TINJAUAN PUSTAKA
3.1 TELAAH
Timbulnya rasa sakit di sakit kepala tipe ketegangan dapat memiliki
kualitas yang berdenyut dan biasanya lebih bertahap daripada awal di migrain.
Dibandingkan dengan migrain, sakit kepala tipe ketegangan yang lebih bervariasi
dalam durasi, lebih konstan dalam kualitas, dan kurang parah.
Kriteria diagnostik IHS untuk ketegangan-jenis sakit kepala menyatakan
bahwa dua karakteristik berikut harus ada 1:
Menekan atau mengencang (nonpulsatile kualitas)
Frontal-oksipital lokasi Hubungan Bilateral
Ringan/sedang intensitas
Tidak diperburuk oleh fisik kegiatan sejarah sakit kepala tipe
Ketegangan adalah sebagai berikut:
Durasi 30 menit untuk 7 hari
Tanpa mual atau muntah (anoreksia mungkin terjadi)
Fotofobia 8 dan/atau phonophobia 8
Minimal 10 episode sakit kepala sebelumnya; 8 kurang dari 180 hari
khawatir
Insomnia
Sering hadir pada saat naik atau segera sesudahnya sesak otot
kekakuan atau di leher , oksipital , dan daerah frontal selama lebih
19
3.2 ETIOLOGI
Stres dapat menyebabkan kontraksi leher dan otot kulit kepala , walaupun
tidak ada bukti menegaskan bahwa asal usul rasa sakit berkelanjutan kontraksi
otot .Stres dan / atau kecemasan miskin postur depresi satu studi menunjukkan
bahwa pasien dengan tension-type ) sakit kepala ( tth ini relatif lemah leher
ekstensi otot .Menurut hasil , para pasien ini adalah 26 % lebih lemah
dibandingkan mengontrol sehubungan dengan leher ekstensi otot , bahwa mereka
telah 12 % lebih kecil rasio fleksi ekstensi / , berbatasan dan bahwa mereka
memiliki sebuah perubahan signifikan dalam kemampuan untuk hasilkan otot
gaya dibagi sendi bahu .4 , 5
3.3 PATOFISIOLOGI
Kedua psychogenic otot dan faktor yang diyakini terkait dengan tensiontype sakit kepala .2 Suatu studi oleh Kiran et al menyatakan bahwa pasien kronis
dengan sakit kepala ketegangan selama lebih dari lima tahun terakhir cenderung
lebih rendah memiliki tingkat kortisol .3 Ini dipostulatkan ada untuk akibat
berhentinya hippocampus yang dihasilkan dari stres kronis , menyebabkan
peradangan kronis sakit kepala ketegangan .
3.4 PEMERIKSAAN FISIK
20
Headache, Cluster
Meningitis
Migraine Headache
Sinusitis Imaging
Stroke, Hemorrhagic
Stroke, Ischemic
Temporal Arteritis
Temporomandibular Joint Syndrome
Trigeminal Neuralgia in Emergency Medicine.
3.7 PENATALAKSANAAN
Ada berbagai obat tersedia untuk mengobati rasa sakit dari sakit kepala ,
termasuk rasa sakit relievers dan kombinasi obat-obatan .Pasien harus jadilah
disarankan untuk menghindari penggunaan berulang rasa sakit relievers otc ketika
dana-dana ini dapat menyebabkan obat-obatan berlebihan sakit kepala
.Barbiturates dapat digunakan ketika semua pengobatan lain pilihan telah gagal .
Terapi akut TTH :
Parasetamol/asetaminofen 5001000 mg
Aspirin 5001000 mg
Ibuprofen 200800 mg
Ketoprofen 2550 mg
Naproxen 375550 mg
Diclofenac 12,5100 mg
Caff eine 65200 mg
Terapi preventif nonfarmakologis :
EMG (electromyography) biofeedback
Cognitive-behavioral therapy
Pelatihan relaksasi
Terapi fisik
Acupuncture
3.8 PROGNOSIS
Tension-type headache ( TTH ) dapat menyakitkan , tetapi tidak berbahaya
.Kebanyakan kasus kejadian intermiten dan tidak mengganggu pekerjaan atau
rentang kehidupan normal. Namun, mereka dapat menjadi kronis bila stessor
hidup tidak berubah.
22
3.9 KOMPLIKASI
Sakit kepala mungkin termasuk berikut:
23
BAB 3
KESIMPULAN
Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri kepala bilateral yang
menekan, mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh
aktivitas fi sik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai/minimal mual
dan/atau muntah, serta disertai fotofobia/ fonofobia. Prevalensi bervariasi antara
11- 93%, cenderung lebih sering pada wanita. Etiopatofi siologi TTH adalah
multifaktorial. Diagnostik klinis ditegakkan berdasarkan kriteria International
Classifi cation of Headache Disorders (ICHD). Pemeriksaan fisik dapat
menjumpai pericranial tenderness, yang dicatat dengan Total Tenderness Score.
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi dan bila perlu. Penegakan
diagnosis mempertimbangkan aspek diagnosis banding dan komorbiditas.
Penatalaksanaan meliputi farmakologis dan nonfarmakologis. Pencegahan dengan
medikamentosa dan berpola hidup sehat-seimbang. Prognosis baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
15. Ozkurt B, Cinar O, Cevik E, Acar AY, Arslan D, Eyi EY, et al. Efficacy
of high-flow oxygen therapy in all types of headache: a prospective,
randomized, placebo-controlled trial. Am J Emerg Med. 2012 May
2.[Medline].
27