Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur
(ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang
terbentuk dari lapisan terluar ovarium. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang
terdapat pada ovarium.Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti
oleh
karena
adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium
memiliki sifat yang jinak (80-84%).
Sekarang ini semakin sering ditemukan kista ovarium pada seorang wanita
dikarenkan pemeriksaan fisik dan semakin majunya teknologi.Sebagian besar kista tidak
menimbulakan gejala yang nyata, namun sebagian lagi menimbulkan masalah seperti rasa
sakit dan perdarahan. Bahkan kista ovarium yang maligna tidak menimbulkan gejala pada
sadium awal, sehingga sering ditemukan dalam stadium lanjut. Komplikasi yang paling
sering dan paling serius pada kista ovarium yang terjadi dalam kehamilan adalah
peristiwa torsio atau terpuntir. Penatalaksanaan kista ovarium sebagian besar memerlukan
pembedahan untuk mengangkat kista tersebut di atas. Penangannya melibatkan keputusan
yang sukar dan dapat mempengaruhi status hormone dan fertilitas seorang wanita.
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak yang tumbuh dalam otot uterus dan jaringan
ikat sekitarnya. Biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid.
Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%), dimana prevalensi mioma uteri
meningkat lebih dari 70 % dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus. Walaupun
jarang terjadi mioma uteri biasa berubah menjadi malignansi (<1%).Gejala mioma uteri
secara medis dan social cukup meningkatkan morbiditas, termasuk menorragia,
ketidaknyamanan daerah pelvis, dan disfungsi reproduksi.
Kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun, yaitu mendekati angka 40%.
Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35-50 tahun, menunjukkan adanya hubungan
mioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri dilaporkan belum pernah terjadisebelum
menarche dan menopause. Di Indonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan 2,3911,87% dari semua penderita ginekologi yang dirawat.
Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk membahas seputar kista ovarium dan
mioma uteri dalam makalah kali ini.

I.2 Tujuan
Membuka wawasan penulis tentang kista ovarium dan mioma uteri.
Memberikan informasi kepada pembaca perihal kista ovarium dan mioma uteri.

Anda mungkin juga menyukai