PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.2.7. Pembahasan
Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir atau
proses meliberasikan bijih dai gangue-nya. Proses meliberasi bijih
adalah proses melepaskan bijih tersebut dari ikatannya yang berupa
gangue mineral dengan menggunakan alat mekanis seperti crusher ,
grinding dan milling. Pada praktikum alat yang digunakan dalam
crushing material bijih besi yang masih berukuran bongkah di remukkan
menggunakan

jaw

crusher.

Yang

bertujuan

untuk

mengetahui

mekanisme crushing dan cara kerja alatnya, juga menentukan

produktivitas dan kapasitas dari alat, Serta menentukan ukuran butir
hasil dari keluaran alat crusher.
Pada praktikum, berat dari bongkah bijih yang digunakan
sebesar 0,114 ton. Bongkah tersebut dimasukan ke dalam karung dan
terbagi menjadi 4 karung. Satu persatu karung dimasukan kedalam
crusher, untuk satu karung waktu yang diperlukan ialah 15 detik
sehingga waktu yang diperlukan untuk menghancurkan semua
bongkah bijih besi selama 60 detik atau sebesar 0,016 jam
Setelah material tersebut di crusher didapatkan berat total
menjadi 0,114 ton. Sehingga pada hasil pengolahan data didapat nilai
produktifitas dari crusher tersebut sebesar 0,95 ton/jam. Sedangkan
untuk nilai recovery crusher didapatkan nilai sebesar 99,9 %. Pada
hasil akhir pengolahan yang awal berat dari material tersebut adalah
0,12 ton menjadi 0.119 ton. Faktor yang menyebabkan pengurangan
hasil recoverynya disebabkan oleh praktikkan yang mengumpulkan
hasil crushing tidak memasukkan semua hasil crushing secara bersih
ke dalam karung hasil crushing.
Adapun yang mempengaruhi produktivitas crushing yaitu besar
atau banyaknya umpan dan waktu yang dibutuhkan crusher untuk
meremukkan material

Lia Risti Anggraini

H1C114035

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.2.7.

Pembahasan

Sizing merupakan proses pengklasifikasian material karena

perbedaan ukuran material terhadap lubang bukaan screen, dapat
dilakukan dengan proses screening dan classifying. Alat yang
digunakan berupa vibrating screen yang memiliki 4 buah ayakan dan
satu buah tempat penampungan yang berfungsi sebagai tempat untuk
menampung material yang lolos dari lubang ayakan. Ukuran masingmasing lubang ayakan pada vibrating screen adalah deck 1 yaitu 3,5
cm, deck 2 yaitu 2 cm, deck 3 yaitu 1 cm dan deck 4 yaitu 0,5 cm, deck
5 (over flow 0,5 cm) .
Pada praktikum sizing ini diketahui berat awal dari material
adalah 119 kg, sedangkan berat material pada deck 1 ialah 53 kg,
deck 2 ialah 21 kg, deck 3 ialah 15 kg, deck 4 adalah 7 kg dan deck 5
ialah 11 kg sehingga didapat berat material setelah di sizing ialah
sebesar 107 kg. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui jika
selisih material yang belum di sizing dan yang sudah di sizing ialah
sebesar 12 kg, seharusnya nilai material sebelum di sizing dan setelah
di sizing ialah sama ataupun jika ada selisih antara 1-2 kg saja. Hal ini
tentu disebabkan karena adanya human eror sehingga terjadi kesalah
saat membaca nilai pada timbangan.
Dari data yang didapatkan pada percobaan screening ini,
diperoleh presentase lolos saringan pada deck 1 yaitu 44,53 %, deck 2
yaitu 17,64 %, deck 3 yaitu 12,6 %, deck 4 yaitu 5,88 %, dan deck 5
yaitu 9,24 %. Sehingga didapat nilai presentase sebesar 89,89 %
seharusnya jumlah dari presentase tersebut adala 100 %. Tentunya hal
ini disebabkan karena adanya kesalahan pada hdata awal yaitu adanya
selisih 12 kg antara material yang sebelum di sizing dan yang sudah di
sizing sehingga mempengaruhi pada hasil total presentase.

Lia Risti Anggraini

H1C114035

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Lia Risti Anggraini

H1C114035