Definisi
Atresia esophagus adalah malformasi yang disebabkan oleh kegagalan esophagus
untuk mengadakan pasase yang kontinu: esophagus mungkin saja atau mungkin
juga tidak membentuk sambungan dengan trakea (fistula trakeoesofagus).
B. Tipe-tipe
Tipe A (5%-7%) kantong buntu disetiap esophagus, terpisah jauh dan tanpa
hubungan ketrakea
Tipe B (jarang) kantong buntu disetiap ujung esofagus dengan fistula dari trakea
ke segmen esofagus bagian atas.
Tipe C ( 80 % sampai 95 %) segmen, esophagus proksimal berakhir pada
kantong buntu, dan segmen distal dihubungkan ke trakea atau bronkus primer
dengan fistula pendek atau dekat bifurkasi.
Tipe D ( jarang)- kedua esofagus atas dan bawah dihubungkan ke trakea.
Tipe E ( jarang disbanding tipe A atau C ) sebaliknya trakea dan esofagus
normal dihubungakan dengan fistula umum.
C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Lakukan pengkajian bayi baru lahir
2. Observasi manifestasiatresia esofagus dan fistula trakeoesofagus ( FTE )
a. Salivasi berlebihan dan mengiler
b. Tersedak
c. Sianosis
d. Apnea
e. Peningkatan distress pernafasan setelah pemberian makan
f. Distensi abdomen
3. Bantu dengan prosedur diagnostic misalnya, radiografi dada dan abdomen,
kateter dengan perlahan dimasukkan ke dalam esofagus yang membentur tahanan
bila lumen tersebut tersumbat.
4. Pantau dengan sering tanda tanda distress pernafasan.
Diagnosa keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan lubang abnormal antara
esofagus dan trekea atau obstruksi untuk menelan sekresi.
Sasaran pasien 1 : pasien mempertahankan jalan nafas yang paten dan tanpa
aspirasi.
Intervensi keperawatan / rasional :
No Intervensi Rasional
1 Lakukan penghisapan sesuai kebutuhan untuk menghilangkan penumpukkan
sekresi di orofaring
2 Beri posisi terlentang dengan kepala ditempatkan pada sandaran yang
ditinggikan ( sedikitnya 30 ) Untuk menurunkan tekanan pada rongga torakal
dan meminimalkan refluks sekresi lambung ke esofagus distal dan ke dalam
trakea dan bronki.
3 Beri oksigen jika bayi menjadi sianotik Untuk membantu menghilangkan
distress pernafasan
4 Jangan gunakan tekanan positif misalnya : kantong resusitasi atau masker)
karena dapat memasukkan udara ke dalam lambung dan usus, yang menimbulkan
tekanan tambahan pada rongga torakal
5 Puasakan Untuk mencegah aspirasi
BABII
TINJAUANTEORI
A. Pengertian
Intususepsiadalahinvaginasiataumasuknyabagianususkedalamperbatasan
ataubagianyanglebihdistaldariusus(umumnya,invaginasiileummasukke
dalamkolondesendens).(Nettina,2002)
Suatuintususepsiterjadibilasebagiansalurancernaterdorongsedemikianrupa
sehinggasebagiandarinyaakanmenutupisebagianlainnyahinggaseluruhnya
mengecilataumemendekkedalamsuatusegmenyangterletakdisebelahkaudal.
(Nelson,1999)
B. Etiologi
Penyebabdarikebanyakanintususepsitidakdiketahui.Terdapathubungandengan
infeksiinfeksivirusadenodankeadaantersebutdapatmempersulit
gastroenteritis.Bercakbercakpeyeriyangbanyakterdapatdidalamileum
mungkinberhubungandengankeadaantersebut,bercakjaringanlimfoidyang
membengkakdapatmerangsangtimbulnyagerakanperistalticususdalamupaya
untukmengeluarkanmassatersebutsehinggamenyebabkanintususepsi.Pada
puncakinsidenspenyakitini,salurancernabayijugamulaidiperkenalkandengan
bermacambahanbaru.Padasekitar5%penderitadapatditemukanpenyebab
penyebabyangdikenali,sepertidivertikulummeckeliterbalik,suatupolipusus,
duplikasiataulimfosarkoma.Secarajarang,keadaaniniakanmempersulit
purpuraHenochSchonleindengansutauhematomintramuralyangbertindak
sebagaipuncakdariintususepsi.Suatuintususepsipascapembedahanjarangdapat
didiagnosis,intususepsiintususepsiinibersifatiloileal.
C. PatofisiologidanPathways
Kebanyakanintususepsiadalahileokolikdanileoileokolik,sedikitsekokolikdan
jaranghanyaileal.Secarajarang,suatuintususepsiapendiksmembentukpuncak
darilesitersebut.Bagianatasusus,intususeptum,berinvaginasikedalamususdi
bawahnya,intususipienssambilmenarikmesentriumbersamanyakedalamansa
ususpembungkusnya.Padamulanyaterdapatsuatukonstriksimesentrium
sehinggamenghalangialirandarahbalik.Penyumbatanintususeptiumterjadi
akibatedemadanperdarahanmukosayangmenghasilkantinjaberdarah,kadang
kadangmengandunglendir.Puncakdariintususepsidapatterbentanghingga
kolontranversumdesendensdansigmoidbahkankeanuspadakasuskasusyang
terlantar.Setelahsuatuintususepsiidiopatisdilepaskan,makabagianususyang
memebentukpuncaknyatampakedemadanmenebal,seringdisertaisuatulekukan
padapermukaanserosayangmenggambarkanasaldarikerusakantersebut.
Kebanyakanintususepsitidakmenimbulkanstrangulasiususdalam24jam
pertama,tetapiselanjutnyadapatmengakibatkangangrenususdansyok.
D. ManifestasiKlinik
Umumnyabayidalamkeadaansehatdangizibaik.Padatahapawalmuncul
gejala strangulasi berupa nyeri perut hebat yang tiba tiba. Bayi menangis
kesakitansaatserangandankembalinormaldiantaraserangan.Terdapatmuntah
berisimakanan/minumanyangmasukdankeluarnyadarahbercampurlendir(red
currant jelly) per rektum. Pada palpasi abdomen dapat teraba massa yang
umumnyaberbentuksepertipisang(silindris).
Dalamkeadaanlanjutmuncultandaobstruksiusus,yaitudistensiabdomen
dan muntah hijau fekal, sedangkan massa intraabdomen sulit teraba lagi. Bila
invaginasi panjang hingga ke daerah rektum, pada pemeriksaan colok dubur
mungkinterabaujunginvaginatsepertiporsiouterus,disebutpseudoporsio.Pada
sarungtanganterdapatlendirdandarah.
E. PemeriksaanPenunjang
1.
Fotopolosabdomenmemperlihatkankepadatansepertisuatumassaditempat
intususepsi.
2.
Fotosetelahpemberianenemabariummemperlihatkangagguanpengisisanatau
pembentukancekunganpadaujungbariumketikabergerakmajudandihalangi
olehintususepsitersebut.
3.
Platdatardariabdomenmenunjukkanpolayangbertingkat(invaginasitampak
sepertianaktangga).
4.
Bariumenemadibawahfluoroskopimenunjukkantampilancoiledspringpada
usus.
5.
Ultrasonogramdapatdilakukanuntukmelokalisirareaususyangmasuk.
F. Prinsippengobatandanmanagemenkeperawatan
1.
Penurunandariintususepsidapatdilakukandengansuntikansalin,udaraatau
bariumkedalamkolon.Metodeinitidakseringdikerjakanselamaterdapatsuatu
resiko perforasi, walaupun demikian kecil, dan tidak terdapat jaminan dari
penurunanyangberhasil.
2.
Reduksibedah:
a.
Perawatanprabedah:
Rutin
Tubanasogastrik
Koreksidehidrasi(jikaada)
b.
Reduksiintususepsidenganpenglihatanlangsung,menjagausushangatdengan
salinhangat.Inijugamembantupenurunanedema.
c.
Plasmaintravenaharusdapatdiperolehpadakasuskolaps.
d. Jikaintususepsitidakdapatdireduksi,makadiperlukanreseksidananastomosis
primer.
3.
Penatalaksanaanpascabedah:
a.
Rutin
b.
Perawataninkubatoruntukbayiyangkecil
c.
Pemberianoksigen
d. Dilanjutkannyacairanintravena
e.
Antibiotika
f.
Jikadilanjutkannyasuatuileostomi,drainasepenyedotandikenakanpadatuba
ileostomihinggakelanjutandarilambungdipulihkan.
g.
Observasifungsivital
BABIII
ASUHANKEPERAWATAN
1.
Pengkajian
a.
Pengkajianfisiksecaraumum
b.
Riwayatkesehatan
c.
Observasipolafesesdantingkahlakusebelumdansesudahoperasi
d.
Observasitingkahlakuanak/bayi
e.
Observasimanifestasiterjadiintususepsi:
Nyeriabdomenparoksismal
Anakmenjeritdanmelipatlututkearahdada
Anakkelihatannormaldannyamanselamaintervaldiantaraepisodenyeri
Muntah
Letargi
Fesessepertijelikismismengandungdarahdanmucus,teshemocculipositif.
Fesestidakadameningkat
Distensiabdomendannyeritekan
Massaterpalpasiyangsepertisosisdiabdomen
Anusyangterlihattidakbiasa,dapattampaksepertiprolapsrectal.
Dehidrasidandemamsampaikenaikan410C
Keadaansepertisyokdengannadicepat,pucatdankeringatbanyak
f.
Observasimanifestasiintususepsiyangkronis
Diare
Anoreksia
Kehilanganberatbadan
Kadangkadangmuntah
Nyeriyangperiodic
Nyeritanpagejalalain
g.
Kajidenganprosedurdiagnostikdantessepertipemeriksaanfotopolosabdomen,
bariumenemadanultrasonogram
2.
1.
MasalahKeperawatan
Nyeriberhubungandenganinvaginasiusus.
2.
Syokhipolemikberhubungandenganmuntah,perdarahandanakumulasicairan
danelektrolitdalamlumen.
3.
Ansietasberhubungandengankurangnyapengetahuan,lingkunganyangasing.
4.
Inefektiftermoregulasiberhubungandenganprosesinflamasi,demam.
5.
Nyeriberhubungandenganinsisipembedahan.
3.
a.
Perencanaan
Preoperasi
Diagnosakeperawatan:nyeriberhubungandenganinvaginasiusus.
Tujuan:berkurangnyarasanyerisesuaidengantoleransiyangdirasakananak.
KriteriaHasil:anakmenunjukkantandatandatidakadanyeriatau
ketidaknyamananyangminimum.
Intervensi:
Observasiperilakubayisebagaiindikatornyeri,dapatpekarangsangdansangat
sensitifuntukperawatanatauletargiatautidakresponsive.
Perlakuanbayidengansangatlembut.
Jelaskanpenyebabnyeridanyakinkanorangtuatentangtujuantesdiagnostikdan
pengobatan.
Yakinkananakbahwaanalgesikyangdiberikanakanmengurangirasanyeriyang
dirasakan.
Jelaskantentangintususepsidanreduksihidrostatikususyangdapatmengurangi
intususepsi.
Jelaskanresikoterjadinyanyeriyangberulang.
Kolaborasi:berikananalgesikuntukmengurangirasanyeri.
Intervensi:
Pantautandavital,catatadanyahipotensi,takikardi,takipnea,demam.
Pantaumasukandanhaluaran.
Perhatikanadanyamendengkurataupernafasancepatdandangkaljikaberada
padakeadaansyok.
Pantaufrekuensinadidengancernatdanketahuirentangnadiyangtepatuntuk
usiaanak.
Laporkanadanyatakikardiyangmengindikasikansyok.
Kurangisuhukarenademammeningkatkanmetabolismedanmembuatoksigenasi
selamaanestesimenjadilebihsulit.
Kolaborasi:
Lakukan pemeriksaan laboratorium: Hb/Ht, elektrolit, protein, albumin, BUN,
kreatinin.
Berikanplasma/darah,cairan,elektrolit,diureticsesuaiindikasiuntukmemelihara
volumedarahsirkulasi.
Diagnosa keperawatan: ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan,
lingkunganyangasing.
Tujuan:rasacemaspadaanakdapatberkurang
Kriteria hasil: anak dapat beristirahat dengan tenang dan melakukan prosedur
tanpacemas.
Intervensi:
Orientasikankliendenganlingkunganyangmasihasing.
Pertahankan ada orang yang selalu menemani klien untuk meningkatkan rasa
aman.
Jelaskanalasandilakukantindakanpembedahan.
Jelaskansemuaprosedurpembedahanyangakandilakukan.
b.
Postoperasi
Diagnosakeperawatan:nyeriberhubungandenganinsisipembedahan.
a.
Tujuan:berkurangnyarasanyerisesuaidengantoleransipadaanak.
Kriteria Hasil: anak menunjukkan tanda tanda tidak ada nyeri atau
ketidaknyamananyangminimum.
Intervensi:
Hindarkanpalpasiareaoperasijikatidakdiperlukan.
Masukkanselangrektaljikadiindikasikan,untukmembebaskanudara.
Doronguntukbuangairuntukmencegahdistensivesikaurinaria.
Berikanperawatanmulutuntukmemberikanrasanyaman.
Lubrikasilubanghidunguntukmengurangiiritasi.
Berikanposisiyangnyamanpadaanakjikatidakadakontraindikasi.
Kolaborasi:
Berikananalgesiuntukmengatasirasanyeri.
Berikanantiemetiksesuaipesananuntukrasamualdanmuntah.
Meningkatkansirkulasiudara.
Mengurangitemperaturlingkungan.
Menggunakanpakaianyangringan/tipis.
Paparkankulitterhadapudara.
Gunakankompresdinginpadakulit.
Cegahterjadikedinginan,bilaanakmenggigiltambahkanpakaian.
Monitortemperatur.
Kolaborasi:berikanantipiretiksesuaidenganberatbadanbayi.
4.
Evaluasi
Nyeripadaabdomendapatberkurang
b.
c.
Obstrusiususdapatteratasiuntukmemperbaikikelangsungandanfungsiusus
kembalinormal.
PATHWAYSINTUSUSEPSI
Infeksivirusadeno
Pembengkakanbercakjaringanlimfoid
Peristaltikususmeningkat
Ususberinvaginasikedalamususdibawahnya
EdemadanperdarahanmukosaPereganganusus
Sumbatan/obstruksiususPemajananreseptornyeri
Akumulasigasdancairandidalamlumen
sebelahproksimaldariletakobstruksiNyeri
Distensi
Muntah
Kehilangancairandanelektrolit
VolumeECFmenurun
Syokhipovolemik
BABIV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagaigangguanyangterdapatpadasaluranpencernaanbayidananaksalah
satunyaadalahadanyaobstruksipadaususdanhalinimencakupmekanikmaupun
paralitik.Sedangkanintususepsimerupakansalahsatubentukgangguanobstruksi
ususyangsifatnyamekanik.
Intususepsimerupakangangguansaluranpancernaanyangdimanifestasikan
denganterjadinyainvaginasiususkedalambagianususdibawahnya.Masalah
yangutamamunculyaituterjadinyarasanyeriabdomenyangparoksismal.Serta
terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit hingga terjadi syok
hipovolemik.
B. Saran
Dalammemberikanperawatankepadabayiatauanakdengangangguansaluran
pencernaanobstruksiususmekanikiniyaituintususepsiharusdiperhatikan
ancamanyangdapatmunculselainrasanyeriyaituresikoterjadinyasyokyang
dapatmenyebabkankematian.Sehinggatenagakesehatanharusbenarbenar
memperhatikantandatandayangmengarahkearahsyok.
DAFTARPUSTAKA
StafPengajarIlmukesehatanmasyarakat.Ilmukesehatananak.Jakarta:Ilmu
KesehatanAnakFakultasKedokteranUI,1985
Pilliteri,Adele.Childhealthnursing,careofthechildandfamily,LosAngeles
California,Lippincott,1999
Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry Eaton, Wilson Winkelstein, Wongs
essentialsofpediatricnursing,America,Mosby,2001
Nettina,SandraM. PedomanPraktikKeperawatan. AlihbahasaSetiawan,dkk.
Jakarta,2001
Wong,DonnaL. WongandWhaleysclinicalManualOfPediatricNursing.St.
LouisNissori:Mosby,1996
D.
Manifestasi
Klinik
Umumnya bayi dalam keadaan sehat dan gizi baik. Pada tahap awal muncul gejala
strangulasi berupa nyeri perut hebat yang tiba tiba. Bayi menangis kesakitan saat
serangan dan kembali normal di antara serangan. Terdapat muntah berisi
makanan/minuman yang masuk dan keluarnya darah bercampur lendir (red
currant jelly) per rektum. Pada palpasi abdomen dapat teraba massa yang
umumnya
berbentuk
seperti
pisang
(silindris).
Dalam keadaan lanjut muncul tanda obstruksi usus, yaitu distensi abdomen dan
muntah hijau fekal, sedangkan massa intraabdomen sulit teraba lagi. Bila
invaginasi panjang hingga ke daerah rektum, pada pemeriksaan colok dubur
mungkin teraba ujung invaginat seperti porsio uterus, disebut pseudoporsio. Pada
sarung tangan terdapat lendir dan darah.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos abdomen memperlihatkan kepadatan seperti suatu massa di
tempat intususepsi.
2. Foto setelah pemberian enema barium memperlihatkan gagguan
pengisisan atau pembentukan cekungan pada ujung barium ketika bergerak
maju dan dihalangi oleh intususepsi tersebut.
3. Plat datar dari abdomen menunjukkan pola yang bertingkat (invaginasi
tampak seperti anak tangga).
4. Barium enema di bawah fluoroskopi menunjukkan tampilan coiled spring
pada usus.
5. Ultrasonogram dapat dilakukan untuk melokalisir area usus yang masuk.
F. Prinsip pengobatan dan managemen keperawatan
1. Penurunan dari intususepsi dapat dilakukan dengan suntikan salin, udara
atau barium ke dalam kolon. Metode ini tidak sering dikerjakan selama
terdapat suatu resiko perforasi, walaupun demikian kecil, dan tidak
terdapat jaminan dari penurunan yang berhasil.
2. Reduksi bedah :
a. Perawatan prabedah:
Rutin
a. Rutin
b. Perawatan inkubator untuk bayi yang kecil
c. Pemberian oksigen
d. Dilanjutkannya cairan intravena
e. Antibiotika
f. Jika dilanjutkannya suatu ileostomi, drainase penyedotan
dikenakan pada tuba ileostomi hingga kelanjutan dari lambung
dipulihkan.
g. Observasi fungsi vital
G. Pengkajian
a. Pengkajian fisik secara umum
b. Riwayat kesehatan
c. Observasi pola feses dan tingkah laku sebelum dan sesudah operasi
d. Observasi tingkah laku anak/bayi
e. Observasi manifestasi terjadi intususepsi:
o Nyeri abdomen paroksismal
o Anak menjerit dan melipat lutut ke arah dada
o Anak kelihatan normal dan nyaman selama interval diantara
episode nyeri
o Muntah
o Letargi
o Feses seperti jeli kismis mengandung darah dan mucus, tes
hemocculi positif.
o Feses tidak ada meningkat
o Distensi abdomen dan nyeri tekan
o Massa terpalpasi yang seperti sosis di abdomen
o Anus yang terlihat tidak biasa, dapat tampak seperti prolaps rectal.
o Dehidrasi dan demam sampai kenaikan 410C
o Keadaan seperti syok dengan nadi cepat, pucat dan keringat banyak
f. Observasi manifestasi intususepsi yang kronis
o Diare
o Anoreksia
o Kehilangan berat badan
o Kadang kadang muntah
o Nyeri yang periodic
2. Post operasi
a. Diagnosa keperawatan:
pembedahan.
nyeri
berhubungan
dengan
insisi
Hindarkan palpasi
diperlukan.
area
operasi
jika
tidak
Monitor temperatur.
J. Evaluasi
1. Nyeri pada abdomen dapat berkurang
2. Syok hipovolemik dapat teratasi dengan segera melakukan koreksi
terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Obstrusi usus dapat teratasi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi
usus kembali normal.
Daftar Pustaka
1. Staf Pengajar Ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan anak. Jakarta:
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, 1985
2. Pilliteri, Adele. Child health nursing, care of the child and family, Los
Angeles California, Lippincott, 1999
3. Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry- Eaton, Wilson- Winkelstein,
Wongs essentials of pediatric nursing, America, Mosby, 2001
4. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa
Setiawan,dkk. Jakarta, 2001
Baca selengkapnya di: http://www.duniaaskep.com/2012/09/askep-anak-atresiaesophagus.html#ixzz2wbeeopKA
Follow us: @duniaaskep on Twitter