2 PCR
PCR
(Polymerase
Chain
Reaction)
merupakan
proses
untuk
Tahap
elongasi
merupakan
tahap
yang
penting
untuk
penempelan primer terhadap untaian DNA target, dan konsentrasi MgCl 2 haus
diperhatikan karena mempengaruhi spesifikasi produk PCR, aktivitas serta
kekhususan kerja enzim, penguatan primer mencapai suhu optimumnya, dan
penguatan fungsi primer dalam sintesis pemanjangan rantai nukleotida
(Gelfand dan White, 1990).
2.3 Elektroforesis
Elektroforesis adalah proses ion-ion bermigrasi dibawah pengaruh medan
listrik dimana molekul DNA atau RNA berdasarkan ukuran akan berpisah
menggunakan bantuan arus listrik yang dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang dipisahkan. Prinsip kerja elektroforesis adalah suatu
molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium yang
biasanya merupakan gel agarosa, kemudian dialiri arus listrik dari kutub ke
kutub yang berlawanan sehingga DNA akan bergerak dari kutub negatif ke
kutub positif melalui membran gel agarosa tersebut. Pita DNA hasil
elektroforesis dapat diidentifikasi dengan menggunakan gel staining etidium
bromide (EtBr) yang kemudian divisualisasi dengan UV transilluminator. Hasil
elektroforesis yang terlihat adalah terbentuknya band yang merupakan fragmen
DNA hasil amplifikasi dan menunjukkan potongan-potongan jumlah pasangan
basanya (Klug dan Cummings, 1994).
Menurut Wolfe (1993), proses elektroforesis memiliki beberapa faktor
yang mempengaruhi laju pergerakan dari molekul DNA yaitu ukuran molekul
DNA, konsentrasi gel, bentuk molekul, densitas muatan, pori-pori gel, voltase,
dan larutan buffer elektroforesis. Molekul yang berukuran kecil akan lebih
mudah bergerak melewati gel karena hambatan yang dihadapi tidak lebih
banyak dibandingkan dengan molekul berukuran besar, lalu semakin tinggi
konsentrasi agarosa maka semkain kaku gel yang dibuat sehingga sukar untuk
dilewati molekul-molekul DNA. Molekul yang berbentuk elips atau fibril akan
lebih cepat bergerak dibandingkan dengan molekul yang berbentuk bulat,
kemudian molekul dengan densitas muatan yang rendah akan bergerak lebih
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.2
Pembahasan
4.2.1
0.1
mg
ml
cofactors
yang
berfungsi
sebagai
enzim
untuk
Amplifikasi PCR
Pada tahap amplifikasi PCR, terdapat reagen PCR mix yang
terdiri dari Enzim Taq polymerase, MgCl2, dNTPs mix, dan buffer.
Enzim Taq polymerase berfungsi sebagai biokatalisator
yang akan mengkatalis penambahan nukleotida. Enzim ini berasal
dari bakterti Thermus aquaticus dan tetap stabil dalam proses
amplifikasi DNA walaupun amplifikasi berjalan pada suhu
mendekati titik didih pada tahap elongasi. Selanjutnya, reagen
MgCl2 berfungsi sebagai kofaktor pelekatan dan menstimulasi
aktivitas DNA polymerase. Selain itu, MgCl 2 akan meningkatkan
interaksi primer dengan template yang membentuk komplek larut
dengan dNTPs. Reagen dNTPs akan bertindak sebagai building
block DNA yang diperlukan dalam proses elongasi, dimana
reagen ini terdiri dari dATP, dTTP, dCTP, dan dGTP. dNTPs
kemudian akan menempel pada gugus OH pada ujung 3 dari
primer untuk membentuk untai baru yang komplementer dengan
untai DNA template. Buffer adalah komponen yang mengandung
ion Mg2+, serta kation monovalen seperti Na+, dan beberapa
cosolvent untuk menstabilisasi enzim DNA polymerase. Buffer
akan menunjang reaksi in vitro (Nicholl, 2002).
Pada amplifikasi PCR terdapat tiga siklus yaitu denaturasi,
annealing, dan elongasi dimana pada setiap siklus terjadi
duplikasi jumlah target DNA untai ganda. Pada tahap denaturasi,
sampel DNA akan berpisah dari double stranded menjadi single
stranded dimana masing-masing strand akan menjadi DNA
template. Suhu disetting pada tahap denaturasi inisiasi ke 90-94C
selama 5 menit dan pada denaturasi siklus ke 95 C selama 30
detik. Selanjutnya, untai DNA akan didinginkan hingga mencapai
suhu 50-56C yaitu pada proses annealing untuk memberi waktu
Elektroforesis
Pada praktikum ini, DNA ladder yang digunakan adalah
DNA ladder generuler 1kb yang rentang pengukurannya adalah
250-10.000 bp (Thermo Fisher Scientific, 2016). Panjang gen ITS
yang didapat dari hasil praktikum adalah 500bp, berbeda dengan
literatur yaitu 200bp (National Centre for Biotechnology
Information). Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya
kontaminasi saat elektroforesis terjadi atau kesalahan pada
praktikan.
Elektroforesis
pada
DNA
genom
menghasilkan
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dari
percobaan
Isolasi
DNA
Tumbuhan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Bettelheim, F.A, Landesberg, J.M. 2007. Laboratory Experiments for General,
Organic, and Biochemistry, 6th edition. Chaput, J.C. ISBN-13:
9780495015048.
Corkill, G. R. 2008. The Manipulation of Nucleic Acids: Basic Tools and
Techiques in Molecular Biomethods Handbook Second Edition. New
Jersey: Humana Press.
Dellaporta, S.L., J. Wood, dan J.B. Hicks. 1983. A Plant DNA Mini Preparation:
Version II. Plant Molecular Biology Reporter.
Fatchiyah. 2006. Gel Elektroforesis. Malang: Brawijaya Press .
Gelfand, D. H and White, T. J. 1990. Thermostable DNA Polymerase for PCR
Protocols: A Guide to Methods and Aplications. San Diego: Academic Press
Inc.
Kaidah, S., dan Suprapto. 2003. Penentuan Metode Isolasi DNA Tanaman Salak
Komersial. Bulletin Penelitian 7 : 55-56.
Klug, W. S. & M. R. Cummings. 1994. Concepts of genetics, 4th ed. Prentice
Hall, Englewood Cliffs.
Martinez, Einar, dan Miguel Dita. 2014. Basics Aspects of Molecular Biology and
DNA Extraction.
Milligan, B. G. 1992. Plant DNA Isolation. In M. G. Murray and W.F. Thomspon.
Molecular Genetic Analysis of Population
Murray, M.G., W.F. Thompson. 1980. Rapid Isolation of High Molecular Weight
Plant DNA. Carnegie Institution of Washington. Department of Plant
Biology. Stanford, USA.
National
Center
for
Biotechnology
Information.
Diakses
dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov pada 16 November 2016.
Newton, C.R. and A. Graham. 1994. PCR. BIOS Scientific Publishers Limited,
Oxford.
Nicholl, D. S. T. 2002. An Introduction to Genetic Engineering. Ed ke-2.
Cambridge University Press, Edinburgh: 306 hlm.
Shmaefsky, B.R. 2006. Biotechnology 101. Westport: Greenwood.
Sudarsono. 1996. Retricsion Fragmen Length Polymorphism (RFLP). Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Surzycki, S.J. 2000. Basic Techniques in Molecular Biology. Springer-Verlag
Publisher ISBN 3-540-66678-8.
Thermo Fischer Scientific. 2016. GeneRuler DNA Ladder 1kb. Diakses dari
https://www.thermofisher.com/order/catalog/product/SM0312 pada 16
November
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth Publishing
Company. California.
Warden dan Alexandra. 2015. DNA Extraction - CTAB Method. CTAB DNA
Extract Genome Sequence Quality.
Wyatt, S.D. and J.K. Brown, 1996. Detection of subgroup III geminivirus isolates
in leaf extracts by degenerate primers and polymerase chain reaction.
Phytopathology, 86: 1288-1293.
Yuwono, T. 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction. Jogjakarta:
Penerbit ANDI. Hal: 17-23.