BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pada
penyandang DM dapat terjadi komplikasi pada semua tingkat sel dan
semua tingkatan anatomik. Manifestasi komplikasi kronik dapat
terjadi pada tingkat mikrovaskular (retinopati diabetik, nefropati
diabetik,
neuropati
diabetik,
dan
kardiomiopati)
maupun
C. TUJUAN
Tujuan Umum
- Untuk mengetahui hubungan antara kehidupan social dan
-
D. MANFAAT
a) Bagi Pasien dan Keluarganya
Memberikan wawasan dan pemahaman kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya serta pentingnya menjaga pola
hidup sehat agar terhindar dari penyakit diabetes mellitus dan
berbagai komplikasinya.
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
A. STATUS PENDERITA
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. K
Umur
: 52 tahun
Jenis kelamin
: Laki - Laki
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: SLTP
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
luka
: ada
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: ada
e. Riwayat kebiasaan
Pekerjaan sehari-hari pasien adalah menambal dan mengolah
ban truk. Setiap pagi pasien sering minum minuman
penambah stamina yang manis-manis agar tidak merasa cepat
lelah saat bekerja selama 20 tahun bekerja. Saat bekerja
pasien jarang memakai sandal/alas kaki lainnya. Gemar
komsumsi cemilan.
f. Riwayat sosial ekonomi
Pasien merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara. Pasien
juga merupakan seorang suami yang menjadi tulang
punggung keluarga. Pasien masih menanggung 3 anaknya
yang masih sekolah. Pada saat ini pasien tinggal didaerah
yang tidak begitu padat penduduk. Rumah berukuran 10x15
meter persegi dan letaknya berdempetan dengan rumah
tetangga. Jalan didepan rumah sudah beraspal dan diseberang
rumah pasien terdapat sawah sepanjang jalan. Ventilasi
rumah cukup, cahaya matahari dapat masuk dari sisi depan
dan belakang rumah. Dihalaman rumah, terdapat ban beserta
alat-alat untuk menambal dan mengolah ban truk yang
merupakan pekerjaan pasien sehari-hari.
Pekerjaan
pasien
sehari-hari
adalah
gatal (-)
2.Kepala
3.Mata
5.Telinga
pendengaran
berkurang
(-),
(-)
8.Pernafasan :
berdebar-debar
(-),
Neurologik
: kejang
13. Muskuloskeletal :
Atas
: bengkak (-),
sakit (-)
Bawah
4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi
kesan cukup.
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Nadi
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu
: 36,60C
Tensi
: 130/80 mmHg
: 72
kg
TB
: 165 cm
BB/(TB)2
= 72/(1.65)2
= 26.66
= Kurang
= Normal
BMI 25 26,9
BMI 27
= Obesitas
Kepala
4. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm),
reflek kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), katarak (-/-),
radang/conjunctivitis/uveitis (-/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung
(-), hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
6. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-),
tepi lidah hiperemis (-), tremor (-)
7. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-),
cuping telinga dalam batas normal
8. Tenggorokan
10
11
akral dingin
-
oedem
Pulsasi
A.
Dorsalis Pedis
A.
Tibialis Posterior
A.
Poplitea
Kiri
+
+
+
Kanan
+
+
+
RF
2 2
2
RP -
- -
Kesadaran
Afek
: appropriate
Psikomotor
: normoaktif
Proses pikir
: bentuk :realistik
Insight
isi
arus
:koheren
: baik
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
12
: tidak dilakukan
Pemeriksaan Gula darah 2 jam
PP
: tidak dilakukan
Pemeriksaan Gula darah puasa :
tidak dilakukan
Pemeriksaan Asam Urat :
tidak
dilakukan
6. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Biologis
Diabetes mellitus tipe 2 + post ulkus diabetikum plantar sinistra
Diagnosis Psikologis
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
Penyakit mengganggu aktivitas sehari-hari. Kurangnya pengetahuan dan
kepedulian dari pasien sehingga pasien jarang kontrol, kurang teratur
minum obat, dan tidak menjaga pola makan.
1. Penatalaksanaan
1. Diabetes Mellitus tipe 2 + post ulkus diabetikum
a. Terapi nutrisi medis
b. Farmakologis
Glibenclamide 1 x 5mg
Metformin 3 x 500mg
Rawat luka
13
c. Latihan fisik
7. APGAR SCORE
ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, pasien selalu
pertama kali membicarakannya kepada istrinya dan mengungkapkan apa yang
diinginkannya dan menjadi keluhannya. Bila pasien merasa kadar gulanya
rendah, pasien selalu mengatakanya kepada istrinya dan kemudian pasien
diambilkan teh hangat manis. Dukungan dari keluarga, dan petugas kesehatan
yang sering memberi penyuluhan kepadanya, sangat memberinya motivasi
untuk sembuh dan teratur minum obat.
PARTNERSHIP
Tuan K menyadari bahwa dirinya mempunyai peran penting
dalam keluarganya, karena pasien merupakan tulang punggung bagi
keluarganya, dimana ke tiga anak-anaknya masih butuh biaya untuk
sekolah.
GROWTH
Tuan K sadar bahwa ia harus bersabar dalam menghadapi
penyakitnya
walaupun
kadang
menganggunya
terutama
dalam
14
RESOLVE
Tuan K merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia
dapatkan dari semua anggota keluarganya.
APGAR Tn.K Terhadap Keluarga
Sering/selalu Kadang
-kadang
A Saya puas bahwa saya dapat kembali
menerima
dan
mendukung
keinginan saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah hidup yang
baru
A Saya puas dengan cara keluarga
saya
mengekspresikan
kasih
sayangnya dan merespon emosi saya
seperti kemarahan, perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya
Jarang/tidak
SCREEM
SUMBER
Sosial
Cultural
PATHOLOGY
Interaksi sosial yang baik antar anggota
keluarga juga dengan saudara partisipasi
mereka dalam masyarakat cukup meskipun
banyak keterbatasan.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya
baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan
sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya yang
masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara
yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan
KET
_
15
Religius
Agama menawarkan
pengalaman spiritual yang baik
untuk ketenangan individu yang
tidak didapatkan dari yang lain
Ekonomi
Edukasi
Medical
Pelayanan kesehatan puskesmas
memberikan perhatian khusus
terhadap kasus pasien
kesopanan
Pemahaman agama cukup baik. Sholat 5
waktu di jalani dengan baik. Dan setiap
sholat sebisa mungkin mereka sholat
bersama. Di dalam rumah pasien juga
memiliki tempat beribadah khusus yang
tidak tercampur dengan ruangan lain.
Ekonomi keluarga ini tergolong menengah
kebawah, untuk kebutuhan primer bisa
terpenuhi
dan
mampu
mencukupi
kebutuhan sekunder tanpa mengabaikan
skala prioritas kebutuhan sehari-hari.
Edukasi yang diberikan oleh dokter di
RSUD dirasa kurang oleh pasien, sehingga
pasien tidak begitu menghiraukan dan
menganggap sepele penyakitnya karena
minimnya
tingkat
kepedulian
dan
pengetahuan pasien tentang penyakitnya
tersebut.
Mampu menggunakan pelayanan kesehatan
yang memadai. Dalam mencari pelayanan
kesehatan pasien biasanya berangkat ke
RSUD Sidoarjo untuk control dan
mendapatkan obat. Dari pihak puskesmas
sendiri ada perawat yang datang ke rumah
pasien untuk merawat luka kaki pasien
tersebut
Keterangan :
Bentuk Keluarga
: Nuclear Family
16
: meninggal
: Perempuan
: menninggal
: Pasien
9. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA
Anak I, 23th
Anak III, 18 th
Istri, 50 th
Anak II, 21 th
Keterangan :
: hubungan baik
: hubungan tidak baik
17
memiliki
riwayat
minum-minuman
keras
maupun
18
meja makan
Dapur
KT. Anak
KT.anak
15 M
R. Tamu
KT. pasien
Teras
Halaman
19
FAKTOR PERILAKU
DERAJAT
rol, tidak teratur minum obat, tidak mengatur pola makan.
KESEHATAN
FAKTOR HEREDITER
Terdapat riwayat DM pada keluarga
20
BAB III
PEMBAHASAN
21
timbul.
Penggolongan
kaki
diabetik
berdasarkan
risiko
22
non
surgikal
dapat
dimanfaatkan
untuk
umum
pasien
harus
diperhatikan
dan
23
Masalah
Edukasi yang
Efektivitas
I
Efesiensi
C
Hasil
P = MxIxV
C
20
15
kurang mengenai
pengobatan
2
diabetes mellitus
Perilaku
pasien
yang tidak rutin
minum obat dan
gizi yang kurang
Keterangan :
P
: Prioritas jalan keluar
M
: Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini
I
V
24
C
: Cost,
biaya Pembuatan
yang diperlukan
Rencana
Kegiatan
edukasi yang kurang mengenai pengobatan diabetes mellitus
No.
Kegiatan
Sasaran
PROLANIS
( aktifitas
konsultasi
medis/eduka
si, Home
Visit,
Reminder,
aktifitas
klub dan
pemantauan
status
kesehatan)
Seluruh
peserta
BPJS
kesehatan
penyanda
ng
penyakit
kronis
(hipertensi
/diabetes)
Penyusunan
acara
Dokter,
perawat,
bidan,gizi,
lab,admin
Target
Mendorong
peserta
penyandang
penyakit
kronis
mencapai
kualitas hidup
optimal
dengan
indikator
75% peserta
terdaftar yang
berkunjung
ke
Faskes
Tingkat
Pertama
memiliki
hasil baik
Volume
Kegiatan
Rincian Kegiatan
Sebulan
sekali
Lokasi
Pelaksana
an
Puskesmas
1. Identifikasi data
pasien-skrining
2. Menentukan
target sasaran
3. Pemetaan faskes
dokter
keluarga/puskesm
as
Puskesmas
25
peserta
7. Mendistribusikan
buku pemantauan
status kesehatan
kepada peserta
terdaftar
PROLANIS
8. Melakukan
rekapitulasi data
peserta terdaftar
3
Pelaksanaan
Peserta
BPJS
pasien
hipertensi/
DM
Terlaksana
Sebulan 1
prolanis
kali
sesuai dengan
1. penyuluhan
perencanaan
mengenai
diabetes
2. olahraga
kebugaran-senam
3. pemeriksaan
kesehatan (tensi,
GDP, GDS)
Evaluasi
Para
1.Penurunan
Sebulan
petugas
angka
sekali
pelaksana
diabetes
an
mellitus
dengan gula
darah yang
tidak
terkontrol
2.Meningkatka
n
pengetahua
n penderita
dan
keluarganya
tentang
pengobatan
diabetes
mellitus
3.Penderita
dapat
menerapkan
dlm
kehidupan
sehari-hari
dan
puskesmas
Puskesmas
1. rekapitulasi data
pemeriksaan
status kesehatan
peserta
2. rekapitulasi data
hasil pencatatan
status kesehatan
awal peserta
3. Melakukan
Monitoring
aktifitas
PROLANIS
4. Menyusun umpan
balik kinerja
Faskes
PROLANIS
5. Membuat laporan
kepada Kantor
Divisi Regional/
Kantor Pusat.
6. Mencari solusi
bila terdapat
kendala
26
keluarganya
dapat
membantu
dan
memberi
dukungan
7. Homevisit kepada
peserta yang tidak
hadir dengan
berbagai alasan
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Segi Biologis :
Tn. K (52 tahun) menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan post ulkus
diabetikum (kaki diabetik)
2. Segi Psikologis :
Tn. K tidak rutin kontrol dan tidak teratur minum obat karena rendahnya
pengetahuan dan kepedulian terhadap penyakitnya dan sibuk karena
pekerjaannya.
3. Segi Sosial :
4. Segi fisik :
4.2 Saran
1. Untuk masalah medis (ulkus diabetikum) dilakukan langkah-langkah :
Preventif
Promotif
Kuratif
28
29
LAMPIRAN FOTO
30
31