Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN PROSEDUR EVALUASI ANALISA STATIS NONLINEAR FEMA 356

DAN FEMA 440


Harun Alrasyid1, Mudji Irmawan1
1
Dosen Jurusan Teknik Sipil ITS
Perum ITS T Pemukiman D-12 Surabaya
Email :harun@ce.its.ac.id

ABSTRAK
Prosedur analisa statis nonlinear adalah salah satu tipe dari analisa inelastis yang dapat digunakan untk menghitung
respon struktur terhadap gempa. Variasi analisa yang dilakukan tegantung dari tingkat kerumitan dari model struktur
dan karakterisktik gempa. Berberapa peneliti dan asosiasi sudah mengembangkan berberapa metode evaluasi kinerja
dari prosedur analisa Statis Nonlinear diantaranya FEMA dengan dokumenya FEMA-273 menggunakan metode
koefisien perpindahan (Displacement Coefficient) yang mana metode ini memodifikasi perpindahan elastis dengan
berberapa koeffisien untuk mendapatkan Target Perpindahan (Target Displacement). Lalu 3 tahun berikutnya FEMA
mengeluarkan dokumen FEMA,356 untuk mengevaluasi hasil analisa statis nonlinear dengan masih menggunakan
metode yang sama Di akhir tahun 2000 ATC bersama FEMA mengadakan penelitian bersama untuk mengembangkan
pedoman praktis bagi para engineer untuk mengetahui kinerja suatu bangunan dari hasil analisa statis nonlinear. Hasil
dari penelitian bersama tersebut menghasilkan dua dokumen yaitu ATC-55 dan Fema 440.. FEMA 440 menggunakan
metode Displacement Modification yang merupakan modifikasi dari metode koefisien perpindahan. Berberapa hal yang
dikembangkan adalah perhitungan koefisien C1, C2. Sedangkan untuk koefisen C3 dihilangkan dengan
mempertimbangkan batasan pada kekuatan struktur.. Pada makalah ini penulis mencoba membandingkan prosedur
evaluasi analisa statis nonlinear antara FEMA 356 dan FEMA 440 pada struktur 10 lantai. Dari hasil penelitian ini
didapat bahwa nilai target displacemet yang dihasilkan kedua peraturan tersebut adalah sama, hal ini dikarenakan
periode struktur yang ada lebih dari satu detik. Penggunaan nilai target displacemet dapat dipakai sebagai alternatif
untuk evaluasi struktur disamping SNI 03 2847 2002 dan SNI 1728 2002 yang menggunakan faktor duktilitas sebagai
evaluasi struktur
Kata kunci: analisa statis nonlinear, FEMA 356,FEMA 440, Displacement Modification, Koefisien Perindahan Target
Displacement,

PENDAHULUAN
Prosedur analisa statis nonlinear adalah salah satu tipe
dari analisa inelastis yang dapat digunakan untk
menghitung respon struktur terhadap gempa. Variasi
analisa yang dilakukan tegantung dari tingkat
kerumitan dari model struktur dan karakterisktik
gempa. Dalam permodelannya struktur dapat
disederhanakan dalam bentuk multi degree of freedom
atau hanya single degree of freedom. Sedangkan
permodelan karakteriskitik gempa diantaranya dalam
bentuk data percepatan, kecepatan dan perpindahan
yang
terdapat
pada
suatu
lokasi
gempa.
Penyederhanaan dari permodelan karakteristik diatas
dapat dibentuk dalam suatu grafik fungsi respon
spektrum yang mana permodelan tersebut menjadi
permodelan umum dalam prosedur analisa statis
nonlinear.
Berberapa
peneliti
dan
asosiasi
sudah
mengembangkan berberapa metode evaluasi kinerja
dari prosedur analisa Statis Nonlinear diantaranya
Fajfar [1] mengunakan metode N2 yang mana
mengkombinasikan analisa pushover dari model multi
degree of freedom (MDOF) dengan analisa respon
spektrum dari sebuah persamaan single degree of
freedom (SDOF) untuk mengetahui tingkat kinerja
suatu bangunan dari analisa satits nonlinear . Applied
Technology Council (ATC) lewat dokumennya ATC40[2] menggunakan
metode spektrum kapasitas

(Capacity Spectrum) yang mana metode ini mereduksi


spektrum elastis hingga memotong kurva kapasitas
pada koordinat spektra untuk mendapatkan nilai
kinerja (performance point) dari suatu analisa statis
nonlinear.. Federation Emergency Management
Agency (FEMA) dengan dokumenya FEMA-273[3]
menggunakan
metode
koefisien
perpindahan
(Displacement Coefficient) yang mana metode ini
memodifikasi perpindahan elastis dengan berberapa
koeffisien untuk mendapatkan Target Perpindahan
(Target Displacement). Lalu 3 tahun berikutnya
FEMA mengeluarkan dokumen FEMA,356[1] untuk
mengevaluasi hasil analisa statis nonlinear dengan
masih menggunakan metode yang sama
Di akhir tahun 2000 ATC bersama FEMA
mengadakan
penelitian
bersama
untuk
mengembangkan pedoman praktis bagi para engineer
untuk mengetahui kinerja suatu bangunan dari hasil
analisa statis nonlinear. Hasil dari penelitian bersama
tersebut menghasilkan dua dokumen yaitu ATC-55dan
Fema 440 [4]. Dua dokumen tersebut merupakan
evaluasi dari metode yang sudah ada sebelumnya.
Pada ATC-55 menggunakan metode Equivalent
Linearization yang merupakan modifikasi dari metode
spektrum kapasitas. Berberapa hal yang dikembangkan
diantaranya adalah perhitungan dari periode efektif
dan redaman. Periode efektif dan redaman bergantung
pada ductilitas serta serta plot respon accelerationA-35

ISBN 978-979-18342-1-6

displacement yang nantinya akan memotong kurva


force-displacement untuk menghasilkan suatu nilai
dari performance point.
FEMA 440 menggunakan metode Displacement
Modification yang merupakan modifikasi dari metode
koefisien perpindahan. Berberapa hal yang
dikembangkan adalah perhitungan koefisien C1, C2.
Sedangkan untuk koefisen C3 dihilangkan dengan
mempertimbangkan batasan pada kekuatan struktur.
Yang dimaksud batasan kekuatan struktur adalah
suatu fungsi periode struktur dan karakteristik
kekuatan yang dimodifikasi untuk penurunan kekuatan
akibat beban siklik. Jika kekuatan struktur kurang dari
batasan yang ada maka diperlukan analisa dinamik.

Gambar 2: Idealisasi kurva gaya deformasi dengan


kemiringan pasca leleh negatif

PROSEDUR METODE KOEFISIEN


PERPINDAHAN FEMA 356
Idealisasi kurva force displacement
Hubungan nonlinear force-displacement antara gaya
geser utama dengan perpindahan dari control node
harus digantikan dengan sebuah hubungan forcedisplacement yang diidealisasikan untuk menghitung
kekakuan lateral effektif Ke dan kekuatan leleh
effektif Vy dari suatu bangunan seperti yang akan
ditampilan dalam gambar 1. Hubungan ini harus
bilinear dan segmen garis yang pada kurva gaya
deformasi harus diletakkan dengan menggunakan
prosedur grafik yang sesuai dengan pedekatan
kesetimbangan pada daerah yang terletak diatas dan
dibawah kurva. Kekakuan lateral effektif harus
diambil sebagai garis kekakuan yang dihitung pada
saat nilai gaya geser dasar 60 % dari kekuatan leleh
effektif pada struktur. Kemiringan pasca leleh .harus
ditentukan dengan sebuah segmen garis yang melewati
kurva aktual saat perhitungan target perpindahan.
Kekuatan leleh effektif tidak boleh diambil melebihi
gaya geser maksimum pada semua titik sepanjang
kurva actual

Menentukan periode fundamental efektif


Periode fundamental efektif harus berdasarkan
idealisasi kurva Force Deformation yang
didefinisikan di atas. Periode fundamnetal efektif
harus dihitung pada persamaan

Te

Ti

Ki

(1)

Ke

dimana :
Ti : Periode fundamental elastis yang dihitung dengan
dengan analisa elastis dinamis
Ki : Kekakuan lateral elastis dari bangunan
Ke : Kekakuan lateral efektif dari bangunan

Menentukan target displacement


Target displacement ( t) pada lantai atap harus dihitung
sesuai dengan persamaan di bawah ini atau sesuai dengan
persyaratan dari section 3.3.3.3.1
t

C 0 C 1C 2 C 3 S a

Te
4

2
2

(2)

Dimana :
C0 : Faktor modifikasi yang menghubungkan spektra
perpindahan dari sebuah persamaan sistem SDOF
terhadap perpindahan atap dari bangunan sistem MDOF
yang dihitung menggunakan salah satu prosedur di bawah
ini :

Gambar 1: Idealisasi kurva gaya deformasi dengan


kemiringan pasca leleh positif

Faktor modal partisipasi pada lantai dari kontrol


node yang dihitung dengan menggunakan sebuah
bentuk vektor yang berhubungan bentuk defleksi
dari sebuah bangunan pada target displacement.
Prosedur ini digunakan jika pola beban adaptive
didefiniskan pada paragraf 2.2 dari section 3.3.3.2.3
Nilai dari tabel di bawah ini

A-36
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

Tabel 1:Nilai faktor modifikasi C0 pada tabel 3-2


FEMA -356

Tabel 3: Nilai faktor modifikasi C2 pada tabel 3-3


FEMA -356

C1 :Faktor modifikasi yang menghubungkan perkiraan


perpindahan
inelastis
maksimum
terhadap
perpindahan yang dihitung dengan respon analisa
linear elastis. Adapun nilai dari C1 adalah
1.0 untuk Te Ts
(3)

C3 : Faktor modifikasi untuk menampilkan


pertambahan perpindahan akibat effek dynamik P- .
Untuk bangunan dengan kekakuan effektif positif
pasca leleh, nilai C3 = 1.0 Sedangkan untuk gedung
dengan kekakuan effetif negatif pasca leleh nilai C3
dihitung dengan persamaan dibawah ini

1 .0

1 Ts / Te

untuk Te

Ts

(4)

Dimana :
Ts : Periode karakteristik dari respon spektrum
Te: Periode fundamental effektif dari sebuah gedung
R : Rasio dari demand kekuatan elastis terhadap
kekuatan leleh. Adapun persamaannya adalah :
Sa
R
.C m
(5)
V y /W
Sa : Percepatan respon spectrum, pada periode
fundamental effektif dan rasio redaman dari
bangunan sesuai dengan section 1.6.1.5 dan
1.6.2.1
g : percepatan gravitasi
Vy : Kekuatan leleh yang dihitung dengan prosedur
nonlinear statik untuk idealisasi kurva nonlinear
gaya deformasi dari bagunan
W : Berat bangunan effektif
Cm : Faktor massa efektif, sebagai alternatif Cm
daimbil sebagai model massa effektif yang
dihitung untuk mode fundamental dengan
menggunakan analisa eigenvalue
Tabel 2. : Nilai faktor modifikasi Cm pada tabel 3-1
FEMA -356

C2 : Faktor modifikasi yang menampilkan effek dari


bentuk pinc hysteristic, penurunan kekakuan
dan kekuatan kemungkinan berada pada respon
perpindahan maksimum. Nilai dari C2 untuk
sistem frame yang berbeda dan tingkat kinerja
struktur dapat diperoleh dari tabel dibawah ini.
Sebagai alternatif nilai C2 = 1.0 diijinkan
untuk prosedur nonlinear

3/2

(6)
Te
: Rasio kekauan pasca leleh untuk kekauan elastis,
yang mana hubungan nonlinear force deformation harus digambarkan dengan sebuah
hubungan bilinear

C3

1 .0

PROSEDUR
METODE
DISPLACEMENT
MODIFICATION FEMA 440
Pada FEMA 440 proses idealisasi dari kurva force
displacement hingga menetukan periode fundamental
effektif tidak mengalami perubahan, Sedangkan untuk
menentukan target displacement ( t) pada lantai atap
harus dihitung sesuai dengan persamaan di bawah ini a
t

C 0 C 1C 2 S a

Te
4

2
2

(7)

Dimana :
C0 : Faktor modifikasi yang menghubungkan spektra
perpindahan dari sebuah persamaan sistem SDOF
terhadap perpindahan atap dari bangunan sistem
MDOF yang dihitung menggunakan salah satu
prosedur di bawah ini :
Faktor modal partisipasi pertama
Prosedur pada section 3.3.3.2.3 dari FEMA 356
Pada tabel 3.2 pada FEMA 356
C1 :Faktor modifikasi yang menghubungkan perkiraan
perpindahan inelastis maksimum terhadap perpindahan
yang dihitung dengan respon analisa linear elastis.
Adapun nilai dari C1 adalah
R 1
(8)
C1 1
2
aT e
Dimana :
Te : Periode fundamental effektif
R : Rasio dari demand kekuatan elastis terhadap
kekuatan leleh yang diperoleh dari persamaan 5
a : konstanta dengan nilai 130,90,dan 60 untuk site
class B,C,D Untuk periode lebih dari 1 detik maka
nilai dari C1 adalah 1
A-37

ISBN 978-979-18342-1-6

C2 : : Faktor modifikasi yang menampilkan effek dari


bentuk pinc hysteristic, penurunan kekakuan dan
kekuatan kemungkinan berada pada respon
perpindahan maksimum. Nilai dari C2 adalah sebagai
berikut

C2

Tabel 4: Penulangan balok


1
2
3

(9)

800
T
Apabila periode bangunan lebih dari 1 detik maka C2
bernilai 1

Type balok

No

Lokasi

tumpuan
lapangan
tumpuan
Balok Lantai 5-7 (30/50)
lapangan
tumpuan
Balok Lantai 8-10 (30/50)
lapangan
Balok Lantai 1-4 (30/50)

Tulanganl Tarik Tulangan Tekan


6 D 19
4 D 19
5 D 19
4 D 19
3 D 19
2 D 19

Tulangan
Geser

3 D 19
2 D 19
3 D 19
2 D 19
3 D 19
2 D 19

Tabel 5: Penulangan kolom


No

Elemen

KOLOM

Tulangan Tulangan
l Tarik
Geser
tumpuan 25 D 25
lapangan 25 D 25
Lokasi

STUDI KASUS
Pada penelitian ini kedua metode evaluasi FEMA 356
dan FEMA 440 akan diaplikasikan pada suatu
bangunan 10 Lantai yang terletak pada Wilayah
gempa 6. Jenis system struktur yang dipakai adalah
sistem struktur Rangka Pemikul Momen. Jenis
material yang dipakai untuk mutu beton fc = 25 MPa
sedangkan untuk mutu baja fy = 320 MPa dan fys = 240
MPa. Untuk dimensi balok menggunakan 300x500
mm2 sedangkan dimensi kolom menggunakan
650x650 mm2. Beban mati yang diterima sebesar 150
kg/m2 sedangkan beban hidup sebesar 250 kg/m2.
Untuk pendetailan menggunakan SNI 03 2847 2002
[7].

ANALISA STATIS NONLINEAR


Setelah dilakukan analisa struktur dan pendetailan
langkah selanjutnya melakukan analisa statis
nonlinear. Untuk analisa statis nonlinear menggunakan
program analisa struktur ETABS 9.5. Hasil analisa
statis nonlinear dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 4: Kurva kapasitas struktur


Dari kurva di atas didapat bahwa nilai perpindahan
leleh ( y) adalah 0.12 m dan besarnya gaya leleh (Vy)
adalah 53,130.58 kg sedangkan displacement
maksimum adalah 0.71 m dan besarnya gaya
maksimum adalah 63,336.16 kg

EVALUASI ANALISA STATIS NONLINEAR


FEMA 356 DAN FEMA 440

Gambar 3: Permodelan Struktur

Dari hasil analisa struktur didapat bahwa penulangan


balok dan kolom terdapat tabel 4 dan 5

Setalah dilakukan analisa statis nonlinear langkah


selanjutnya adalah melakuakn evaluasi kinerja dari
analisa statis nonlinear. Langkah pertama yang
dilakukan adalah melakukan idealisasi kurva kapasitas
dari analisa statis nonlinear. Untuk merubah kurva
kapasitas menjadi kurva bilinear dilakukan dengan
mengasumsikan nilai secant stifness dari kurva
kapasitas aktual sebesar 60% Vy . Menurut FEMA
356 nilai secant stifness sebesar 60 % Vy merupakan
pendekatan praktis untuk mencari nilai kekakuan
effektif terhadap titik leleh saat struktur mulai masuk
pada rentang inelastis aktual. Kurva bilinear yang telah
dibuat tidak boleh melebihi gaya geser maksimum
pada semua titik. Sehingga perhitunganya adalah
sebagai berikut. Dari tabel 4.1 diketahui bahwa y
struktur adalah 0.12 m yang mana besarnya gaya leleh

A-38
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

dengan nilai displacement tersebut adalah 53,130.58


kg.. Sehingga besarnya nilai secant stifness adalah
0.6 x Vy = 0.6 x 53,130.58 kg
= 31,878.35 kg
Pada kurva kapasitas aktual didapatkan bahwa nilai
displacement untuk secan stifness adalah 0.0772 m.
Dengan mendapatkan koordinat nilai secant stifness
maka didapatkan pula nilai kekakuan effektif. Nilai
kekakuan effektif didapatkan dengan persamaan
kesetimbangan statis dimana
F =k
(10)
Dimana
F : Gaya yang diberikan
k : Tahanan Kekakuan
: Perpindahan yang dihasilkan
Sehingga didapatkan nilai kekakuan effektif (Ke)
Ke

0.6V

31,878.35
0.0772

= 412,825.00 kg/m
Sedangkan koordinat Vy dan y untuk kurva kapasitas
aktual didapatkan dengan persamaan yang sama
Sedangkan koordinat Vy dan y untuk kurva kapasitas
Pada kurva kapasitas bilinear besarnya energi dissipasi
yang diterima harus sama besar dengan kurva
kapasitas aktual. Besarnya energi dissipasi dapat
diketahui dengan menghitung luasan dari kurva
kapasitas. Bentuk kurva kapasitas bilinear dapat
dilihat pada gambar 5

Dengan data di atas kita juga dapatkan perode


fundmental elastis model struktur yang dihitung
dengan menggunakan analisa elastis. Untuk periode
fundamental elastis diambil dari analisa Time
Reyleigh. Sehingga didapatkan besarnya periode
fundamental elastis untuk model struktur adalah
sebesar 1.12 det
Setelah didapat nilai kekakuan effektif,
kekakuan inisial dan periode fundamental elastis maka
langkah selanjutnya adalah menghitung periode
fundamental effektif yang bedasarkan kurva kapasitas
bilinear. rumus yang digunakan untuk menghitung
perode fundamental effektif terdapat pada bab 2.3.2.5
yaitu
Te

Ti

Ki

419,039.7

1 . 12

Ke

= 1.123 detik

412,825.00

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai target


displacement. Untuk perhitungan pertama nilai target
displacement akan dihitung dengan menggunakan
FEMA 356 sedangkan selanjutnya akan dihitung
dengan FEMA 440.
Pada FEMA 356 Nilai koeffisien C0 menurut tabel 1
sebesar 1.3 karena jumlah lantai dari model struktur
adalah 10 lantai. Untuk koeffien C1 nilainya sebesar 1
karena nilai periode fundamnetal effektif struktur 1 (T e
= 1.123 detik) lebih besar dari periode alami struktur
(Ts = 1.12 detik). Karena pada struktur ini
mengunakan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen
Khusus (Special Momen Resisting Frame). Untuk nilai
koefisien C2 sebesar 1 untuk semua tingkat kinerja.
Nilai koefisien C3 adalah 1 karena pada struktur 1
kekakuan effektif pasca lelehnya adalah positif
.Sedangkan untuk nilai Sa sama dengan nilai faktor
repon gempa pada wilayah gempa 6 yaitu 0.95.
Sehingga nilai target displacementnya untuk struktur
dengan FEMA 356 adalah sebagai berikut
t

C 0 C 1C 2 C 3 S a

Te

2
2

g
1 . 123

1 . 3 1 1 1 0 . 95

9 . 81

= 0.39 m
Gambar 4: Kurva kapasitas aktual dan kapasitas
bilinear

Setelah mengetahui nilai kekakuan effektif langkah


selanjutnya mencari nilai kekakuan inisial yang
diperoleh dari analisa gempa statis. Adapun metode
yang dipakai dalam mencari nilai kekakuan effektif
adalah sebagai berikut. Pada model struktur yang ada
diketahui gaya gempa nominal adalah 31,847.02 kg
dan simpangan maksimum yang terjadi adalah max =
0.076 m. Nilai kekakuan struktur inisial didapat dari
persamaan (10) sehingga kita dapatkan sebesar
Ki

31 ,847 . 02

= 419,039.7 kg/m

0 . 076

Pada perhitungan selanjutnya akan dihitung dengan


menggunakan FEMA 440. Untuk mencari nilai target
displacement menggunakan persamaan (7). Adapun
untuk nilai dari masing koefisiennya adalah sebagai
berikut. Untuk C0 menggunakan tabel 3.1 dengan nilai
sebesar 1.3 karena jumlah lantai dari model struktur
adalah 10 lantai. Untuk koeffien C1 nilainya sebesar 1
karena nilai periode fundamnetal efektif struktur (Te =
1.123 detik) lebih dari 1 detik. Untuk nilai koefisien C2
sebesar 1 karena periode fundamental struktur lebih
dari 1 detik. Sedangkan untuk nilai Sa sama dengan
0.95. Sehingga nilai target displacementnya untuk
struktur dengan FEMA 440 adalah sebagai berikut

C 0 C 1C 2 S a

Te
4

2
2

A-39
ISBN 978-979-18342-1-6

1 .3

1 1

0 . 95

1 . 123
4

9 . 81

= 0.39 m
Dari hasil perhitungan diatas didapat bahwa hasil
perhitungan FEMA 440 dan FEMA 356 menghasilkan
nilai yang sama. Hasil yang sama diperoleh karena
periode struktur lebih dari satu detik sehingga nilai
koefisien untuk C1 dan C2 bernilai 1. Sedangkan dari
kapasitas struktur yang ada masih memenuhi kinerja
yang ditentukan FEMA 356 dan FEMA 440. Hal ini
dapat dilihat bahwa displacement maksimum dari
kurva kapasitas yang sebesar 0.71 m masih lebih besar
daripada nilai target displacement
KESIMPULAN
1. Penggunaan penentuan nilai target displacement
dari FEMA 356 dan FEMA 440 tidak akan berbeda
jauh apabila periode struktur lebih dari 1 detik.
Sehingga perlu dilakukan studi lanjut untuk
struktur dengan periode kurang dari 1 detik
2. Penggunaan nilai target displacemet dapat dipakai
sebagai alternatif untuk evaluasi struktur
disamping SNI 03 2847 2002 dan SNI 1728 2002
yang menggunakan faktor duktilitas sebagai
evaluasi struktur

DAFTAR PUSTAKA
[1] Federal Emergency Management Agency, 2000,
Prestandard And Comentary For The Seismic
Rehabilitation Of Building,FEMA 356,
Washington DC
[2] Applied
Technology
Council
,
1996,
SeismicEvaluation and Retrofit of Concrete
Building ,ATC - 40 ,Washington DC
[3] Federal Emergency Management Agency, 1997,
NEHRP Commentary On The Guidelines
For Seismic Rehabilitation Of Buildings,
FEMA 356 ,Washington DC
[4] Federal Emergency Management Agency, 2004,
Improvement Of Nonlinear Static Seismic
Analysis Procedures ,FEMA 440,
Washington DC
[5] Badan Standardisasi Nasional (2002), Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Gedung, SNI 03-1726-2002.
[6] Badan Standardisasi Nasional (2002), Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung, SNI 03-2847-2002
[7] Computers and Structures, Inc (2005), CSI
Analysis Reference Manual For SAP 2000,
ETABS, and SAFE, Barkeley, California
[8] Alrasyid,H., Irmawan,M., Tavio., [2006] Analisa
Kinerja Struktur Rangka Pemikul Momen
Khusus Dengan Perbandingan Panjang
Bentang
Prosiding
Seminar
Nasional
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Jakarta

A-40
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

Anda mungkin juga menyukai