Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PERBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN : 2016
DESA
KECMATAN
KABUPATEN
PROVINSI

:
:
:
:

KIUSILI
BIKOMI SELATAN
TIMOR TENGAH UTARA
NUSA TENGGARA TIMUR

IRENE AUGUSTA BOYMAU


1306101018

BIDANG PENGELOLAAN KKN


LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar
kampus, dan dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan suatu bentuk kegiatan yang


memadukan Darma pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada
Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. Pengalaman, pemikiran, dan berbagai
informasi yang ada maupun berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap
pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara alamiah mengungkapkan bahwa
KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik mahasiswa maupun masyarakat
di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan
kemasyarakatan.

Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal dari kurikulum


pendidikan tinggi strata satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan
isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai
penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar yang
menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan
teori dapat diperkaya dengan pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian
mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/menganalisis,


menarik kesimpulan, merumuskan masalah yang dihadapi, lalu mengambil keputusan
untuk pemecahan masalah dari berbagai asal yang ada. KKN membumikan penelitian
untuk menjawab permasalahan kemasyarakatan.

Aspek pengabdian kepada masyarakat yaitu saat KKN mahasiswa dapat


mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya

secara alamiah, melembaga dan langsung kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai penanda dalam gerak perubahan kemasyarakatan yang menurut
kami adalah salah satu tanggung jawab perguruan tinggi.

KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus
merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran
baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang
dirinya sendiri yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi
sarjana.

Secara sosiologis dalam kemandirian manusia bahwa interaksi


sosial adalah kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses
hidupnya. Interaksi sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari
kesadaran manusia bahwa kebutuhan pada sisi-sisi tertentu
kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa interaksi dengan sesamanya.
Artinya manusiapun harus cerdas untuk menemukan model komunikasi
yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa ada
diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus
mampu mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan
mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial
yang sangat kompleks.

Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan


terhadap hak-hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian
sosial serta segala bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan
dalam aktivitas keseharian kita adalah manifestasi dari cita-cita mulia
untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Makanya pranata sosial
yang terbangun dalam masyarakat (community) harus dapat menciptak
an keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang
di peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang
nyaman dan tentram serta jaminan keselamatan lain.

Universitas Nusa Cendana sebagai institusi keilmuan telah


menetapkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengahtengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi
Universitas Nusa Cendana dalam peningkatan pembangunan masyarakat.

Pada KKN Reguler Semester Genap 2016 menempati beberapa


kabupaten di Nusa Tenggara Timur . Salah satunya adalah Kabupaten
Timor Tengah Utara menempati Kecamatan Bikomi Selatan yang terdiri
dari 10 desa, satu diantanya yang kelompok kami tempati adalah Desa
Kiusili.

1.2.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu :


1. Melakukan pengujian kesadahan air tanah di Desa Kiusili agar dapat
mengetahui adanya kandungan zat kapur dalam air tanah sehimgga
masyarakat dapat mencegah zat kapur dalam konsumsi air minum dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Membuat Peta Administrasi Desa Kiusili, hal ini dilakukan agar melengkapi
sarana Desa KIusili serta memberikan pengetahuan yang lebih kepada
warga mengenai batas Desa, lokasi Kantor Desa, Dusun, serta Tata Guna
lahan Desa dan Luas Desa dalam bentuk peta.
3. Membuat peta Geologi, hal ini dilakukan agar warga Desa Kiusili dapat
mengetahui secara jelas dan

menyeluruh

kondisi geologi sekitar

sehingga warga dapat mengetahui struktur batuan Penyusun di Desa


Kiusili.
1.3.

Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan KKN ini adalah :


a.

Uji Kesadahan Air Tanah dan Demonstrasi langsung di depan siswa-siswi


SMP

b. Peta Administrasi Desa Kiusili


c.

Peta Geologi Desa Kiusili

BAB II
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1.
I.

Pelaksanaan Program

Program dan Kegiatan


Pelaksanaan program KKN mewajibkan masing-masing mahasiswa
untuk menjalankan 3 program individu, dan dalam pelaksanaannya
dilakukan 4 program. Berikut rincian program yang berhasil dilaksanakan :
1. Melakukan pengujian kesadahan air tanah di Desa Kiusili agar dapat
mengetahui adanya kandungan zat kapur dalam air tanah sehimgga
masyarakat dapat mencegah zat kapur dalam konsumsi air minum dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Pembuatan Peta Administrasi Desa Kiusili, hal ini dilakukan agar melengkapi
sarana

Desa KIusili serta memberikan pengetahuan yang lebih kepada

warga mengenai batas

Desa, lokasi Kantor Desa, Dusun, serta Tata

Guna lahan Desa dan Luas Desa dalam

bentuk peta.

3. Pembuatan Peta Geologi, hal ini dilakukan agar warga Desa Kiusili dapat
mengetahui

secara jelas dan

sehingga warga dapat

menyeluruh

kondisi geologi sekitar

mengetahui struktur batuan Penyusun di Desa

Kiusili.

II.

Uraian Kegiatan
1. Uji Kesadahan Air Tanah di Desa Kiusili, Kecamatan Bikomi
Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan
manusia di bumi. Dalam program individu ini, saya melakukan
percobaan sederhana dengan menggunakan air tanah dari sumur
bor di desa kiusili. Secara umum air tanah memiliki karakteristik yang
berbeda

dengan kualitas air permukaan sungai. Pada umumnya air

tanah jernih,

namun

sering mengandung kadar berbagai jenis

mineral yang cukup tinggi sebagai akibat pengaruh batuan di dalam tanah
yang dilalui oleh air tanah.
Pada air tanah permungkaan (air tanah dengan sumur dangkal),
kualitas

dan kuantitasnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di

permukaanya

seperti curah hujan, sementara kualitasnya

dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya. Dengan demikian penulis

melakukan pengujian sederhana akan adanya kandungan kapur dalam air


tanah atau dapat

diartikan dengan Uji Kesadahan Air Tanah.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam


air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam
karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral
yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang
rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga
bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan
sulfat.

Program individu ini dimaksudkan agar masyarakat Desa Kiusili dapat


menyadari akan adanya kandungan zat kapur dalam air tanah yang digunakan
masyarkat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Percobaan awal dilakukan dengan
dengan menggunakan air sumur bor dan teh yang dicampur kemudian didiamkan
selama 12 jam. Setelah 12 jam, hasil yang diamati adalah adanya apungan minyak
diatas permukaan air teh dan juga kapur di dasar gelas yang cukup banyak.
Pegujian kesadahan air yang kedua dilakukan secara sederhana di hadapan
murid SMP Negeri Satu Atap Kiupunu. Alat dan bahan yang digunakan adalah gelas,
air Detergen dan sendok. Kemudian air dicampurkan dengan detergen dan diaduk.
Hasil dalam percobaan ini, air sama sekali tidak menghasilkan busa. Dapat
disimpulkan bahwa air tanah dari sumur bor desa kiusili banyak mengandung zat
kapur. Program ini dijalankan karena banyak dijumpai anak-anak kecil yang langsung
meminum air mentah di sumur bor. Hal ini sangat dikhawatirkan karena air tanah
yang belum matang akan mengganggu kesehatan anak-anak maupun masyrakat desa.
Dengan demikian, saya memberikan cara mengatasi zat kapur dalam air

tanah yang

sangat sederhana dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa siswi

agar

dapat

mempraktrekannya di rumah masing-masing. Anjuran untuk

memanaskan

hingga matang dan pemakaian 2 saringan air adalah cara

paling

untuk menghindari zat kapur. Program ini

yang

air

sederhana

dilakukan di setiap kelas di SMP Negeri

Satap Kiupunu.
Sasaran dari program ini adalah Siswa-siswi SMP Negeri Satap Kiupunu
Program ini dilaksanakan pada Jumat, 26 agustus 2016 sampai dengan Minggu, 31
Agustus 2016. Proses pelaksanaan program ini yaitu penguijian secara langsung
dilakukan dengan proses awal memanaskan air yang diambil langsung dari sumur bor

hingga mendidih dan kemudian dicampurkan dengan teh celup dan didiamkan 12 jam.
Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuktikan adanya zat
kapur dan zat kimia dalam air tanah desa Kiusili. Dari awal pemanasan air hingga
mendidih sudah terlihat banyak kerak kapur di sekitar panic pemanas. Pengujian yang
kedua dilakukan secara langsung/didemonstrasikan di depan Siswa/siswi SMP Negeri
Satu Atap Kiupunu yang dilakukan dengan cara mencampurkan air sumur bor dan
detergen kemudian diaduk. Terlihat jelas bahwa campuran deterjen dan air sumur bor
sama sekali tidak menghasilkan buih/busa dimana dapat dismpulkan bahwa air sumur
bor banyak mengandung kapur. Pencegahan awal untuk menghindari zat kapur pun di
sosialisasikan kepada murid agar dapat menerapkannya di rumah masing-masing.
Metode yang digunakan yaitu metode langsung (Pengujian Kesadahan
air tanah dengan menggunakan Teh dan air mendidih dari sumur bor desa
kiusili selama 12 jam, dan juga pegujian dengan menggunakan air dan
detergen yang langsung di demonstrasikan/dipraktekan di depan siswasiswi SMP Negeri Satu Atap Kiupunu)
Hambatan yang ditemukan dalam melaksanakan program ini yaitu
perjalanan yang cukup jauh untuk mendapatkan air sumur bor.

Lampiran Dokumentasi kegiatan 1

\
Gambar 2. Pengujian Kesadahan Air Tanah di depan Siswa-Siswi
Kelas VII B SMP Satu Atap Kiupunu

Gambar 3. Pemberian materi uji Kesadahan Air Tanah di depan Siswa-Siswi

Gambar 9. Demonstrasi uji kesadahan bersama murid kelas IX


SMP SATAP KIUPUNU

Gambar 9. Penjelasan mengenai kesadahan air


Bagi murid-murid kelas IX

Gambar 10.Antusias murid-murid mendengarkan penjelasan

2. Pembuatan Peta Administrasi Desa Kiusili, Kecamatan Bikomi


Selatan, Kabupaten TTU

Peta Administrasi adalah peta yang menginformasikan mengenai


batas-batas administatif terkecil suatu wilayah sampai terbesar misalnya,
Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Negara. Biasanya juga
sering disebut sebagai Political Map. Program ini dilakukan agar
melengkapi sarana Desa KIusili serta memberikan pengetahuan yang lebih
kepada warga mengenai batas Desa, lokasi Kantor Desa, Dusun, serta Tata
Guna lahan Desa dan Luas Desa dalam bentuk peta.
Sasaran dari program ini adalah Seluruh masyarakat Desa Kiusili..
Program ini dilaksanakan pada Senin, 15 Agustus 2016 sampai dengan
Selasa, 20 Agustus 2016 kemudian dilanjutkan pada Sabtu, 22 Agustus
2016 dan Jumat, 25 Agustus 2016. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor
Desa Kiusili.
Proses pelaksanaan program ini yaitu dengan melakukan pengambilan
titik koordinat di setiap dusun. Pengambilan titik koordinat dilakukan
dengan menggunakan GPS. Selanjutnya adalah pengambilan koordinat
jalan dan bangunan yang ada di desa kiusili. Proses pelaksanaan
pengambilan koordinat lahan dan bangunan berlangsung cukup lama
akibat kurangnya alat transportasi untuk mencapai beberapa dusun.
Sehingga pengambilan koordinat dilakukan dengan berjalan kaki.
Setelah mengambil koordinat dusun, jalan dan bangunan, proses
selanjutnya adalah survey tata guna lahan yang ada di desa kiusili. Tata
guna lahan yang di survey adalah di sekitar pemukiman desa. Setelah
survey dilakukan, proses selanjutnya adalah pengambilan koordinat
sungai di desa, pengambilan ini juga dibantu dengan adanya aplikasi
google map.
Proses pembuatan peta administrasi dilaksanakan di kantor desa
kiusili dengan langkah awal menginput seluruh data koordinat jalan sungai
dan dusun serta batas desa pada program Microsoft Excel. Pengolahan
data kemudian dilanjutkan dengan input ke global mapper. Data Kemudian
di Export ke Aplikasi Arcgis. Dan langkah terakhir adalah pembuatan
format peta dan Legenda peta. Kemudian peta dalam bentuk soft file yang
telah dibuat, dibawa ke kota untuk dilakukan pencetakan.
Program ini diharapkan dapat membantu warga Desa Kiusili agar
mengetahui tentang batas desa serta seluruh tata guna lahan yang ada di
desa kiusili, Peta administrasi desa ini juga dibuat untuk menambah
sarana dalam kantor desa yang masih minim. Peta administrasi desa ini
dicetak dalam bentuk baliho yang kemudian dipasang di kantor desa
kiusili.

Hambatan yang ditemukan dalam melaksanakan program ini yaitu


cuaca yang berubah-ubah sehingga mengganggu pengambilan koordinat
dimana GPS tidak dapat menampilkan koordinat yang tepat apabila cuaca

berawan/mendung.

Gambar 1. Peta administrasi Desa kiusili

3. Pembuatan Peta Geologi Desa Kiusili, Kecamatan Bikomi Selatan,


Kabupaten Timor Tengah Utara.
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah / wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada
skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran, jenis
dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan
potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk
gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.
Sasaran dari program ini adalah Seluruh masyarakat Desa Kiusili..
Program ini dilaksanakan pada Senin, 1 September 2016 sampai dengan
Selasa, 2 september 2016.
Proses pembuatan peta administrasi dilaksanakan di kantor desa
kiusili dengan langkah awal menginput seluruh data koordinat jalan sungai
dan dusun serta batas desa pada program Microsoft Excel. Pengolahan
data kemudian dilanjutkan dengan input ke global mapper. Data Kemudian
di Export ke Aplikasi Arcgis. Dan langkah terakhir adalah pembuatan
format peta dan Legenda peta. Kemudian peta dalam bentuk soft file yang
telah dibuat, dibawa ke kota untuk dilakukan pencetakan.
Program ini diharapkan dapat membantu warga Desa Kiusili agar
mengetahui tentang batas desa serta seluruh tata guna lahan yang ada di
desa kiusili, Peta administrasi desa ini juga dibuat untuk menambah
sarana dalam kantor desa yang masih minim. Peta administrasi desa ini
dicetak dalam bentuk baliho yang kemudian dipasang di kantor desa
kiusili.

Hambatan yang ditemukan dalam melaksanakan program ini yaitu


cuaca yang berubah-ubah sehingga mengganggu pengambilan koordinat
dimana GPS tidak dapat menampilkan koordinat yang tepat apabila cuaca
berawan/mendung.
Dalam melaksanakan program ini tidak ditemukan hambatan yang

berarti.

Gambar 9. Peta Geologi Desa Kiusili

Anda mungkin juga menyukai