Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PAISEN KW

DENGAN IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP)


DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH
PADA TANGGAL 29 NOVEMBER 02 DESEMBER 2016

OLEH
I GEDE PATRIA PRASTIKA
NIM P07120215059
KELAS 2B DIV KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PAISEN KW DENGAN IDIOPATIK


TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP) DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH PADA
TANGGAL 29 NOVEMBER 02 DESEMBER 2016

I.

II.

IDENTITAS
A. Anak
1. Nama
2. Anak yang ke
3. Tanggal lahir/umur
4. Jenis Kelamin
5. Agama
B. Orang Tua
1. Ayah
a. Nama
b. Umur
c. Pekerjaan
d. Pendidikan
e. Agama
f. Alamat
2. Ibu
a. Nama
b. Umur
c. Pekerjaan
d. Pendidikan
e. Agama
f. Alamat

: KW
: 2 dari 2 bersaudara
: 8 Mei 2011 / 67 bulan
: Laki-laki
: Hindu
: KS (Ayah Kandung)
: 45 Tahun
: Swasta
: SMA
: Hindu
: Br. Taman, Desa Batu Agung, Jembrana
: KR (Ibu Kandung)
: 50 Tahun
: Buruh
: SD
: Hindu
: Br. Taman, Desa Batu Agung, Jembrana

GENOGRAM

Ket :
: Perempuan

: Pasien

: Laki Laki

: Tinggal Serumah

: Sudah meniggal

: Orang yang lebih dekat


ke pasien

III.

ALASAN DIRAWAT
A. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami perdarahan di gusi serta sakit kepala
B. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Ketika pasien berumur 3 tahun, pasien dikeluhkan mengalami perdarahan di
gusi dan memar di kaki. Kemudian pasien diajak berobat ke dokter terlebih
dahulu, kemudian dirujuk ke RSUD Jembaran. Setelah kurang lebih 1 minggu
di sana, akhirnya pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. Di RSUP Sanglah, pasien
didiagnosa menderita penyakit Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP)
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah di rawat di rumah sakit
sebelumhya karena penyakit selain ITP.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita
penyakit ITP atau kelainan darah lainnya.
C. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat namun pasien
alergi terhadap daging sapi.

IV.

RIWAYAT ANAK
A. Perawatan Dalam Masa Kandungan
Ibu pasien mengatakan memeriksakan kehamilannya kurang lebih tiga kali di
bidan. Selama masa kehamilan, ibu mengatakan ia dan keluarganya tidak
mengalami sakit yang menyebabkan janinnya terlular penyakit.
B. Perawtan pada Waktu Kelahiran
Umur kehamilan ketika persalinan adalah 8 bulan, persalinan ditolong oleh bidan,
persalinan berlangsung normal, keadaan bayi setelah lahir normal dengan BB =
3300 gram, PBL = 49 cm, LK = 32, dan LD = 31 cm.

V.

KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
A. Bernafas
Ibu pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, pasien tidak terlihat kesulitan
bernafas, suara nafas pasien normal.
B. Makan dan Minum

Nafsu makan anak sebelum sakit normal dan setelah sakit nafsu makannya bahkan
bertambah, bisa sampai 4 kali dalam sehari, ibu pasien mengatakan pasien suka
makan daging ayam, ikan, dan minum susu.
C. Eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, jika pasien ingin BAB, ia akan
mengatakannya, kemudian pasien bisa melakukannya sendiri dengan diawasi,
namun untuk membilasnya, pasien masih perlu bantuan. Konsistensi feses pasien
normal, warna kuning kecoklatan, frekuensi BAB pasien 1-2 kali/hari
D. Aktivitas
Ibu pasien mengatakan pasien sangat suka bermain, pasien mengatakakan mainan
yang disukainya adalah mobil-mobilan. Pada saat sakit, pasien juga tampak sering
bermain mobil mobilan serta mewarnai. Ketika di rumah, pasien juga memiliki
teman bermain yang selalu diajak bersama.
E. Rekreasi
Saat pasien sakit ibu pasien mengatakan pasien tetap jalan jalan ke luar ruangan
F. Istirahat dan Tidur
Ibu pasien mengatakans sebelum dan sesudah sakit, pasien memiliki kebiasaan
tidur yaitu kencing sebelum tidur, pasien jarang mengompol. Pasien tidur bersama
orang tuanya. Pasien biasa tidur siang selama 2 jam dan tidur malam selama 9 jam
G. Personal Hygiene/Kebersihan Diri
Ibu pasien mengatakan sebelum pasien sakit pasien bisa mandi sendiri dengan
tetap diawasi, namun setelah sakit, pasien harus dimandikan oleh orang tuanya.
Ibu pasien juga mengatakan untuk menggosok gigi, jarang dilakukan, agar
mengurangi risiko perdarahan.
H. Pengaturan Suhu Tubuh
Ibu pasien mengatakan jika pasien demam hanya diberi kompres hangat dan obat
penurun panas.
I. Rasa Nyaman
Ketika pengkajian, pasien mengatakan tidak ada keluhan

nyeri. Ibu pasien

mengatakan pasien mengeluh nyeri setiap timbul memar di kakinya.


J. Rasa Aman
Pasien tidak terlihat cemas dengan lingkungan sekitarnya. Pasien juga tidak takut
dengan petugas rumah sakit.
K. Belajar (Anak dan Orang Tua)
Ibu pasien mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang penyakit yang diderita
pasien. Pasien mengatakan dia baru TK dan rajin belajar, pasien tidak mengetahui
tentang penyakit yang dideritanya.
L. Prestasi
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah memiliki prestasi di sekolah
M. Hubungan Sosial Anak

Ibu pasien mengatakan pasien banyak memiliki teman di TK, dan memiliki satu
teman di rumah yang selalu diajak bersama. Hubungna sosial anak dengan
keluarga baik, pasien tidak terlihat malu-malu saat bicara dengan orang yang baru
dikenalnya.
N. Melaksanakan Ibadah
Ibu pasien mengatkan sebelum sakit, pasien selalu ikut dalam kegiatan
persembahyangan. Namun semenjak pasien sakit, ia jarang melakukan kegiatan
persembahyangan.
VI.

PENGAWASAN KESEHATAN
Ibu pasien mengatakan ketika sehat, pasien tidak dibawa ke pelayanan
kesehatan, pasien cukup diawasi di rumah oleh orang tuanya seperti kesehatan
makananannya. Bila pasien sakit, ibu pasein meminta pertolongan kepada dokter atau
rumah sakit. Pasien jarang diajak kujungan ke posyandu. Ibu pasien mengatakan
imunisasi yang didapatkan pasien lengkap. Berikut tabel jadwal imunisasi pasien :
Imunisasi

Umur

Tgl diberikan

Reaksi

Tempat
imunisasi

Timbul
BCG
POLIO 0
POLIO I
POLIO II
POLIO III
DPT I
DPT II
DPT III
HB I
HB II
HB III
CAMPAK
Tambahan
Anjuran
VII.

0 bulan
0 bulan
2 bulan
4 bulan
6 bulan
2 bulan
4 bulan
6 bulan
0 bulan
1 bulan
6 bulan
9 bulan
-

Mei 2011
Mei 2011
Juli 2011
September 2011
November 2011
Juli 2011
September 2011
November 2011
Mei 2011
Juni 2011
November 2011
Februasi 2012
-

benjolan pada

Bidan praktik

bekas suntikan
Demam

Bidan praktik

Demam

Puskesmas

Demam

Puskesmas

Demam
Demam
Demam
Demam

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Bidan praktik

Demam
Demam
Demam
Demam
-

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
-

PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA


Ibu pasien mengatakan penyakit yang pernah diderita pasien adalah demam,
batuk, dam pilek. Pertolongan yang ibu pasien berikan yaitu dengan membawa pasien
ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas.

VIII. KESEHATAN LINGKUNGAN


Ibu pasien mengatakan lingkungan di rumahnya bersih, begitu juga
lingkungan di sekitar rumahnya. Selama sakit, lingkungan tempat tidur pasien juga
cukup bersih dan rapi.

IX.

PERKEMBANGAN ANAK (0-6 tahun)


Umur pasien ketika dikaji adalah 67 bulan, sehingga KPSP yang digunakan adalah
KPSP pada anak umur 66 bulan.
Berikut table hasil KPSP anak umur 66 bulan :
No
1

Tindakan Pemeriksaan
Jangan

membantu

anak

Aspek

dan

Jawaban
Ya
Tidak

jangan Gerak halus

memberitahu nama gambar ini, suruh anak


menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong

yang

tersedia.

Berikan

kali

kesempatan. Apakah anak dapat menggambar

seperti contoh ini?

Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara dan


memberi isyarat dengan telunjuk atau mata bahasa
pada saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".

"Letakkan kertas ini di depan kamu"


"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di
atas", "di bawah", "di depan" dan "di
3

belakang
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan Sosialisasi
tidak

rewel

(tanpa

menangis

atau dan

menggelayut pada anda) pada saat anda kemandirian


4

meninggalkannya?
Jangan
menunjuk,

membantu

atau Bicara dan

membetulkan, katakan pada anak :

bahasa

"Tunjukkan segi empat merah"


"Tunjukkan segi empat kuning"
Tunjukkan segi empat biru
"Tunjukkan segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
5

dengan benar?
Suruh anak melompat dengan satu kaki Gerak kasar
beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan

dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia


6

dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?


Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi
tanpa bantuan?

dan

kemandirian
Suruh anak menggambar di tempat kosong Gerak halus
yang tersedia. Katakan padanya: "Buatlah
gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu.
Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada
bagian

yang

belum

tergambar.

Dalam

memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh

yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang


berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan
kaki, setiap pasang dinilai satu bagian.
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3
8

bagian tubuh?
Pada gambar orang yang dibuat pada nomor Gerak halus
7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6

bagian tubuh?
Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Bicara dan

kalimat yang belum selesai ini, jangan bahasa


membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus

"Jika api panas maka es


"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus


10

kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?


Apakah anak dapat menangkap bola kecil Gerak kasar
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar

tidak ikut dinilai).


Jumlah jawaban Ya = 9, sehingga perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangan
Bila jawaban Ya = 9 - 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan

X.

perkembangan (S)
Bila jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
Bila jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).

PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum
Kebersihan pasien cukup, pergerakannya masih aktif, kaki pasien sedikit kecil
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.

yang tidak proporsional dengan tubuhnya.


Warna Kulit
Warna kulit pasien agak pucat
Suara waktu menangis
Suara pasien waktu menangis seperti anak anak pada umumnya
Tonus otot
Tonus otot pasien kuat
Turgor kulit
Turgor kulit elastis
Udema
Udema tidak ada
Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut hitam dan tersebar merata, tidak ada benjolan
Mata
Konjungtiva merah muda, tidak ada secret, pupil isokor, sclera tidak ikterik
Hidung
Bentuk normal, hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada benjoan
Telinga
Bentuk telinga normal, tidak ada sekret
Mulut
Mukosa bibir agak kering, terdapat bekas gusi berdarah
Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening

M. Thoraks
Bentuk dada simetris, frekuensi napas 28 x/menit dengan irama reguler, tidak ada
retraksi otot dada, warna kulit normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
suara nafas vesikuler.
N. Jantung
Bunyi jantung normal, tidak ada pembesaran
O. Persarafan
Fungsi saraf masih bagus dibuktikan dengan refleks yang masih bagus
P. Abdomen
Bentuk simetris, distensi tidak ada, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal,
tidak ada asites, tidak ada pembesaran organ.
Q. Ekstremitas
Kaki pasien agak dingin, tidak ada edema, CRT < 2 detik
R. Alat Kelamin
Genetalia normal, tidak ada kelainan
S. Anus
Anus normal, tidak ada kelainan
T. Antropometri
1. BB
: 18 Kg
2. TB
: 104 cm
U. Gejala Kardinal
1. Suhu
: 36, 7 oC
2. Nadi
: 68 x/menit
3. RR
: 26 x/menit
XI.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama
: KW
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Jenis Sample
: Darah
Tanggal pemeriksaan : 26 November 2016

PARAMETER
HEMATOLOGI
Darah Lengkap

HASIL

SATUAN

NILAI
RUJUKAN

REMARKS

METODE

(CBC)
WBC

10.18

103 /L

6.0 - 14.0

Flowcytometr
i
Flowcytometr

NE%

63.34

18.30 - 47.10

LY%

25.02

30.0 - 64.30

MO %

10.45

0.0 - 7.10

Tinggi
Rendah
Tinggi

EO%

0.55

1.0 - 5.0

i
Flowcytometr
i
Flowcytometr
i
Flowcytometr

BA%

0.65

0.0 - 0.70

Flowcytometr
i

NE#

6.45

103 /L

1.10 - 6.60

Flowcytometr
i

LY#

2.55

103 /L

1.80 - 9.00

Flowcytometr
i

MO#

1.06

103 /L

0.0 - 1.00

Flowcytometr
Tinggi

EO#

0.06

103 /L

1.0 - 0.70

i
Flowcytometr
i

BA#

0.07

103 /L

0.0 - 1.10

Flowcytometr
i

RBC

6.29

106 /L

4.10 - 5.3

Flowcytometr
Tinggi

HGB

8.80

g/dL

12.0 - 26.0

Flowcytometr
Rendah

HCT

34.44

36.0 - 49.0

54.77

Fl

78.0 - 102.0

14.00

Pg

25.0 - 35.0

25.56

g/dL

31 - 36

16.11

i
Flowcytometr

Rendah
RDW

i
Flowcytometr

Rendah
MCHC

i
Flowcytometr

Rendah
MCH

i
Flowcytometr

Rendah
MCV

XI.6 - 18.7

i
Flowcytometr
i

PLT

1.47

103 /L

140 - 440

Critical
Value

XII.

HASIL OBSERVASI
A. Interaksi anak dengan orang tua

Flowcytometr
i

Interaksi anak dengan orang tua baik


B. Bentuk / arah komunikasi
Komunikasi nyambung
C. Ambivalensi/kontradiksi perilaku
Tidak terjadi kontradiksi periaku
D. Rasa aman anak
Anak merasa tenang dan tidak cemas dengan lingkungannya
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Tgl/jam
29-11-

Data Fokus
Interpretasi/Penybab
DO : Ibu pasien
Gangguan autoimun

Masalah
Ketidakefektifan

2016
Pukul
07.30

mengatakan

perfusi

kaki

pasien dingin
DO :
- Kulit
pasien
-

terlihat pucat
Kaki
pasien

dingin
HGB :

8.80

Trombositopenia

jaringan

perifer

Penghancuran dan
pembuangan trombosit
meningkat

g/dL

Perdarahan

Suplai darah ke perifer


menurun

Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
29-11-

DS : Ibu pasien

2016
Pukul

mengatakan

07.30

pasien
berdarah
DO :
- Adanya

gusi
sering
Adanya antibodi
bekas

perdarahan pada
gusi

Gangguan autoimun

glikoprotein pada
permukaan trombosit

Risiko perdarahan

Adanya
ekimosis

di

daerah kaki
PLT : 1.47 x 103

Terbentuk Autoantibodi

/L
Makrofag akan
merusak glikoprotein
IIb/IIIa pada trombosit

Trombositopenia

Risiko perdarahan
B. Analisa Masalah
1. Masalah 1
a. Probem : ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b. Etiologi : penurunan suplai darah
c. Symptom : kulit pasien terlihat pucat, HGB rendah
Akibat jika tidak ditangani :
Akibat jika ketidakefektifan perfusi jaringan perifer tidak ditangani adalah
kebutuhan nutrisi dan oksigen untuk jaringan perifer menjadi terganggu
sehingga mengakibatkan proses penyembuhan luka menjadi lama bahkan bisa
menyebabkan kematian sel.
2. Masalah 2
a. Problem : risiko perdarahan
b. Etiologi : trombositopenia
c. Symptom : adanya bekas perdarahan pada gusi, adanya ekimosis di daerah
kaki, PLT = 1.47 x 103 /L
Akibat jika tidak ditangani :
Akibat jika perdarahan tidak ditangani adalah akan menyebabkan syok
hemoragik
C. Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
suplai darah
2. Risiko perdarahan dibuktikan dengan trombositopenia
D. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
No

Tanggal

Diagnosa Keperawatan

Tanggal

TTD

Muncul
29/11/2016

Ketidakefektifan perfusi

Teratasi
Masalah teratasi

jaringan perifer

sebagian
(Prastika)

berhubungan dengan
penurunan suplai darah
2

29/11/2016

Risiko perdarahan

Masalah belum

dibuktikan dengan

teratasi

trombositopenia

(Prastika)

XIV. RENCANA KEPERAWATAN


No
1

Diagnosa

Tujuan dan Kriteria

Intervensi

Keperawatan
Ketidakefektifan

Hasil
Setelah dilakukan

perfusi jaringan

asuhan keperawatan

perifer secara komprehensif

perifer

selama 3 x 24 jam,

(misalnya mengecek nadi

berhubungan

tidak terjadi perfusi

perifer, edema, waktu

dengan penurunan

jaringan perifer yang

pengisian kapiler, warna dan

suplai darah

tidak efektif dengan


KH:
1. Tekanan systole dan
dyastol dalam
kisaran normal
2. Pengisian kapiler
jari dalam batas
normal (< 2 detik)
3. Suhu kulit ujung
kaki dan tangan
tetap hangat
4. Muka tidak pucat
5. Hb dalam batas

1. Lakukan penilaian sirkulasi

suhu kulit
2. Inspeksi kulit apakah
terdapat luka tekan dan
jaringan yang tidak utuh
3. Tinggikan kaki 20o atau lebih
tinggi dari jantung
4. Ubah posisi pasien setiap 2
jam sekali
5. Pertahankan hidrasi yang
cukup untuk mnurunkan
viskositas darah.
6. Berikan transfusi darah yang
sesuai

Rasional

Ttd

1. Menilai tanda tanda perfusi


jaringn perifer yang tidak
adekuat
2. Mengetahui adanya luka atau

(Prastika)

jaringan yang tidak utuh


yang menyebabkan perfusi
jaringan tidak adekuat
3. Melancarkan peredaran darah
balik
4. Mencegah terjadinya
dekubitus
5. Mengencerkan darah
sehingga melancarkan
peredaran darah
6. Untuk menambah komponen
darah yang diperlukan untuk
proses keefektifan perfusi
jaringan perifer

normal

Cahyani

Risiko perdarahan

Setelah dilakukan

1. Monitor dengan ketat risiko

dibuktikan oleh

asuhan keperawatan

terjadinya perdarahan pada

trombositopenia

selama 3 x 24 jam,

pasien

perdarahan tidak terjadi 2. Instruksikan pasien yang


dengan KH:

masih bisa berjalan untuk

1. Tidak ada

selalu menggunakan sepatu

2.
3.
4.
5.
6.

perdarahan
Tidak ada memar
Tidak ada purpura
Tidak ada ekimosis
Gusi tidak berdarah
Hasil platelet (PLT)
dalam batas normal

3. Gunakan sikat gigi yang


berbulu lembut untuk
perawatan rongga mulut
4. Beri produk produk darah
(misalnya trombosit dan
plasma beku segar) dengan
tepat
5. Pertahankan agar pasien
tetap tirah baring jika terjadi
perdarahan aktif

1. Untuk mengkaji faktor


faktor yang dapat
menyebabkan perdarahan
2. Untuk mencegah perdarahan
pada kaki karena tusukan
benda
3. Sikat gigi yang lembut akan
mengurangi risiko
perdarahan pada gusi
4. Menambah jumlah trombosit
yang berfungsi dalam proses
pembekuan darah
5. Mencegah pergerakan yang
tidak perlu sehingga
pembekuan darah menjadi
lebih cepat.

(Prastika)

XV.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


N
o
1

Tanggal
29 11

No.
Dx
1

Jam
08.15

2016

Implementasi
Melakukan

Evaluasi

TTD

S : Ibu pasien

penilaian sirkulasi mengatakan kaki


perifer (mengecek pasien dingin
O:
nadi perifer,
- Nadi : 68
edema, CRT,
x/menit
warna, dan suhu
- Tidak ada edema
- CRT < 2 detik
kulit)
- Warna kulit agak
-

(Prastika)

pucat
Ujung tangan
hangat, ujung

29 11

08.25

2016

Menginspeksi

kaki agak dingin


S : Ibu pasien

kulit apakah

mengatakan tidak

terdapat luka

ada luka tekan


O : Tidak terdapat

tekan dan
jaringan yang
tidak utuh
3

29 11
2016

08.30

(Prastika)

luka tekan maupun


jaringan yang tidak

Memonitor risiko

utuh
S : Ibu pasien

terjadinya

mengatakan terdapat

perdarahan pada

memar di kaki

pasien

pasien serta
beberapa hari yang
lalu gusi pasien
berdarah
O:
- Terdapat bekas
perdarahan di
-

gusi pasien
Terdapat
ekimosisi pada
kaki pasien

(Prastika)

29 11

08.40

2016
5

30 11

08.00

2016

Meninggikan kaki S : O : Pasien terlihat


pasien
senang
Melakukan

(Prastika)

S : Ibu pasien

penilaian sirkulasi mengatakan kaki


perifer (mengecek pasien masih dingin
O:
nadi perifer,
- Nadi : 72
edema, CRT,
x/menit
warna, dan suhu
- Tidak ada edema
- CRT < 2 detik
kulit)
- Warna kulit agak
-

(Prastika)

pucat
Ujung tangan
hangat, ujung

30 11

08.10

2016

Mendorong

kaki agak dingin


S : Ibu pasien

pasien untuk

mengatakan akan

minum air 6 8

mengawasi pasien

gelas per hari

untuk selalu minum

(Prastika)

air
O : Pasien mau
7

30 11

10.00

2016

Menginstruksikan

untuk minum air


S : Keluarga

pasien untuk

mengatakan akan

selalu

memakaikan pasien

menggunakan

alas kaki jika pasien

alas kaki apabila

bermain di luar
O : Pasien

bermain di lantai
8

30 11

10.10

2016

30 11
2016

13.00

Menginstruksikan

mengangguk
S : Ibu pasien

keluarga untuk

mengatakan akan

memakaikan sikat

selalu menggunakan

gigi yang berbulu

sikat gigi yang

lembut untuk

berbulu lembut
O:-

pasien
Memobilisasi
pasien

S : Pasien
mengatakan senang

(Prastika)

(Prastika)

diajak bergerak
O : pasien tampak
10

30 11

13.15

2016
11

30 11

15.00

2016

senang dan antusias


Meninggikan kaki S : O : Pasien terlihat
pasien
senang
Memobilisasi

S : Pasien

pasien

mengatakan senang
diajak bergerak
O : pasien tampak

12

01 12

14.25

2016

Memberi
transfuse
trombosit untuk

13

01 11

14.25

2016
14

01 12

16.30

2016

(Prastika)

(Prastika)

(Prastika)

senang dan antusias


S:O : tidak ada reaksi
transfusi yang

abnormal
pasien
Meninggikan kaki S : O : Pasien terlihat
pasien
senang
Melakukan
S : Ibu pasien

(Prastika)

(Prastika)

penilaian sirkulasi mengatakan kaki


perifer (mengecek pasien sudah mulai
nadi perifer,
edema, CRT,

hangat
O:
- Nadi : 72

warna, dan suhu


kulit)

(Prastika)

x/menit
Tidak ada edema
CRT < 2 detik
Warna kulit agak

pucat
Ujung tangan
dan kaki agak

15

01 12

18.25

2016

Memobilisasi

hangat
S : Pasien

pasien

mengatakan senang
diajak bergerak
O : pasien tampak

16

02 12
2016

07.00

Melakukan

senang dan antusias


S : Ibu pasien

penilaian sirkulasi mengatakan kaki

(Prastika)

perifer (mengecek pasien sudah hangat


O:
nadi perifer,
- Nadi : 76
edema, CRT,
x/menit
warna, dan suhu
- Tidak ada edema
- CRT < 2 detik
kulit)
- Warna kulit agak
17

02 12

07.10

2016

(Prastika)

pucat
Ujung tangan

Memonitor risiko

dan kaki hangat


S : Ibu pasien

terjadinya

mengatakan sempat

perdarahan pada

terjadi perdarahan

pasien

pada gusi pasien


O : Terdapat bekas

(Prastika)

perdarahan pada
18

02 12

07.15

2016

Menginstruksikan

gusi pasien
S : Ibu pasien

keluarga pasien

mengatakan akan

untuk tetap

melakukannya
O:-

memakaikan

(Prastika)

pasien alas kaki


apabila pergi
19

02 12 -

07.20

2016

keluar
Menginstruksikan

S : Ibu pasien

keluarga pasien

mengatakan sudah

untuk tetap

melakukannya
O:-

menggunakan

(Prastika)

sikat gigi berbulu


lembut untuk
menjaga
kebersihan mulut
20

02 12
2016

07.25

pasien
Mendorong

S : Ibu pasien

pasien untuk

mengatakan akan

minum air 6 8

mengawasi pasien

gelas per hari

untuk selalu minum

(Prastika)

air
O : Pasien mau
untuk minum air
XVI. EVALUASI
No
.

Tanggal

Jam

Evaluasi Sumatif

Dx
1

02 12 2016

07.30

S : Ibu pasien mengatakan kaki pasien

Ttd

sudah hangat
O:

(Prastika)

Tekanan systole dan diastole

normal (130/80 mmHg)


CRT < 2 detik
Suhu ujung kaki dan tangan

hangat
- Muka agak pucat
- HGB : 9.25 g/dL
A : Masalah teratasi sebagian, tujuan
belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi nomor 6 yaitu
2

02 12 2016

07.30

berikan transfusi darah yang sesuai


S : Ibu pasien mengatakan kadangkadang gusi dan bibir pasien masih
berdarah
O:
-

Terlihat bekas perdarahan di

gusi
Ada memar di kaki dan dada
Ada purpura
Ada ekimosis
PLT : 1.96 x 103 /L

A : Masalah belum teratasi, tujuan


belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor resiko terjadinya
perdarahan
2. Kolaborasi pemberian transfusi
trombosit

(Prastika)

Denpasar, 02 Desember 2016


Nama Pembimbing / CI

Nama Mahasiswa

NIP.

NIM.

Nama Pembimbing / CT

.
NIP.

Anda mungkin juga menyukai