Anda di halaman 1dari 2

BELAJARLAH DARI MONYET

Ada sebuah cerita singkat mengenai monyet dan perilakunya ketika ia terjebak
di atas pohon kelapa dan di antara hempasan angin tornado yang sangat kencang
memusarinya. Sang monyet sangat ketakutan hingga ia mencengkram dengan kuat
dan lebih kuat lagi pada pohon kelapa tersebut. Ia lakukan dengan sekuat tenaga untuk
bertahan hidup dan agar tidak terlempar oleh angin tornado tersebut.
Semakin kencang angin menghempasnya, maka monyet itu
seribu kali lebih kuat lagi berpegangan pada pohon itu. Alhasil,
angin yang begitu kencang, hanya dapat menggoyang-goyangkan
pohon dengan monyet yang berada di situ, tanpa bisa melemparkan
monyet jauh melesat seperti angin itu melemparkan rumah-rumah
besar dan bebatuan.
Akhirnya monyet itupun selamat.
Di kesempatan kedua, setelah berakhirnya badai tersebut.
berhembuslah angin kecil sepoi-sepoi membelai sang monyet yang
masih berada di atas pohon kelapa tersebut. Angin itu semakin
lembut dan berlipat-lipat lebih lembut dari sebelumnya. Semakin
lembut ... semakin lembut ... bahkan semaaakiiiin lembut dari
biasanya.
Si monyet menikmati angin tersebut, ia merasa nyaman
bahkan ia hingga menguap beberapa kali. Semakin angin itu
membelainya, monyet akan merasakan sensasi yang luar biasa dan
membuatnya mengantuk. Mata yang begitu berat perlahan menutup
hingga merapat. Tanpa disadari si monyet, ia pun terjatuh terjungkal
kedalam parit di sekitar pohon kelapa tersebut.
Gedebuuuukkkkk!!!
Rasa nyaman dan damai yang monyet tadi rasakan, ternyata
malah membawa kesakitan yang sangat luar biasa pada si monyet.

Dan di situ, monyet pun mulai bisa belajar apa itu arti dari sebuah
"UJIAN"
Kawan, hal ini mungkin juga pernah kita rasakan, mungkin
kondisinya tidak sedramatis si monyet yang harus menghadapi
badai tornado dahsyat menimpanya. Hanya saja, kejadian yang ada
pada diri kita mangandung nilai yang sama seperti apa yang dialami
monyet.
Setiap manusia, dan termasuk kita pasti pernah mendapatkan ujian
dari Allah S.W.T.
Seberapa besar dan berat ujian itu menandakan bahwa Allah
percaya kepada kita jika kita mampu untuk melewatinya. Semakin
berat dan bahkan semakiiiiin berat ujian itu, maka in syaa Allah kita
bisa menghadapinya. Karena kita memiliki iman, dan setiap yang
beriman akan diuji oleh Dia yang maha menguji, yaitu Allah.
Sekalipun tidak akan pernah Allah membiarkan kita mengatakan
beriman sebelum Dia menguji kita, itu sudah janji Allah. Selama kita
yakin dan percaya, bahwa setiap ujian yang Allah berikan akan
dapat kita reguk semuanya dengan sabar dan sholat.

Nama

: Muh. Amirul Fuad

Kelas

: X-MIIA 5

Absen

: 16

Anda mungkin juga menyukai