Anda di halaman 1dari 13

SDGs (Sustainable Development Goals)

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan


Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan
menurunkan angka kemiskinan.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam
pendidikan dasar dan menengah.
4. Menurunkan angka kematian anak
Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak
usia di bawah 5 tahun.
5. Meningkatkan kesehatan ibu
Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam
proses melahirkan.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran
HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan
program serta mengurangi hilangnya sumber daya

lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang


yang tidak memiliki akses air minum yang sehat, dan
mencapai pengembangan yang signifikan dalam
kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal
di daerah kumuh.
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem
keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan
tidak ada diskriminasi, membantu kebutuhan-kebutuhan
khusus negara-negara kurang berkembang dan negaranegara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil,
mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang
negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih
dapat ditanggung dalam jangka panjang,
mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan
untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting
yang terjangkau dalam negara berkembang, dan dalam
kerjasama dengan pihak swasta membangun adanya
penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru,
terutama teknologi informasi dan komunikasi.
MDGs pada akhirnya menghasilkan berkurangnya jumlah penduduk miskin sekitar
setengahnya. Maka SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan
MDGs agar lebih berkelanjutan dan selamanya.
SHARES

75

COMMENTS

Pada tanggal 25-27 September 2015 telah terjadi pertemuan akbar di markas besar
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), New York, Amerika Serikat. Adalah Sustainable
Development Summit, yang di dalamnya merupakan kegiatan seremoni pengesahan
dokumen SDGs (Sustainable Development Goals) yang dihadiri perwakilan dari 193
negara.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kesepakatan dokumen tersebut yang terjadi
pada tanggal 2 Agustus 2015 yang juga berlokasi di New York. Saat itu sebanyak
193 negara anggota PBB mengadopsi secara aklamasi dokumen
berjudul Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable
Development atau Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 untuk
Pembangunan Berkelanjutan.
SDG merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium
Development Goals), Tujuan Pembangunan Millenium, yang mulai dijalankan pada
September 2000 dan berakhir di tahun 2015. Adapun target MDGs adalah
tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 yang
merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai
dalam Deklarasi Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta
ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
tersebut.
Deklarasi Millenium berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas
internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan Pembangunan Milenium sebagai satu
paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Untuk
mengingat kembali, berikut adalah 8 Tujuan Pembangunan Millenium tersebut.
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan


menurunkan angka kemiskinan.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam


pendidikan dasar dan menengah.
4. Menurunkan angka kematian anak

Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak


usia di bawah 5 tahun.
5. Meningkatkan kesehatan ibu

Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam


proses melahirkan.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran


HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang


berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan
program serta mengurangi hilangnya sumber daya
lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang
yang tidak memiliki akses air minum yang sehat, dan
mencapai pengembangan yang signifikan dalam
kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal
di daerah kumuh.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem


keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan
tidak ada diskriminasi, membantu kebutuhan-kebutuhan
khusus negara-negara kurang berkembang dan negaranegara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil,
mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang
negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih
dapat ditanggung dalam jangka panjang,
mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan
untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting
yang terjangkau dalam negara berkembang, dan dalam
kerjasama dengan pihak swasta membangun adanya
penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru,
terutama teknologi informasi dan komunikasi.
MDGs pada akhirnya menghasilkan berkurangnya jumlah penduduk miskin sekitar
setengahnya. Maka SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan memantapkan
MDGs agar lebih berkelanjutan dan selamanya.
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan
kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri
kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai
tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini.

17 Tujuan Global (Global Goals)

1. Tanpa Kemiskinan

Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh


penjuru dunia.
2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan,


perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian
yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong


kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala
umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan


meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang,
menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan
serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi
semua orang.
5. Kesetaraan Gender

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum


ibu dan perempuan.
6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang


berkelanjutan untuk semua orang.
7. Energi Bersih dan Terjangkau

Menjamin akses terhadap sumber energi yang


terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern
untuk semua orang.
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan


dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif,
serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong


peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan
serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah


negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif,


berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.


13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan


dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan


kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan
pembangunan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat

Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan


keberlangsungan pemakaian ekosistem darat,
mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi
tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi
tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk


pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk
keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan
inklusif di seluruh tingkatan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali


kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
Menyikapi 17 Tujuan Global tersebut, Presiden Majelis Umum PBB menegaskan
bahwa ambisi dari negara-negara anggota PBB tersebut hanya akan tercapai jika
dunia telah damai, aman, serta menghormati hak asasi manusia bukan di dunia di
mana investasi dalam persenjataan dan perang lebih besar sehingga

menghancurkan sebagian besar sumber daya yang telah menjadi komitmen untuk
berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah setempat juga hanya akan berhasil dalam melaksanakan agenda besar
ini jika adanya partisipasi luas yang berkelanjutan dari seluruh pemangku
kepentingan seperti anggota parlemen, pemimpin daerah, masyarakat lokal,
masyarakat sipil, pemuda, komunitas agama, serikat buruh, pelaku bisnis dan
akademisi di seluruh dunia.
Menyambut SDGs, Richard Curtis selaku produser film asal Inggris mengatakan
bahwa jika Global Goals untuk Pembangunan Berkelanjutan ini diketahui oleh orang
dengan baik dan membuat orang peduli mengenai apa yang telah dijanjikan, para
politisi tentunya akan berada dibawah tekanan yang lebih besar untuk
merealisasikannya. Maka ia pun menggagas kesadaran gerakan Global Goals yang
melibatkan tidak hanya dari kalangan selebritis dunia dari masing-masing negara,
tapi juga klub-klub sepakbola terkenal dunia. Untuk Indonesia sendiri, Chelsea Islan
menjadi dutanya.

PAK SUGENG BLOG


Sasaran Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan 1. End kemiskinan dalam segala bentuknya di mana-mana
Tujuan 2. End kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi ditingkatkan, dan
mempromosikan pertanian berkelanjutan
Tujuan 3. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua pada
segala usia
Tujuan 4. Pastikan kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan
belajar seumur hidup untuk semua
Tujuan 5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan anak
perempuan
Tujuan 6. Pastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi
untuk semua
Tujuan 7. Pastikan akses ke energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan, dan modern
untuk semua
Tujuan 8. Promosikan berkelanjutan, pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan
ekonomi, pekerjaan penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua
Tujuan 9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan
berkelanjutan dan inovasi asuh
Tujuan 10. Mengurangi ketidaksetaraan dalam dan di antara negara-negara
Tujuan 11. Membuat kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan
berkelanjutan
Tujuan 12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
Tujuan 13. Mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya *
* Mengakui bahwa UNFCCC adalah utama internasional, antar pemerintah forum untuk
melakukan negosiasi respon global terhadap perubahan iklim.
Tujuan 14. Menghemat dan berkelanjutan menggunakan samudera, laut dan sumber
daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan
Tujuan 15. Melindungi, memulihkan dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan
dari ekosistem darat, mengelola hutan secara lestari, memerangi penggurunan, dan
berhenti dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati
Tujuan 16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, memberikan akses keadilan bagi semua dan membangun institusi yang
efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan
Tujuan 17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan

Tujuan 6. Pastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan


sanitasi untuk semua

6.1 pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum
yang aman dan terjangkau untuk semua
6.2 pada tahun 2030, mencapai akses ke sanitasi yang memadai dan merata dan
kebersihan untuk semua, dan mengakhiri buang air besar terbuka, memberikan
perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan dan orangorang dalam situasi rentan
6.3 pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan dumping dan meminimalkan pelepasan bahan kimia berbahaya
dan bahan, mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak diobati, dan
meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali aman dengan x% secara
global
6,4 pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan efisiensi penggunaan air
di semua sektor dan menjamin penarikan dan pasokan air tawar yang
berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara substansial
mengurangi jumlah orang yang menderita kelangkaan air
6,5 pada tahun 2030 menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di
semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang sesuai
6,6 pada tahun 2020 melindungi dan memulihkan ekosistem yang berhubungan
dengan air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, dan danau
akuifer
6 huruf a pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan pembangunan kapasitas
internasional dukungan untuk negara-negara berkembang dalam air dan
kegiatan sanitasi terkait dan program, termasuk pemanenan air, desalinasi,
efisiensi air, pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi penggunaan
kembali
6.b mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal untuk
meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi

PASIR
Pasir Sebagai Media Penyaringan Penyaringan atau filtrasi adalah proses
pemisahan komponen padatan yang terkandung di dalam air dengan
melewatkannya melalui media yang berpori atau bahan berpori lainnya untuk
memisahkan padatan dalam air tersebut baik yang berupa suspensi maupun
koloid. Selain itu, penyaringan juga dapat mengurangi kandungan bakteri, bau,
rasa, mangan, dan besi. Menurut Baker (1948), catatan tertulis paling awal
tentang pengolahan air, sekitar tahun 4000 SM, menyebutkan filtrasi air melalui
pasir dan kerikil. Walaupun sejumlah modifikasi telah dibuat dengan cara yang
aplikasi, filtrasi tetap menjadi salah satu teknologi mendasar terkait dengan
pengolahan air. Digunakannya media filter atau saringan karena merupakan alat
filtrasi atau penyaring yang memisahkan campuran solida likuida dengan media
porous atau material porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin
padatan tersuspensi yang paling halus. Dan penyaringan ini merupakan proses
pemisahan antara padatan atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa
dijadikan sebagai proses awal (primary treatment). Menurut Tjokrokusumo
(1998), pada pengolahan air baku dimana proses koagulasi tidak perlu dilakukan,
maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja termasuk
pasir kasar. Karena saringan kasar mampu menahan material tersuspensi
dengan penetrasi partikel yang cukup dalam, maka saringan kasar mampu

menyimpan lumpur dengan kapasitas tinggi. Karakteristik filtrasi dinyatakan


dalam kecepatan hasil filtrat. Masingmasing dipilih berdasarkan pertimbangan
teknik dan ekonomi dengan sasaran utamanya, yakni menghasilkan filtrat yang
murah dengan kualitas yang tetap tinggi

Anda mungkin juga menyukai