Anda di halaman 1dari 5

Nama: Olivia Ramadani

Nim: 1306047
Uas : Globalisasi

Esai Tentang Pengaruh Dan Akibat Globalisasi Di Masyarakat.


Topik: Hilangnya Budaya-Budaya Tradisional Secara Perlahan DitengahTengah Masyarakat
Dalam Konteks
Sikap Perempuan Minang Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat
Minangkabau.

Sebelum kita berbicara soal hilangnya budaya-budaya tradisional secara


perlahan ditengah-tengah masyarakat, maka terlebih dahulu kita membahas
tentang apa kebudayaan itu sendiri?, dan mengapa suatu kebudayaan tradisional
tersebut dapat hilang secara perlahan ditengah-tengah masyarakat?.
Berdasarkan kutipan dari agungrastafun.blogspot.co.id yang di akses pada
Maret 2012 yang mencantumkan pendapat beberapa para ahli sebagai berikut:

Menurut Andreas Eppink


Kebudayaan yaitu mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

menjadi ciri khas suatu masyarakat.


Menurut Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota

masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa

kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mengandung pengetahuan, nilai dan


norma sosial, kesenian, struktur-struktur sosial, maupun intelektual dan artistik seseorang
yang menjadi ciri khas dalam suatu tatanan kelompok masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ditengah arus globalisasi yang begitu
pesat, dapat mengakibatkan suatu perubahan tatanan kehidupan bagi masyarakat.
Perubahan tersebut nantinya dapat menjadi mobilitas terhadap tatanan kehidupan
masyarakat, baik itu berubah kearah yang lebih baik, maupun menjadi lebih buruk
nantinya. Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern, dapat
menimbulkan pengaruh dari luar, seperti pengaruh budaya barat yang berkembang pesat
pada saat sekarang ini di indonesia. Pengaruh tersebut tidak saja dapat berdampak positif,
akan tetapi juga dapat berdampak negatif bagi tatanan kehidupan masyarakat. Salah satu
pengaruh negatif yang berdampak bagi masyarakat indonesia akibat adanya
perkembangan globalisasi yaitu

seperti hilangnya budaya-budaya tradisional

secara perlahan ditengah-tengah masyarakat. Jika kita mereview kembali,


pada zaman dahulunya sebelum masuk pengaruh budaya barat ke indonesia,
bangsa indonesia memiliki sikap sosial yang tinggi antar sesama, menciptakan
sikap bertoleransi, memiliki kesadaran yang tinggi dalam mentaati peraturan yang
ditetapkan pemerintah, dan menjaga nilai-nilai religius yang sangat kental dalam
umat beragama, hidup rukun dan damai tanpa pendeskriminasian, dan mampu
hidup berdampingan dalam begitu banyaknya perbedaan, sehingga dapat
menciptakan kehidupan masyarakat madani yang sesungguhnya dalam cakupan
kesatuan dan persatuan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai warga negara indonesia.
Dengan adanya pengaruh budaya barat pada saat sekarang ini, seakan-akan
sikap tersebut telah memudar dengan adanya perkembangan zaman yang begitu
pesat dan mengakibatkan hilangnya budaya-budaya tradisional secara perlahan di

tengah-tengah masyarakat. Hilangnya budaya-budaya tradisional tersebut dapat


kita contohkan pada kehidupan masyarakat Minang yang memiliki adat-istiadat
yang begitu kental. Dan saya mengambil contoh dengan judul Sikap Perempuan
Minang Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat Minangkabau.
Pada saat sekarang ini dapat kita lihat bahwa begitu banyaknya kebiasaankebiasaan masyarakat Minang telah memudar, seperti kebiasaan bagi perempuan
minang dahulunya yang identik dengan sikapnya yang lemah lembut, dan jika
dibandingkan dengan saat sekarang, maka hal tersebut sangat berbanding terbalik.
Kebiasaan yang seperti itu sebagian besar telah memudar eksistensinya
dikalangan perempuan Minang. Dimana pada dahulunya perempuan Minang
sangat identik dengan keramah tamahan sikapnya, mengerti akan waktu yang
dipergunakannya, terkenal dengan keanggunannya, kesopanannya dalam bertutur
kata, cara berpakaiannya yang baik dan sopan, serta cara mengambil keputusan
dalam musyawarah mufakat sangat tenang dan bijaksana, dan hal itu diapresiasi
dengan baik sehingga mereka disebut dengan Bundo Kanduang Limpapeh
Rumah Nan Gadang, karena peran seorang perempuan Minang sangat dihargai
oleh masyarakat MinangKabau. Akan tetapi jika kita lihat pada saat sekarang ini
di tengah-tengah masyarakat Minang, dengan adanya perkembangan zaman yang
semakin modern, hal seperti itu tidak begitu tercermin lagi bagi perempuan Minang
pada umumnya, dimana pada saat sekarang ini perempuan Minang tidak lagi menjunjung
tinggi adat kebiasaan dari sikap perempuan Minang dahulunya karen adanya pengaruh
dari budaya barat yang merubah tatanan kehidupan perempuan Minang.
Pada saat sekarang ini, dapat kita lihat perempuan Minang lebih cendrung meniru
budaya barat, baik itu dari segi pakaian, tutur kata, sikap, kebebasan, maupun prilakuprilaku yang lainnya yang telah berubah dari kebiasaan perempuan Minang pada
dahulunya. Tidak hanya dalam cakupan masyarakat Minangkabau saja, dalam cakupan
sebagai masyarakat indonesia peran perempuan telah mengalami perubahan yang sangat
drastis, dahulunya perempuan dikenal dengan kelemah lembutannya serta kesopanannya
yang mencerminkan bahwa dia adalah perempuan, perempuan yang sadar akan
kodratnya, akan tetapi yang kita lihat pada saat sekarang ini di tengah-tengah masyarakat
perempuan dan laki-laki itu hampirlah sama, jika berkacamatakan perspektif gender di
dalam pembeda antara laki-laki dan perempuan.

Hal-hal yang menyebabkan adanya perubahan terhadap sikap perempuan Minang


tersebut dapat didominasi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

Adanya gaya hidup yang mengarah kepada budaya barat, yang menjadi trend

masa kini bagi perempuan Minang.


Perkembangan teknologi yang semakin pesat
Persaingan atau kecemburuan sosial yang sangat tinggi dikalangan

perempuan Minang
Kurangnya kesadaran diri dari perempuan Minang dalam menjalani aturan
atau norma yang telah berlaku di tengah-tengah masyarakat minang pada

dahulunya, serta
Sikap egoisme dan apatisme perempuan Minang

terhadap norma dalam

masyarakat minang, yang semakin mempengaruhi pemikiran perempuan


minang akibat adanya perkembanga zaman pada saat sekarang ini.
Dan dari beberapa faktor yang mendominasi adanya perubahan terhadap sikap
perempuan minang tersebut maka dapat mengakibatkan nantinya kepada generasi muda
masyarakat Minang cenderung untuk meniru gaya hidup budaya barat tersebut, karna
kebiasaan pada dahulunya sudah memudar, dan jika tidak dipetahankan maka akan hilang
seiring perkembangan zaman. Sehingga semakin berkembanglah gaya hidup budaya barat
ini dikalangan masyarakat Minang, dan dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin pesat, maka yang menjadi adat kebiasaan pada dahulunya bagi masyarakat
Minang akan hilang disebabkan adanya inovasi-inovasi baru yang akan muncul akibat
adanya perkembangan iptek ini.
Begitupun dengan kecemburuan sosial yang sangat tinggi akan mengakibatkan
perpecahan hubungan silaturahmi antar sesama, dengan memiliki sifat yang saling ingin
menang sendiri, sikap sombong dan angkuh atas apa yang dimilikinya, sehingga
kehidupan masyarakat madani yang dicita-citakan tidak akan pernah terwujud dan rasa
kesatuan dan persatuan sebagai warga negara indonesia yang baik tidak akan pernah
terwujud juga.
Kurangnya kesadaran diri dalam menjalani aturan atau norma yang telah berlaku di
tengah-tengah masyarakat Minang pada dahulunya, sehingga mengakibatkan berlakunya
sanksi yang telah ditetapkan dalam norma tersebut, dimana sanksi yang telah dibuat
tersebut harus diberlakukan sesuai dengan aturan yang ada.
Serta sikap egoisme dan apatisme terhadap norma dalam masyarakat minang, yang
semakin

mempengaruhi

pemikiran

perempuan

Minang,

akan

mengakibatkan

permasalahan-permasalahan baru yang akan muncul dan menyebabkan citra perempuan

Minang dikalangan masyarakat tidak begitu baik lagi, akibat adanya beberapa sikap
perempuan Minang pada saat sekarang ini telah mengalami perubahan kearah yang tidak
baik karna adanya kemajuan perkembangan zaman di tengah-tengah arus globalisasi.
Dan berdasarkan paparan diatas dari berbagai faktor yang menyebabkan hilangnya

budaya-budaya tradisional secara perlahan ditengah-tengah masyarakat dalam


konteks sikap perempuan Minang dalam tatanan kehidupan masyarakat
MinangKabau dan adanya perubahan terhadap sikap perempuan Minang tersebut
dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan adanya perkembangan zaman yang semakin
modern setidaknya bukanlah menjadikan citra perempuan Minang untuk menjadi buruk
dikalangan masyarakat, akan tetapi jadikanlah perubahan tersebut kearah yang lebih baik
lagi, dengan memfilter semua perkembangan zaman, dengan menempatkan sesuatu
tersebut sesuai dengan proporsinya sehingga kita dapat hidup rukun dan damai, tanpa
adanya permasalahan-permasalahan baru yang muncul akibat dari globalisasi tersebut,
dan suatu adat kebiasaan yang telah membudaya seharusnya kita pertahankan
kelestariannya sebagai sikap yang tercermin baik dalam pemikiran masyarakat pada
umumnya, baik itu pada dahulunya, sekarang, maupun yang akan datang.
Dan perempuan Minang setidaknya dapat mempertahankan apa yang telah menjadi
kebiasaan pada dahulunya dalam masyarakat Minang, walaupun dengan perkembangan
zaman yang semakin global, kebiasaan yang membudaya tersebut juga dapat terlaksana
dalam proporsi yang sama tanpa menghilangkan unsur-unsur yang terkandung didalam
kebudayaan tersebut dan tidak melanggar norma yang ada, sehingga apa yang diinginkan
tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai