Dampak positif perkembangan telekomunikasiv teknologi antara lain: a.Semakin mudah dan cepatnya manusia dalam berkomunikasi b.Semakin murah dalam berkomunikasi c.Mudah berkomunikasi dalam jarak jauh d.Semakin berkembangnya bisnis ponsel e.Semakin berkembangnya bisnis yang menghubungkan dengan teknologi ponsel seperti kuis SMS Dampak positif pemanfaatan teknologi informasi lainnya misalkan di bidang jasa pelayanan kesehatan. Institusi kesehatan menggunakan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai kepada system penagihan yang bisa dilihat melalui internet. Contoh lain adalah bermunculannya polling atau layanan masyarakat dalam bentuk SMS (Short Message Service), termasuk juga untuk sistem perbankan yang dikenal dengan M-Banking (Mobile Banking). Pernahkah kita sadari di lain sisi, kita mendengar dampak negatif dari pemanfaatan teknologi? Salah satu penelitian yang di lakukan di Universitas
Tohoku Jepang menunjukan bahwa jika anak-anak dijejali aneka permainan
komputer, maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya, hal ini disebabkan pengaruh radiasi monitor komputer yang terserap ke otak melalui matanya. Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permainan bomber man. Di bidang kriminalitas, walaupun belum ada penelitian yang kongkret tapi dipercaya, bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Di bidang perbankan, lebih mengkhawatirkan lagi penggunaan kartu kredit illegal (carding). Belum lagi perseteruan antara pembuat virus dan antivirus yang tidak pernah berhenti sepanjang masa. Fenomena seperti ini adalah sebagian kecil contoh yang dekat dengan kehidupan kita. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita harus menyikapi? Apakah kita berdiam diri, atau ikut terlibat dalam perkembangan teknologi informasi? Dampak positif dan negatife dari suatu perkembangan teknologi adalah pilihan di tangan kita. Banyak literatur yang mendefinisikan teknologi informasi. Secara simpel, teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi tersebut dengan berbagai bentuk media dan format (image, suara, text, motion pictures, dsb). Dari pengalaman dan pengamatan, tahapan pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak, sehingga mengirit biaya kertas (paperless). Selain itu kita juga dapat
menghemat waktu dan tempat penyimpanan file.
Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan beberapa cara konvensional yang memberikan benefit, maka orang mulai melihat kelebihan lainnnya. Sebagai contoh sarana pengiriman surat diganti diganti dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya. Pada tahap ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang, misal pesan tiket dengan SMS, pengaduan ke Presiden dengan SMS, dsb. Memang awalnya teknologi informasi dan komunikasi diciptakan untuk menunjang kegiatan bisnis. Pada perkembangannya, manusia secara pribadi ternyata juga dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Contohnya handphone, kalau dulu individu secara pribadi masih sulit untuk menggunakan handphone karena dulu piranti pendukungnya masih mahal, tetapi kini handphone sebagai salah satu produk teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi produk yang umum, yang tidak hanya digunakan untuk menunjang kegiatan bisnis pemiliknya, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup (lifestyle). Bahkan saat ini anak SD pun telah membawa handphone, sehingga handphone bukan barang murah lagi. Mengutip salah satu slogan produsen handphone terkemuka, connecting people, ternyata benar adanya. Kian mudah saja berhubungan dengan orang lain. Dampak negatif perkembangan teknologi telekomunikasi antara lain: a.Semakin melunturnya nilai moral dan sopan santun b.Adanya kejahatan dan penipuan dalam SMS c.Kejahatan dalam penyalahgunaan kamera dan foto dalam ponsel
d.Disinyalir bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menimbulkan
kanker otak dan resiko tumor otak. e.Dampak kultural yakni bahwa ponsel tidak hanya sebagai teknologi komunikasi namun juga sebagai hal yang mencerminkan ikatan emosional dan budaya yang melambangkan status sosial manusia sehingga manusia selalu melihat ponselsebagai ukuran status manusia dan berlomba untuk selalu mendapat serta mengganti ponsel dengan tipe yang terbaru f.Dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi masyarakat yang malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai aktivitas komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain jarang dilakukan. Radiasi Telepon Genggam Merusak Struktur DNA! Sejauh ini berbagai penyebab timbulnya kerusakan DNA manusia telah diidentifikasi.Antara lain paparan ultra violet, kesalahan enzim mengambil basa, bahan kimia tertentu, radiasi ionisasi, dan yang terbaru: radiasi telepon genggam!Temuan teranyar menunjukkan, gelombang radio yang dipancarkan telepon genggam merusak struktur DNA, namun dengan catatan, hal itu terjadi dalam kondisi di laboratorium. Sayangnya, penelitian yang dilakukan selama 4 tahun oleh 12 lembaga riset dari 7 negara di Eropa itu belum sempurna betul. Para peneliti belum berani menarik kesimpulan secara tegas bahwa telepon genggam berbahaya bagi kesehatan. Mereka menyatakan dibutuhkan penelitian lanjutan 4 5 tahun lagi untuk memastikan pengaruh radiasi telepon genggam terhadap kerusakan struktur DNA manusia dan hewan di luar laboratorium. Sesungguhnya temuan itu bukan hal baru. Awal tahun 1996, penelitian yang dilakukan di University of Washington, Seattle, menemukan EMR dalam bentuk energi gelombang mikro rendah (seperti yang dihasilkan ponsel) terbukti dapat merusak DNA.
Kala itu, penemuan tersebut diragukan sejumlah ahli di bidang industri,
termasuk Ketua EMC Bioeffect Review Committee Group untuk GSM MoU, Dr. John Causebrook. Direktur Strategic Issues pada perusahaan Motorola juga ikut menegaskan, belum ada bukti ilmiah tentang EMR sebagai penyebab penyakit. Sama seperti sebelumnya, kali ini, pihak industri telepon genggam yang perputaran uangnya mencapai 100 bilyun dolar per tahun juga menolak hasil penelitian tersebut. Mereka mengatakan sama sekali tidak ada bukti meyakinkan perihal kerusakan DNA akibat radiasi elektromagnetik. Sekitar 60 juta telepon genggam bakal dipasarkan tahun ini dan tercatat 1,5 bilyun orang di seluruh dunia menggunakan telepon genggam. Proyek penelitian yang dikoordinir kelompok riset Jerman Verum, mencoba mempelajari efek radiasi telepon genggam terhadap sel-sel tubuh manusia dan binatang di laboratorium. Setelah terpapar gelombang elektromagnetik seperti yang dipancarkan telepon genggam, sel-sel tubuh menunjukkan adanya kerusakan yang cukup signifikan. Mutasi sel-sel ini bahkan bisa menyebabkan kanker. Pancaran radiasi yang digunakan dalam penelitian ini berada pada level 0,3 2 Watt/kilogram. Sementara kebanyakan telepon genggam memancarkan sinyal radio atau SAR (Specific Absorption Rate) antara 0,5 1 Watt/kilogram. SAR adalah ukuran rata-rata penyerapan energi radio dalam jaringan tubuh manusia. Batas maksimal SAR yang direkomendasikan the International Comission of Non-Ionizing Radiation Protection adalah 2 Watt/kilogram. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang elektromagnetik tegangan tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya kecil. Tapi seberapa ukuran pancaran kecil itu, tidak cukup jelas diterangkan. Sama tak jelasnya untuk mengukur pancaran sekecil apa yang aman dan penggunaan berapa lama yang tidak aman. Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek
penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan
menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan. Kami tidak ingin membuat Anda panik, tetapi sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan, ujar Adlkofer. Sejumlah penelitian yang dilakuan sebelumnya menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasilhasil penelitian tersebut. Boleh saja para ahli mengingatkan bahayanya gelombang elektromagnetik, namun hampir selalu ditanggapi produsen dengan statement, Aman-aman saja. Sebaliknya, dalam pernyataan terpisah di Hongkong dimana orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu berbicara melalui telepon genggam dibanding negara mana pun di dunia perusahaan Jerman G-Hanz malah memperkenalkan telepon genggam model baru yang katanya tidak memancarkan radiasi berbahaya. SUMBER : http://tekom-upn.blogspot.co.id/2012/04/dampak-positif-dannegatif-munculnya.html