OLEH:
RAHMAT RUDIANTONO
1404405072
ABSTRAK
Radar adalah suatu sistem yang terdiri dari gelombang elektromagnetik
untuk mendeteksi dan menentukan lokasi suatu benda seperti lingkungan
sekitar, pesawat terbang, kendaraan bermotor, dan kapal laut. Radar telah
banyak digunakan untuk kepentingan militer maupun pernerbangan. Pada
sistem radar dibutuhkan beamwidth yang sempit sehingga didapatkan gain dan
direktivitas yang tinggi untuk menentukan sudut dari pola pancar radar tersebut
sehingga dapat mendeteksi objek-objek yang berdekatan.
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat
ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan
bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah,
namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Radar pada Pesawat Terbang
dapat terselesaikan.
Atas terselesaikannya karya ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Bapak Ir. Pande Ketut Sudiartha, M.Erg, selaku Dosen Pengampu Mata
kuliah Antena dan propagansi Teknik Elektro dan Komputer Fakultas
Teknik Universitas Udayana Bali.
Penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan sumbangan pikiran
bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Teknik elektro. Masukan yang bersifat
membangun juga diharapkan untuk kesempurnaan gagasan yang diajukan. Peran
pihak pihak terkait juga penulis harapkan untuk dapat mendukung dalam
implementasi gagasan. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... ii
KATA PENGHANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 7
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................ 8
LANDASAN TEORI
2.1Dasar Umum....................................................................................... 9
2.2RADAR................................................................................................ 14
METODE PENULISAN
3.1 Tempat dan Waktu Penulisan...........................................................
3.2 Jenis Data...........................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................
3.4 Teknik Analisis Data..........................................................................
3.5 Teknik Penarikan Kesimpulan.........................................................
19
19
19
19
19
PEMBAHASAN
4.1 Sistem Radar Pada Pesawat Terbang.............................................. 20
4.2 Proses Pengoperasian Radar Pesawat Terbang................................. 22
4.3 Antena pada Pesawat......................................................................... 24
KESIMPULAN ............................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 26
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejak ditemukan oleh Hertz dan Marconi, antena menjadi sangat penting
untuk ehidupan kita sampai sekarang antena diperlukan. Antena ada dimanamana, di rumah kita dan tempat kerja, di mobil, pesawat, semetara kapal, satelit
dan pesawat ruang angkasa sudah menyatu dengan antena.
Radar merupakan salah satu teknologi yang cukup berkembang dalam
dunia penerbangan. Radar dapat menggantikan funGsi mata manusia untuk
memantau objek jarak jauh. Radar merupakan suatu sistem yang memanfaatkan
gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi jarak, ketinggian, arah,
mauoun kecepatan beda diam atau bergerak. Radar banyak digunakan dalam
berbagai bidang, termasuk dalam bidang pengendalian lalulintas udara (Air
Traffic Control).
Semakin banyaknya pesawat yang ada dibandara maka semakin
dibutuhkan suatu alat pendeteksi pesawat yang bias mendeteksi keberadaan
pesawat-pesawat yang ada diudara sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak
diinginkan. Alat pendeteksi tersebut adalah radar sekunder atau secondary
surveillance radar (SSR)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Dasar Umum
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik
10
2.1.1
Sejarah Antena
Pada tahun 600 SM Thales Matematikawan asal yunani menemukan
bahwa batu amber yang digosokkan ke kain sutra dapat menarik potongan jerami
atau rambut. Batu amber dalam bahasa yunani disebut Elektron. Thales juga
mencatat daya tarik yang dihasilkan oleh kepingan magnet alami, yang ditemukan
pada suatu daerah yang bernama Magnesia. Tahun 1819 seorang profesor fisika
12
Denmark yang bernama Hans Christian Oersted menemukan bahwa arus pada
sebuah kawat yang didekatkan dengan kompas, akan menyebabkan jarum kompas
bergerak, sehingga ditemukan bahwa Magnet dapat diciptakan dari Listrik.
Sebelum penemuan Oersted ini listrik dan magnet dianggap sesuatu yang
independent. Pada tahun-tahun berikutnya, Andr Marie Ampre ahli fisika
perancis melanjutkan penelitian Oersted. Dia menemukan teori selenoidal coil
(lilitan kawat) untuk menghasilkan medan magnet.
Pada tahun 1831, Michael Faraday dari London mendemonstrasikan
perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.James Clerk Maxwell,
meneliti mengenai Listrik dan Magnet. Selanjutnya Maxwell menyatukan Teori
kelistrikan dan kemagnetan dan ditemukan disimplin ilmu baru Elektromagnetik
dan menyatakan bahwa memungkinkan terjadi radiasi elektromagnetik. Banyak
ilmuan di zamannya meragukan teori Maxwell selama beberapa decade sampai
teori tersebut akhirnya dibuktikan oleh Heinrich Rudolph Hertz dan menemukan
RADIO. Eksperimen pertama Hertz telah mampu mengirimkan sinyal dengan
panjang gelombang 8 meter sampai akhirnya dia mampu mengirimkan sinyal
dengan panjang gelombang sekitar 30 cm.
Radi Hertz selanjutnya dikembangkan oleh Marconi. Pada penelitian selanjutnya
di lakukan uji coba untuk panjang gelombang yang lebih pendek sampai ukuran
milimeter maupun nanometer
2.1.2
yang terhubung dengan saluran Transmisi dari pemancar maupun penerima yang
berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Untuk membahas lebih lanjut
mengenai cara kerjanya, kita mengambil sebuah contoh pada sebuah Stasiun
Pemancar Radio yang ingin memancarkan programnya, pertama kali stasiun
14
Karakteristik Antena
16
C. Gain
Gain atau sering juga disebut dengan Directivity Gain adalah sebuah parameter
Antena yang mengukur kemampuan antena dalam mengarahkan radiasi sinyalnya
18
atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Dengan kata lain, Gain digunakan untuk
mengukur efisiensi sebuah Antena. Gain diukur dalam bentuk satuan decibel.
D. Polarisasi (Polarization)
Polarisasi atau Polarization dapat diartikan sebagai arah rambat dari medan listrik
atau penyebaran vektor medan listrik. Polarisasi Antena yang dimaksud disini
adalah orientasi medan listrik dari gelombang radio yang berhubungan dengan
permukaan bumi dan kecocokan struktur fisik antena dengan orientasinya.
Mengenali Polarisasi bermanfaat untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada
transmisi sinyal.
2.1.3
20
2.2 Radar
Radar adalah sistem objek-deteksi yang menggunakan gelombang radio
untuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan objek. Radar
adalah kependekan dari Radio Detection and Ranging. Radar merupakan sistem
gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur
jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan
bermotor dan informasi cuaca/hujan.
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu
benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang
dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadangkadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif
lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan
diperkuat oleh radar
22
24
2.2.1
26
dan pantai maka posisi tambol tetap pada transmit, agar dapat mendeteksi
situasi keliling.
10. Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih
jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.
11. Focus control yaitu untuk mempertajam gambar atau garis dan
mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.
12. Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan
pusat gambar secara vertical atau horizontal sehingga berada tepat di
pusat lingkaran radar, jika fokus tidak tepat di pusat radar maka arah
baringan maupun arah target tidak teliti lagi.
13. Picture rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading
flash pada baringan relatif atau baringan sejati.
14. Auto trim picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk
menggerakan arah heading flash ke tempat yang dikehendaki.
15. Gyro stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua
skala baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti
heading flash menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro,
sehingga haluan dan baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.
16. Heading marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah
haluan didepan kapal nampak jelas dengan menghilangkan heading flash
sementara, karena dapat kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.
17. Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi
beberapa target serta mengurangi kebisingan.
18. Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak
ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk
membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang
terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari
layar radar.
28
BAB III
METODE PENULISAN
30
BAB IV
RADAR PADA PESAWAT TERBANG
4.1 Sistem Radar Pada Pesawat Terbang
32
1. Antena
kemudian
diteruskan
ke
34
pusat
sistem
radar.
36
Radar
elektromagnetik
pada
umumnya
beroperasi
dengan
menyebar
tenaga
38
menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut
20o 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal
yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sistem radar dan akan diproses hingga
benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
4.2.1 Pengukuran Jarak
Salah satu cara untuk mengukur jarak suatu benda adalah dengan
mengirimkan gelombang pendek sinyal radio (radiasi elektromagnetik) dan
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk refleksi untuk kembali. Jaraknya satu
setengah dari waktu bolak balik (karena sinyal telah melakukan perjalanan ke
target dan kemudian kembali ke penerima) dan kecepatan sinyal. Karena
gelombang radio bergerak pada kecepatan cahaya, pengukuran jarak yang akurat
membutuhkan kinerja perangkat elektronik yang tinggi. Dalam kebanyakan kasus,
penerima tidak mendeteksi kembali sementara sinyal sedang ditransmisikan.
Melalui penggunaan duplexer, radar beralih antara transmisi dan menerima pada
tingkat yang telah ditentukan. Efek yang sama memberlakukan jangkauan
maksimum juga. Untuk memaksimalkan jangkauan, waktu antar pengiriman
sinyal harus diperpanjang, disebut sebagai waktu yang pulsa pengulangan, atau
timbal balik.cara lain pengukuran jarak didasarkan pada modulasi frekuensi.
Frekuensi perbandingan antara dua sinyal jauh lebih akurat, bahkan dengan
peralatan elektronik yang lebih tua, dari timing sinyal. Dengan mengukur
frekuensi dari sinyal kembali dan membandingkan bahwa dengan yang asli,
perbedaan dapat dengan mudah diukur.
Teknik ini dapat digunakan dalam radar gelombang kontinu dan sering ditemukan
di altimeter radar pesawat. Dalam sistem ini "pembawa" sinyal radar frekuensi
modulasi dengan cara diprediksi, biasanya bervariasi atas dan ke bawah dengan
gelombang sinus atau pola gigi gergaji pada frekuensi audio. Sinyal tersebut
kemudian dikirim keluar dari satu antena dan menerima yang lain, biasanya
terletak di bagian bawah pesawat terbang, dan sinyal dapat terus menerus
40
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi gelombang elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang
bebas atau sebaliknya yaitu menangkap gelombang elektromagnetik dari
ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik me
2. Radar adalah sistem objek-deteksi yang menggunakan gelombang radio
untuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan objek.
Radar dapat digunakan untuk mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang
angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan.
3. Antena pada pesawat terletak pada bagian hidung pesawat atau sering
disebut
Nose
Radome.
Bagian
44
ini
berfungsi
sebagai
tempat
46
DAFTAR PUSTAKA
Berry.2014.Teori Dasar Antena. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/21341987/teori-dasar-antena, teori dasar antenna
pada tanggal 9 Februari 2016
Martin, Geoffrey. 2014. Antena Helix. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/228238038/Antena-Helix antena helix pada tanggal
10 Februari 2016
Syahputra, Rhobby. 2015.RADAR . Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/218373966/radar pada tanggal 11 Februari 2016
John D. Krous, Antenas,McGraw-Hill Book Company,1988.