METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah kegiatan penelitian yang didasarkan pada rasional,
empiris dan sistematis untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
(Sugiono, 2013).
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Azwar (2001) bahwa
pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka)
yang diolah dengan metode statitika. Menurut Sugiyono (2013) metode kuantitatif
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data
bersifat statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
bertujuan tuntuk memaparkan peristiwa peristiwa urgen yang terjadi masa kini.
Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematik dan lebih menekankan pada
faktualdaripada penyimpulan (Nursalam, 2003).
B. Variabel Penelitian
Definisi variable menurut Sutrisno Hadi (dalam Arikunto, 2002) yaitu gejala
yang bervariasi. Identifikasi variable merupakan langkah penetepan variable
variable utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing masing (Azwar,
2001). Sedangkan menurut Nursalam (2003) variable adalah prilaku atau karakteristik
yang memberikan nilai berbeda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll).
Dalam penelitian ini ada satu variable yaitu pengetahuan tentang nyeri
dismenor pada remaja akhir.
C. Kerangka Kerja Penelitian
Mahasiswi STIKes Santo Borromeus
Kriteria Inklusi
1. Mahasiswi di kelas
D III
Keperawatan
Tingkat III.
2. Mahasiswa yang
bersedia menjadi
responden.
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak Diteliti
Kriteria Eklusi
1. Mahasiswi diluar D
III
Keperawatan
Tingkat III.
2. Staf dan pegawai
perempuan
di
STIKes
Santo
Borromeus.
3. Mahasiswa yang
tidak
bersedia
menjadi responden.
Skema 3. 1
Kerangka Kerja
D. Definisi Oprasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan
berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar,
2012). Sedangkan menurut Alimul (2003) definisi oprasional adalah mendefinisikan
variable secara oprasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena. Pada definisi oprasional dapat ditentukan parameter yang
dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara
dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya.
Sedangkan menurut Sunarya (2006) dalam Rukmayadi (2007) menyatakan
bahwa definisi oprasional dikembangkan sebagai suatu variabel yang dapat diukur
dan dimanipulasi ke dalam situasi sesungguhnya sehingga alan meninggalkan
pemahaman dari konsep variabel tersebut.
Tabel 3. 1
Definisi Oprasional
No
.
1.
Variabel
Definisi Oprasional
Parameter
Pengetahuan
tentang
nyeri dismenor pada
mahasiswi D III
Keperawatan Tingkat III
Stikes
Santo
Borromeus.
Hasil Ukur
Alat Ukur
Baik : >75%
Cukup : 50 74 %
Kurang: <50 %
Numeric
Scale
Skala
Rating Ordinal
(Gambar 3. 1 Numeric Rating Scale AHCPR (Agency for Health Care Policy dan
Research)).
Keterangan :
1. 0
: Tidak nyeri
2. 1 3
: Nyeri ringan (masih dapat tertahankan)
3. 4 6
: Nyeri sedang (mengganggu aktifitas fisik )
4. 7 9
: Nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas biasa sehari
hari atau secara mandiri)
5. 10
: Nyeri yang tidak tertahankan (tidak dapat melakukan aktifitas
secara meandari dan butuh bantuan dari tim kesehatan)
Skala penilaian numerik (Numerical rating scale, NRS) lebih digunakan
sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri
dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji
intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi (Andarmoyo, 2013).
G. Uji Validitas dan Reabilitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan
fungsi ukurnya. Artinya, validitas menunjuk pada sejauhmana skala itu mampu
mengungkap dengan akurat dan teliti data mengenai atribut yang dirancang untuk
mengukurnya. Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap
alat ukur (Azwar, 2013). Sebuah instrumen valid apabila mampu mengukur apa
yang
diinginkan.
Sebuah
instrumen
dikatakan
valid
apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006).
Pembiayaan