Tinjauan Pustaka Kadar Air
Tinjauan Pustaka Kadar Air
Yang dimaksud air dalam analisis proksimat adalah semua cairan yang menguap pada
pemanasan dalam beberapa waktu pada suhu 105 0-1100C dengan tekanan udara bebas sampai sisa
yang tidak menguap mempunyai bobot tetap. Penentuan kandungan kadar air dari suatu bahan
sebetulnya bertujuan untuk menentukan kadar bahan kering dari bahan tersebut (Kamal, 1998).
Sampel makanan ditimbang dan diletakkan dalam cawan khusus dan dipanaskan dalam oven
dengan suhu 1050C. Pemanasan berjalan hingga sampel tidak turun lagi beratnya. Setelah pemanasan
tersebut sampel bahan pakan disebut sebagai sampel bahan kering dan penggunaanya dengan sampel
disebut kadar air (Tillman et al., 1998).
Hijauan pakan segar berkadar air sangat tinggi, setelah dikeringkan 55 0C sampai beratnya tetap
diperoleh bahan pakan dalam kondisi kering udara disebut juga berat kering, kering udara atau dry
weight. Bahan pakan konsentrat pada umumnya berada pada kondisi kering udara dan sering disebut
kondisi asfed (keadaan apa adanya) (Utomo dan Soejono,1999).
A. Prinsip
Menguapkan air yang terdapat dalam bahan dengan oven dengan suhu 105C dalam jangka
waktu tertentu (3 24 jam) hingga seluruh air yang terdapat dalam bahan menguap atau penyusutan
berat bahan tidak berubah lagi.
B. Alat dan Bahan
1. Oven listrik : untuk mengeringkan sampel
2. Timbangan analitik : untuk menimbang berat sampel baik sebelum maupun sesudah pengujian
3. Cawan alumunium : sebagai wadah sampel
4. Eksikator : untuk mendinginkan / menyerap kadar air dalam bahan sampel setelah di oven
5. Tang penjepit : untuk menjepit cawan alumunium dan memindahkannya dari oven ke eksikator
C. Prosedur
1. Mengeringkan cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu 100-105C.
2. Kemudian mendinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan menimbang beratnya
(mencatat sebagai A gram).
3. Menambahkan ke dalam cawan alumunium tersebut sejumlah sampel/bahan lebih kurang 2
5 gram, kemudian menimbangnya dengan teliti. Dengan demikian berat sampel/bahan dapat
diketahui dengan tepat (mencatat sebagai B gram). Bila menggunakan timbangan analitik
digital maka dapat langsung diketahui berat sampelnya dengan menset zero balance, yaitu
setelah berat alumunium diketahui beratnya dan telah dicatat, kemudian dizerokan sehingga
penunjukkan angka nol, lalu sampel langsung dimasukkan ke dalam cawan dan kemudian
menimbang beratnya dan mencatat sebagai C gram.
4. Memasukkan cawan + sampel ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 105C sehingga
seluruh air menguap.
5. Memasukkan kedalam eksikator selama 15 menit dan menimbangnya. Mengulangi pekerjaan
ini dari tahap no 4 dan 5, sampai beratnya tidak berubah lagi. Mencatat sebagai D gram.
6. Menggunakan tang penjepit setiap kali memindahkan cawan alumunium (baik berisi sampel
atau tidak).
HASIL ANALISIS
= 7,598 gr
= 15,615 gr
C. Berat sampel (B A)
= 8,017 gr
= 14,871 gr
E. Berat Air (B D)
= 0,744 gr
= (B D) X 100%
B
= (15,615 -14,871) X 100%
15,615
= 0,047 X 100%
= 4,76 %
Setelah melakukan uji analisis kadar air, maka didapatkan kadar air yang terkandung dalam sampel
onggok yaitu sebesar 4,76%, sedangkan Berat Kering (BK) Air nya sebesar 95,24 % (hasil
perhitungan 100% 4,76%).