BAB I
PENDAHULUAN
Selayar
merupakan
salah
satu
kabupaten
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
menghalalkan
segala
cara,
ketidakmampuan
dalam
juga
disebabkan
oleh
kurangnya
pemahaman
pengelolaan
sumberdaya
alam
yang
rasional
dan
Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
sumberdaya
Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan Pelatihan ekologi
terumbu karang ini adalah peserta terampil dalam teknik monitoring
karang
secara
sederhana
dan
disesuaikan
dengan
tingkat
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
Peserta
dapat
melaksanakan
kegiatan
rehabilitasi
secara
sederhana (transplantasi)
Persiapan
Penyusunan laporan
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karang
(coral
reefs)
merupakan
masyarakat
terutama
koral Scleractinian
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
keanekaragaman
hayati
dan
tempat
tinggal
beranekaragam kehidupan;
(e) Sebagai pencatat iklim atau gejala masa lalu;
(f) Sumber penghasil berbagai macam bahan makanan dan bahan
baku obat-obatan.
Dengan demikian terumbu karang merupakan sistem bioekologi esensial dan sistem penyangga kehidupan yang sangat
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia dan pembangunan
berkelanjutan (5,6).
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
2.3.2
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
2.3.3
bukan
merupakan
suatu
sistem
statis
yang
A. Predasi
Jumlah hewan-hewan yang hidup dari karang sangat banyak dan
dapat diklasifikasikan sebagai predator. Acanthaster planci adalah
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
Maldive
(11)
. Transplantasi karang di
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
(14)
untuk mengganti karang yang mati akibat aliran air panas dari
pembangkit listrik
digunakan
(15)
untuk
menyimpan
habitatnya direklamasi
(16)
(menyelamatkan)
spesies
yang
air
.
Dimasa mendatang transplantasi karang akan memiliki banyak
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
dilakukan di daerah
10
(5)
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan Gambar:
Patok besi
Karang bercabang
Jaring
Karang masif
Substrat gerabah
Karang Submasif
Rangka Besi
a. Metode Patok
b. Metode Jaring
c. Metode Jaring dan Substrat
d. Metode Jaring dan Rangka
e. Metode Jaring, Rangka dan Substrat
11
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
Keunggulan
Kelemahan
13
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
14
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
BAB III
METODOLOGI
15
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
BAB IV
materi
dilanjutkan
dengan
diskusi
serta
berbagi
Penyampaian
materi
disampaikan
dengan
bahasa
16
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
dan
penggunaan
potasium
sianida
dalam
Karang
Secara
3. Metode
Pemantauan
Ekosistem
Terumbu
Sederhana.
(Pemateri: A. Musafir, S.Pi)
Materi ini menjelaskan kepada peserta beberapa teknik
pemantauan pada ekosistem terumbu karang seperti : Metode
manta towing, RRA (Rapid Reef Assesment), LIT (Line Intercept
Transect) dan Kuadrant Transect.
Beberapa metode pemantauan yang diberikan diharapkan
dapat menjadi pengetahuan dasar peserta dalam memantau
kondisi terumbu karang dilokasi masing-masing, namun pada
pelatihan ini penekanan materi diberikan pada metode manta tow.
Selain karena mudah dilakukan, dapat pula dilakukan secara
berkelompok dengan harapan peserta dapat bersama-sama
17
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
4. Teknik Transplantasi
(Pemateri: Nasruddin Nakir, S.Kel)
Materi
ini
memberikan
penjelasan
kepada
peserta
1).
Pengenalan biota laut, 2). Praktek manta tow, dan 3). Praktek
transplantasi sederhana. Contoh transplantasi karang tersebut
diletakkan pada titik ordinat S 6.6.573; E 120.24047 (peta
terlampir).
18
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
19
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
3. Teknik Transplantasi
( Pemandu: Nasruddin Nakir, S.Kel)
Teknik transplantasi yang dipraktekkan adalah dengan
menggunakan rak besi dengan media beton bertiang besi.
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah mencari lokasi
penempatan rak, kemudian mencari tempat mengambil anakan
karang yang akan ditransplantasikan. Anakan yang digunakan
adalah dari jenis karang bercabang yang ada disekitar lokasi
kegiatan. Anakan dipotong dengan menggunakan gunting besi
kemudian dibawa ke lokasi pemasangan menggunakan keranjang
plastik. Setelah semua bahan dan peralatan siap kemudian
peserta diberikan kesempatan untuk melakukan sendiri sambil
tetap diawasi oleh instruktur, namun karena peserta tidak semua
bisa menyelam maka hanya beberapa yang bisa mempraktekan
langsung. Bagi peserta yang tidak bisa menyelam hanya melihat
dari atas sambil snorkling.
Harapan dari praktek ini adalah peserta dapat melihat dan
mampu melakukan sendiri teknik transplantasi sehingga nantinya
tidak canggung lagi dalam penerapannya di lokasi masing
masing.
20
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pelatihan
Ekologi
Terumbu
Karang
yang
dilaksanakan
pelatihan
ini,
diharapkan
adanya
peningkatkan
5.2 Saran
21
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukarno, 2001. Ekosistem Terumbu Karang dan Masalah
Pengelolaannya dalam
Materi Pendidikan dan Pelatihan
Metodologi Penilaian Kondisi Terumbu Karang. P3O-LIPI,
UNHAS, BAPPEDA, COREMAP, POSSI. Makassar.
2. Anonim, 2001. Petunjuk Pelaksanaan Transplantasi Karang.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Konservasi dan Taman
Nasional Laut. Jakarta. 44 hal
3. Veron, J.E.N. and J.D. Terrence, 1979. Coral and Coral
Communities of Lord Howe Island Part 30. Australian Institute
of Marine Science. Townsville. 203-236p.
4. Suharsono, 1996. Jenis-Jenis Karang Yang Umum Dijumpai di
Perairan Indonesia. P3O-LIPI. Jakarta. 116 hal.
5. Suharsono, 1984. Pertumbuhan Karang. Oseana. Pusat Penelitian
Biologi Laut. LON-LIPI. 9(2): 41-48.
6. Suharsono, 1998. Kesadaran Masyarakat Tentang Terumbu Karang
(Kerusakan Karang di Indonesia). P3O-LIPI. Jakarta.
7. Suharsono, 1987. Reproduksi Karang Batu. Oseana.
Penelitian Biologi Laut. LON-LIPI. Jakarta. 9 (2): 10-14.
Pusat
22
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
23
Laporan Akhir
Pelatihan Ekologi Terumbu Karang
24