Anda di halaman 1dari 6

Skenario

Tn.M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak
lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan dileher kanan sebesar telur puyuh, benjolan
tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah berkeringat, nafsu
makan menurun, berat badan masih normal. Sejak 4 bulan yang lalu timbul benjolam
dilher sebelah kiri sebesar telur puyuh sedangkan benjolan sebelah kanan leher
semakin membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan menurun 6kg dalam 2 bulan
terakhir. Tn.M berobat kedokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan darah
dan rontgen dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah membesar. Sejak satu
bulan yang lalu tn.M mengeluhkan sakit menelan dan sulit menelan, akhirnya tn.M
beobat kebagian penyakit dalam dan dirawat.
Riwayat batu batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada,
riwayat sakit kepala tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada. tn.M
sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makan makanan yang
dibakar seperti sate. tn.M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan. Riwayat
keluarga tidak ada sakit seperti ini, ibu tn.M menderita kanker payudara.
Pemeriksaan fisik yang didapatkan:
Keadaan umum tampak sakit sedang, TD: 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi 20x/menit, suhu 36,8, TB: 165 cm, BB: 42 kg
Keadaan soesifik:
Kepala: konjung tiva puvat (-), ikterik (-)
Mulut: stomatitis (-), pharink hiperemis (-), tumor (-)
Leher: JVP (5-2)cmH2O
Benjolan pada leher kanan: ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobil
Benjolan pada leher kiri: ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobil
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfa di aksila (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Exremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Exremitas inferior : pembesarn kelenjar limfa inguinal (-)

Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin hb: 10,2 gr%, WBC: 8.000/mm3, hitung jenis : 0/5/6/70/18/1; LED: 60
mm/jam.
Kimia darah : ureum 50mg/dL, kreatinin: 1,4 mg/dL, asam urat : 8,5 mg/dL, LDH:
565 U/L

Klarifikasi Istilah
1. Karsinoma : Pertumubuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel epitelial yang
cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis.
2. LDH

: Enzim intraseluler yang bertindak sebagai fasilitator

penggunaan gula pada setiap pembakaran di dalam sel pada setiap metabolisme
dengan konsentrasi tertinggi dijumpai di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak
dan sel darah merah.
3. Rontgent : Tindakan yang menggunakan radiasi untuk mengambil gambar
bagian dalam dari tubuh seseorang
4. Stomatitis : Radang generalisata mukosa mulut
5. Ureum

: Adalah hasil akhir metabolisme protein berasal dari asam

amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan dieksresikan rata-rata 30
gr sehari, nilai normal 5-20 mg/dl atau 1,8-7,1 mmol urea/L
6. Kreatinin : Seuatu anhidrida kreatin, hasil akhir metabolisme foosfokreatin,
pengukuran laju eksresi lewat urin dipakai sebagai indikator diagnostik fungsi
ginjal dan masa otot
7. Ikterik

: (Jaundice) warna kekuningan pada kulit, sklera, membran

mukosa akibat hiperbilirubinemia dan pengnedapan pigmen empedu


8. JVP

: Gambaran tekanan pada atrium dextra dan tekanan diastolik

pada ventrikel dextra


9. Asam urat : Produk akhir metabolisme purin yang tidak larut dalam air,
endapannya dalam bentuk kristal pada persendian dan ginjal
10. Pembesaran kelenjar limfe

Identifikasi Masalah
1.

Tn.M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan,


sejak lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan dileher kanan sebesar telur
puyuh, benjolan tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi
dan mudah berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan masih
normal. Sejak 4 bulan yang lalu timbul benjolam dilher sebelah kiri
sebesar telur puyuh sedangkan benjolan sebelah kanan leher semakin
membesar yaitu sebesar telur ayam. Berat badan menurun 6kg dalam 2
bulan terakhir.

Sejak satu bulan yang lalu tn.M mengeluhkan sakit

menelan dan sulit menelan, akhirnya tn.M beobat kebagian penyakit dalam
dan dirawat.
a. Hubungan usia, jenis kelamin dan pekerjaan terhadap kasus? 1,2,3
b. Apa penyebab benjolan sebesar telur puyuh dan tidak nyeri? 4,5,6
c. Apa makna klinis benjolan leher? DD 7,8,9
d. Mengapa benjolan leher mula-mula di kanan lalu di kiri? 10,1,2
e. Mengapa mudah berkeringat, nafsu makan menurun, demam? 3,4,5
f. Mmngapa benjolan semakin besar? 6,7,8
g. Mengapa pasien sakit dan sulit menelan? 9,10,1
h. Mengapa berat badan menurun dalam 2 bulan terakhir? 2,3,4
2.

Tn.M berobat kedokter umum, diberi obat juga dilakukan pemeriksaan


darah dan rontgen dada, namun benjolan tidak mengecil dan malah
membesar.
a. Apa saja obat-obatan yang mungkin diberikan pada pasien? 5,6,7
b. Mengapa setelah dilakukan pengobatan benjolan semakin membesar? 8,9,10

3.

Riwayat batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada,
riwayat sakit kepala tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak
ada.
a. Apa makna klinis ditanyakan riwayat diatas? 1,2,3

4.

tn.M sering memelihara binatang seperti kucing dan juga senang makan
makanan yang dibakar seperti sate. tn.M jarang minum obat-obatan atau
jamu-jamuan.
a. Apa hubungan memelihara kucing terhadaap keluhan? 4,5,6
b. Apa hubungan makan makanan yang dibakar? 7,8,9
c. Apa makna klinis ditanyakan minum obat-obatan atau jamu-jamuan? 10,1,2

5.

Riwayat keluarga tidak ada sakit seperti ini, ibu tn.M menderita kanker
payudara.
a. Apa hubungan riwayat kelurga terhadap keluhan Tn.M? 3,4,5

6.

Pemeriksaan fisik yang didapatkan:


Keadaan umum tampak sakit sedang, TD: 120/80 mmHg, denyut nadi
80x/menit, frekuensi 20x/menit, suhu 36,8, TB: 165 cm, BB: 42 kg
Keadaan soesifik:
Kepala: konjung tiva puvat (-), ikterik (-)
Mulut: stomatitis (-), pharink hiperemis (-), tumor (-)
Leher: JVP (5-2)cmH2O
Benjolan pada leher kanan: ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobil
Benjolan pada leher kiri: ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobil
Thoraks:
Pembesaran kelenjar limfa di aksila (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Exremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Exremitas inferior : pembesarn kelenjar limfa inguinal (-)
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan diatas? 6,7,8
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan diatas? 9,10,1
c. Makna klinis hasil pemeriksaan diatas? 2,3,4

7.

Pemeriksaan laboratorium:

Darah rutin hb: 10,2 gr%, WBC: 8.000/mm3, hitung jenis : 0/5/6/70/18/1; LED:
60 mm/jam.
Kimia darah : ureum 50mg/dL, kreatinin: 1,4 mg/dL, asam urat : 8,5 mg/dL,
LDH: 565 U/L
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium diatas? 5,6,7
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium diatas? 5,6,7
c. Makna klinis hasil pemeriksaan diatas? 8,9,10
8.

Aspek klinis
a. DD 10,9,8
b. Penegakkan diagnosis 7,6,5
c. DK 4,3,2
d. Etiologi 1,10,9
e. Epidemiologi 8,7,6
f. Patogenesis 5,4,3
g. Patofisiologi 2,1,10
h. Faktor resiko 10,9,8
i. Manifestasi klinis 7,6,5
j. Pemeriksaan penunjang (Gold standard) 4,3,2
k. Tatalaksana, edukasi dan pencegahan, follow up 1,10,9
l. Komplikasi 8,7,6
m. Prognosis 5,4,3
n. SKDI 2,1

Hipotesis
Tn.M 40 tahun buruh bangunan dengan keluhan benjolan dileher kanan dan kiri tanpa
nyeri diduga mengalami Limfadenopati et causa keganasan
Learning Issues
Anatomi dan Fisiologi, histologi KGB 10,9,8
Keganasan limfadenopati (PA) 7,6,5,4
Limfadenopati (secara umum kecuali keganasan) 3,2,1

1. Cila
2. Femmy
3. Syahfit
4. Evlin
5. Eka
6. Ican
7. Poppy
8. Melva
9. Elvandy
10. Maulia

Anda mungkin juga menyukai