Menginduksi
Aktivasi Peningkatan Peningkatan
sitokin
nAChRs-α7 Inflamasi kadar ROS
(TNFα)
Catatan :
- mTOR adalah Target mamalia rapamycin (mTOR) merupakan sensor molekuler yang
mampu meningkat-kan translasi messenger-RNA (mRNA) untuk gen yang terlibat dalam
pengaturan proliferasi sel, ketahanan hidup, dan siklus progresi sel dari fase G1 menuju
fase S. 1-2 Jalur sinyal mTOR bekerja sebagai integrator sistem molekuler untuk
mendukung interaksi selular dan organisme dengan lingkungan. Oleh karena itu, jalur ini
merupakan pusat kontrol pertumbuhan dan proliferasi sel yang berperan penting selama
perkembangan korteks serebri. Aktivasinya berhubungan dengan diferensiasi,
proliferasi, dan pertumbuhan sel yang abnormal.4 Jalur mTOR juga mengatur
homeostasis melalui sintesis protein, transkripsi, autofagi, metabolisme, serta biogenesis
dan perawatan organela.
- S6K1 (S6 kinase 1) diperlukan dan cukup untuk mengatur transkripsi rDNA dalam sel
mamalia.
- IRS-1 (insulin reseptor subtrat-1) adalah salafo intraseluler substrat pada reseptor
insulin.
- Akt (fosfatidilinositol-3 kinase) adalah serin/treonin kinase yang sebelumnya dikenal
sebagai protein kinase B (PKB), terdiri dari tiga isoform (Akt1, Akt2 dan Akt3), dengan
peran penting dalam fungsi seluler utama termasuk ukuran sel, perkembangan siklus sel,
regulasi metabolisme glukosa, stabilitas genom, transkripsi, sintesis protein dan
neovaskularisasi. Akt mempromosikan kelangsungan hidup sel dengan memediasi faktor
pertumbuhan seluler dan memblokir apoptosis dengan inaktivasi protein pro-apoptosis.
- PI3K kinase (fosfatidilinositol-3 kinase) adalah enzim kunci dari sinyal insulin.dia akan
memfosforilasi khusus fosfolipid.
- ROS (Reactive Oxygen Spesies) merupakan bagian dari hasil metabolisme sel normal
atau sel yang terpapar zat-zat lain yang menyebabkan terjadinya inflamasi atau
peradangan. ROS sebagian besar merupakan hasil dari respon fisiologis (ROS endogen)
yaitu hasil metabolisme sel normal dan sebagian kecil merupakan hasil paparan dari luar
tubuh (ROS eksogen) yaitu oksigen reaktif yang berasal dari polutan lingkungan, radiasi,
infeksi bakteri, jamur dan virus.
- Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan radikal yang sangat reaktif atau
molekul yang diproduksi secara intraseluler seperti mitokondria, retikulum endoplasma,
peroksisom.
- Oksidatif stress adalah kondisi yang menggambarkan adanya ketidakseimbangan antara
prooksidan atau radikal bebas dan antioksidan yang berfungsi dalam mempertahankan
kondisi terhadap kerusakan jaringan yang terjadi. Jadi stres oksidatif ini muncul apabila
produksi ROS atau radikal bebas yang terjadi melebihi antioksidan yang ada sebagai
pertahanan intrinsik.
- Apoptosis sel : kematian sel terpogram
3. Bagaimana mekanisme ketergantungan nikotin pada perokok ?
Mekanisme ketergantungan nikotin berawal ketika nikotin masuk ke dalam tubuh,
didistribusikan dengan cepat melalui aliran darah dan melewati sawar darah otak untuk
memasuki sistem saraf pusat (SSP) dengan mengikat jenis reseptor utama asetilkolin
nikotinat (nAChRs). Jenis utama reseptor ini terdiri dari subunit α4 dan β2 (Whirl-
Carrillo M dkk, 2021), dengan mengikat reseptor ini nikotin menyebabkan depolarisasi
sel, yakni masuknya ion Ca2+ dan Na+ dan keluarnya ion K+ sehingga terjadi pelepasan
dopamin (Sherafat dkk, 2021). Berdasarkan mekanisme tersebut, nikotin dapat
mempengaruhi ketergantungan, semakin banyak nikotin yang masuk ke dalam tubuh
atau paparan secara berulang akan menstimulasi neurotranstimter primer SSP, seperti
dopamin, sehingga dapat mengubah perilaku merokok dan menyebabkan ketergantungan
Belajar desensitasi
- Reseptor kinase tyrosine yang merupakan bagian dari keluarga besar receptor seperti
ligand gate ion chanel, g-protein, coupled receptor, nuclear receptor
- Apa itu kinase ? protein kinase adalah enzim yang mentransfer gugus fosfat pada
target protein. Lalu mengubah fungsi protein dari inaktive menjadi aktif. Biasanya
adenosine trifosfat (ATP), ATP digunakan sebagai sumber dari donor fosfat. Tetapi
fosforilasi tidak selalu mengaktifkan protein. Fosforilasi protein juga dapat
mengaktifasi menonaktifkan, meneruskan sinyal (membentuk sinyal kaskade). Poin
utama yang harus diingat disini adalah reseptor adalah molekul protein yang
merupakan polimer dari asam amino. Beta sub unit mengandung tyrosine amino acid
(tyrosine residu) dan tirosin kinase yang memfosforilasi asam amino tirosin, insulin
sebagai agonis pada reseptor ini setelah makan konsentrasi glukosa dalam tubuh
sebagai response pankreas akan mensekresi lebih banyak insulin
- Mekanisme aksi insulin : insulin bekerja dengan melalui 2 jalur sinyal transduksi,
yaitu jalur PI3K kinase bertanggung jawab atas kerja metabolik sama dengan jalur
Ras Map kinase bertanggungjawab pada poliferasi sel, pertumbuhan, differensiasi
- Jalur PI3K kinase (fosfatidilinositol-3 kinase) dengan mengikat rantai alfa sub unit
dari insulin reseptor menyebabkan perubahan konformasi. dan transmembran domain
mendekat sehingga menjadi aktif dan meningkat. Aktivitas instrinsik dari tirosin
kinase enzyme ada pada katalitik domain dan memfosforilasi residu tirosin dari
domain lain proses ini disebut cross fosforilasi atau auto fosforilasi dari residu tirosin
pada insulin reseptor.
- Fosforilasi adalah penambahan gugus fosfat pada suatu protein
- Reseptor Insulin memiliki enzim intrisik tirosin kinase untuk fosforilasi. Sehingga
berujung pada fosforilasi dari sejumlah substrat intraselules sehingga terbentuk sinyal
kaskade yang berbeda. Salah satu intraseluler substrat adalah protein, IRS-1.IRS-1
yang telah difosoforilasi menjadi muncul Kembali dan meaktivasi lipid kinase, PI3K.
PI3K adalah enzim kunci dari sinyal insulin.dia akan memfosforilasi khusus
fosfolipid. PIP2 mengkonversi PIP3. PIP3 akan mengaktivasi enzim PDK1. PDK1
akan mengaktivasi, enzim AKT. AKT memulai series dari Langkah yang akan
menimbulkan translokasi vesikel yang mengandung glukosa transporter, GLUT4.
Vesikel akan pindah permukaan sel, lokasi dimana mereka bergabung pada sel
membran. Setelah ditranslokasikan ke membrane, GLUT-4 (transporter glukosa tipe-
4) glukosa membawa glukosa ke dalam sel . hal ini tergantung tipe dari sel dimana
dapat disimpan atu digunakan sebagai energi.
- Pada individu dengan DMT2 tidak terdapat pengurangan dan insulin dapat
diproduksi. Hanya saja sinyal cascadenya yaitu antara IRS-1 dan PI3K mengalami
gangguan hal ini meyebabkan berkurangnya respon insulin dalam sel.
- Pada individu dengan DMT2 tidak terdapat produksi insulin dan terjadi pengurangan
insulin. Akhirnya sinyal cascade tidak dapat terjadi. Akhirnya glukkosa tetap berada
diluar sel.
13. Bagaimana HbA1c dapat mengukur kadar glukosa selama 2 hingga 3 bulan ?
HbA1c dapat mengukur kadar glukosa 2-3 bulan karena masa hidup eritrosit adalah 120
hari. HbA1c mencerminkan konsentrasi glukosa rata-rata selama 8-12 minggu
sebelumnya.
14. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional deskriptif atau analitik ?
- Di Yogyakarta : dijudul
- Besaran
-
Catatan :
Rokok yang sudah dalam bentuk asap rokok berupa aerosol gas dalam gas.
Skala penelitian
- data perokok aktif, perokok pasif, sudah berhenti merokok (mantan perokok) --> skala
nominal
- jumlah rokok --> skala rasio
- usia --> Skala rasio
- HbA1c --> Skala rasio, tp kalau HbA1c nya anda kelompokkan menjadi terkontrol
vs tidak terkontrol --> nominal
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita
berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua
perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran.
Instrumen FTND juga sudah baku sehingga tidak diperulukan uji validitas dan reliabilitas.
Analisi hasil menggunakan analisi multivariatt dengan uji one way anova, tingkat
kemaknaan p < 0,05 dan dengan rentang kepercayaan 95%.
Ciri-cirinya :
- Variable dependen atu terikatnya berskala interval atau rasio dalam hal ini yaitu
rasio dalam hal ini adalah HbA1c dengan skala rasio
- Variable independent atau bebasnya terdiri dari 3 atau lebih
Darah merupakan jaringan yang terdiri dari dua komponen, plasma dan sel darah. Plasma
merupakan komponen intraseluler yang berbentuk cair dan berjumlah sekitar 55% dari
volume darah, sedangkan sel darah merupakan komponen padat yang terdapat di dalam
plasma dengan jumlah 45% dari volume darah (Evelyn C,2006). Komponen padat atau sering
disebut korpuskula ini terdiri dari :
- Sel darah merah atau eritrosit (99%) Eritrosit mengandung hemoglobin dan berperan
dalam mengedarkan oksigen.
- Keping darah atau trombosit (0,6-1,0%)
- Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah
- Sel darah putih atau lekosit (0,2%)
Lekosit berperan penting dalam sistem imun dan mempunyai tugas untuk
memusnahkan benda asing yang dianggap berbahaya