-2014
Jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) dan Khusus di
Indonesia, 2009-2014
Rasio Dokter Umum Terhadap Puskesmas di Indonesia,
2014
Rasio Dokter Gigi Terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014
Rasio Perawat Terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014
Rasio Bidan Terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014
Persentase Rumah Tangga yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Gratis Selama 6 Bulan Terakhir Menurut
Provinsi di Indonesia, 2014
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Jenis Jaminan,
2014

BAB 8. Pengeluaran Kesehatan

219
222
224
226
228

230

231

248

249

ht

tp
://

Gambar 8.2

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Biaya


Kesehatan (Rupiah) Menurut Tipe Daerah, 2014
Komposisi Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Biaya
Kesehatan Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Tipe
Daerah, 2014

.b
ps

Gambar 8.1

218

Profil Statistik Kesehatan 2015

xxiii

1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data Susenas tahun 2014 dan 2015
(Tabel 1.1) ada sebanyak 254.896,6 ribu jiwa.Jumlah penduduk laki-laki sebanyak
128.082,3 ribu jiwa, dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 126.814,3 ribu jiwa.

id

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 252.035,7 ribu jiwa,

.g
o.

dengan 126.655 ribu jiwa penduduk laki-laki dan 125.380,7 ribu jiwa penduduk
perempuan. Dari Tabel 1.1 juga dapat dilihat bahwa sex ratio (rasio jenis kelamin)
penduduk Indonesia pada tahun 2014 dan 2015 relatif sama, yaitu sebesar 101,02

.b
ps

dan 101. Rasio jenis kelamin ini menunjukkan bahwa dari 100 penduduk perempuan
terdapat 101 penduduk laki-laki. Komposisi penduduk kota/desa menunjukkan bahwa

penduduk Indonesia pada tahun 2015 lebih banyak di perdesaan, yaitu 128.543,1

ribu jiwa dibandingkan dengan di perkotaan sebesar 126.353,5 ribu jiwa. Meskipun

jumlah penduduk di perdesaan lebih besar, namun laju pertambahan penduduk

tp
://

tahun 2014 ke 2015 di perkotaan (1,75 persen) lebih tinggi dibandingkan dengan di
perdesaan (0,52 persen). Pertambahan penduduk Indonesia yang relatif cepat ini di

ht

satu sisi merupakan modal pembangunan karena jumlah angkatan kerja meningkat,
namun di sisi lain merupakan beban pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduknya. Upaya dan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat salah satunya ditujukan untuk mengatur atau membatasi
jumlah kelahiran, meningkatkan jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan, serta
peningkatan kesehatan anak dan balita. Program kesehatan yang dicanangkan
pemerintah merupakan kebutuhan mendasar manusia dan aspek penting dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial.

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin


(Juta Jiwa), 2014-2015
Perkotaan

Jenis Kelamin
(1)

Perkotaan+
Perdesaan

Perdesaan

2014

2015

2014

2015

2014

2015

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Laki-laki

63 460,1

64 570,6

63 194,9

63 511,8

126 655

128 082,3

Perempuan

62 873,1

63 972,5

62 507,6

62 841,7

125 380,7

126 814,3

126 333,2

128 543,1

125 702,5

126 353,5

252 035,7

254 896,6

100,93

100,93

101,10

101,02

101,00

Laki-Laki+
Perempuan

Sex Ratio

101,07

id

Sumber: BPS, Susenas 2015

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

.g
o.

Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan


merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan

.b
ps

cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan yang dimaksud
dalam undang-undang tersebut adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

sosial dan ekonomis. Buku II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019 mentebutkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia


(SDM) ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

tp
://

Indeks Pembangunan Gender (IPG). Hasil pengolahan data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan

ht

bahwa IPM dan IPG Indonesia cenderung meningkat. Peningkatan tersebut didukung
oleh pencapaian di bidang kesehatan, di mana salah satunya adalah peningkatan
Angka Harapan Hidup (AHH) perempuan dari 71,47 persen pada tahun 2010 menjadi
71,69 persen pada tahun 2012.
Namun, informasi lainnya mengenai kesehatan menunjukkan bahwa masih
terdapat beberapa permasalahan seperti ditunjukkan dari hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang menunjukkan bahwa kematian bayi untuk
periode lima tahun sebelum survei (2008-2012) sebesar 32 kematian per 1.000
kelahiran hidup. Angka kematian balita dan kematian anak masing-masing sebesar
40 dan 9 kematian per 1.000 kelahiran. Angka kematian ibu diperkirakan sebesar 359
kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup untuk periode 2008-2012. Selain

Profil Statistik Kesehatan 2015

angka kematian ibu dan bayi, angka kematian perempuan dewasa sebesar 2,49
sedangkan laki-laki sebesar 3,11 kematian per 1.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013).
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga riset The Indonesian

Institute diperoleh informasi bahwa terdapat tiga hal yang masih menjadi persoalan
dalam bidang kesehatan di Indonesia. Pertama adalah masalah infrastruktur yang
belum merata dan kurang memadai. Dari seluruh puskesmas dan rumah sakit yang
ada di Indonesia, sebagian besar masih terdapat di kota-kota besar. Selain itu juga
masih cukup banyak masyarakat yang belum dapat mengakses pelayanan kesehatan
karena belum ada fasilitas kesehatan di daerah tersebut, atau karena letak
geografisnya yang sulit dijangkau. Persoalan kedua adalah distribusi yang belum

id

merata, khususnya tenaga kesehatan. Beberapa daerah masih banyak yang

.g
o.

kekurangan tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis. Data dari Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat bahwa sebanyak 52,8 persen
dokter spesialis berada di Jakarta, sementara di NTT dan provinsi di bagian timur

.b
ps

Indonesia lainnya hanya sekitar 1-3 persen. Persoalan terakhir yang menjadi catatan
The Indonesian Institute adalah alokasi dana. Pada tahun 2014 pemerintah
mengalokasikan 2,4 persen dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

untuk bidang kesehatan sedangkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan mengamanatkan dana kesehatan sebesar 5 persen dari APBN (Herman,

2014).

tp
://

Menghadapi permasalahan di bidang kesehatan tersebut, pemerintah


bersama seluruh lapisan masyarakat terus berupaya untuk meningkatkan akses

ht

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas seperti tercantum


dalam Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PP AKI) 20132015. Program utama yang dilaksanakan antara lain adalah: 1) menempatkan tenaga
kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai standar; 2) menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang sesuai standar; 3) menjamin terlaksananya rujukan efektif
pada kasus komplikasi melalui penyediaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
24 jam 7 hari; 4) memobilisasi masyarakat untuk pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dengan Pencegahan Komplikasi (P4K); 5) penjaminan dukungan
pemerintah daerah terhadap regulasi yang mendukung pelaksanaan program
kesehatan; 6) peningkatan kemitraan dengan lintas sektor dan swasta, yang
didukung dengan penguatan sistem pembiayaan melalui Jaminan Kesehatan Nasional

Profil Statistik Kesehatan 2015

(JKN). Pemecahan masalah kesehatan ibu dan bayi dalam suatu rangkaian upaya
kesehatan berkelanjutan dikenal dengan continuum of care dimulai dari hulu hingga
ke hilir yaitu sebelum masa hamil, masa kehamilan, persalinan dan nifas. Adapun
upaya di hulu mencakup: 1) meningkatkan status gizi perempuan dan remaja; 2)
meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja; 3) meningkatkan konseling
meliputi pranikah untuk calon pengantin, KB, gizi dan imunisasi, serta 4)
meningkatkan peran aktif suami, keluarga, tokoh agama, tokoh adat, kader dan
masyarakat, misalnya kemitraan bidan dan dukun (Kemenkes RI, 2014).
Dalam memonitor dan mengevaluasi pencapaian target kebijakan di bidang
kesehatan diperlukan data dan statistik kesehatan yang akurat sebagai faktor

id

penunjang dalam pembangunan kesehatan. Data tersebut diperlukan untuk

.g
o.

menentukan arah dan kebijakan pembangunan serta untuk memantau dan menilai
hasil-hasil pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik
(BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua berkewajiban

.b
ps

menyediakan data dan statistik yang dibutuhkan dalam upaya pembangunan


kesehatan di Indonesia, melalui publikasi Profil Statistik Kesehatan 2015. Publikasi ini
menyajikan statistik dan indikator di bidang kesehatan, seperti persentase penduduk

yang mengalami keluhan kesehatan, angka kematian ibu (AKI), tingkat prevalensi

kontrasepsi/contraceptive prevalence rate (CPR), persentase balita yang pernah

tp
://

diimunisasi, dan prevalensi perokok.


1.2. Tujuan Penulisan

Buku Profil Statistik Kesehatan 2015 bertujuan untuk menyajikan statistik

ht

kesehatan yang mencakup kesehatan wanita usia subur, bayi di bawah lima tahun
(balita), lanjut usia (lansia), dan pekerja; perilaku merokok dan penyakit menular;
fasilitas

pelayanan

dan

jaminan

pembiayaan

kesehatan;

serta

pengeluaran

kesehatan. Statistik yang disajikan berupa indikator untuk memantau perkembangan


kesehatan ibu, balita, lansia, dan pekerja, memberikan gambaran mengenai perilaku
merokok dan upaya menjaga kesehatan terhadap beberapa penyakit menular, serta
memberikan informasi tentang ketersediaan jaminan kesehatan dan biaya kesehatan.
1.3. Sumber Data
Sumber data Profil Statistik Kesehatan 2015 berasal dari Survei Sosial
Ekonomi

Nasional

(Susenas)

Kor

Tahun

2013-2014,

Susenas

Modul

Profil Statistik Kesehatan 2015

Konsumsi/Pengeluaran Tahun 2014, Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan


(MKP) Tahun 2013, Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) tahun
2012, serta data sekunder dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Statistik dalam
publikasi ini disajikan pada level nasional, dan provinsi berdasarkan daerah tempat
tinggal, perkotaan dan perdesaan.
1.4. Sistematika Penyajian
Publikasi Profil Statistik Kesehatan 2015 terdiri atas delapan bab, yaitu :
Bab I

: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, sumber

Bab II

id

data, sistematika penyajian, dan istilah teknis;


: Kesehatan Wanita Usia Subur, berisi tentang statistik yang memberikan

.g
o.

gambaran tentang status kesehatan wanita usia subur (WUS), upaya


yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan WUS, umur perkawinan

.b
ps

pertama, penggunaan alat/cara Keluarga Berencana (KB), dan kematian


ibu;

Bab III : Kesehatan Balita, berisi tentang statistik yang menggambarkan

status

kesehatan balita, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan

balita, penolong kelahiran, imunisasi, dan pemberian Air Susu Ibu (ASI);

Bab IV : Kesehatan Lansia, berisi tentang statistik yang menggambarkan

status

tp
://

kesehatan lansia dan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan


kesehatan lansia;

: Kesehatan Pekerja, berisi tentang statistik yang menggambarkan status

ht

Bab V

kesehatan pekerja (ditinjau dari sisi gender, upaya yang dilakukan


untuk meningkatkan kesehatan pekerja, dan kesehatan di tempat
kerja);

Bab VI : Perilaku Merokok dan Penyakit Menular, berisi tentang statistik yang
menggambarkan perkembangan perilaku merokok, kasus Human

Immuno Deficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIVAIDS), malaria, demam berdarah, dan tuberkulosis (TB) paru;
Bab VII : Fasilitas Pelayanan dan Jaminan Pembiayaan Kesehatan, berisi tentang
deskripsi

sarana

kesehatan,

petugas

kesehatan,

dan

jaminan

pembiayaan/asuransi kesehatan;

Profil Statistik Kesehatan 2015

Bab VIII: Pengeluaran Kesehatan, yang berisi tentang deskripsi biaya pelayanan
pengobatan/kuratif, biaya pelayanan pencegahan/preventif, serta biaya
obat dan pemeliharaan kesehatan lainnya.
1.5. Istilah Teknis
1.

Perkotaan

merupakan

karakteristik

sosial

ekonomi

dari

wilayah

administratif terkecil. Wilayah ini dikatakan sebagai perkotaan jika


memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, lapangan
kegiatan ekonomi utama, fasilitas-fasilitas perkotaan (jalan raya, sarana
pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya). Secara

id

operasional penentuan daerah perkotaan dibuat dengan sistem skoring


dan masih berlaku hingga saat ini.
2.

.g
o.

tertentu. Prosedur penentuan daerah perkotaan berlaku sejak tahun 1980


Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

.b
ps

yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk


memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
pencegahan

penyakit,

peningkatan

kesehatan,

pengobatan

bentuk

penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat


Umur Perkawinan Pertama adalah umur pada saat wanita melakukan

3.

(UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan).

4.

tp
://

perkawinan secara hukum dan biologis yang pertama kali.


Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
kelahiran bayi (kehamilan, persalinan, dan sebagainya) (kbbi.web.id,
5.

ht

2015).

Air Susu Ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan terbaik bagi bayi dan
juga makanan alami, yang komposisinya memenuhi seluruh kebutuhan
bayi selama enam bulan. ASI mengandung zat kekebalan yang memberi
perlindungan terhadap berbagai penyakit dan juga mengandung enzim
yang akan membantu pencernaan.

6.

Keluhan Kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami


gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit
kronis, kecelakaan, kriminal atau hal lain.

7.

Mengobati Sendiri

adalah

upaya

anggota

rumah

tangga

(art)

melakukan pengobatan tanpa datang ke fasilitas kesehatan atau tanpa

Profil Statistik Kesehatan 2015

mendatangkan dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (misal minum


obat modern, jamu, kerokan, kompres, kop, pijat) agar sembuh atau
menjadi lebih ringan keluhan kesehatannya.
8.

Berobat (Rawat) Jalan adalah kegiatan atau upaya art yang


mempunyai

keluhan

kesehatan

untuk

memeriksakan

diri

dan

mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan


kesehatan

modern

atau

tradisional

tanpa

menginap,

termasuk

mendatangkan petugas kesehatan ke rumah art.


9.

Rawat Inap adalah upaya penyembuhan di suatu unit pelayanan


kesehatan modern atau tradisional di mana responden menginap satu

id

malam atau lebih, termasuk dalam kejadian ini adalah rawat inap untuk

.g
o.

persalinan baik persalinan normal maupun persalinan dengan penyakit.


10. Penolong Kelahiran adalah pihak yang terlibat dalam proses kelahiran
seorang bayi hingga bayi terlahir ke dunia atau berakhirnya proses

.b
ps

kelahiran. Penolong kelahiran meliputi dokter, bidan, tenaga medis


lainnya, dukun, famili/keluarga dan lainnya.

11. Merokok adalah apabila seseorang pernah merokok sekurang-kurangnya

satu batang sampai saat pencacahan. Rokok di sini termasuk rokok putih,

rokok keretek, cerutu, lisong, pipa cangklong, linting, kawung.

12. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan

tp
://

gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia.

ht

13. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebut

Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi

parasit tersebut (WHO, 2015).


14. Annual Parasite Incidence (API) adalah jumlah penderita positif
malaria per seribu penduduk.
15. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang banyak ditemukan di daerah beriklim
tropis.
16. Case Fatality Rate (CFR) merupakan perbandingan antara jumlah
kematian karena penyakit tertentu yang terjadi selama satu tahun dan
jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.

Profil Statistik Kesehatan 2015

17. Insidence Rate (IR) adalah angka yang menunjukkan jumlah penderita
penyakit tertentu per 100.000 penduduk pada periode waktu tertentu.
18. Tuberkulosis (TBC/TB) adalah suatu penyakit yang dapat ditularkan
melalui udara yang tercemar bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
19. Case Detection Rate (CDR) merupakan proporsi jumlah pasien baru TB
paru Basil Tahan Asam (BTA) positif yang ditemukan dan diobati terhadap
jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut.
20. Success Rate (SR) mengindikasikan persentase pasien baru TB paru
BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun

id

yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA

.g
o.

positif yang tercatat.

21. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat


yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,

.b
ps

baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh


pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (PP No.7 tahun
2011 tentang Pelayanan Darah).

RS Pemerintah adalah rumah sakit (RS) milik pemerintah pusat

a.

(misal RSCM/RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo), pemerintah daerah

(misal RSU Labuang Baji), TNI (misal RSPAD), ataupun BUMN (misal
RS Pertamina).

RS Swasta adalah RS milik swasta, contoh Rumah Sakit Islam,

tp
://

b.

Rumah Sakit Saint Carolus.


Praktik Dokter adalah praktik dokter pribadi/perorangan, baik

ht

c.

dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktik


bisa

saja

dilakukan

di

rumah

sakit,

puskesmas,

puskesmas

pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di luar jam kerja


dokter tersebut.
d.

Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang


tidak menginap yang dikelola oleh swasta, perusahaan, yayasan, TNI
atau berbagai Departemen/BUMN.

e.

Praktik Bidan adalah praktik pribadi/perorangan yang dilakukan


oleh bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas,
puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.

Profil Statistik Kesehatan 2015

pribadi/perorangan yang dilakukan oleh nakes selain tenaga medis;


yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas
pembantu, polindes, posyandu, atau klinik.
g.

Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan


unit pelayanan kesehatan milik pemerintah yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan,
sebagian kecamatan, atau kelurahan (misal di DKI Jakarta). Tim
Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas
Keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya, untuk
mendekatkan pelayanan dengan masyarakat.
Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan masyarakat

id

h.

Puskesmas.
i.

Praktik

Pengobatan

.g
o.

yang membantu kegiatan Puskesmas di sebagian dari wilayah kerja


Tradisional

(Batra)

adalah

praktik

.b
ps

pelayanan kesehatan alternatif yang dilakukan oleh dukun/tabib/


sinse.
j.

Dukun Bersalin adalah seorang anggota masyarakat, pada

umumnya seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta

memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional, dan

memperoleh keterampilan tersebut secara turun temurun, belajar


secara praktis, atau cara lain yang menjurus ke arah peningkatan

tp
://

keterampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan (Depkes RI,


1994: 1).

Lainnya, misalnya Polindes (Pondok Bersalin Desa) dan Posyandu.

ht

k.

22. Imunisasi Balita adalah memasukkan kuman atau racun penyakit


tertentu yang sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara
disuntik atau diminum (diteteskan dalam mulut), dengan maksud agar
terjadi kekebalan dalam tubuh.
23. Penggunaan Alat/Cara Keluarga Berencana (KB) adalah alat atau
cara KB yang digunakan oleh responden selama referensi waktu survei,
yaitu sebulan terakhir.
24. Alat/Cara KB merupakan alat/cara yang digunakan untuk menunda atau
mencegah kehamilan. Alat/cara KB antara lain:
a.

Sterilisasi Wanita/Tubektomi/Medis Operasi Wanita (MOW)


adalah tindakan operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong)

Profil Statistik Kesehatan 2015

saluran keluar ovum, yakni tuba, sehingga perjalanan ovum dari


ovarium saat ovulasi tidak sampai ke tempat pembuahan di uterus.
b.

Sterilisasi Pria/Vasektomi/Medis Operasi Pria (MOP) adalah


suatu operasi ringan berupa prosedur klinis untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan mengikat/memotong saluran
sperma, sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
pembuahan dengan sel telur tidak terjadi.

c.

Intra Uterus Device (IUD)/Alat Kontrasepsi dalam Rahim


(AKDR)/Spiral adalah alat KB dari bahan plastik atau tembaga,
dipasang dalam rongga rahim untuk mencegah kehamilan.
Suntikan adalah cara KB hormonal dengan cara menyuntikkan

e.

.g
o.

hormon progesteron dan atau estrogen.

id

d.

Susuk KB/Implan adalah alat KB berupa batang susuk, yang tipis


dan halus seperti korek api, ditanam di bawah kulit lengan kiri (atau

f.

.b
ps

kanan jika kidal) bagian atas perempuan untuk mencegah kehamilan.


Pil adalah alat KB berupa pil yang mengandung kombinasi
progesteron dan estrogen untuk mencegah kehamilan.
Kondom Pria/Karet KB adalah alat KB berupa kantong karet tipis

g.

dan elastis dipakai oleh pria ketika melakukan hubungan seksual


h.

untuk mencegah kehamilan.


Intravag/Kondom Wanita/Diafragma. Intravag adalah alat KB

tp
://

berupa tisu yang dimasukkan pada vagina ketika akan melakukan


hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Diafragma adalah

ht

alat/cara KB yang berbentuk mangkok terbuat dari karet lunak yang


dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim agar
sperma tidak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur.

i.

Metode Menyusui Alami adalah kontrasepsi yang mengandalkan


pemberian air susu ibu secara eksklusif (tanpa makanan dan
minuman tambahan), belum haid dan bayi berumur kurang dari 6
bulan.

j.

Pantang Berkala/Kalender didasarkan pada pemikiran bahwa


dengan tidak melakukan senggama pada hari-hari tertentu, yaitu
pada masa subur dalam siklus bulanan, seorang perempuan dapat
menghindarkan terjadinya kehamilan.

10

Profil Statistik Kesehatan 2015

pada masa subur dalam siklus bulanan, seorang perempuan dapat


menghindarkan terjadinya kehamilan.
k.

Lainnya misalnya senggama terputus, tidak campur (puasa), jamu,


dan urut.

25. Lansia adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
26. Penduduk yang Bekerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan.
27. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dimaksud untuk memperoleh
atau

membantu

memperoleh

upah

atau

gaji,

pendapatan,

atau

lalu).
Kesehatan

adalah

tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan.

yang

digunakan

untuk

.g
o.

28. Sarana

id

keuntungan paling tidak satu jam selama periode survei (seminggu yang

29. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

.b
ps

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan


melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

30. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan

bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang bertujuan meningkatkan

akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin


dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang

tp
://

optimal secara efektif dan efisien.


31. Jamkesda

ht

pelayanan

adalah

program

kesehatan

yang

jaminan
diberikan

bantuan

pembayaran

pemerintah

daerah

biaya
kepada

masyarakatnya. Sasaran Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat


setempat yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas,
Askes, dan asuransi kesehatan lainnya.

32. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil (JPK


PNS)/Veteran/Pensiun adalah jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
PNS/Veteran/Pensiunan yang ditandai dengan memiliki kartu kepesertaan
yang dikelola PT Askes (Persero).
33. JPK Jamsostek adalah jaminan pemeliharaan kesehatan untuk tenaga
kerja swasta di sektor formal yang ditandai dengan memiliki kartu
kepesertaan yang dikelola PT Jamsostek.

Profil Statistik Kesehatan 2015

11

34. Asuransi Kesehatan Swasta adalah asuransi kesehatan komersial yang


mengganti biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh peserta
asuransi. Keanggotaannya ditandai dengan kepemilikan kartu peserta
asuransi kesehatan.
35. Tunjangan/Penggantian Biaya Kesehatan oleh Perusahaan adalah
jaminan kesehatan yang ditandai dengan kepemilikan kartu identitas
sebagai pegawai perusahaan dimana perusahaan tempat pegawai
tersebut

bekerja

mengganti

biaya/memberi

tunjangan

kesehatan

karyawannya.
36. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPK-MM)/

id

Kartu Sehat/ JPK Gakin/ Kartu Miskin/ Kartu Jamkesmas adalah

.g
o.

jaminan pemeliharaan kesehatan bagi orang miskin yang ditandai dengan


memiliki kartu kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
miskin, kartu sehat, kartu miskin, kartu JPK-Gakin, atau SKTM (Surat

.b
ps

Keterangan Tidak Mampu) atau kartu jamkesmas.

37. Dana Sehat adalah jaminan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat
setempat, biasanya dipimpin oleh para kader kesehatan/pengurus

KUD/LKMD. Peserta membayar iuran secara teratur kemudian bila berobat

ke unit pelayanan kesehatan setempat tidak perlu membayar lagi, karena

akan diurus pembayarannya oleh pengelola.


38. JPKM/JPK Lain adalah jaminan pemeliharaan kesehatan yang ditandai

tp
://

dengan memiliki kartu kepesertaan JPKM atau jaminan pemeliharaan

ht

kesehatan lain di luar dari bentuk-bentuk jaminan di atas.

12

Profil Statistik Kesehatan 2015

KESEHATAN WANITA USIA


SUBUR
Kesehatan ibu menjadi penting karena di Indonesia kasus kematian ibu

masih tergolong tinggi. Kematian ibu yang relatif tinggi dapat terjadi karena
penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung berkaitan dengan
komplikasi obstetric selama kehamilan, persalinan, dan pada saat nifas sedangkan
penyebab tak langsung adalah penyakit yang diderita oleh ibu yang tidak berkaitan

o.
id

dengan penyebab langsung obstetric.


Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status
kesehatan dan mengurangi angka kematian ibu. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

s.
g

telah menetapkan kesehatan ibu menjadi salah satu sasaran dalam Millenium

Development Goals (MDGs). Di Indonesia, upaya untuk mengurangi Angka Kematian

.b
p

Ibu (AKI) tercantum dalam sasaran pembangunan manusia dan masyarakat bidang
kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019.

w
w

Selain itu pemerintah telah lama menjalankan program Keluarga Berencana agar ibu
terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan yang dapat mengakibatkan

tp
://
w

keguguran dan komplikasi lainnya.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mendefinisikan ibu sebagai Wanita


Usia Subur (WUS) usia 15-49 tahun yang berstatus kawin maupun pernah kawin
(cerai mati dan cerai hidup). Untuk itu, bab ini akan membahas tentang WUS yang

ht

meliputi status kesehatan, upaya kesehatan, kematian ibu, penggunaan alat/cara KB,
dan umur perkawinan pertama.
2.1

Status Kesehatan
Status kesehatan dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung.

Penentuan status kesehatan secara langsung antara lain melalui pemeriksaan


diagnosis/medis oleh tenaga kesehatan (pendekatan obyektif). Sedangkan secara
tidak langsung dilakukan melalui persepsi sendiri (pendekatan subyektif). Survei
berskala besar seperti Susenas menggunakan pendekatan subyektif, dengan
menanyakan kondisi kesehatan seperti keluhan kesehatan yang dialami serta upaya
individu untuk mengatasi keluhan tersebut.

Profil Statistik kesehatan 2015

13

Secara nasional, persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengalami


keluhan kesehatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir pada tahun 2014
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 sebesar 24,45
persen, mengalami penurunan menjadi 23,52 persen pada tahun 2013 dan kembali
naik menjadi 24,76 persen pada tahun 2014. Persentase di daerah perkotaan sebesar
24,07 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 25,50 persen pada tahun 2014.

24,30

24,45

23,04

24,04

25,50
23,52

24,07

24,76

2012

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

24,58

2013

tp
://
w

Perkotaan

Perdesaan

2014
Perkotaan+Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 - 2014

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014

ht

Gambar 2.1

Sementara pada tingkat provinsi, persentase tertinggi wanita usia 15-49


tahun yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir adalah provinsi
DI Yogyakarta sebesar 38,92 persen, sedangkan persentase terendah adalah provinsi
Maluku Utara sebesar 12,66 persen (Tabel 2.6.3).
Secara umum, keluhan kesehatan yang dicakup dalam Susenas ada 7 (tujuh)
penyakit yaitu pilek, batuk, panas, sakit kepala berulang, sakit gigi, diare/buangbuang air, dan asma/napas sesak/cepat, serta penyakit lainnya seperti jantung,
diabetes, stroke, dan lain-lain.

14

Profil Statistik Kesehatan 2015

41,93
42,45
41,43

Lainnya

Batuk

35,68
34,53
36,81

Pilek

35,47
33,95
36,96
24,11
24,83
23,41

Panas

Diare/Buang-buang air

3,38
3,43
3,33

tp
://
w

0,00

s.
g

3,50
3,68
3,33

w
w

Asma/Napas Sesak/Cepat

.b
p

6,20
6,74
5,67

Sakit Gigi

o.
id

18,52
20,75
16,33

Sakit Kepala Berulang

10,00

20,00

Perkotaan+Perdesaan

30,00

Perdesaan

40,00

50,00

Perkotaan

ht

Sumber:BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 2.2

2.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Keluhan Kesehatan
dan Tipe Daerah, 2014

Upaya Kesehatan
Seseorang yang mengalami keluhan kesehatan akan melakukan upaya

pengobatan untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Upaya kesehatan


tersebut dapat berupa mengobati sendiri, maupun memanfaatkan fasilitas kesehatan
seperti berobat jalan atau rawat inap untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat.

Profil Statistik kesehatan 2015

15

2.2.1

Berobat Sendiri
Mengobati sendiri merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk

menyembuhkan sendiri keluhan kesehatan yang dideritanya. Wanita usia 15-49 tahun
yang mengalami keluhan kesehatan seharusnya mencari tenaga medis untuk
mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan keluhan kesehatan yang dideritanya.
Namun,tidak sedikit yang berusaha untuk mengobati sendiri keluhan kesehatannya.

68,86 69,79

64,85

66,05 65,44

63,14

63,58

63,36

2012

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

70,64

tp
://
w

Perkotaan

2013

2014

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 - 2014

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut
Tipe Daerah, 2012-2014

ht

Gambar 2.3

Gambar 2.3 menyajikan persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengalami
keluhan kesehatan dan mengobatinya sendiri. Secara nasional, pada tahun 2014
terjadi penurunan persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengobati sendiri
keluhan kesehatannya dibandingkan dengan tahun 2012 dan tahun 2013 (69,79
persen pada tahun 2012 turun menjadi 65,44 pada tahun 2013 persen, dan 63,36
persen pada tahun 2014). Persentase wanita usia 15-49 tahun yang berobat sendiri
tahun 2014 di perkotaan sebesar 63,14 persen, relatif lebih rendah dibandingkan
dengan di perdesaan yaitu sebesar 63,58 persen.

16

Profil Statistik Kesehatan 2015

Pada tingkat provinsi, persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang
mengalami keluhan kesehatan dan mengobati sendiri terdapat di provinsi Kalimantan
Selatan sebesar 75,71 persen dan paling rendah di provinsi Nusa Tenggara Timur
sebesar 49,94 persen (Tabel 2.8.3).
Tabel 2.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut
Kelompok Pengeluaran dan Tipe Daerah, 2014

Perkotaan+

Kelompok
Pengeluaran

Perkotaan

Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

40% Bawah

23,85

22,66

23,69

40% Menengah

24,69

26,51

25,16

20% Atas

23,22

30,45

26,45

o.
id

s.
g
.b
p

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Perdesaan

w
w

Menurut kelompok pengeluaran, persentase tertinggi

wanita usia 15-49

tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat sendiri ada pada kelompok 20

tp
://
w

persen atas sebesar 26,45 persen. Semakin rendah kelompok pengeluaran


menunjukkan tingkat persentase wanita yang berobat semakin rendah (25,16 persen
untuk klompok 40 persen menengah dan 23,69 persen untuk kelompok 40 persen

ht

bawah). Kecenderungan wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan
dan berobat sendiri menurut kelompok pengeluaran di perkotaan dan di perdesaan
relatif berbeda. Di perkotaan, persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang
mengalami keluhan kesehatan dan berobat sendiri ada di kelompok pengeluaran 40
persen menengah sebesar 24,69 persen. Sedangkan di perdesaan persentase
tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat
sendiri ada di kelompok pengeluaran 20 persen atas sebesar 30,45 persen.
2.2.2

Berobat Jalan
Seseorang yang mengalami keluhan kesehatan, selain mengobati sendiri,

dapat juga mencari pengobatan rawat jalan. Pemerintah maupun pihak swasta telah

Profil Statistik kesehatan 2015

17

menyediakan fasilitas kesehatan masyarakat untuk mengobati keluhan kesehatan


yang dialaminya dengan cara berobat jalan. Indikator rawat jalan dapat memberikan
gambaran mengenai pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk berobat jalan.
46,82
41,72

44,44

45,65

47,21

45,65

46,44

2014

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

w
w

Perkotaan

2013

.b
p

2012

s.
g

o.
id

40,99

42,52

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 - 2014

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014

tp
://
w

Gambar 2.4

Gambar 2.4 memperlihatkan terjadinya peningkatan persentase wanita usia

ht

15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan dari tahun 2012
sampai tahun 2014. Secara nasional, pada tahun 2012 persentase wanita usia 15-49
tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan sebesar 41,72 persen,
kemudian pada tahun 2013 naik menjadi 45,65 persen, dan kembali mengalami
kenaikan menjadi 46,44 persen pada tahun 2014. Sebaran persentase berobat jalan
di daerah perkotaan dan perdesaan pada tahun 2014 adalah 47,21 persen di daerah
perkotaan dan 45,65 persen di daerah perdesaan.
Pada tingkat provinsi, persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang
mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan terdapat di provinsi Bali sebesar
58,42 persen dan terendah di provinsi Papua sebesar 27,70 persen (Tabel 2.10.3).

18

Profil Statistik Kesehatan 2015

31,61

Praktek Tenaga Kesehatan

21,30

42,49

31,37
31,71
31,04

Puskesmas/Pustu
Dokter/Poliklinik

22,46

30,87
38,83

5,64
4,74
6,50

RS Pemerintah

2,64
3,05
2,26

Lainnya

2,27
2,53
2,02

.b
p

0,67
0,80
0,55

Dukun Bersalin

s.
g

Praktek Batra

o.
id

4,86
2,39
7,21

RS Swasta

w
w

0,00 5,00 10,0015,0020,0025,0030,0035,0040,0045,00

Perdesaan

Perkotaan

tp
://
w

Perkotaan+Perdesaan
Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis
Fasilitas Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014

ht

Gambar 2.5

Gambar 2.5 memperlihatkan bahwa persentase tertinggi wanita usia 15-49


tahun yang mengalami keluhan kesehatan memilih berobat jalan ke Praktek Tenaga
Kesehatan (31,61 persen), Puskesmas/Pustu (31,37 persen), dan Dokter/Poliklinik
(30,87 persen). Persentase wanita usia 15-49 tahun yang berobat ke dokter/poliklinik
di daerah perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah perdesaan
(38,83 persen berbanding 22,46 persen). Sebaliknya, persentase wanita usia 15-49
tahun yang berobat jalan ke praktek tenaga kesehatan, termasuk bidan, di daerah
perdesaan sebesar 42,49 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah
perkotaan yang sebesar 21,30 persen. Sedangkan persentase wanita usia 15-49

Profil Statistik kesehatan 2015

19

tahun yang berobat ke puskesmas/pustu di daerah perdesaan relatif sama dengan di


daerah perkotaan yaitu 31,71 persen berbanding 31,04 persen.

52,33
49,37

48,04 47,14 47,80

45,57

43,42

.b
p

s.
g

o.
id

40,58

50,11

40% Bawah

40% Menengah

Gambar 2.6

Perkotaan + Perdesaan

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Kelompok Pengeluaran dan Tipe Daerah,2014

ekonomi

ht

Strata

tp
://
w

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Perdesaan

w
w

Perkotaan

20% Atas

mempengaruhi keputusan untuk

berobat

jalan

saat

mengalami keluhan kesehatan. Persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang
mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan ada pada kelompok pengeluaran 20
persen atas sebesar 50,11 persen kemudian diikuti pada kelompok pengerluaran 40
persen menengah sebesar 47,80 persen, dan kelompok pengeluaran 40 persen
bawah sebesar 43,42 persen. Menurut tipe daerah, baik di perkotaan maupun di
perdesaan, persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan
kesehatan dan berobat jalan ada pada kelompok pengeluaran 20 persen atas (49,37
persen dan 52,33 persen).

20

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Kelompok Pengeluaran dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

Kelompok
Pengeluaran

RS
Pemerintah

RS
Swasta

Dokter/ PuskesPraktek
Polimas/
Nakes
klinik
Pustu

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

40% Bawah

5,20

2,81

28,46

43,38

24,81

2,07

0,56

2,07

40% Menengah

6,74

7,64

42,72

26,54

21,50

2,39

0,61

2,07

20% Atas

8,98

16,48

54,02

12,66

12,64

2,39

0,38

1,83

40% Bawah

4,00

1,49

15,40

39,12

43,62

2,93

0,87

2,55

40% Menengah

4,50

1,98

22,45

31,45

43,99

3,14

0,97

2,44

20% Atas

6,27

4,44

32,86

21,31

38,19

3,05

0,37

2,64

Praktek Dukun
Batra Bersalin

Lainnya

Perkotaan

s.
g

o.
id

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan
4,48

2,16

22,75

41,13

33,73

2,32

0,67

2,20

40% Menengah

5,84

4,71

32,94

28,97

32,17

2,94

0,81

2,35

20% Atas

7,45

10,30

41,99

17,81

26,47

2,66

0,39

2,24

w
w

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

.b
p

40% Bawah

tp
://
w

Tabel 2.2 memperlihatkan persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun


kelompok pengeluaran 40 persen bawah yang mengalami keluhan kesehatan dan
berobat jalan pergi ke Puskesmas (41,13 persen). Pada kelompok pengeluaran 40

ht

persen menengah, persentase tertinggi berobat ke dokter/poliklinik (32,94 persen).


Dan pada kelompok pengeluaran 20 persen atas paling banyak berobat ke dokter/
poliklinik (41,99 persen). Tabel 2.2 juga memperlihatkan perbedaan pemanfaatan
fasilitas kesehatan di perkotaan dan di perdesaan. Di perdesaan, baik WUS pada
kelompok pengeluaran 40 persen bawah, 40 persen menengah,maupun 20 persen
atas paling banyak berobat jalan ke praktek tenaga kesehatan. Sedangkan di
perkotaan, WUS pada kelompok pengeluaran 40 persen bawah lebih banyak yang
berobat jalan ke Puskesmas sedangkan WUS pada kelompok pengeluaran 40 persen
menengah dan 20 persen atas lebih banyak yang berobat jalan ke dokter/poliklinik.

Profil Statistik kesehatan 2015

21

2.2.3

Rawat Inap
Keluhan kesehatan yang dialami oleh wanita usia 15-49 tahun memerlukan

penanganan yang lebih dari sekedar berobat jalan sehingga perlu dilakukan rawat
inap di fasilitas kesehatan. Rawat inap merupakan proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
fasilitas kesehatan.
Gambar 2.7 menyajikan informasi mengenai persentase wanita usia 15-49
tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap. Berdasarkan hasil Susenas

o.
id

2014, wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap
mencapai 3,16 persen, dengan persentase di daerah perdesaan sebesar 2,70 persen
sedangkan di daerah perkotaan sebesar 3,59 persen. Persentase wanita usia 15-49

s.
g

tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap pada tahun 2014
mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 (2,34 persen) dan tahun 2013 (2,95

.b
p

persen).

3,59

2,60

2,49

3,16

2,95
2,70

tp
://
w

2,34

w
w

3,37

ht

2,07

2012

Perkotaan

2013

Perdesaan

2014

Perkotaan+Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 - 2014

Gambar 2.7

22

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe
Daerah, 2012-2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

5,62
5,50

DI Yogyakarta
Bali
Gorontalo
DKI Jakarta
Nusa Tenggara Timur
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Riau
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah

o.
id

Aceh

4,46
4,34
4,27
4,18
4,10
4,04
3,88
3,59
3,58
3,47
3,42
3,40
3,34
3,27
3,25
3,16
3,15
2,76
2,69
2,59
2,58
2,34
2,34
2,34
2,22
1,91
1,81
1,80
1,78
1,65
1,54
1,29

Sulawesi Selatan
Jawa Timur

s.
g

Bengkulu
Kalimantan Timur
INDONESIA

.b
p

Papua Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Tenggara

w
w

Banten
Sumatera Selatan
Sumatera Utara

tp
://
w

Sulawesi Barat
Jawa Barat
Lampung
Jambi

ht

Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Maluku Utara

Maluku
Papua

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0
(%)

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 2.8

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi,
2014

Profil Statistik kesehatan 2015

23

Persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan
rawat inap per provinsi dapat dilihat pada Gambar 2.8. Jika dibandingkan antar
provinsi, persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan
rawat inap tidak lebih dari 6 persen di hampir seluruh provinsi, dimana dua provinsi
dengan presentase tertinggi adalah provinsi Bali (5,50 persen) dan provinsi DI
Yogyakarta (5,62 persen). Provinsi dengan persentase terendah wanita usia 15-49
tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap adalah provinsi Papua
(1,29 persen).

o.
id

38,04
40,91
36,04

RS Pemerintah

s.
g

34,81

24,48

42,00

.b
p

RS Swasta

15,92
16,81
15,31

w
w

Tenaga Kesehatan

12,10

Puskesmas/ Pustu

19,03

tp
://
w

7,29

1,82
2,08
1,64

ht

Lainnya

Praktek Batra

0,65
0,68
0,64

0,00

10,00

20,00

Perkotaan+Perdesaan

30,00
Perdesaan

40,00

50,00

Perkotaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 2.9

24

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terkhir Menurut Jenis
Fasilitas Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

Secara nasional wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan
paling banyak rawat inap di rumah sakit pemerintah sekitar 38,04 persen dan rumah
sakit swasta sekitar 34,81 persen (Gambar 2.8). Pola yang sama juga terjadi di
daerah perdesaan, dimana persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang
mengalami keluhan kesehatan dirawat inap di rumah sakit pemerintah dan rumah
sakit swasta yaitu sebesar 40,91 persen dan 24,48 persen. Sedangkan di daerah
perkotaan, persentase tertinggi wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan
kesehatan dirawat inap di rumah sakit swasta (42 persen), dan rumah sakit

o.
id

pemerintah (36,04 persen).

Tipe Daerah

1-2

(1)

(2)

35,88

3-5

w
w

Perkotaan

s.
g

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe
Daerah dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

40,07

tp
://
w

Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan

37,60

6-14

15

(3)

(4)

(5)

42,37

19,37

2,39

39,79

17,92

2,22

41,31

18,77

2,32

.b
p

Tabel 2.3

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

ht

Tabel 2.3 memperlihatkan bahwa sebesar 41,31 persen wanita usia 15-49
tahun yang rawat inap selama 3-5 hari dan 37,60 persen dirawat inap selama 1-2
hari. Pola ini terjadi di daerah perkotaan dan perdesaan, dimana persentase WUS
yang rawat inap selama 3-5 hari di daerah perkotaan sebesar 42,37 persen dan di
daerah perdesaan sebesar 39,79 persen. Persentase WUS yang rawat inap selama 12 hari di daerah perkotaan sebesar 35,88 persen dan di daerah perdesaan sebesar
40,07 persen.

Profil Statistik kesehatan 2015

25

Tabel 2.4

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Kelompok
Pengeluaran dan Tipe Daerah, 2014

Kelompok
Pengeluaran

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+
Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

40% Bawah

2,94

1,91

2,38

40% Menengah

3,60

2,60

3,22

20% Atas

5,14

4,94

4,92

o.
id

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

s.
g

Dari tabel 2.4 dapat dilihat bahwa persentase tertinggi wanita usia 15-49
tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap ada pada kelompok

.b
p

pengeluaran 20 persen atas (4,92 persen). Pada kelompok pengeluaran 40 persen


menengah, persentase wanita usia 15-49 tahun yang mengalami keluhan kesehatan

w
w

dan rawat inap sebesar 3,22 persen, dan pada kelompok 40 persen bawah sebesar
2,38 persen. Baik di perkotaan maupun di perdesaan persentase wanita usia 15-49

tp
://
w

tahun yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap tertinggi ada di kelompok
pengeluaran 20 persen atas (5,14 persen di perkotaan dan 4,94 persen di
perdesaan).

Penggunaan Alat/Cara KB

ht

2.3

KB merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan


anak. Melalui perencanaan jarak dan jumlah kelahiran dengan menggunakan alat
kontrasepsi, ibu memiliki waktu yang cukup untuk hidupnya dan keluarga khususnya
anak akan memperoleh perhatian dan pemeliharaan yang baik dari orang tuanya.
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita umumnya berada di
antara usia 15-49 tahun. Masa subur seorang wanita memiliki peran penting
terhadap terjadinya kehamilan (fertilitas) sehingga peluang wanita untuk melahirkan
menjadi cukup tinggi. Guna mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran,
penggunaan alat/cara KB menjadi sangat penting bagi wanita berumur 15 sampai 49
tahun.
26

Profil Statistik Kesehatan 2015

2012

Perkotaan

2013

Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 - 2014

63,18 61,75

2014

Perkotaan+Perdesaan

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan


Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Tipe Daerah, 2012-2014

.b
p

Gambar 2.10

60,24

o.
id

60,90 63,00 61,98

61,86

s.
g

62,77

60,90

w
w

Gambar 2.10 memperlihatkan persentase wanita usia 15-49 tahun yang


berstatus kawin dan sedang memakai alat/cara KB. Persentase wanita berumur 15-49

tp
://
w

tahun dan berstatus kawin yang sedang menggunakan alat/cara KB tahun 2014
adalah sebesar 61,75 persen. Persentase wanita kawin yang sedang menggunakan
KB relatif sama selama tahun 2012 sampai tahun 2014, yaitu sebesar 61,86 persen

ht

pada tahun 2012, dan 61,98 persen pada tahun 2013. Persentase wanita usia 15-49
tahun keatas berstatus kawin dan sedang menggunakan KB di daerah perdesaan
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah perkotaan. Persentase wanita usia
15-49 tahun berstatus kawin dan sedang menggunakan KB pada tahun 2012 di
daerah perdesaan sebesar 62,77 persen, pada tahun 2013 menjadi 63 persen, dan
menjadi 63,18 persen pada tahun 2014. Di daerah perkotaan, persentase wanita usia
15-49 tahun berstatus kawin serta menggunakan KB pada tahun 2012 relatif sama
pada tahun 2013 yaitu 60,90 persen, sedangkan pada tahun 2014 menjadi 60,24
persen.
Menurut provinsi, persentase tertinggi wanita berumur 15-49 tahun yang
berstatus kawin dan sedang memakai alat/cara KB pada tahun 2013 adalah provinsi

Profil Statistik kesehatan 2015

27

Kalimantan Tengah yaitu sebesar 72,07 persen, sedangkan persentase terendah


terdapat di adalah provinsi Papua yaitu sebesar 27,87 persen (Tabel 2.16).
59,62
63,41
55,42

Suntikan KB
21,70
20,95
22,53

Pil KB

Cara Tradisional

1,79
1,39
2,23

Perkotaan+Perdesaan
Perdesaan
Perkotaan

0,85
0,41
1,34

w
w

Kondom/Karet KB

2,82
2,08
3,65

o.
id

MOW/Tubektomi

5,73
7,33
3,96

s.
g

Susuk KB/Norplan/Implanon/Alwalit

6,83
3,96
10,00

.b
p

AKDR/IUD/Spiral

tp
://
w

MOP/Vasektomi

0,57
0,42
0,72

0,05
0,02
0,09

Intravag

0,04
0,02
0,06

ht

Kondom Wanita

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

Sumber: BPS, Susenas KOR 014

Gambar 2.11

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan


Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Jenis Alat/Cara KB yang
Digunakan dan Tipe Daerah, 2014

Berdasarkan jenis alat/cara KB yang digunakan, KB suntik merupakan


persentase tertinggi alat/cara KB yang paling banyak dipakai oleh wanita umur 1549 tahun yang berstatus kawin (Gambar 2.11). Lebih dari separuh WUS
menggunakan suntik KB (59,62 persen). Alat/cara KB lain yang cukup banyak dipakai
adalah pil KB yaitu sebesar 21,70 persen. Persentase WUS kawin yang memakai
28

Profil Statistik Kesehatan 2015

suntik KB di daerah perdesaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah


perkotaan (63,41 persen berbanding 55,42 persen). Sebaliknya persentase WUS
kawin dan menggunakan pil KB di daerah perkotaan relatif lebih tinggi dibanding
perdesaan (22,53 persen berbanding 20,95 persen).
Jika dibandingkan antar provinsi, persentase tertinggi penggunaan suntik KB
ada di provinsi Banten yaitu sebesar 72,31 persen, sedangkan persentase terendah
adalah di provinsi Papua yaitu sebesar 36,87 persen (Tabel 2.17.3). Persentase
tertinggi penggunaan pil KB terdapat di provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar

o.
id

44,48 persen, sedangkan persentase terendah ada di provinsi Nusa Tenggara Barat
yaitu sebesar 10,60 persen (Tabel 2.17.3).
Angka Kematian Ibu

s.
g

2.4

.b
p

Dari beberapa indikator kependudukan yang dijadikan tolak ukur kemajuan


hasil pembangunan bidang kesehatan, salah satunya adalah AKI/Maternal Mortality

w
w

Rate (MMR). Kematian adalah kematian yang terjadi selama kehamilan, saat
melahirkan, atau selama masa nifas, atau dua bulan setelah berakhirnya kehamilan.

tp
://
w

Angka kematian maternal dapat dikonversikan ke angka kematian ibu dan disajikan
per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian maternal dengan

sama.

ht

cara angka fertilitas umum/general fertility rate (0,078) untuk periode waktu yang

Angka kematian ibu dapat diperoleh dari hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI). SDKI tahun 2012 menunjukkan adanya kenaikan AKI di
Indonesia, yang pada tahun 2007 sebesar 228 naik menjadi 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (Gambar 2.12). AKI mengalami penurunan
selama periode 1994-2007, namun meningkat pada tahun 2012.

Profil Statistik kesehatan 2015

29

390

400

359
334

350

307

300
250
200

228

150
100
50
0
1997

2002

Sumber : SDKI 1994, 1997, 2002-2003, 2007, 2012

2007

2012

s.
g

1994

o.
id

Jumlah Kematian Ibu per 1.000 Kelahiran Hidup

450

Umur Perkawinan Pertama

w
w

2.5

.b
p

Gambar 2.12. Angka Kematian Ibu, 1994-2012

Umur saat perkawinan pertama dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi

tp
://
w

wanita. Seorang wanita cenderung memiliki risiko yang lebih besar saat melahirkan.
bahkan tidak jarang mudanya umur perkawinan pertama dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan atau juga pada bayi yang dilahirkan. Umur perkawinan

ht

pertama wanita yang terlalu muda berpengaruh terhadap panjangnya periode


reproduksi, yang bila tidak ada upaya pembatasan kelahiran, dapat meningkatkan
jumlah kelahiran.

Indikator umur perkawinan pertama dapat digunakan untuk melihat


keberhasilan program pemerintah diantaranya seperti Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP) sebagai upaya pengendalian jumlah penduduk.

30

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.5 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Tipe Daerah
dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun), 2014

Tipe Daerah

15

16

17-18

19-24

25

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Perkotaan

8,51

6,48

19,24

48,05

17,72

Perdesaan

13,77

10,76

26,61

40,18

8,67

Perkotaan+Perdesaan

11,21

8,68

23,03

44,01

13,07

o.
id

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Tabel 2.5 menunjukkan sebagian besar wanita usia 10 tahun ke atas


melakukan perkawinan pertamanya pada usia antara 19-24 tahun (44,01 persen).

s.
g

Persentase wanita yang perkawinan pertamanya kurang dari 16 tahun relatif cukup

.b
p

tinggi yaitu sebesar 11,21 persen.

Menurut tipe daerah, persentase wanita berumur 10 tahun ke atas yang

w
w

umur perkawinan pertama antara 19-24 tahun di daerah perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan di daerah perdesaan yaitu 48,05 persen berbanding 40,18

tp
://
w

persen. Pola yang sama terjadi pada umur perkawinan pertama 25 tahun ke atas
yaitu 17,72 persen di perkotaan berbanding 8,67 persen di perdesaan. Umur
perkawinan muda yaitu kurang dari 16 tahun, lebih banyak di daerah perdesaan
(13,77 persen) di bandingkan dengan di perkotaan (8,51 persen). Informasi ini

ht

menunjukkan bahwa wanita di daerah perdesaan cenderung lebih muda menikah


dibandingkan dengan wanita di perkotaan.
Jika dilihat antar provinsi, persentase wanita berumur 10 tahun ke atas yang
pernah kawin menurut umur perkawinan pertama terlihat bervariasi. Persentase
tertinggi wanita berumur 10 tahun ke atas yang pernah kawin yang umur perkawinan
pertamanya kurang dari 16 tahun terdapat di provinsi Kalimantan Selatan (16,14
persen) sedangkan yang terendah di provinsi Nusa Tenggara Timur (2,19 persen).
Persentase tertinggi WUS yang umur perkawinan pertama usia 25 tahun ke atas ada
di provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 28,83 persen, sedangkan persentase
terendah adalah provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 9,25 persen (Tabel 2.18.3).

Profil Statistik kesehatan 2015

31

15,00

12,00
11,31

11,00

2012

2013

9,00

11,21

6,00

0,00

Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas dengan Umur


Perkawinan Pertama Kurang Dari 16 Tahun, 2012-2014

.b
p

Gambar 2.13

2014

s.
g

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012 2014

o.
id

3,00

w
w

Gambar 2.13 menunjukkan bahwa persentase wanita kawin pada usia muda
(<16 tahun) mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 yaitu 11,31

ht

tp
://
w

persen menjadi 11,00 persen, namun naik menjadi 11,21 persen pada tahun 2014.

32

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

2.6.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi, 2012-2014

Provinsi

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

21,01
17,94
28,06
20,27
15,14
23,39
21,78
18,90
26,30
19,87

21,87
19,26
27,72
24,69
17,37
26,30
20,51
19,78
22,53
16,91

DKI Jakarta

28,99
22,90
28,40
33,17
21,84
26,35

25,96
21,11
27,86
33,06
22,36
24,58

26,38
21,91
29,59
38,62
23,73
24,54

27,41
29,87
32,31

26,63
29,81
33,58

26,55
33,15
25,22

21,76
25,19
31,60
18,83
-

20,90
17,04
29,09
13,58
-

21,88
23,13
29,45
16,65
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

23,86
27,59
24,40
29,67
31,77
39,66

16,36
26,44
17,43
24,93
33,88
29,78

17,68
24,28
17,12
28,05
38,42
30,30

Maluku

19,80
14,36

17,95
8,68

17,14
10,51

Papua Barat
Papua

15,87

16,28

20,31

16,61

18,78
14,22

Indonesia

24,58

23,04

24,07

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Maluku Utara

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

.b
p

Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

o.
id

24,11
15,24
23,80
22,43
15,96
25,86
25,66
30,95
26,33
24,97

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

33

Tabel

2.6.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi, 2012-2014

Provinsi

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

28,22
18,81
26,14
23,38
18,44
20,89
26,00
26,77
20,57
25,71

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

25,15
25,36
29,87
21,82
31,33

26,03
27,25
31,26
21,51
26,58

25,55
27,28
39,58
25,00
30,20

33,80
29,56
36,64

34,70
31,32
33,41

39,85
33,44
33,38

22,68
19,56
29,17
16,21
-

21,12
20,74
30,15
18,25
-

23,55
23,77
32,25
20,23
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

22,80
28,16
20,11
26,15
30,72
30,69

21,99
26,70
21,32
24,40
32,68
28,89

23,75
28,56
21,96
26,02
29,15
30,88

Maluku

20,30
14,23

17,36
13,63

17,76
13,58

Papua Barat
Papua

21,90

15,17

19,48

14,91

17,80
14,44

Indonesia

24,30

24,04

25,50

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Maluku Utara

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

25,04
17,54
24,15
21,34
19,16
18,11
25,32
26,58
21,25
25,32

s.
g

26,70
19,24
27,43
21,24
17,83
18,88
25,02
27,99
24,24
24,74

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

34

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

2.6.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi, 2012-2014

Provinsi

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

26,36
19,04
26,78
23,91
18,11
22,91
24,18
24,86
21,54
18,16

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

28,99
23,63
26,80
32,14
21,83
27,83

25,96
22,70
27,54
32,50
21,92
25,18

26,38
23,08
28,37
38,92
24,38
26,22

29,80
29,69
35,70

29,63
30,67
33,45

31,48
33,32
31,64

22,39
21,56
30,21
17,88
-

21,05
19,44
29,69
15,29
-

23,01
23,55
31,04
17,97
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

23,30
28,01
21,76
27,20
31,09
32,78

19,35
26,63
19,82
24,56
33,11
29,10

20,90
27,40
20,07
26,63
32,43
30,74

Maluku
Maluku Utara

20,10
14,27

17,61
12,17

17,50
12,66

Papua Barat
Papua

19,91
19,68

15,54
15,33

18,12
14,39

Indonesia

24,45

23,52

24,76

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

23,88
17,75
25,76
20,90
17,88
20,07
24,14
24,49
23,72
20,64

s.
g

25,94
17,17
25,93
21,71
17,25
21,46
25,23
28,79
25,27
24,93

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

35

Tabel 2.7.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
Napas
Sesak/
Cepat

Diare

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

31,62
31,43
38,72
37,39
28,54
23,48
27,32
22,43
21,43
34,51

31,31
36,85
40,22
47,47
42,00
40,10
36,13
32,56
33,10
46,56

36,56
33,79
37,41
47,31
37,07
35,44
35,44
35,84
32,79
47,43

4,81
2,30
2,50
4,58
5,36
2,79
2,30
1,85
5,89
3,82

2,09
4,56
2,50
3,25
4,59
1,40
2,48
2,67
2,75
1,52

11,42
12,61
15,95
17,20
22,03
15,03
15,99
17,68
26,29
16,79

3,84
4,81
4,84
5,49
9,18
8,96
7,63
5,49
5,78
8,23

42,26
32,90
32,84
31,77
31,11
44,07
38,31
45,29
39,87
30,85

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

17,49
21,08
21,05
20,30
24,06
22,19

39,47
33,23
37,29
41,06
39,60
38,34

39,12
33,98
38,17
40,09
39,27
38,29

2,73
4,07
2,61
4,30
3,08
2,64

3,14
2,50
3,32
3,72
4,57
3,95

18,24
14,29
18,07
13,38
15,07
15,35

3,69
5,43
5,33
6,17
6,31
5,28

42,87
45,81
43,88
39,49
38,28
41,16

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

35,34
33,09
22,01

37,08
34,55
42,52

37,73
41,73
45,61

3,43
5,62
3,68

4,60
5,70
2,07

20,24
21,30
14,60

6,81
6,78
5,71

37,81
44,02
41,62

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

21,78
23,52
21,05
14,57

26,96
37,39
40,18
30,63
-

24,07
40,14
39,05
29,73
-

5,35
4,24
2,84
3,67
-

1,90
5,47
2,67
1,89
-

20,91
24,31
14,40
19,24
-

6,21
9,38
6,12
5,10
-

46,70
28,77
38,23
41,86
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

23,76
28,20
22,66
18,34
49,66
27,08

29,33
30,67
26,81
27,99
35,22
24,93

32,57
33,05
27,30
27,36
33,09
32,43

1,67
2,90
3,63
3,90
5,16
1,79

2,98
1,95
2,80
2,18
7,12
1,02

16,42
24,62
20,59
14,03
30,13
11,56

6,11
8,77
6,83
7,26
8,95
5,84

36,26
47,04
37,21
40,84
36,95
38,28

Maluku
Maluku Utara

12,26
34,27

33,71
24,61

34,52
24,81

2,56
0,72

2,29
1,17

12,10
14,95

4,06
7,67

43,74
43,94

Papua Barat
Papua

20,82
28,69

40,37
37,71

38,18
33,04

3,15
4,98

6,32
3,37

23,79
22,27

3,17
8,39

43,32
44,19

Indonesia

23,41

36,81

36,96

3,33

3,33

16,33

5,67

41,43

*)

(7)

o.
id

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

Sakit
Kepala
Berulang

Sakit
Gigi
(8)

Lainnya

(9)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

36

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.7.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
Napas
Sesak/
Cepat

Diare

Sakit
Kepala
Berulang

Sakit
Gigi

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

32,25
31,00
35,51
28,95
28,54
21,24
25,69
22,96
14,42
21,08

32,43
37,58
40,58
37,00
36,57
32,12
35,53
37,60
25,85
41,57

32,28
38,09
40,70
35,24
32,15
32,18
39,45
36,33
28,12
34,82

5,43
3,20
4,41
5,07
3,19
2,20
3,86
2,23
2,59
8,99

3,76
5,26
5,78
4,74
3,47
1,80
3,90
2,13
2,75
6,28

19,85
15,72
22,56
22,18
13,38
21,90
21,43
21,85
21,97
21,16

7,58
6,83
7,48
8,89
8,67
6,22
7,25
6,05
5,48
8,22

43,66
33,88
33,41
36,73
35,98
39,98
40,21
46,13
49,68
38,35

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

21,83
21,22
15,02
22,33
22,61

28,57
37,39
34,45
36,49
34,43

29,16
36,97
30,21
35,55
31,59

4,03
2,92
1,74
3,94
2,14

2,10
2,96
1,90
3,88
3,14

16,76
20,20
14,06
18,53
28,56

6,94
6,05
5,18
7,24
4,35

48,72
43,21
56,84
39,96
47,03

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

38,14
39,93
29,94

28,70
37,89
43,18

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

23,50
28,14
22,32
13,17

.b
p

s.
g

o.
id

Provinsi

5,05
3,80
4,54

3,12
5,18
4,39

18,17
26,73
26,63

5,98
7,50
5,61

40,44
41,13
46,03

32,96
38,90
39,11
26,26
-

32,25
34,65
40,45
27,61
-

3,62
4,88
4,77
2,35
-

4,00
4,35
4,27
1,64
-

29,37
26,39
18,83
20,22
-

6,69
8,30
7,47
5,35
-

41,34
33,67
37,60
48,73
-

28,95
26,37
22,03
27,85
58,25
15,53

37,10
25,75
22,38
26,76
39,30
20,02

35,85
23,38
23,45
23,30
26,11
19,62

3,56
4,79
3,25
4,38
4,54
3,47

2,96
3,54
3,53
2,93
3,64
4,04

18,00
29,41
25,05
27,30
17,09
20,50

8,34
7,14
6,99
6,05
5,97
9,65

37,59
46,38
43,10
40,25
32,96
51,98

Maluku Utara

19,00
28,59

25,29
31,30

21,28
25,48

4,48
5,32

1,41
3,58

19,89
22,72

9,61
6,00

50,22
38,79

Papua Barat
Papua

26,71
24,21

34,04
46,20

23,68
44,96

2,05
5,78

2,80
5,53

17,35
16,29

4,68
4,98

48,93
28,25

Indonesia

24,83

34,53

33,95

3,68

3,43

20,75

6,74

42,45

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

Maluku

Catatan:

*)

w
w

28,07
43,32
42,06

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

37

Tabel 2.7.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan Kehatan


dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
Napas
Sesak/
Cepat

Diare

Sakit
Kepala
Berulang

Sakit
Gigi

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

32,10
31,22
36,86
32,45
28,54
22,20
26,15
22,85
18,06
31,79

32,16
37,20
40,43
41,34
38,18
35,54
35,70
36,50
29,61
45,55

33,32
35,84
39,31
40,24
33,61
33,58
38,32
36,22
30,54
44,88

5,28
2,73
3,61
4,86
3,83
2,46
3,42
2,15
4,30
4,87

3,36
4,90
4,41
4,12
3,80
1,63
3,50
2,25
2,75
2,48

17,80
14,09
19,78
20,12
15,94
18,96
19,89
20,94
24,21
17,67

6,67
5,77
6,37
7,48
8,82
7,39
7,35
5,93
5,64
8,23

43,32
33,37
33,17
34,68
34,54
41,73
39,68
45,95
44,58
32,37

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

17,49
21,35
21,14
18,61
23,15
22,33

39,47
31,58
37,34
38,94
37,97
37,01

39,12
32,27
37,56
36,92
37,31
36,00

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

36,66
37,00
28,59

33,15
36,46
43,07

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

22,97
26,54
21,80
13,99
-

s.
g

o.
id

Provinsi

3,14
2,36
3,14
3,13
4,21
3,67

18,24
15,17
19,15
13,60
16,89
19,86

3,69
5,97
5,70
5,85
6,80
4,96

42,87
46,84
43,54
45,05
39,17
43,17

33,20
42,64
42,67

4,19
4,58
4,39

3,90
5,40
4,00

19,27
24,41
24,58

6,42
7,19
5,63

39,05
42,37
45,28

31,12
38,37
39,55
28,82
-

29,74
36,56
39,88
28,85
-

4,15
4,66
3,98
3,12
-

3,35
4,74
3,61
1,79
-

26,77
25,67
17,01
19,65
-

6,54
8,68
6,91
5,20
-

42,99
31,97
37,86
44,72
-

26,89
26,81
22,24
24,81
54,65
18,19

34,01
26,93
23,85
27,15
37,59
21,15

34,55
25,70
24,73
24,60
29,04
22,57

2,81
4,34
3,37
4,23
4,80
3,08

2,97
3,16
3,28
2,69
5,10
3,34

17,37
28,26
23,56
23,05
22,56
18,44

7,45
7,54
6,93
6,43
7,22
8,77

37,06
46,53
41,14
40,44
34,63
48,82

Maluku
Maluku Utara

16,23
30,00

28,75
29,64

26,73
25,31

3,69
4,18

1,77
2,98

16,69
20,79

7,32
6,42

47,56
40,07

Papua Barat
Papua

24,70
25,32

36,21
44,09

28,64
42,00

2,42
5,58

4,01
4,99

19,56
17,77

4,16
5,83

47,01
32,21

Indonesia

24,11

35,68

35,47

3,50

3,38

18,52

6,20

41,93

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan:

*)

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

.b
p

2,73
4,05
2,77
3,48
3,53
2,47

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

38

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.8.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

68,16
65,97
62,16
68,91
72,48
73,71
61,08
73,06
71,18
74,36

61,95
66,03
51,87
61,97
63,67
71,27
58,14
68,68
60,60
68,17

55,68
66,41
49,57
61,54
59,67
66,86
61,12
63,95
65,59
61,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

76,75
72,12
65,39
60,90
70,26
73,20

67,95
67,39
61,08
60,13
63,75
68,37

66,49
66,38
59,11
59,36
63,45
62,99

57,14
69,27
60,60

50,17
67,79
59,07

51,95
64,90
58,36

74,41
82,41
78,76
72,85
-

61,04
72,29
77,79
59,33
-

58,77
73,27
72,81
57,34
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

70,50
77,12
75,51
75,33
71,96
75,17

62,63
73,63
62,21
66,68
63,49
59,82

54,43
66,85
59,90
66,87
63,04
58,28

Maluku
Maluku Utara

77,94
70,04

68,86
82,40

70,16
69,49

Papua Barat
Papua

74,82
64,91

63,52
61,30

65,77
54,27

Indonesia

70,64

64,85

63,14

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

39

Tabel 2.8.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

65,54
67,27
58,19
68,07
75,48
77,21
67,85
74,08
68,95
64,42

63,18
67,90
53,57
68,43
69,50
67,39
62,87
71,34
68,12
63,01

57,15
62,63
56,45
64,64
70,47
67,55
66,26
67,32
66,03
64,08

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

76,44
64,33
58,70
66,97
82,80

75,53
60,93
53,22
65,14
77,30

70,89
58,69
46,39
63,69
77,98

47,63
69,37
50,96

48,28
66,90
46,02

48,95
61,71
48,21

70,49
79,31
82,08
70,10
-

69,85
71,58
78,51
65,16
-

65,08
70,97
77,74
66,64
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

70,45
72,06
67,87
74,29
84,18
66,21

62,97
70,89
65,37
68,24
79,82
60,11

58,27
69,14
60,84
67,92
75,23
58,65

Maluku
Maluku Utara

82,17
81,42

83,87
72,70

71,73
72,00

Papua Barat
Papua

64,41
55,51

59,06
54,42

59,23
49,25

Indonesia

68,86

66,05

63,58

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

40

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.8.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut
Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

66,25
66,67
59,69
68,41
74,62
75,65
65,58
73,78
70,10
72,88

62,87
66,92
52,80
65,89
67,93
69,07
61,44
70,78
64,04
67,28

56,80
64,60
53,56
63,35
67,28
67,26
64,81
66,58
65,80
61,62

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

76,75
73,61
64,86
60,27
68,57
76,41

67,95
70,40
61,00
58,07
64,45
71,17

66,49
67,98
58,90
55,20
63,58
68,11

53,11
69,33
52,86

49,35
67,27
48,89

50,54
63,08
49,94

71,70
80,59
80,58
71,94
-

67,10
71,80
78,21
61,88
-

63,14
71,77
75,71
61,20
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

70,48
73,38
71,16
74,63
79,75
68,74

62,83
71,63
64,30
67,76
73,81
60,04

56,75
68,59
60,52
67,58
70,12
58,56

Maluku
Maluku Utara

80,47
78,01

77,44
74,74

71,08
71,38

Papua Barat
Papua

67,16
57,91

60,61
56,26

61,47
50,49

Indonesia

69,79

65,44

63,36

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

41

Tabel 2.9.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

22,51
21,59
27,12
24,23
16,93
23,94
20,73
18,71
19,88
13,59

21,75
18,63
28,51
23,67
16,33
25,58
19,11
22,84
24,73
19,86

20,42
14,56
27,52
28,24
21,03
33,58
23,39
15,64
24,94
18,18

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

27,71
22,92
26,11
35,49
22,79
25,72

27,93
22,05
31,50
38,18
25,13
24,74

20,40
19,13
33,94
49,34
22,85
21,27

29,17
33,46
26,14

24,87
34,39
25,51

23,84
29,48
22,10

22,99
22,35
25,93
13,92
-

21,14
23,31
31,61
19,15
-

20,78
24,97
33,83
18,41
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

18,04
23,81
17,67
26,78
36,68
29,21

17,47
23,37
16,72
26,70
37,40
28,80

17,22
27,86
16,71
34,00
45,30
37,13

Maluku
Maluku Utara

14,44
8,60

18,77
13,07

20,78
8,87

Papua Barat
Papua

15,76
15,52

20,99
13,70

22,66
11,17

Indonesia

23,85

24,69

23,22

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

42

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.9.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

27,07
16,68
24,23
20,28
16,18
17,71
24,79
22,72
16,76
21,68

29,18
20,99
24,81
24,23
19,54
22,30
24,70
28,74
21,92
28,50

29,11
19,78
34,47
29,47
21,87
26,14
31,84
32,19
27,94
30,08

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

23,70
23,57
38,48
21,31
30,39

26,15
28,99
36,77
26,65
27,30

28,76
32,32
47,90
30,37
36,03

34,18
28,60
29,64

44,11
34,93
35,62

42,94
41,83
38,09

22,91
21,16
27,87
19,86
-

21,56
23,18
35,41
19,34
-

29,88
33,09
36,11
23,54
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

21,93
26,62
19,28
25,00
27,29
27,33

24,85
28,95
22,78
25,24
29,55
32,87

26,85
32,71
26,95
30,34
32,79
35,70

Maluku
Maluku Utara

16,50
12,60

16,81
12,95

23,86
18,00

Papua Barat
Papua

11,65
12,52

19,32
15,50

34,44
17,48

Indonesia

22,66

26,51

30,45

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

43

Tabel 2.9.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi
dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

25,66
18,75
24,09
23,53
16,43
20,26
23,50
21,75
19,84
13,71

26,99
19,47
26,89
21,94
17,82
23,23
22,35
27,98
19,82
18,24

26,24
18,33
29,87
27,21
21,83
29,08
29,35
26,49
24,72
20,60

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

27,77
23,53
25,93
36,17
22,31
26,13

28,20
22,69
30,26
37,74
26,06
26,73

23,60
22,69
34,15
49,96
27,64
25,36

31,66
30,59
31,15

30,66
36,31
33,32

32,20
36,55
29,60

23,12
21,18
25,19
14,09
-

21,30
22,61
31,60
18,05
-

25,63
26,81
35,91
19,61
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

19,98
25,13
19,14
25,46
30,53
29,10

20,88
27,50
20,29
26,62
34,29
33,30

22,71
31,59
22,29
30,81
35,50
33,33

Maluku
Maluku Utara

15,27
12,05

17,20
12,24

22,82
15,04

Papua Barat
Papua

11,92
13,50

18,01
14,88

25,53
15,49

Indonesia

23,69

25,16

26,45

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

44

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.10.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

44,14
40,48
49,12
38,30
37,94
37,90
45,66
42,62
45,06
36,54

49,31
42,16
53,29
47,25
45,70
41,45
41,02
48,15
52,21
36,53

55,05
39,15
54,34
45,41
51,13
42,39
44,92
47,77
51,24
44,10

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

36,41
44,13
43,86
40,42
39,29
45,01

48,96
50,96
47,09
41,12
44,51
47,65

49,99
49,37
48,69
43,16
47,35
46,44

49,88
40,47
36,45

54,70
44,58
44,40

53,07
43,66
38,20

33,62
32,39
32,63
29,36
-

47,16
39,42
33,74
50,38
-

50,51
37,47
34,92
50,52
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

38,55
30,88
35,61
24,81
46,72
38,01

44,31
30,11
43,93
32,91
53,24
41,45

43,04
40,92
42,45
31,74
55,94
42,03

Maluku
Maluku Utara

32,83
33,25

29,41
37,74

32,65
37,22

Papua Barat
Papua

25,30
38,79

40,73
41,26

43,65
40,91

Indonesia

40,99

46,82

47,21

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

45

Tabel 2.10.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

46,04
40,49
55,76
37,94
38,79
37,71
45,32
44,97
52,76
52,39

53,45
43,03
54,20
36,50
38,63
38,45
48,70
46,38
53,62
45,41

59,40
40,21
52,76
42,45
41,12
39,72
43,57
44,28
48,03
49,91

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

42,93
43,87
53,60
41,34
38,25

43,92
48,12
53,12
45,08
35,65

48,57
47,91
53,17
45,94
40,78

64,21
47,14
53,77

58,37
43,99
54,23

64,47
45,77
51,59

33,85
26,48
31,36
40,04
-

34,60
34,40
34,21
42,48
-

38,99
38,84
33,34
45,77
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

46,34
37,40
40,20
34,90
34,87
41,05

47,13
38,59
39,88
36,36
44,87
45,73

49,34
39,83
42,40
37,15
47,28
41,46

Maluku
Maluku Utara

30,82
27,59

32,21
30,85

25,53
35,99

Papua Barat
Papua

40,88
28,01

50,59
29,19

43,91
23,33

Indonesia

42,52

44,44

45,65

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

46

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.10.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi,
2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

45,53
40,48
53,24
38,09
38,54
37,79
45,44
44,28
48,79
38,91

52,39
42,57
53,79
40,73
40,54
39,75
46,38
46,75
52,86
38,07

58,34
39,66
53,42
43,68
44,08
40,86
43,95
45,04
49,70
45,27

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

36,41
43,71
43,87
44,25
40,35
42,76

48,96
48,36
47,63
44,71
44,80
43,89

49,99
49,09
48,30
46,37
46,61
44,51

55,95
44,26
50,37

56,30
44,24
52,06

58,42
44,87
49,31

33,78
28,93
31,93
32,89
-

38,52
35,95
34,01
46,93
-

42,53
38,36
33,99
48,55
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

42,57
35,70
38,22
31,62
39,17
40,19

46,01
36,31
41,25
35,30
47,95
44,70

46,84
40,09
42,42
35,42
50,91
41,59

Maluku
Maluku Utara

31,63
29,28

31,01
32,30

28,46
36,30

Papua Barat
Papua

36,77
30,77

47,16
32,42

43,82
27,70

Indonesia

41,72

45,65

46,44

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

47

Tabel 2.11.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

57,34
35,59
52,46
36,83
44,09
38,97
47,24
38,52
48,65
43,73

52,04
40,49
58,49
50,37
51,28
44,07
40,45
54,54
53,82
42,72

56,15
49,12
49,58
55,41
65,67
45,58
48,44
52,30
51,20
48,35

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

49,60
45,71
47,69
42,76
47,21
46,54

50,95
51,34
49,97
42,07
47,25
45,10

48,61
54,82
47,96
46,22
47,88
49,32

55,45
38,07
40,37

52,64
50,95
35,03

46,84
39,43
39,11

51,33
28,82
33,59
51,05
-

46,95
41,43
32,16
47,05
-

56,21
50,59
44,21
58,62
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

45,04
39,80
47,71
32,79
51,43
46,52

37,53
47,35
38,60
30,35
56,16
32,95

51,18
29,90
37,68
32,19
65,05
50,05

Maluku
Maluku Utara

32,08
42,54

30,74
29,60

38,56
55,40

Papua Barat
Papua

43,64
35,85

44,79
47,29

40,63
43,93

Indonesia

45,57

48,04

49,37

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

48

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.11.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

61,15
38,39
43,05
37,42
33,58
36,48
38,45
36,87
45,67
45,76

56,70
41,79
59,03
42,05
41,92
39,84
45,19
44,86
49,24
53,82

61,34
40,68
61,01
52,18
54,25
45,45
50,79
55,70
49,70
49,71

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

41,60
41,79
61,26
39,73
33,68

49,93
50,05
49,08
47,25
48,40

59,95
54,23
45,17
54,00
42,68

56,80
43,23
50,17

69,60
45,59
52,50

66,42
50,31
52,54

31,41
31,04
29,98
42,84
-

43,36
37,25
33,73
44,84

47,59
56,58
39,15
54,96
-

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

44,57
35,96
36,02
35,54
47,96
38,50

52,08
39,48
46,62
36,54
43,84
42,73

55,40
48,71
46,04
41,65
52,40
44,76

Maluku
Maluku Utara

19,41
29,25

30,76
42,81

28,42
37,20

Papua Barat
Papua

33,22
25,48

48,58
20,41

48,95
25,87

Indonesia

40,58

47,14

52,33

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

49

Tabel 2.11.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi
dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2014

40% Bawah

40% Menengah

20% Atas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

60,51
35,51
46,40
37,49
37,10
37,44
40,81
37,20
53,58
45,39

55,83
41,81
54,74
39,94
43,00
41,45
43,13
49,17
45,84
42,98

60,72
43,43
57,73
52,61
55,65
46,04
50,41
55,19
53,25
47,65

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

51,08
44,86
45,54
48,11
43,76
40,81

50,54
51,48
50,98
43,17
49,06
46,02

48,70
56,54
51,02
47,86
48,87
47,32

54,06
41,71
49,10

62,45
47,54
50,76

58,00
48,53
44,85

36,21
26,58
32,79
37,25
-

44,81
35,97
32,38
47,07
-

48,93
48,86
37,29
54,61
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

45,74
36,31
42,09
35,93
48,16
41,88

44,10
41,12
42,20
33,15
51,67
39,86

52,22
43,86
43,56
38,08
56,69
46,02

Maluku
Maluku Utara

22,96
32,46

30,08
36,53

32,48
41,62

Papua Barat
Papua

37,34
24,77

47,60
29,63

43,56
30,32

Indonesia

43,42

47,80

50,11

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

50

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.12.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

18,40
5,56
12,22
7,26
10,83
4,98
10,75
4,43
11,13
9,57

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

7,20
5,19
5,15
5,31
5,65
5,79

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

7,01
6,85
7,97

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

2,78
7,00
6,45
12,85
2,86
7,25
4,59
6,02
6,04
18,53

18,06
28,17
20,47
37,37
36,79
40,74
30,96
30,49
34,69
34,57

38,17
16,72
29,49
23,76
42,17
29,27
31,01
33,47
30,30
26,76

24,68
43,44
37,35
20,55
17,49
20,20
25,07
30,68
26,08
14,75

3,30
5,13
3,03
3,02
2,42
1,58
3,78
2,11
2,00
0,45

0,60
0,36
0,91
0,90
1,33
0,95
0,68
0,45
0,24

1,24
2,43
2,53
3,13
1,91
2,35
0,08
3,90
0,56
0,05

8,77
7,23
4,71
14,53
6,85
11,21

45,58
43,81
41,31
40,84
34,72
43,49

37,26
31,70
30,27
30,22
26,50
28,34

3,95
18,74
24,93
13,35
29,65
18,90

0,89
2,23
2,35
1,57
2,82
1,66

0,33
0,71
0,67
0,39
0,27
0,75

2,38
2,49
1,92
1,25
0,89
2,52

9,49
1,87
3,82

44,94
27,71
32,08

16,57
39,24
49,36

25,82
27,52
8,24

1,66
4,78
-

0,67
0,47

0,23
4,43
1,42

6,02
2,65
2,64
8,80
-

23,89
24,83
32,61
43,24
-

38,60
36,77
35,32
36,32
-

20,68
24,30
27,33
11,67
-

3,17
1,60
1,10
-

0,78
1,10
-

0,96
4,08
0,58
2,45
-

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

10,63
13,15
8,01
7,63
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

18,40
5,56
12,22
7,26
10,83
4,98

3,50
1,79
6,11
7,52
0,60
-

46,85
26,94
22,73
27,76
35,92
24,47

33,30
36,43
49,99
56,04
41,59
42,61

13,05
25,56
12,19
12,14
16,86
26,72

0,42
3,64
0,34
2,08
10,27
4,09

0,90
0,23
2,07
-

1,01
1,34
3,37
2,91
0,70
-

Maluku
Maluku Utara

10,75
4,43

3,41
4,94

34,80
37,80

31,96
44,44

23,15
9,33

2,98
-

Papua Barat
Papua

11,13
9,57

4,56
5,22

30,20
36,46

43,07
32,77

4,61
4,33

0,25

0,25

1,34
0,25

Indonesia

7,20

7,21

38,83

31,04

21,30

2,26

0,55

2,02

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

(4)

o.
id

(3)

.b
p

(2)

w
w

(1)

Lainnya

s.
g

RS
Praktek
RS
Dokter/ Puskemas
Praktek Dukun
Pemerin
Tenaga
Swasta Poliklinik /Pustu
Batra Bersalin
tah
Kesehatan

Provinsi

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

51

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

(3)

(4)

10,25
3,45
4,13
5,07
5,42
5,45
3,00
2,75
6,80
13,29

2,08
2,83
1,31
4,45
3,34
2,46
1,84
1,56
0,78
-

10,45
13,57
13,15
24,72
20,04
15,07
23,31
16,90
20,66
21,83

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

4,17
3,78
8,63
3,20
2,81

3,30
3,24
2,40
2,16
1,25

35,50
27,79
34,81
23,90
25,02

BalI
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,34
3,13
3,34

1,19
0,20
2,61

tp
://
w

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(6)

47,99
24,71
27,79
32,36
28,61
20,43
23,63
25,34
41,85
39,09

37,76
58,26
52,74
35,85
49,39
61,08
52,81
56,12
31,21
23,38

Lainnya

(7)

(8)

(9)

2,49
2,57
10,16
6,03
3,90
3,04
3,69
2,68
5,45
6,64

0,85
0,34
0,52
1,14
3,08
0,96
0,73
1,53
0,53
-

2,92
1,60
1,46
4,30
2,58
2,71
1,51
2,90
1,45
0,37

27,14
24,83
35,13
17,68
25,32

36,65
45,24
24,94
55,79
46,94

2,86
2,45
0,51
2,01
2,44

1,21
0,79
0,14
2,24

2,65
2,15
1,34
1,53
4,30

32,62
24,77
10,20

24,89
38,00
75,42

41,32
37,52
7,69

2,69
5,84
1,10

0,19
0,30

0,69
0,73
5,03

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

4,05
7,22
5,26
15,40
-

2,74
0,79
1,33
5,36
-

7,43
15,66
14,03
19,53
-

32,40
47,29
35,31
48,01
-

50,09
31,46
46,82
21,60
-

3,51
4,05
1,82
5,95
-

0,46
1,36
0,46
2,49
-

4,63
3,34
3,54
6,10
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

3,99
6,88
8,08
6,80
3,74
7,36

1,49
1,19
1,64
1,23
0,32
2,80

30,34
9,45
11,10
11,25
30,13
12,03

35,22
42,29
53,85
58,82
40,73
68,95

32,65
34,83
30,48
22,65
30,92
19,48

0,59
8,42
3,53
2,62
3,24
4,38

0,58
0,51
0,91
1,45
0,32
1,80

1,07
5,59
2,63
3,37
1,58
1,80

Maluku
Maluku Utara

9,72
19,37

1,20
2,18

19,05
7,61

53,67
62,78

21,08
14,41

0,52
2,27

1,08

1,54
6,09

Papua Barat
Papua

21,66
20,44

7,06
2,39

19,34
10,54

61,72
73,77

6,92
2,53

2,71
2,39

2,71
2,44

2,98
5,16

Indonesia

4,74

2,39

22,46

31,71

42,49

3,05

0,80

2,53

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

(5)

.b
p

(2)

w
w

(1)

RS
Praktek
RS
Dokter/ Puskemas/
Praktek Dukun
Pemerin
Tenaga
Swasta Poliklinik
Pustu
Batra Bersalin
tah
Kesehatan

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel 2.12.2

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

52

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.12.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi
dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

Provinsi

RS
Praktek
RS
Dokter/ Puskemas/
Praktek Dukun
Pemerin
Tenaga
Lainnya
Swasta Poliklinik
Pustu
Batra Bersalin
tah
Kesehatan

(1)

(2)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

45,74
20,58
28,52
28,66
33,26
24,36
25,75
27,22
35,66
29,51

(9)

34,77
50,60
46,17
29,25
38,44
42,91
44,82
50,25
28,46
16,67

2,67
3,89
7,12
4,74
3,39
2,39
3,71
2,55
3,60
1,83

0,79
0,35
0,69
1,03
2,47
0,95
0,52
1,34
0,48
0,19

2,54
2,03
1,92
3,80
2,35
2,55
1,09
3,13
0,97
0,12

37,26
30,10
27,53
32,03
21,93
27,40

3,95
25,03
35,14
17,61
43,20
27,67

0,89
2,45
2,40
1,18
2,40
1,91

0,33
0,89
0,73
0,25
0,20
1,22

2,38
2,55
2,03
1,28
1,22
3,07

2,24
4,99
3,50
8,07
3,17
4,59
2,63
2,59
3,60
14,40

12,19
21,12
16,27
30,17
25,79
26,48
25,51
20,04
28,17
31,73

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

7,20
4,83
4,46
6,53
4,38
4,86

8,77
5,85
3,97
10,07
4,42
8,10

45,58
40,89
34,51
38,62
29,11
37,71

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

5,11
4,68
3,95

5,19
0,89
2,77

38,55
25,99
13,09

20,88
38,52
71,98

33,85
33,36
7,76

2,20
5,40
0,95

0,39
0,33

0,47
2,27
4,56

6,45
9,23
6,43
10,67
-

3,94
1,42
1,89
7,45
-

13,43
18,77
21,88
33,96
-

34,66
43,72
35,32
40,90
-

39,37
29,03
38,58
15,56
-

3,39
2,67
1,73
3,00
-

0,57
0,90
0,26
1,64
-

3,29
3,59
2,28
3,88
-

5,01
8,31
9,20
7,49
4,77
7,36

2,22
1,34
3,13
3,03
0,44
2,14

36,37
13,74
14,98
15,98
32,80
14,93

34,52
40,85
52,56
58,02
41,13
62,81

25,49
32,56
24,39
19,64
24,44
21,17

0,53
7,25
2,46
2,47
6,48
4,31

0,37
0,60
0,68
1,63
0,17
1,38

1,05
4,55
2,88
3,24
1,17
1,38

Maluku
Maluku Utara

8,27
16,89

2,25
2,88

26,48
15,30

43,43
58,11

22,06
13,12

0,27
1,69

0,81

2,22
4,54

Papua Barat
Papua

21,95
23,75

6,21
3,43

23,05
20,06

55,36
58,72

6,14
3,19

1,78
1,60

1,78
1,63

2,42
3,36

4,86

30,87

31,37

31,61

2,64

0,67

2,27

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Indonesia
Catatan:

*)

5,64

.b
p

s.
g

o.
id

12,12
4,54
7,58
6,01
7,28
5,24
5,24
3,14
9,12
10,40

w
w

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(3)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

53

Tabel

2.13.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perkotaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

3,17
1,54
2,77
3,21
2,44
2,54
2,80
2,92
3,69
3,78

3,81
2,46
5,18
4,90
2,87
4,58
2,96
3,96
3,81
3,03

4,34
2,61
4,82
5,09
2,23
4,11
4,07
3,25
3,36
4,38

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,41
1,75
3,50
6,05
2,67
2,29

4,30
2,39
4,03
5,96
2,99
3,16

4,34
2,47
4,53
5,69
3,60
3,07

3,85
3,88
4,27

5,48
4,22
6,45

5,66
3,95
6,45

2,57

3,13

3,24

1,83
1,66
2,61
-

2,49
2,36
3,20
-

2,46
1,99
3,89
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

3,15
5,06
2,79
2,17
3,81
2,73

3,06
4,61
3,41
2,60
4,30
3,09

3,59
4,97
4,57
4,22
6,34
2,56

Maluku
Maluku Utara

2,81
1,76

2,45
2,33

1,91
2,24

Papua Barat
Papua

1,63
2,54

4,37
3,21

5,16
3,31

Indonesia

2,60

3,37

3,59

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

54

Profil Statistik Kesehatan 2015

2.13.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi, 2012-2014

Provinsi

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

2,02
1,43
2,97
1,86
1,56
1,17
1,36
2,48
2,00
2,77

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,44
3,29
3,65
2,14
1,20

2,52
1,66
2,84
1,75
1,84
1,41
2,38
2,78
2,26
2,09

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

s.
g

Tabel

3,03
2,04
3,25
2,58
1,77
1,66
2,82
2,47
1,81
2,00
2,07
3,86
5,47
3,09
1,43

4,65
3,10
3,39

4,13
3,94
3,75

5,23
4,22
3,67

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

0,91
0,71
1,18
1,56
-

0,87
1,54
1,49
1,51
-

1,08
1,45
1,66
2,16
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,54
2,46
1,73
1,56
2,25
1,73

3,04
2,67
2,30
2,07
3,00
2,31

3,58
2,91
2,64
2,03
3,43
2,27

Maluku
Maluku Utara

1,08
0,71

1,18
1,38

1,28
1,39

Papua Barat
Papua

1,63
0,28

2,02
0,34

2,17
0,62

Indonesia

2,07

2,49

2,70

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Catatan:

*)

w
w

.b
p

1,97
3,76
5,77
2,82
1,14

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

55

Tabel 2.13.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi,
2012-2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2,36
1,49
2,89
2,40
1,84
1,67
1,83
2,60
2,84
3,63

2,89
2,08
3,81
3,03
2,17
2,59
2,57
3,10
3,02
2,90

3,42
2,34
3,88
3,59
1,91
2,58
3,23
2,68
2,58
4,04

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,41
1,65
3,39
5,30
2,40
1,97

4,30
2,26
3,89
5,91
2,91
2,56

4,34
2,34
4,18
5,62
3,34
2,59

4,15
3,44
3,58

4,98
4,06
4,34

5,50
4,10
4,27

1,43
1,11
1,39
2,23
-

1,58
1,87
1,87
2,58
-

1,78
1,81
1,80
3,25
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,83

3,05

3,14
2,14
1,74
2,81
1,97

3,19
2,73
2,23
3,46
2,49

3,58
3,47
3,40
2,69
4,46
2,34

Maluku
Maluku Utara

1,79

1,72

1,02

1,66

Papua Barat
Papua

1,63

2,80

0,84

1,05

3,15
1,29

Indonesia

2,34

2,95

3,16

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

1,54
1,65

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

56

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabe 2.14.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

Provinsi

RS
Pemerin
tah

RS
Swasta

Puskemas
/Pustu

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

2,76
16,77
36,46
29,02
24,24
19,61
8,62
31,14
13,71
6,99

1,03
1,85
1,48
1,91
0,36

1,28
2,54
0,92
3,92
1,65
3,53
-

15,58
16,55
14,25
9,82
16,61
20,33

2,08
0,24
0,98
0,13
0,75

2,61
1,87
0,80
0,96
0,91
3,43

68,48
32,17
33,70
24,48
48,62
30,61
65,78
25,48
48,15
17,09

24,99
53,52
24,64
45,53
24,11
42,88
25,42
40,21
20,97
77,46

2,99
1,42
5,19
2,06
3,94
6,16
1,48
13,64
0,28

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

23,20
35,05
41,72
25,17
35,43
17,01

48,84
43,99
37,76
65,60
37,85
61,70

8,17
4,93
8,93
3,48
10,49
3,81

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

30,95
36,87
64,77

53,32
14,68
22,16

2,63
35,10
14,05

14,80
10,88
1,75

0,50
-

0,54
8,25
1,48

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

39,86
63,96
73,82
47,06
-

27,07
20,02
16,16
40,24
-

12,29
4,93
2,25
4,41
-

24,89
11,10
6,69
8,32
-

0,57
-

3,77
0,55
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

48,65
71,14
50,43
60,83
69,25
87,44

36,47
14,40
32,79
25,14
13,61
7,84

11,35
12,25
12,49
8,64
17,14
4,71

1,99
1,97
3,95
7,49
-

4,33
0,25
2,02
-

Maluku
Maluku Utara

82,69
55,26

21,19
44,66

0,07

0,16
-

4,04
-

Papua Barat
Papua

58,41
65,14

37,13
25,11

3,72
3,38

0,74
10,52

Indonesia

36,04

42,00

7,29

15,31

0,64

1,64

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

57

Tabel

2.14.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014
RS
Pemerin
tah

RS
Swasta

Puskemas
/Pustu

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

60,07
28,69
41,18
46,82
48,74
40,87
68,17
23,65
39,27
37,49

16,62
45,95
12,76
34,83
15,67
20,32
12,09
22,73
26,22
31,39

19,41
5,17
11,04
5,33
20,58
8,08
15,37
6,57
6,02
1,66

8,59
18,51
33,62
16,91
14,87
32,20
4,38
42,89
25,60
29,45

0,36
0,87
0,91
0,78
10,01

1,56
3,10
0,53
2,22
0,69
0,96
3,43
6,78
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

47,06
33,16
36,67
33,06
36,23

22,42
33,84
29,46
27,67
8,11

14,07
18,45
12,64
21,59
13,07

17,70
15,89
21,57
19,14
37,29

1,01
1,33
0,48
1,14

2,90
2,61
2,49
1,58
4,15

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

41,84
29,65
40,19

35,07
5,53
19,66

5,83
58,26
41,05

21,08
7,55
0,88

0,80
0,07
-

1,94
2,89

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

56,77
75,74
68,62
69,91
-

25,83
7,46
14,18
18,08
-

6,22
12,27
11,36
9,83
-

11,35
1,00
11,32
3,08
-

2,33
5,71
0,96
-

47,28
63,12
56,22
58,46
67,23
45,97

31,45
14,83
5,41
18,93
2,63
19,75

20,91
22,63
32,93
12,57
28,67
29,52

6,02
1,74
9,39
10,96
2,98

0,71
0,33
0,05
-

1,55
0,48
0,36
3,03
3,29

Maluku
Maluku Utara

74,61
83,41

9,91
7,63

13,29
16,57

3,81

3,81

2,19
3,81

Papua Barat
Papua

80,21
72,01

6,92
7,19

12,87
34,04

8,65

7,19

7,19

Indonesia

40,91

24,48

19,03

16,81

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

o.
id

Provinsi

0,68

2,08

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

58

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.14.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan
Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014
RS
Pemerin
tah

RS
Swasta

Puskemas
/Pustu

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

63,20
30,70
37,42
34,08
48,70
34,76
67,17
24,25
45,01
18,53

19,73
50,33
18,73
40,93
18,71
33,75
17,66
28,53
22,82
74,20

13,31
3,00
8,10
3,46
14,59
6,94
8,94
4,88
10,95
0,38

6,42
17,50
35,05
23,81
18,24
24,71
6,15
38,99
17,91
8,57

0,23
0,60
1,36
1,23
1,15
1,05

1,46
2,78
0,73
0,96
0,44
2,72
0,69
2,29
4,68
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

23,20
38,46
37,56
28,71
34,30
20,16

48,84
37,87
35,86
54,50
33,02
52,93

8,17
7,53
13,56
6,29
15,76
5,33

15,58
16,87
15,05
13,43
17,81
23,11

2,08
0,46
1,15
0,30
0,81

2,61
2,16
1,68
1,43
1,23
3,55

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

34,79
32,64
48,12

46,89
9,32
20,47

3,76
48,67
32,33

17,02
8,93
1,16

0,28
0,25
-

0,35
4,55
2,43

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

46,83
70,07
71,10
52,66
-

26,56
13,50
15,12
34,81
-

9,79
8,73
7,01
5,74
-

19,31
5,86
9,11
7,04
-

0,27
-

0,96
2,96
1,80
0,65
-

47,92
66,24
53,18
59,59
68,25
56,58

33,81
14,66
19,79
21,89
8,15
16,71

16,41
18,60
22,19
10,70
22,87
23,17

4,13
1,83
6,53
9,31
2,22

0,38
0,15
0,03
-

2,86
0,39
1,23
1,50
2,45

Maluku
Maluku Utara

78,81
71,97

15,77
22,68

6,39
9,87

0,08
2,26

2,10
2,26

1,05
2,26

Papua Barat
Papua

68,44
67,59

23,23
18,72

7,93
14,31

0,40
9,86

2,56

2,56

Indonesia

38,04

34,81

12,10

15,92

0,65

1,82

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

59

2.15.1

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

35,38
32,44
36,31
50,60
38,10
26,33
42,42
37,37
47,94
53,21

43,77
43,73
42,70
33,25
38,05
49,18
41,80
43,68
37,66
33,49

18,42
19,19
17,75
15,08
23,85
20,00
13,15
18,95
12,51
10,66

2,44
4,63
3,24
1,08
4,49
2,63
1,88
2,64

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

38,68
37,12
30,35
24,32
33,56
45,65

40,11
38,38
46,36
52,20
47,54
36,22

20,08
20,89
21,12
21,82
17,19
16,01

1,12
3,61
2,18
1,66
1,71
2,13

33,80
46,85
43,64

51,99
31,41
35,42

12,46
19,14
18,54

1,75
2,60
2,41

51,50
37,39
47,12
35,46
-

31,12
32,26
36,47
44,28
-

13,63
24,19
13,25
16,19
-

3,75
6,16
3,16
4,07
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

21,22
30,65
29,30
40,23
31,11
35,19

41,26
42,19
42,86
33,41
44,31
40,40

33,38
25,55
25,87
24,24
22,12
24,41

4,14
1,62
1,97
2,11
2,46
-

Maluku
Maluku Utara

17,40
36,83

29,98
44,91

52,62
17,34

0,92

Papua Barat
Papua

31,89
30,62

45,84
41,35

22,28
28,03

Indonesia

35,88

42,37

19,37

2,39

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

60

Profil Statistik Kesehatan 2015

2.15.2

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

28,97
37,74
44,69
41,90
47,42
47,03
42,71
59,88
61,69
60,16

46,93
42,02
40,13
32,60
35,02
31,35
39,62
28,31
29,45
5,62

21,49
17,59
13,19
19,67
13,04
18,04
16,27
9,84
8,87
32,00

2,61
2,65
1,99
5,83
4,53
3,57
1,40
1,97
2,22

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

38,06
35,51
42,56
39,02
58,16

39,15
44,82
42,39
43,72
27,67

18,54
18,09
9,95
16,59
14,17

4,25
1,57
5,10
0,66
-

45,60
49,11
43,37

38,60
35,20
38,43

15,29
15,27
17,31

0,51
0,42
0,90

45,78
37,01
31,90
24,56
-

40,91
29,54
42,32
40,15
-

6,91
27,88
21,46
33,73
-

6,39
5,57
4,32
1,56
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

28,47
31,13
41,08
38,92
39,84
43,24

36,35
39,86
32,37
35,44
33,10
31,89

35,18
25,36
22,11
23,39
23,83
23,28

3,66
4,44
2,25
3,23
1,59

Maluku
Maluku Utara

21,56
20,93

32,56
36,14

30,32
40,17

15,55
2,77

Papua Barat
Papua

40,07
32,34

52,76
35,38

7,17
31,68

0,60

Indonesia

40,07

39,79

17,92

2,22

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

61

2.15.3

Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan
Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

31,35
34,67
40,48
46,86
44,06
34,71
42,59
52,42
52,80
53,70

45,76
43,01
41,43
32,97
36,11
41,97
40,53
33,41
34,76
31,52

20,35
18,52
15,48
17,05
16,93
19,21
14,97
12,86
11,22
12,17

2,54
3,80
2,61
3,12
2,90
4,12
1,91
1,32
1,22
2,61

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

38,68
37,39
32,86
29,92
36,16
47,70

40,11
38,60
45,61
49,18
45,72
34,82

20,08
20,22
19,65
18,18
16,91
15,70

1,12
3,79
1,88
2,72
1,21
1,78

37,96
48,18
43,45

47,27
33,63
37,46

13,46
16,87
17,70

1,31
1,32
1,39

49,14
37,19
39,17
32,79
-

35,16
30,85
39,53
43,26
-

10,86
26,10
17,54
20,49
-

4,84
5,85
3,77
3,46
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

25,06
30,94
34,89
39,55
35,45
41,18

38,66
40,76
37,88
34,47
38,74
34,07

34,33
25,43
24,08
23,80
22,97
23,57

1,95
2,86
3,15
2,18
2,85
1,19

Maluku
Maluku Utara

19,40
27,39

31,22
39,70

41,90
30,89

7,48
2,02

Papua Barat
Papua

35,65
31,23

49,02
39,23

15,32
29,33

0,21

Indonesia

37,60

41,31

18,77

2,32

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

Catatan:

*)

.b
p

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

62

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

2.16.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan Sedang
Memakai Alat/Cara KB di Perkotaan Menurut Provinsi, 2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

53,67
53,71
46,07
55,23
63,43
60,62
63,62
66,20
66,42
47,05

51,62
53,25
49,68
50,91
60,06
56,70
64,67
64,82
64,41
44,38

57,55
65,09
60,82
60,78
65,02
61,19

55,14
64,98
59,11
58,80
64,09
61,76

59,28
60,18
43,09

58,38
60,51
44,44

61,18
58,76
50,08

64,14

64,13

63,30

70,85
67,75
59,99
-

68,52
66,40
61,33
-

68,97
67,70
59,27
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

62,82
53,19
50,56
49,80
58,85
44,85

59,55
52,03
48,22
53,17
59,11
43,39

63,75
55,60
50,85
51,91
60,83
40,74

Maluku
Maluku Utara

46,91
51,98

37,98
54,13

43,52
52,63

Papua Barat
Papua

48,73
37,52

49,93
41,77

47,01
42,36

Indonesia

60,90

60,90

60,24

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

57,00
65,37
60,45
56,32
64,76
62,13

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

s.
g

55,31
54,37
48,97
54,83
64,92
58,47
64,06
60,83
66,73
49,08

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

63

Tabel

2.16.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan Sedang
Memakai Alat/Cara KB di Perdesaan Menurut Provinsi, 2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

52,31
49,93
55,06
60,33
70,45
71,57
74,55
70,62
71,44
66,53

52,25
50,57
55,29
59,40
70,47
71,27
73,00
70,79
69,42
63,44

65,19
67,43
67,17
67,03
64,04

66,02
67,58
65,87
66,38
64,72

72,03
57,61
40,23

69,52
60,23
43,54

70,09
58,81
43,80

70,30
73,29
71,55
64,74
-

68,28
75,05
72,31
65,32
-

71,34
73,58
72,93
63,03
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

72,26
63,03
52,88
54,10
67,92
52,46

69,56
61,98
53,86
54,65
67,92
49,17

71,80
61,73
54,24
54,88
69,58
51,24

Maluku
Maluku Utara

37,58
52,80

40,84
52,78

40,64
53,04

Papua Barat
Papua

38,01
21,13

39,84
18,85

40,00
23,83

Indonesia

62,77

63,00

63,18

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

65,82
67,61
66,34
65,91
64,47

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

s.
g

51,44
51,41
53,76
58,91
69,29
71,61
72,93
69,89
67,65
68,29

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

64

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

2.16.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Berstatus Kawin dan Sedang
Memakai Alat/Cara KB Menurut Provinsi, 2014

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

52,69
51,79
51,71
58,43
68,50
67,98
71,42
69,55
69,05
50,21

52,08
51,87
53,20
56,29
67,50
66,47
70,61
69,36
67,06
47,19

57,55
65,12
64,54
63,04
66,11
62,11

55,14
65,35
63,88
61,41
65,33
62,71

64,33
58,67
40,75

62,80
60,34
43,70

64,64
58,79
44,92

68,56
72,49
70,02
61,82
-

67,10
72,88
69,91
62,88
-

69,07
72,07
70,80
60,74
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

68,14
60,80
52,07
53,00
65,08
50,92

65,24
59,70
51,91
54,26
65,13
47,93

68,29
60,38
53,04
54,09
66,78
49,00

Maluku
Maluku Utara

41,00
52,58

39,77
53,13

41,71
52,93

Papua Barat
Papua

41,25
24,77

42,91
23,87

42,12
27,87

Indonesia

61,86

61,98

61,75

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

57,00
65,53
64,50
59,89
65,38
62,90

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Catatan:

*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

s.
g

52,53
52,86
51,96
57,39
68,05
67,23
70,34
67,74
67,21
52,22

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

65

Tabel 2.17.1

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Sedang Memakai Alat/Cara


KB di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Alat/Cara KB yang
Digunakan, 2014

MOW/
Tubektomi

MOP/
Vasektomi

AKDR/
IUD/
Spiral

Suntikan
KB

Susuk
KB/norplan/im
planon/alwalit

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

1,84
6,89
4,28
3,23
1,83
4,11
2,45
2,02
2,22
2,91

0,48
0,95
2,07
1,69
1,30
0,23
1,05
0,67
0,33
1,28

54,02
46,67
48,30
48,75
54,73
64,89
56,01
62,38
51,32
46,55

1,95
5,58
5,96
4,35
3,80
4,29
9,64
5,06
4,02
3,05

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,25
2,25
5,53
5,18
5,64
1,70

0,62
0,50
0,89
2,43
0,72
0,69

13,87
9,96
10,30
27,97
10,03
7,19

52,00
59,44
58,58
34,89
52,13
68,04

3,51
2,39
5,75
3,16
4,48
2,58

1,11
0,39
0,65

26,44
11,65
15,15

42,88
63,81
37,91

1,61
10,43
7,55

s.
g

.b
p

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

3,23
1,05
1,46
1,68
-

1,41
0,56
0,15
0,41
-

9,96
1,46
3,23
10,59
-

50,31
57,90
44,65
43,86
-

1,64
2,35
2,10
2,96
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

3,74
2,37
1,60
3,21
4,91
2,21

0,36
0,73
0,35
0,29
0,72
1,69

9,13
8,57
6,95
4,91
10,70
3,51

47,53
35,50
58,84
41,32
34,59
49,59

10,58
3,94
4,32
7,52
16,54
7,06

Maluku
Maluku Utara

1,96
1,25

0,69
0,90

3,83
4,06

60,25
69,71

7,25
10,45

Papua Barat
Papua

2,76
3,04

0,70
0,84

3,91
2,30

59,72
58,84

4,09
6,77

Indonesia

3,65

0,72

10,00

55,42

3,96

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

6,82
0,95
10,13

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

7,75
5,03
15,44
8,22
4,86
4,47
8,33
5,28
4,89
7,44

o.
id

Provinsi

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

66

Profil Statistik Kesehatan 2015

Lanjutan Tabel 2.17.1

Pil KB

Kondom/
karet KB

Intravag

Kondom
wanita

Cara
Tradisional

Jumlah

(1)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

28,98
27,50
18,32
27,00
29,12
15,88
15,03
22,22
33,00
33,14

2,33
1,99
3,01
2,98
1,74
2,15
4,85
1,04
1,29
1,90

0,02
0,23
0,31
0,28
0,37

0,44
0,07
0,22
0,22
0,19
0,30
0,14
0,04

2,22
5,29
2,40
3,57
2,40
3,78
2,03
1,33
2,51
3,31

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

22,50
23,78
14,88
12,65
23,31
17,42

1,46
0,90
1,46
5,57
1,11
0,92

0,12
0,08
0,04
0,01
0,04

0,16
0,05
0,07
0,27
0,08
0,01

2,50
0,65
2,51
7,87
2,49
1,42

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

15,48
11,29
11,29

2,52
0,62
0,66

0,19
-

0,29
0,04
-

2,66
0,81
16,65

100,00
100,00
100,00

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

30,47
34,36
44,86
36,81
-

0,93
1,29
1,80
1,35
-

0,19
0,24
-

2,05
0,84
1,75
2,09
-

100,00
100,00
100,00
100,00
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

25,57
42,84
23,16
36,22
30,96
30,17

0,27
0,28
0,99
0,23
1,20

0,08
0,35
0,29
-

0,19
0,09
0,23
-

2,74
5,23
3,70
5,78
1,59
4,57

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

21,21
12,25

0,22
-

0,21
0,32

4,38
1,06

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

24,38
23,69

0,78
1,23

3,65
3,29

100,00
100,00

Indonesia

22,53

1,34

0,06

0,09

2,23

100,00

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

*)

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

67

Tabel 2.17.2

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Sedang Memakai Alat/Cara KB


di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Alat/Cara KB yang Digunakan,
2014

MOW/
Tubektomi

MOP/
Vasektomi

AKDR/
IUD/
Spiral

Suntikan
KB

Susuk
KB/norplan/imp
lanon/alwalit

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

0,53
5,89
1,85
0,95
0,47
0,54
1,47
0,64
0,79
1,74

0,21
0,81
0,47
0,20
0,10
0,24
0,15
0,19
0,22
-

1,20
1,72
5,30
1,76
1,83
1,24
2,56
2,85
0,91
0,61

71,60
51,26
62,36
62,08
67,21
74,23
64,91
68,65
57,12
60,28

1,88
7,96
11,73
5,56
6,43
10,60
12,68
7,07
3,04
6,25

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,14
3,80
3,09
3,08
0,63

0,32
0,65
4,23
0,44
0,09

2,60
5,74
14,46
5,79
1,08

68,60
64,24
47,95
62,50
80,92

3,37
10,72
9,98
5,95
4,91

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,22
1,24
3,55

0,80
0,13
1,07

29,13
3,38
7,24

49,34
74,12
56,27

2,94
10,40
15,61

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

1,12
0,43
0,70
0,76
-

0,21
0,20
0,26
0,11
-

1,52
0,35
1,06
1,81

70,85
61,35
48,87
51,21
-

2,78
5,45
4,12
4,26
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

1,42
1,78
0,62
1,18
0,94
0,76

0,35
0,23
0,19
0,48
0,06
-

5,59
4,36
1,32
0,76
4,44
0,90

43,63
45,01
61,27
51,07
43,65
47,85

18,74
7,94
6,53
13,32
21,70
9,18

Maluku
Maluku Utara

0,67
0,56

0,09
-

1,14
1,32

71,95
71,97

10,65
13,05

Papua Barat
Papua

1,07
1,39

1,53
0,16

1,24
0,52

63,41
25,96

7,52
4,76

Indonesia

2,08

0,42

3,96

63,41

7,33

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

68

Profil Statistik Kesehatan 2015

Lanjutan Tabel 2.17.2

Pil KB

Kondom/
karet KB

Intravag

Kondom
wanita

Cara
Tradisional

Jumlah

(1)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

22,96
26,25
15,76
28,20
23,33
12,32
15,89
19,07
36,65
30,22

0,49
1,64
1,26
0,40
0,24
0,19
1,05
0,45
0,61
0,34

0,05
0,04
0,04
0,03
-

0,12
0,09
0,04
-

1,08
4,35
1,14
0,80
0,36
0,64
1,25
1,09
0,66
0,56

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

23,84
13,63
14,01
21,29
12,11

0,11
0,63
2,09
0,28
0,15

0,03
0,25
0,03
-

0,04
0,56
3,73
0,63
0,11

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

11,75
10,13
11,43

0,71
0,23
0,15

0,05

0,07
0,04
-

1,04
0,35
4,63

100,00
100,00
100,00

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

22,80
31,41
44,23
41,23
-

0,20
0,08
0,18
0,10
-

0,01
0,06
0,01
-

0,06
0,04
0,06
-

0,45
0,72
0,48
0,45
-

100,00
100,00
100,00
100,00
-

28,35
38,24
27,19
29,91
28,33
38,37

0,44
0,27
0,34
0,28
0,30
0,40

0,12
0,03
0,05
0,11
-

1,35
2,13
2,49
2,89
0,58
2,54

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

12,88
11,56

0,10
-

0,03

2,52
1,52

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

19,41
9,21

0,40
0,09

5,41
57,92

100,00
100,00

Indonesia

20,95

0,41

0,02

0,02

1,39

100,00

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

69

Tabel 2.17.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun yang Sedang Memakai Alat/Cara KB


Menurut Provinsi dan Jenis Alat/Cara KB yang Digunakan, 2014

MOW/
Tubektomi

MOP/
Vasektomi

AKDR/
IUD/
Spiral

Suntikan
KB

Susuk
KB/norplan/
implanon/alwalit

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

0,89
6,39
2,69
1,71
0,81
1,55
1,73
0,95
1,43
2,68

0,28
0,88
1,03
0,69
0,41
0,24
0,39
0,30
0,27
1,03

3,00
3,37
8,83
3,90
2,60
2,14
4,08
3,40
2,71
6,08

66,76
48,98
57,47
57,67
64,04
71,61
62,57
67,24
54,50
49,27

1,90
6,78
9,72
5,16
5,76
8,83
11,88
6,62
3,48
3,69

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,25
1,85
4,50
4,35
4,24
1,34

0,62
0,44
0,75
3,14
0,57
0,49

13,87
7,32
7,58
22,61
7,70
5,16

52,00
62,72
61,95
40,07
57,81
72,31

3,51
2,74
8,71
5,87
5,29
3,35

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

5,72
1,12
4,86

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

.b
p

s.
g

o.
id

Provinsi

27,58
6,73
8,82

45,61
69,94
52,61

2,17
10,41
14,00

1,66
0,62
0,99
1,31
-

0,52
0,31
0,22
0,29
-

3,70
0,70
1,91
7,04
-

65,55
60,27
47,23
46,83
-

2,49
4,48
3,34
3,49
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,36
1,90
0,95
1,70
2,10
1,02

0,35
0,33
0,24
0,43
0,25
0,30

7,03
5,22
3,24
1,82
6,26
1,36

45,22
43,08
60,44
48,57
41,01
48,16

15,42
7,13
5,78
11,84
20,20
8,81

Maluku
Maluku Utara

1,17
0,74

0,32
0,24

2,18
2,04

67,43
71,37

9,34
12,36

Papua Barat
Papua

1,64
1,94

1,25
0,38

2,14
1,11

62,17
36,87

6,36
5,42

Indonesia

2,82

0,57

6,83

59,62

5,73

ht

tp
://
w

w
w

0,98
0,23
0,99

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

70

Profil Statistik Kesehatan 2015

Lanjutan Tabel 2.17.3

Pil KB

Kondom/
karet KB

Intravag

Kondom
wanita

Cara
Tradisional

Jumlah

(1)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

24,62
26,87
16,65
27,80
24,80
13,32
15,66
19,78
35,00
32,56

0,99
1,82
1,87
1,26
0,62
0,74
2,05
0,58
0,92
1,59

0,04
0,01
0,03
0,03
0,08
0,08
0,12
0,30

0,12
0,09
0,14
0,07
0,05
0,11
0,06
0,03

1,39
4,82
1,58
1,71
0,88
1,52
1,45
1,14
1,49
2,77

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

22,50
23,80
14,14
13,19
22,20
15,66

1,46
0,61
0,96
4,19
0,65
0,66

0,12
0,05
0,02
0,08
0,01
0,03

0,16
0,03
0,05
0,27
0,05
0,01

2,50
0,43
1,35
6,23
1,47
0,98

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

13,91
10,60
11,40

1,76
0,39
0,25

0,11
0,04

0,19
0,04
-

1,98
0,53
7,03

100,00
100,00
100,00

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

24,78
32,33
44,48
38,60
-

0,39
0,46
0,81
0,85
-

0,01
0,04
0,00
-

0,05
0,06
0,03
0,17
-

0,86
0,76
0,97
1,43
-

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

27,22
39,17
25,82
31,53
29,10
36,91

0,37
0,27
0,56
0,27
0,21
0,54

0,10
0,10
0,03
0,16
-

0,04
0,03
0,06
-

1,91
2,76
2,90
3,63
0,88
2,90

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

16,10
11,74

0,09
-

0,14
0,08

0,02

3,24
1,40

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

21,09
14,02

0,53
0,47

4,81
39,79

100,00
100,00

Indonesia

21,70

0,85

0,04

0,05

1,79

100,00

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

71

Tabel 2.18.1

Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas di Perkotaan Menurut


Provinsi dan Umur Perkawinan Pertama, 2014

15

16

17-18

19-24

25+

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

53,35
56,13
51,55
52,95
52,58
48,29
49,78
52,32
52,92
51,13

19,64
24,83
27,89
23,47
20,78
20,47
22,35
17,75
17,52
32,56

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

50,03
44,34
46,81
53,97
45,86
49,52

25,14
12,70
16,17
24,69
14,50
16,87

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

5,04
2,44
3,99
4,20
6,05
7,32
6,67
7,81
4,52
3,06

4,22
2,85
3,32
4,40
5,77
5,51
5,56
5,48
5,74
1,95

17,75
13,74
13,25
14,97
14,81
18,42
15,64
16,65
19,29
11,30

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

5,33
11,86
8,50
2,48
11,30
9,61

4,11
7,76
7,67
3,51
8,56
6,65

15,38
23,33
20,85
15,35
19,79
17,34

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

2,71
6,00
2,19

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

.b
p

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

14,45
22,83
12,48

56,29
50,72
50,71

23,67
13,28
32,15

100,00
100,00
100,00

5,21
9,34
11,92
6,88
-

4,83
6,98
8,27
4,40
-

16,03
21,59
21,61
18,60
-

54,67
49,15
43,48
51,46
-

19,26
12,94
14,73
18,66
-

100,00
100,00
100,00
100,00
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,41
7,92
8,50
4,63
4,79
9,36

4,13
5,38
5,88
5,97
4,83
6,92

16,50
17,04
19,79
18,44
18,35
22,64

53,20
48,13
43,07
49,74
48,35
41,61

23,77
21,53
22,75
21,22
23,69
19,47

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

2,58
3,17

2,22
5,30

11,30
17,11

55,33
56,50

28,57
17,91

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

5,37
4,28

4,26
4,95

16,42
16,26

51,67
52,02

22,28
22,48

100,00
100,00

Indonesia

8,51

6,48

19,24

48,05

17,72

100,00

tp
://
w

ht

Catatan:

*)

w
w

2,88
7,16
2,47

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

72

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 2.18.2

Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas di Perdesaan Menurut


Provinsi dan Umur Perkawinan Pertama, 2014

15

16

17-18

19-24

25+

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

8,20
3,28
8,25
9,29
15,00
11,95
12,50
11,28
8,98
6,83

7,10
4,75
7,20
7,66
11,79
10,45
9,55
9,55
10,43
7,43

25,62
19,39
23,32
22,96
29,37
26,94
26,92
26,33
30,18
26,29

46,56
57,58
48,36
48,54
37,66
42,94
42,47
45,40
42,85
49,60

12,52
15,01
12,87
11,55
6,19
7,72
8,56
7,44
7,55
9,86

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

22,31
14,15
4,10
18,96
23,98

14,12
11,51
6,09
14,22
13,92

31,81
28,56
21,35
27,57
29,03

28,71
37,97
51,62
33,61
28,93

3,05
7,81
16,84
5,65
4,13

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,50
6,31
2,19

4,57
8,91
3,75

20,36
26,48
17,05

54,10
48,67
54,79

16,47
9,63
22,21

100,00
100,00
100,00

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

8,74

8,95

28,26

44,01

10,05

12,69
19,05
11,14
-

11,12
12,32
8,13
-

27,59
25,97
26,12
-

40,50
35,67
43,73
-

8,10
6,98
10,88
-

100,00
100,00
100,00
100,00
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

4,19
10,86
12,88
11,41
10,83
12,20

6,44
9,19
9,71
10,17
7,61
11,81

21,26
24,53
22,18
27,02
25,15
26,68

53,11
43,63
41,05
41,57
44,51
39,99

15,00
11,79
14,18
9,82
11,90
9,33

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

4,17
5,00

5,16
7,09

18,23
27,39

53,59
50,62

18,84
9,90

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

8,10
4,62

8,25
6,33

22,92
24,35

44,90
53,64

15,83
11,06

100,00
100,00

Indonesia

13,77

10,76

26,61

40,18

*)

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Catatan:

o.
id

Provinsi

8,67

100,00

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik kesehatan 2015

73

Tabel 2.18.3

Persentase Wanita Berumur 10 Tahun Ke Atas


Umur Perkawinan Pertama, 2014

Menurut Provinsi dan

Provinsi

15

16

17-18

19-24

25+

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

48,42
56,87
49,55
50,18
42,03
44,78
44,61
47,11
47,77
50,88

14,47
19,79
18,49
16,00
10,46
12,11
12,60
9,99
12,42
28,83

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

50,03
38,74
41,87
53,06
39,19
42,79

25,14
9,25
11,50
21,67
9,68
12,70

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

7,33
2,87
6,66
7,39
12,38
10,35
10,79
10,42
6,81
3,68

6,31
3,83
5,75
6,45
10,03
8,75
8,38
8,54
8,14
2,85

23,46
16,64
19,55
19,98
25,11
24,01
23,61
23,93
24,87
13,76

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

5,33
15,61
11,65
3,10
15,47
14,31

4,11
10,04
9,82
4,50
11,64
9,03

15,38
26,37
25,15
17,66
24,02
21,16

3,45
6,18
2,19

3,58
8,20
3,52

16,89
24,99
16,23

55,38
49,51
54,06

20,69
11,12
23,99

100,00
100,00
100,00

s.
g

.b
p

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara *)

7,70
11,57
16,14
8,52
-

7,74
9,74
10,66
5,83
-

24,68
25,59
24,19
21,48
-

47,13
43,38
38,86
48,50
-

12,75
9,71
10,15
15,68
-

100,00
100,00
100,00
100,00
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

3,41
10,19
11,37
9,65
8,81
11,58

5,42
8,31
8,39
9,08
6,68
10,74

19,16
22,81
21,35
24,79
22,87
25,80

53,15
44,66
41,75
43,70
45,79
40,34

18,86
14,03
17,14
12,79
15,84
11,54

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Maluku
Maluku Utara

3,57
4,51

4,05
6,61

15,61
24,62

54,25
52,20

22,52
12,06

100,00
100,00

Papua Barat
Papua

7,26
4,54

7,02
6,00

20,92
22,43

46,99
53,26

17,82
13,77

100,00
100,00

Indonesia

11,21

8,68

23,03

44,01

13,07

100,00

ht

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

74

Profil Statistik Kesehatan 2015

KESEHATAN BALITA
Setiap anak berhak memperoleh kehidupan yang sebaik-baiknya karena

pembentukan

anak

dimulai

sejak

bayi

dan

merupakan

kunci

kesuksesan

pembangunan manusia. Dalam proses perkembangannya, anak memerlukan pola


asuh yang baik dari orang tuanya untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan
kondisi fisik dan mental yang baik. Perkembangan anak yang optimal setelah
melewati masa kritis saat usia di bawah lima tahun (Balita). Dalam usia ini otak anak

id

mampu menyerap semua informasi yang diberikan sehingga dapat membentuk anak

.g
o.

cerdas. Sebaliknya jika tidak memperoleh pola asuh yang baik dan benar maka anak
akan mudah terjangkit berbagai penyakit dan kekurangan gizi yang akan memberi

.b
ps

pengaruh negatif pada hidupnya.

Optimalisasi tumbuh kembang anak di usia balita sangat dipengaruhi oleh


kesehatannya. Pentingnya kesehatan anak Indonesia telah menjadi perhatian

pemerintah. Hal ini terbukti dengan beragamnya program pemerintah seperti

pencanangan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif (UU Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 128

tentang kesehatan) untuk bayi 0-6 bulan, gerakan nasional percepatan gizi (Perpres
(IDL).

tp
://

RI Nomor 42 tahun 2013) melalui Puskesmas, dan program Imunisasi Dasar Lengkap

Bab ini akan membahas kesehatan balita yang terdiri dari status kesehatan,

3.1

ht

upaya kesehatan, penolong kelahiran, imunisasi, dan pemberian ASI pada balita.
Status Kesehatan
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah keadaan fisik,
mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap, bukan hanya sekedar tidak
mengidap penyakit atau kelemahan. Seorang anak/balita dapat dikatakan sehat bila
mengikuti pola perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai dengan umurnya.
Pengukuran status kesehatan balita dapat dilakukan dengan keluhan
kesehatan yang dialami selama sebulan terakhir. Jenis keluhan dibagi menjadi
beberapa penyakit yang sering dialami oleh balita seperti panas, batuk, pilek, asma,
diare, sakit kepala, dan sakit gigi.

Profil Statistik Kesehatan 2015

75

Pada tahun 2014, persentase balita di Indonesia yang mengalami keluhan


kesehatan selama sebulan terakhir adalah 39,67 persen, dengan persentase daerah
perkotaan sebesar 39,95 persen dan 39,40 persen di daerah perdesaan (Gambar
3.1). Persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan menurun pada tahun
2012 (41,18 persen) menjadi 39,26 persen di tahun 2013 kemudian meningkat pada
tahun 2014.
Tabel 3.7 memperlihatkan provinsi dengan persentase terbesar balita yang
mengalami keluhan kesehatan selama sebulan terakhir adalah provinsi D.I
Yogyakarta (52,85 persen), Nusa Tenggara Barat (48,88 persen), dan Bali (48,20
persen). Sedangkan provinsi dengan persentase terkecil balita yang mengalami

id

keluhan kesehatan selama sebulan terakhir adalah Provinsi Maluku Utara (23,50

.g
o.

persen), Maluku (27,60 persen), dan Jambi (30,53 persen).

.b
ps

42,38

40,02

39,40
39,11

39,67
39,26

tp
://

39,95
39,4

41,18

ht

Perkotaan

2012

Perdesaan

2013

Perkotaan+Perdesaan

2014

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012-2014


Gambar 3.1

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014

Gambar 3.2 memperlihatkan keluhan kesehatan yang paling sering dialami


oleh balita di tahun 2014. Pada tahun 2014, pilek (66,62 persen), batuk (63,76
persen) dan panas (62,52 persen) merupakan penyakit yang paling sering dialami
balita baik di perkotaan maupun di perdesaan. Sedangkan sakit gigi merupakan
keluhan kesehatan yang paling jarang dialami oleh balita (1,16 persen). Pada tahun

76

Profil Statistik Kesehatan 2015

2014 provinsi dengan persentase tertinggi balita yang mengalami pilek adalah
Provinsi D.I Yogyakarta (76,13 persen). Provinsi dengan persentase tertinggi balita
yang mengalami batuk adalah DKI Jakarta (72,54 persen), dan provinsi dengan
persentase tertinggi balita yang mengalami panas adalah Gorontalo ( 82,62 persen)
(Tabel 3.8.3)

12,41

Lainnya

Sakit Gigi

1,16

Sakit Kepala Berulang

1,60
7,54

Diare/Buang-buang air

id

1,92

Asma/Napas Sesak/Cepat

.g
o.

Pilek
Batuk

0,00

Upaya Kesehatan

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

tp
://

3.2

62,52

10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014


Gambar 3.2

63,76

.b
ps

Panas

66,62

Pada saat balita mengalami keluhan kesehatan, biasanya balita akan


mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari dan tumbuh kembangnya. Orang

ht

tua akan berupaya untuk menyembuhkan keluhan kesehatan tersebut. Upaya


tersebut dapat berupa tindakan mengobati sendiri keluhan kesehatan yang diderita,
berobat jalan, atau rawat inap.
3.2.1

Berobat Sendiri
Berobat merupakan upaya kesehatan yang diambil oleh seseorang ketika

terjadi ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Perilaku pengobatan umumnya dimulai


dengan pengobatan sendiri. Jika belum sembuh akan dilanjutkan dengan pengobatan
yang dibantu dengan tenaga kesehatan. Tindakan berobat sendiri meliputi minum
obat yang dibeli di warung atau apotek tanpa resep dokter, minum jamu, kerokan,
pijit dan, lain sebagainya.

Profil Statistik Kesehatan 2015

77

Pada tahun 2014 persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan dan
mengobati sendiri sakitnya selama sebulan terakhir sebesar 47,48 persen. Jika dilihat
polanya terlihat bahwa balita yang mengobati sendiri keluhan kesehatannya
berkurang dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Menurut tipe daerah, tidak terlihat
perbedaan persentase yang signifikan antara daerah perkotaan dan daerah
perdesaan (46,88 persen dan 48,06 persen).
Tabel 3.1 Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan Mengobati
Sendiri Keluhan Kesehatannya dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe
Daerah, Tahun 2012-2014
2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

49,56

46,88

50,98

48,06

50,27

47,48

Perdesaan

54,58

Perkotaan+Perdesaan

56,34

.g
o.

58,05

.b
ps

Perkotaan

id

Tipe Daerah

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Tabel 3.9 memperlihatkan provinsi dengan persentase tertinggi balita yang

mengobati sendiri keluhan kesehatannya yaitu Maluku (69,55 persen), Kalimantan

Selatan (69,21 persen), dan Maluku Utara (64,08 persen). Sedangkan provinsi

tp
://

dengan persentase terkecil balita yang mengobati sendiri keluhan kesehatannya


adalah provinsi Bali (35,34 persen), Sulawesi Utara (35,90 persen), dan Jawa Tengah

3.2.2

ht

(36,35 persen).

Berobat Jalan
Berobat jalan merupakan upaya seseorang yang mengalami keluhan

kesehatan untuk memeriksakan atau mengatasi keluhan kesehatannya dengan


mendatangi tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap.
Berobat jalan dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit
pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas, praktek tenaga kesehatan (Nakes), dan
praktek pengobatan tradisional (Batra).
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa selama tahun 2012-2014 persentase balita
yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan semakin menurun, dari 60,81
persen di tahun 2013 menjadi 64,66 persen di tahun 2014 . Upaya berobat jalan
78

Profil Statistik Kesehatan 2015

cenderung berbeda diantara daerah perkotaan dan perdesaan di tahun 2014 yaitu
sebesar 66,17 persen di perkotaan dan 63,17 persen di perdesaan.
Tabel 3.2

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan Berobat


Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, Tahun 20122014
2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Perkotaan

60,63

66,39

66,17

Perdesaan

60,45

63,26

63,17

Perkotaan+Perdesaan

60,55

64,81

64,66

id

Tipe Daerah

.g
o.

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa provinsi dengan persentase tertinggi balita

.b
ps

yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan selama sebulan terakhir
adalah Provinsi Bali (79,15 persen), Jawa Tengah (72,42 persen), dan DKI Jakarta
(71,06 persen). Sedangkan provinsi dengan persentase terkecil balita yang

mempunyai keluhan kesehatan dan berobat jalan adalah Maluku (41,81 persen),

Rawat Inap

tp
://

3.2.3

Kalimantan Selatan (45,44 persen), dan Sulawesi Tenggara (47,19 persen).

Rawat inap biasanya dilakukan oleh orang tua balita bila pengobatan sendiri
atau rawat jalan tidak berhasil menyembuhkan penyakit yang diderita balita.

ht

Sehingga persentase rawat inap relatif lebih kecil dibandingkan dengan mengobati
sendiri atau rawat jalan. Rawat inap dapat dilakukan di rumah sakit pemerintah,
rumah sakit swasta, puskesmas, praktek tenaga kesehatan (Nakes), dan praktek
pengobatan tradisional (Batra).
Persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan dan melakukan rawat
inap selama sebulan terakhir pada tahun 2012-2014 tidak menunjukan kenaikkan
yang signifikan. Pada tahun 2012 sebesar 2,49 persen, tahun 2013 sebesar 2,87
persen, dan tahun 2014 sebesar 2,86 persen. Pada tahun 2014 persentase balita
yang rawat inap lebih tinggi di perkotaan (3,47 persen) dibandingkan dengan di
perdesaan (2,28 persen).

Profil Statistik Kesehatan 2015

79

Provinsi dengan persentase tertinggi balita yang mengalami keluhan


kesehatan dan rawat inap adalah Provinsi Bali (5,40 persen), Jawa Tengah (4,56
persen), dan Jawa Timur (4,17 persen). Sedangkan provinsi dengan persentase
terkecil Balita yang mengalami keluhan kesehatan dan rawat inap adalah Jambi (0,75
persen), Maluku (0,78 persen), dan Sulawesi Tenggara (1,01 persen) (Tabel 3.11).
Tabel 3.3

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan Rawat


Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014
2013

2014

(2)

(3)

(4)

Perkotaan

3,01

3,6

Perdesaan

1,98

2,16

Perkotaan+Perdesaan

2,49

2,87

3,47
2,28
2,86

.b
ps

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

id

2012

.g
o.

Tipe Daerah
(1)

Berdasarkan jenis fasilitas kesehatan pada tahun 2014, persentase tertinggi

balita mengalami rawat inap di rumah sakit, baik di rumah sakit pemerintah (38,95

persen) maupun rumah sakit swasta (39,24 persen) serta balita yang rawat inap di

puskesmas (13,66 persen). Jika dilihat menurut tipe daerah (Tabel 3.12.1 dan
3.12.2), terdapat kecenderungan penggunaan fasilitas kesehatan untuk rawat inap

tp
://

oleh balita. Persentase balita yang menggunakan puskesmas di perdesaan (23,49


persen) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan (7,02 persen).

ht

Tabel 3.12.3 memperlihatkan persentase tertinggi balita yang mengalami


keluhan kesehatan dan pernah rawat inap di rumah sakit pemerintah yaitu Provinsi
Papua Barat (78,83 persen), Sulawesi Tenggara (74,35 persen), dan Kalimantan
Tengah (73,26 persen). Sementara provinsi dengan persentase tertinggi balita yang
mengalami keluhan kesehatan dan pernah rawat inap di rumah sakit swasta adalah
DKI Jakarta (63,35 persen), Kepulauan Riau (57,24 persen), dan D.I Yogyakarta
(51,79 persen). Selain itu tiga provinsi dengan persentase tertinggi balita yang
mengalami keluhan kesehatan dan pernah rawat inap di puskesmas adalah Nusa
Tenggara Barat (40,26 persen), Sulawesi Selatan (30,13 persen), dan Nusa tenggara
Timur (29,50 persen).

80

Profil Statistik Kesehatan 2015

Lainnya

1,44

Praktek Batra

0,61
8,24

Praktek Tenaga Kesehatan

13,66

Puskesmas

39,24

Rumah Sakit Pemerintah

38,95

id

Rumah Sakit Swasta

.g
o.

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00


Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

Penolong Kelahiran

3.3

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan Rawat


Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan,
2014

.b
ps

Gambar 3.3

Pemilihan penolong persalinan merupakan upaya untuk mengurangi risiko

kematian ibu dan bayi. Hal ini disebabkan karena kematian ibu terbesar adalah pada
kondisi pra persalinan. Sedangkan penyebab kematian bayi tertinggi adalah saat

tp
://

neonatal. Oleh karena itu kematian ibu dan bayi dapat dicegah dengan penolong
persalinan yang kompeten dan fasilitas kesehatan yang memadai. Dalam Susenas,

ht

penolong persalinan dibedakan menjadi tenaga kesehatan dan non kesehatan.


Penolong persalinan yang dikumpulkan dalam susenas terdiri dari dua orang yaitu
penolong kelahiran pertama dan terakhir. Hal ini disebabkan tidak selamanya
kelahiran dapat ditolong hanya oleh satu orang, misalnya ibu yang melahirkan
ditolong oleh bidan, namun karena bidan tidak berani menggambil tindakan medis
atau karena alat yang ada tidak memadai sehingga ibu tersebut dirujuk ke dokter.
Pada tahun 2014, persentase tertinggi penolong kelahiran adalah bidan
(65,64 persen), dokter (20,95 persen), dan dukun (11,78 persen). Bidan merupakan
penolong kelahiran terbanyak baik di perkotaan (63,83 persen) maupun di perdesaan
(67,40 persen). Sementara penolong kelahiran oleh dokter lebih banyak di perkotaan
(29,49 persen) dibandingkan dengan di perdesaan (12,65 persen). Sedangkan

Profil Statistik Kesehatan 2015

81

kelahiran yang ditolong oleh dukun lebih banyak di perdesaan (17,48 persen)
dibandingkan di perkotaan (5,90 persen) (Tabel 3.13.1 dan Tabel 3.13.2).

0,11

Lainnya

1,03

Famili /Keluarga

11,78

Dukun
0,50

Tenaga Paramedis Lain

65,64
20,95

Dokter

10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

.g
o.

0,00

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, 2014

.b
ps

Gambar 3.4

id

Bidan

Tiga provinsi dengan persentase tertinggi balita yang penolong kelahirannya


Sementara itu tiga provinsi dengan persentase tertinggi

Jakarta (41,97 persen).

dokter adalah provinsi Bali (45,08 persen), Kepulauan Riau (44,31 persen), dan DKI

balita yang penolong kelahirannya bidan adalah provinsi Aceh (77,74 persen), Nusa
Tenggara Barat (77,32 persen), dan Lampung (75,66 persen). Sedangkan tiga

tp
://

provinsi dengan persentase tertinggi balita yang penolong kelahirannya dukun adalah
provinsi Sulawesi Tenggara (32,66 persen), Maluku Utara (37,82 persen) dan Maluku

3.4

ht

(41,92 persen)

Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pemberian kekebalan tubuh balita terhadap suatu


penyakit dengan cara memasukkan/meneteskan vaksin ke dalam tubuh sehingga
balita memiliki daya tahan terhadap suatu jenis penyakit yang sedang mewabah.
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk,
khususnya balita agar menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Perhatian pemerintah
terhadap kesehatan balita melalui imunisasi dapat dilihat dari pemberian Lima
Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) di puskesmas yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT serta
campak sebelum usia 1 tahun.

82

Profil Statistik Kesehatan 2015

Kepedulian orang tua di Indonesia mengenai pentingnya imunisasi bagi anak


khususnya balita dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase
pemberian imunisasi pada balita yang sudah relatif tinggi. Balita yang pernah
diimunisasi adalah balita yang pernah sekali saja mendapat imunisasi (apapun jenis
imunisasinya). Pada tahun 2014, persentase balita yang pernah diberi imunisasi
sebesar 95,47 persen meningkat dari tahun 2012 dan 2013 sebesar 95,18 persen dan
95,07 persen.
Berdasarkan tipe daerah tahun 2014, persentase pemberian imunisasi pada
balita di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan (Tabel 3.4). Balita
di perkotaan yang pernah diberi imuniasasi sebesar 96,91 persen lebih tinggi

Persentase Balita yang Pernah Imunisasi Menurut Tipe Daerah,


2012-2014
2012

2013

2014

(2)

(3)

(4)

96,82

96,45

96,91

93,59

93,75

94,07

95,18

95,07

95,47

.b
ps

Tipe Daerah

.g
o.

Tabel 3.4

id

daripada di perdesaan (94,07 persen).

(1)

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

tp
://

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Provinsi dengan persentase tertinggi balita yang pernah mendapatkan

ht

imunisasi adalah Bali (99,46 persen), DI Yogyakarta (98,84 persen), dan Nusa
Tenggara Barat (98,49 persen). Sedangkan tiga provinsi dengan persentase terendah
balita yang pernah mendapatkan imunisasi adalah provinsi Papua (80,88 persen),
Sulawesi Barat (87,75 persen), dan Kalimantan Barat (90,18 persen) (Tabel 3.14).
Persentase balita yang pernah mendapatkan imunisasi menurut jenisnya
merupakan

indikator

untuk

melihat

keberhasilan

pemerintah

dalam

menyelenggarakan program imunisasi lengkap. Pada tahun 2014 balita yang pernah
mendapatkan imunisasi BCG sebesar 93,59 persen, DPT sebesar 90,71 persen, polio
sebesar 90,84 persen, campak sebesar 78,65 persen, dan imunisasi hepatitis B
sebesar 87,63 persen. Berdasarkan provinsi, persentase balita yang pernah
mendapatkan imunisasi relatif sama(Tabel 3.15.3).

Profil Statistik Kesehatan 2015

83

95,44

93,59

92,59

91,80

90,71

92,57

90,84
89,16

88,88

89,85
80,06

87,63

78,65
85,48
77,28

Perkotaan

Perdesaan

Campak

Hepatitis B

Perkotaan+Perdesaan

.b
ps

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Persentase Balita yang Diberi Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi


dan Tipe Daerah, 2014

Gambar 3.5

Polio

id

DPT

.g
o.

BCG

Tujuan diberikannya imunisasi pada anak adalah agar bayi yang relatif masih

rentan terhadap penyakit dapat terhindar dari penyakit berbahaya, kecacatan atau

kematian. Bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap dalam Susenas 2014 adalah

tp
://

yang mendapatkan lima jenis imunisasi sesuai dengan jumlah yang ditentukan, yaitu
tiga kali imunisasi hepatitis, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi polio, tiga kali
imunisasi DPT dan satu kali imunisasi campak. Pada tahun 2014, persentase anak

ht

berumur 1-4 tahun yang mendapat imunisasi lengkap sebesar 55,72 persen.
Persentase anak berumur 1-4 tahun yang mendapat imunisasi lengkap di perkotaan
dengan di perdesaan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Di perkotaan
anak yang mendapat imunisasi lengkap sebesar 55,69 persen, sedangkan di
perdesaan sebesar 55,74 persen. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak
perempuan yang mendapatkan imunisasi lengkap (56,05 persen) lebih tinggi
dibandingkan balita laki-laki (55,39). Di perkotaan, anak perempuan usia 1-4 tahun
yang mendapatkan imunisasi lengkap (56,38 persen) lebih tinggi dibandingkan anak
laki-laki (55,03 persen). Sedangkan di perdesaan persentase anak perempuan yang
mendapatkan imunisasi lengkap tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
(55,75 persen dan 55,74 persen).

84

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tiga provinsi dengan persentase tertinggi anak yang mendapatkan imunisasi


lengkap adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (68,74 persen), Sulawesi Tenggara
(70,41 persen), dan Bali (73,26 persen). Sedangkan yang terendah adalah provinsi
Kalimantan Barat (43,75 persen), Banten (36,63 persen), dan Papua (29,86 persen).
56,38
56,05
55,75 55,74 55,74

55,69

55,72

55,39

Perdesaan

.b
ps

Perkotaan

.g
o.

id

55,03

Perempuan

Persentase Anak Usia 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi Lengkap


Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2014

3.5

Gambar 3.6

tp
://

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Laki-Laki +Perempuan

Laki-Laki

Perkotaan+Perdesaan

Pemberian ASI

ht

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama terbaik bagi bayi karena
mengandung zat-zat yang tidak terkandung pada makanan lain. ASI mengandung zat
yang dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh bayi serta meningkatkan
kecerdasan bayi. WHO menekankan pentingnya pemberian ASI pada bayi melalui
standar pertumbuhan anak yang mengharuskan pemberian ASI saja selama 6 bulan
pertama setelah bayi lahir dan diberi makanan pendamping ASI serta tetap disusui
sampai usian 2 tahun.
Persentase pemberian ASI di Indonesia relatif cukup tinggi, pada tahun 2014
pemberian ASI sudah mencapai 94,20 persen. Pemberian ASI pada tahun 2014
mengalami penurunan dari tahun 2012 (94,64 persen)ke tahun 2013 (94,47 persen),
dimana penurunan ini terjadi baik di daerah perdesaan (95,76 persen) maupun di
perkotaan (93,13 persen). Menurut tipe daerah, persentase balita yang pernah diberi
Profil Statistik Kesehatan 2015

85

ASI di perdesaan (95,44 persen) lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan


(92,92 persen)
Tabel 3.5

Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Tipe Daerah,


2012-2014
2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

Perkotaan

93,13

93,13

92,92

Perdesaan

96,12

95,76

95,44

Perkotaan+Perdesaan

94,64

94,47

94,20

id

Tipe Daerah

.g
o.

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Pada tahun 2014, tiga provinsi dengan persentase tertinggi balita yang

.b
ps

pernah diberi ASI adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (98,51 persen), Nusa
Tenggara Timur (97,59 persen), dan Sumatera Barat (97,43 persen).

Sedangkan

tiga provinsi dengan persentase terendah balita yang pernah diberi ASI adalah

provinsi Kepulauan Riau (86,66 persen), Kepulauan Bangka Belitung (88,34

persen),dan Papua Barat (88,43 persen) (Gambar 3.7).

Pemberian ASI mempengaruhi perkembangan kognitif dan kecerdasan anak.

tp
://

Semakin lama pemberian ASI semakin cerdas seorang anak karena ASI merupakan
makanan yang kaya nutrisi. ASI diberikan secara eksklusif pada bayi selama enam
bulan pertama kehidupannya dan diteruskan sampai usia 2 tahun dengan diberikan

ht

makanan pendamping. Di Indonesia, persentase anak usia 2-4 tahun yang


mendapatkan ASI kurang dari 6 bulan relatif tinggi, yaitu mencapai 51,62 persen.
Sedangkan persentase anak yang hanya ASI saja sampai umur 6 bulan mencapai
38,09 persen. Sementara itu, anak yang diberi ASI saja lebih dari 6 bulan cenderung
lebih kecil (10,30 persen), karena saat usia tersebut umumnya balita sudah
mendapatkan makanan pendamping. Dilihat menurut tipe daerah, persentase anak
anak usia 2-4 tahun yang mendapat ASI saja selama 6 bulan lebih tinggi di daerah
perkotaan (40,33 persen) dibandingkan dengan di perdesaan (35,97 persen).

86

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 3.6

Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI Saja
Menurut Lama Pemberian ASI dan Tipe Daerah, Tahun 2014

Tipe Daerah

<6 Bulan

6 Bulan

>6 Bulan

(1)

(2)

(3)

(4)

Perkotaan

50,54

40,33

9,12

Perdesaan

52,63

35,97

11,40

Perkotaan+Perdesaan

51,62

38,09

10,30

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Pada Tabel 3.17.3 menunjukkan tiga provinsi dengan persentase tertinggi

id

anak usia 2-4 yang hanya diberi ASI saja selama enam bulan adalah provinsi

.g
o.

Sulawesi Selatan (52,90 persen), Nusa Tenggara Timur (57,03 persen), dan Nusa
Tenggara Barat (63,79). Sedangkan tiga provinsi dengan persentase tertinggi anak

.b
ps

usia 2-4 yang hanya diberi ASI saja selama kurang dari enam bulan adalah provinsi
Jawa Tengah (60,62 persen), Sulawesi Tengah (60,67 persen), dan Gorontalo (70,88

ht

tp
://

persen).

Profil Statistik Kesehatan 2015

87

98,51

Nusa Tenggara Barat

97,59

Nusa Tenggara Timur


Sumatera Barat

97,43

DI Yogyakarta

97,24
96,28

Bengkulu

95,79

Aceh
Sulawesi Barat

95,75

Jawa Tengah

95,68

Jambi

95,41

Lampung

95,35
95,12

Jawa Barat

95,04

id

Maluku Utara

94,88

DKI Jakarta

94,28

.g
o.

Kalimantan Selatan
Indonesia

94,01

.b
ps

Sulawesi Selatan
Maluku
Banten
Sumatera Selatan
Jawa Timur

93,21
93,14
93,10
92,71

92,39
92,22
92,09

tp
://

Sumatera Utara

93,47

Riau
Gorontalo

93,72

Bali

Kalimantan Tengah

94,20

94,14

Sulawesi Tenggara

91,60

Papua

91,56

Sulawesi Tengah

91,40

ht

Kalimantan Barat

91,20

Kalimantan Timur
88,92

Sulawesi Utara
Papua Barat

88,43

Kepulauan Bangka Belitung

88,34
86,66

Kepulauan Riau
80,00

82,00

84,00

86,00

88,00

90,00

92,00

94,00

96,00

98,00 100,00

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014


Gambar 3.7 Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Provinsi, 2014

88

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 3.7

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

37,86
35,79
38,54
36,41
28,41
43,03
44,68
31,40
38,01
33,85

42,92
30,95
38,82
34,83
31,45
35,18
42,65
38,89
36,86
37,47

41,53
33,21
38,71
35,44
30,53
37,98
43,26
37,04
37,42
34,33

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

44,08
37,99
46,01
53,44
41,80
39,31

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

41,64
50,61
40,10

.g
o.

id

Provinsi

44,08
38,47
43,98
52,85
41,88
39,89

59,33
47,58
44,75

48,20
48,88
43,89

35,84
36,35
43,71
35,21
-

37,07
39,57
45,41
33,40
-

36,70
38,40
44,70
34,51
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

33,00
35,96
32,89
36,27
54,78
44,23

38,39
38,73
34,74
38,57
44,37
44,21

36,02

Maluku
Maluku Utara

28,70
22,86

26,99
23,73

27,60
23,50

Papua Barat
Papua

42,55
28,18

33,35
33,19

36,26
31,73

Indonesia

39,95

39,40

39,67

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

39,41
42,30
51,74
41,95
41,06

38,06
34,07
37,96
48,06
44,21

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

89

Tabel
3 3.8.1

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014
Asma/ Diare/
Napas BuangSesak/ buang
Cepat
air

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

77,13
65,58
70,85
67,59
61,48
48,33
52,71
49,42
50,52
65,44

58,85
67,16
64,40
73,43
65,32
65,42
70,35
63,22
64,50
70,71

64,01
61,75
64,74
72,33
69,07
66,52
69,56
68,16
73,83
68,59

0,63
0,73
1,51
2,55
2,03
1,15
0,33
0,42
1,53
1,12

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

51,08
58,80
60,30
57,29
60,32
65,45

72,54
59,36
69,89
68,11
70,42
71,34

73,29
63,94
73,49
74,32
72,26
71,54

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

67,04
73,27
54,50

64,93
65,34
69,26

54,21
61,87
56,46
77,13
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Sakit
Sakit Lain
Kepala
Gigi nya
Berulang

(6)

(7)

(8)

(9)

1,37
0,91
1,01
1,54
1,10
0,83
0,43
1,80
0,24

1,79
1,42
0,60
0,53
0,17
0,44
1,94
1,54
1,06

7,98
8,66
7,78
8,78
7,16
16,33
12,84
14,49
13,96
10,03

1,05
1,92
1,62
3,54
1,59
0,98

6,38
7,43
7,68
3,23
6,74
5,88

1,75
0,72
2,26
0,75
0,73
1,29

0,65
1,33
1,43
1,14
1,46
1,56

8,78
13,55
13,91
11,76
9,83
10,50

66,11
71,10
78,16

3,91
2,85
0,87

8,14
12,37
6,91

3,03
1,68
1,49

0,71
0,92
0,02

11,17
15,37
11,28

60,34
65,58
70,39
58,85
-

61,32
63,14
70,83
64,01
-

1,25
0,73
0,75
0,63
-

8,83
8,56
5,73
3,88
-

0,77
1,26
1,69
1,37
-

0,75
1,40
2,16
1,79
-

9,44
7,73
14,40
7,98
-

65,89
67,59
60,65
65,08
82,45
65,06

56,90
51,21
52,91
58,60
55,56
37,69

59,96
54,64
57,86
55,74
48,21
52,59

1,11
0,61
3,80
3,18
2,66
0,49

7,81
5,45
5,35
4,53
12,74
7,35

1,05
1,72
0,45
0,94
2,19
-

3,28
4,01
0,77
0,49
4,79
-

10,70
10,97
13,96
11,14
13,05
17,46

Maluku
Maluku Utara

53,28
77,13

62,10
56,87

57,02
47,66

1,18
0,50

2,14
3,44

0,39
-

12,78
10,91

Papua Barat
Papua

53,93
52,92

71,81
66,14

74,15
72,08

0,61
0,94

10,11
3,25

2,28
5,98

1,81
0,50

14,17
12,94

Indonesia

60,10

65,96

68,40

1,64

6,83

1,19

1,23

11,72

.g
o.

.b
ps

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

id

3,88
7,33
6,40
6,56
4,13
7,73
3,78
4,71
5,11
1,54

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

90

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 3.8.2

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014
Asma/
Napas
Pilek
Sesak/
Cepat

Diare/
Buang
-buang
air

Provinsi

Panas

Batuk

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

81,14
67,77
69,02
65,69
57,97
55,01
58,36
59,90
52,34
76,64

59,94
61,49
58,06
59,76
63,93
59,23
60,06
65,63
59,15
50,56

59,95
62,17
60,64
61,83
65,13
65,07
71,99
69,64
74,98
50,10

2,07
0,67
2,69
1,45
0,89
2,90
2,67
1,78
1,48
1,84

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

63,02
65,37
56,12
65,24
66,78

54,19
67,28
68,80
68,17
54,35

61,67
71,61
79,66
68,80
62,91

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

73,17
71,58
64,52

62,52
69,18
68,23

58,29
67,15
61,33
47,63

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Sakit
Sakit
Kepala
Gigi
Berulang

Lain
nya

(8)

8,78
9,18
10,90
7,23
8,14
9,81
9,06
5,51
5,26
2,23

3,14
2,33
1,70
1,24
0,82
0,35
1,38
2,91
1,29
-

1,30
1,36
1,69
1,01
0,63
1,45
1,68
0,84
0,24
4,72

10,95
8,28
9,70
9,72
9,64
13,64
12,99
12,88
10,12
9,81

2,72
0,94
3,51
2,01
1,34

9,96
6,46
4,11
6,52
5,82

0,85
3,71
0,57
1,23
1,01

1,73
0,97
0,56
-

14,44
14,68
10,81
12,36
18,64

66,38
68,47
67,98

5,87
2,57
2,60

7,53
13,84
13,65

3,69
1,08
4,10

0,42
2,21
0,97

13,67
16,09
15,61

54,00
67,13
63,64
52,21
-

65,67
65,99
69,34
62,55
-

3,96
3,67
2,90
1,95
-

10,29
11,87
5,11
7,30
-

1,41
1,99
1,18
1,73
-

1,26
1,15
1,06
0,22
-

13,04
9,49
10,66
16,26
-

72,32
68,60
64,54
73,48
84,40
63,18

57,98
56,12
46,84
52,88
58,75
55,15

53,65
54,37
50,18
52,62
49,72
55,19

1,83
5,41
2,43
3,85
2,87
2,39

6,14
6,83
7,33
7,39
8,97
11,00

1,56
2,25
2,46
1,65
2,65
2,52

2,02
1,59
0,91
1,33
2,08
1,21

12,22
13,28
15,00
8,73
13,17
12,81

Maluku
Maluku Utara

69,02
71,89

62,16
52,13

52,57
39,99

1,82
2,65

6,34
7,90

1,30
2,66

0,31
0,70

10,50
12,25

Papua Barat
Papua

54,38
51,48

62,17
65,92

60,21
68,38

1,41
2,61

9,46
12,36

0,73
1,93

0,40
0,92

11,53
13,18

Indonesia

64,90 61,59

64,87

2,20

8,24

2,00

1,09

13,08

.g
o.

.b
ps

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

id

(7)

(9)

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

91

Tabel 3.8.3

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan,
2014

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
Napas
Sesak/
Cepat

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

80,14
66,67
69,71
66,45
58,96
52,31
56,62
57,70
51,44
67,07

59,67
64,34
60,45
65,19
64,32
61,73
63,25
65,12
61,79
67,78

60,97
61,96
62,19
66,00
66,25
65,65
71,24
69,33
74,42
65,90

1,71
0,70
2,24
1,89
1,21
2,20
1,94
1,50
1,51
1,22

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

51,08
60,26
62,97
56,89
62,86
65,90

72,54
57,57
68,51
68,35
69,26
65,52

73,29
63,16
72,50
76,13
70,47
68,58

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

69,84
72,32
62,84

63,83
67,48
68,41

57,09

Diare/
Buangbuang
air
(6)

Sakit
Sakit
Kepala
Gigi
Berulang

Lain
nya

(8)

(9)

7,56
8,25
9,20
6,96
7,01
8,97
7,42
5,34
5,19
1,64

2,70
1,62
1,44
1,36
0,90
0,21
1,21
2,39
1,54
0,21

1,42
1,39
1,27
0,82
0,50
1,04
1,16
1,07
0,88
1,60

10,21
8,47
8,97
9,35
8,94
14,73
12,95
13,22
12,01
10,00

1,05
2,20
1,26
3,53
1,81
1,10

6,38
8,31
7,04
3,53
6,63
5,86

1,75
0,77
3,02
0,69
0,99
1,19

0,65
1,47
1,18
0,75
1,00
1,03

8,78
13,86
14,32
11,44
11,14
13,29

66,24
69,63
69,69

4,80
2,69
2,31

7,86
13,19
12,52

3,33
1,34
3,66

0,58
1,64
0,81

12,32
15,77
14,88

55,86

64,39

3,16

9,86

1,22

1,11

11,98

65,33
59,33
50,74
-

66,60
66,40
57,42
-

65,01
69,95
67,95
-

2,66
2,02
1,84
-

10,73
5,36
5,37
-

1,74
1,39
0,83
-

1,24
1,51
0,42
-

8,88
12,19
11,97
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

69,73
68,37
63,19
71,38
83,62
63,59

57,55
55,00
48,95
54,32
57,46
51,36

56,19
54,43
52,84
53,40
49,11
54,63

1,54
4,31
2,91
3,68
2,78
1,98

6,81
6,52
6,64
6,67
10,49
10,21

1,36
2,13
1,76
1,47
2,46
1,98

2,53
2,14
0,86
1,12
3,17
0,95

11,60
12,75
14,64
9,33
13,12
13,82

Maluku
Maluku Utara

63,18
73,26

62,14
53,37

54,22
41,99

1,58
2,09

4,78
6,73

0,96
1,96

0,19
0,52

11,35
11,90

Papua Barat
Papua

54,22
51,86

65,74
65,98

65,38
69,34

1,11
2,18

9,70
10,00

1,31
2,98

0,92
0,81

12,51
13,12

Indonesia

62,52

63,76

66,62

1,92

7,54

1,60

1,16

12,41

.g
o.

.b
ps

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

id

(7)

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

92

Profil Statistik Kesehatan 2015

3.9

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan
Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

49,09
59,05
42,55
55,27
63,34
54,22
44,49
44,65
43,95
40,21

49,70
56,40
41,68
51,85
58,93
52,30
44,55
44,46
48,54
46,09

51,55
53,78
40,24
46,68
47,77
49,47
44,68
43,77
53,27
47,09

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

46,29
50,73
37,83
47,51
43,10
43,50

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

37,41

.g
o.

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

id

Provinsi

57,20
35,02
34,12
39,35
56,72

46,29
52,98
36,35
42,98
41,17
48,03

32,88

35,34

56,34
40,25

54,71
38,57

55,43
38,85

54,56

.b
ps

Tabel

50,14

60,78
68,74
53,15
-

61,85
69,21
52,29
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

36,07
65,40
45,89
51,71
49,35
43,26

35,79
60,14
51,09
61,91
62,61
49,19

35,90
61,35
49,29
59,35
57,25
47,90

Maluku
Maluku Utara

67,17
54,94

70,96
67,32

69,55
64,08

Papua Barat
Papua

51,24
44,03

43,92
50,75

46,63
49,01

48,06

47,48

ht

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

48,31

63,89
69,90
51,78
-

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Indonesia

46,88

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

93

Tabel 3.10

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

65,49
53,37
72,48
60,96
67,46
62,60
62,43
64,65
65,62
61,04

65,50
50,28
68,60
54,37
48,62
59,87
65,30
67,44
75,57
73,55

65,50
51,84
70,06
56,99
53,96
60,97
64,41
66,85
70,67
62,86

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

71,06
67,95
70,84
53,94
68,68
68,92

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

75,50
59,51
63,71

71,06
65,88
72,42
58,64
69,62
67,44

83,50
58,78
66,22

79,15
59,10
65,80

63,47
56,37
44,13
66,12
-

57,74
50,30
46,34
62,04
-

59,42
52,39
45,44
64,60
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

65,48
49,56
59,95
49,44
64,25
60,05

69,15
51,76
56,33
46,43
53,67
44,44

67,67
51,25
57,58
47,19
57,94
47,83

Maluku
Maluku Utara

56,01
61,42

33,44
47,07

41,81
50,82

Papua Barat
Papua

55,94
60,45

56,62
43,54

56,37
47,92

Indonesia

66,17

63,17

64,66

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

61,99
73,85
67,83
70,51
64,59

.g
o.

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

94

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.11

Persentase Balita yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2,21
1,94
4,36
1,67
0,72
4,72
3,79
2,07
2,89
3,35

1,12
0,65
1,07
1,64
0,77
1,47
1,29
1,80
2,00
0,71

1,42
1,25
2,32
1,65
0,75
2,63
2,04
1,86
2,44
3,00

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,92
2,51
5,49
4,56
4,43
2,30

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,44
4,33
5,31

3,92
2,28
4,56
3,78
4,17
1,99

7,03
3,26
2,75

5,40
3,72
3,22

3,42

1,71

2,22

2,27
3,07
3,93
-

1,98
1,76
2,45
-

2,09
2,31
3,36
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

4,19
5,25
3,66
1,85
4,51
5,87

3,19
1,10
2,24
0,72
2,51
0,53

3,63
2,11
2,75
1,01
3,22
1,69

Maluku
Maluku Utara

1,14
1,66

0,59
0,92

0,78
1,12

Papua Barat
Papua

2,71
4,59

1,48
0,85

1,87
1,94

Indonesia

3,47

2,28

2,86

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

1,82
3,80
2,31
3,92
1,38

.g
o.

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

95

3.12.1

Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas
Kesehatan, 2014
Rumah
Sakit
Pemerintah

Rumah
Sakit
Swasta

Puskesmas

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

74,38
34,51
50,42
24,50
51,81
54,72
60,57
34,62
49,53
28,07

25,62
52,76
19,04
54,37
48,19
43,58
39,43
42,61
32,75
59,10

1,72
6,43
5,91
1,95
3,45
17,72
4,75

7,91
26,41
21,13
1,26
4,71
8,08

1,29
5,91
14,61
-

9,17
5,91
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

24,26
33,90
45,00
42,11
38,16
24,15

63,35
52,27
39,36
52,65
48,77
51,18

3,90
10,50
12,04
3,36

9,98
8,91
7,75
5,24
4,54
14,87

2,23
0,55
0,28
-

2,37
1,56
6,44

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

30,55
39,77
66,43

57,93
26,37
26,45

4,99
24,58
7,13

6,52
5,49
-

3,31
-

6,74
-

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

31,77
66,36
58,72
39,26
-

49,68
7,06
39,33
50,12
-

17,21
10,96
4,83
-

2,32
15,62
5,79
-

0,98
-

5,15
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

39,79
57,09
64,31
88,87
61,90
79,81

54,85
32,87
22,23
17,58
20,19

5,37
10,04
13,37
11,13
24,20
-

1,55
-

Maluku
Maluku Utara

57,53
53,61

42,47
46,39

Papua Barat
Papua

100,00
62,67

23,80

13,53

Indonesia

39,95

45,93

7,02

7,33

0,69

1,36

ht

.g
o.

.b
ps

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Tabel

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

96

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.12.2

Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Fasilitas Kesehatan,
2014
Rumah
Sakit
Pemerintah

Rumah
Sakit
Swasta

Puskesmas

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

10,56
26,07
17,01
Rumah
38,12
Sakit
8,69
Swasta
14,83
(3)
14,56
50,55
16,98
12,37
45,40
18,46
44,49
35,05
20,15
39,50
33,22
48,59
28,40
35,47
48,37
24,12
57,24
11,35
63,35
47,61
30,00
39,42
23,61
51,79
8,54
42,33
9,97
39,40
30,84
35,45

19,25
6,04
10,46
Puskes15,30
mas
21,24
(4)
12,75
8,64
11,05
21,30
2,91
7,59
11,62
11,12
15,07
24,55
1,25
5,65
30,90
7,22
29,79
19,24
4,60
3,59
55,85
5,85
39,25
16,90
13,03
21,35
21,18
11,17
9,44
11,31
4,32

2,12
5,17
11,34
Praktek
11,81
Tenaga
Kesehatan
22,62
(5)
21,69
1,22
15,35
7,15
24,32
22,09
15,47
13,85
7,73
8,96
31,68
11,52
17,03
42,22
6,50
8,59
3,98
9,98
3,74
10,25
0,47
7,74
10,83
7,92
5,37
21,16
5,29

Praktek
Batra
(6)
-0,93
2,32
1,00
0,55
4,01
5,71
3,56
2,23
0,67
0,90
0,15
-0,27
1,31
1,72

5,64
Lainnya
12,42
(7)
3,24
6,64
2,32
2,43
8,81
1,83
1,34
2,37
2,48
1,80
4,18
0,83
-0,65
4,96
--

13,14
45,80
28,92
6,01
35,65
7,49
7,95
26,59
26,30
44,70
14,12
14,19
8,55
50,40

40,26
5,97
29,50
28,10
14,96
45,45
17,23
11,03
4,96
27,57
6,65
30,23
28,39
7,90
5,66

4,61
0,33
1,07
6,66
6,19
1,33
2,38
4,16
20,82
--

1,65
0,63
0,45
--

4,60
2,91
2,86
6,89
34,84
--

22,28
35,91
14,53
5,50
13,88
8,72
29,35
18,69

17,16
3,20
30,13
51,87
11,08
25,90
23,49
7,46

-4,21
0,70
9,59
5,14

--0,50
-

-0,69
3,47
1,57
8,60

*)
Catatan:
Data masih bergabung 60,32
dengan provinsi
induk (Kalimantan
Timur)Maluku
28,88
13,65
Sumber:Utara
BPS, Susenas KOR 2014 71,67
Maluku
23,57
4,76
-

Papua Barat
Papua

Provinsi
(1)

ht

tp
://

Profil Statistik Kesehatan 2015


Indonesia

.g
o.

.b
ps

Aceh
62,44
(Diolah dari Susenas KOR 2014)
Sumatera Utara
62,71
Sumatera Barat
61,18
Rumah
Riau
34,77
Provinsi
Sakit
Jambi
57,66
Pemerintah
Sumatera Selatan
66,81
(1)
(2)
Bengkulu
72,69
Lampung
22,30
Aceh
67,52
Kepulauan Bangka Belitung
57,48
Sumatera Utara
42,29
Kepulauan
Riau
75,68
Sumatera Barat
53,51
DKI
RiauJakarta
30,74
Jawa
38,87
JambiBarat
55,96
Jawa
Tengah
27,71
Sumatera
Selatan
59,08
DI
Yogyakarta
19,72
Bengkulu
65,95
Jawa
Timur
23,78
Lampung
25,69
Banten
22,28
Kepulauan Bangka Belitung
52,90
Kepulauan Riau
29,58
Bali
77,53
DKI Jakarta
24,26
Nusa
Tenggara Barat
37,93
Jawa Tenggara
Barat
35,25
Nusa
Timur
27,82
Jawa Tengah
37,13
Kalimantan
Barat
63,36
DI Yogyakarta
37,38
Kalimantan
Tengah
77,78
Jawa Timur
31,19
Kalimantan
Selatan
73,49
Banten
23,72
Kalimantan Timur
59,62
Kalimantan
Utara*)
Bali
53,22
Nusa Tenggara Barat
38,85
Sulawesi
Utara Timur
48,24
Nusa Tenggara
39,55
Sulawesi Tengah
65,89
Kalimantan
Barat
48,77
Sulawesi Selatan
42,40
Kalimantan
Tengah
73,26
Sulawesi
Tenggara
61,04
Kalimantan Selatan
65,27
Gorontalo
65,54
Kalimantan
Timur
44,99
Sulawesi
Barat
Kalimantan Utara*)
Maluku
63,32
Maluku
83,55
SulawesiUtara
Utara
43,94
Sulawesi
Tengah
60,56
Papua Barat
60,88
Sulawesi
Selatan
52,87
Papua
42,63
Sulawesi Tenggara
74,35
Gorontalo
63,74
Indonesia
37,48
Sulawesi Barat
60,12

id

(1)

78,83
56,47

19,44
18,13

1,73
16,06

9,34

38,95

39,24

13,66

8,24

0,61

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)

97
1,44

Tabel

3.12.3

Persentase Balita yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir Menurut Provinsi dan Fasilitas Kesehatan, 2014

Provinsi
(1)

Rumah
Sakit
Pemerintah

Rumah
Sakit
Swasta

Puskesmas

Praktek
Tenaga
Kesehatan

Praktek
Batra

Lainnya

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(1)

22,28
19,44
14,53
18,13
13,88
8,72
39,24
18,69

0,93
Praktek
2,32
Batra
(6)
4,01
-0,93
2,23
2,32
0,67
0,15
-0,27
4,01
1,31
1,72
2,23
1,65
0,67
0,63
0,15
0,45
0,27
1,31
1,72

3,24
6,64
2,32
Lainnya
8,81
(7)
3,24
6,64
2,37
2,32
1,80
8,81
0,83
-0,65
4,96
2,37
4,60
1,80
2,91
0,83
-0,65
2,86
4,96
--

1,65
0,63
0,45-----

4,60
2,91
0,69
-2,86
3,47
8,60
--

--0,61
-

-0,69
3,47
1,44
8,60

*)
Catatan:
Data masih bergabung 60,32
dengan provinsi
induk (Kalimantan
Timur)Maluku
28,88
13,65
Sumber:
BPS,
Susenas
KOR
2014
Maluku Utara
71,67
23,57
4,76
-

Papua Barat
Papua

78,83
56,47

19,44
18,13

1,73
16,06

9,34

Indonesia
98

38,95

39,24

13,66

8,24

tp
://

ht

60,56
78,83
52,87
56,47
74,35
63,74
38,95
60,12

id

Sulawesi
Tengah
Papua Barat
Sulawesi
Papua Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Indonesia
Sulawesi Barat

11,05
1,22
2,91
7,15
7,59
22,09
Praktek
Puskes11,62
15,47
Tenaga
mas
15,07
Kesehatan
1,25
8,96
(4)
(5)
5,65
7,22
17,03
11,05
1,22
19,24
6,50
2,91
7,15
4,60
8,59
7,59
22,09
9,98
11,62
15,47
5,85
10,25
15,07
16,90
7,74
1,25
8,96
10,83
5,65
21,18
7,92
7,22
17,03
9,44
21,16
19,24
6,50
4,60
8,59
4,32
5,29
9,98
40,26
4,61
5,85
10,25
29,50
0,33
16,90
7,74
14,96
1,07
10,83
17,23
6,19
21,18
7,92
4,96
2,38
9,44
21,16
6,65
4,16
4,32
5,29
40,26
4,61
5,66
29,50
0,33
17,16
14,96
1,07
30,13
4,21
17,23
6,19
11,08
0,70
4,96
2,3825,90
6,65
4,16
7,46
5,14
13,65
4,76
5,66
--

.g
o.

16,98
45,40
18,46
Rumah
44,49
Sakit
20,15
Swasta
33,22
(3)
28,40
48,37
16,98
24,12
45,40
57,24
18,46
63,35
44,49
47,61
20,15
39,42
33,22
51,79
28,40
42,33
48,37
39,40
24,12
57,24
35,45
63,35
13,14
47,61
28,92
39,42
35,65
51,79
7,95
42,33
26,30
39,40
44,70
35,45

.b
ps

Aceh
67,52
(Diolah dari Susenas KOR 2014)
Sumatera Utara
42,29
Sumatera Barat
53,51
Rumah
Riau
30,74
Provinsi
Sakit
Jambi
55,96
Pemerintah
Sumatera Selatan
59,08
(1)
(2)
Bengkulu
65,95
Lampung
25,69
Aceh
67,52
Kepulauan Bangka Belitung
52,90
Sumatera
Utara
42,29
Kepulauan Riau
29,58
Sumatera Barat
53,51
DKI
24,26
RiauJakarta
30,74
Jawa
35,25
JambiBarat
55,96
Jawa
Tengah
37,13
Sumatera
Selatan
59,08
DI
Yogyakarta
37,38
Bengkulu
65,95
Jawa
Timur
31,19
Lampung
25,69
Banten
23,72
Kepulauan Bangka Belitung
52,90
Kepulauan Riau
29,58
Bali
53,22
DKI
24,26
NusaJakarta
Tenggara Barat
38,85
Jawa Tenggara
Barat
35,25
Nusa
Timur
39,55
Jawa Tengah
37,13
Kalimantan
Barat
48,77
DI Yogyakarta
37,38
Kalimantan
73,26
Jawa Timur Tengah
31,19
Kalimantan
Selatan
65,27
Banten
23,72
Kalimantan Timur
44,99
Kalimantan
Utara*)
Bali
53,22
Nusa Tenggara Barat
38,85
Sulawesi
Utara Timur
43,94
Nusa Tenggara
39,55
Sulawesi Tengah
60,56
Kalimantan
Barat
48,77
Sulawesi
Selatan
52,87
Kalimantan
Tengah
73,26
Sulawesi Tenggara
74,35
Kalimantan Selatan
65,27
Gorontalo
63,74
Kalimantan
Timur
44,99
Sulawesi Barat
60,12
Kalimantan Utara*)
Maluku
60,32
Maluku
71,67
SulawesiUtara
Utara
43,94

13,14
50,40
28,92
22,28
35,65
14,53
7,95
13,88
26,30
8,72
44,70
18,69
28,88
23,57
50,40

17,16
1,73
30,13
16,06
11,08
25,90
13,66
7,46

-4,21
9,34
0,70
8,24
5,14

0,61
Profil Statistik
Kesehatan1,44
2015

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)

11

3.13.1

Persentase Balita di Perkotaan Menurut Provinsi dan Penolong


Kelahiran Terakhir, 2014

Dokter

Bidan

Tenaga
Paramedis
Lain

Dukun

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

26,91
25,18
34,34
33,72
23,68
33,11
30,38
18,35
28,48
47,47

72,33
72,39
63,16
63,35
72,81
63,82
66,96
77,51
67,72
51,42

0,11
0,95
0,49
0,48
0,72
0,80
0,40
0,08
0,21

0,48
1,09
1,52
2,10
3,29
2,34
1,53
3,74
3,42
0,59

0,17
0,25
0,36
0,30
0,21
0,32
0,28

0,14
0,13
0,03
0,30
0,03

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

41,97
22,84
29,45
45,15
31,22
30,01

56,07
63,79
66,98
54,62
66,21
60,71

0,47
0,28
0,26
0,23
0,11
0,46

1,01
12,82
3,21
2,23
8,63

0,25
0,10
0,18
0,20

0,47
0,02
0,01
0,05
-

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

50,68
16,96
27,92

47,35
75,40
57,98

1,19
0,51
0,93

0,60
7,08
8,89

0,19
0,04
4,03

0,12

24,54
18,23
22,24
31,54
-

68,29
66,45
71,52
63,23
-

0,06
0,93
0,67
0,87
-

6,80
13,88
5,56
3,98
-

0,27
0,51
0,39
-

0,04
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

50,60
28,33
34,29
15,56
45,45
20,96

43,25
59,69
58,80
67,62
38,02
59,47

0,74
1,06
0,48
0,94
0,62
0,26

4,97
10,63
5,62
14,97
14,38
18,39

0,13
0,29
0,56
0,75
0,81
0,92

0,30

Maluku
Maluku Utara

12,80
33,77

67,85
52,90

0,36
-

18,04
11,10

0,95
2,23

Papua Barat
Papua

26,09
29,20

62,67
61,69

0,16
4,38

7,44
1,64

3,64
3,00

0,10

Indonesia

29,49

63,83

0,43

5,90

0,27

0,08

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

tp
://

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Provinsi

.b
ps

Tabel

.g
o.

id

Famili
Lainnya
/Keluarga

0,26
0,16
0,37
-

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

99

Tabel

3.13.2

Persentase Balita di Perdesaan Menurut Provinsi dan Penolong


Kelahiran Terakhir, 2014

Provinsi

Dokter

Bidan

Tenaga
Paramedis
Lain

Dukun

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

10,79
11,74
18,76
13,11
11,16
10,70
10,66
9,58
15,11
23,76

79,77
76,26
72,82
67,09
65,51
72,49
75,48
75,05
71,82
60,80

0,89
0,38
0,41
0,79
0,33
0,23
0,38
0,32
0,34
0,95

8,17
8,61
7,75
18,04
22,62
16,26
12,21
14,67
12,72
14,41

0,35
2,70
0,26
0,60
0,30
0,31
1,00
0,35
-

0,02
0,29

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

7,93
18,14
33,36
17,75
3,74

63,39
75,92
66,07
73,40
52,01

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

35,57
7,11
10,25

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

0,37
0,08
0,01
0,28
0,03
0,08

28,14
5,52
0,29
8,60
43,99

0,12
0,02
0,18
0,08
0,18

0,01
0,07
-

61,32
78,75
53,29

0,61
0,94

1,71
13,07
26,72

1,40
0,45
8,48

0,31

7,77

58,27

1,67

31,64

0,38

0,28

6,04
12,03
18,20
-

65,30
69,22
67,49
-

1,31
0,49
1,22
-

26,84
17,76
12,49
-

0,38
0,36
0,50
-

0,13
0,14
0,10
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

30,54
10,58
9,73
5,87
15,90
6,53

51,95
56,93
65,87
53,25
45,40
53,40

2,00
1,57
0,71
0,69
1,36
0,38

14,66
26,79
20,08
38,95
36,73
35,79

0,32
3,51
3,48
1,19
0,43
3,67

0,52
0,62
0,13
0,05
0,08
0,24

Maluku
Maluku Utara

3,15
6,08

38,90
42,11

0,27
1,27

55,16
47,62

1,22
2,06

1,30
0,85

Papua Barat
Papua

13,98
5,51

46,83
28,59

5,25
2,82

19,12
18,12

14,22
44,04

0,60
0,93

Indonesia

12,65

67,40

0,57

17,48

1,76

0,14

ht

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

.b
ps

0,42
0,38
0,10
0,10
0,09

.g
o.

id

Famili
Lainnya
/Keluarga

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

100

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.13.3

Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran


Terakhir, 2014

Provinsi

Dokter

Bidan

Tenaga
Paramedis
Lain

Dukun

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

15,21
18,01
24,67
21,09
14,97
18,69
16,57
11,75
21,59
44,31

77,74
74,46
69,15
65,65
67,73
69,40
72,93
75,66
69,83
52,66

0,67
0,64
0,44
0,67
0,23
0,41
0,51
0,34
0,22
0,31

6,07
5,10
5,39
11,87
16,74
11,30
9,01
11,97
8,21
2,43

0,30
1,56
0,30
0,48
0,27
0,20
0,79
0,26
0,24

0,01
0,22
0,05
0,24
0,05
0,00
0,19
0,02
0,15
0,04

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

41,97
17,80
23,26
41,08
24,27
21,26

56,07
63,66
71,87
58,58
69,92
57,81

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

45,08
11,33
13,50

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

1,01
18,00
4,47
0,10
5,52
20,39

0,20
0,06
0,06
0,13
0,20

0,47
0,01
0,01
0,06
-

52,53
77,32
54,16

0,75
0,57
0,94

1,01
10,51
23,44

0,64
0,27
7,66

0,28

12,81
10,48
16,30
26,39
-

61,28
65,72
70,18
64,87
-

1,19
1,17
0,57
1,01
-

24,17
22,12
12,66
7,26
-

0,35
0,43
0,21
0,43
-

0,20
0,08
0,08
0,04
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

39,37
14,89
18,55
8,41
26,36
9,66

48,12
57,60
63,33
57,02
42,79
54,72

1,45
1,45
0,62
0,75
1,10
0,36

10,40
22,87
14,89
32,66
28,82
32,01

0,24
2,73
2,43
1,08
0,56
3,07

0,42
0,47
0,18
0,08
0,18
0,18

Maluku
Maluku Utara

6,59
13,52

49,22
45,01

0,30
0,93

41,92
37,82

1,13
2,10

0,84
0,62

Papua Barat
Papua

17,80
12,42

51,84
38,25

3,64
3,27

15,43
13,32

10,88
32,07

0,41
0,68

Indonesia

20,95

65,64

0,50

11,78

1,03

0,11

ht

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

.b
ps

0,47
0,33
0,33
0,18
0,10
0,33

.g
o.

id

Famili
Lainnya
/Keluarga

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

101

Tabel

3.14

Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Provinsi


dan Tipe Daerah , 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

92,36
93,14
93,13
93,83
96,13
95,93
97,61
96,74
96,16
97,52

91,25
90,07
92,21
91,09
90,12
94,67
95,63
96,88
94,27
94,32

91,55
91,50
92,56
92,15
91,95
95,12
96,22
96,85
95,18
97,10

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

98,47
96,92
98,61
98,58
98,49
95,09

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

99,61
98,58
98,45

.g
o.

id

Provinsi

98,47
96,49
98,41
98,84
97,43
93,02
99,46
98,49
95,05

99,21
98,42
94,28

94,05

88,51

90,18

94,21
94,23
97,33
-

90,17
92,72
95,52
-

91,64
93,35
96,63
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

98,14
96,60
97,39
94,62
97,85
93,59

97,98
92,30
92,90
93,62
95,67
86,13

98,05
93,34
94,51
93,89
96,44
87,75

Maluku
Maluku Utara

94,92
98,45

88,14
94,22

90,56
95,36

Papua Barat
Papua

96,67
97,15

90,28
74,18

92,30
80,88

Indonesia

96,91

94,07

95,47

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

95,65
98,25
99,33
96,44
88,88

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

102

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.15.1

Persentase Balita yang Pernah Imunisasi di Perkotaan Menurut


Provinsi dan Jenis Imunisasi, 2014

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

90,23
91,33
90,96
91,88
95,15
94,01
96,35
95,73
94,58
96,75

86,91
88,66
86,60
88,63
90,92
89,86
91,88
92,51
91,36
93,12

86,95
88,90
85,58
87,77
90,69
89,72
92,63
91,66
91,99
92,01

74,73
77,44
71,37
78,41
75,06
75,84
78,24
78,16
81,69
77,99

84,68
85,05
83,95
86,42
88,82
86,92
90,78
90,05
91,08
90,41

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

96,69
95,24
97,68
97,97
97,24
92,41

93,57
92,82
94,90
95,89
94,81
89,06

93,44
93,17
94,43
95,94
94,86
89,63

81,37
81,00
80,67
82,68
82,40
75,92

90,24
89,51
92,73
95,40
92,24
85,21

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

99,36
98,32
97,30

97,15
96,39
92,95

97,06
96,24
94,31

84,94
84,21
81,78

96,74
95,07
93,31

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

92,08
93,15
92,80
95,86
-

87,89
90,59
90,23
93,71
-

87,18
89,63
88,87
93,58
-

73,45
79,25
76,12
80,24
-

82,94
86,20
86,76
91,67
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

96,30
95,68
96,97
94,07
96,30
92,43

93,57
91,42
93,10
92,37
93,83
91,96

91,53
93,14
93,19
91,46
92,06
89,56

81,43
78,03
82,45
80,33
78,25
77,29

91,65
88,89
92,15
91,58
91,42
86,81

Maluku
Maluku Utara

93,64
97,28

88,42
93,07

89,11
93,78

79,17
83,89

86,12
91,81

Papua Barat
Papua

93,79
96,50

92,88
93,61

93,14
94,19

84,02
85,14

88,22
91,70

Indonesia

95,44

92,59

92,57

80,06

89,85

.g
o.

.b
ps
w

ht

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

103

Tabel 3.15.2

Persentase Balita yang Pernah Imunisasi di Perdesaan Menurut


Provinsi dan Jenis Imunisasi, 2014

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

87,91
86,80
89,83
87,24
88,01
92,50
93,12
95,82
92,75
93,69

84,67
84,27
85,70
85,39
83,93
89,72
89,89
93,49
89,98
91,12

84,78
85,33
85,94
84,77
83,02
89,33
90,20
92,57
88,70
90,85

73,88
73,42
73,88
73,56
72,95
78,72
78,54
81,51
78,03
79,51

79,71
79,63
82,60
80,27
80,61
85,36
88,96
90,05
86,25
85,92

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

92,41
97,20
97,73
94,48
84,40

89,94
93,90
96,41
91,46
81,58

91,22
94,65
95,70
92,37
81,89

78,28
80,09
82,26
79,87
69,50

85,46
92,74
95,61
88,49
74,90

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

98,52
97,20
93,00

95,92
94,65
89,86

96,23
94,15
89,68

83,91
86,04
79,65

96,08
93,73
87,46

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

86,17
86,80
89,76
94,31
-

84,29
84,29
86,29
93,04
-

83,26
85,09
86,48
91,48
-

73,25
75,27
73,26
81,57
-

78,78
82,11
82,69
88,51
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

97,50
88,87
91,35
92,18
93,72
82,78

94,60
85,56
87,47
89,32
91,08
80,87

93,09
86,74
87,06
89,06
89,65
79,86

81,86
75,34
75,86
79,05
79,51
68,82

90,41
82,77
85,28
88,10
88,07
78,08

Maluku
Maluku Utara

82,30
92,10

80,34
90,41

81,77
89,92

72,53
80,64

73,73
87,60

Papua Barat
Papua

86,36
71,69

84,65
64,85

85,13
64,42

73,84
54,63

80,57
55,49

Indonesia

91,80

88,88

89,16

77,28

85,48

ht

.g
o.

.b
ps
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

104

Profil Statistik Kesehatan 2015

3.15.3

Persentase Balita yang Pernah Imunisasi Menurut Provinsi dan


Jenis Imunisasi, 2014

BCG

DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

88,54
88,91
90,26
89,04
90,18
93,03
94,09
95,80
93,64
96,35

85,28
86,32
86,04
86,64
86,06
89,77
90,49
93,25
90,65
92,85

85,38
86,99
85,81
85,93
85,35
89,47
90,93
92,34
90,30
91,86

74,11
75,30
72,93
75,43
73,59
77,69
78,45
80,68
79,80
78,19

81,07
82,16
83,11
82,65
83,11
85,91
89,50
90,05
88,59
89,81

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

96,69
94,28
97,42
97,89
95,82
89,74

93,57
91,84
94,35
96,07
93,08
86,57

93,44
92,51
94,55
95,86
93,58
87,05

81,37
80,08
80,35
82,54
81,10
73,78

90,24
88,14
92,74
95,47
90,31
81,78

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

99,05
97,68
93,79

96,70
95,40
90,43

96,75
95,05
90,54

84,56
85,26
80,04

96,49
94,31
88,54

87,95
89,11
91,03
95,26
-

85,37
86,58
87,94
93,45
-

84,44
86,74
87,48
92,77
-

73,31
76,72
74,46
80,75
-

80,03
83,60
84,39
90,45
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

96,97
90,52
93,37
92,68
94,63
84,88

94,15
86,98
89,49
90,12
92,05
83,27

92,41
88,30
89,27
89,69
90,51
81,96

81,67
76,00
78,22
79,39
79,07
70,65

90,96
84,26
87,74
89,02
89,26
79,98

Maluku
Maluku Utara

86,34
93,49

83,22
91,12

84,39
90,96

74,90
81,51

78,15
88,74

Papua Barat
Papua

88,71
78,93

87,25
73,24

87,66
73,10

77,06
63,53

82,99
66,05

Indonesia

93,59

90,71

90,84

78,65

87,63

.g
o.

.b
ps
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

id

Provinsi

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

105

Tabel

3.16

Persentase Anak Usia 1-4 tahun yang Mendapat Imunisasi


Lengkap Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014
Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

53,81
48,53
42,57
66,90
58,99
60,19
69,58
64,04
63,80
60,35

41,76
48,00
52,00
53,24
59,77
57,66
65,77
67,12
63,54
62,16

45,06
48,24
48,42
58,52
59,53
58,56
66,91
66,36
63,67
60,59

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

44,26
50,39
64,43
67,82
55,63
42,09

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

72,22
67,61
75,74

.g
o.

id

Provinsi

44,26
48,71
64,86
66,44
56,24
36,63

75,03
67,88
67,16

73,26
67,76
68,74

42,16
61,27
66,17
66,33
-

44,43
50,16
56,71
64,65
-

43,75
54,21
60,66
65,68
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

65,05
66,76
73,94
70,37
68,39
67,69

64,50
62,81
63,62
70,42
65,42
57,97

64,74
63,77
67,33
70,41
66,47
60,08

Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

73,08
68,34
62,43
55,64

55,72
55,16
51,20
19,24

61,91
58,70
54,74
29,86

Indonesia

55,69

55,74

55,72

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

45,42
65,22
63,84
56,82
25,67

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

106

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.17

Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Provinsi dan


Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

94,17
89,28
97,31
92,02
93,05
91,37
96,38
91,80
85,46
88,00

96,40
94,54
97,51
93,14
96,43
94,23
96,23
96,51
91,05
77,92

95,79
92,09
97,43
92,71
95,41
93,21
96,28
95,35
88,34
86,66

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

94,88
94,72
94,06
96,25
91,53
92,12

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

91,57
98,66
94,63

94,88
95,04
95,68
97,24
93,10
93,47

95,80
98,40
98,26

93,14
98,51
97,59

86,91

93,56

91,56

90,91
94,48
89,69
-

93,23
94,14
93,61
-

92,39
94,28
91,20
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

85,09
88,42
90,90
92,95
91,61
95,19

91,94
92,35
95,75
94,56
92,55
95,90

88,92
91,40
94,01
94,14
92,22
95,75

Maluku
Maluku Utara

90,80

95,34

93,72

93,59

95,68

95,12

Papua Barat
Papua

82,45
87,52

91,19
93,28

88,43
91,60

Indonesia

92,92

95,44

94,20

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

95,66
97,02
99,12
94,58
96,16

.g
o.

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

107

Tabel

3.18.1

Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI Saja di
Perkotaan Menurut Provinsi dan Lama Pemberian ASI, 2014

<6 Bulan

6 Bulan

>6 Bulan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

51,26
61,67
41,03
51,98
51,84
53,48
32,41
52,96
51,86
41,79

36,56
26,10
48,31
37,61
41,77
39,86
59,91
35,73
34,62
40,70

12,18
12,23
10,66
10,41
6,39
6,66
7,68
11,31
13,52
17,51

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

49,54
43,90
62,77
45,80
58,04
47,44

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

.g
o.

id

Provinsi

9,87
7,93
6,29
5,93
10,60
10,48

57,59
28,94
30,56

37,13
64,89
58,82

5,28
6,17
10,62

58,26

37,93

3,80

48,90
53,12
46,08
-

33,24
36,78
46,32
-

17,86
10,10
7,59
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

52,18
60,51
35,51
57,44
70,66
40,85

37,28
31,53
54,96
36,31
24,22
47,63

10,54
7,95
9,53
6,25
5,12
11,52

Maluku
Maluku Utara

55,10
46,12

32,86
33,07

12,04
20,81

Papua Barat
Papua

59,61
42,39

31,38
42,50

9,01
15,10

Indonesia

50,54

40,33

9,12

w
w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

40,59
48,18
30,95
48,27
31,36
42,08

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

108

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

3.18.2

Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI Saja di
Perdesaan Menurut Provinsi dan Lama Pemberian ASI, 2014

<6 Bulan

6 Bulan

>6 Bulan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

64,03
57,02
46,34
55,57
55,17
44,32
44,06
54,66
55,94
63,47

27,37
27,83
42,93
31,69
30,84
43,94
43,69
30,58
30,94
30,31

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

50,00
58,90
29,50
60,52
61,96

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

.g
o.

id

Provinsi

8,60
15,15
10,73
12,74
13,99
11,74
12,25
14,77
13,12
6,22
7,90
6,52
11,85
12,40
11,11

64,02

29,31

6,68

23,98
31,81

62,99
56,64

13,03
11,54

57,88

31,70

10,43

47,72
61,54
48,42
-

34,89
30,88
43,14
-

17,39
7,58
8,44
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

45,02

34,71

20,27

60,72
31,69
51,93
70,99
44,79

28,60
51,85
33,62
19,71
41,22

10,68
16,46
14,45
9,30
13,99

Maluku
Maluku Utara

51,77

35,01

13,22

57,69

25,65

16,65

Papua Barat
Papua

51,12

29,70

19,18

55,00

25,82

19,18

Indonesia

52,63

35,97

11,40

w
w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

42,10
34,59
58,65
27,09
26,94

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

109

Tabel

3.18.3

Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Hanya Diberi ASI Saja
Menurut Menurut Provinsi dan Lama Pemberian ASI, 2014

<6 Bulan

6 Bulan

>6 Bulan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

60,61
59,18
44,42
54,20
54,17
47,45
40,86
54,26
54,11
44,61

29,83
27,03
44,88
33,95
34,11
42,54
48,14
31,78
32,59
39,35

9,56
13,80
10,70
11,85
11,72
10,00
11,00
13,96
13,30
16,04

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

49,54
45,94
60,62
39,81
59,35
52,28

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

60,17
26,07
31,59

.g
o.

id

Provinsi

9,87
7,92
6,41
8,10
11,55
10,69
5,84
10,14
11,38

33,98
63,79
57,03

57,98

33,35

8,67

48,14
57,90
47,05
-

34,31
33,43
45,01
-

17,55
8,67
7,95
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

48,00
60,67
32,99
53,29
70,88
43,95

35,78
29,31
52,90
34,29
21,29
42,58

16,22
10,02
14,11
12,42
7,84
13,47

Maluku

52,86
54,71

34,31
27,57

12,83
17,72

Papua

53,56
51,82

30,18
30,02

16,25
18,15

Indonesia

51,62

38,09

10,30

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

40,59
46,14
32,97
52,08
29,10
37,03

Maluku Utara
Papua Barat

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

110

Profil Statistik Kesehatan 2015

KESEHATAN LANSIA
Population ageing dapat diartikan sebagai peningkatan jumlah penduduk

tua atau lanjut usia (lansia). Hal ini merupakan fenomena global yang akan dialami
oleh hampir seluruh negara berkembang. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia
disebabkan oleh dua hal, yaitu penurunan fertilitas dan peningkatan angka harapan
hidup. Pada tahun 2050 diperkirakan ada dua miliar penduduk berusia di atas 60
tahun dan 80 persen diantaranya berada di negara-negara berkembang (WHO,

id

2006).

.g
o.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang


Kesejahteraan Lanjut Usia menyatakan bahwa walaupun banyak di antara penduduk

.b
ps

lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, namun faktor usia mengharuskan
mereka

menghadapi

keterbatasannya

sehingga

memerlukan bantuan untuk

meningkatkan kesejahteraan sosial mereka. Dengan bertambahnya usia, fungsi


fisiologis mengalami penurunan sehingga penyakit tidak menular banyak terjadi

pada usia lanjut. Penyakit tidak menular yang kebanyakan diderita oleh penduduk

lansia antara lain hipertensi, stroke, diabetes mellitus, dan radang sendi atau

tp
://

rematik. Masalah penuaan juga menurunkan daya tahan tubuh sehingga menjadi
rentan terkena infeksi penyakit menular. Penyakit menular yang banyak diderita
2013).

ht

lansia antara lain tuberkulosis, diare, pneumonia, dan hepatitis (Kemenkes RI,

4.1 Status Kesehatan


Hasil Susenas 2014 menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen penduduk
lansia mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir. Provinsi dengan
persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan dalam
sebulan terakhir adalah Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar 66,36 persen.
Sedangkan provinsi dengan persentase terendah penduduk lansia yang mengalami
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir terdapat di Indonesia bagian timur, yaitu
Maluku Utara (39,69 persen), Papua (41,40 persen), Maluku (41,67 persen), dan
Papua Barat (42,29 persen). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Profil Statistik Kesehatan 2015

111

Baik di perkotaan maupun di perdesaan, persentase penduduk lansia yang


mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir lebih tinggi dibandingkan
yang tidak mengalami keluhan kesehatan (52,16 persen berbanding 53,12 persen).
Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan antara persentase penduduk lansia
yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir di perkotaan dan
perdesaan, yaitu 52,16 persen berbanding 53,12 persen (Tabel 4.1).
Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2014
Keluhan Kesehatan
Tidak

(2)

(3)

52,16

Perdesaan

53,12

Perkotaan+Perdesaan

52,67

(4)

47,84

100,00

46,88

100,00

47,33

100,00

Perkotaan

Total

id

(1)

Ya

.g
o.

Tipe Daerah

.b
ps

Tabel 4.1

Sumber: BPS, Susenas 2014

Berdasarkan jenis kelamin, persentase penduduk lansia perempuan yang

tp
://

mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir cenderung lebih tinggi


dibandingkan laki-laki. Jika dilihat dari tahun 2012 sampai tahun 2014, persentase
penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir

ht

cenderung berfluktuasi. Persentase penduduk lansia yang mengalami keluhan


kesehatan dalam sebulan terakhir menurun dari 51,94 persen pada tahun 2012
menjadi 50,93 persen pada tahun 2013. Persentase ini kemudian naik menjadi
52,67 persen pada tahun 2014 (Gambar 4.1).

112

Profil Statistik Kesehatan 2015

55,00
54,00

53,81

53,46

53,00
52,00
51,00

51,39

50,93

50,22

50,00

52,67

51,92

51,94

49,80

49,00
48,00
47,00
2012

2013

Laki-Laki

2014

Perempuan

Laki-Laki+Perempuan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2012-2014

id

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin,
2012-2014

.g
o.

Gambar 4.1

Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak dialami penduduk lansia adalah

.b
ps

keluhan kesehatan lainnya (66,56 persen). Selain itu, keluhan batuk juga cukup
banyak dialami oleh lansia (30,08 persen). Jenis keluhan yang persentasenya

terendah adalah sakit gigi, yaitu sebesar 2,64 persen. Perbandingan antara jenis
keluhan kesehatan yang dialami penduduk lansia di perkotaan dan di perdesaan

dapat dilihat pada Gambar 4.2.

tp
://

66,56
66,29
66,88
2,64
2,77
2,49

Diare/buang air

2,88
2,98
2,76

Lainnya

Sakit gigi

15,43
16,31
14,39

ht

Sakit kepala berulang

Asma/napas sesak/cepat

8,35
9,45
7,06

Pilek

20,28
20,06
20,55
30,08
31,03
28,95

Batuk
Panas
0
10
Perkotaan + Perdesaan

15,85
16,91
14,60

20
30
Perdesaan

40
50
Perkotaan

60

70

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 4.2

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dalam Sebulan Terakhir Menurut Jenis Keluhan
Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

113

Persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami keluhan panas terjadi


di Gorontalo, yaitu sebesar 42,02 persen. Gorontalo juga termasuk dalam 3 provinsi
dengan persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami keluhan batuk (45,36
persen), diare (4,49 persen), dan sakit gigi (4,85 persen). Persentase tertinggi
penduduk lansia yang mengalami keluhan batuk terdapat di Papua, yaitu sebesar
48,87 persen, dan Nusa Tenggara Timur dengan persentase sebesar 45,82 persen.
Provinsi dengan persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami keluhan sakit
kepala berulang dan sakit gigi adalah Papua, yaitu sebesar 20,31 persen dan 6,52
persen. Persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami keluhan pilek
terdapat di Nusa Tenggara Timur (31,55 persen), keluhan asma terdapat di

id

Sulawesi Tengah (14,08 persen), keluhan diare terdapat di Nusa Tenggara Barat

.g
o.

(4,91 persen), dan keluhan lainnya terdapat di Aceh (72,18 persen). Selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 4.5.3.
Upaya Kesehatan

.b
ps

4.2

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan


bahwa upaya kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap

hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan martabat

kemanusiaan. Selain itu pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan

kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap hidup mandiri dan

Berobat Sendiri

ht

4.2.1

tp
://

produktif secara sosial dan ekonomis.

Penduduk lansia di Indonesia cenderung untuk mengobati sendiri keluhan


kesehatan yang dialaminya. Hal tersebut terlihat dari persentase penduduk lansia
yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat sendiri dalam sebulan terakhir
yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 59,24 persen. Persentase penduduk lansia
yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat sendiri dalam sebulan terakhir di
perkotaan dan perdesaan relatif sama, yaitu 58,94 persen berbanding 59,5 persen.
Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tiga provinsi dengan persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami
keluhan kesehatan dan berobat sendiri dalam sebulan terakhir adalah Maluku Utara
(76,8 persen), Maluku (73,63 persen), dan Kalimantan Selatan (72,82 persen).
Sedangkan tiga provinsi dengan persentase terendah penduduk lansia yang
114

Profil Statistik Kesehatan 2015

mengalami keluhan kesehatan dan berobat sendiri dalam sebulan terakhir adalah
Sulawesi Utara (46,64 persen), DI Yogyakarta (45,35 persen), dan Bali (41,89
persen). Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.

76,80
73,63
72,82
67,97
67,38
66,76
66,55
66,02
65,84
65,58
64,99
64,77
64,19
63,13
62,66
62,14
61,86
61,62
61,31
61,07
59,92
59,24
58,96
57,45
57,12
56,40
55,23
54,15
53,51
51,50
50,30
46,64
45,35
41,89

Maluku Utara
Maluku
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Jambi
Kalimantan Tengah
Banten
Jawa Barat

id

Sulawesi Tengah
Sumatera Selatan

.g
o.

Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
DKI Jakarta

.b
ps

Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Tenggara
Kepulauan Riau
Lampung

Papua
Riau

Bengkulu

tp
://

Nusa Tenggara Barat

Indonesia
Papua Barat
Sulawesi Selatan
Jawa Timur
Jawa Tengah

ht

Aceh

Sulawesi Barat

Nusa Tenggara Timur


Sumatera Barat
Sulawesi Utara
DI Yogyakarta
Bali

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 4.3

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir
Menurut Provinsi, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

115

4.2.2

Berobat Jalan
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa lebih dari 50 persen penduduk lansia yang

mengalami keluhan kesehatan pernah berobat jalan dalam sebulan terakhir.


Persentase penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan
dalam sebulan terakhir di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di
perdesaan, yaitu 53,22 persen berbanding 49,56 persen.
Tiga provinsi dengan persentase tertinggi penduduk lansia yang mengalami
keluhan kesehatan dan berobat jalan dalam sebulan terakhir adalah Bali (68,03
persen) ,Aceh (66,02 persen), dan DI Yogyakarta (57,91 persen). Sedangkan tiga

id

provinsi dengan persentase terendah penduduk lansia yang mengalami keluhan


kesehatan dan berobat jalan dalam sebulan terakhir adalah Maluku Utara (39,57
Maluku (35,77

persen),

dan

Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tenggara

.b
ps

ht

Perdesaan

(2)

(3)

(4)

53,22

46,78

100,00

49,56

50,44

100,00

51,24

48,76

100,00

tp
://

(1)

Perkotaan+Perdesaan

Total

Tidak

Ya

Tipe Daerah

Berobat Jalan

Perkotaan

(34,89 persen).

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan


Kesehatan dan Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut
Tipe Daerah, 2014

Tabel 4.2

Sulawesi

.g
o.

persen),

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

4.2.3

Rawat Inap
Selama tahun 2012 sampai dengan 2014, persentase penduduk lansia yang

pernah rawat inap dalam setahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada tahun
2012 terdapat sebesar 3,9 persen penduduk lansia yang pernah rawat inap dalam
setahun terakhir, naik menjadi 4,86 persen pada tahun 2013, dan naik menjadi 5,05
persen pada tahun 2014. Persentase penduduk lansia yang pernah rawat inap

116

Profil Statistik Kesehatan 2015

dalam setahun terakhir di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan di


perdesaan, pada tahun 2012 sampai tahun 2014 (Gambar 4.4).
6,00

5,49

5,71

4,86

5,00

5,05
4,48

4,43
4,00

4,31

3,90
3,46

3,00
2,00

0,00
2012

2013

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap


dalam Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah, 2012-2014

Gambar 4.4

2014

.b
ps

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

.g
o.

id

1,00

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa persentase penduduk lansia yang pernah

rawat inap dalam setahun terakhir di perkotaan adalah sebesar 5,71 persen,
sedangkan di perdesaan sebesar 4,48 persen. Secara nasional, persentase

tp
://

penduduk lansia yang pernah rawat inap dalam setahun terakhir adalah 5,05
persen. Persentase tertinggi dan terendah penduduk lansia yang pernah rawat inap

ht

dalam setahun terakhir masing-masing adalah Aceh sebesar 9,5 persen dan Maluku
sebesar 2,55 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Profil Statistik Kesehatan 2015

117

9,50

Aceh

8,53

Gorontalo

8,15

Nusa Tenggara Barat

7,25

Kepulauan Bangka Belitung

7,13

DI Yogyakarta

6,83

Sulawesi Utara

6,33

DKI Jakarta

5,94

Jawa Tengah
Sulawesi Tengah

5,86

Riau

5,79
5,11

Jawa Timur

5,05

Indonesia

id

4,61

Bengkulu

4,52

.g
o.

Papua Barat

4,50

Kalimantan Selatan

4,49

Sulawesi Selatan

4,42

Sumatera Selatan

4,41

.b
ps

Jawa Barat

4,25

Sumatera Barat

4,23

Banten

4,15

Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur

4,12
4,02

Jambi

Maluku Utara
Kalimantan Barat

3,92
3,85

tp
://

Sumatera Utara

3,98

Sulawesi Barat

3,82

Kepulauan Riau

3,81
3,73

ht

Kalimantan Timur

3,62

Papua

3,53

Bali

3,51

Sulawesi Tenggara

3,30

Lampung

2,55

Maluku

10

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 4.5

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap


dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi, 2014

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui bahwa kebanyakan penduduk lansia


pernah rawat inap selama 3-5 hari dalam setahun terakhir (39,42 persen). Hal ini
118

Profil Statistik Kesehatan 2015

terjadi di perdesaan dengan persentase

sebesar 41,61 persen. Sedangkan di

perkotaan, kebanyakan penduduk lansia pernah rawat inap selama 6-14 hari dalam
setahun terakhir dengan persentase sebesar 37,63 persen.
Tabel 4.3

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam


Setahun Terakhir Menurut Tipe Daerah dan Lama Waktu
Menjalani Rawat Inap (hari), 2014
1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Perkotaan

17,18

37,44

37,63

7,76

Perdesaan

23,03

41,61

28,91

6,46

Perkotaan+Perdesaan

19,97

33,47

7,14

.g
o.

id

Tipe Daerah

.b
ps

39,42

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Jika dilihat berdasarkan provinsi, persentase tertinggi penduduk lansia yang

pernah rawat inap selama 1-2 hari terdapat di Lampung, yaitu sebesar 38,65
persen, sedangkan persentase terendah terdapat di Bali, yaitu sebesar 7,95 persen.

Persentase tertinggi penduduk lansia yang pernah rawat inap selama 3-5 hari

tp
://

terdapat di Riau (51,62 persen), dan persentase tertinggi penduduk lansia yang
pernah rawat inap selama 6-14 hari terdapat di Sulawesi Utara (48,87 persen).

ht

Provinsi dengan persentase tertinggi penduduk lansia yang pernah rawat inap
selama 15 hari atau lebih adalah Bali dan Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 13,08
persen. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.3.

Profil Statistik Kesehatan 2015

119

Lainnya

0,97
0,96
0,99

Praktek Batra

0,69
0,72
0,67
4,27
6,59
2,15

Praktek Nakes

14,45

Puskesmas

7,93

21,60

29,36

44,10

10

20

30

.b
ps

.g
o.

Rumah Sakit Pemerintah

Perkotaan+ Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Perdesaan

40

47,31
45,61
48,86
50

Perkotaan

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap


dalam Setahun Terakhir Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan
dan Tipe Daerah, 2014

Gambar 4.6

37,07

id

Rumah Sakit Swasta

tp
://

Berdasarkan Gambar 4.6, diperoleh informasi bahwa kebanyakan penduduk


lansia pernah rawat inap di Rumah Sakit Pemerintah, dengan persentase di
perkotaan sebesar 48,86 persen dan di perdesaan sebesar 45,61 persen. Perbedaan

ht

yang cukup signifikan dapat dilihat pada persentase penduduk lansia yang pernah
rawat inap di Puskesmas, dengan persentase di perdesaan lebih tinggi dibandingkan
di perkotaan (21,6 persen berbanding 7,93 persen). Hal ini terjadi juga pada
persentase penduduk lansia yang pernah rawat inap di Praktek Nakes, yaitu 6,59
persen berbanding 2,15 persen. Jika dilihat menurut provinsi, persentase tertinggi
penduduk lansia yang pernah rawat inap di Rumah Sakit Pemerintah terjadi di
Kalimantan Tengah (86,43 persen), sedangkan persentase terendah terdapat di
Banten (30,65 persen). Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10.3.

120

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

4.4

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

59,95
44,87
56,04
46,21
47,06
56,07
58,25
45,63
56,10
41,47

68,09
53,24
60,90
56,56
46,16
48,51
58,66
52,77
56,13
46,30

65,98
49,22
59,18
52,67
46,43
51,15
58,55
51,09
56,11
42,82

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

55,42
53,60
54,29
54,44
49,97
51,90

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

51,08
67,85
52,84

.g
o.

id

Provinsi

55,42
55,22
50,92
53,65
49,61
56,55

62,24
65,34
58,84

56,41
66,36
57,82

52,57
51,15
60,17
41,39
-

57,31
54,99
61,07
50,00
-

55,79
53,75
60,71
44,88
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

40,45
58,99
45,08
54,15
61,03
52,39

51,52
57,60
51,05
56,73
65,47
52,81

46,80
57,90
49,15
56,13
63,95
52,71

Maluku
Maluku Utara

38,59
35,84

43,51
41,03

41,67
39,69

Papua Barat
Papua

42,39

42,24

42,29

39,76

42,46

41,40

Indonesia

52,16

53,12

52,67

w
w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

57,68
48,34
52,57
49,33
64,04

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

121

Tabel

4.5.1

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014

Asma/ Diare/
Sakit
Napas BuangSakit
Kepala
Lainnya
Sesak/ buang
Gigi
Berulang
Cepat
air

Batuk

Pilek

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

18,86
22,87
28,89
30,31
12,68
15,65
17,70
11,41
11,62
9,32

28,38
36,52
33,29
40,02
26,38
31,73
35,10
30,11
28,14
20,95

17,45
23,75
23,88
27,49
20,94
22,16
21,67
22,13
21,62
15,42

10,56
10,23
7,29
6,00
6,28
5,37
7,39
7,34
8,94
9,11

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

9,43
13,91
14,29
11,90
13,05
12,86

27,88
27,77
28,28
33,49
28,47
29,17

21,84
19,85
21,19
25,80
18,80
25,64

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

20,37
26,81
11,61

25,85
32,76
36,39

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

12,60
16,32
12,82
6,51
-

(9)

2,07
3,18
2,17
3,23
0,66
1,79
3,07
1,89
3,78
1,61

8,54
8,49
11,59
16,44
12,77
8,17
13,38
10,56
13,81
20,24

1,98
1,61
1,62
2,09
1,18
3,78
0,56
1,96
0,43
3,56

75,03
61,46
64,95
57,41
65,74
71,92
68,22
66,94
72,64
66,47

4,35
8,83
5,19
6,24
6,82
6,51

3,20
2,60
2,89
1,63
2,95
3,22

15,15
15,04
16,64
13,35
14,68
19,12

1,24
2,28
2,61
3,59
2,82
2,70

66,16
67,35
69,61
63,27
64,95
61,31

15,69
23,75
29,66

7,31
9,47
3,82

3,10
4,69
0,38

9,56
17,83
9,22

2,46
4,66
2,93

72,18
65,70
66,61

20,74
21,69
34,43
27,81
-

12,48
16,41
22,19
13,70
-

8,25
7,69
3,67
5,94
-

1,54
2,43
1,84
1,97
-

13,64
15,04
8,26
10,36
-

3,28
1,99
2,22
1,16
-

75,15
73,01
65,75
67,18
-

15,40
18,60
13,15
13,08
43,00
15,63

27,92
33,52
22,47
24,58
40,74
18,19

22,28
19,20
13,29
12,88
21,70
10,37

6,16
11,09
9,71
6,53
8,06
4,87

0,74
1,50
3,72
2,69
3,71
8,83

8,73
15,85
11,91
8,67
18,75
8,66

1,96
3,39
2,04
1,24
8,15
6,54

68,17
71,48
69,98
72,41
62,25
59,81

Maluku
Maluku Utara

7,03
6,28

31,12
19,92

20,77
7,20

7,16
5,02

0,56
2,56

5,58
2,70

1,21
0,79

61,88
77,61

Papua Barat
Papua

12,63
20,27

34,85
40,46

17,80
23,61

8,16
9,40

1,62
3,61

12,60
18,71

6,61
10,41

54,32
64,26

Indonesia

14,60

28,95 20,55

7,06

2,76

14,39

2,49

66,88

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

.g
o.

id

(8)

(7)

.b
ps

Panas

Provinsi

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

122

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

4.5.2

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014

Asma/ Diare/
Sakit
Napas BuangSakit
Kepala
Lainnya
Sesak/ buang
Gigi
Berulang
Cepat
air

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

23,95
24,04
25,43
20,89
22,06
17,28
19,45
15,72
16,86
20,48

32,51
36,86
34,88
35,21
34,10
32,01
31,27
33,51
28,30
30,02

19,91
25,78
23,47
19,37
17,93
22,01
22,55
23,81
20,99
19,48

11,43
13,63
10,83
14,78
10,51
9,96
12,83
6,86
13,94
17,60

4,75
4,55
4,28
3,40
0,81
2,50
3,36
2,00
1,68
0,63

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

13,76
13,76
16,40
14,46
12,34

24,36
31,59
38,08
27,28
27,94

17,35
22,18
24,79
17,38
16,49

9,81
6,15
8,11
8,18
10,34

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

34,91
27,77
23,14

34,40
34,74
47,54

23,00
23,81
31,89

4,16
2,44
4,40
3,92
1,76
1,66
3,53
2,44
0,73
1,32

71,30
59,32
62,79
60,68
61,35
68,23
66,18
67,39
71,14
68,06

2,71
2,23
3,32
2,98
0,75

--16,30
16,38
18,38
15,58
20,52

-3,32
2,63
4,50
2,40
0,82

72,84
65,20
60,84
66,04
74,90

9,45
11,79
12,55

4,20
5,07
4,35

14,53
20,21
18,94

2,75
3,11
3,91

63,70
63,08
63,85

.g
o.

id

18,57
13,32
17,42
17,78
13,21
12,00
18,46
15,77
14,47
18,31

.b
ps

(9)

14,19
23,73
18,12
8,41
-

33,54
36,97
40,31
32,85
-

17,78
21,57
24,13
13,68
-

14,34
12,33
8,38
10,44
-

3,08
2,89
4,31
1,67
-

22,92
20,14
16,64
17,30
-

3,06
5,08
1,40
2,22
-

63,40
59,30
63,53
63,33
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

18,75
18,64
13,93
12,84
41,54
12,59

30,33
29,49
26,21
28,03
47,61
30,15

21,57
13,87
13,17
10,41
19,98
13,43

8,36
14,93
10,08
9,36
13,09
14,92

2,56
2,94
3,38
3,66
4,87
2,89

16,50
17,53
14,13
13,03
15,82
12,92

2,46
2,75
1,90
2,15
3,24
1,39

66,85
66,52
66,70
70,24
59,14
66,75

Maluku
Maluku Utara

13,12
18,65

38,93
45,91

18,40
21,67

11,80
13,70

2,00
2,91

12,33
17,10

2,38
7,24

59,09
56,16

Papua Barat
Papua

14,52
16,69

32,38
53,97

13,40
28,71

8,80
14,86

2,04
0,83

9,53
21,28

3,35
4,16

66,47
46,81

16,91 31,03

20,06

9,45

2,98

16,31

2,77

66,29

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

(8)

Indonesia

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

123

Tabel

4.5.3

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam


Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

Provinsi

(1)

Panas Batuk

(2)

Pilek

(3)

(4)

Asma/ Diare/
Sakit
Napas BuangSakit
Kepala
Lainnya
Sesak/ buang
Gigi
Berulang
Cepat
air
(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

22,75
23,53
26,59
24,00
19,18
16,66
18,99
14,81
14,17

31,54
36,71
34,34
36,79
31,73
31,90
32,28
32,80
28,22

19,33
24,89
23,61
22,05
18,86
22,07
22,32
23,46
21,31

11,22
12,14
9,64
11,88
9,21
8,20
11,40
6,96
11,37

4,12
3,95
3,57
3,35
0,76
2,23
3,28
1,97
2,76

16,20
11,21
15,46
17,34
13,07
10,53
17,12
14,67
14,14

3,65
2,08
3,47
3,32
1,58
2,47
2,75
2,34
0,58

72,18
60,25
63,52
59,60
62,70
69,64
66,72
67,30
71,91

12,68

23,68

16,64

11,67

1,31

19,66

2,88

66,95

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

9,43
13,85
14,00
13,78
13,83

27,88
26,36
30,06
35,41
27,81

21,84
18,82
21,73
25,38
18,00

4,35
9,24
5,71
7,02
7,58

3,20
2,65
2,54
2,33
2,97

15,15
15,56
16,50
15,45
15,18

1,24
2,71
2,62
3,97
2,58

66,16
69,62
67,24
62,26
65,56

12,63

28,64

21,67

8,17

2,15

19,73

1,88

67,21

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

28,04
27,37

30,36
33,91

19,55
23,79

8,44
10,82

3,68
4,91

12,18
19,22

2,62
3,76

67,71
64,17

21,36

45,82

31,55

11,20

3,74

17,44

3,76

64,28

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

13,71
21,44
16,03
7,37

29,67
32,25
37,99
30,09

16,18
19,98
23,36
13,69

12,50
10,90
6,52
7,97

2,62
2,75
3,34
1,84

20,12
18,56
13,33
13,50

3,12
4,12
1,72
1,64

66,95
63,53
64,41
65,44

M-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

17,51
18,63
13,70
12,90
42,02

29,44
30,39
25,13
27,25
45,36

21,83
15,06
13,20
10,96
20,54

7,55
14,08
9,98
8,73
11,45

1,89
2,62
3,48
3,45
4,49

13,64
17,15
13,49
12,05
16,78

2,27
2,90
1,94
1,94
4,85

67,33
67,63
67,65
70,73
60,16

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

13,30

27,35

12,72

12,57

4,28

11,92

2,59

65,12

Maluku
Maluku Utara

11,01

36,22

19,22

10,19

1,50

9,99

1,98

60,06

15,76

39,83

18,29

11,67

2,83

13,73

5,73

61,18

Papua Barat
Papua

13,95
18,04

33,13
48,87

14,74
26,78

8,61
12,80

1,91
1,88

10,47
20,31

4,34
6,52

62,77
53,40

Indonesia

15,85

30,08

20,28

8,35

2,88

15,43

2,64

66,56

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

124

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

4.6

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Mengobati Sendiri dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

45,15
63,07
47,00
53,36
60,49
65,12
56,27
59,20
57,21
70,85

56,92
63,18
51,97
64,87
70,42
65,86
61,22
62,27
68,41
41,00

54,15
63,13
50,30
61,07
67,38
65,58
59,92
61,62
62,66
61,86

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

64,19
65,05
55,52
51,25
55,13
64,03

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

41,69
60,17
55,40

64,19
66,02
55,23
45,35
56,40
66,55

42,06
55,49
50,79

41,89
57,45
51,50

56,47
64,74
67,64
60,13
-

68,36
67,67
76,21
70,88
-

64,77
66,76
72,82
64,99
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

41,41
68,67
55,91
64,12
62,05
57,46

49,69
65,03
57,61
61,57
70,85
52,30

46,64
65,84
57,12
62,14
67,97
53,51

Maluku
Maluku Utara

67,80
75,15

76,72
77,30

73,63
76,80

Papua Barat
Papua

68,62
67,42

54,73
57,61

58,96
61,31

Indonesia

58,94

59,50

59,24

w
w

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

67,40
54,97
37,11
57,41
69,83

.g
o.

id

Provinsi

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

125

Tabel

4.7

Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Berobat Jalan dalam Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe Daerah,
2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

66,53
49,86
61,99
53,08
51,68
51,77
53,81
49,49
55,90
40,67

65,87
45,31
55,20
39,13
46,66
45,26
48,79
48,79
48,35
58,81

66,02
47,30
57,48
43,73
48,20
47,75
50,11
48,94
52,23
46,13

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

54,95
54,24
52,61
53,84
54,20
45,16

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

64,03
54,76
44,52

.g
o.

id

Provinsi

54,95
52,24
51,00
57,91
52,50
46,08

71,61
53,39
45,34

68,03
53,96
45,22

51,04
47,41
44,79
57,08
-

43,97
46,18
37,45
42,37
-

46,10
46,56
40,35
50,43
-

55,31
41,72
48,34
37,85
55,80
46,33

57,65
42,78
43,87
34,03
54,48
44,97

56,79
42,54
45,17
34,89
54,91
45,29

Maluku
Maluku Utara

47,87
51,50

29,35
35,93

35,77
39,57

Papua Barat
Papua

42,93
41,12

44,19
39,60

43,81
40,18

Indonesia

53,22

49,56

51,24

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
ps

49,40
49,60
63,59
51,15
47,27

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

126

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

4.8

Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

12,11
4,44
5,98
8,65
4,68
5,92
6,56
3,61
10,18
2,42

8,58
3,30
3,29
4,06
3,73
3,61
3,92
3,21
4,16
7,40

9,50
3,85
4,25
5,79
4,02
4,42
4,61
3,30
7,25
3,81

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,43
8,14
8,69

.g
o.

6,33
4,36
6,87
7,25
5,82
4,87

6,33
4,41
5,94
7,13
5,11
4,23

3,65
8,15
3,19

3,53
8,15
4,12

7,06
5,08
7,02
4,05
-

2,44
3,70
2,83
3,27
-

3,92
4,15
4,50
3,73
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

6,15
8,26
5,62
6,20
9,66
5,39

7,33
5,18
3,96
2,70
7,94
3,34

6,83
5,86
4,49
3,51
8,53
3,82

Maluku
Maluku Utara

3,86
5,70

1,76
3,38

2,55
3,98

Papua Barat
Papua

6,46
6,05

3,67
2,04

4,52
3,62

Indonesia

5,71

4,48

5,05

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

.b
ps

4,48
5,22
6,96
4,55
3,20

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

127

Tabel

4.9.1

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di


Perkotaan Menurut Provinsi dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari),
2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

10,55
13,65
20,24
26,30
5,88
12,78
8,91
24,57
23,87
16,36

29,54
42,21
26,62
51,88
45,24
33,45
62,56
30,15
41,49
38,58

47,51
34,79
42,55
21,83
30,24
47,07
24,62
42,39
28,84
28,18

12,39
9,35
10,60
18,65
6,70
3,90
2,89
5,80
16,89

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

22,83
21,19
13,68
12,02
14,95
22,45

26,48
38,59
41,90
43,68
35,67
34,95

43,74
36,67
36,04
41,58
39,65
26,96

6,95
3,54
8,38
2,72
9,73
15,64

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

5,75
21,56
32,86

37,67
49,72
34,04

43,44
23,45
31,98

13,15
5,27
1,12

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

15,03
30,21
16,48
22,74
-

44,19
29,54
31,13
35,75
-

33,15
34,51
48,32
32,03
-

7,64
5,73
4,07
9,47
-

23,07
8,87
14,06
19,50
10,65
32,88

20,83
39,62
29,05
35,57
42,08
25,10

42,06
44,22
41,10
36,38
38,72
42,02

14,05
7,29
15,79
8,55
8,55
-

Maluku
Maluku Utara

22,88
36,07

29,55
25,42

40,28
29,93

7,30
8,58

Papua Barat
Papua

6,36
37,56

48,29
21,12

33,67
39,37

11,68
1,95

Indonesia

17,18

37,44

37,63

7,76

.g
o.

.b
ps

w
w

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

128

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 4.9.2

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di


Perdesaan Menurut Provinsi dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap
(hari), 2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

23,07
16,45
23,00
19,90
20,59
19,31
53,49
43,54
34,77
14,81

35,63
38,61
28,92
51,28
50,93
37,20
30,75
25,33
31,71
42,60

33,24
42,19
38,91
22,66
27,09
34,71
10,35
26,06
33,52
41,28

8,06
2,74
9,17
6,16
1,40
8,78
5,41
5,07
1,31

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

30,42
17,55
21,07
18,82
46,15

35,12
47,65
53,27
47,96
18,54

26,09
29,28
22,81
26,58
32,22

8,36
5,53
2,85
6,63
3,09

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

10,20
32,94
26,36

43,84
48,69
31,88

32,95
17,48
35,20

13,01
0,89
6,56

42,21
33,01
36,14
22,07
-

26,58
31,45
33,82
39,22
-

21,47
24,14
28,46
19,74
-

9,74
11,41
1,58
18,97
-

12,28
17,68
24,63
24,49
24,97
31,29

25,81
52,58
31,32
36,81
42,61
28,54

53,12
22,99
32,75
38,70
29,71
24,92

8,79
6,75
11,30
2,71
15,25

Maluku
Maluku Utara

34,70
31,66

31,85
27,60

23,23
40,74

10,23
-

Papua Barat
Papua

12,45
31,55

49,71
16,97

34,89
51,48

2,95
-

Indonesia

23,03

41,61

28,91

6,46

.g
o.

.b
ps

w
w

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

129

Tabel 4.9.3

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir


Menurut Provinsi dan Lama Waktu Menjalani Rawat Inap (hari), 2014

1-2

3-5

6-14

15

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

18,93
14,90
21,62
23,50
15,40
16,25
36,77
38,65
26,90
15,52

33,62
40,60
27,77
51,62
48,92
35,45
42,69
26,57
38,76
40,75

37,96
38,09
40,73
22,19
28,20
40,50
15,71
30,27
30,15
35,27

9,49
6,40
9,88
2,70
7,49
7,81
4,84
4,51
4,19
8,46

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

22,83
24,91
15,60
15,79
16,89
29,30

26,48
37,19
44,76
47,66
41,81
30,20

43,74
32,41
32,68
33,78
33,12
28,48

6,95
5,49
6,96
2,77
8,18
12,01

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

7,95
28,30
28,68

40,71
49,11
32,64

38,26
19,91
34,05

13,08
2,68
4,63

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

26,52
31,90
23,91
22,50
-

36,75
30,69
32,15
36,99
-

28,21
28,26
40,81
27,66
-

8,52
9,15
3,13
12,85
-

16,42
14,96
20,43
22,45
19,40
31,82

23,90
48,58
30,42
36,30
42,40
27,40

48,87
29,54
36,07
37,75
33,21
30,60

10,81
6,92
13,08
3,50
4,98
10,18

Maluku
Maluku Utara

27,99
33,30

30,55
26,79

32,89
36,73

8,57
3,18

Papua Barat
Papua

9,81
35,50

49,10
19,69

34,36
43,52

6,74
1,28

Indonesia

19,97

39,42

33,47

7,14

.g
o.

.b
ps

w
w

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

130

Profil Statistik Kesehatan 2015

4.10.1

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di


Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

RS
Pemerint
ah

RS
Swasta

Puskesmas/
Pustu

Praktek
Nakes

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

65,58
42,13
74,35
46,69
81,32
45,61
92,21
51,45
52,88
67,71

28,96
51,25
24,86
46,81
16,64
54,12
7,79
50,38
47,83
30,13

14,41
2,43
8,16
2,04
0,76
1,06
7,92

0,96
1,72
0,11
6,38
0,80
2,33
-

0,96
-

0,96
4,90
0,26
1,08
0,10
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

33,45
43,76
51,65
35,88
47,25
27,45

68,29
46,97
41,82
63,70
40,05
67,11

7,40
7,62
5,46
15,89
4,80

4,13
3,63
0,38
5,21

1,68
1,62
0,80
-

2,45
0,46
1,30
0,45
-

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

73,74
39,97
63,32

28,50
25,20
32,42

33,58
2,19

1,76
10,63

5,68
-

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

49,01
95,84
58,37
76,09
-

46,64
4,16
40,58
23,40
-

1,05
0,52
-

0,02
-

4,68
-

45,18
89,96
68,73
60,51
76,28
82,88

49,97
11,91
29,97
27,31
10,63
2,14

4,77
3,67
8,75
7,34
14,98

0,68
1,20
-

1,39
-

0,81
3,42
5,74
-

Maluku
Maluku Utara

86,71
80,81

13,29
43,79

11,35

7,30
-

Papua Barat
Papua

63,50
84,66

36,50
15,34

Indonesia

48,86

44,10

7,93

2,15

0,67

0,99

.g
o.

.b
ps

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Provinsi

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

131

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di


Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

RS
Swasta

Puskesmas/
Pustu

Praktek
Nakes

Praktek
Batra

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

65,43
38,96
76,29
61,81
55,26
53,36
66,17
27,99
24,84
59,99

16,96
42,68
20,28
28,54
16,39
35,56
17,45
38,88
35,22
3,66

18,67
5,31
6,56
8,85
17,25
7,27
10,64
9,44
35,40
36,35

2,00
21,69
3,87
11,22
11,11
11,15
22,40
4,54
-

0,96
1,69
2,81
2,43
3,81
7,26
-

1,12
0,04
1,51
2,53
2,43
2,72
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

50,38
40,50
23,48
34,55
38,51

28,91
32,89
53,17
32,95
44,11

16,15
19,74
10,29
32,91
13,71

6,92
9,23
17,64
3,97
0,66

1,38
0,25
0,96
0,40
5,98

1,15
0,69
0,90
-

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

64,67
29,10
48,08

30,14
4,29
25,56

10,00
68,91
25,73

1,86
2,59
-

4,50

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

60,71
80,24
80,00
72,59
-

24,00
11,13
15,30
9,62
-

26,06
9,86
4,69
17,79
-

2,02
-

2,91
-

3,41
3,50
-

41,83
76,68
65,82
80,73
65,49
63,77

50,26
6,11
14,70
14,89
8,84
19,07

14,54
19,41
19,83
5,16
23,89
6,77

1,25
1,98
1,78
-

0,89
1,08
-

0,41
10,38

Maluku
Maluku Utara

68,70
84,69

23,12
8,67

8,17
9,01

Papua Barat
Papua

51,59
85,18

2,33

8,10
12,49

40,31
-

Indonesia

45,61

29,36

21,60

6,59

0,72

0,96

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

tp
://

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

.b
ps

.g
o.

id

RS
Pemerint
ah

Provinsi

4.10.2

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

132

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

4.10.3

Persentase Lansia yang Pernah Rawat Inap dalam Setahun


Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2014

RS
Pemerint
ah
(2)

Provinsi
(1)

RS
Swasta

Puskesmas
/ Pustu

Praktek
Nakes

Praktek
Batra

Lainnya

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

65,48
40,72
75,32
53,31
64,45
49,73
75,94
34,04
45,07
63,54

20,93
47,43
22,57
38,81
16,48
44,25
13,82
41,84
44,32
15,81

17,26
2,37
4,50
8,46
11,89
4,22
6,65
7,01
10,64
23,30

1,66
10,62
0,06
1,69
7,26
8,89
6,97
16,83
2,95
-

0,96
0,85
1,82
1,29
2,38
2,02
-

1,07
2,74
0,75
1,11
1,42
2,30
0,07
-

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

33,45
46,43
46,11
30,72
40,91
30,65

68,29
39,70
37,39
59,32
36,51
60,46

10,93
13,64
7,47
24,39
7,38

5,25
6,41
7,33
2,17
3,89

1,68
1,52
0,53
0,40
0,20
1,73

2,45
0,74
1,00
0,68
-

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

69,27
33,54
53,51

29,31
12,82
28,00

4,93
54,49
17,34

0,92
2,25
3,79

2,32
2,90

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

53,95
86,43
66,54
74,84
-

37,08
8,36
31,03
18,49
-

11,01
5,94
2,43
6,66
-

0,86
-

2,71
1,76
-

1,44
1,25
-

43,12
80,78
66,98
72,44
69,69
70,12

50,15
7,90
20,77
19,98
9,53
13,45

10,79
13,42
13,40
6,63
17,46
9,50

0,26
1,23
1,17
1,09
-

0,62
1,21
-

0,31
0,25
1,40
2,23
6,93

Maluku
Maluku Utara

78,91
83,25

17,55
21,70

3,54
9,88

4,14
-

Papua Barat
Papua

56,76
84,84

15,84
10,88

4,58
4,28

22,81
-

Indonesia

47,31

37,07

14,45

4,27

0,69

0,97

.g
o.

.b
ps

w
w

tp
://

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

133

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

KESEHATAN PEKERJA

Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang


berkaitan dengan pekerjaan. Kesehatan pekerja pada hakikatnya merupakan hak
setiap pekerja, seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan pasal 86 dimana setiap pekerja/buruh memiliki hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja yang
dimaksud di sini adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah/imbalan

o.
id

dalam bentuk lain. Konsep bekerja yang digunakan BPS adalah kegiatan ekonomi
untuk memperoleh atau membantu memperoleh upah atau gaji, pendapatan atau
keuntungan yang dilakukan minimal selama satu jam berturut-turut dalam seminggu

s.
g

yang lalu.

.b
p

Berdasarkan konsep ketenagakerjaan, penduduk dikelompokkan menjadi


dua, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja
adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja dibedakan

w
w

menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan
kerja (labour force) adalah penduduk usia kerja yang bekerja (employed),

tp
://
w

mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran yang aktif
mencari pekerjaan (unemployed).
Bab ini akan membahas tentang status kesehatan, upaya kesehatan dan
ke atas.
5.1

ht

kesehatan di tempat kerja. Batasan usia pekerja dalam publikasi ini adalah 15 tahun

Status Kesehatan
Status kesehatan dalam hal ini didefinisikan sebagai suatu keadaan

kedudukan seseorang dalam tingkatan sehat atau sakit, yaitu pekerja yang
mengalami keluhan kesehatan, terganggu kegiatan sehari-hari, lama sakit dan jenis
keluhan kesehatan yang diderita oleh pekerja.
Gambar 5.1 memperlihatkan bahwa sebanyak 28,32 persen pekerja di
Indonesia mengalami keluhan kesehatan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara pekerja laki-laki dan perempuan yang mengalami keluhan kesehatan, baik di
perkotaan maupun di perdesaan. Pekerja laki-laki di perkotaan yang mengalami

Profil Statistik Kesehatan 2015

135

keluhan kesehatan sebesar 27,07 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan
pekerja laki-laki di perdesaan yaitu sebesar 28,94 persen. Sementara itu pekerja
perempuan yang mengalami keluhan kesehatan di perkotaan (27,68 persen) relatif
lebih rendah dibandingkan dengan pekerja perempuan di perdesaan (30,43 persen).

30,43
29,39

28,94

Perkotaan

Perdesaan

Laki-laki

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

Perempuan

Perkotaan+
Perdesaan

Laki-laki+Perempuan

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Jenis
Kelamin dan Tipe Daerah, 2014

tp
://
w

w
w

Gambar 5.1

o.
id

27,27

s.
g

27,07

28,32

28,02

.b
p

27,68

28,98

Jika dilihat menurut provinsi, persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas


yang bekerja dan mengalami keluhan kesehatan yang terbesar ada di provinsi DI
Yogyakarta (41,31 persen). Hampir separuh penduduk berumur 15 tahun ke atas

ht

yang bekerja di provinsi DI Yogyakarta mengalami keluhan kesehatan selama


seminggu yang lalu. Sedangkan provinsi dengan persentase penduduk berumur 15
tahun ke atas yang bekerja dan mengalami keluhan kesehatan yang terkecil adalah
provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 15,00 persen.

136

Profil Statistik Kesehatan 2015

s.
g

.b
p
w
w

tp
://
w

ht

41,31
38,51
37,13
35,44
34,54
33,18
32,62
31,36
30,83
30,14
29,67
29,66
28,94
28,65
28,32
28,09
27,82
27,58
27,43
26,21
25,82
25,79
25,56
25,45
25,38
24,12
23,54
21,49
21,20
20,56
19,87
19,22
17,01
15,00

o.
id

DI Yogyakarta
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Bali
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Selatan
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Sulawesi Tengah
Aceh
Bengkulu
Sulawesi Barat
Banten
Sulawesi Tenggara
INDONESIA
Jawa Timur
DKI Jakarta
Lampung
Jawa Barat
Kalimantan Barat
Riau
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Tengah
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Maluku
Jambi
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan Timur
Papua
Maluku Utara

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 5.2 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Provinsi, 2014

Tidak

seluruh

pekerja

yang

mengalami

keluhan

kesehatan,

juga

mengalami gangguan melakukan aktifitas sehari-hari. Dari 28,32 persen pekerja


yang mengalami keluhan kesehatan, 12,39 persen di antaranya merasa terganggu
aktifitas sehari-harinya. Sementara itu, Gambar 5.3 memperlihatkan bahwa

Profil Statistik Kesehatan 2015

137

persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja dan mempunyai


keluhan kesehatan serta terganggu aktifitas sehari-hari di daerah perdesaan relatif
lebih tinggi dibandingkan di daerah perkotaan. Pekerja laki-laki di daerah
perdesaan yang mengalami keluhan kesehatan serta terganggu aktifitas sehari-hari
sebanyak 13,58 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan pekerja laki-laki di
perkotaan (11,60 persen). Demikian pula halnya dengan pekerja perempuan di
daerah perdesaan yang mengalami keluhan kesehatan serta terganggu aktifitas
sehari-hari sebanyak 13,29 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja
perempuan di perkotaan yang hanya sebesar 10,72 persen.

10,72

11,31

12,60

11,94

12,39

tp
://
w

Perkotaan

w
w

.b
p

s.
g

11,60

o.
id

13,58 13,29 13,49

Perempuan

Perkotaan + Perdesaan

Laki-laki + Perempuan

ht

Laki-laki

Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 5.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Seharihari Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2014

Keluhan kesehatan yang dicakup dalam Susenas di antaranya adalah


panas, batuk, pilek, asma/napas sesak/cepat, diare/buang air, sakit kepala
berulang, sakit gigi dan lainnya. Dilihat dari jenisnya, keluhan kesehatan yang
dialami oleh pekerja di perkotaan maupun perdesaan relatif sama. Keluhan
kesehatan yang banyak diderita oleh pekerja adalah keluhan penyakit lainnya
(12,41 persen) dan batuk (11,13 persen). Sementara itu, keluhan kesehatan yang

138

Profil Statistik Kesehatan 2015

paling sedikit diderita oleh pekerja adalah diare/buang air yaitu sebesar 0,96
persen.

12,41
13,33
11,50

Lainnya
1,67
1,83
1,50

Sakit gigi

4,52
5,07
3,97

Sakit kepala berulang

Asma/napas sesak/cepat

0,96
0,98
0,94
1,16
1,30
1,02

o.
id

Diare/buang air

Batuk

.b
p

7,12
7,50
6,75

Panas

5,00

w
w

0,00

Perkotaan+Perdesaan

10,00

Perdesaan

15,00
Perkotaan

tp
://
w

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 5.4

9,96
9,87
10,04
11,13
11,20
11,06

s.
g

Pilek

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Keluhan
Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014

ht

Selain jenis keluhan kesehatan, indikator lainnya yang dapat mempengaruhi


status kesehatan adalah lamanya hari sakit. Lamanya hari sakit menunjukkan tingkat
keparahan sakit yang diderita. Semakin lama hari sakit menunjukkan semakin parah
sakit yang diderita. Lamanya hari sakit dibagi dalam lima kategori, yaitu 3 hari, 4-7
hari, 8-14 hari, 15-21 hari dan 22-30 hari.
Dari Gambar 5.5 dapat dilihat bahwa sekitar 60 persen pekerja sakit selama
kurang dari 4 hari (59,65 persen). Fenomena ini terjadi baik di daerah perkotaan
maupun perdesaan. Sebanyak 63,83 persen pekerja di daerah perkotaan yang sakit
3 hari, relatif lebih tinggi dibandingkan di daerah perdesaan yang hanya sebesar
56,11 persen. Sedangkan lamanya hari sakit 15-21 hari hanya dialami oleh sekitar
2,21 persen pekerja yang sakit.

Profil Statistik Kesehatan 2015

139

63,83
59,65
56,11

32,47
29,99
27,06

4-7

2,57 3,01 2,81

15-21

22-30

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

.b
p

Perkotaan

8 - 14

1,77 2,59 2,21

s.
g

<= 3

5,82 5,34

o.
id

4,78

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Upaya Kesehatan

tp
://
w

5.2

w
w

Gambar 5.5 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktivitas
Sehari-hari Menurut Lamanya Hari Sakit dan Tipe Daerah, 2014

Upaya kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja dari sakit
dan untuk mempertahankan serta meningkatkan produktifitas pekerja. Pentingnya

ht

upaya kesehatan kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan pasal 164.

Upaya kesehatan pekerja adalah upaya kesehatan untuk meningkatkan


status kesehatannya, yang dalam hal ini adalah upaya yang dilakukan saat sakit.
Pekerja yang sakit akan melakukan berbagai upaya tergantung tingkat keparahan
sakitnya. Upaya tersebut seperti mengobati sendiri, rawat jalan dan rawat inap.
5.2.1

Berobat Sendiri
Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pekerja saat sakit adalah berobat

sendiri. Berobat sendiri merupakan langkah awal dari upaya kesehatan yang bisa
dilakukan oleh pekerja untuk mengurangi keluhan kesehatan atau sakit yang

140

Profil Statistik Kesehatan 2015

dideritanya. Berbagai cara berobat sendiri diantaranya adalah minum obat, jamu,
kompres, kerokan, dan pijat.
Gambar 5.6 memperlihatkan bahwa pekerja yang mempunyai keluhan
kesehatan dan mengobati sendiri ada sebanyak 66,29 persen. Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara pekerja yang mempunyai keluhan kesehatan dan
mengobati sendiri penyakitnya di daerah perkotaan (66,73 persen) dengan di daerah
perdesaan (65,88 persen). Sementara pekerja laki-laki yang mempunyai keluhan
kesehatan dan mengobati sendiri ada sebanyak 67,89 persen, relatif lebih tinggi

68,44

o.
id

dibandingkan pekerja perempuan (62,95 persen).

67,89

67,40
66,73

66,29

s.
g

65,88

.b
p

63,35

62,95

tp
://
w

w
w

62,55

Perkotaan

Perempuan

Perkotaan +
Perdesaan
Laki-laki+Perempuan

ht

Laki-laki

Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 5.6 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan
Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Mengobati Sendiri Menurut
Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2014

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat beberapa cara


mengobati sendiri yang dapat dilakukan saat sakit, seperti minum obat. Dalam
Susenas, jenis obat/cara pengobatan dibedakan menjadi tiga yaitu obat/ cara
pengobatan tradisional, modern dan lainnya. Gambar 5.7 memperlihatkan bahwa
jenis obat/cara pengobatan yang paling banyak dilakukan oleh pekerja adalah
pengobatan modern yaitu sebesar 90,11 persen. Sementara yang paling sedikit
adalah pengobatan lainnya (4,30 persen).

Profil Statistik Kesehatan 2015

141

Jika kita membandingkan jenis obat/cara pengobatan yang digunakan baik di


daerah perkotaan maupun perdesaan, sebagian besar pekerja yang sakit lebih
memilih obat-obat/cara pengobatan modern dibandingkan pengobatan tradisional.
Persentase pekerja di daerah perkotaan yang menggunakan jenis obat/cara
pengobatan modern (91,18 persen) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan di
daerah perdesaan (89,01 persen). Sebaliknya, jenis obat/cara pengobatan tradisional
lebih banyak digunakan di daerah perdesaan (24,65 persen) dibandingkan dengan di
daerah perkotaan (17,94 persen).
91,18

90,11

24,65

Perkotaan

Perdesaan
Modern

Perkotaan+Perdesaan
Lainnya

tp
://
w

Tradisional

4,30

4,75

w
w

3,84

21,38

.b
p

17,94

s.
g

o.
id

89,10

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

ht

Gambar 5.7 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Berobat Sendiri
Menurut Jenis Obat/Cara Pengobatan dan Tipe Daerah, 2014

5.2.2 Berobat Jalan


Upaya kesehatan lain yang dapat dilakukan oleh pekerja adalah berobat
jalan. Hasil Susenas 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 44,72 persen pekerja yang
mengalami keluhan kesehatan berupaya menyembuhkan penyakitnya dengan
berobat jalan (Gambar 5.8). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerja
yang mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan di daerah perkotaan dan
perdesaan, yaitu 44,99 persen di daerah perkotaan dan 44,47 persen di daerah
perdesaan. Sementara itu, pekerja perempuan yang mengalami keluhan kesehatan
dan berobat jalan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja laki-laki yaitu
48,09 persen dibanding 43,11 persen.

142

Profil Statistik Kesehatan 2015

48,68
48,09
47,49

44,99

44,72

44,47
43,13

Laki-Laki

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

o.
id

Perkotaan+Perdesaan

s.
g

Perdesaan
Perempuan

Laki-laki+Perempuan

.b
p

Perkotaan

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Berobat Jalan dalam
Satu Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah,
2014

tp
://
w

w
w

Gambar 5.8

43,11

43,09

5.2.3 Rawat Inap

Upaya kesehatan terakhir yang dapat dilakukan oleh pekerja saat sakit

ht

adalah rawat inap. Seorang pekerja dikatakan rawat inap bila melakukan upaya
penyembuhan dengan menginap di suatu unit pelayanan kesehatan modern atau
tradisonal minimal satu malam atau lebih. Termasuk dalam hal ini rawat inap karena
persalinan.
Berdasarkan hasil Susenas 2014, pekerja yang pernah melakukan rawat inap
dalam satu tahun terakhir ada sebanyak 2,14 persen (Gambar 5.9). Sementara jika
dilihat berdasarkan tipe daerahnya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
pekerja di daerah perkotaan dan perdesaan yang pernah melakukan rawat inap
dalam satu tahun terakhir (2,37 persen berbanding 1,92 persen). Persentase pekerja
laki-laki dan pekerja perempuan yang pernah melakukan rawat inap dalam satu
tahun terakhir relatif sama yaitu, masing-masing sebesar 1,91 persen dan 2,64
persen.

Profil Statistik Kesehatan 2015

143

3,08
2,64
2,02

2,16
1,82

Perkotaan

Perdesaan
Perempuan

2,14
1,91

Perkotaan +
perdesaan

Laki-Laki + Perempuan

s.
g

Laki-Laki
Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

.b
p

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


dan Pernah Rawat Inap dalam Satu Tahun Terakhir Menurut
Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2014

w
w

Gambar 5.9

1,92

o.
id

2,37

Angka pekerja yang pernah rawat inap dalam satu tahun terakhir relatif

tp
://
w

cukup rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan pekerja relatif sudah
cukup baik, namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut.
5.3

Kesehatan di Tempat Kerja

ht

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan pekerja, salah


satunya adalah kesehatan di tempat kerja. Kesehatan di tempat kerja dipengaruhi
oleh situasi tempat kerja, jenis lapangan usaha, jam kerja, dan beberapa faktor
lainnya.
5.3.1

Kesehatan Pekerja Menurut Jam Kerja


Jam kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

pekerja. Jika seseorang bekerja melebihi rata-rata jam kerja normal, maka hal ini
dapat mempengaruhi kesehatannya. Jam kerja dikelompokkan menjadi delapan
kelompok, yaitu 0, 1-9, 10-14, 15-24, 25-34, 35-44,45-59, dan 60+ jam. Yang

144

Profil Statistik Kesehatan 2015

dimaksud dengan 0 jam kerja adalah seseorang yang memiliki pekerjaan namun
selama seminggu yang lalu sedang tidak bekerja misalnya sedang cuti.

36,60
30,69
25,00
24,22
23,30

25,67

16,45

7,53

6,71
2,22 2,67 2,46

3,46
1,96 2,77

1-9

10-14

Perkotaan

15-24

Perdesaan

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

35-44

45-59

60+

Perkotaan + Perdesaan

w
w

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Seharihari Menurut Jam Kerja Seminggu yang Lalu dan Tipe Daerah, 2014

tp
://
w

Gambar 5.10

25-34

8,98

.b
p

s.
g

7,31 6,36
5,24

12,41

o.
id

12,65
9,93

14,26
11,17

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa pekerja yang mempunyai keluhan
kesehatan terbanyak adalah pekerja dengan jam kerja 45-59 jam seminggu (30,69
persen), diikuti oleh pekerja dengan jam kerja 35-44 jam seminggu (24,22 persen).

ht

Sementara persentase pekerja yang mengalami keluhan kesehatan terkecil adalah


pekerja dengan jumlah jam kerja 1-9 jam seminggu (2,46 persen).
5.3.2

Kesehatan Pekerja Menurut Lapangan Usaha


Salah satu situasi di tempat kerja yang juga dapat mempengaruhi status

kesehatan pekerja adalah lapangan usaha/bidang pekerjaan utama. Ada 19 kategori


lapangan usaha/bidang pekerjaan utama yang digunakan dalam Susenas 2014, yaitu
pertanian tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan
dan pertanian, pertambanan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan gas,
konstruksi/bangunan, perdagangan, hotel dan rumah makan, transportasi dan

Profil Statistik Kesehatan 2015

145

pergudangan, informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, jasa pendidikan,


jasa kesehatan, jasa kemasyarakatan, pemerintahan dan perorangan,serta lainnya.
Tabel 5.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Sehari-hari
Menurut Lapangan Usaha/Bidang Pekerjaan Utama dan Jenis Keluhan
Kesehatan, 2014

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
Napas
Sesak/
cepat

Diare/
Buang
air

Sakit
Kepala
Berulang

Sakit
gigi

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Pertanian Tanaman Padi

7,98

12,31

10,29

1,76

1,06

5,77

1,83

16,29

Hortikultura

8,02

12,47

11,64

1,43

1,26

5,92

2,35

15,75

Perkebunan

7,33

10,7

9,13

1,41

1,15

5,05

2,01

11,68

Perikanan

7,05

10,5

8,68

1,39

1,07

4,68

2,1

12,03

Peternakan

8,42

12,96

10,84

2,21

1,11

6,25

2,06

18,63

Kehutanan dan Pertanian

8,87

11,07

9,04

1,19

1,47

5,43

2,1

13,26

7,63

11,64

10,28

1,12

0,93

3,79

1,57

9,78

Industri Pengolahan

6,99

11,22

10,32

0,87

0,91

3,89

1,48

11,28

Listrik dan Gas

5,58

9,83

7,99

0,74

0,33

2,8

1,37

9,61

Konstruksi/bangunan

7,92

0,98

4,16

1,7

10,94

Perdagangan

6,77

Hotel dan Rumah Makan

6,7

Transportasi dan
Pergudangan
Informasi dan
Komunikasi

s.
g

7,6

11,26

10,19

0,98

1,14

3,88

1,73

10,68

7,98

12,31

10,29

1,76

1,06

5,77

1,83

16,29

8,02

10,38

10,9

9,99

1,1

0,88

4,66

1,7

12,65

9,94

9,63

0,95

0,98

4,2

1,66

12,76

12,47

11,64

1,43

1,26

5,92

2,35

15,75

Jasa Pendidikan

7,33

10,7

9,13

1,41

1,15

5,05

2,01

11,68

Jasa Kesehatan

7,05

10,5

8,68

1,39

1,07

4,68

2,1

12,03

8,42

12,96

10,84

2,21

1,11

6,25

2,06

18,63

8,87

11,07

9,04

1,19

1,47

5,43

2,1

13,26

ht

Keuangan dan Asuransi

.b
p
0,93

11,86

tp
://
w

Penggalian

w
w

Pertambangan dan

o.
id

Lapangan
Usaha/Bidang
Pekerjaan Utama

Jasa Kemasyarakatan,
Pemerintahan dan
Perorangan
Lainnya

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014


Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa keluhan kesehatan yang banyak dikeluhkan
oleh pekerja adalah batuk, pilek dan lainnya. Jika dilihat per jenis keluhan kesehatan,
jenis lapangan usahanya sangat bervariasi. Pekerja dengan keluhan kesehatan panas
terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha kehutanan dan pertanian yaitu

146

Profil Statistik Kesehatan 2015

sebesar 8,87 persen. Pekerja dengan keluhan kesehatan batuk terbanyak adalah
pekerja dengan lapangan usaha peternakan yaitu sebesar 12,96 persen. Pekerja
dengan keluhan kesehatan pilek terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha
hortikultura yaitu sebesar 11,64 persen. Pekerja dengan keluhan kesehatan
asma/napas sesak/cepat yang terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha
peternakan yaitu sebesar 2,21 persen. Pekerja dengan keluhan kesehatan
diare/buang air terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha lainnya yaitu
sebesar 1,54 persen. Pekerja dengan keluhan kesehatan sakit kepala berulang yang
terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha peternakan sebesar 6,25 persen.
Pekerja dengan keluhan kesehatan sakit gigi yang terbanyak adalah pekerja dengan

o.
id

lapangan usaha hortikultura (2,35 persen). Pekerja dengan keluhan kesehatan


lainnya yang terbanyak adalah pekerja dengan lapangan usaha peternakan yaitu

5.3.3

s.
g

sebesar 18,63 persen.

Kesehatan Pekerja Menurut Jaminan Kesehatan

.b
p

Status kesehatan pekerja erat kaitannya dengan jaminan kesehatan yang


dimiliki. Jaminan kesehatan sangatlah penting karena dapat digunakan sebagai

w
w

penjamin di fasilitas kesehatan saat mereka mengalami keluhan kesehatan pekerja,


baik sakit ringan maupun berat. Oleh karena itu, kepemilikan jaminan kesehatan

tp
://
w

pekerja merupakan salah satu indikator kesejahteraan pekerja. Jaminan kesehatan


yang umumnya dimiliki oleh pekerja adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) ketenagakerjaan.
5.2

Pencapaian Rencana Kerja


Ketenagakerjaan Tahun 2013

dan

Anggaran

(RKAP)

BPJS

ht

Tabel

Uraian

RKAP

Realisasi

(1)

(2)

(3)

(4)

Kepesertaan aktif tenaga kerja

13.241.423

12.348.464

93,25%

188.956

185.507

98,17%

Kepesertaan aktif perusahaan


Sumber : ARA BPJS Ketenagakerjaan, 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa belum semua pekerja memiliki jaminan
kesehatan, dalam hal ini BPJS ketenagakerjaan. Dari 13.241.423 tenaga kerja aktif

Profil Statistik Kesehatan 2015

147

yang seharusnya memiliki BPJS ketenagakerjaan, hanya 12.348.464 saja yang


memiliki BPJS ketenagakerjaan. Dengan kata lain bahwa hanya 93,25% tenaga kerja
yang memiliki BPJS ketenagakerjaan. Sementara itu dari 188.956 perusahaan yang
menjadi target BPJS ketenagakerjaan, hanya 185.507 perusahaan yang menjadi
peserta aktif atau sebesar 98,17 persen perusahaan yang menjadi peserta aktif BPJS

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

ketenagakerjaan.

148

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.3.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

23,84
22,76
32,57
23,97
20,41
29,87
25,07
21,79
25,14
21,37

26,84
22,39
32,25
26,61
21,41
28,52
24,81
21,46
28,21
16,58

24,76
22,64
32,46
24,71
20,71
29,42
24,98
21,68
25,96
20,01

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

27,83
26,16
31,80
39,15
27,21
26,38

27,78
25,10
34,20
40,82
26,58
25,49

27,82
25,86
32,72
39,83
26,99
26,10

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

28,43
39,58
30,04

30,84
38,49
29,80

29,45
39,19
29,96

24,89
23,84
30,78
17,60
-

28,71
26,39
30,77
18,73
-

26,14
24,60
30,78
17,90
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

23,69
27,65
20,89
25,51
39,43
31,48

20,33
28,70
19,39
30,68
38,81
30,07

22,70
28,03
20,42
27,15
39,23
30,98

Maluku
Maluku Utara

19,94
10,75

22,00
16,50

20,63
12,43

Papua Barat
Papua

19,91
18,34

21,58
14,96

20,39
17,40

Indonesia

27,07

27,68

27,27

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

149

Tabel

5.3.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

30,64
24,25
31,80
26,25
21,76
23,64
31,55
29,67
23,78
22,93

36,49
24,50
34,54
27,58
20,44
23,45
32,05
29,60
28,51
26,04

32,26
24,34
32,72
26,55
21,41
23,58
31,71
29,65
24,84
23,58

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

31,00
29,82
43,22
28,60
35,08

29,61
30,90
44,87
30,17
38,14

30,68
30,19
43,88
29,10
35,85

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

44,47
37,68
34,40

44,82
38,68
37,53

44,62
38,02
35,55

23,86
25,92
33,89
20,69
-

31,11
25,69
36,83
24,11
-

26,23
25,86
34,80
21,37
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

28,03
31,28
26,15
28,33
36,36
28,61

29,55
33,16
26,83
31,77
35,10
31,21

28,37
31,76
26,32
29,22
36,03
29,26

Maluku
Maluku Utara

21,11
15,76

24,44
16,78

22,02
16,00

Papua Barat
Papua

18,07
17,41

23,34
15,94

19,64
16,89

Indonesia

28,94

30,43

29,39

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

150

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.3.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

28,78
23,52
32,09
25,39
21,36
25,69
29,65
27,75
24,42
21,63

33,56
23,57
33,65
27,14
20,76
25,28
29,73
27,15
28,35
17,71

30,14
23,54
32,62
25,82
21,20
25,56
29,67
27,58
25,38
20,56

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

27,83
27,81
30,70
40,65
27,95
29,07

27,78
26,39
32,50
42,29
28,37
28,61

27,82
27,43
31,36
41,31
28,09
28,94

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

34,74
38,46
33,62

36,40
38,60
36,12

35,44
38,51
34,54

24,15
25,25
32,62
18,84
-

30,44
25,93
34,46
20,43
-

26,21
25,45
33,18
19,22
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

26,15
30,47
24,29
27,59
37,36
29,19

24,74
31,75
23,67
31,42
36,58
30,87

25,79
30,83
24,12
28,65
37,13
29,66

Maluku
Maluku Utara

20,68
14,44

23,38
16,69

21,49
15,00

Papua Barat
Papua

18,64
17,64

22,81
15,76

19,87
17,01

Indonesia

28,02

28,98

28,32

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

151

Tabel

5.4.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di
Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Provinsi

Laki-Laki

Perempuan

Laki-Laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

12,00
10,83
12,77
10,67
10,12
8,97
11,39
9,36
8,42
7,59

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

10,60
11,75
12,64
12,64
12,32
11,14

9,43
9,58
12,37
11,93
11,46
9,63

10,18
11,13
12,54
12,35
12,02
10,66

13,04
19,83
13,64

14,57
17,84
10,87

13,69
19,12
12,61

11,02
11,65
10,04
7,69
-

11,07
11,13
9,15
8,07
-

11,04
11,50
9,78
7,79
-

12,30
13,95
8,28
12,47
20,51
14,34

9,09
12,94
7,27
13,73
19,25
13,85

11,35
13,59
7,96
12,87
20,09
14,16

Maluku
Maluku Utara

9,05
6,57

10,16
13,18

9,43
8,51

Papua Barat
Papua

11,94
8,59

10,50
6,05

11,52
7,89

Indonesia

11,60

10,72

11,31

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

o.
id

11,35
10,44
12,56
11,05
10,25
7,79
10,95
8,81
7,96
5,52

s.
g

12,28
11,01
12,89
10,51
10,07
9,57
11,64
9,62
8,59
8,41

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

152

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.4.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di
Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-Laki

Perempuan

Laki-Laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

16,12
12,59
16,51
13,10
12,37
9,79
17,41
12,28
9,07
9,19

19,29
11,93
15,42
11,15
10,68
8,35
17,40
9,59
7,85
7,56

16,99
12,35
16,15
12,67
11,92
9,36
17,41
11,57
8,80
8,84

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

12,70
12,42
15,38
13,79
14,77

11,38
11,74
15,66
13,75
14,78

12,39
12,18
15,49
13,78
14,77

28,18
19,15
18,52

26,77
18,83
20,47

27,57
19,04
19,24

11,33
14,42
12,16
10,79

13,42
13,81
11,93
12,03

12,02
14,25
12,09
11,03

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

16,92
18,51
12,38
17,58
19,35
16,64

17,75
16,11
11,84
18,93
17,51
17,40

17,11
17,90
12,24
17,93
18,86
16,83

Maluku
Maluku Utara

12,48
9,76

11,39
11,02

12,18
10,05

Papua Barat
Papua

9,93
8,50

13,02
6,59

10,85
7,82

13,58

13,29

13,49

s.
g

.b
p

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Indonesia
*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

153

Tabel

5.4.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-Laki

Perempuan

Laki-Laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

15,06
11,82
15,15
12,12
11,70
9,72
15,71
11,63
8,85
8,54

16,88
11,27
14,31
11,10
10,54
8,15
15,33
9,36
7,91
5,77

15,58
11,63
14,87
11,87
11,38
9,23
15,59
10,99
8,62
7,78

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

10,60
12,07
12,52
13,65
13,10
12,27

9,43
10,10
12,05
13,28
12,60
10,90

10,18
11,54
12,34
13,50
12,94
11,86

18,99
19,43
17,65

19,42
18,41
18,73

19,17
19,08
18,05

11,24
13,53
11,29
8,93
-

12,76
12,90
10,84
9,32
-

11,74
13,35
11,15
9,03
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

14,92
17,49
10,93
16,24
19,73
16,17

13,23
15,11
9,90
17,26
18,21
16,34

14,48
16,82
10,65
16,52
19,29
16,22

Maluku
Maluku Utara

11,23
8,92

10,86
11,73

11,12
9,62

Papua Barat
Papua

10,55
8,52

12,26
6,49

11,06
7,84

Indonesia

12,60

11,94

12,39

s.
g

.b
p

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

154

Profil Statistik Kesehatan 2015

5.5.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan Mengalami


Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perkotaan Menurut
Provinsi, Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
napas
sesak/
cepat

Diare/
buang
air

Sakit
kepala
berulang

Sakit
gigi

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

7,58
7,77
12,56
10,39
5,89
7,49
6,60
4,67
5,41
6,49

8,28
9,51
14,45
12,62
9,51
13,83
9,94
7,35
10,53
10,12

8,18
7,74
13,11
11,10
8,02
11,69
8,43
7,59
9,78
8,41

1,21
1,08
0,80
1,38
0,68
1,28
0,73
0,74
1,18
0,66

5,62
6,25
6,66
7,49
6,42
6,87

11,99
9,53
13,12
17,86
11,26
11,51

11,26
8,66
11,87
15,88
10,30
10,27

0,81
1,24
1,01
1,35
0,90
0,71

10,76
14,39
7,19

11,85
16,12
12,41

1,04
0,97
1,66
1,59
1,63
1,78
1,81
0,97
1,27
1,52

11,32
7,89
11,02
7,37
6,20
12,25
10,39
10,57
10,60
5,78

0,96
0,76
1,09
1,18
1,00
1,33

4,69
3,48
5,32
4,84
3,35
4,19

0,77
1,42
1,79
2,37
1,72
1,48

11,02
11,91
15,32
17,21
10,97
10,25

1,07
1,96
1,04

0,97
2,26
0,55

4,84
6,73
3,17

1,69
3,20
1,65

11,24
16,81
13,79

8,75
8,61
13,79
6,81
-

7,85
8,97
12,09
5,65
-

1,31
1,39
1,22
0,40
-

0,61
1,23
1,14
0,55
-

5,61
5,04
3,74
2,83
-

1,32
1,92
1,89
1,19
-

10,72
8,72
11,32
7,16
-

5,66
8,19
4,70
5,51
20,80
8,53

7,96
9,82
7,22
8,72
17,28
8,20

7,68
10,08
5,73
8,00
13,77
10,12

0,61
0,97
0,80
1,38
1,70
0,75

0,37
0,72
0,77
0,84
3,07
0,73

2,51
5,84
3,02
3,00
8,71
3,60

1,00
2,06
1,19
1,62
2,81
2,14

10,08
13,07
7,72
11,16
15,24
11,87

Maluku
Maluku Utara

2,53
2,93

7,55
3,77

6,78
3,04

0,47
0,35

0,54
0,54

1,80
0,94

0,85
0,36

8,96
6,16

Papua Barat
Papua

4,94
5,11

8,07
6,66

6,83
5,54

0,91
0,69

1,27
0,53

4,48
3,86

1,30
1,14

8,73
8,35

Indonesia

6,75

11,06

10,04

1,02

0,94

3,97

1,50

11,50

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

6,46
5,99
6,31
2,62
-

w
w

11,03
17,38
13,43

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

2,70
2,46
4,77
3,49
3,70
4,32
3,23
3,49
5,18
2,72

o.
id

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

0,65
1,06
0,80
0,69
0,94
0,84
0,49
0,62
0,76
0,33

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

.b
p

Tabel

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

155

5.5.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan Mengalami


Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di Perdesaan Menurut
Provinsi, Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
napas
sesak/
cepat

Diare/
buang
air

Sakit
kepala
berulang

Sakit
gigi

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

10,55
7,56
11,37
8,01
6,40
5,65
9,42
7,15
5,14
6,80

11,90
9,94
13,78
10,78
8,34
8,81
12,86
12,53
9,32
10,21

10,40
8,60
12,43
9,56
6,49
7,51
12,33
11,42
8,56
7,96

1,23
1,25
1,41
1,20
0,71
0,63
1,35
0,66
0,65
0,90

6,31
3,23
6,52
4,83
2,96
4,03
6,18
5,22
4,58
4,86

2,90
1,25
2,26
2,06
1,27
1,42
2,57
2,13
1,16
1,10

15,57
9,50
12,68
10,41
8,13
10,25
13,72
13,53
11,00
10,50

7,14
6,05
9,74
6,55
8,69

9,83
11,88
18,47
10,91
12,90

9,25
10,97
14,63
9,69
10,39

18,36
15,20
10,37

15,51
15,73
16,31

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

0,72
0,77
0,80
0,97
1,13

4,60
4,93
6,74
4,53
7,48

1,78
1,62
2,42
1,82
1,95

15,60
14,11
22,18
12,97
19,56

13,81
15,83
14,34

2,27
1,85
2,22

1,78
1,27
1,67

7,52
8,69
7,99

3,01
2,58
2,12

20,21
16,31
17,47

9,55
11,00
15,57
8,00
-

7,91
8,79
13,41
6,96
-

1,41
1,28
1,74
0,77
-

1,18
1,26
1,75
0,42
-

6,63
5,62
5,89
4,02
-

1,74
2,52
2,40
1,09
-

11,65
8,96
13,75
8,73
-

8,67
8,96
6,00
8,14
20,24
6,08

10,53
10,41
7,58
9,82
16,06
8,57

8,90
7,74
6,45
7,19
9,63
6,08

1,17
1,72
1,08
1,78
2,12
1,30

0,71
1,14
1,06
1,08
1,79
1,09

4,16
7,43
4,93
5,19
4,58
4,64

1,77
2,31
1,66
1,74
1,97
2,58

12,85
15,48
11,78
12,73
13,01
15,11

Maluku
Maluku Utara

4,73
4,82

8,75
6,14

5,85
4,12

1,00
0,93

0,67
0,44

3,52
2,61

1,46
1,13

9,45
6,45

Papua Barat
Papua

4,57
4,29

6,70
8,93

4,29
7,76

1,09
0,97

0,45
0,88

2,63
2,58

1,27
0,89

9,94
5,63

Indonesia

7,50

11,20

9,87

1,30

0,98

5,07

1,83

13,33

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

6,16
7,40
8,21
3,77
-

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

.b
p

1,41
1,02
1,25
1,15
2,03

w
w

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,95
1,15
1,65
1,52
0,94
0,97
1,45
0,98
1,26
1,07

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

156

Profil Statistik Kesehatan 2015

5.5.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan Mengalami


Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari Menurut Provinsi dan
Jenis Keluhan Kesehatan, 2014

Provinsi

Panas

Batuk

Pilek

Asma/
napas
sesak/
cepat

Diare/
buang
air

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)
1,07
1,16
1,18
1,00
0,78
0,70
1,09
0,65
0,70
0,41

2,87
5,86
4,30
3,19
4,13
5,29
4,77
4,87
3,05

1,12
2,03
1,87
1,38
1,54
2,34
1,83
1,21
1,45

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

9,71
7,66
11,83
8,95
6,24
6,27
8,57
6,50
5,27
6,54

10,87
9,74
14,04
11,51
8,69
10,51
11,98
11,18
9,91
10,14

9,77
8,19
12,69
10,17
6,95
8,93
11,15
10,42
9,15
8,34

5,62
6,54
6,34
8,31
6,49
7,40

11,99
9,63
12,45
18,08
11,08
11,92

11,26
8,85
11,39
15,42
9,98
10,31

13,76
14,86
9,80

13,30
15,90
15,60

1,74
1,12
1,33
1,47
0,86
1,08
1,23
0,92
1,23
0,73

Sakit
kepala
berulang

Sakit
gigi

Lainnya

(7)

(8)

(9)

5,29

2,38

14,37
8,74
12,05
9,20
7,55
10,93
12,71
12,76
10,81
6,51

o.
id

Tabel

0,96
0,75
0,92
1,04
0,99
1,28

4,69

0,77

3,85
5,11
5,53
3,97
5,14

1,54
1,70
2,39
1,77
1,61

12,13
16,48
14,18

1,54
1,89
2,01

1,29
1,68
1,46

5,90

2,21

7,87
7,12

2,84
2,04

9,32
10,22
14,85
7,26
-

7,89
8,85
12,88
6,15
-

1,38
1,31
1,53
0,54
-

1,02
1,25
1,51
0,50
-

6,35

1,62

5,43
5,02
3,28
-

2,33
2,20
1,15
-

7,29
8,77
5,52
7,41
20,44
6,64

9,36
10,27
7,44
9,51
16,48
8,48

8,34
8,32
6,18
7,42
11,06
7,00

0,92
1,53
0,98
1,67
1,98
1,17

0,56
1,04
0,95
1,01
2,23
1,01

3,41

1,42

7,03
4,22
4,58
6,00
4,40

2,25
1,49
1,71
2,26
2,47

Maluku
Maluku Utara

3,88
4,29

8,29
5,47

6,21
3,82

0,79
0,77

0,62
0,47

2,85

1,22

2,14

0,91

Papua Barat
Papua

4,69
4,48

7,12
8,41

5,07
7,26

1,03
0,91

0,70
0,80

3,20

1,28

2,87

0,95

9,57
6,24

Indonesia

7,12

11,13

9,96

1,16

0,96

4,52

1,67

12,41

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

6,25
6,94
7,45
3,05
-

.b
p

w
w

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara*)

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

s.
g
0,81
1,30
1,02
1,32
1,03
1,10

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

11,02
13,11
14,67
19,03
12,01
12,96
14,78
16,52
16,81
11,39
8,88
12,77
7,76
11,59
14,88
10,27
12,30
13,78
14,36
9,26
6,37

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

157

Tabel

5.6.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di
Perkotaan Menurut Provinsi dan Lamanya Hari Sakit, 2014

Provinsi

Lama Hari Sakit


4-7

8 - 14

15-21

22-30

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

60,97
66,86
57,67
65,43
67,18
63,14
60,79
59,55
61,12
73,86

31,56
22,97
29,61
24,78
22,91
28,08
27,77
29,57
28,17
19,66

3,91
5,39
6,22
5,63
4,58
2,20
5,10
4,09
4,82
3,84

1,07
1,86
4,53
2,28
3,24
3,63
1,99
5,05
3,07
1,99

2,49
2,91
1,97
1,88
2,10
2,95
4,35
1,74
2,83
0,65

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

74,40
59,20
64,88
66,97
62,44
63,57

20,69
30,88
26,10
24,34
27,04
27,76

3,33
5,60
4,23
4,60
5,38
4,08

0,80
1,38
2,06
1,12
2,29
1,39

0,79
2,95
2,72
2,98
2,85
3,20

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

71,91
60,94
63,33

21,47
30,93
28,18

3,30
5,74
4,12

1,08
1,04
2,30

2,23
1,36
2,07

67,05
65,41
70,43
67,29
-

24,99
26,57
24,08
25,13
-

3,60
4,69
2,65
4,67
-

1,30
1,96
0,95
1,72
-

3,06
1,38
1,90
1,19
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

60,56
61,51
65,63
64,03
59,89
55,91

28,54
30,87
26,59
26,06
29,20
32,35

6,69
2,37
4,37
3,68
7,70
5,95

0,65
1,06
1,41
1,56
1,16
2,51

3,55
4,18
2,00
4,66
2,03
3,28

Maluku
Maluku Utara

58,43
49,75

29,57
40,65

8,66
6,00

0,39
0,29

2,95
3,31

Papua Barat
Papua

49,21
54,07

37,30
35,44

6,14
5,20

1,25
1,85

6,09
3,44

Indonesia

63,83

27,06

4,78

1,77

2,57

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

<= 3

(1)

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

158

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.6.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari di
Perdesaan Menurut Provinsi dan Lamanya Hari Sakit, 2014

Provinsi

Lama Hari Sakit


4-7

8 - 14

15-21

22-30

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

58,09
55,67
52,14
56,80
60,02
61,73
55,69
59,89
69,82
51,11

32,98
29,92
33,08
32,51
30,00
31,14
33,00
31,51
20,51
32,52

4,36
6,95
5,23
4,05
4,64
2,76
4,93
3,64
4,76
5,48

2,35
3,35
6,15
2,83
2,72
2,11
2,15
2,26
3,01
3,00

2,23
4,11
3,40
3,81
2,61
2,26
4,23
2,70
1,90
7,89

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

52,20
58,56
62,92
55,18
48,96

35,63
30,83
23,86
32,08
36,54

7,16
5,39
10,80
6,71
5,89

2,70
2,39
1,17
3,20
2,96

2,31
2,83
1,25
2,83
5,66

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

62,69
54,77
48,57

28,71
34,12
39,77

4,46
4,08
6,71

2,58
2,23
1,36

1,55
4,80
3,58

62,53
63,99
62,10
57,43
-

28,20
28,39
28,55
33,96
-

5,08
3,54
4,21
4,92
-

1,61
2,26
2,30
1,14
-

2,58
1,82
2,85
2,55
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

49,84
52,50
56,61
54,44
54,25
54,86

40,16
33,28
30,14
34,28
35,99
32,37

7,00
8,25
5,55
6,30
6,36
5,88

1,22
2,20
2,63
1,70
1,69
3,32

1,78
3,78
5,07
3,28
1,71
3,57

Maluku
Maluku Utara

50,96
44,62

34,24
42,15

9,72
8,44

1,60
1,37

3,48
3,42

Papua Barat
Papua

56,95
54,61

35,38
38,29

5,05
5,61

0,62
0,74

2,00
0,75

Indonesia

56,11

32,47

5,82

2,59

3,01

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

s.
g

.b
p

w
w

(1)

o.
id

<= 3

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

159

Tabel

5.6.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Kegiatan Sehari-hari
Menurut Provinsi dan Lamanya Hari Sakit, 2014

Provinsi

Lama Hari Sakit


4-7

8 - 14

15-21

22-30

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

58,71
60,59
53,94
59,87
61,93
62,19
56,82
59,81
65,71
69,86

32,67
26,87
31,95
29,76
28,10
30,13
31,84
31,08
24,13
21,92

4,26
6,26
5,55
4,61
4,63
2,57
4,97
3,74
4,79
4,13

2,08
2,69
5,62
2,63
2,86
2,61
2,11
2,88
3,04
2,17

2,28
3,58
2,94
3,12
2,47
2,49
4,26
2,49
2,34
1,92

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

74,40
56,75
61,51
65,27
58,41
58,28

20,69
32,54
28,62
24,14
29,84
30,94

3,33
6,15
4,85
7,20
6,12
4,73

0,80
1,84
2,24
1,14
2,79
1,96

0,79
2,72
2,78
2,25
2,84
4,09

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

66,67
57,34
50,43

25,58
32,79
38,31

3,96
4,77
6,39

1,93
1,73
1,48

1,85
3,36
3,39

63,72
64,39
65,05
62,71
-

27,35
27,88
26,97
29,24
-

4,69
3,86
3,65
4,79
-

1,53
2,18
1,82
1,45
-

2,71
1,70
2,51
1,82
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

53,68
54,31
59,12
56,52
56,28
55,07

36,00
32,79
29,15
32,50
33,55
32,37

6,89
7,06
5,22
5,74
6,84
5,89

1,02
1,97
2,29
1,67
1,50
3,16

2,42
3,86
4,22
3,58
1,83
3,51

Maluku
Maluku Utara

53,41
45,89

32,71
41,78

9,37
7,83

1,20
1,10

3,31
3,40

Papua Barat
Papua

54,47
54,48

35,99
37,64

5,40
5,52

0,82
0,99

3,31
1,37

Indonesia

59,65

29,99

5,34

2,21

2,81

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

<= 3

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

160

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.7.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri di Perkotaan
Menurut Provinsi dan Jenis Obat/ Cara Pengobatan, 2014

Obat Modern

Obat Tradisional

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

92,60
89,13
86,26
93,15
87,72
93,28
93,37
87,72
93,77
92,05

16,51
20,25
21,09
16,01
17,36
12,16
15,71
26,51
20,48
23,66

1,97
3,21
3,16
2,29
3,40
5,39
3,26
4,65
3,11
1,91

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

90,80
93,84
90,26
82,86
88,75
94,22

20,29
14,79
18,07
20,44
23,13
14,82

3,63
2,58
6,41
9,91
4,27
3,26

87,53
92,89
93,21

22,82
12,93
11,34

4,28
1,88
1,14

90,98
94,99
95,02
90,09
-

13,97
11,45
13,84
18,51
-

2,01
2,47
1,74
2,41
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

92,25
89,71
91,59
91,15
97,45
93,20

10,66
16,10
16,97
14,92
7,38
12,50

1,68
3,52
0,88
2,65
1,14
-

Maluku
Maluku Utara

92,56
94,19

16,37
15,53

1,07
-

Papua Barat
Papua

94,00
89,74

12,88
19,21

1,11
2,25

Indonesia

91,18

17,94

3,84

s.
g

.b
p

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

161

Tabel

5.7.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri di Perdesaan
Menurut Provinsi dan Jenis Obat/ Cara Pengobatan, 2014

( Diolah dari Susenas KOR 2014)


Obat Modern

Obat Tradisional

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

33,86
27,84
38,28
24,80
27,25
21,00
29,24
23,84
23,55
25,39

2,49
3,68
3,09
3,23
2,90
9,39
4,21
11,81
7,21
4,36

87,29
88,95
79,98
88,51
90,30
89,81
85,07
87,43
94,67
87,14

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

94,88
90,12
84,44
88,61
96,29

19,93
17,24
22,73
29,67
19,47

2,82
6,03
12,57
4,46
5,38

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

73,19
89,52
74,92

46,95
22,71
36,12

4,62
1,29
3,30

85,01
92,85
96,52
90,61
-

26,59
19,66
18,59
30,22
-

4,87
4,75
3,70
3,14
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

92,36
89,54
90,61
90,67
96,74
86,61

13,48
18,76
21,43
17,18
14,20
23,26

1,78
3,16
3,08
3,36
2,24
3,11

Maluku
Maluku Utara

87,54
84,86

32,55
41,22

2,29
4,59

Papua Barat
Papua

72,82
57,77

39,66
65,93

2,25
3,66

Indonesia

89,10

24,65

4,75

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

s.
g

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

162

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.7.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri Menurut Provinsi
dan Jenis Obat/ Cara Pengobatan, 2014

Provinsi

Obat Modern

Obat Tradisional

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

2,37
3,46
3,12
2,89
3,04
7,83
3,99
10,37
5,25
2,35

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

90,80
94,23
90,19
83,42
88,67
95,04

20,29
16,74
17,64
21,25
26,62
16,66

3,63
2,68
6,22
10,85
4,37
4,10

80,82
91,02
78,29

34,12
18,37
31,56

4,44
1,55
2,90

86,59
93,51
95,97
90,33
-

23,24
17,12
16,84
23,77
-

4,11
4,04
2,97
2,74
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

92,32
89,58
90,92
90,80
96,97
88,23

12,35
18,14
20,02
16,56
11,93
20,62

1,74
3,25
2,39
3,17
1,88
2,35

Maluku
Maluku Utara

89,37
86,98

26,64
35,40

1,85
3,55

Papua Barat
Papua

79,61
66,63

31,07
52,98

1,89
3,27

Indonesia

90,11

21,38

4,30

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

29,90
24,33
32,13
21,65
24,43
17,57
26,09
24,38
22,08
23,97

s.
g

88,50
89,04
82,22
90,17
89,57
91,16
87,00
87,49
94,24
91,16

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

163

Tabel

5.8.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Mengobati Sendiri dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

63,99
66,70
57,07
65,05
67,31
72,11
59,60
71,53
67,33
65,19

54,43
65,34
49,16
57,56
67,87
64,93
59,49
63,11
66,85
67,31

60,82
66,26
54,33
62,79
67,48
69,77
59,56
68,82
67,19
65,69

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

73,67
71,34
66,55
62,68
67,53
67,88

70,62
66,43
60,01
54,14
64,04
67,12

72,59
69,99
63,91
59,16
66,34
67,65

54,63
72,76
63,70

51,06
66,09
61,01

53,04
70,44
62,71

66,45
75,59
80,83
61,04
-

59,81
67,13
75,85
59,48
-

64,06
72,87
79,36
60,61
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

55,26
75,96
64,99
74,00
69,40
69,51

55,55
67,64
62,10
66,42
63,17
55,94

55,33
72,91
64,14
71,28
67,35
64,75

Maluku
Maluku Utara

75,67
79,09

73,22
65,36

74,80
73,76

Papua Barat
Papua

66,72
61,15

63,83
60,87

65,83
61,08

Indonesia

68,44

63,35

66,73

.b
p

s.
g

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

164

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.8.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Mengobati Sendiri dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin di Perdesaan, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

63,44
64,75
61,18
69,90
71,64
70,76
66,71
71,30
72,62
71,07

59,77
63,29
55,43
63,74
67,29
68,42
68,24
68,23
68,76
53,39

62,29
64,22
59,14
68,49
70,53
70,05
67,21
70,49
71,62
66,96

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

75,75
64,32
51,97
65,76
78,80

71,49
59,16
49,40
62,07
80,39

74,79
62,48
50,92
64,55
79,23

49,36
65,44
52,22

44,37
63,57
50,33

47,21
64,79
51,49

69,51
75,74
82,21
68,90
-

68,28
71,90
78,60
63,29
-

69,03
74,66
81,02
67,64
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

57,68
70,11
65,05
68,51
79,54
63,41

50,95
71,35
61,77
65,22
71,71
60,65

56,09
70,44
64,22
67,58
77,51
62,67

Maluku
Maluku Utara

78,47
77,18

72,11
73,08

76,52
76,17

Papua Barat
Papua

63,34
50,52

65,56
43,68

64,13
48,22

Indonesia

67,40

62,55

65,88

.b
p

s.
g

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

165

Tabel

5.8.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Mengobati Sendiri dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

63,57
65,67
59,62
68,17
70,44
71,27
64,94
71,35
70,06
66,24

58,48
64,16
53,10
60,99
67,49
67,00
65,90
67,02
67,76
64,87

61,95
65,15
57,33
66,33
69,64
69,94
65,26
70,15
69,43
65,91

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

73,67
73,02
65,35
58,50
66,57
71,96

70,62
68,05
59,60
52,31
63,00
71,48

72,59
71,74
63,17
55,95
65,38
71,82

51,98
68,53
54,05

47,78
64,65
51,93

50,14
67,18
53,24

68,62
75,69
81,68
64,50
-

66,03
70,25
77,64
60,90
-

67,64
74,10
80,40
63,58
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

56,73
71,29
65,03
69,84
76,07
64,74

52,92
70,29
61,89
65,59
68,10
59,28

55,79
71,00
64,19
68,56
73,80
63,17

Maluku
Maluku Utara

77,48
77,55

72,56
70,57

75,88
75,61

Papua Barat
Papua

64,46
53,26

65,07
46,71

64,66
51,21

Indonesia

67,89

62,95

66,29

.b
p

s.
g

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

166

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.9.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

52,70
40,89
50,33
42,19
38,40
37,28
48,44
41,37
45,03
43,67

56,93
43,27
58,13
52,05
52,02
42,12
47,03
48,67
46,48
41,38

54,11
41,65
53,03
45,17
42,64
38,85
47,95
43,72
45,45
43,13

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

44,86
46,93
40,54
38,65
42,23
44,84

45,35
49,59
49,85
48,43
51,08
45,68

45,03
47,66
44,30
42,68
45,25
45,10

49,41
40,74
36,54

54,99
49,95
41,34

51,89
43,95
38,31

40,13
41,36
31,25
47,01
-

50,60
41,45
36,00
50,33
-

43,90
41,39
32,66
47,93
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

43,18
34,21
32,77
27,29
47,72
38,81

39,49
45,61
42,55
41,64
61,87
48,14

42,20
38,39
35,66
32,44
52,39
42,08

Maluku
Maluku Utara

28,87
38,22

41,48
52,87

33,39
43,91

Papua Barat
Papua

41,75
40,07

41,11
38,59

41,55
39,72

Indonesia

43,13

48,68

44,99

.b
p

s.
g

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

167

Tabel

5.9.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir di Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

55,87
41,28
51,42
34,88
40,51
37,02
45,05
40,80
42,67
35,21

63,87
41,82
53,12
41,84
44,60
40,50
43,87
43,14
44,59
52,28

58,37
41,48
52,02
36,48
41,55
38,07
44,66
41,43
43,17
39,18

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

45,27
42,92
53,47
45,42
40,58

49,49
50,18
51,63
48,78
38,56

46,22
45,50
52,72
46,51
40,04

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

64,25
45,78
44,80

69,87
49,22
51,27

66,67
46,97
47,30

35,85
36,61
30,84
39,09
-

39,74
39,98
32,51
50,93
-

37,35
37,55
31,39
41,75
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

48,27
36,35
39,37
34,09
39,32
38,09

54,34
38,36
40,51
33,84
53,11
38,05

49,70
36,89
39,66
34,02
42,89
38,08

Maluku
Maluku Utara

25,39
33,98

35,27
42,18

28,41
35,98

Papua Barat
Papua

44,16
30,00

39,38
26,01

42,47
28,66

Indonesia

43,09

47,49

44,47

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

168

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.9.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mengalami Keluhan Kesehatan serta Berobat Jalan dalam Sebulan
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

55,15
41,10
51,01
37,48
39,92
37,12
45,89
40,91
43,81
42,17

62,19
42,43
54,99
46,39
47,10
41,16
44,71
44,46
45,57
43,30

57,38
41,56
52,40
39,77
41,87
38,38
45,50
41,89
44,30
42,43

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

44,86
46,30
41,83
44,44
43,97
43,25

45,35
49,56
50,01
49,67
49,87
43,34

45,03
47,13
44,92
46,59
45,93
43,28

56,88
43,65
43,48

62,27
49,53
49,78

59,24
45,69
45,90

37,08
38,05
31,00
43,53
-

42,62
40,49
33,73
50,56
-

39,18
38,76
31,86
45,32
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

46,27
35,92
37,36
32,44
42,19
38,25

47,97
40,44
41,22
36,28
56,81
40,99

46,69
37,23
38,39
33,60
46,36
39,04

Maluku
Maluku Utara

26,62
34,81

37,81
45,66

30,25
37,83

Papua Barat
Papua

43,36
32,60

39,87
28,23

42,18
31,23

Indonesia

43,11

48,09

44,72

s.
g

.b
p

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

169

Tabel

5.10.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perkotaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

3,05
1,76
1,75
1,55
1,20
1,40
2,05
2,15
1,93
0,65

4,24
2,97
4,79
4,63
2,10
4,09
3,78
2,18
2,79
3,29

3,42
2,15
2,81
2,41
1,47
2,31
2,66
2,16
2,16
1,40

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,52
1,67
3,03
3,18
2,15
1,61

3,21
2,02
4,10
3,95
2,75
2,18

2,12
1,77
3,44
3,49
2,36
1,79

2,65
2,62
2,59

3,93
3,58
5,14

3,19
2,96
3,54

1,78
1,38
1,80
1,85
-

2,25
2,31
1,70
3,28
-

1,94
1,66
1,77
2,23
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,65
2,65
2,57
1,99
5,19
2,40

3,04
5,06
3,99
4,29
6,67
2,29

2,77
3,51
3,01
2,72
5,68
2,36

Maluku
Maluku Utara

1,38
1,10

2,55
2,53

1,77
1,52

Papua Barat
Papua

2,66
1,86

5,61
1,92

3,51
1,88

Indonesia

2,02

3,08

2,37

s.
g

.b
p

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

170

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.10.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir di Perdesaan Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2,74
1,36
1,55
1,57
1,21
1,22
1,61
1,39
0,77
1,59

3,32
2,05
2,19
2,57
1,37
1,28
2,48
2,04
1,36
0,27

2,90
1,61
1,77
1,79
1,25
1,24
1,89
1,56
0,90
1,31

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,52
2,50
5,18
2,07
1,00

1,72
2,73
4,43
2,04
1,80

1,57
2,58
4,88
2,06
1,20

2,62
3,53
2,08

3,03
4,09
2,86

2,80
3,72
2,37

0,68
1,44
1,07
1,39
-

0,69
1,22
1,16
0,95
-

0,69
1,38
1,10
1,30
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,33
2,14
1,74
1,33
2,12
1,73

3,39
1,76
1,94
1,59
3,26
2,44

2,57
2,04
1,79
1,40
2,42
1,91

Maluku
Maluku Utara

1,06
0,76

1,76
0,78

1,25
0,76

Papua Barat
Papua

1,51
0,35

1,95
0,45

1,64
0,38

Indonesia

1,82

2,16

1,92

Catatan:

*)

s.
g

.b
p

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

171

Tabel

5.10.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Pernah Rawat Inap dalam Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2014

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +
Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2,82
1,56
1,63
1,56
1,21
1,28
1,74
1,57
1,31
0,81

3,60
2,46
3,20
3,51
1,61
2,30
2,90
2,08
2,11
2,93

3,04
1,87
2,16
2,04
1,32
1,60
2,13
1,72
1,51
1,39

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

1,52
1,62
2,73
3,91
2,11
1,42

3,21
1,93
3,39
4,13
2,39
2,09

2,12
1,70
2,97
4,00
2,20
1,62

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

2,64
3,16
2,17

3,57
3,87
3,27

3,04
3,40
2,58

0,99
1,42
1,37
1,66
-

1,13
1,59
1,37
2,54
-

1,04
1,47
1,37
1,87
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,47
2,25
2,04
1,50
3,12
1,87

3,21
2,81
2,81
2,46
4,62
2,40

2,66
2,41
2,25
1,76
3,55
2,02

Maluku
Maluku Utara

1,18
0,85

2,10
1,35

1,45
0,97

Papua Barat
Papua

1,86
0,72

3,06
0,73

2,22
0,72

Indonesia

1,91

2,64

2,14

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

172

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.11.1

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Sehari-hari di
Perkotaan Menurut Provinsi danJumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014

0**

1-9

10-14

15-24

25-34

35-44

45-59

60+

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

4,71
6,57
5,52
5,12
8,21
7,88
9,53
8,40
8,30
3,66

2,24
1,62
2,72
1,59
3,56
1,90
5,17
3,41
3,13
2,65

2,96
2,06
4,57
1,99
1,10
1,68
3,15
3,64
2,13
0,36

9,13
6,41
9,45
6,60
7,24
6,03
6,57
6,06
5,58
3,89

10,78
8,00
8,70
8,28
11,62
7,43
9,18
10,96
7,41
4,96

26,75
18,44
19,01
24,00
26,74
20,52
22,55
18,67
19,94
24,42

25,78
37,84
30,40
33,16
31,78
34,61
34,36
30,58
39,89
44,79

17,66
19,07
19,64
19,27
9,74
19,96
9,48
18,29
13,62
15,28

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,94
4,23
6,31
6,45
4,92
3,34

1,57
2,03
1,83
2,72
2,66
2,87

1,50
1,54
1,94
0,99
1,69
1,91

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,86
7,12
8,68

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

6,67
4,13
6,40
4,78
-

s.
g

3,11
7,16
6,96
6,27
9,67
5,99

24,14
22,70
24,65
32,74
20,40
28,71

41,09
38,85
38,01
33,41
36,97
37,25

22,33
16,22
13,30
11,57
16,04
15,67

.b
p

3,33
7,26
7,02
5,86
7,66
4,26

1,53
2,93
3,05

2,11
5,39
2,55

5,75
10,07
9,11

7,80
14,87
6,86

21,48
25,67
28,17

39,77
23,59
23,24

16,69
10,34
18,33

tp
://
w

w
w

o.
id

Provinsi

3,80
1,41
2,20
1,16
-

2,41
2,03
1,67
2,69
-

9,36
6,83
6,36
3,52
-

6,22
9,73
8,52
4,80
-

24,11
26,31
21,88
22,23
-

30,92
31,56
35,84
32,48
-

16,52
18,01
17,13
28,35
-

8,91
6,63
7,10
6,99
7,87
10,54

1,97
4,91
2,26
1,20
5,09
3,62

2,48
3,52
3,41
1,52
2,23
3,53

10,00
5,88
8,54
6,97
3,54
12,83

6,83
5,80
6,09
10,89
4,32
16,03

19,21
28,61
25,15
24,62
27,83
22,96

34,47
26,94
35,19
27,42
27,24
14,32

16,12
17,69
12,26
20,40
21,87
16,19

Maluku
Maluku Utara

9,21
11,22

2,83
0,00

1,77
1,35

7,34
4,96

7,78
7,78

27,59
34,73

26,51
21,50

16,96
18,45

Papua Barat
Papua

13,02
3,50

0,81
0,86

2,60
1,69

5,66
4,94

6,78
5,11

24,42
29,61

27,36
33,68

19,36
20,62

Indonesia

5,24

2,22

1,96

6,71

7,53

23,30

36,60

16,45

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


**)

Sementara tidak bekerja

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

173

Tabel

5.11.2

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Sehari-hari di
Perdesaan Menurut Provinsi dan Jumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014

Provinsi

0**

1-9

10-14

15-24

25-34

35-44

45-59

60+

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

5,91
8,18
7,77
8,06
7,00
7,74
6,52
5,95
5,60
6,37

3,76
3,23
4,02
6,95
4,09
3,12
2,91
2,67
1,59
3,62

3,64
4,66
4,76
6,43
5,74
3,09
2,98
4,24
3,54
11,14

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

8,07
6,96
3,50
7,09
6,40

2,42
1,95
0,60
1,62
3,30

3,16
2,48
1,63
2,91
3,69

6,93
10,30
7,53
9,98
6,45
8,55
5,14
8,74
13,51
17,86

s.
g

o.
id

21,32
21,71
23,40
20,68
14,64
22,28
30,54
26,98
30,69
20,41

10,58
9,85
6,73
11,88
9,86

13,81
11,62
12,00
15,32
10,12

23,87
25,78
29,73
25,68
21,79

27,56
32,29
38,51
26,34
34,13

10,52
9,07
7,30
9,18
10,71

.b
p

w
w

26,68
22,74
22,26
20,94
25,60
24,70
27,94
24,48
23,56
18,49

1,53
2,55
2,41

2,39
3,22
4,29

10,47
14,15
17,66

11,27
15,26
18,51

26,15
25,60
26,32

33,39
22,39
16,46

12,72
7,55
4,36

4,48
2,33
2,61
5,73
-

4,09
3,82
3,50
5,38
-

17,84
13,51
12,84
8,82
-

17,31
15,88
16,81
7,82
-

25,46
21,18
25,36
22,62
-

18,64
23,50
22,75
29,03
-

6,39
12,76
9,88
15,28
-

7,38
9,52
11,38
8,63
7,84
11,83

2,48
4,24
3,27
2,70
4,55
3,53

2,22
3,03
5,11
2,74
4,90
4,46

13,54
16,63
14,70
10,80
7,91
18,01

12,23
11,77
14,07
14,54
10,92
15,27

23,47
24,06
22,48
27,95
20,72
28,12

30,73
21,72
20,56
22,90
28,04
13,37

7,95
9,03
8,43
9,74
15,12
5,41

Maluku
Maluku Utara

7,50
10,65

3,26
3,76

3,49
3,79

15,64
14,92

13,86
19,92

23,81
24,89

22,31
16,83

10,13
5,24

Papua Barat
Papua

9,93
1,48

1,04
1,18

1,03
1,58

8,70
15,22

18,45
25,05

23,82
41,65

22,93
12,17

14,09
1,69

Indonesia

7,31

2,67

3,46

12,65

14,26

25,00

25,67

8,98

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

2,08
9,29
10,00

17,04
15,30
15,00
11,66
18,87
15,26
11,61
14,23
7,99
9,53

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

14,72
13,88
15,26
15,31
17,62
15,25
12,36
12,71
13,53
12,58

5,79
7,02
6,25
5,32
-

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


**)

Sementara tidak bekerja

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

174

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

5.11.3

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja dan


Mempunyai Keluhan Kesehatan Serta Terganggu Aktifitas Sehari-hari
Menurut Provinsi danJumlah Jam Kerja Seminggu yang Lalu, 2014

0**

1-9

10-14

15-24

25-34

35-44

45-59

60+

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

5,65
7,47
7,04
7,01
7,32
7,78
7,19
6,49
6,88
4,13

3,43
2,52
3,60
5,05
3,95
2,72
3,41
2,83
2,32
2,82

3,49
3,51
4,70
4,85
4,50
2,62
3,02
4,11
2,87
2,25

13,50
10,60
13,37
12,21
14,84
12,21
11,08
11,23
9,77
5,42

15,68
12,09
12,95
10,46
16,93
12,68
11,07
13,51
7,72
5,76

26,69
20,85
21,20
22,03
25,90
23,33
26,74
23,19
21,85
23,38

22,29
28,80
25,68
25,11
19,23
26,34
31,38
27,78
35,04
40,50

9,26
14,15
11,48
13,28
7,33
12,31
6,11
10,86
13,56
15,73

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,94
5,58
6,66
5,21
6,12
4,45

1,57
2,17
1,89
1,83
2,08
3,03

1,50
2,10
2,23
1,26
2,37
2,55

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,28
8,38
9,83

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

6,02
6,21
6,30
5,03
-

s.
g

3,11
9,49
9,44
8,67
12,80
7,48

24,14
23,11
25,25
31,48
23,33
26,20

41,09
34,90
34,96
35,55
31,07
36,12

22,33
14,22
11,05
9,77
12,23
13,87

.b
p

3,33
8,42
8,53
6,22
10,00
6,29

1,53
2,71
2,49

2,27
4,12
4,07

8,43
12,45
16,58

9,77
15,10
17,05

24,13
25,63
26,55

36,15
22,89
17,31

14,44
8,71
6,12

tp
://
w

w
w

o.
id

Provinsi

4,30
2,07
2,47
3,28
-

3,65
3,32
2,85
3,94
-

15,61
11,63
10,55
5,99
-

14,39
14,16
13,88
6,20
-

25,10
22,62
24,13
22,41
-

21,88
25,76
27,38
30,88
-

9,06
14,23
12,44
22,27
-

7,93
8,94
10,19
8,28
7,85
11,57

2,30
4,37
2,99
2,38
4,75
3,54

2,31
3,13
4,64
2,47
3,94
4,27

12,27
14,47
12,99
9,97
6,34
16,98

10,30
10,57
11,85
13,75
8,54
15,42

21,94
24,97
23,22
27,23
23,28
27,09

32,07
22,77
24,64
23,88
27,76
13,56

10,87
10,78
9,50
12,05
17,55
7,57

Maluku
Maluku Utara

8,06
10,79

3,12
2,83

2,93
3,18

12,92
12,45

11,87
16,91

25,05
27,33

23,68
17,99

12,37
8,52

Papua Barat
Papua

10,92
1,94

0,97
1,10

1,53
1,61

7,73
12,87

14,72
20,49

24,01
38,90

24,35
17,08

15,78
6,01

Indonesia

6,36

2,46

2,77

9,93

11,17

24,22

30,69

12,41

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


**)

Sementara tidak bekerja

Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

175

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

PERILAKU MEROKOK
DAN PENYAKIT MENULAR
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Saat ini

banyak penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri dan kebiasaan atau pola
hidup tidak sehat. Salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yang
merupakan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
adalah perilaku merokok. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk
cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tobacum,

o.
id

Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan
tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan

s.
g

karena rokok merupakan zat aditif yang mengandung banyak bahan kimia dan dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti kanker, penyakit jantung,

.b
p

impotensi, penyakit darah, enfisema, bronchitis kolik, dan gangguan kehamilan. Oleh
karena itu pemerintah berupaya untuk melakukan penanggulangan bahaya akibat
Bagi Kesehatan.

w
w

rokok melalui peraturan pemerintah No 19 Tahun 2003 tentang Pangamanan Rokok

tp
://
w

Selain merokok membahayakan jiwa, beberapa penyakit menular yang


disebabkan oleh kuman, bakteri dan virus juga dapat menyerang dan menyebabkan
turunnya tingkat kesehatan masyarakat. Penyakit menular adalah penyakit yang
dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh agen biologi antara lain virus,

ht

bakteri, jamur dan parasit. Berbagai program telah dicanangkan pemerintah untuk
mencegah terjangkitnya penyakit menular seperti dalam tujuan ke-6 MDGs tentang
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Kementerian Kesehatan
juga mengeluarkan Peraturan Menteri No 82 tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular.
Bab ini akan membahas tentang perilaku merokok di Indonesia yang
mencakup kebiasaan merokok menurut umur dan rata-rata jumlah batang rokok
yang dihisap per hari. Selain itu, juga akan dibahas mengenai penyakit menular yang
merupakan tolok ukur dalam program pemerintah dengan melihat persentase
penduduk yang terkena penyakit menular di Indonesia.

Profil Statistik Kesehatan 2015

177

6.1

Perilaku Merokok
Di Indonesia, merokok cukup banyak dilakukan orang dewasa maupun

remaja. Merokok dapat menjadi suatu kebiasaan karena mengandung zat-zat yang
bersifat adiktif (candu). Zat inilah yang menyebabkan perokok sulit menghentikan
kebiasaannya merokok, sehingga semakin hari semakin banyak jumlah rokok yang
dihisap. Subbab ini akan membahas kecenderungan merokok berdasarkan kebiasaan
menghisap rokok

yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu perokok setiap hari,

perokok kadang-kadang, dan bukan perokok. Kemudian kebiasaan merokok


berdasarkan umur, jenis kelamin, serta banyaknya batang rokok yang dihisap

o.
id

perhari. Data yang digunakan adalah data Susenas yang dikumpulkan oleh BPS
setiap tiga tahun sekali, yaitu data Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan

s.
g

(MSBP) tahun 2012 dan data Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP) tahun 2013.

71,70

w
w

.b
p

70,26

tp
://
w

24,34

23,74

5,40

4,56

2012

2013
Ya, Kadang-Kadang

Tidak

ht

Ya, Setiap Hari

Sumber : BPS, Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) 2012, Susenas Modul
Kesehatan dan Perumahan (MKP) 2013
Gambar 6.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut


Kebiasaan Merokok Selama Sebulan Terakhir, 2012-2013

Gambar 6.1 memperlihatkan persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas


yang merokok menurun sejak tahun 2012 sampai 2013. Pada tahun 2012 terdapat
sekitar 24,34 persen penduduk berumur 10 tahun ke atas yang merokok setiap hari
dan 5,40 persen penduduk yang merokok kadang-kadang. Persentase penduduk
berumur 10 tahun ke atas yang merokok setiap hari turun menjadi 23,74 persen dan
yang merokok kadang-kadang turun menjadi 4,56 persen pada tahun 2013.
178

Profil Statistik Kesehatan 2015

Sedangkan persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak merokok naik
dari 70,26 persen pada tahun 2012 menjadi 71,70 persen pada tahun 2013.
Jika dilihat menurut kelompok umur, persentase tertinggi penduduk berumur
10 tahun ke atas yang merokok pada tahun 2012 maupun tahun 2013 terdapat pada
kelompok umur 30-39 tahun, dan kelompok umur 20-29 tahun. Pada tahun 2012
kelompok umur 30-39 tahun sebesar 25,94 persen dan kelompok umur 20-29 tahun
sebesar 25,27 persen. Sedangkan pada tahun 2013, kelompok umur 30-39 tahun
sebesar 25,75 persen dan kelompok umur 20-29 tahun sebesar 23,63 persen.
Persentase terkecil penduduk berumur 10 tahun ke atas yang merokok terdapat pada
kelompok umur 10-19

tahun yaitu sebesar 6,47 persen di tahun 2012 dan 5,24

o.
id

persen di tahun 2013.

Pada kelompok usia remaja (10-19 tahun), persentase penduduk yang


merokok mengalami penurunan dari 6,47 persen tahun 2012 menjadi 5,24 persen

s.
g

tahun 2013. Sedangkan untuk lansia yang berada pada kelompok umur 60 tahun ke
atas, persentase penduduk yang merokok pada tahun 2013 (11,26 persen)

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok


Menurut Kelompok Umur, 2012-2013
2012

2013

(2)

(3)

10-19

6,47

5,24

20-29

25,27

23,63

30-39

25,94

25,75

40-49

20,34

20,32

50-59

13,15

13,80

8,83

11,26

tp
://
w

Kelompok Umur (Tahun)

w
w

Tabel 6.1

.b
p

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 (8,83 persen).

ht

(1)

60
Total

100,00

100,00

Sumber: BPS, Susenas MSBP 2012 dan Susenas MKP 2013

Profil Statistik Kesehatan 2015

179

97,43

92,33

Laki-Laki
Perempuan

o.
id

7,67

2,57

2013

s.
g

2012

Sumber : BPS, Susenas MSBP 2012 dan Susenas MKP 2013

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok


Menurut Jenis Kelamin, 2012-2013

.b
p

Gambar 6.2

w
w

Gambar 6.2 menunjukkan bahwa persentase perempuan berumur 10 tahun


ke atas yang merokok relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki. Persentase

tp
://
w

penduduk perempuan yang merokok mengalami penurunan dari 7,67 persen pada
tahun 2012 menjadi 2,57 persen pada tahun 2013. Sedangkan persentase penduduk
laki-laki yang merokok mengalami peningkatan dari 92,33 persen pada tahun 2012

ht

menjadi 97,43 persen pada tahun 2013


Penduduk berumur 10 tahun ke atas yang merokok setiap hari, paling banyak
menghisap rata-rata 7-12 batang per hari sebesar 52,96 persen tahun 2012, turun
menjadi 51,47 persen pada tahun 2013 (Gambar 6.3). Sementara itu cukup banyak
juga yang menghisap rokok kurang dari tujuh batang per hari, yaitu 26,73 persen
pada tahun 2012 turun menjadi 23,77 pada tahun 2013. Hal ini berarti bahwa
penduduk berumur 10 tahun ke atas yang termasuk kategori perokok berat yaitu 25
batang atau lebih per hari relatif kecil yaitu 1,87 persen pada tahun 2012 dan sedikit
mengalami kenaikan pada tahun 2013 menjadi 2,12 persen. Walaupun persentasenya
relatif kecil, namun hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena merokok
sangat membahayakan kesehatan.

180

Profil Statistik Kesehatan 2015

52,96

26,73

51,47

23,77

2012

22,64

2013

18,44

7-12 batang

13-24 batang

25 batang atau
lebih

s.
g

6 batang

o.
id

1,87 2,12

Sumber : BPS, Susenas MSBP 2012 dan Susenas MKP 2013

6.2

.b
p

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok


Menurut Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap Setiap Hari,
2012-2013

HIV dan AIDS

w
w

Gambar 6.3

tp
://
w

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus penyebab AIDS


(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yaitu penyakit menular yang sangat
membahayakan kesehatan dan perlu mendapat perhatian yang serius dalam
pengendalian

penyebarannya.

HIV/AIDS

merupakan

penyakit

menular

yang

ht

disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem


kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Sebelum dikategorikan sebagai pengidap AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Data mengenai penyakit ini sangat diperlukan sebagai informasi
untuk merencanakan dan mengevaluasi program kebijakan pemerintah di bidang
kesehatan. Sumber data HIV dan AIDS diperoleh dari laporan situasi perkembangan
HIV dan AIDS di Indonesia yang dipublikasikan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kementerian Kesehatan RI.

Profil Statistik Kesehatan 2015

181

40.000
35.000

32 711
29 037

30.000
25.000

21 591

20.000

15.000

21 031

21 511

2011

2012

10 362

10.000

0
2009

2010

2013

2014

s.
g

2008

o.
id

9 793

5.000

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014

Jumlah Kasus Baru HIV Positif di Indonesia, 2008-2014

.b
p

Gambar 6.4

Data pada Gambar 6.4 menunjukkan bahwa jumlah kasus baru HIV positif

w
w

yang dilaporkan di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Jumlah kasus


tertinggi yang dilaporkan selama kurun waktu enam tahun terakhir sejumlah 32.711

tp
://
w

kasus di tahun 2014. Pada tahun 2008 terdapat sebanyak 10.362 kasus HIV positif,
yang kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 9.793 kasus. Namun
pada tahun 2010 jumlah kasus HIV positif kembali mengalami kenaikan cukup tinggi
yaitu lebih dari dua kali lipat jumlah kasus pada tahun 2008 menjadi 21.591 kasus.

ht

Meskipun mengalami sedikit penurunan menjadi 21.031 pada tahun 2011 dan 21.511
kasus pada tahun 2012, jumlah kasus HIV positif kembali naik cukup tinggi menjadi
sebanyak 29.037 kasus pada tahun 2013.
Menurut provinsi di Indonesia, jumlah kasus HIV positif paling banyak terjadi
di provinsi DKI Jakarta yaitu sejumlah 5.851 kasus. Sedangkan provinsi yang paling
sedikit terjadi kasus HIV positif adalah provinsi Gorontalo yaitu sejumlah 24 kasus.

182

Profil Statistik Kesehatan 2015

5 851

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

DKI Jakarta
Jawa Timur
4 508
Jawa Barat
3 740
Papua
3 278
Jawa Tengah
2 867
Bali
2 129
Sumatera Utara
1 628
Kep. Riau
973
Sulawesi Selatan
839
Kalimantan Barat
699
Banten
680
DI Yogyakarta
614
Papua Barat
600
Riau
550
Kalimantan Timur
539
Maluku
414
Sulawesi Utara
392
Sumatera Barat
321
Lampung
256
Sumatera Selatan
252
NTT
249
Kalimantan
227
Jambi
170
Sulawesi 160
NTB
149
Sulawesi Tengah
131
Kalimantan 113
Bangka Belitung
113
Bengkulu
92
Maluku Utara
63
NAD
60
Sulawesi Barat
30
Gorontalo
24
0

2000

4000

6000

8000

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2014


Gambar 6.5

Jumlah Kasus Baru HIV Positif di Indonesia Menurut Provinsi, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

183

Gambar 6.6 memperlihatkan adanya kecenderungan peningkatan penemuan


kasus baru AIDS dari tahun 2008 sampai tahun 2013, yaitu sebesar 5.314 kasus pada
tahun 2008 naik menjadi menjadi 10.163 kasus baru pada tahun 2013. Namun
jumlah kasus baru AIDS turun menjadi sebesar 5.494 kasus pada tahun 2014. Secara
kumulatif, kasus AIDS sampai dengan tahun 2014 sebesar 65.790 kasus.

60 296
65 790

40 484

s.
g

32 469
25 290

6 403

7 179

8 015

9 649

2009

2011

2012

2010

tp
://
w

2008

.b
p

18 887

5 314

o.
id

50 133

w
w

70.000
65.000
60.000
55.000
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0

Kasus Baru

10 163
5 494

2013

2014

Kasus Kumulatif

ht

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014


Gambar 6.6

Jumlah Kasus Baru dan Kumulatif Penderita AIDS yang Terdeteksi


dari Berbagai Sarana Kesehatan di Indonesia, 2008-2014

Jika dilihat menurut provinsi, jumlah kasus baru AIDS yang dilaporkan pada
tahun 2014 paling banyak terdapat di provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 827 kasus.
Sedangkan provinsi yang paling sedikit kasus baru AIDS nya adalah provinsi Sulawesi
Barat sebanyak 3 kasus baru. Terdapat dua provinsi yang tidak ada kasus AIDS yaitu
provinsi DI Yogyakarta dan provinsi Kepulauan Riau.

184

Profil Statistik Kesehatan 2015

827
740
727
493

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

389
240
231
209
174
167
163
130
112
106
92
87
76
71
60
59
57
54
53
44
32
23
21
19
16
13
6
3
0
0

ht

tp
://
w

Jawa Timur
Jawa Tengah
Bali
Papua
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Riau
Sulawesi Utara
DkI Jakarta
Sulawesi Tengah
Maluku
Banten
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan
Lampung
Jawa Barat
Jambi
Maluku Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Barat
NAD
Kalimantan Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Gorontalo
Sulawesi Barat
DI Yogyakarta
Kepulauan Riau

100

200

300

400

500

600

700

800

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2014


Gambar 6.7. Jumlah Kasus Baru AIDS di Indonesia Menurut Provinsi, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

185

900

Jumlah kematian akibat AIDS pada tahun 2014 dilaporkan ada sebanyak 666.
Jumlah ini merupakan yang paling kecil selama kurun waktu enam tahun terakhir
sejak tahun 2008. Jumlah kasus kematian akibat AIDS yang terbesar terjadi pada
tahun 2012 yaitu sebanyak 1.780 kematian, turun menjadi 1.366 kematian pada
tahun 2013.

1 780

1800
1600
1 393
1400

1 366

1 225

o.
id

1200

1 329

1 077

s.
g

1000
800

.b
p

600

666

200
0
2009

2010

2011

2012

2013

2014

tp
://
w

2008

w
w

400

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014


Jumlah Kematian Akibat AIDS yang Dilaporkan di Indonesia, 20082014

ht

Gambar 6.8

Gambar 6.9 menggambarkan persentase penderita baru AIDS menurut jenis


kelamin. Pada tahun 2014, persentase penderita baru AIDS laki-laki relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan. Persentase penderita baru AIDS laki-laki sebesar
61,56 persen sedangkan penderita baru AIDS perempuan sebesar 34,44 persen.

186

Profil Statistik Kesehatan 2015

4,00
Laki-Laki
34,44
Perempuan

61,56

s.
g

o.
id

Tidak Melaporkan Jenis


Kelamin

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2014

Malaria
Malaria

Baru AIDS

w
w

6.3

Persentase Penderita
Indonesia, 2014

Menurut Jenis

Kelamin di

menular

juga

.b
p

Gambar 6.9

merupakan

salah

satu

penyakit

yang

perlu

tp
://
w

mendapatkan perhatian serius dalam kesehatan masyarakat. Malaria adalah penyakit


infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria ( anopheles sp)
betina. Malaria masih merupakan masalah besar di Indonesia karena pada tahun

ht

2014, dari 576 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 45 persen merupakan endemis


malaria sehingga hampir separuh penduduk Indonesia berisiko tertular malaria.
Upaya pengendalian malaria menjadi komitmen global dalam Millenium Development

Goals (MDGs) yang harus tercapai tahun 2015. Indikator yang digunakan untuk
mengetahui kasus malaria adalah Annual Paracite Incidence (API) atau disebut Angka
Kesakitan Malaria.
Ditjen

P2PL

Kementerian

Kesehatan

telah

menetapkan

stratifikasi

endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :


1. Endemis Tinggi bila API >5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - 5 per 1.000 penduduk.

Profil Statistik Kesehatan 2015

187

3. Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1.000 penduduk.


4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria
(Daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Dari Gambar 6.10 terlihat penurunan persentase daerah kabupaten/kota
endemis tinggi dimana pada tahun 2012 kabupaten/kota yang termasuk daerah
endemis tinggi sebesar 5 persen, pada tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar 3 persen.
Sejalan dengan itu, persentase daerah kabupaten/kota non endemis mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2012 terdapat sebesar 55 persen, naik menjadi 60
persen pada tahun 2013, naik menjadi 74 persen pada tahun 2014. Persentase

o.
id

daerah kabupaten/kota yang termasuk endemis sedang pada tahun 2012 sebesar 7
persen, naik menjadi 11 persen pada tahun 2013, dan turun menjadi 9 persen pada
tahun 2014.

Persentase daerah kabupaten/kota yang termasuk endemis rendah

s.
g

sebesar 33 persen pada tahun 2012, turun menjadi 26 persen pada tahun 2013, dan

74

w
w

60

.b
p

menjadi 14 persen pada tahun 2014.

tp
://
w

55

33

2012

14

11

ht

26

3
2013

2014

Non Endemis

Endemisitas Rendah

Endemisitas Sedang

Endemisitas Tinggi

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2012-2014


Gambar 6.10

Persentase Kabupaten/Kota Menurut Tingkat Endemisitas


Malaria, 2012-2014

Secara nasional Angka Kesakitan Malaria (API) selama tahun 20082014


cenderung menurun. Pada tahun 2008 Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk
(API) sebesar 2,40 turun menjadi 0,99 pada tahun 2014. Tiga provinsi dengan API
188

Profil Statistik Kesehatan 2015

tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (12,81 persen), Papua Barat (20,85 persen),
dan Papua (29,57 persen). Sedangkan provinsi dengan API terendah adalah Jawa
barat dan Jawa Timur (0,01 persen) dan D.I Yogyakarta (0,02 persen). Sedangkan
Banten, Bali, dan DKI Jakarta merupakan tiga provinsi dengan nilai API nol (API=0).

10,00
9,00

7,00

o.
id

6,00
5,00

3,00

2,40

2,00

1,80

1,00
0,00
2009

2010

w
w

2008

1,96

s.
g

4,00
1,75

.b
p

per 1.000 penduduk

8,00

2011

1,69

2012

1,38
0,99

2013

2014

tp
://
w

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014


Gambar 6.11

Demam Berdarah

ht

6.4

Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Insidence/API) Per


1.000 Penduduk, 2008-2014

Demam berdarah merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh


virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari
genus aedes, umumnya aedes aegypti. Nyamuk dapat membawa virus dengue
setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Demam berdarah
dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit menular yang menjadi komitmen dalam
MDGs. Data untuk penyakit demam berdarah dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kementerian Kesehatan
RI.
Angka kesakitan DBD pada tahun 2014 sebesar 39,83 per 100.000
penduduk. Angka kesakitan DBD mengalami fluktuasi selama tahun 2008 sampai
2014. Pada tahun 2008, angka kesakitan DBD sebesar 59,02 per 100.000 penduduk,

Profil Statistik Kesehatan 2015

189

naik menjadi 68,22 pada tahun 2009, turun menjadi 65,70 pada tahun 2010 dan
27,67 per 100.000 penduduk pada tahun 2012, namun menjadi 37,11 pada tahun
2012 dan 45,85 per 100.000 penduduk pada tahun 2013.
80
68,22

70

65,70

60
50

59,02

45,85
39,83

40

o.
id

37,11

30
27,67

s.
g

20

0
2008

2009

2010

.b
p

10

2011

2012

2013

2014

Angka Kesakitan (Incidence Rate/IR) Demam Berdarah


Dengue per 100.000 Penduduk, 2008-2014

tp
://
w

Gambar 6.12

w
w

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014

Gambar 6.13 memperlihatkan provinsi Bali dengan angka kesakitan demam


berdarah dengue tertinggi (204,22 per 100.000 penduduk), sedangkan yang

ht

terendah adalah provinsi Maluku yaitu sebesar 0,70 per 100.000 penduduk.
Berbeda dengan Angka Kesakitan/Incidence Rate DBD, Case Fatality Rate

(CFR) adalah perbandingan antara jumlah kematian karena penyakit tertentu yang
terjadi selama satu tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun
yang sama. CFR demam berdarah dengue tertinggi terdapat di provinsi Maluku yaitu
sebesar 16,67 persen, sedangkan yang terendah di provinsi DKI Jakarta yaitu
sebesar 0,11 persen. Pada Gambar 6.14 juga dapat dilihat bahwa CFR

demam

berdarah dengue secara nasional sebesar 0,90 per 100.000 penduduk, dan terdapat
empat provinsi yang tidak ada kejadian kematian akibat penyakit DBD (CFR=0), yaitu
provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.

190

Profil Statistik Kesehatan 2015

204,22

w
w

.b
p

s.
g

54,39
53,34
46,66
45,66
41,57
39,83
39,75
39,13
38,33
37,15
36,83
34,66
34,59
33,79
26,83
25,38
24,07
23,25
22,40
21,16
19,66
18,76
17,52
16,52
12,89
12,56
8,78
3,29
0,70

o.
id

131,09
128,51
111,05
92,62
83,34

ht

tp
://
w

Bali
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Barat
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sulawesi Utara
Aceh
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
INDONESIA
Sumatera Utara
Jawa Barat
Jambi
Kalimantan Tengah
Riau
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Banten
Bengkulu
Jawa Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Lampung
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014


Gambar 6.13

Angka Kesakitan (Incidence Rate/IR) Demam Berdarah Dengue


per 100.000 Penduduk Menurut Provinsi, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

191

16,67

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

6,28
3,43
2,80
2,05
1,81
1,44
1,36
1,35
1,35
1,32
1,23
1,22
1,21
1,16
1,15
0,98
0,95
0,90
0,83
0,69
0,69
0,56
0,56
0,51
0,43
0,32
0,20
0,20
0,12
0,11
0,00
0,00
0,00
0,00

ht

tp
://
w

Maluku
Gorontalo
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Jawa Tengah
Kalimantan Tengah
Maluku Utara
Kalimantan Barat
Riau
Banten
Jambi
Lampung
Kalimantan Timur
Jawa Timur
Jawa Barat
Sulawesi Tenggara
INDONESIA
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Kepulauan Riau
DI Yogyakarta
Sumatera Utara
Kalimantan Utara
Sumatera Barat
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Selatan
Bali
Nusa Tenggara Barat
DKI Jakarta
Papua
Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00
Sumber : Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014
Gambar 6.14

192

Case Fatality Rate

(CFR) (%) Demam Berdarah Dengue


Menurut Provinsi, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

6.5

Tuberkulosis (TB) Paru


Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang


yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Tuberkulosis (TB) paru adalah tuberkulosis
yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura. Pengelompokkan TB paru bisa
berdasarkan hasil pemeriksaan basil tahan asam (BTA) dalam dahak atau
berdasarkan tipe pasien. Berdasarkan pemeriksaan BTA dahak, TB paru dibagi atas:
1. Tuberkulosis paru BTA positif, apabila memenuhi minimal 1 kriteria:
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA

o.
id

positif;

b. Hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan

s.
g

kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif;


c. Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan

.b
p

biakan positif.

2. Tuberkulosis paru BTA negatif

w
w

a. Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran

klinik dan kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif;

tp
://
w

b. Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan

M. tuberculosis positif.
Gambar 6.15 menunjukkan angka notifikasi kasus baru TB paru BTA+ dan
angka notifikasi seluruh kasus TB per 100.000 penduduk dari tahun 2008-2014.

ht

Angka notifikasi kasus merupakan angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang
ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka
ini secara serial akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke
tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan
(trend) meningkat atau menurun jumlah pasien pada wilayah tersebut.
Angka notifikasi kasus BTA+ pada tahun 2014 sebesar 70 kasus per 100.000
penduduk, sedangkan angka notifikasi seluruh kasus TB pada tahun 2014 sebesar
113 kasus per 100.000 penduduk. Angka tersebut merupakan angka terkecil dalam
kurun waktu enam tahun terakhir. Angka notifikasi kasus BTA+ dan angka notifikasi
seluruh kasus TB dari tahun 2008 (73 dan 131 kasus per 100.000 penduduk) terus
mengalami kenaikkan sampai pada tahun 2012, kemudian turun pada tahun 2014.

Profil Statistik Kesehatan 2015

193

160
140

131

127

138

136

129

135

120

113

100
80

73

84

83

78

73

81
70

60
40

o.
id

20
0
2009

2010

2011

2013

2014

Kasus TB BTA+

.b
p

Semua Kasus TB

2012

s.
g

2008

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2014


Angka Notifikasi Kasus BTA+ dan Semua Kasus Per 100.000
Penduduk, 2008-2014

w
w

Gambar 6.15

tp
://
w

Salah satu upaya untuk mengendalikan TB

adalah dengan melalui

pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan adalah angka


keberhasilan pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan ini dibentuk
dari

angka

kesembuhan

dan

angka

pengobatan

lengkap.

Gambar

6.16

ht

memperlihatkan angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan tahun 2008-2014.


Pada tahun 2013 angka keberhasilan pengobatan sebesar 90,5 persen, angka ini
lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 dan 2012 (90,2 persen dan 85,8 persen).
Angka keberhasilan pengobatan menurun pada tahun 2014 menjadi 81,3 persen.
Angka kesembuhan pada tahun 2013 sebesar 82,8 persen. Sedangkan tahun 2014
angka kesembuhan pengobatan TB BTA + paling rendah jika dibandingkan 5 tahun
sebelumnya, sebesar 74,2 persen.

194

Profil Statistik Kesehatan 2015

100

91,0

91,2

90,3

82,9

83,9

83,7

2008

2009

90
80
70

90,2
83,7

85,8

78,5

90,5
82,8

81,3
74,2

60
50
40
30

20
10
0
2011

2013

2014

Angka Keberhasilan Pengobatan

s.
g

Angka Kesembuhan

2012

o.
id

2010

Sumber: Ditjen P2PL, Kementerian Kesehatan 2008-2013

Angka Kesembuhan dan Keberhasilan Pengobatan TB BTA+,


2008-2014

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

Gambar 6.16

Profil Statistik Kesehatan 2015

195

Tabel 6.2.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perkotaan Menurut


Provinsi dan Kebiasaan Merokok dalam Sebulan Terakhir, 2012-2013

Merokok
Setiap Hari

Provinsi

Merokok
Kadang-Kadang

2013

2012

2012

2013

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara

21,48
21,60

21,66
19,79

6,42
4,44

4,73
3,73

72,09
73,96

73,61
76,48

Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung

25,00
24,46
22,24
24,50
24,18
25,38
25,68

22,14
24,82
23,38
26,63
21,53
23,11
25,66

5,10
4,30
3,52
5,22
5,17
4,70
3,67

5,15
2,99
2,43
1,98
5,1
4,8
3,38

69,90
71,24
74,24
70,28
70,65
69,92
70,65

72,7
72,19
74,18
71,39
73,37
72,08
70,95

Kepulauan Riau

23,48

22,3

5,69

2,87

70,82

74,83

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

21,87
25,15
20,29
21,39
20,91
24,51

20,51
23,94
20,37
18,4
21,17
24,46

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

17,13
22,97
15,97

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

s.
g

o.
id

2012
(1)

2013

Tidak Merokok

3,54
6,31
4,14
3,94
4,25
5,03

72,26
68,48
74,83
74,98
74,96
69,57

75,95
65,75
75,49
77,66
74,58
70,52

19,18
24,01
16,46

3,27
4,51
7,01

3,79
2,89
7,86

79,60
72,51
77,01

77,03
73,11
75,67

21,47
21,86
19,82
18,43
-

22,44
22,36
19,4
20,04
-

3,53
4,72
4,87
6,98
-

4,82
4,01
4,85
3,75
-

75,00
73,42
75,31
74,59
-

72,74
73,64
75,75
76,21
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

20,97
21,77
19,39
21,22
24,09
19,17

19,02
23,42
19,65
19,08
23,6
18,79

5,05
6,15
4,13
4,28
5,42
5,38

5,03
2,91
3,55
4,62
3,18
3,41

73,97
72,08
76,48
74,50
70,49
75,45

75,94
73,67
76,81
76,3
73,23
77,80

Maluku
Maluku Utara

18,13
20,27

17,03
22,12

6,91
8,01

8,82
6,93

74,96
71,72

74,15
70,95

Papua Barat
Papua

15,46
19,85

21,82
21,99

9,69
11,64

4,12
5,07

74,85
68,52

74,06
72,94

Indonesia

22,37

21,94

5,29

4,62

72,34

73,44

w
w

tp
://
w

ht

.b
p

5,88
6,37
4,88
3,63
4,13
5,91

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

196

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.2.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perdesaan Menurut


Provinsi dan Kebiasaan Merokok dalam Sebulan Terakhir, 2012-2013

Merokok
Setiap Hari

Provinsi

Merokok
Kadang-Kadang

Tidak Merokok

2012

2013

2012

2013

2012

2013

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(1)

24,74

23,02

7,49

5,11

67,77

71,87

25,46
25,9
25,64
27,49
28,62
31,37
31,53
28,59

23,47
26,53
29,16
26,75
27,51
28,72
30,34
30,73

4,69
5,49
5,76
4,05
7,33
4,61
4,23
3,22

3,07
3,8
3,17
3,08
5,23
3,92
3,86
1,79

69,85
68,61
68,6
68,47
64,05
64,02
64,24
68,18

73,46
69,67
67,67
70,17
67,26
67,37
65,79
67,47

Kepulauan Riau

23,86

24,55

3,63

3,45

72,51

72,01

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

29,88
25,56
21,95
26,89
29,44

29,39
25,54
18,55
25,2
31,05

6,62
5,08
6,4
4,66
4,66

5,29
3,81
5,83
3,8
3,92

63,5
69,36
71,65
68,46
65,9

65,32
70,65
75,62
71,00
65,03

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

18,45
26,65
17,09

19,94
25,85
17,47

2,39
3,83
8,99

2,36
3,18
7,96

79,16
69,52
73,92

77,7
70,96
74,57

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

25,89
25,06
20,9
27,24
-

26,36
25,84
21,3
24,81
-

4,78
5,27
3,99
5,15
-

3,41
5,22
2,86
3,86
-

69,33
69,67
75,11
67,61
-

70,23
68,94
75,84
71,33
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

23,88
28,71
23,14
25,97
27,66
20,89

24,28
27,47
22,39
23,81
28,09
24,55

8,64
5,14
3,79
4,3
7,85
4,13

6,8
5,14
3,87
3,82
6,27
3,63

67,48
66,15
73,06
69,73
64,49
74,98

68,92
67,39
73,74
72,36
65,64
71,82

Maluku
Maluku Utara

21,44
23,17

18,24
23,15

6,59
9,89

9,76
9,00

71,97
66,94

72,00
67,85

Papua Barat
Papua

23,3
22,07

20,39
14,23

8,18
13,53

8,95
14,79

68,53
64,40

70,67
70,98

26,31

25,58

5,51

4,49

68,19

69,93

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

Indonesia

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

197

Tabel 6.2.3

Persentase Penduduk Berumur 10 tahun ke Atas Menurut Provinsi dan


Kebiasaan Merokok dalam Sebulan Terakhir, 2012-2013

Merokok
Setiap Hari

Provinsi

Merokok
Kadang-Kadang

Tidak Merokok

2013

2012

2013

2012

2013

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

23,82

22,63

7,19

5,00

68,99

72,37

23,56
25,56
25,18
25,88
27,15
29,15
29,95
27,16
23,55

21,62
24,79
27,45
25,71
27,19
26,44
28,45
28,22
22,67

4,57
5,36
5,18
3,88
6,57
4,78
4,35
3,44
5,32

3,40
4,34
3,10
2,88
4,05
4,29
4,11
2,58
2,96

71,87
69,10
69,63
70,24
66,28
66,07
65,70
69,40
71,13

74,98
70,87
69,46
71,41
68,77
69,26
27,44
69,20
74,36

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

21,87
26,77
23,15
21,58
24,04
26,16

20,51
25,78
23,17
18,45
23,28
26,54

5,88
6,45
4,99
4,57
47,40
5,50

3,54
5,96
3,96
4,57
4,01
4,68

72,26
66,77
71,86
32,85
71,55
68,35

75,95
68,26
72,87
76,97
72,71
68,78

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

17,66
25,12
16,87

19,48
25,07
17,26

2,92
4,11
8,60

3,23
3,06
7,94

79,42
70,77
74,53

77,3
71,87
74,79

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

24,57
23,99
20,44
21,77
-

25,16
24,66
20,49
21,85
-

4,41
5,09
4,36
6,28
-

3,84
4,81
3,70
3,79
-

71,03
70,93
75,19
71,94
-

71,00
70,54
75,80
74,36
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

22,56
27,02
21,77
24,66
26,47
20,48

21,89
26,46
21,37
22,47
26,54
23,22

7,02
5,38
3,92
4,30
7,04
4,42

5,99
4,59
3,75
4,05
5,2
3,58

70,42
67,6
74,31
71,04
66,49
75,09

72,12
68,95
74,88
73,48
68,26
73,19

Maluku
Maluku Utara

20,21
22,38

17,76
22,86

6,71
9,38

9,39
8,42

73,08
68,25

72,85
68,73

Papua Barat
Papua

20,94
21,49

20,82
16,25

8,63
13,04

7,48
12,26

70,43
65,47

71,70
71,49

Indonesia

24,34

23,74

5,04

4,56

70,26

71,7

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

2012
(1)

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

198

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.3.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di Perkotaan


Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2012

Provinsi

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

6,87
6,25
7,39
4,11
6,73
4,39
5,06
5,52
7,26
4,98

27,66
25,14
25,10
27,32
28,80
28,23
26,30
26,54
30,51
37,17

28,62
27,69
25,11
31,38
27,47
27,31
30,87
28,05
27,02
30,56

19,46
21,00
19,26
21,21
19,69
21,19
19,69
20,49
17,23
16,47

10,69
14,18
14,66
9,33
10,99
11,75
11,62
11,26
12,50
8,17

6,71
5,74
8,49
6,64
6,32
7,13
6,46
8,15
5,49
2,64

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

6,15
6,53
5,62
4,46
4,95
8,78

30,70
25,50
21,77
24,59
21,26
28,45

28,62
25,91
23,28
24,16
25,30
27,76

18,85
20,22
21,45
19,47
21,93
18,76

10,86
13,49
16,32
12,81
15,80
10,55

4,83
8,36
11,57
14,51
10,76
5,71

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,68
5,56
5,18

23,57
26,23
26,26

32,56
26,55
23,32

22,17
20,00
23,52

10,84
10,99
12,91

7,19
10,69
8,81

4,94
4,82
5,79
6,45
-

22,87
29,95
27,44
27,47
-

28,68
29,01
28,42
32,21
-

22,48
21,11
20,54
19,82
-

12,27
10,01
11,72
9,72
-

8,76
5,11
6,09
4,32
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

6,02
8,46
6,54
6,75
6,88
5,69

17,80
27,55
24,55
26,80
21,25
26,44

26,22
28,12
28,88
30,22
29,29
31,05

23,27
22,28
19,66
17,24
21,86
16,06

17,93
8,02
12,07
12,30
12,02
11,64

8,75
5,57
8,30
6,69
8,70
9,12

Maluku
Maluku Utara

3,87
4,04

29,10
26,27

29,43
32,59

17,21
19,67

13,47
12,48

6,92
4,94

Papua Barat
Papua

3,29
12,92

33,84
27,02

31,61
30,42

17,10
20,47

9,46
6,94

4,70
2,23

Indonesia

6,09

25,43

26,69

20,42

13,17

8,20

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

199

Tabel 6.3.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di Perdesaan


Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2012

Kelompok Umur
20-29

30-39

40-49

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

7,24
6,71
7,23
8,04
6,65
8,24
7,98
8,18
7,89
6,32

28,17
25,83
24,09
27,32
28,49
28,14
27,12
25,33
28,92
29,39

27,32
26,65
25,04
28,99
26,62
25,09
26,43
24,77
26,50
32,69

19,17
20,74
19,48
19,62
20,11
19,21
18,90
19,51
18,79
15,28

11,56
12,58
14,50
10,67
11,74
11,52
11,70
12,91
11,23
11,33

6,54
7,48
9,66
5,36
6,39
7,80
7,87
9,29
6,67
4,98

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

6,94
6,88
3,98
4,84
6,78

26,21
22,02
27,55
21,37
27,38

25,01
22,69
17,57
23,90
28,10

19,98
20,02
19,14
22,23
19,69

12,75
15,10
17,18
15,61
11,18

9,12
13,28
14,58
12,04
6,87

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,60
8,00
6,21

24,88
24,08
26,06

28,18
25,95
26,18

22,60
20,03
20,44

11,20
12,06
12,50

8,55
9,88
8,62

tp
://
w

50-59

o.
id

(6)

60
(7)

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

8,33
7,30
5,95
4,57
-

27,55
29,12
26,25
27,53
-

25,43
27,18
27,74
29,62
-

19,23
19,94
21,25
21,89
-

12,61
10,85
12,74
10,57
-

6,84
5,61
6,08
5,81
-

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

(1)

.b
p

10-19

s.
g

Provinsi

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

5,54
7,76
7,99
7,92
10,35
6,30

24,17
27,53
26,31
28,06
23,07
26,26

25,33
27,71
25,91
25,72
24,51
26,56

22,02
19,32
19,28
19,90
21,42
19,74

14,69
10,43
11,70
11,26
12,89
11,59

8,25
7,24
8,82
7,15
7,77
9,54

Maluku
Maluku Utara

4,80
7,00

30,59
29,87

24,59
27,86

18,22
17,93

13,79
11,07

8,01
6,26

Papua Barat
Papua

4,15
10,04

31,47
27,97

30,48
30,53

18,67
20,00

9,76
8,19

5,48
3,27

Indonesia

6,80

25,13

25,30

20,27

13,13

9,38

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

200

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.3.3

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Menurut


Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2012

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

7,15
6,50
7,28
6,58
6,67
7,03
7,20
7,58
7,59
5,21

28,04
25,52
24,47
27,32
28,57
28,17
26,90
25,61
29,67
35,82

27,65
27,12
25,07
29,87
26,85
25,79
27,62
25,51
26,75
30,93

19,24
20,86
19,40
20,21
20,00
19,83
19,11
19,73
18,05
16,27

11,34
13,31
14,56
10,18
11,54
11,59
11,68
12,54
11,83
8,72

6,58
6,69
9,23
5,84
6,37
7,59
7,49
9,03
6,11
3,04

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

6,15
6,68
6,36
4,29
4,89
8,06

30,70
25,76
21,92
25,68
21,33
28,07

28,62
25,57
22,93
21,74
24,49
27,88

18,85
20,13
20,61
19,34
22,11
19,10

10,86
13,21
15,60
14,42
15,69
10,77

4,83
8,65
12,58
14,54
11,50
6,13

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

4,05
7,04
6,02

24,10
24,92
26,10

30,79
26,18
25,67

22,34
20,02
20,98

10,99
11,64
12,57

7,74
10,20
8,65

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

7,46
6,54
5,88
5,62
-

26,34
29,37
26,75
27,50
-

26,27
27,74
28,03
31,08
-

20,07
20,30
20,96
20,73
-

12,52
10,59
12,31
10,10
-

7,33
5,46
6,08
4,98
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

5,73
7,90
7,50
7,64
9,33
6,16

21,64
27,54
25,72
27,75
22,53
26,30

25,68
27,80
26,90
26,81
25,91
27,61

22,52
19,94
19,41
19,25
21,55
18,88

15,98
9,93
11,82
11,51
12,63
11,60

8,45
6,89
8,65
7,04
8,04
9,44

Maluku
Maluku Utara

4,48
6,28

30,07
28,99

26,27
29,01

17,87
18,36

13,68
11,41

7,63
5,94

Papua Barat
Papua

3,93
10,73

32,08
27,75

30,77
30,51

18,27
20,11

9,68
7,89

5,28
3,02

Indonesia

6,47

25,27

25,94

20,34

3,15

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

Provinsi

60
(7)

8,83

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

201

Tabel 6.4.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di


Perkotaan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2013

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

4,34
3,68
6,21
5,41
4,27
4,45
6,52
5,36
3,47
5,42

27,97
23,73
23,90
30,25
24,80
26,88
24,84
24,40
30,53
31,96

28,32
27,55
25,27
28,81
29,18
25,44
28,47
25,77
28,74
31,80

20,12
22,26
20,52
18,56
20,06
19,90
19,53
20,95
17,51
18,07

11,39
14,19
14,41
11,00
12,67
14,05
13,42
13,18
12,19
8,19

7,86
8,59
9,68
5,97
9,02
9,27
7,23
10,34
7,55
4,56

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,87
5,36
3,99
5,32
4,65
6,01

27,67
25,14
20,22
23,33
20,72
27,94

29,10
26,96
23,51
22,77
25,82
29,35

20,22
19,68
22,33
20,22
20,92
20,06

12,94
13,40
15,97
12,69
14,74
10,49

7,20
9,45
13,98
15,67
13,14
6,14

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,26
5,24
5,45

24,50
25,54
29,35

30,99
24,19
24,42

20,13
19,95
19,82

11,22
13,15
11,08

9,90
11,93
9,89

4,34
6,64
6,98
5,17
-

26,41
28,58
24,60
26,58
-

26,51
28,75
28,48
30,35
-

20,13
18,70
20,50
21,31
-

12,17
9,99
10,89
9,71
-

10,45
7,34
8,56
6,88
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

4,48
7,69
4,41
4,98
7,25
9,37

18,66
29,53
26,85
28,39
25,05
25,19

25,32
23,60
27,22
27,47
26,46
29,23

23,12
19,19
18,66
17,85
20,54
18,13

17,71
12,56
13,21
11,96
12,42
8,12

10,71
7,43
9,65
9,36
8,28
9,97

Maluku
Maluku Utara

5,79
3,84

25,13
28,43

27,63
26,50

18,82
20,02

12,50
13,93

10,14
7,28

Papua Barat
Papua

4,44
4,35

31,61
30,10

29,28
29,88

19,54
20,32

9,92
10,38

5,20
4,98

4,81

24,63

6,85

20,40

13,35

9,97

Indonesia

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

202

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

6.4.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di


Perdesaan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2013

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

4,69
4,02
6,31
5,80
4,71
6,87
6,42
6,60
4,90
5,15

25,55
23,13
22,96
27,67
26,06
27,03
26,46
24,29
29,06
25,61

28,48
25,99
24,06
29,12
28,35
24,49
26,17
25,37
25,28
27,14

19,46
21,30
18,81
19,04
19,07
19,42
18,82
19,12
19,01
20,75

12,46
14,82
15,72
11,57
12,76
12,45
11,91
13,09
13,17
12,14

9,36
10,75
12,13
6,80
9,05
9,73
10,22
11,53
8,58
9,21

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

5,68
5,27
3,25
5,11
8,95

22,81
19,69
15,98
18,12
26,62

24,10
22,29
19,98
22,35
24,52

19,82
20,82
22,96
21,80
20,20

14,31
16,02
15,06
16,86
11,38

13,29
15,92
22,76
15,76
8,33

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,39
6,57
5,33

19,47
23,08
24,12

26,04
24,52
24,68

21,02
19,42
20,06

14,75
13,63
13,64

15,34
12,78
12,16

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

4,93
5,93
4,99
5,09
-

27,50
26,59
25,43
25,32
-

25,41
29,23
27,23
28,82
-

18,56
18,90
20,53
21,29
-

13,41
11,56
12,81
11,21
-

10,19
7,79
9,01
8,27
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

4,63
5,82
6,10
4,85
6,24
9,26

18,48
24,94
23,49
23,89
23,12
23,82

26,48
27,41
25,63
27,77
28,22
27,23

21,26
19,01
18,95
19,88
20,03
18,43

16,15
12,77
13,03
11,55
14,13
10,83

12,99
10,04
12,80
12,06
8,26
10,43

Maluku
Maluku Utara

5,01
7,31

25,67
26,14

26,09
25,60

18,95
19,91

13,50
12,58

10,78
8,46

Papua Barat
Papua

5,70
7,32

28,08
26,00

27,72
31,77

19,82
22,33

12,94
9,10

5,74
3,48

Indonesia

5,63

22,70

24,74

20,26

14,22

12,46

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

203

6.4.3

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Menurut


Provinsi dan Kelompok Umur (Tahun), 2013

20-29

30-39

40-49

50-59

60

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

4,60
3,86
6,27
5,66
4,59
6,05
6,45
6,31
4,23
5,37

26,22
23,42
23,32
28,64
25,70
26,98
26,00
24,32
29,76
30,83

28,43
26,73
24,52
29,00
28,59
24,82
26,82
25,46
26,92
30,97

19,64
21,76
19,46
18,86
19,36
19,58
19,02
19,54
18,30
18,55

12,16
14,51
15,23
11,36
12,73
13,00
12,34
13,11
12,71
8,89

8,95
9,72
11,21
6,49
9,04
9,57
9,37
11,26
8,09
5,39

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,87
5,47
4,72
4,58
4,90
7,04

27,67
24,30
19,91
20,69
19,29
27,48

29,10
25,93
22,81
21,77
23,91
27,66

20,22
19,73
21,46
21,20
21,40
20,11

12,94
13,73
16,00
13,54
15,91
10,80

7,20
10,83
15,10
18,22
14,59
6,91

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

3,31
6,04
5,36

22,59
24,06
25,16

29,11
24,39
24,63

20,46
19,63
20,01

12,56
13,44
13,13

11,97
12,44
11,71

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

4,75
6,15
5,83
5,14
-

27,19
27,21
25,08
26,07
-

25,73
29,08
27,76
29,73
-

19,01
18,84
20,51
21,30
-

13,05
11,07
12,00
10,31
-

10,26
7,65
8,82
7,44
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

4,57
6,22
5,52
4,88
6,55
9,29

18,56
25,93
24,65
25,08
23,72
24,10

26,00
26,59
26,18
27,69
27,67
27,64

22,04
19,05
18,85
19,34
20,19
18,37

16,80
12,73
13,09
11,66
13,60
10,26

12,04
9,48
11,71
11,34
8,26
10,33

Maluku
Maluku Utara

5,31
6,38

25,46
26,75

26,69
25,84

18,90
19,94

13,11
12,94

10,53
8,14

Papua Barat
Papua

5,35
6,59

29,05
27,01

28,15
31,30

19,74
21,83

12,11
9,42

5,59
3,85

Indonesia

5,24

23,63

25,75

20,32

13,80

11,26

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

10-19

.b
p

Provinsi

s.
g

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

204

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

6.5.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di


Perkotaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2012-2013

Laki-Laki
Provinsi

2012

(1)

(2)

Perempuan

2013

2012

2013

(4)

(5)

(3)

98,66
97,34
97,60
97,38
98,33
97,54
98,01
98,91
97,26
97,57

6,89
9,71
10,22
8,87
6,40
7,67
5,54
6,98
6,74
10,34

1,34
2,66
2,40
2,62
1,67
2,46
1,99
1,09
2,74
2,43

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

92,30
92,37
93,66
95,08
93,71
91,85

97,29
96,52
98,10
99,01
99,14
97,94

7,70
7,63
6,34
4,92
6,29
8,15

2,71
3,48
1,90
0,99
0,86
2,06

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

91,28
94,28
91,93

98,22
98,95
97,49

8,72
5,72
8,07

1,78
1,05
2,51

90,10
92,98
92,72
90,77
-

97,15
96,94
97,61
97,77
-

9,90
7,02
7,28
9,23
-

2,85
3,06
2,39
2,23
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

87,95
89,97
91,40
87,71
91,55
90,62

94,49
95,34
98,26
96,72
98,73
98,00

12,05
10,03
8,60
12,29
8,45
9,38

5,51
4,66
1,74
3,28
1,27
2,00

Maluku
Maluku Utara

95,87
85,58

99,90
97,14

4,13
14,42

0,10
2,86

Papua Barat
Papua

89,81
87,64

98,22
95,93

10,19
12,36

1,78
4,07

Indonesia

92,38

97,63

7,62

2,37

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

93,11
90,29
89,78
91,13
93,60
92,33
94,46
93,02
93,26
89,66

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

205

Tabel 6.5.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok di


Perdesaan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2012-2013

Laki-Laki
Provinsi

2012

2013

2012

2013

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

92,55
90,80
90,90
88,62
90,49
93,91
95,09
93,06
91,60
90,63

99,24
97,01
95,97
96,92
96,82
98,32
97,77
97,90
96,40
95,40

7,45
9,20
9,10
11,38
9,51
6,09
4,91
6,94
8,40
9,37

0,76
2,99
4,03
3,08
3,18
1,68
2,23
2,10
3,60
4,60

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

91,79
93,30
94,30
93,46
92,15

96,17
97,79
99,08
98,50
96,78

8,21
6,70
5,70
6,54
7,85

3,83
2,21
0,92
1,50
3,22

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

94,03
94,47
91,21

98,68
98,83
97,97

5,97
5,53
8,79

1,32
1,17
2,03

89,25
92,91
93,19
92,19
-

95,50
95,55
98,48
97,48
-

10,75
7,09
6,81
7,81
-

4,50
4,45
1,52
2,52
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

91,04
89,16
93,86
93,44
90,16
92,06

96,66
94,26
98,41
95,70
93,83
97,71

8,96
10,84
6,14
6,56
9,84
7,94

3,34
5,74
1,59
4,30
6,17
2,29

Maluku
Maluku Utara

93,14
91,81

97,26
96,19

6,86
8,19

2,74
3,81

Papua Barat
Papua

92,43
84,45

94,25
88,97

7,57
15,55

5,75
11,03

Indonesia

92,29

97,24

7,71

2,76

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

s.
g

o.
id

(2)

.b
p

(1)

Perempuan

(5)

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

206

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.5.3

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok


Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2012-2013

Laki-Laki
Provinsi

Perempuan
2013

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

92,69
90,57
90,49
89,55
91,31
93,41
94,92
93,05
92,39
89,83

99,08
97,17
96,59
97,09
97,26
98,06
97,84
98,13
96,81
97,19

7,31
9,43
9,51
10,45
8,69
6,59
5,08
6,95
7,61
10,17

0,92
2,83
3,41
2,91
2,74
1,94
2,16
1,87
3,19
2,81

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

92,30
92,15
93,45
94,79
93,57
91,96

97,29
96,39
97,92
99,04
98,79
97,54

7,70
7,85
6,55
5,21
6,43
8,04

2,71
3,61
2,08
0,96
1,21
2,46

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

92,39
94,40
91,34

98,40
98,88
97,87

7,61
5,60
8,66

1,60
1,12
2,13

89,46
92,93
92,99
91,39
-

95,98
95,98
98,11
97,65
-

10,54
7,07
7,01
8,61
-

4,02
4,02
1,89
2,35
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

89,81
89,33
93,04
92,06
90,57
91,72

95,75
94,49
98,36
95,97
95,35
97,77

10,19
10,67
6,96
7,94
9,43
8,28

4,25
5,51
1,64
4,03
4,65
2,23

Maluku
Maluku Utara

94,09
90,30

98,29
96,45

5,91
9,70

1,71
3,55

Papua Barat
Papua

91,76
85,20

95,34
90,69

8,24
14,80

4,66
9,31

Indonesia

92,33

97,43

7,67

2,57

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

s.
g

.b
p

(1)

2012

o.
id

2012

2013
(5)

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

207

Tabel 6.6.1

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Setiap Hari


di Perkotaan Menurut Provinsi dan Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap
Setiap Hari, 2012-2013
6

Provinsi

2012

(1)

(2)

7-12
2013

2012

(3)

(4)

13-24

25

2013

2012

2013

2012

2013

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

15,99
17,21
16,19
9,49
9,96
18,00
22,41
22,36
8,65
20,19

20,78
14,84
13,14
7,83
16,99
23,81
11,83
22,90
6,94
15,78

49,01
48,04
43,61
38,11
35,66
56,52
56,69
52,64
38,46
47,60

46,45
44,28
44,86
29,52
48,57
48,17
57,04
50,51
37,08
49,91

32,96
31,20
37,08
43,66
45,87
24,33
17,42
24,80
48,64
27,95

27,56
38,78
36,11
54,29
30,23
26,91
27,63
22,09
46,28
30,84

2,05
3,55
3,13
8,75
8,51
1,16
3,47
0,20
4,25
4,26

5,21
2,10
5,89
8,36
4,22
1,10
3,49
4,49
9,70
3,46

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

32,68
38,31
34,95
37,50
28,74
25,13

30,38
32,44
33,43
37,85
32,12
21,59

58,08
54,38
54,35
54,21
60,24
60,85

58,25
55,82
54,03
50,49
54,75
60,18

7,67
6,56
10,05
7,95
9,50
12,26

10,41
10,97
11,85
11,66
11,88
16,88

1,57
0,75
0,65
0,33
1,51
1,76

0,97
0,76
0,69
1,25
1,35

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

28,00
28,24
26,72

30,20
29,12
37,60

45,69
52,57
51,05

44,05
45,19
41,19

23,26
17,34
19,11

23,82
24,42
15,73

3,05
1,85
3,12

1,93
1,27
5,48

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

9,04
12,34
10,79
13,04
-

12,80
9,64
11,81
17,03
-

50,03
40,66
47,20
50,69
-

38,76
38,48
39,03
39,46
-

36,81
41,27
34,79
31,69
-

42,67
44,65
42,81
39,75
-

4,12
5,73
7,22
4,58
-

5,78
7,23
6,34
3,75
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

20,98
18,10
14,28
13,57
34,97
12,89

29,49
13,39
12,65
21,86
26,61
9,05

41,84
31,79
37,73
30,34
37,65
22,11

35,21
32,06
35,43
38,20
41,77
22,09

35,86
43,63
44,27
50,04
23,12
59,67

32,66
50,32
47,14
36,64
27,25
64,32

1,32
6,49
3,71
6,04
4,25
5,33

2,63
4,22
4,78
3,30
4,36
4,55

Maluku
Maluku Utara

33,86
15,55

43,33
10,07

46,40
34,51

36,26
32,51

16,78
45,36

19,85
54,88

2,96
4,59

0,57
2,55

Papua Barat
Papua

21,01
17,96

24,64
13,11

32,95
39,56

38,60
25,43

40,14
36,31

31,28
54,70

5,90
6,18

5,47
6,76

Indonesia

28,82

27,16

53,35

51,43

15,91

19,51

1,92

1,89

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

208

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 6.6.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Setiap Hari


di Perdesaan Menurut Provinsi dan Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap
Setiap Hari, 2012-2013
6

Provinsi

2012

7-12
2013

2012

13-24

2013

2012

2013

25
2012

2013
(9)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

16,75
11,22
11,70
7,90
10,71
18,47
8,55
22,26
4,40
11,11

8,62
7,32
7,54
5,94
6,43
12,97
8,37
17,46
3,57
11,58

51,33
50,69
46,10
35,17
43,53
63,46
63,46
61,92
34,29
42,96

49,40
39,04
36,87
31,40
41,28
61,34
59,47
59,93
29,85
25,48

29,69
34,45
37,80
48,14
40,96
17,11
25,64
14,98
50,81
38,90

36,86
49,44
50,93
55,08
47,40
23,20
29,35
21,24
57,01
50,19

2,24
3,64
4,40
8,79
4,80
0,96
2,36
0,83
10,51
7,04

5,12
4,19
4,66
7,58
4,88
2,49
2,81
1,36
9,56
12,75

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

41,00
37,92
50,70
24,83
20,00

34,74
29,61
36,08
23,45
14,23

50,49
54,24
43,51
61,49
68,47

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

39,49
29,51
39,27

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

s.
g

7,82
7,41
5,78
13,11
10,80

9,55
11,40
17,49
15,29
15,35

0,70
0,43
0,57
0,72

0,35
1,07
1,18
0,92

43,60
53,51
47,10

42,67
51,44
48,08

16,33
15,67
12,54

25,35
17,46
12,02

0,59
1,31
1,08

0,65
2,13
1,85

.b
p

55,36
57,92
46,44
60,08
69,50

w
w

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

31,33
28,97
38,04

o.
id

(1)

11,92
7,38
5,57
7,89
-

7,40
8,11
7,92
12,06
-

50,82
44,91
44,01
41,06
-

44,41
43,02
33,29
40,82
-

35,22
42,97
44,86
48,17
-

43,00
44,23
51,97
43,37
-

2,04
4,74
5,57
2,88
-

5,19
4,65
6,82
3,75
-

20,90
16,30
10,11
9,17
28,44
14,06

15,93
13,24
10,64
12,70
21,55
9,01

39,30
37,46
40,56
28,71
44,86
37,06

41,91
35,36
36,93
37,10
32,41
34,84

38,30
42,86
45,25
57,46
24,20
45,46

40,34
46,83
48,95
47,34
43,87
51,88

1,50
3,38
4,08
4,67
2,50
3,42

1,83
4,57
3,47
2,86
2,17
4,27

Maluku
Maluku Utara

43,66
22,02

30,78
18,52

37,98
37,29

32,51
42,73

16,49
36,29

34,50
36,51

1,86
4,40

2,22
2,25

Papua Barat
Papua

26,20
21,19

23,67
27,75

48,16
57,39

39,58
46,63

22,42
20,03

34,47
24,07

3,22
1,39

2,28
1,54

24,96

20,80

52,63

49,40

20,59

25,37

1,82

2,31

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Indonesia

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

209

Tabel 6.6.3

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Merokok Setiap Hari


Menurut Provinsi dan Rata-Rata Batang Rokok yang Dihisap Setiap Hari,
2012-2013
6

Provinsi

2012

7-12
2013

2012

13-24

25

2013

2012

2013

2012

2013

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

16,56
13,92
13,36
8,50
10,51
18,32
12,11
22,28
6,38
18,51

11,92
10,78
9,52
6,62
9,39
16,85
9,26
18,62
5,09
15,03

50,74
49,50
45,18
36,29
41,45
61,22
61,72
59,90
36,23
46,75

48,60
41,45
39,69
30,72
43,33
56,64
58,84
57,94
33,10
45,54

30,51
32,98
37,53
46,44
42,26
19,44
23,53
17,12
49,80
29,97

34,33
44,54
45,70
54,80
42,58
24,52
28,91
21,42
52,19
34,31

2,19
3,60
3,93
8,77
5,78
1,02
2,64
0,70
7,59
4,78

5,15
3,23
5,09
7,86
4,70
1,99
2,99
2,02
9,62
5,12

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

32,68
39,34
36,73
42,06
26,45
23,21

30,38
33,33
31,15
37,25
27,20
18,87

58,08
52,89
54,28
50,52
60,97
63,71

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

32,78
29,03
36,93

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

11,17
8,89
7,70
10,59
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

s.
g
58,25
55,64
56,35
49,12
57,77
63,63

7,67
7,04
8,47
7,21
11,62
11,72

10,41
10,43
11,58
13,63
13,82
16,31

1,57
0,73
0,52
0,21
0,96
1,37

0,97
0,60
0,92
1,21
1,19

.b
p

w
w

o.
id

(1)

44,82
53,15
47,84

43,49
48,92
46,76

20,37
16,31
13,77

24,44
20,27
12,73

2,02
1,51
1,46

1,41
1,78
2,55

8,88
8,58
9,48
14,89
-

50,61
43,61
45,31
46,12
-

42,87
41,62
35,59
40,04
-

35,63
42,45
40,76
39,52
-

42,91
44,36
48,30
41,31
-

2,59
5,04
6,24
3,77
-

5,35
5,44
6,63
3,75
-

20,93
16,65
11,47
10,21
30,42
13,80

21,29
13,27
11,33
14,91
23,10
9,02

40,37
36,35
39,64
29,10
42,68
33,75

39,26
34,64
36,42
37,37
35,28
32,47

37,28
43,01
44,94
55,70
23,88
48,61

37,30
47,60
48,33
44,76
38,78
54,19

1,42
3,99
3,96
4,99
3,03
3,84

2,15
4,50
3,92
2,97
2,84
4,32

Maluku
Maluku Utara

40,38
20,42

35,54
16,21

40,80
36,60

33,93
39,94

16,59
38,53

28,94
41,53

2,23
4,45

1,59
2,33

Papua Barat
Papua

25,05
20,41

23,98
22,60

44,78
53,11

39,27
39,17

26,36
23,94

33,45
34,85

3,81
2,54

3,30
3,38

Indonesia

26,73

23,77

52,96

51,47 18,44

22,64

1,87

2,12

ht

tp
://
w

30,66
29,03
37,96

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

210

Profil Statistik Kesehatan 2015

6.7

Jumlah Kasus Baru Infeksi HIV Menurut Provinsi di Indonesia, 2011-2014

2011

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

31
1 251
132
439
105
265
33
295
103
674

26
1 337
133
314
203
230
40
335
132
792

46
1 603
222
412
208
262
79
189
97
926

60
1 628
321
550
170
252
92
256
113
973

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

4 012
1 429
1 057
310
2 715
433

3 926
1 416
1 110
272
2 912
395

5 865
3 041
2 322
489
3 391
502

5 851
3 740
2 867
614
4 508
680

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

1 557
132
352

1 737
110
242

1 690
170
259

2 129
149
249

499
68
83
429
-

465
46
88
392
-

525
57
174
467
-

699
113
227
539
-

222
37
611
49
11
5

212
86
524
71
8
7

264
147
792
100
26
0

392
131
839
160
24
30

440
46

295
92

236
54

414
63

356
2 850

535
3 028

448
3 974

600
3 278

21 031

21 511

29 037

32 711

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

.b
p

w
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

o.
id

Provinsi

s.
g

Tabel

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber : Ditjen P2PL, Kementrian Kesehatan RI 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

211

Tabel 6.8

Jumlah Kasus Baru AIDS Menurut Provinsi di Indonesia, 2011-2014

Provinsi

2011

(1)

(2)

2013

2014

(3)

(4)

(5)

44
231
240
167
59
87
19
71
16
-

640
33
524
134
1 038
188

130
60
740
827
92

650
123
44

641
77
76

727
53
389

160
20
65
91
18

89
7
80
34
18

11
72
25

21
23
76
174
32

133
21
212
66
8
-

144
43
213
56
14
3

146
81
250
51
14
3

163
112
209
54
6
3

3
42

117
38

125
42

106
57

Papua Barat
Papua

76
1 367

17
2 111

9
849

13
493

Indonesia

7 286

8 610

5 608

5 494

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara

1 187
184
798
243
1 276
208

.b
p

567
81
41

s.
g

1 332
480
546
34
1 261
188

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

27
260
120
130
62
62
6
137
28
99

o.
id

47
150
163
79
5
94
59
7

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

32
30
130
118
47
41
18
11
34
31

w
w

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2012

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber : Ditjen P2PL, Kementrian Kesehatan RI 2014

212

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel

Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Insidence/API) Per 1 000 Penduduk


Beresiko Menurut Provinsi, 2012-2014

6.9

Provinsi

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

0,44
0,84
0,25

0,44
1,30
0,26

0,16
0,69
0,18

0,20
1,29
0,20

0,23
1,11
0,39

0,13
0,84
0,30

5,32
0,18
2,66

3,89
0,34
1,28

2,17
0,55
0,86

0,49

0,41

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

0,00
0,01
0,03

0,00
0,00
0,04

0,00
0,01
0,05

0,02
0,00
0,01

0,02
0,01
0,00

0,00
0,82
19,41

0,00
0,57
16,37

0,00
0,78
12,81

0,85
3,48
2,06

0,23
2,00
1,43

0,17
1,32
1,35

1,15
-

0,47
-

0,32
0,09

2,35
2,49

1,11
1,13

0,94
0,80

0,19
0,79
1,64

0,25
0,62
1,08

0,10
0,46
0,84

1,23

0,40

0,25

Maluku
Maluku Utara

7,42
5,08

8,25
4,51

6,00
3,32

Papua Barat
Papua

52,27
60,56

38,44
42,65

20,85
29,57

Indonesia

1,69

1,38

0,99

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

s.
g

.b
p

w
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

2,47

0,06
0,02
0,02

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber : Ditjen P2PL, Kementrian Kesehatan RI 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

213

Jumlah Penderita, Incidence Rate per 100 000 Penduduk, Kasus Meninggal,
dan Case Fatality Rate (%) Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut
Provinsi Tahun 2014
Jumlah
Penduduk
(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

208
378
328
342
308
500
464
1 317
321
1 882

46,66
39,75
45,66
36,83
38,33
18,76
25,38
16,52
23,25
92,62

7
30
10
31
16
3
13
16
11
13

0,32
0,56
0,43
1,32
1,22
0,20
2,80
1,21
3,43
0,69

83,34
39,13
33,79
54,39
24,07
26,83

9
178
159
11
107
37

0,11
0,98
1,44
0,56
1,15
1,23

8 629
824
167

204,22
17,52
3,29

17
1
-

0,20
0,12
0,00

439
654
908
031
729

5 049
880
828
4 752

781

111,05
37,15
21,16
131,09
128,51

68
12
17
55
4

1,35
1,36
2,05
1,16
0,51

2 382 941

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

4
13
5
6
3
7
1
7
1

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

10
46
32
3
38
11

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

731
527
098
358
412
996
828
972
380

705
937
790
636
459
535
291
246
762

2
5
2
2
1
1

2 031 895
030
543
832
290
481
986

8
18
11
1
9
3

w
w

135
300
779
594
529
190

4 225 384
4 702 389
5 070 746

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

Incidence Jumlah Kasus Case Fatality


Meninggal
Rate
Rate

4
2
3
3

546
368
913
625
607

447
116
075
955
273
002

o.
id

(1)

Jumlah
Penderita

s.
g

Provinsi

.b
p

Tabel 6.10

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

3
8
2
1
1

826
747
962
498
005

1271
1 302
2 904
838
223
315

53,34
41,57
34,59
34,66
19,66
22,40

23
9
24
8
14
-

1,81
0,69
0,83
0,95
6,28
0,00

Maluku
Maluku Utara

1 708 190
1 148 066

12
148

0,70
12,89

2
2

16,67
1,35

Papua Barat
Papua

877 437
3 430 953

77
431

8,78
12,56

0,00
0,00

251 963 323

100 347

39,83

907

0,90

Indonesia

131
395
417
134
406

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (KalimantanTimur)


Sumber : Ditjen P2PL, Kementrian Kesehatan RI 2014
214

Profil Statistik Kesehatan 2015

FASILITAS PELAYANAN DAN


JAMINAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

Kesehatan adalah salah satu faktor utama bagi pengembangan dan


pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan SDM yang sehat merupakan
modal

pelaksanaan

pembangunan

nasional

yang

pada

hakikatnya

adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat


Indonesia.

Undang

Undang

Dasar

1945

mengamanatkan

bahwa

kesehatan

merupakan hak asasi manusia. Pada pasal 28 H disebutkan bahwa setiap orang

o.
id

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

s.
g

kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 dinyatakan bahwa negara bertanggung


jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

.b
p

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berkewajiban menyehatkan yang sakit dan
berupaya mempertahankan yang sehat agar tetap sehat. Berdasarkan UU no 36
tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan

w
w

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan demikian kesehatan selain sebagai hak

tp
://
w

asasi manusia, juga merupakan suatu investasi.


Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) 2005-2025
disebutkan bahwa dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

ht

berdaya saing, kesehatan bersama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli
keluarga/masyarakat merupakan tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM
dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Dalam RPJP-N, dinyatakan pula
pembangunan nasional di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Derajat
kesehatan suatu negara sangat dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan dan
tenaga kesehatan.

Profil Statistik Kesehatan 2015

215

7.1

Sarana Kesehatan
Menurut Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, fasilitas

pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, kuratif, preventif
maupun rehabilitasi yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat. Sarana kesehatan dalam publikasi ini mencakup Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Puskesmas
Kabupaten/Kota
kesehetan

di

adalah

yang
wilayah

Unit

Pelaksana

bertanggung
kerjanya.

jawab

(UPT)

Dinas

menyelenggarakan

Puskesmas

memiliki

fungsi

Kesehatan

pembangunan
sebagai

pusat

kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat

s.
g

pembangunan berwawasan

Teknis

o.
id

7.1.1

pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan kesehatan perorangan

.b
p

primer. Dalam menjalankan fungsinya puskesmas berkewajiban memberikan upaya


kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

w
w

Gambar 7.1. memperlihatkan jumlah puskesmas yang tercatat hingga akhir


tahun 2014 adalah sebanyak 9.731 unit.

Jumlah puskesmas ini mengalami

10.000
8.000

9 005

9 321

9 510

9 655

9 731

8 737

2009

2010

2011

2012

2013

2014

ht

12.000

tp
://
w

peningkatan sebanyak 76 unit dibandingkan tahun 2013 yang berjumlah 9.665 unit.

6.000
4.000
2.000
0

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013 dan Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.1 Jumlah Puskesmas di Indonesia, 2009-2014

216

Profil Statistik Kesehatan 2015

Salah

satu

indikator

yang

menggambarkan

terpenuhinya

kebutuhan

masyarakat akan fasilitas kesehatan adalah rasio puskesmas per 30.000 penduduk.
Semakin besar rasio puskesmas per 30.000 penduduk, semakin baik kondisi fasilitas
kesehatan di suatu daerah. Pada tahun 2014, besarnya rasio puskesmas per 30.000
penduduk adalah 1,08 artinya setiap 30.000 penduduk dilayani oleh 1 sampai 2
puskesmas (Gambar 7.2). Besarnya rasio puskesmas per 30.000 penduduk selalu
meningkat dari tahun 2009 hingga 2010 dan sedikit menurun tahun 2014. Namun
peningkatan maupun penurunannya tidak signifikan.

1,13

1,14

2009

2010

1,16

1,17

1,17

1,08

s.
g

1,0

o.
id

1,5

2011

2012

2013

2014

w
w

0,0

.b
p

0,5

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013 dan Data dan Informasi Tahun 2014

tp
://
w

Gambar 7.2 Rasio Puskesmas per 30.000 Penduduk di Indonesia, 2009-2014

Dalam pelayanan kesehatan secara medis, puskesmas dibagi menjadi dua


kelompok yaitu puskesmas rawat inap dan puskesmas non rawat inap. Puskesmas

ht

rawat inap adalah puskesmas yang melayani rawat jalan dan rawat inap, sedangkan
puskesmas non rawat inap hanya melayani rawat jalan. Dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas, beberapa puskesmas non
perawatan ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas perawatan (Kemenkes,2014).
Pada tahun 2014 jumlah puskesmas rawat inap adalah 3.378 unit, naik sebesar 61
unit dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan puskesmas non rawat inap sebanyak
6.353 unit, naik sebesar 15 unit dibandingkan 2013 (Gambar 7.3).

Profil Statistik Kesehatan 2015

217

6 085

6 302

6 358

6 338

6 353

6 033

2 704

2 920

3 019

3 152

3 317

3 378

2010

2011

2012

Non Rawat Inap

2013

2014

o.
id

2009

Rawat Inap

Rumah Sakit

w
w

7.1.2

Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap di


Indonesia, 2009-2014

.b
p

Gambar 7.3

s.
g

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013 dan Data dan Informasi Tahun 2014

Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh


melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan
(Kemenkes,

2013).

tp
://
w

rujukan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

147/Menkes/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit mengelompokkan rumah


sakit berdasarkan kepemilikan, yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat.
Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah

ht

daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Sedangkan rumah sakit privat
adalah rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang
berbentuk perseroan terbatas atau perseroan.

218

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.1

Jumlah Rumah Sakit Menurut Jenis Pengelola/ Kepemilikan


Rumah Sakit di Indonesia, 2011-2014
2011

2012

2013

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1 406

1 540

1 562

1 601

Kementerian
Kesehatan
dan Pemerintah Provinsi /
Kabupaten/ Kota

614

656

676

687

TNI/Polri

134

154

159

169

Kementerian Lain

Swasta Non Profit

655

727

724

738

Privat

315

534

BUMN

77

75

Swasta

238

468

Jumlah

555

807

76

67

599

740

2 228

2 048

s.
g

Publik

o.
id

Pengelola/Kepemilikan

1 721

2 083

tp
://
w

w
w

.b
p

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013 dan Data dan Informasi Tahun 2014

1 855
1 725

1 608

1 372

1 229

RSU

ht

1 202

RSK
475

321

2009

337

2010

503

553

349

2011

2012

2013

2014

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013, Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.4

Jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) dan Khusus di Indonesia,


2009-2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

219

Pada tahun 2014 jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah Sakit Khusu
(RSK) masing-masing sebanyak 1.855 unit dan 553 unit

RSU dan RSK masing-

masing mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, sebanyak 130 unit RSU dan
50 unit RSK.

Menurut jenisnya rumah sakit ibu dan anak merupakan jenis RSK

terbanyak yaitu mencapai 159 unit, kemudian rumah sakit bersalin sebanyak 99 unit,
rumah sakit jiwa sebanyak 51 unit, rumah sakit kusta sebanyak 18 unit, rumah sakit
mata sebanyak 15 unit, rumah sakit TB Paru sebanyak 11 unit, dan RSK lainnya
sebanyak 150 unit (Tabel 7.1). Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada
jumlah rumah sakit ibu dan anak, yaitu 95 unit (tahun 2009) menjadi 159 unit (tahun
2013). Begitu juga dengan rumah sakit bersalin mengalami peningkatan yang cukup

o.
id

signifikan, dari 61 unit tahun 2009 menjadi 99 unit tahun 2013. Sementara untuk
jenis rumah sakit yang lainnya relatif tidak mengalami peningkatan

Jumlah Rumah Sakit Khusus Menurut Jenis Rumah Sakit di


Indonesia, 2009-2013

s.
g

Tabel 7.2

2009

2010

2011

2012

2013

(2)

(3)

.b
p

Jenis Rumah Sakit

(5)

(6)

(7)

52

52

53

51

22

23

23

22

18

10

10

10

12

11

11

12

13

14

15

RS Bersalin

61

62

65

94

99

RS Ibu dan Anak

95

106

114

169

159

RS Khusus Lainnya

71

72

72

111

150

321

337*

349

475

503

RS Kusta

ht

RS Mata

tp
://
w

RS Tuberkulosa Paru

w
w

(4)

51

RS Jiwa

Jumlah

Sumber: Kemenkes, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013


Catatan: *) Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2010 jumlah RS khusus 333

7.2

Petugas Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di


bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

220

Salah satu unsur yang memegang peranan penting

Profil Statistik Kesehatan 2015

dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas


di fasilitas kesehatan.
7.2.1. Jumlah dan Rasio Dokter Umum
Rasio dokter umum di Indonesia

terhadap puskesmas pada tahun 2014

sebesar 1,83 dokter umum per puskesmas.

Provinsi dengan rasio dokter umum

tertinggi terdapat di provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 4,21, Jawa Tengah
sebesar 3,02 dan Kalimantan Timur sebesar 2,85 sedangkan rasio terendah terdapat
di provinsi Papua sebesar 0,00 Maluku Utara sebesar 0,41 dan Sulawesi Selatan
sebesar 0,99. Dengan membandingkan rasio antar provinsi dapat diketahui daerah

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

mana saja yang masih kekurangan dokter umum (Gambar 7 5).

Profil Statistik Kesehatan 2015

221

4,21

Kepulauan Bangka Belitung

3,02

Jawa Tengah

2,85

Kalimantan Timur

2,74

Sumatera Barat

2,67

Banten

2,56

Kalimantan Utara

2,56

Aceh

2,30

Lampung
Sumatera Utara

2,22

Jawa Barat

2,21

Kalimantan Selatan

1,97

Kalimantan Tengah

1,96
1,92

DI Yogyakarta

1,91

s.
g

Riau

1,90

Kepulauan Riau

1,83

Indonesia

.b
p

1,80

DKI Jakarta

1,79

Bengkulu

1,63

w
w

Gorontalo
Bali
Sulawesi Tengah

1,61
1,55

1,42

1,41

tp
://
w

Jambi
Kalimantan Barat

1,41

Sumatera Selatan

1,33

Sulawesi Utara
Nusa Tenggara Timur

1,32

Sulawesi Tenggara

1,30
1,14

Sulawesi Barat

1,11

ht

Maluku

1,00

Papua Barat
Nusa Tenggara Barat

1,00

Sulawesi Selatan

0,99
0,41

Maluku Utara
Papua

o.
id

2,06

Jawa Timur

0,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.5 Rasio Dokter Umum terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014

222

Profil Statistik Kesehatan 2015

7.2.2

Jumlah dan Rasio Dokter Gigi


Menurut UU

Kedokteran, Dokter

No

36

Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Praktik

dan Dokter Gigi, dokter gigi adalah adalah dokter, dokter

spesialis dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi
baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Provinsi dengan rasio

tertinggi dokter gigi terhadap puskesmas terdapat di provinsi DI Yogyakarta


sebesar1,46, Bali sebesar 1,42, dan DKI Jakarta sebesar 1,42 Sedangan provinsi
dengan rasio terendah adalah di Papua Barat sebesar 0,09, Papua sebesar 0,12,

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

dan Sulawesi Utara sebesar 0,14 (Gambar 7 6).

Profil Statistik Kesehatan 2015

223

DI Yogyakarta

1,46

Bali

1,42

DKI Jakarta

1,42

Kepulauan Riau

1,19

Banten

1,18

Sumatera Barat

1,09

Kalimantan Utara*

1,06

Riau

1,03

Jawa Timur

0,98

Sumatera Utara

0,93

Kalimantan Timur

0,91

Sulawesi Selatan

0,87

o.
id

Jawa Tengah

0,84

Jawa Barat

0,77

Indonesia

0,71

Sulawesi Barat

s.
g

0,69

Lampung

0,67

Nusa Tenggara Barat

.b
p

0,66

Kepulauan Bangka Belitung

0,62

Jambi
Maluku

0,46

Bengkulu

0,37

Sulawesi Tengah

0,34

Kalimantan Barat

0,33
0,30
0,29

ht

Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Selatan

0,29

Maluku Utara

0,26

Sulawesi Tenggara

0,25

Gorontalo
Sulawesi Utara
Papua
Papua Barat

0,00

0,59

0,46

tp
://
w

Aceh

w
w

Kalimantan Selatan

0,60

0,23
0,14
0,12
0,09

0,50

1,00

1,50

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.6 Rasio Dokter Gigi Terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014

224

Profil Statistik Kesehatan 2015

7.2.3

Jumlah dan Rasio Perawat


Berdasarkan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

HK

02

02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat, perawat


adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jumlah perawat pada tahun 2014 tercatat sebanyak 104.273 orang. Rasio perawat
terhadap puskesmas sebesar 10,72 perawat per puskesmas. Provinsi dengan rasio
tertinggi adalah Kalimantan Barat sebesar 22,38 perawat per puskesmas, sedangkan
yang terendah adalah di provinsi DKI Jakarta sebesar 6,86 perawat per puskesmas

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

o.
id

Rasio perawat terhadap puskesmas menurut provinsi dapat di lihat pada Gambar 7.7.

Profil Statistik Kesehatan 2015

225

Kalimantan Barat

22,38

Kepulauan Riau

22,19
19,39

Sulawesi Tengah

17,73

Maluku

16,35

Nusa Tenggara Barat

15,80

Kepulauan Bangka Belitung

15,40

Kalimantan Utara

14,61

Aceh

13,91

Maluku Utara

13,09

o.
id

Kalimantan Tengah

12,66

Riau

12,38

Sulawesi Barat

12,21

Sumatera Utara

12,06

s.
g

Jambi

11,57

Kalimantan Selatan

11,27

.b
p

Kalimantan Timur

10,89

Lampung

10,72

Indonesia
Jawa Timur
Sumatera Selatan

tp
://
w

Sulawesi Utara

10,64

w
w

Sulawesi Selatan

10,53
10,51
9,90
9,81

Sumatera Barat

9,17

Bengkulu

8,81

Bali

8,54

Sulawesi Tenggara

ht

Jawa Tengah

8,24

Papua Barat

8,15

Nusa Tenggara Timur

8,09

Jawa Barat

8,00

Banten

7,81
7,39

Papua

7,13

DI Yogyakarta
Gorontalo

7,01

DKI Jakarta

6,86

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Sumber : Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.7 Rasio Perawat Terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014

226

Profil Statistik Kesehatan 2015

7.2.4

Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan


Bidan

adalah seorang seseorang yang lulus dari pendidikan bidan yang

diakui oleh pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk di register, sertifikasi dan atau secara sah
mendapatkan

lisensi

untuk

menjalankan

praktik

kebidanan,

keputusan Menteri Kesehatan nomor 369/MENKES/SK/II/2007.


sebagai

tenaga

profesional

yang

bekerja

sebagai

mitra

sesuai

dengan

Bidan dikenal

perempuan

untuk

memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama hamil, masa kehamilan dan
masa nifas, maupun persalinan.

o.
id

Jumlah bidan di Indonesia pada tahun 2014 tercatat sebanyak 124.948 orang,
dengan rasio bidan terhadap puskesmas sebesar 10,52. Provinsi dengan rasio bidan
tertinggi terdapat di Aceh sebesar 23,7, Sumatera Utara sebesar 19,70 dan Jambi

s.
g

sebesar 14,3. Rasio bidan terhadap puskesmas terendah di Provinsi Jawa Tengah

ht

tp
://
w

w
w

.b
p

sebesar 1,53, DKI Jakarta sebesar 3,06, dan Papua sebesar 3,43 .

Profil Statistik Kesehatan 2015

227

23,70

Aceh

19,70

Sumatera Utara
Jambi

14,73

Riau

14,59
14,54

Sumatera Barat

11,85

Jawa Timur

11,62

Bengkulu

11,06

Sumatera Selatan

10,80

Bali

Indonesia

10,52

Kepulauan Riau

10,47

Lampung

10,44

Nusa Tenggara Barat

10,41
10,22
10,11
9,94

Kalimantan Selatan

9,21

Jawa Barat

8,69

.b
p

Sulawesi Selatan

8,37

Sulawesi Barat

7,75
7,70

w
w

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah

7,48

Kalimantan Utara*

6,90

Kalimantan Timur

tp
://
w

DI Yogyakarta

Nusa Tenggara Timur

Maluku Utara

4,98

ht

Maluku

4,87

Gorontalo

3,56

Papua Barat

3,43

Papua

0,00

6,31

5,26

Sulawesi Tenggara

Jawa Tengah

6,41

6,38

5,48

Sulawesi Utara

DKI Jakarta

s.
g

Sulawesi Tengah
Kepulauan Bangka Belitung

o.
id

10,55

Banten

3,06
1,53

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Gambar 7.8 Rasio Bidan terhadap Puskesmas di Indonesia, 2014

228

Profil Statistik Kesehatan 2015

7.3

Jaminan Pembiayaan/ Asuransi Kesehatan


Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang

bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

Kenyataannya, saat ini derajat kesehatan masyarakat

masih rendah

khususnya kesehatan masyarakat miskin. Salah satu penyebabnya adalah mahalnya


biaya kesehatan.

Pentingnya kesehatan dan masih mahalnya biaya kesehatan

menyebabkan jaminan kesehatan menjadi salah satu solusinya. Namun masyarakat


Indonesia belum sepenuhnya menyadari pentingnya jaminan kesehatan Hal ini dapat
dilihat

dari

rendahnya

persentase

rumah

tangga

yang

memiliki

jaminan

o.
id

pembiayaan/asuransi kesehatan.
Berdasarkan hasil Susenas 2014, secara nasional hanya 50,26 persen rumah
tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 6 bulan terakhir
Jaminan pembiayaan/asuransi kesehatan yang dicakup dalam

s.
g

(Gambar 7 9).

Susenas adalah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Kesehatan

.b
p

Daerah (Jamkesda), Jaminan Persalinan (Jampersal), JPK PNS/Veteran/Pensiun, JPK


Jamsostek, dan jaminan kesehatan lainnya . Jika dilihat distribusi per provinsi (Tabel

w
w

7 9), Aceh merupakan provinsi dengan persentase tertinggi rumah tangga yang
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 6 bulan terakhir (86,47 persen).
Kemudian provinsi

Bali (79,72 persen) dan provinsi Papua Barat (71,75 persen)

tp
://
w

Persentase terendah rumah tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis


terdapat di provinsi Jambi (32,81 persen).

Sementara menurut

tipe daerahnya,

persentase rumah tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 6

ht

bulan terakhir di perdesaan (51,02 persen) di perkotaan (49,50 persen)

Profil Statistik Kesehatan 2015

229

Aceh

86,47

Bali

79,72

Papua Barat

71,75

DI Yogyakarta

69,29

Nusa Tenggara Timur

69,01

Kalimantan Timur

67,53

Sulawesi Selatan

66,26

Gorontalo

63,47

Sulawesi Barat

62,64

Kepulauan Riau

61,43

Sumatera Selatan

57,21

Maluku

o.
id

57,04

Kepulauan Bangka Belitung

56,71

Sulawesi Tenggara

56,07

Maluku Utara

s.
g

55,44

Sulawesi Tengah

54,73

Jawa Tengah

52,36

51,65

.b
p

Nusa Tenggara Barat


Papua
Banten

w
w

Sulawesi Utara
Indonesia
Sumatera Barat

50,85
50,57
50,26
49,21

48,18

tp
://
w

Jawa Barat

51,39

DKI Jakarta

46,23

Riau

43,76

Kalimantan Selatan

43,55

Lampung

43,32

ht

Jawa Timur

42,43

Bengkulu

41,12

Kalimantan Tengah

39,97

Sumatera Utara

38,55

Kalimantan Barat

35,42

Jambi

32,81

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

Gambar 7.9

230

Persentase
Rumah
Tangga
yang
Mendapatkan
Pelayanan
Kesehatan Gratis Selama 6 Bulan Terakhir
Menurut Provinsi di Indonesia, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

Jika dilihat menurut jenis jaminan pembiayaan/asuransi kesehatan (Gambar


7 10), jaminan pembiayaan/asuransi kesehatan yang paling banyak dimiliki adalah
jamkesmas yaitu sebanyak (20,85) persen rumah tangga diikuti oleh JPK Jamsostek
(8,36 persen),

dan JPK PNS/Veteran/Pensiun (7,01 persen).

Jaminan kesehatan

yang paling sedikit dimiliki adalah Jaminan Persalinan (Jampersal) sebesar 0,55
persen.

s.
g

o.
id

26,97

7,01

8,36

.b
p

6,57

5,59

Jamkesda

Jaminan
Persalinan
(Jampersal)

tp
://
w

Jamkesmas

w
w

0,55

JPK
PNS/Veteran/
Pensiun

JPK Jamsostek

Jaminan
Kesehatan
Lainnya

Sumber : BPS, Susenas KOR 2014

ht

Gambar 7.10 Persentase


Rumah
Tangga
yang
Memiliki
Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Jenis Jaminan, 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

231

Tabel 7.3

Jumlah dan Rasio Puskesmas per 30 000 Penduduk di


Indonesia Menurut Provinsi, 2014

Provinsi

Jumlah

Rasio per 30 000


penduduk

(1)

(2)

(3)

340
1 050
875
121
960
231

0,85
1,01
2,19

238
195
228
174
48

1,57
2,47
1,75
1,49
0,07

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

187
184
446
269
93
94

2,35
1,94
1,59
3,34
2,46
2,20

Maluku
Maluku Utara

197
127

3,46
3,34

Papua Barat
Papua

149
394

5,09
3,39

Indonesia

9 761

1,08

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

120
158
370

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

1,01
0,68
0,80
1,01
0,75
0,59

.b
p

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2,14
1,26
1,55
1,00
1,55
1,20
2,95
1,09
1,33
1,08

o.
id

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

232

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.4

Jumlah Puskesmas Menurut Provinsi, 2014


Jumlah Puskesmas

Provinsi
(1)

2010

2011

2012

2013

2014

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

315
506
246
193
66
169
293
58
170
265

325
542
254
203
67
174
304
58
178
269

330
555
260
207
69
176
317
60
178
276

334
570
262
207
70
176
319
60
180
280

339
1 008
196
849
119
944

341
1 028
217
867
121
946

340
1 046
226
867
121
956

340
1 046
228
873
121
960

340
1 050
23
873
121
960

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

114
145
288

114
150
309

114
152
342

118
157
349

120
158
362

120
158
370

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

229
169
213
207
-

231
174
214
217
-

235
179
224
215
-

237
190
226
217
-

237
194
228
222
-

238
195
228
174
48

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

s.
g

.b
p

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

o.
id

309
500
242
176
61
163
284
55
167
264

w
w

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

2009

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73
340
1 050
875
121
960
231

159
75
165
395
77
223

170
76
160
416
81
233

170
86
173
421
86
249

177
87
176
425
91
258

183
91
183
440
92
264

187
184
446
269
93
94

Maluku
Maluku Utara

135
96

156
100

170
115

178
119

190
125

197
127

Papua Barat
Papua

266
105

297
106

334
126

381
128

391
143

149
394

8 737

9 005

9 321

9655

9 731

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Indonesia
Catatan:

*)

9510

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

233

Tabel 7.5

Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap Menurut Provinsi,


2013

Provinsi

Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap


2011

2012

2013

2014

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

199
366
161
140
40
110
211
40
131
207

188
389
168
148
41
112
218
39
135
209

186
398
171
144
43
114
211
40
135
207

185
406
174
132
44
108
224
40
135
189

194
406
173
132
108
226
135
189
41
44

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

289
791
167
615
79
550

288
826
173
602
81
556

288
826
172
605
79
519

310
871
174
564
79
456

310
874
557
79
442
175

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

86
69
199

86
68
219

89
73
221

86
49
234

86
49
233

138
105
166
124
-

141
110
176
121
-

141
120
177
123
-

143
121
183
95
-

143
122
183
79
16

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

86
53
92
208
46
163

85
63
101
203
51
175

89
64
104
200
56
184

85
66
105
215
49
185

95
106
218
191
68
50

Maluku
Maluku Utara

100
73

114
87

117
91

127
98

133
100

Papua Barat
Papua

211
70

242
87

282
89

289
104

106
290

Indonesia

6 085

6 302

6 358

6 338

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

s.
g

.b
p

w
w

(1)

o.
id

2010

6 353

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

234

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.6

Jumlah Puskesmas Rawat Inap Menurut Provinsi dan Jenis,


2013

Provinsi

Jumlah Puskesmas Rawat Inap


2010

2011

2012

2013

2014

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

144
157
89
63
26
62
106
20
43
69

149
164
88
75
26
68
95
20
45
91

143
164
91
79
68
95
45
101
20
29

52
220
56
268
42
441

30
176
56
309
42
504

30
176
318
42
518
56

28
84
123

34
109
128

34
109
137

93
69
48
93

94
73
45
127

95
73
45
95

84
23
68
208
35
70

85
23
72
218
35
74

88
23
72
225
35
74

88
25
78
225
43
79

92
78
228
78
25
44

Maluku
Maluku Utara

56
27

56
28

61
28

63
27

64
27

Papua Barat
Papua

86
36

92
39

99
39

102
39

43
104

2 920

3 019

3 152

3 317

3 346

116
140
85
53
26
59
82
18
39
58

137
153
86
55
26
62
86
19
43
60

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

52
237
50
252
42
396

52
220
53
265
40
400

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

28
81
110

29
84
128

94
69
48
94

96
70
49
94

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Indonesia

s.
g

w
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

tp
://
w

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

.b
p

(1)

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

235

Tabel 7.7

Jumlah Rumah Sakit Menurut Menurut Provinsi dan Jenis


Pengelola/Kepemilikan rumah Sakit, 2014
Rumah Sakit Publik
Kementeri
TNI/
an
Polri
Lainnya

Rumah Sakit Privat


Swasta
Non
Profit

Swasta

BUMN

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

27
38
22
19
14
27
13
14
0
11

4
9
4
4
2
4
3
2
9
2

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

15
76
20
6
2
11
2
16
0
6

14
39
15
30
15
8
1
21
3
4

4
15
1
3
0
5
0
0
4
2

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur

19
49
61
9
66

12
13
12
4
31

3
0
2
0
1

53
73
149
39
117

66
153
75
18
119

5
5
3
1
13

Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

11
12
13
19

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

.b
p

s.
g

o.
id

Provinsi

Kemen
kes/
Pemda

0
0
0
0

16
22
4
17

55
20
5
3

1
0
0
0

19
16
16
13
5

6
2
5
4
1

0
0
0
0
0

8
0
8
5
0

11
1
5
20
1

1
0
2
2
0

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

18
17
37
14
9
8

4
2
9
2
0
0

1
0
0
0
0
0

14
8
24
4
2
1

5
4
16
4
1
1

0
0
2
1
0
0

Maluku
Maluku Utara

16
13

4
2

0
0

7
4

0
0

0
0

Papua Barat
Papua

10
23

3
7

0
0

1
5

3
3

1
0

Indonesia

687

169

738

740

tp
://
w

ht

Catatan:

*)

w
w

2
3
2
5

67

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

236

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.8

Jumlah Rumah Sakit Menurut Provinsi, 2014

Provinsi

Rumah Sakit Umum

Rumah Sakit Khusus

(1)

(2)

(3)

94
214
222
50
250
59

59
69
24
41
21
90
12
1
3

37
18
27
33
6

8
1
6
14
3

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

38
23
60
20
11
10

1
6
25
0
5
1

Maluku
Maluku Utara

26
19

0
2

Papua Barat
Papua

18
35

0
0

1 855

553

ht

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

45
23
40

w
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

o.
id

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

2
15
22
10
3
3
11
1
1
10

s.
g

61
159
38
50
28
45
18
42
14
22

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Indonesia

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

237

Tabel 7.9

Jumlah dan Rasio Dokter Umum Terhadap Jumlah Puskesmas


Menurut Provinsi, 2014
Jumlah
Puskesmas

Jumlah Dokter
Umum

Rasioa Dokter Umum


terhadap Puskesmas

(1)

(2)

(3)

(4)

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73

774
1459
585
578
338
457
254
518
140
307

2,56
2,22
2,74
1,92
1,42
1,41
1,79
2,30
4,21
1,90

340
1 050
875
121
960
231

645
1889
1931
365
1833
475

1,80
2,21
3,02
1,91
2,06
2,67

320
254
370

1,61
1,00
1,32

238
195
228
174
48

314
274
446
342
137

1,41
1,96
1,97
2,85
2,56

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

187
184
446
269
93
94

479
244
690
265
121
153

1,33
1,55
0,99
1,30
1,63
1,11

Maluku
Maluku Utara

197
127

219
145

1,14
0,41

Papua Barat
Papua

149
394

61
393

1,00
0,00

9 731

17 775

1,83

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

120
158
370

Indonesia

s.
g

w
w

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

238

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.10

Jumlah dan Rasio Dokter Gigi Terhadap Jumlah Puskesmas


Menurut Provinsi, 2014

Jumlah Puskesmas

Jumlah Dokter Gigi

Rasio Dokter Gigi


Terhadap
Puskesmas

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73

278
846
386
373
182
242
107
274
65
131

0,46
0,93
1,09
1,03
0,60
0,29
0,37
0,67
0,62
1,19

1 205
1 789
1 324
336
1 590
606

1,42
0,77
0,84
1,46
0,98
1,18

292
161
156

1,42
0,66
0,29

238
195
228
174
48

146
96
202
273
61

0,33
0,30
0,59
0,91
1,06

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

187
184
446
269
93
94

102
112
629
107
43
83

0,14
0,34
0,87
0,25
0,23
0,69

Maluku
Maluku Utara

197
127

120
52

0,46
0,26

Papua Barat
Papua

149
394

35
98

0,09
0,12

Indonesia

9 731

12 502

0,71

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

Catatan:

*)

s.
g

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

120
158
370

.b
p

340
1 050
875
121
960
231

w
w

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

o.
id

Provinsi

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

239

Tabel 7.11

Jumlah dan Rasio Perawat Terhadap Jumlah Puskesmas


Menurut Provinsi, 2014

Jumlah
Puskesmas

Jumlah Perawat

Rasio Perawat
Terhadap
Puskesmas

(1)

(2)

(3)

(4)

497
465
032
498
028
127
975
489
032
128

14,61
12,06
9,81
12,66
12,21
10,51
9,17
10,89
15,80
22,19

9
12
6
5
4
6
2
5
2
3

340
1 050
875
121
960
231

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

916
181
421
870
324
825

6,86
8,00
8,24
7,13
10,53
7,81

120
158
370

4 477
4 867
5 436

8,81
16,35
8,09

238
195
228
174
48

7
3
5
4
1

527
963
292
341
303

22,38
13,09
11,57
11,27
15,40

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

187
184
446
269
93
94

4
6
11
3
1
1

049
301
326
501
101
854

9,90
19,39
10,64
8,54
7,01
12,38

Maluku
Maluku Utara

197
127

4 512
2 486

17,73
13,91

Papua Barat
Papua

149
394

2 031
4 006

8,15
7,39

237 181

10,72

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

w
w

.b
p

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73

s.
g

Provinsi

Indonesia

9 731

11
25
27
4
25
6

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

240

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.12

Jumlah dan Rasio Bidan Terhadap Jumlah Puskesmas Menurut


Provinsi, 2014

Provinsi

Jumlah
Puskesmas

Jumlah Bidan

Rasio Bidan terhadap


Puskesmas

(1)

(2)

(3)

(4)

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara*)

120
158
370
238
195
228
174
48

o.
id

319
832
391
056
951
221
436
580
805
1 032

23,70
19,70
14,54
14,59
14,73
11,06
11,62
10,44
10,11
10,47

2
12
15
1
13
3

069
098
639
163
903
218

3,06
9,21
1,53
6,41
11,85
10,55

2
2
2
2
1
2
1

177
020
743
215
717
645
663
462

10,80
10,41
6,38
7,75
7,70
9,94
6,90
7,48

s.
g

340
1 050
875
121
960
231

9
11
4
4
2
4
2
3

w
w

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

337
570
264
211
176
321
180
290
61
73

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

187
184
446
269
93
94

1
2
5
1

259
517
058
679
646
919

5,48
10,22
8,69
5,26
4,87
8,37

Maluku
Maluku Utara

197
127

1 197
982

4,98
6,31

Papua Barat
Papua

149
394

734
1 602

3,56
3,43

9 731

124 948

10,52

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

Indonesia

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: Kemenkes, Data dan Informasi Tahun 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

241

Tabel 7.13

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan


Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Provinsi dan
Tipe Daerah, 2014

Perkotaan

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

86,81
39,22
54,88
44,96
43,92
58,37
50,51
57,49
57,72
61,23

86,34
37,93
45,61
42,99
28,22
56,60
36,90
38,73
55,76
62,56

86,47
38,55
49,21
43,76
32,81
57,21
41,12
43,32
56,71
61,43

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

46,23
51,05
52,92
63,29
42,87
51,73

42,95
51,89
82,15
42,03
48,93

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

70,19
52,54
57,84

o.
id

Provinsi

.b
p

s.
g

46,23
48,18
52,36
69,29
42,43
50,85
79,72
51,65
69,01

40,02
38,58
42,36
69,74
-

33,55
40,67
44,43
63,97
-

35,42
39,97
43,55
67,53
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

54,14
54,00
61,50
53,78
64,74
61,56

47,55
54,95
69,00
56,96
62,80
62,94

50,57
54,73
66,26
56,07
63,47
62,64

Maluku
Maluku Utara

56,53
50,22

57,37
57,54

57,04
55,44

Papua Barat
Papua

60,26
58,89

76,89
48,98

71,75
51,39

51,02

49,50

50,26

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

w
w

95,46
51,00
71,73

Indonesia

Catatan: *)Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

242

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.14.1

Persentase
Rumah
Tangga
yang
Memiliki
Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan di Perkotaan Menurut Provinsi
dan Jenis Jaminan Pembiayaan, 2014

Provinsi

Jamke
smas

Jamkesda

Jaminan
Persalinan
(Jampersal)

JPK PNS
/Veteran
/Pensiun

JPK
Jamsostek

Jaminan
Kesehatan
Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

6,54
4,30
8,05
8,84
5,02
9,87
6,02
5,04
8,33
9,95

31,20
15,76
19,41
10,17
15,65
17,77
16,59
23,81
7,44
8,81

35,93
1,07
6,22
6,59
1,98
14,22
0,66
15,73
29,88
2,96

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,25
21,35
28,69
31,52
19,68
13,11

1,61
2,50
3,45
5,34
1,02
5,90

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

9,15
37,69
21,38

4,00
10,11
6,01
14,06
7,25
9,84
7,93
6,37
9,80
37,19

0,25
0,34
0,68
0,64
0,64
0,50

5,61
8,04
10,17
16,83
9,23
4,55

20,21
16,68
9,03
8,04
10,58
25,60

21,53
7,42
5,83
9,24
5,26
9,19

43,15
0,39
3,55

1,05
1,08
0,89

10,68
8,93
27,07

14,23
2,20
3,43

10,11
4,54
5,95

11,66
9,46
10,18
9,23
-

0,91
2,96
4,10
24,76
-

0,90
0,26
0,40
0,09
-

13,98
18,59
15,09
12,29
-

8,50
6,64
9,10
23,32
-

8,07
3,79
6,09
11,25
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

21,77
21,44
19,50
22,05
28,90
21,78

5,47
4,12
18,75
5,59
6,60
5,89

0,29
0,48
0,07
0,34
1,11
0,28

17,85
23,18
16,35
23,99
16,49
21,10

8,78
5,38
7,80
3,61
5,07
2,05

6,48
2,56
8,03
3,79
11,28
20,34

Maluku
Maluku Utara

22,74
11,07

1,45
4,40

0,16
-

28,90
27,99

5,10
5,62

3,35
2,99

Papua Barat
Papua

34,49
32,42

0,73
4,43

0,22
0,42

21,73
20,29

6,60
7,18

3,76
6,23

Indonesia

19,09

5,28

0,51

10,32

13,45

8,06

.b
p

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

1,07
0,69
0,59
0,47
0,57
0,21
0,97
1,13
0,38
0,33

23,92
10,08
18,14
10,78
17,46
14,70
23,77
13,74
9,93
6,52

s.
g

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

243

Tabel 7.14.2

Persentase
Rumah
Tangga
yang
Memiliki
Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan di Perdesaan Menurut Provinsi
dan Jenis Jaminan Pembiayaan, 2014

Jamkes
mas

Jamkesda

Jaminan
Persalinan
(Jampersal)

JPK PNS
/Veteran/
Pensiun

JPK
Jamsost
ek

Jaminan
Kesehatan
Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1,07
0,69
0,59
0,47
0,57
0,21
0,97
1,13
0,38
0,33

23,92
10,08
18,14
10,78
17,46
14,70
23,77
13,74
9,93
6,52

4,00
10,11
6,01
14,06
7,25
9,84
7,93
6,37
9,80
37,19

6,54
4,30
8,05
8,84
5,02
9,87
6,02
5,04
8,33
9,95

0,25
0,34
0,68
0,64
0,64
0,50

5,61
8,04
10,17
16,83
9,23
4,55

20,21
16,68
9,03
8,04
10,58
25,60

21,53
7,42
5,83
9,24
5,26
9,19

43,15
0,39
3,55

1,05
1,08
0,89

10,68
8,93
27,07

14,23
2,20
3,43

10,11
4,54
5,95

11,66
9,46
10,18
9,23
-

0,91
2,96
4,10
24,76
-

0,90
0,26
0,40
0,09
-

13,98
18,59
15,09
12,29
-

8,50
6,64
9,10
23,32
-

8,07
3,79
6,09
11,25
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

21,77
21,44
19,50
22,05
28,90
21,78

5,47
4,12
18,75
5,59
6,60
5,89

0,29
0,48
0,07
0,34
1,11
0,28

17,85
23,18
16,35
23,99
16,49
21,10

8,78
5,38
7,80
3,61
5,07
2,05

6,48
2,56
8,03
3,79
11,28
20,34

Maluku
Maluku Utara

22,74
11,07

1,45
4,40

0,16
-

28,90
27,99

5,10
5,62

3,35
2,99

Papua Barat
Papua

34,49
32,42

0,73
4,43

0,22
0,42

21,73
20,29

6,60
7,18

3,76
6,23

Indonesia

19,09

5,28

0,51

10,32

13,45

8,06

35,93
1,07
6,22
6,59
1,98
14,22
0,66
15,73
29,88
2,96

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,25
21,35
28,69
31,52
19,68
13,11

1,61
2,50
3,45
5,34
1,02
5,90

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

9,15
37,69
21,38

w
w

tp
://
w

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

s.
g

31,20
15,76
19,41
10,17
15,65
17,77
16,59
23,81
7,44
8,81

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

o.
id

Provinsi

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

244

Profil Statistik Kesehatan 2015

Tabel 7.14.3

Persentase
Rumah
Tangga
yang
Memiliki
Jaminan
Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Menurut Provinsi dan Jenis
Jaminan Pembiayaan, 2014

Provinsi

Jamkes
mas

Jamkesda

Jaminan
Persalinan
(Jampersal)

JPK PNS
/Veteran/
Pensiun

JPK
Jamsos
tek

Jaminan
Kesehatan
Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

11,82
7,19
10,21
5,97
7,63
6,72
10,76
5,17
6,42
6,18

2,61
8,18
3,85
12,06
4,57
5,04
4,71
3,25
7,73
32,38

4,63
3,08
4,32
5,17
2,37
6,79
2,70
3,09
8,24
9,54

5,61
5,96
6,53
13,78
5,80
3,69

20,21
11,94
5,59
6,26
6,23
19,44

21,53
5,46
5,11
9,70
3,21
6,55

48,57
19,89
26,03
16,41
18,19
19,16
24,22
28,08
7,34
11,75

33,45
1,85
7,47
9,78
1,58
25,86
0,59
6,46
34,71
5,95

0,78
0,69
0,74
0,34
0,39
0,09
0,60
0,79
0,41
0,34

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

3,25
26,04
35,25
42,41
27,99
21,89

1,61
2,65
3,03
4,94
0,94
4,31

0,25
0,34
0,70
0,54
0,91
0,40

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

13,89
41,71
54,83

56,14
0,42
2,03

1,57
0,89
0,38

8,55
5,53
9,95

10,37
1,39
0,89

10,63
3,65
3,48

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

19,79
14,60
14,67
15,36
-

2,84
5,14
9,09
25,13
-

0,42
0,51
0,41
0,19
-

6,17
9,42
9,57
9,73
-

4,20
10,81
7,88
19,55
-

4,08
3,10
5,21
8,30
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

28,21
36,40
30,43
37,85
43,22
35,74

4,38
6,70
26,61
5,75
5,97
4,95

0,34
0,24
0,08
0,25
0,69
0,19

12,14
10,19
9,51
11,58
8,84
8,14

5,03
2,40
3,75
1,93
2,34
2,35

5,16
1,78
6,04
1,89
6,09
20,29

Maluku
Maluku Utara

36,94
22,61

1,70
16,89

0,16
0,07

17,05
13,09

2,93
2,53

1,56
3,59

Papua Barat
Papua

55,91
34,89

1,15
11,00

0,12
0,17

15,44
7,12

3,66
2,24

2,19
5,76

Indonesia

26,97

6,57

0,55

7,01

8,36

5,59

s.
g

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

*)

Catatan: Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)


Sumber: BPS, Susenas KOR 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

245

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

PENGELUARAN KESEHATAN

Kesehatan memegang peran yang penting dalam pembentukan sumber daya


manusia yang berkualitas. Bila seseorang sehat maka ia akan mampu menjalankan
aktivitasnya secara produktif. Kondisi sehat juga berpengaruh terhadap angka
harapan

hidup

sehingga

secara

langsung

kesehatan

berpengaruh

terhadap

pembentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan salah satu


indikator untuk melihat tingkat pembangunan/kemajuan di suatu daerah. Salah satu
besarnya

tingkat

pembiayaan

kesehatan.

o.
id

faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan seseorang adalah


Semakin

besar

pengeluaran/biaya

kesehatan maka semakin baik tingkat kesehatan seseorang. Biaya kesehatan

s.
g

merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan untuk perorangan,

.b
p

keluarga, dan kelompok masyarakat. Biaya kesehatan dapat bersumber dari

w
w

pemerintah, atau masyarakat perorangan.

Bab ini akan memberikan gambaran mengenai pengeluaran perorangan


untuk kesehatan. Kajian mengenai pengeluaran kesehatan dapat digunakan untuk

tp
://
w

melihat komposisi biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dan pemerintah dalam
upaya mengoptimalkan kebijakan di bidang kesehatan. Pengeluaran kesehatan dibagi
menjadi pengeluaran kesehatan yang bersifat pencegahan penyakit (preventif),
pengobatan penyakit (kuratif), biaya obat, dan biaya pemeliharaan penyakit lainnya.
pengeluaran

ht

Data

kesehatan

diperoleh

dari

Susenas

2014

Modul

Konsumsi/Pengeluaran yang dipublikasikan pada bulan Maret dan September serta


disajikan dalam data pengeluaran per kapita per bulan.
Berdasarkan data Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran bulan Maret 2014
yang disajikan pada Gambar 8.1, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk
biaya kesehatan adalah sebesar Rp.25.520,- sedikit lebih rendah dibandingkan ratarata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya kesehatan di bulan September 2014
yang sebesar Rp.25.664,-. Pengeluaran per kapita untuk biaya kesehatan lebih besar
di perkotaan dibandingkan dengan di di perdesaan. Pada bulan Maret 2014, rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya kesehatan di perkotaan sebesar
Rp.32.880,- sedangkan di perdesaan sebesar Rp.18.133,-. Besarnya pengeluaran ini
Profil Statistik Kesehatan 2015

247

relatif sama dengan

bulan September 2014 di daerah perkotaan yang sebesar

Rp.31.130,- ,dan diperdesaan sebesar Rp.17.154,-.

32 880

34 130
25 520

25 664

18 133

o.
id

17 154

Perdesaan

Perkotaan+Perdesaan

.b
p

Perkotaan

September

s.
g

Maret

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Biaya Kesehatan


(Rupiah) Menurut Tipe Daerah, 2014

tp
://
w

Gambar 8.1

w
w

Sumber : BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

Menurut rincian biaya kesehatan pada Gambar 8.2, pengeluaran per kapita
sebulan untuk biaya kesehatan paling banyak digunakan untuk pelayanan
pengobatan/kuratif yaitu sebesar 74,24 persen pada bulan Maret 2014 dan 75,12

ht

persen di bulan September 2014. Pengeluaran untuk biaya obat sebesar 13,49
persen di bulan Maret dan 12,19 persen di bulan September 2014. Pengeluaran
pemeliharaan kesehatan sebesar 6,80 persen di bulan Maret 2014, dan 7,10 persen
di bulan September. Pengeluaran untuk biaya pelayanan merupakan pengeluaran
biaya kesehatan terkecil dibandingkan yang lainnya yaitu sebesar 5,47 persen di
bulan Maret 2014, dan 5,59 persen di bulan September 2014.

248

Profil Statistik Kesehatan 2015

7,10

6,80

Pemeliharaan kesehatan

12,19
5,59

13,49
5,47

Obat
Pelayanan
Pencegahan/preventif

75,12

74,24

Maret

September

Sumber : BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

8.1

s.
g

Komposisi Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Biaya Kesehatan


Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Tipe Daerah, 2014

.b
p

Gambar 8.2

o.
id

Pelayanan
Pengobatan/Kuratif

Biaya Pelayanan Pengobatan/Kuratif

w
w

Upaya kuratif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan


pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan

tp
://
w

akibat penyakit, pengendalian penyakit atau pengendalian kecacatan agar kualitas


penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Hasil Susenas 2014 menunjukkan bahwa, rata-rata pengeluaran per kapita
sebulan untuk pengobatan kuratif pada bulan bulan Maret 2014 adalah sebesar

ht

Rp.18.946,-. Pengeluaran per kapita di perkotaan (Rp.23.881,-) lebih besar


dibandingkan dengan di perdesaan (Rp.13.993,-). Sedangkan pada bulan September
2014, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya pengobatan/kuratif
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan di bulan Maret, sebesar Rp.19.279,-. Sama
seperti pada bulan Maret, pengeluaran per kapita September 2014 lebih tinggi di
perkotaan (Rp.25.642,-) dibandingkan dengan di perdesaan (Rp.12.884,-).
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya pengobatan/kuratif
pada Maret dan September terbesar adalah untuk biaya pengobatan di rumah sakit
swasta yaitu sebesar Rp.7.357,- di bulan Maret dan Rp.8.412,- di bulan September.
Pengeluaran terbesar kedua adalah untuk rumah sakit pemerintah sebesar Rp.5.708,-

Profil Statistik Kesehatan 2015

249

di bulan Maret 2014 dan Rp.5.645,- di bulan September. Hal ini mungkin disebabkan
relatif mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit swasta dibandingkan dengan di
rumah sakit pemerintah.
Dari hasil Susenas bulan Maret 2014, provinsi dengan rata-rata pengeluaran
per kapita sebulan untuk biaya pengobatan/kuratif terbesar adalah provinsi DKI
Jakarta yaitu sebesar Rp.35.047,-, Kalimantan Timur sebesar Rp.27.548,- dan Bali
sebesar Rp.27.040,- ,dan. Sedangkan paling rendah adalah Papua sebesar Rp.3.402,, Maluku Utara sebesar Rp.3.417,-, dan Maluku sebesar Rp.4.219,-. Pada bulan
September 2014, provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk

o.
id

biaya pengobatan/kuratif terbesar adalah Kepulauan Riau sebesar Rp.55.318,-, DKI


Jakarta sebesar Rp.45.443,-, dan Bali sebesar Rp.32.257,-. Sedangkan provinsi
dengan rata-rata pengeluaran terendah adalah Maluku sebesar Rp.2.592,-, Papua

s.
g

sebesar Rp.3.845,-, dan Nusa Tenggara Timur Rp.4.709,-.

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk Biaya


Pelayanan Pengobatan/Kuratif Menurut Tipe Daerah, 2014

.b
p

Tabel 8.1

w
w

Maret

Rincian

Kota

Desa

(1)

(2)

(3)

23 881

Desa

Kota+Desa

(4)

(5)

(6)

(7)

13 993

18 946

25 642

12 884

19 279

6 750

4 662

5 708

7 514

3 766

5 645

10 417

4 286

7 357

12 327

4 476

8 412

550

734

642

614

669

641

Praktek Dokter/Poliklinik

4 274

2 181

3 229

3 597

1 906

2 754

Praktek Petugas Kesehatan


(Bidan/Perawat/Mantri
Kesehatan)

1 197

1 590

1 393

1 095

1 585

1 340

Praktek Pengobatan
tradisional

583

433

508

422

389

405

Dukun Penolong Persalinan

111

107

109

73

92

82

tp
://
w

Kota

Biaya Pelayanan
Pengobatan/Kuratif

RS Swasta

ht

RS Pemerintah

Puskesmas/Pustu/Polin
des/Posyandu

Kota+Desa

September

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014


250

Profil Statistik Kesehatan 2015

8.2

Biaya Pelayanan Pencegahan/Preventif


Upaya kesehatan preventif adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu

masalah

kesehatan/penyakit.

Dalam

Susenas,

pengeluaran

pelayanan

pencegahan/preventif mencakup pemeriksaan kehamilan, imunisasi, KIR/Medical

Check Up dan biaya yang dikeluarkan untuk program Keluarga Berencana (KB).
Untuk pengeluaran pelayanan pencegahan/preventif, rata-rata pengeluaran
per kapita sebulan hasil Susenas bulan Maret 2014 adalah sebesar Rp.1.396,-.
Pengeluaran per kapita di perkotaan dan di perdesaan relatif sama, sebesar
Rp.1.704,- di perkotaan dan Rp.1.088 di perdesaan. Sedangkan pada bulan

o.
id

September 2014, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp.1.435,-,


dimana pengeluaran per kapita di perkotaan sebesar Rp.1.746,- dan di perdesaan

s.
g

sebesar Rp.1.122,-.

Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan terbesar untuk biaya pelayanan

.b
p

pencegahan/preventif di bulan Maret 2014 adalah untuk biaya KB yaitu sebesar


Rp.918,-. Rata-rata pengeluaran per kapita untuk KB di perkotaan dan di perdesaan

w
w

relatif sama sebesar Rp.974,- di perkotaan dan Rp.861,- di perdesaan. Sama halnya
dengan di bulan Maret 2014, pada bulan September 2014 rata-rata pengeluaran per
kapita sebulan terbesar untuk biaya pelayanan pencegahan/preventif adalah biaya KB

tp
://
w

sebesar Rp.944,-, sebesar Rp.1.008,- di perkotaan dan Rp.879,- di perdesaan.


Provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya
pelayanan pencegahan/prefentif

bulan Maret 2014 terbesar adalah DKI Jakarta

ht

sebesar Rp.3.697,- ,Kalimantan Timur sebesar sebesar Rp.3.079,- ,dan Bali sebesar
Rp.2.196,-. Sedangkan yang terendah adalah provinsi Papua sebesar Rp.237,-, NTT
sebesar Rp.428,- dan Maluku sebesar Rp.567,- ,dan. Pada bulan September 2014,
provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya pelayanan
pencegahan/prefentif terbesar adalah Kepulauan Riau sebesar Rp.4.163,-, DKI
Jakarta sebesar Rp.2.879,-, dan Bali sebesar Rp.2.401,-. Sedangkan yang terendah
adalah Nusa Tenggara Timur Rp.362,-, Papua sebesar Rp.521,-, dan Maluku sebesar
Rp.573,-.

Profil Statistik Kesehatan 2015

251

Tabel 8.2

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk Biaya


Pelayanan Pencagahan/Preventif Menurut Rincian Biaya dan Tipe
Daerah, 2014
Maret

September

Kota

Desa

Kota+Desa

Kota

Desa

Kota+Desa

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1 704

1 088

1 396

1 746

1 122

1 435

Periksa Hamil

345

154

250

387

148

267

Imunisasi

173

30

101

156

35

96

KIR/Medical Check Up

212

43

127

195

60

128

Keluarga Berencana

974

861

879

944

s.
g
918

1 008

.b
p

Biaya Pelayanan
Pencegahan/
Preventif

o.
id

Rincian

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

Biaya Obat dan Pemeliharaan Kesehatan Lainnya

w
w

8.3

tp
://
w

Dari hasil Susenas bulan Maret 2014, rata-rata pengeluaran per kapita
sebulan untuk biaya obat adalah Rp.3.443,-. Pengeluaran untuk pembelian obat ini
jauh lebih tinggi di perkotaan Rp.4.694,- dibandingkan dengan di perdesaan
Rp.2.186,-. Sedangkan pada bulan September 2014, rata-rata pengeluaran per kapita

ht

sebulan untuk biaya obat sebesar Rp.3.129,-, dimana di perkotaan sebesar


Rp.4.004.- dan di perdesaan sebesar Rp.2.249,-.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan terbesar untuk biaya obat
diperkotaan pada bulan Maret 2014 adalah untuk biaya obat dengan resep dari
tenaga kesehatan yaitu sebesar Rp.2.591,- sedangkan di perdesaan biaya terbesar
adalah untuk obat tanpa resep dari tenaga kesehatan sebesar Rp.936,-.

Sama

halnya dengan bulan Maret 2014, pada bulan September 2014 rata-rata pengeluaran
per kapita sebulan paling tinggi untuk biaya obat diperkotaan adalah untuk biaya
obat dengan resep dari tenaga kesehatan yaitu sebesar Rp.2.071,-, sedangkan di
perdesaan biaya terbesar adalah untuk obat tanpa resep dari tenaga kesehatan
sebesar Rp.996,-. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat di perkotaan lebih
cenderung berobat pada tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan,dll) dibandingkan
252

Profil Statistik Kesehatan 2015

dengan masyarakat perdesaan yang cenderung mengobati sendiri penyakitnya tanpa


berobat ke tenaga kesehatan.
Tiga provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan terbesar di
bulan Maret 2014 untuk biaya obat yaitu provinsi DKI Jakarta sebesar Rp.9.019,-,
Sulawesi Utara sebesar Rp.5.287,-, dan Kalimantan Timur sebesar Rp.5.210,-.
Sedangkan tiga provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk
biaya obat yang paling kecil adalah provinsi Bengkulu sebesar Rp.1.935,-, Sumatera
Barat sebesar Rp.1.769,-, dan provinsi Lampung sebesar Rp.2.056,-. Data Susenas
bulan September 2014 menunjukkan bahwa provinsi dengan rata-rata pengeluaran
per kapita sebulan terbesar untuk biaya obat yaitu provinsi Kalimantan Timur sebesar

o.
id

Rp.6.333,-, DKI Jakarta sebesar Rp.6.277,- ,dan Kalimantan Selatan sebesar


Rp.6.067,-. Sedangkan rata-rata pengeluaran terkecil adalah provinsi Lampung

s.
g

sebesar Rp.1.453,-, Sumatera Barat sebesar Rp.1.649,- dan, Sulawesi Barat sebesar
Rp.1.848,-.

.b
p

Selain pengeluaran untuk biaya obat, dalam Susenas 2014 juga terdapat
rincian pengeluaran/biaya untuk pemeliharaan kesehatan lainnya. Yang dimaksud

w
w

biaya pemeliharaan kesehatan lainnya adalah biaya untuk membeli obat-obatan atau
jasa untuk menjaga kesehatan tubuh seperti pembelian vitamin, jamu, biaya tukang

tp
://
w

urut, biaya di pusat kebugaran/fitness dan sebagainya.


Rata-Rata pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya pemeliharaan
kesehatan lainnya pada bulan Maret 2014 adalah sebesar Rp.1.735,-. Pengeluaran
per kapita untuk pemeliharaan kesehatan lainnya ini lebih besar di perkotaan

ht

Rp.2.601,- dibandingkan dengan di perdesaan Rp.866,-. Pada bulan September 2014,


pengeluaran per kapita sebulan untuk biaya pemeliharaan kesehatan lainnya sebesar
Rp.1.821,-. Sama halnya dengan di bulan pada Maret 2014, pengeluaran di
perkotaan Rp.2.738,- jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan Rp.899,-.
Pada Maret 2014, tiga provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita
sebulan untuk biaya pemeliharaan kesehatan lainnya terbesar adalah Provinsi DKI
Jakarta sebesar Rp.8.107,-, Kepulauan Riau sebesar Rp.5.006,-, dan Kalimantan
Selatan sebesar Rp.3.447,-. Sebaliknya tiga provinsi dengan rata-rata pengeluaran
terendah adalah provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp.137,-, Papua sebesar
Rp.177,-, dan Papua Barat sebesar Rp.275,-,.

Profil Statistik Kesehatan 2015

253

Sedangkan Susenas bulan September 2014 memperlihatkan tiga provinsi


dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan paling besar untuk biaya
pemeliharaan kesehatan lainnya adalah DKI Jakarta sebesar Rp.7.931,-, Kepulauan
Riau sebesar Rp.5.957,- dan Kalimantan Selatan sebesar Rp.3.271. Sedangkan tiga
provinsi dengan rata-rata pengeluaran per kapita paling kecil adalah provinsi Nusa
Tenggara Timur sebesar Rp.305,-, Maluku Utara sebesar Rp.310,-, dan Sulawesi
Barat sebesar Rp.358,-.
Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) untuk Biaya Obat
dan Biaya Pemeliharaan Kesehatan Lainnya Menurut Rincian Biaya dan
Tipe Daerah, 2014
Maret

Rincian

September

Desa

Kota+Desa

(2)

(3)

(4)

Biaya Obat

4 694

2 186

Obat dengan resep


tenaga kesehatan

2 591

893

Obat tanpa resep


tenaga kesehatan

1 405
599

Biaya pembelian
kacamata, kaki/tangan
palsu dan kursi

ht

Biaya Pemeliharaan
Kesehatan Lainnya
(Vitamin, Jamu, Urut,
fitness, dsb)

Desa

Kota+Desa

(5)

(6)

(7)

3 443

2 249

3 129

1 744

2 071

859

1 467

936

1 171

1 396

996

1 197

323

461

417

302

360

100

34

67

120

92

106

2 601

866

1 735

2 738

899

1 821

w
w

.b
p

4 004

tp
://
w

Obat tradisional/Jamu

Kota

s.
g

Kota

(1)

o.
id

Tabel 8.3

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

254

Profil Statistik Kesehatan 2015

8.4.1

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) di Perkotaan


Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, Maret 2014

Provinsi

Biaya
Biaya
Biaya
Rata-Rata
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengeluaran
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Per Kapita
Kuratif
Preventif
Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

953
179
637
545
369
386
445
702
833
339

5
2
2
4
2
7
2
2
4
4

940
420
652
749
890
482
422
692
153
290

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

35
18
29
30
28
19

047
564
289
875
938
707

9
3
4
2
4
3

019
753
499
789
091
045

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

30 443
14 373
16 894

4 635
4 634
5 756

2 792
1 274
834

2 997
668
523

40 868
20 949
24 007

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

27 725

7 446

2 633

2 481

33 637
27 584
32 849
-

4 142
7 608
7 201
-

1 931
2 068
3 942
-

2 179
4 130
2 902
-

40 284
41 890
41 392
46 894
-

21
23
20
12
18
6

8
4
9
5
5
2

853
742
108
243
667
416

1 969
1 133
1 021
663
830
737

1 125
2 114
839
1 016
1 321
1 224

33
31
31
19
26
10

.b
p

w
w

tp
://
w

ht

069
928
766
672
653
237

1
1
2
1
1
2
2
1
5

912
605
380
534
488
464
029
364
252
877

32
23
22
44
14
30
17
15
39
36

250
267
691
858
588
014
696
529
076
120

697
496
199
093
328
793

8
1
1
3
3
2

107
888
701
131
096
252

55
25
36
38
37
26

871
701
688
888
452
798

s.
g

23
18
17
35
8
19
11
8
30
24

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

445
063
022
030
840
682
800
771
838
614

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

1
1
1
2
1
1
1
1
2
1

(5)

o.
id

Tabel

3
1
1
2
1
1

015
917
735
595
471
614

Maluku
Maluku Utara

6 428
6 514

5 866
3 297

825
1 754

1 512
613

14 631
12 178

Papua Barat
Papua

12 825
10 444

4 437
6 191

1 936
623

515
612

19 713
17 869

Indonesia

23 881

4 694

1 704

2 601

32 880

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

255

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) di Perdesaan


Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, Maret 2014

Provinsi
(1)

Biaya
Biaya
Biaya
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Lainnya
Kuratif
Preventif
(2)

(3)

9
8
23
13
12
9
8
11
14
4

217
930
446
290
495
081
080
024
532
663

3
2
1
2
1
2
1
1
3
1

389
932
205
164
840
592
714
832
201
381

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

15
23
14
17
6

527
859
301
289
879

1
2
1
2
1

923
197
340
312
401

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

ht

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

(5)

991
678
902
971
668
459
313
251
959
375

w
w

1
1
1
1
1

Rata-Rata
Pengeluarn
Per Kapita
(6)

261
722
342
684
594
622
338
727
1 192
495

13
13
25
18
16
13
11
14
20
7

858
263
895
109
597
754
444
834
883
914

158
173
169
015
092

540
798
950
2 278
720

19
28
17
22
10

148
028
760
894
092

21 734

1 728

1 266

638

25 365

8 916
4 687

1 137
1 367

910
329

295
43

11 258
6 427

7 732

1 985

1 504

612

11 832

9 370
12 805
9 217
-

4 963
3 411
3 389
-

1 742
1 435
991
-

964
2 948
261
-

17 039
20 600
13 858
-

9 188

2 353

tp
://
w

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

1
1
1
1
1
1
1

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(4)

o.
id

8.4.2

s.
g

Tabel

18
7
4
11
16

646
803
752
620
038

2
2
2
2
2

1 139

163

12 844

242
144
793
437
406

901
646
758
686
751

246
127
431
722
259

22
10
8
15
19

108

035
720
734
466
454

Maluku
Maluku Utara

2 825

1 962

403

2 255

1 844

1 127

33

5 258

Papua Barat
Papua

8 184

4 381

1 115

174

13 854

963

1 445

103

26

2 537

13 993

2 186

1 088

866

18 133

Indonesia
Catatan:

5 298

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

256

Profil Statistik Kesehatan 2015

8.4.3

Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan (Rupiah) Menurut


Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, Maret 2014

Provinsi

Biaya
Biaya
Biaya
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Lainnya
Kuratif
Preventif

(1)

(2)

(4)

(5)

1 119
868
949
1 994
1 720
1 539
1 465
1 386
2 392
1 575

445
1 157
746
1 409
867
924
866
1 153
1 221
5 006

19
18
24
28
15
19
13
15
29
31

044
190
647
598
985
587
397
015
838
555

8
1
1
2
2
1

55
23
31
31
29
21

871
499
999
790
841
481

13
13
21
22
11
12
9
10
22
21

372
486
184
017
237
777
131
420
555
154

4
2
1
3
2
4
1
2
3
3

109
680
769
178
160
346
935
056
670
819

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

35
17
26
25
22
15

047
544
349
307
847
625

9
3
3
2
3
2

019
138
253
302
161
522

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

27 040
11 206
7 073

tp
://
w

w
w

.b
p

s.
g

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

3
1
1
1
1
1

697
383
185
782
164
570

107
435
212
398
668
765

(6)

3 499
2 604
2 225

2 196
1 063
428

2 075
452
137

34 811
15 325
9 863

1
1
3
2

178
374
447
008
-

20
25
29
37

461
431
375
845
-

21
24
18
11
19
17

949
441
496
782
241
430

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

13
17
19
27

795
565
043
548
-

3
4
5
5

641
686
183
210
-

1
1
1
3

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

14
19
12
6
14
13

551
932
600
975
033
794

5
2
4
3
3
2

287
851
721
481
545
409

1 514
957
785
731
736
748

597
701
391
595
928
480

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Rata-Rata
Pengeluarn
Per Kapita

(3)

o.
id

Tabel

846
806
703
079
-

Maluku
Maluku Utara

4 219
3 417

3 472
2 240

567
1 298

651
191

8 908
7 146

Papua Barat
Papua

9 567
3 402

4 398
2 666

1 360
237

275
177

15 600
6 482

18 946

3 443

1 396

1 735

25 520

Indonesia
Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

257

Rata-Rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rupiah) di Perkotaan


Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, September 2014

Provinsi
(1)

Biaya
Biaya
Biaya
Rata-Rata
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengeluarn
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Per Kapita
lainnya
Kuratif
Preventif
(2)

(3)

12
14
23
27
9
16
22
20
18
63

015
606
832
156
650
038
975
938
031
631

3
2
2
3
2
5
3
2
2
3

728
688
515
444
750
252
301
260
780
395

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

45
23
25
24
23
39

443
641
703
651
664
068

6
2
3
2
4
4

277
991
303
596
785
082

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

37 082
12 266
10 906

w
w

tp
://
w

(5)

1
1
1
1
1
1
1
1
1
4

1
1
1
1
2
3
1
1
1
6

144
617
551
726
591
018
688
492
120
963

18
19
29
34
16
26
29
26
23
78

112
990
843
199
536
137
575
600
902
658

7
1
1
2
3
2

931
899
378
616
682
359

62
30
31
30
33
47

530
152
857
987
563
687

224
079
944
873
545
829
612
909
972
668

2
1
1
1
1
2

879
621
474
124
433
179

(6)

4 556
4 044
6 593

2 260
1 815
676

3 839
2 841
1 294

47 737
20 966
19 469

2
4
3
3

500
094
986
252
-

43
40
31
40

740
980
432
814
533
472
915
241
363
793

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

33
27
15
29

242
887
867
276
-

6
6
9
6

094
720
531
040
-

1
2
2
2

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

19
19
12
8
14
8

206
263
751
184
055
489

6
5
2
2
5
1

698
110
663
334
224
776

1 776
779
1 690
666
1 242
710

853
1 321
812
1 056
841
819

28
26
17
12
21
11

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(4)

o.
id

8.5.1

s.
g

Tabel

903
279
049
246
-

Maluku
Maluku Utara

3 953
9 503

4 322
3 624

721
1 772

1 391
982

10 386
15 881

Papua Barat
Papua

20 962
6 492

7 092
6 594

1 601
1 408

861
1 936

30 516
16 430

Indonesia

25 642

4 004

1 746

2 738

34 130

Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

258

Profil Statistik Kesehatan 2015

Rata-Rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rupiah) di Perdesaan


Menurut Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, September 2014

Provinsi

Biaya
Biaya
Biaya
Rata-Rata
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengeluarn
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Per Kapita
Lainnya
Kuratif
Preventif

(1)

(2)

(3)

9
11
13
12
14
12
14
9
9
11

423
278
687
804
314
431
026
734
640
976

2
2
1
2
2
2
1
1
3
2

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

9
20
18
17
9

501
895
810
330
785

2 041
1 988
915
2 570
2 159

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

24 729
7 628
3 201

1 082
910
954
1 443
1 507
1 366
1 334
1 191
1 883
1 531

(6)

400
1 030
340
742
372
715
365
804
822
712

13
16
16
17
18
16
17
12
15
16

213
184
034
087
976

463
861
1 084
2 388
550

13 218
24 927
21 842
23 375
13 470

2 114
1 316
1 026

2 621
828
286

623
394
65

30 087
10 166
4 578
11 650
20 207
18 742
37 497
-

w
w

tp
://
w

(5)

1
1
1
1

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

6
14
11
28

525
923
082
454
-

3
2
3
6

077
438
536
807
-

1
1
1
1

591
846
374
756
-

458
1 000
2 749
480
-

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

17
5
7
6
5
6

495
947
828
617
428
575

3
4
2
2
2
1

804
172
032
631
158
869

1 088
1 059
708
691
814
677

180
351
178
426
306
218

ht

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

606
900
096
412
308
105
721
169
126
154

.b
p

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

(4)

o.
id

8.5.2

s.
g

Tabel

22
11
10
10
8
9

512
118
076
402
501
616
446
898
471
373

567
529
745
365
706
339

Maluku
Maluku Utara

1 726
3 373

1 779
1 566

479
1 805

56
57

4 040
6 801

Papua Barat
Papua

4 575
2 930

2 704
1 438

858
214

189
58

8 326
4 640

12 884

2 249

1 122

899

17 154

Indonesia
Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

Profil Statistik Kesehatan 2015

259

Tabel

8.5.3

Rata-Rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rupiah) Menurut


Rincian Biaya Kesehatan dan Provinsi, September 2014

Provinsi
(1)

Biaya
Biaya
Biaya
Pelayanan
Pelayanan Pemeliharaan
Biaya Obat
Pengobatan/
Pencegahan/ Kesehatan
Lainnya
Kuratif
Preventif
(2)

(3)

(4)

Rata-Rata
Pengeluarn
Per Kapita

(5)

(6)

10
12
17
18
12
13
16
12
13
55

154
918
643
428
895
726
825
655
772
318

2
2
1
2
2
3
2
1
2
3

923
796
649
816
443
234
215
453
955
196

1 122
994
1 340
1 612
1 518
1 532
1 421
1 378
1 927
4 163

610
1 319
812
1 128
1 048
1 542
778
983
968
5 957

14
18
21
23
17
20
21
16
19
68

809
026
445
984
903
034
239
470
623
634

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

45
18
23
22
20
29

443
902
101
684
354
788

6
2
2
2
3
3

277
672
591
030
627
472

2
1
1
1
1
1

7
1
1
2
3
1

62
24
28
27
28
36

530
476
107
907
238
843

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur

32 257
9 574
4 709

Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan

Barat
Tengah
Selatan
Timur
Utara*)

14
19
13
28

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat

18
9
9
7
8
7

.b
p

s.
g

879
484
317
093
252
798

931
418
098
100
006
786

2 401
1 242
362

2 583
1 421
305

40 844
14 699
7 491

626
312
103
962
-

3
3
6
6

992
888
067
333
-

1
1
1
2

1
2
3
2

077
047
271
192
-

21
27
24
39

380
240
101
545
-

267
189
651
057
375
020

5
4
2
2
3
1

110
400
266
548
205
848

1 399
991
1 071
684
960
684

483
587
413
603
489
358

25
15
13
10
13
9

259
167
401
892
029
910

w
w

3 602
2 461
2 115

tp
://
w

ht

o.
id

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau

685
992
659
058
-

Maluku
Maluku Utara

2 592
5 046

2 767
2 128

573
1 796

575
310

6 507
9 280

Papua Barat
Papua

9 437
3 845

4 006
2 762

1 079
521

388
541

14 911
7 668

19 279

3 129

1 435

1 821

25 664

Indonesia
Catatan:

*)

Data masih bergabung dengan provinsi induk (Kalimantan Timur)

Sumber: BPS, Susenas Modul Konsumsi/Pengeluaran 2014

260

Profil Statistik Kesehatan 2015

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Subagyo. (2013). Tb Paru, Jenis Tb Yang Paling Sering. 23 Maret 2015.
http://www.Klikparu.Com/2013/01/Tb-Paru-Jenis-Tb-Yang-PalingSering.Html.
Bappenas dan UNDP. 2008. Kita Suarakan Mdgs Demi Pencapaiannya Di Indonesia .
Undp. Jakarta: Bapenas
Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. (2013). Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BKKBN.

id

Badan Pusat Statistik. (2013). Profil Statistik Kesehatan 2013,. Jakarta: BPS.

.g
o.

Berita Resmi Kemenkes RI. Lindungi Ibu dan Bayi dengan Imunisasi. 3 Maret
http://www.depkes.go.id/Article/view/15010200001/Lindungi-Ibu2015.
Dan-Bayi-Dengan-Imunisasi. Html.

.b
ps

Bpjs Ketenagakerjaan. (2013). Ara Bpjs Ketenagakerjaan. 26 Maret 2015.


http://www.Bpjsketenagakerjaan.Go.Id.

Herman. Tiga Masalah Kesehatan Yang Dihadapi Indonesia . 9 Maret 2015.


http://www.Beritasatu.Com/Kesehatan/204719-Tiga-Masalah-KesehatanYang-Dihadapi-Indonesia.Html.

tp
://

Kementerian
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional. (2014). Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2015-2019 (Buku II Agenda Pembangunan Bidang). Jakarta:
BPPN.

ht

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut


Usia Di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014)). Informasi Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Dirjen P2PL Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2013, Jakarta: Sekjen Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Data Dan Informasi Tahun
2014 (Profil Kesehatan Indonesia). Jakarta: Sekjen Kemenkes RI.
Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2003)
Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.
Jakarta. Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Jakarta. Sekretariat Negara.
Profil Statistik Kesehatan 2015

261

Republik Indonesia (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


369/MENKES/SKIII/2007 Tentang Standar Profesi Bidan. Jakarta
Kementerian Kesehatan.
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Jakarta. Sekretariat Negara.
Republik
Indonesia.
(2009).
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat. Jakarta. Kementerian Kesehatan.

id

Republik Indonesia (2010). Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia No.


147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perizinan Rumah Sakit. Jakarta
Kementerian Kesehatan.

.g
o.

Republik Indonesia (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Penyelenggaraan Praktik
Perawat. Jakarta. Kementerian Kesehatan.

.b
ps

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta. Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. (2013). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42


Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Gizi. Jakarta. Sekretariat
Negara.

tp
://

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Jakarta.
Sekretariat Negara.

ht

UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu Dan Anak. Oktober
2012.
World Health Organization. (2006). A Strategy For Active, Healthy Ageing And Old
Age Care In The Eastern Mediterranean Region 20062015. Kairo: 2006

262

Profil Statistik Kesehatan 2015

.g
o.

.b
ps

tp
://

ht

id

Anda mungkin juga menyukai