Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KIMIA MEDISINAL

Nama : Hyasinta Witri Elfira


NPM : 13161036
Kelas : Matrikulasi FA1
Dosen : Hubbi Nasrulloh Muhammad

1. Sebutkan 3 (tiga) senyawa obat yang bekerja pada target kanal ion dan 3 (tiga) senyawa
obat yang bekerja pada target enzim, dan jelaskan secara singkat dan rinci untuk masing-
masing obat :
Mekanisme kerja
Second messenger yang berperan
Respon seluler yang ditimbulkan
Jawab :
Obat yang Bekerja Pada Target Kanal Ion
a. Glimepirid (Anti Diabetes - Sulfonilurea)
Mekanisme kerja : berikatan pada reseptor tertentu dan menghambat keluarnya
ion kalium melalui saluran (kanal ion K+) dan menghasilkan depolarisasi sehingga
saluran kalsium yang bermuatan listrik akan terbuka, akibatnya ion kalsium akan
masuk ke dalam sel pankreas dan menstimulasi pelepasan insulin.
Second messenger : ion Ca2+
Respon seluler : pelepasan insulin
b. Nifedipin (Antihipertensi - Kalisum Chanel Blocker)
Mekanisme kerja : menghambat masuknya ion kalsium (Ca2+) ke dalam sel-sel
otot jantung dan sel-sel otot polos dinding arteri, oleh karena itu kontraktilitas sel-sel
tersebut dihambat dengan efek vasodilatasi.
Second messenger : ion Ca2+
Respon seluler : vasodilatasi
c. Etosuksimid (Anti Epilepsi Suksimid)
Mekanisme kerja : menghambat kanal ion kalisum (Ca2+) tipe T. Talamus yang
berperan dalam pembentukan ritme sentakan yang diperantarai oleh ion Ca2+ tipe T
pada kejang absens. Sehingga menurunkan arus Ca2+ tipe T yang merupakan arus
penyebab pemacu pada saraf thalamus (penyebab epilepsi) akan mencegah terjadinya
serangan epilepsi.
Second messenger : ion Ca2+
Respon seluler : tidak terjadi serangan epilepsi

Obat yang Bekerja pada Target Enzim


a. Amrinon (Obat untuk Infark Jantung - Penghambat Fosfodiesterase)
Mekanisme kerja : menghambat enzim fosfodiesterase tipe 3 (PDE-3) di myocard
dan pembuluh jantung sehingga kadar cAMP intraseluler dinaikkan, hal ini
menyebabkan peningkatan resorpsi kalsium dalam sel sel myocard. Di jaringan otot
polos, kadar cAMP yang meningkat dapat menurunkan penyerapan kalsium.
Second messenger : cAMP
Respon seluler : perbaikan kontraktilitas jantung dan vasodilatasi.
b. Aspirin (golongan NSAID), obat analgesik antiinflamasi.
Mekanisme kerja : menghambat enzim siklooksigenase sehingga mencegah
perubahan asam arakhidonat menjadi prostaglandin yang dapat menyebabkan
peradangan.
Second messenger : cAMP
Respon seluler : menghilangkan rasa nyeri dan peradangan.
c. Prednison (Analgesik Antiinflamasi Kortikosteroid)
Mekanisme kerja : menghambat enzim fosfolipase yang mengubah fosfolipid
menjadi asam arakhidonat, jika asam arakhidonat tidak terbentuk maka prostaglandin
tidak akan terbentuk dan tidak akan terjadi peradangan. Asam arakhidonat dilepaskan
dari penguraian DAG.
Second messenger : Diasil Gliserol (DAG)
Respon seluler : menghilangkan rasa nyeri dan peradangan.

2. Pelajari mengenai Lipinskis rule of 5 dan jelaskan mengapa masing-masing aturan


dalam Lipinskis rule of 5 penting ketika mengembangkan senyawa obat baru!
Jawab :
a. Massa molekul relatif <500 g/mol
Massa molekul relatif berkaitan dengan distribusi senyawa obat. Distribusi terjadi
dengan cara menembus membran biologis melalui proses difusi. Senyawa obat
dengan massa molekul lebih dari 500 g/mol mempunyai ukuran yang terlalu besar
sehingga akan sulit menembus membran biologis. Sehingga pada pengembangan
senyawa obat baru, massa molekul yang dimiliki harus kurang dari 500 g/mol agar
senyawa obat mudah menembus membran biologi dan distribusi lebih cepat
dilakukan.
b. Nilai Log P <5
Nilai log P berkaitan dengan lipofilisitas senyawa obat. Lipofilisitas adalah
kemampuan senyawa untuk larut dalam minyak, lipid, atau senyawa non polar. Obat
yang digunakan secara oral, harus melewati lipid bilayer pada ephitelium intestinal
pada proses absorpsinya. Agar sistem transpor efisien, senyawa obat harus memiliki
lipofilisitas yang cukup agar dapat menembus lipid bilayer, akan tetapi tidak boleh
terlalu lipofil karena dapat menyulitkan senyawa obat untuk menembus keluar pada
lipid bilayer sehingga dapat terjadi toksisitas karena obat bertahan terlalu lama di
dalam tubuh. Lipofilisitas juga berpengaruh pada tempat distribusi, serta kecepatan
metabolisme dan ekskresi senyawa obat.
c. Donor ikatan hidrogen <5
d. Akseptor ikatan hidrogen <10
Nilai donor dan akseptor ikatan hidrogen berkaitan dengan aktivitas biologis dari
suatu molekul obat. Ikatan hidrogen dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia
senyawa obat, seperti titik didih, titik lebur, kelarutan dalam air, kemampuan dalam
pembetukan kelat, dan keasamaan. Perubahan sifat yang dipengaruhi oleh ikatan
hidrogen tersebut dapat mempengaruhi aktivitas biologi senyawa obat.
e. Refractory molar antara 40-130
Refractory molar berkaitan dengan kemudahan suatu senyawa obat untuk membentuk
dipol sesaat atau untuk mempengaruhi molekul lain. Refractory molar adallah suatu
nilai total polarisabilitas dari senyawa obat yang sangat bergantung pada suhu, indeks
bias, dan tekanan. Polarisabilitas adalah kemudahan suatu molekul untuk membentuk
dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul.

Anda mungkin juga menyukai