Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Sandy Taufik

Jur/Kelas : T.Elektro/C
NRP

Dampak

: 11-2016-079

Positif

dan

Negatif

dari

Perkembangan Teknologi Telekomunikasi


Dampak positif perkembangan telekomunikasiv teknologi antara lain:
a.Semakin mudah dan cepatnya manusia dalam berkomunikasi
b.Semakin murah dalam berkomunikasi
c.Mudah berkomunikasi dalam jarak jauh
d.Semakin berkembangnya bisnis ponsel
e.Semakin berkembangnya bisnis yang menghubungkan dengan teknologi
ponsel seperti kuis SMS
Dampak positif pemanfaatan teknologi informasi lainnya misalkan di bidang
jasa pelayanan kesehatan. Institusi kesehatan menggunakan teknologi informasi
untuk memberikan pelayanan secara terpadu dari pendaftaran pasien sampai
kepada system penagihan yang bisa dilihat melalui internet. Contoh lain adalah
bermunculannya polling atau layanan masyarakat dalam bentuk SMS (Short
Message Service), termasuk juga untuk sistem perbankan yang dikenal dengan
M-Banking (Mobile Banking).
Pernahkah kita sadari di lain sisi, kita mendengar dampak negatif dari
pemanfaatan teknologi? Salah satu penelitian yang di lakukan di Universitas

Tohoku Jepang menunjukan bahwa jika anak-anak dijejali aneka permainan


komputer, maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya, hal
ini disebabkan pengaruh radiasi monitor komputer yang terserap ke otak melalui
matanya. Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja
gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permainan bomber man.
Di bidang kriminalitas, walaupun belum ada penelitian yang kongkret tapi
dipercaya, bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer
dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan
komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan.
Di bidang perbankan, lebih mengkhawatirkan lagi penggunaan kartu kredit
illegal (carding). Belum lagi perseteruan antara pembuat virus dan antivirus
yang tidak pernah berhenti sepanjang masa. Fenomena seperti ini adalah
sebagian kecil contoh yang dekat dengan kehidupan kita. Yang menjadi
pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita harus menyikapi? Apakah kita
berdiam diri, atau ikut terlibat dalam perkembangan teknologi informasi?
Dampak positif dan negatife dari suatu perkembangan teknologi adalah pilihan
di tangan kita.
Banyak literatur yang mendefinisikan teknologi informasi. Secara simpel,
teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi
untuk menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi
tersebut dengan berbagai bentuk media dan format (image, suara, text, motion
pictures, dsb). Dari pengalaman dan pengamatan, tahapan pemanfaatan
teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai
media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex,
proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan
komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak,
sehingga mengirit biaya kertas (paperless). Selain itu kita juga dapat

menghemat waktu dan tempat penyimpanan file.


Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan beberapa cara
konvensional yang memberikan benefit, maka orang mulai melihat kelebihan
lainnnya. Sebagai contoh sarana pengiriman surat diganti diganti dengan surat
eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting,
mendengarkan musik, dan sebagainya. Pada tahap ini orang sudah mulai
menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan,
teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu
operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk
yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang, misal pesan tiket dengan SMS,
pengaduan ke Presiden dengan SMS, dsb.
Memang awalnya teknologi informasi dan komunikasi diciptakan untuk
menunjang kegiatan bisnis. Pada perkembangannya, manusia secara pribadi
ternyata juga dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Contohnya
handphone, kalau dulu individu secara pribadi masih sulit untuk menggunakan
handphone karena dulu piranti pendukungnya masih mahal, tetapi kini
handphone sebagai salah satu produk teknologi informasi dan komunikasi telah
menjadi produk yang umum, yang tidak hanya digunakan untuk menunjang
kegiatan bisnis pemiliknya, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup (lifestyle). Bahkan saat ini anak SD pun telah membawa handphone, sehingga
handphone bukan barang murah lagi. Mengutip salah satu slogan produsen
handphone terkemuka, connecting people, ternyata benar adanya. Kian
mudah saja berhubungan dengan orang lain.
Dampak negatif perkembangan teknologi telekomunikasi antara lain:
a.Semakin melunturnya nilai moral dan sopan santun
b.Adanya kejahatan dan penipuan dalam SMS
c.Kejahatan dalam penyalahgunaan kamera dan foto dalam ponsel

d.Disinyalir bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menimbulkan


kanker otak dan resiko tumor otak.
e.Dampak kultural yakni bahwa ponsel tidak hanya
sebagai teknologi komunikasi namun juga sebagai hal yang mencerminkan
ikatan emosional dan budaya yang melambangkan status sosial manusia
sehingga manusia selalu melihat ponselsebagai ukuran status manusia dan
berlomba untuk selalu mendapat serta mengganti ponsel dengan tipe yang
terbaru
f.Dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi masyarakat yang
malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai aktivitas
komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka dengan
orang lain jarang dilakukan.
Radiasi Telepon Genggam Merusak Struktur DNA! Sejauh ini berbagai
penyebab timbulnya kerusakan DNA manusia telah diidentifikasi.Antara lain
paparan ultra violet, kesalahan enzim mengambil basa, bahan kimia tertentu,
radiasi ionisasi, dan yang terbaru: radiasi telepon genggam!Temuan teranyar
menunjukkan, gelombang radio yang dipancarkan telepon genggam merusak
struktur DNA, namun dengan catatan, hal itu terjadi dalam kondisi di
laboratorium.
Sayangnya, penelitian yang dilakukan selama 4 tahun oleh 12 lembaga riset dari
7 negara di Eropa itu belum sempurna betul. Para peneliti belum berani menarik
kesimpulan secara tegas bahwa telepon genggam berbahaya bagi kesehatan.
Mereka menyatakan dibutuhkan penelitian lanjutan 4 5 tahun lagi untuk
memastikan pengaruh radiasi telepon genggam terhadap kerusakan struktur
DNA manusia dan hewan di luar laboratorium.
Sesungguhnya temuan itu bukan hal baru. Awal tahun 1996, penelitian yang
dilakukan di University of Washington, Seattle, menemukan EMR dalam bentuk
energi gelombang mikro rendah (seperti yang dihasilkan ponsel) terbukti dapat
merusak DNA.

Kala itu, penemuan tersebut diragukan sejumlah ahli di bidang industri,


termasuk Ketua EMC Bioeffect Review Committee Group untuk GSM MoU,
Dr. John Causebrook. Direktur Strategic Issues pada perusahaan Motorola juga
ikut menegaskan, belum ada bukti ilmiah tentang EMR sebagai penyebab
penyakit.
Sama seperti sebelumnya, kali ini, pihak industri telepon genggam yang
perputaran uangnya mencapai 100 bilyun dolar per tahun juga menolak hasil
penelitian tersebut. Mereka mengatakan sama sekali tidak ada bukti meyakinkan
perihal kerusakan DNA akibat radiasi elektromagnetik.
Sekitar 60 juta telepon genggam bakal dipasarkan tahun ini dan tercatat 1,5
bilyun orang di seluruh dunia menggunakan telepon genggam.
Proyek penelitian yang dikoordinir kelompok riset Jerman Verum, mencoba
mempelajari efek radiasi telepon genggam terhadap sel-sel tubuh manusia dan
binatang di laboratorium.
Setelah terpapar gelombang elektromagnetik seperti yang dipancarkan telepon
genggam, sel-sel tubuh menunjukkan adanya kerusakan yang cukup signifikan.
Mutasi sel-sel ini bahkan bisa menyebabkan kanker.
Pancaran radiasi yang digunakan dalam penelitian ini berada pada level 0,3 2
Watt/kilogram. Sementara kebanyakan telepon genggam memancarkan sinyal
radio atau SAR (Specific Absorption Rate) antara 0,5 1 Watt/kilogram.
SAR adalah ukuran rata-rata penyerapan energi radio dalam jaringan tubuh
manusia. Batas maksimal SAR yang direkomendasikan the International
Comission of Non-Ionizing Radiation Protection adalah 2 Watt/kilogram.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dampak gelombang
elektromagnetik tegangan tinggi atau ponsel tidak berbahaya asal pancarannya
kecil. Tapi seberapa ukuran pancaran kecil itu, tidak cukup jelas diterangkan.
Sama tak jelasnya untuk mengukur pancaran sekecil apa yang aman dan
penggunaan berapa lama yang tidak aman.
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek

penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan


menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja.
Artinya, kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda
menghindari memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free
kapan saja memungkinkan.
Kami tidak ingin membuat Anda panik, tetapi sebaiknya Anda melakukan
tindakan pencegahan, ujar Adlkofer.
Sejumlah penelitian yang dilakuan sebelumnya menunjukkan radiasi telepon
genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan
risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan
otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan
meningioma, neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah.
Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasilhasil penelitian tersebut. Boleh saja para ahli mengingatkan bahayanya
gelombang elektromagnetik, namun hampir selalu ditanggapi produsen dengan
statement, Aman-aman saja.
Sebaliknya, dalam pernyataan terpisah di Hongkong dimana orang-orang
menghabiskan lebih banyak waktu berbicara melalui telepon genggam
dibanding negara mana pun di dunia perusahaan Jerman G-Hanz malah
memperkenalkan telepon genggam model baru yang katanya tidak
memancarkan radiasi berbahaya.
SUMBER : http://tekom-upn.blogspot.co.id/2012/04/dampak-positif-dannegatif-munculnya.html

Anda mungkin juga menyukai