Anda di halaman 1dari 4

METODE

Penentuan HLB untuk emulsi W1/O


Untuk emulsi terbalik, diperlukan HLB dengan rentang antara 3 dan 6. Dalam
formulasinya, dilakukan pada berbagai variasi keseimbangan hidrofilik lipofilik
(HLB) menggunakan agen pengemulsi seperti sorbitantrioleate atau Span 85 (HLB
1,8) dan polietilen glikol sorbitantrioleate atau tween 85 (HLB 11). Perbedaan HLB
yang diberikan dari kombinasi Tween 85 / Span 85 diperoleh dengan menggunakan
persamaan berikut (ICI Americas Inc. Wilmington 1980):

X adalah nilai HLB yang diinginkan


Pada tabel 1, ditunjukkan perbedaan proposinya.
Tabel 1. Proporsi emulsifier Span 85/Tween 85 dengan rentang 2 sampai 6

Berkenaan dengan Montane 481 VG, terdiri dari campuran dimana memiliki nilai
HLB (4,5) adalah suatu HLB dalam rentang yang memungkinkan pencapaian emulsi
terbalik, di mana dilakukan dalam berbagai variasi proporsi yang digunakan. Setelah
menimbang jumlah yang diperlukan, dicampur Montane dengan minyak kacang pada
suhu 80C kemudian dibiarkan dingin pada suhu 40C sebelum melanjutkan ke
emulsi.
Penentuan HLB untuk emulsi W1/O/W2
Proses yang sama seperti yang disebutkan di atas digunakan untuk tahapan ini.
Pengemulsi yang digunakan adalah kombinasi Span 80 / tween 80 dengan rentang
HLB berkisar antara 4,3 sampai 15. Proporsi pengemulsi dalam berbagai variasi HLB
ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Proporsi pengemulsi Span 80 / tween 80 dengan rentang 7 sampai 14

Penentuan proporsi agen pengemulsi


Untuk kombinasi Span / Tween dan untuk Montane 481 VG digunakan proporsi
yang berbeda, yang ditunukkan pada tabel 3.
Tabel 3. Proporsi pengemulsi yang digunakan

Pengujian stabilitas dari emulsi dalam berbagai variasi media pH


Penelitian ini dilakukan dalam lingkungan dapar sitrat pada kondisi 37C dengan
pengadukan konstan. Untuk melakukan hal ini, dilakukan dengan cara mendialisis
membran untuk difusi larutan dapar yang ada di dalamnya, dalam hal ini agar dapat
dilewati sampel yang sama dalam berbagai variasi kondisi media pendapar, dua media
pH yang sama dengan kondisi lambung, dan dua media pH yang lain, yang memiliki
pH 6 dan 7.3 sesuai dengan kondisi usus. Jenis membran untuk medialisis memiliki
keuntungan, yaitu hanya dapat dilewati oleh molekul yang berukuran kecil yang
sesuai dengan jumlah elektrolit dalam larutan pendapars.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menentukan HLB emulsi W1 / O metode yang digunakan ini
didasarkan pada klasifikasi yang dikembangkan oleh Griffin (Griffin 1949). Hipotesis
dasar menyatakan bahwa untuk fase minyak tertentu terdapat HLB optimal untuk
memperoleh stabilitas yang maksimum. Dari hasil penelitian, memiliki hasil yang
relatif memuaskan dengan rentang span 85 / tween 85 dimana peneliti
menemukan HLB 3 stabil walaupun tidak melebih dari 5 hari.
Peneliti tidak melakukan penelitian tentang kecepatan agitasi atau waktu
pengadukan, namun, peneliti memperkirakan bahwa yang HLB sekitar 3 bisa
memberikan hasil yang memuaskan. Peneliti menggunakan montane 481 VG yang
khusus digunakan untuk inverse emulsi dalam komposisinya (Seppic 2015). Untuk
proporsi yang digunakan, peneliti melihat bahwa emulsi telah mulai terbentuk krim
dari 10%, sedangkan proporsi pembatasan penelitian adalah antara 0 dan 8%. Untuk
konsentrasi montana 481 VG tersebut peneliti mengukur tegangan permukaan yang
hasilnya ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Perubahan tegangan permukaan dari konsentrasi Montane 481VG


Hasil ini menunjukkan bahwa montane 481VG meningkatkan tegangan
permukaan untuk meningkatkan densitas sehingga dapat mencegah sedimentasi dari
fase internal melalui fenomena gravitasi. Berkenaan dengan stabilitas, hasil
menunjukkan bahwa emulsi menggunakan montane 481VG dengan HLB 4,5
memberi hasil yang memuaskan kecuali untuk tabung pertama di mana emulsi tidak
stabil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.

Untuk beberapa emulsi, hasilnya menunjukkan bahwa rentang kombinasi span


80 / tween 80 yang memberikan HLB 8, memungkinkan stabil emulsi dalam
proporsi 10%. Baik fase dalam dan fase luar bahwa proporsi 1% dari Natrosol
memberikan emulsi yang stabil. Selama formulasi peneliti menemukan kecepatan
pengadukan 1250 rpm selama 10 menit untuk emulsi W1 / O emulsi dan kecepatan
700 rpm selama 5 menit. Studi tentang stabilitas emulsi, setelah dihubungi dengan pH
yang berbeda. Dengan dapar untuk durasi 1 jam, memberikan hasil yang ditunjukkan
pada Gambar 2.

Hasil ini menunjukkan bahwa emulsi tetap utuh selama mereka tinggal di
lingkungan yang mensimulasikan kondisi pH lambung dan usus.

KESIMPULAN
Insulin adalah protein, kendala utama dalam pemberian oral nya adalah
degradasi oleh enzim pencernaan seperti pepsin dan juga protease pankreas seperti
tripsin dan kimotripsin. Tujuan penelitian peneliti adalah untuk mengisolasi molekul
insulin di beberapa emulsi untuk perlindungan optimal. Jadi peneliti harus membuat
variasi parameter seperti keseimbangan hidrofilik dan lipofilik, jenis surfaktan,
jumlah zat untuk meningkatkan densitas, proporsi fraksi yang berbeda, kecepatan dan
waktu pengadukan.
Kontrol dari semua parameter ini memungkinkan kita untuk menghasilkan
emulsi yang stabilitas lebih baik dari satu bulan. Tes stabilitas pH dalam berbagai
simulasi lingkungan dalam lambung dan usus juga telah diberikan hasil yang
memuaskan. Peneliti berencana melanjutkan studi lebih lanjut dalam penelitian in
vitro, dan juga penelitian in vivo pada tikus yang diabetes.

Anda mungkin juga menyukai