Anda di halaman 1dari 5

ISLAM DAN NLP 2

20.51

Ebes Supriyanto

No comments

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook


Share on :
Islam yg artinya keselamatan dan pasrah merupakan agama powerfull bagi
perubahan insan dan dunia yg dibawakan oleh tokoh besar, Muhammad SAW yg
layak di model bagi siapapun khususnya yg menginginkan kemajuan seperti
teknologi pikiran, NLP yg sangat islami. (Ebes)
Assalamu'alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita
Rasulullah SAW.
NLP atau Neuro Linguistic Programming adalah sebuah keahlian terapan. Kurang
lebih, NLP berarti pemrograman berbasis NEURO (syaraf dan berbagai implikasi
kinestetiknya) dan LINGUISTIK (bahasa). Atau, NLP bisa juga berarti
pemrograman yang ditujukan untuk membentuk NEURO (strategy syaraf yang
bermuara pada PERILAKU) tertentu dan LINGUISTIK (perilaku berbahasa)
tertentu.
NLP diciptakan untuk tujuan me-MODEL perilaku orang-orang yang dianggap
sukses dan berhasil, atau berbagai sikap dan perilaku yang dipersepsi sebagai
"best practice", "excellent", "terbaik", "bisa dijadikan contoh", dan sebagainya,
dengan harapan hasil akhir yang akan diperoleh juga kurang lebih sama sukses
dan berhasilnya.
Praktisi NLP bisa dipersamakan dengan seorang programmer di dalam dunia IT.
Seorang programmer dalam dunia IT, membuat program dengan BAHASA
pemrograman tertentu dengan hasil akhir berupa APLIKASI (mis. MS Word, MS
Excel, dll) yang kemudian di-INSTALL pada komputer sehingga komputer itu berPERILAKU tertentu dan berjalan di atas template yang disebut dengan
OPERATING SYSTEM (mis. MS Windows XP, Unix, dll).
Programmer NLP, membuat program dengan BAHASA tertentu untuk
menghasilkan APLIKASI yang di-INSTALL kepada diri manusia sehingga
menunculkan PERILAKU tertentu yang berjalan di atas sebuah OPERATING
SYSTEM yang secara umum disebut dengan BELIEFS SYSTEM.
NLP mempercayai bahwa manusia adalah makhluk yang utuh sebagai sebuah
sistem SIBERNETIK, di mana MIND, BODY, dan SOUL adalah satu kesatuan yang
utuh dan saling berpengaruh. Perubahan dalam salah satu elemen itu akan
menciptakan perubahan pada sistem manusia secara keseluruhan.

MIND dan BODY, melibatkan berbagai hal dan di antara yang terpenting adalah
memori atau ingatan, syaraf, otot, panca indera (VAKOG - Visual/Penglihatan,
Auditory/Pendengaran, Kinestetik/Perasaan/Perbuatan, Olfactory/Penciuman,
Gustatory/Pencecapan/Lidah/Rasa) dan sebagainya.
NLP berfokus pada STRUKTUR dan bukan CONTENT. Ia berfokus pada berbagai
fenomena dan proses, tentang bagaimana suatu CONTENT bisa tercipta. Ia lebih
banyak berbicara tentang HOW ketimbang WHAT.
Dunia sudah membuktikan bahwa NLP adalah sebuah tool yang sangat powerful
untuk mencapai berbagai target dan cita-cita serta merubah dan memperbaiki
berbagai sikap dan perilaku manusia. Ini sudah diterapkan dalam berbagai
bidang seperti bisnis, komunikasi, pelatihan, olah raga, leadership, manajemen,
manajemen karir, hubungan pribadi, dan sebagainya.
Mereka yang berhasil me-MODEL keberhasilan orang lain, cenderung
mendapatkan hasil yang kurang lebih sama dengan orang yang di-MODEL-nya.
Jika orang lain bisa, maka kita pun bisa. Pertanyaannya adalah BAGAIMANA?
Pada dasarnya, NLP berharap agar setiap manusia bisa menjadi manusia yang
seluruh bagian sibernetika-nya, ber-KONGRUENSI satu sama lain. Menjadi
manusia seutuhnya. Tidak saling bertentangan dan menuju ke satu titik tujuan.
Ini bukan robotisasi melainkan sebaliknya, memanusiakan manusia seutuhnya.
Bagaimanakah hubungan NLP dengan diri kita sebagai seorang muslim?
Dapatkah NLP memberi sumbangsih bagi peningkatan keimanan dan
ketakwaan?
Dapatkah kita membuat program-program untuk di-INSTALL ke dalam diri dan
menghasilkan PERILAKU tertentu yang makin islami dan berjalan di atas
operating system AKIDAH dan KEIMANAN?
Akankah perubahan di dalam PERILAKU itu bisa ikut meningkatkan kadar IMAN
dan TAKWA? Sebagaimana perkembangan, perubahan, dan tuntutan kebutuhan
APLIKASI komputer pada akhirnya mendorong di-upgrade-nya sebuah OPERATING
SYSTEM?
Saya yakin bisa!
Keimanan setiap muslim, dimanifestasikan dalam tiga fungsi:
1. Diikrarkan dengan hati.
2. Diucapkan dengan lisan.
3. Diamalkan dengan anggota badan.
Diri seorang muslim juga merupakan sebuah sistem sibernetik. Dalam konteks

itu, manusia semestinya bisa menjadi manusia seutuhnya dengan mengKONGRUEN-kan segala atribut kemanusiaannya. Operating System-nya adalah
akidah, iman, dan takwa. Tingkat KONGRUENSI-nya bisa dipersamakan dengan
ke-KAFFAH-annya sebagai seorang muslim.
Perubahan pada hati, lisan, atau anggota badan, akan memicu perubahan secara
keseluruhan di dalam diri seorang muslim. Bahkan, dapat mengarah pada
kebutuhan akan perlunya upgrade terhadap akidah, iman, dan takwa-nya.
Hati adalah CONTENT, dan hanya Allah SWT yang mengetahui isinya.
"Rahasiakan perkataanmu atau nyatakan, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
segala isi hati."
Al-Mulk:13
Lisan adalah struktur LINGUISTIK yang bisa di-MODEL dan ditingkatkan
kemampuannya sehingga mengarah pada model LINGUISTIK dari para muslim
yang dianggap "excellent".
Amal dengan anggota badan, tidak dapat meninggalkan elemen kemanusiaan
dalam bentuk panca indera, otot, serta emosi. Ini adalah bentuk KINESTETIK dan
FEELING yang dihasilkan dari segala proses NEUROLOGIS di otak dan melibatkan
seluruh panca indera serta otot dan emosi manusia. Ini juga bisa di-MODEL.
Lisan dan anggota badan adalah STRUKTUR yang bisa di-MODEL. Keduanya
adalah hubungan-hubungan antara MIND dan BODY di dalam diri manusia.
Keselarasan dan ke-KONGRUEN-an di antara ketiganya, mengarah pada
meningkatnya ke-KAFFAH-an seorang muslim.
"Sesungguhnya, kamu dapati dalam diri Rasulullah saw., SURI TELADAN yang
sebaik-baiknya bagi orang yang mengharapkan (bertemu dengan) Allah dan
yang mempercayai Hari Kemudian serta yang banyak mengingat Allah."
Al-Ahzab:22
Bagaimanakah kita makin mampu dalam men-SURI TAULADANI (baca: meMODEL) seorang Rasulullah SAW yang excellent?
Adakah sebuah tool yang bisa dikembangkan secara khusus untuk melakukan
MODELLING semacam ini? NLP adalah salah satunya.
Bagaimanakah kita bisa meneladani NEURO dan LINGUISTIK beliau?
Bagaimanakah kita bisa meneladani beliau dengan berbagai aktivitas anggota
badan yang tidak hanya berupa gerakan, tapi juga dapat menyelami PANCA
INDERA, FEELING, dan EMOSI beliau (SENSORY ACUITY-nya)?
Bagaimanakah caranya kita bisa menduplikasi PATTERN keimanan dari para

sahabat dan tabi'in dan orang-orang sholeh lainnya, dalam STRUKTUR mindbody-nya?
Apakah yang bisa kita pelajari dari seorang sahabat Rasulullah SAW yang setiap
kali mengambil air wudhu, wajahnya seketika terpucat-pucat? Apa yang terjadi
padanya secara NEUROLOGIS yang memunculkan kepucatannya? Bagaimana
dengan PANCA INDERA, FEELING, dan EMOSI-nya? Bisakah kita mempelajarinya
lebih jauh sehingga bisa kita SURI TAULADANI dalam kenyataan perbuatan?
Bagaimanakah proses LINGUISTIK di dalam dirinya, sehingga yang muncul
adalah perkataannya, "Tahukah engkau kepada Siapa kita akan menghadap?"
Bagaimanakah fenomena NEUROLOGIS dan LINGUISTIK dari seorang sahabat,
yang tidak merasakan sakit sedikit pun saat begitu banyak anak panah yang
menancap di tubuhnya dicabut satu demi satu? Bagaimana ia meng-INSTALL
suatu PROGRAM tertentu ke dalam dirinya sehingga mencapai fenomena itu?
Mengapakah ada fenomena aneh yang sering terjadi pada orang-orang sholeh?
Bagaimana bisa seorang ulama besar mampu menghalau jin dengan sekedar
menitipkan terompahnya pada orang lain guna di-tutuk-kan pada kepala orang
lain yang kesurupan? Apa yang ia INSTALL dan PROGRAM-kan pada orang itu dan
pada orang yang kesurupan?
Bagaimanakah ceritanya, seorang sahabat bisa MERASAKAN api neraka seolah
hampir menyentuh kulitnya? Bagaimana seorang sahabat bisa MENCIUM bau
surga padahal belum pernah ke sana?
Tak seorang pun di antara kita pernah ke surga atau ke neraka. Bagaimanakah
kita bisa begitu sangat mengidam-idamkan surga dan tidak pernah bermimpi
untuk masuk neraka? Itukah sebabnya Allah SWT mem-VISUAL-kan keduanya di
dalam Al-Quran dengan sungai susu, emas, dan bidadarinya? Lantas
bagaimanakah kita bisa mendarahdagingkan VISUALISASI itu ke bentuk yang
makin utuh secara VAKOG?
Kok bisa sih, para sahabat dan orang-orang sholeh bisa dengan cepat menghafal
Al-Quran dengan lengkap dan presisi di usia yang teramat muda? Photoreadingkah? Peripheral vision-kah? Bagaimanak mereka menentukan STRATEGI untuk
MEMORI mereka?
Bagaimanakah kita bisa meningkatkan keyakinan kita akan kata-kata Rasulullah
SAW dan teks Al-Quran begitu sempurna secara LINGUISTIK? Bagaimana meMODEL-nya secara LINGUISTIK untuk kepentingan peningkatan iman dan takwa?
Bagaimanakah caranya Rasulullah SAW, para sahabat, dan orang-orang sholeh
melakukan berbagai aktivitas ibadah dengan khusuk dan fokus? Apa STRATEGI
mereka dalam meng-KONGRUEN-kan mind, body, dan soulnya sehingga mereka
menjadi manusia-manusia yang utama?

Sesungguhnyalah, isi hati dan ukuran keimanan hanya milik Allah SWT. Pun
demikian, setiap kita telah dianugerahkan mind dan body, yang ternyata persis
sama dengan siapapun, kapan pun, di mana pun, secara NEURO, LINGUISTIK,
VAKOG, FEELING, EMOSI, SYARAF, DARAH, OTOT, dan DAGING. Kita bisa belajar
lebih jauh kepada mereka.
Semoga kita menjadi manusia muslim yang makin kuat dalam akidah, iman, dan
takwa. Allahua'lam. Ammiieen Ya Robbal Al Amiin.
Mari kita belajar NLP ISLAMI demi meningkatkan keimanan dan takwa, demi
akidah, dan demi ke-KAFFAH-an sebagai seorang muslim. Mari, dengan tetap
berpegang teguh pada AKIDAH, IMAN, TAKWA, QURAN, HADITH, SYARA' dan FIQH
sebagai pegangan untuk OPERATING SYSTEM kita. (Ikhwan Sopa)
Posted in: ISLAM DAN NLP
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
0 komentar:
Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai