Anda di halaman 1dari 3

SYSTEMIC LUPUS ERITHEMATOSIS (SLE) : MEKANISME AUTOIMUN DAN

APOPTOSIS
ELISA FITRI
10615029
Jurusan Biologi Sekolah Ilmu Teknologi Hayati- Sains
Institut Teknologi Bandung
Email : elisafitri230297@gmail.com
SLE (SYSTEMIC LUPUS menyerang hampir seluruh organ tubuh dan
ERITHEMATOSIS) lupus bersifat kronis artinya dalam periode
Penyakit Lupus atau lebih dikenal yang berkepanjangan, kadang ada periode
dengan nama SLE mungkin jarang tenang dan kadang kambuh lagi. Lupus
terdengar dan masih terbilang kurang menyerang kebanyakan wanita usia 15-45
populer. Namun akhir-akhir ini penderita tahun.
penyakit lupus semakin meningkat Limfosit berperan sebagai imunitas
dibandingkan dengan penyakit-penyakit tubuh, diantaranya adalah sel T pembunuh,
lainnya semisalnya HIV/AIDS. sel T pembantu dan sel T supressor. Pada
Systemic Lupus Erythethematosus penderita lupus, sel B dan sel T menjadi
(SLE) dikenal dengan penyakit yang lebih overaktif, aktivitasnya meningkat
menyerang seluruh orang tubuh mulai dari untuk memproduksi antibodi dan hal ini
ujung kaki sampai ke ujung rambut, menyebabkan antibodi mengenali dan
disebabkan oleh penurunan kekebalan menghancurkan sel inang yang normal, dan
tubuh mausia, dan juga dikenal dengan reaksi inflamasi berlangsung lama tanpa
autoimun. SLE adalah suatu penyakir ada yang mengontrol, sedangkan pada
autoimun pada jaringan ikat. Autoimun normalnya sel T supressor berguna untuk
diartikan ketika sistem imun bisa mengontrol kerja sel T killer dan sel T
menyerang jaringan tubuh sendiri, dan pada helper untuk melawan sel asing yang
SLE ini sistem imun terutama menyerang menyerang tubuh, tapi sel T supressor yang
inti sel (Matt, 2003). SLE menyebabkan dihasilkan tidak maksimal, akhirnya
ruam merah atau berupa ruam kupu-kupu antibodi dan sel T pembunuh, dan sel T
(Butterfly rash) pada kulit kebanyakan pembantu terlalu aktif dan menyerang sel
pada muka. tubuhnya sendiri.

Mekanisme Auto Imun


Pada penderita lupus, autoimun
yang dimaksudkan tubuh penderita lupus
bisa membentuk daya tahan tubuh
(antibodi) namun salah arah, dengan
merusak organ tubuh sendiri contohnya
ginjal, hati , sendi , sel darah sedangkan
seharusnya ditujukan untuk melawan
bakteri atau virus asing yang menyerang
tubuh. Dikatakan sistemik karena lupus
Mekanisme Auto Antibodi dengan cara menyebabkan kerusakan sel
dan menyebabkan DNA, histon, dan protein
lain terutama bagian-bagian yang ada
dalam inti sel sehingga menyebabkan
materi inti sel menjadi terekspos. Karena
variasi genetik dalam komponen sistem
imun berbeda, maka beberapa orang yang
sistem imunnya menyerang protein yang
berhubungan dengan inti sel dan
membentuk antibodi untuk menyerang sel
inangnya sehingga kompleks antibodi ini
merusak pembuluh darah di area kritis
tubuh contohnya merusak glomerulus pada
Selain autoimun, adanya ginjal.
autoantibodi yang tidak normal pada Pada orang sehat, sel-sel
penderita lupus menyebabkan kerusakan limfositnya memiliki permukaan tertutup
jaringan yakni adanya antibodi ig-G yang molekul glikoform dan protein komplemen
berafinitas tinggi sehingga mengikat DS- yang akan membentuk struktur glikoprotein.
DNA dengan sangat kuat karena Sedangkan pada penderita SLE, sel-sel ini
disebabkan oleh antigen. Permukaan sel kehilangan struktur glikoprotein tertentu
yang membawa antigen memiliki MHC sehingga bentuk permukaan sel menjadi
(Molekul Histocompability Complex ) dan berbeda dibandingkan sel-sel sehat yang
akan berikatan dengan sel T pada reseptor mengakibatkan sel-sel imun melakukan
sel-T (TCR). Hal ini menstimulasi interaksi kesalahan dengan menganggap sel-sel
antara B7 dan CD28 yang mengakibatkan tubuhnya sebagai musuh dan melakukan
pelepasan sitokinin, sel B help dan penyerangan terhadapnya.
peradangan atau penghambatan interaksi Selain itu paparan radiasi ultraviolet
antara B7 dengan CTLA yang menekan yang biasanya dalam bentuk sinar matahari
aktivasi. Pada penderita lupus, sel B merupakan salah satu pemicu yang jelas
berperan sebagai sel yang memiliki antigen, terhadap inflamasi kulit dan kadang
berikatan dengan sel T pada situs CD 40. keterlibatan sistemik pada SLE, tapi radiasi
Sel T dan sel B saling mempengaruhi, sel T ini lebih bersifat menyebabkan
menghasilkan TNF-α, interferon-γ dan pembengkakan respon autoimun. Radiasi
interleukin-10 yang menstimulasi sel B ultraviolet memperberatkan SLE melalui
untuk menghasilkan antibodi terhadap beberapa mekanisme.
antigen yang terikat tersebut. Radiasi ini menyebabkan
Untuk menguji seseorang terkena modifikasi struktur pada antigen diri
lupus, maka ada sebuah Antinuclear sehingga mengubah imungenitasnya.
antibodies (ANA), ketika ANA positif Adanya radiasi ini menyebabkan apoptosis
maka orang tersebut positif terkena lupus. sel dalam kulit melalui ekspresi autoantigen
Aktifnya ANA akan menyerang materi lupus pada permukaan sel, yang nantinya
intisel nya sendiri, ANA menyebabkan anti berkaitan dengan fotosensitivitas yang
fosfolipid antibodies, dan merusak sel dikenal dengan Ro dan La. Lalu Ro dan La
akan berikatan dengan autoantibodi dan
bisa memicu kerusakan jaringan. DAFTAR PUSTAKA
Variasi genetik yang mengkode
Christopher-Stine, L. 2006. Systemic
gen glutation S-transferase kadang juga
Lupus Erythematosus. A.D.A.M.
dikaitkan dengan peningkatan antibodi anti Medical Encyclopedia. Departement
Ro pada SLE. Selain itu stress psikologis of Medicine, John Hopkins
dan faktor diet juga salah satu penyebab University, Baltimore.
dari penyakit auto imun ini. Rahman, Anisur and David A. Isenberg.
Pada proses apoptosis yang normal, 2008, Systemic Lupus
sel yang rusak mengeluarkan/mengekspos Erythematosus. Review Article:
Mechanism of Disease. The New
antigen untuk dikenali antibodi, yang
England Journal of Medicine.
selama ini terkubur/tertutup oleh kepingan- Volume 358:929-939.
kepingan sel penutup antigen. Sehingga Wikipedia, the Free Encyclopedia. 2008.
pemusnahan sel sejenis terjadi oleh antibodi Systemic Lupus Erythematosus.
tersebut. Diunduh pada tanggal 26 April 2017
dari situs
Dampak Autoimun Penderita Lupus http://en.wikipedia.org/wiki/Systemi
c_lupus_erythematosus
Akibat autoimun pada lupus ini
menyebabkan :
1.Jaringan yang ada pada ginjal termasuk
pembuluh darah dan membran yang
mengelilinginya mengalami
pembengkakan dan menyimpan bahan
kimia yang diproduksi oleh tubuh yang
seharusnya dikeluarkan oleh ginjal,
sehingga ginjal tidak befungsi secara
mestinya.
2.Menyebabkan gangguan di selaput dalam,
selaput luar dan otot jantung.Lupus
menyebabkan pembengkakan pada
endokardium dan katup jantung, dan
menyebabkan peradangan dan kerusakan
kulit berupa ruam merah terutama di bagian
pipi dan hidung.
3.SLE bisa menyebabkan kematian tulang
yang disebut osteonekrosis dan bisa
menyebabkan cacat yang seirus.
4.SLE menyerang syaraf dengan gejala
sakit kepala, pembuluh darah di kepala
tidak normal dan organic brain system
sehingga tergangguya memori, halusinasi.
5.SLE bisa menyebabkan serangan pada
paru-paru dan darah.

Anda mungkin juga menyukai