Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA DASAR

PEMBAHASAN KATION GOLONGAN I-V

O
L
E
H

WULAN DUANA PUTRI


I.B

AKADEMI FARMASI DWI FARMA BUKITTINGGI


TAHUN 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul ANALISIS KUALITATIF KATION GOLONGAN I-V
Makalah ini berisikan tentang informasi Analisis Kualitatifv Kation atau yang lebih
khususnya membahas Membahas tentang keberadaan tertentu dalam sampel, faktor-faktor
yang mempengaruhi kation, serta identifikasi dan contoh nya.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi tentang analisis kualitatif kation. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Melalui kata
pengantar ini terlebih dahulu saya meminta maaf bilamana isi makalah ini ada kekurangan
dan kekeliruan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Bukittinggi, 14 Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ilmu kimia yaitu ilmu yang sangat erat dengan kehidupan kita. Didalam ilmu
kimia ini banyak sekali komponen-komponennya. Salah satunya adalah kimia
analisis. Kimia analisis merupakan segala aspek yang melibatkan segala materi baik
itu unsur, senyawa, ion yang menghasilkan kualitatif-kualitatif dengan teknik atau
metoda. Didalam kimia analisis ini ada dua langkah utama yaitu identifikasi dan
estimisi komponen-komponen suatu senyawa.
Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah
estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan
identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu
sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat
tertentu yang terkandung dalam suatu sampel.
2. Tujuan pembahasan
Mengetahui macam-macam kation golongan I-V .
Mengetahui macam-macam reaksi ion.

BAB II
ISI

1. Golongan kation pertama


a. TIMBEL, Pb(At : 207,190)
Timbel adalah logam yang berwarna abu-abu kebiruan, dengan rapatan yang
tinggi.
Reaksi-reaksi dari ion timbel (II)
putih
1. Dengan HCle
Pb2+ + 2Cl- PbCl2
2. Dengan Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer endapan hitam

3.
4.
5.

6.

timbel sulfida
Pb2+ + H2S PbS + 2H+
Larutan amonia
Pb2+ + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH+
Natrium Hidroksida : endapan putih timbel hidroksida
Pb2+ + 2NOH- Pb(OH)2
Dengan H2SO4 encer putih
2
PbSO4

Pb2+ +
SO 4
Kalium kromat dalam larutan netral, asam asetat atau amonia : endapan

kuning, timbel kromat


2
PbCrO4
Pb2+ + CrO
4
7. Kalium Iodida endapan kuning, timbal iodida
Pb2+ + 2I- PbI2
8. Natrium sulfit dalam larutan netral endapan putih timbel sulfit
2+
PbSO4
Pb2+ + SO
3
9. Natrium karbonat endapan putih campuran timbel karbonat dan timbel
hidroksida

2
Pb(OH)2 + PbCO3

2CO 3 + H2O
10. Dinatrium hidrogen fosfat : endapan putih timbel fosfat
2
3Pb2+ + 2 HPO
Pb3(PO4)2 + 2H+
4
11. Kalium sianida : endapan putih timbel
Pb2+ + 2CN- Pb(CN)2
12. Tetrametildiamino- difenilmetana
(CH3)2N
CH2
N(CH3)2
Terbentuk hasil oksidasi berwarna biru.
13. Benzidina
H2N
NH2
2Pb2+ +

14. Difeniltiokarbazon
NH.NHC6H5
SC

+ CO2

N=NC6H5
b. MERKURIUM atau RAKSA, Hg (At : 200,59)
Merkurium adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa.
Reaksi-reaksi dari ion merkurium (I) :
1. Dengan asam klorida encer : endapan putih merkurium(I)klorida
2+
+ 2Cl- Hg2Cl2
Hg2
2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer : endapan hitam
2+
+ H2S Hg + HgS + 2H+

Hg2
3. Larutan amonia ; endapan hitam
2+

+ NO + 4NH3 + H2O HgO.Hg

2 Hg 2
3
4. Natrium hidroksida : endapan hitam merkurium
2+
+ 2OH- Hg2O +H2O

Hg2
5. Kalium kromat dalam larutan panas : endapan kristalin merah merkuri (I)
kromat
2+
2
Hg2CrO4
Hg2 + CrO 4
6. Kalium Iodida ditambahkan perlahan-lahan dalam larutan dingin : endapan
hijau merkurium(I) Iodida.
2+
+ 2I- Hg2I2
Hg2
7. Natrium karbonat dalam larutan dingin endapan kuning merkurium (I)
karbonat
2+
2
+
Hg2CO3

Hg2
CO 3
8. Dinatrium hidrogen fosfat : endapan putih merkurium (I) hidrogen fosfat
2+
2
+
Hg2PO4

Hg2
HPO4
9. Kalium sianida
2+
+ 2CN- Hg + Hg (CN)2

Hg2
10. Timah(II) Klorida mereduksi ion kalium menjadi logam merkurium
2+
+ Sn2+ 2Hg + Sn4+
Hg2
11. Kalium nitrit mereduksi logam merkurium dari larutan ion merkurium(I)
dalam keadaan dingin.
2+

+ NO + H2O 2Hg + NO + 2H+


Hg2
2
3
12. Lembaran tembaga atau mata uang tembaga yang mengkilap.

2+
Cu2+ + 2Hg
Hg 2
13. Lembaran Alumunium
2+
+ 2Al 2Al3+ + 6Hg
3 Hg2
14. Difenilkarbazida
NH
NH2
C=O
NH
NH2
15. Uji kering
Cu +

c. PERAK, Ag ( At : 107,868)
Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan diliat. Rapatannya tinggi dan ia
melebur pada 960,5 .
Reaksi-reaksi dari ion perak :
1. Asam klorida encer : endapan putih perak klorida
Ag+ + Cl- AgCl
2. Hidrogen sulfida dalam suasana netral : endapan hitam perak sulfida
2Ag+ + H2S Ag2S + 2H+
3. Larutan amonia : endapan coklat perak oksida
+
2Ag+ + 2NH3 + H2O Ag2O + 2 NH
4
4. Natrium Hidroksida : endapan coklat perak oksida
2Ag+ + 2OH- Ag2O + H2O
5. Kalium iodida : endapan kuning perak iodida
Ag+ + I- AgI
6. Kalium kromat dalam larutan netral : endapan merah perak kromat
2
Ag2CrO4
2Ag+ + CrO
4
7. Kalium sianida
Ag+ + CN- AgCN
8. Natrium karbonat : endapan putih kekuningan, perak karbonat
2
Ag2CO3
2Ag+ + CO
3
9. Dinatrium hidrogen fosfat dalam larutan netral : endapan kuning perak fosfat
2
Ag3PO4 + H+
3Ag+ + HPO
4
10. Hidrazina sulfat
4[Ag(NH3)2] + H2N
NH2.H2SO4
2
+
4Ag + N2 + 6 NH + 2NH3 +
SO 4
4
11. Uji kering
2. Golongan Kation Kedua
a. MERKURIUM (Raksa), Hg ( At : 200,59).
Reaksi-reaksi ion merkurium(II)
1. Hidrogen sulfida
3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S Hg3S2Cl2 + 4H+

Hg3S2Cl2 + H2S 3HgS + 2H+ + 2Cl2. Larutan amonia : endapan putih dengan komposisi tercampur

+
2Hg2+ + NO + 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 + 3 NH
3
4
3. Natrium hidroksida bila ditambahkan dalam jumlah sedikit : endapan merahkecoklatan dengan komposisi yang berbeda-beda.
Hg2+ + 2OH- HgO + H2O
4. Kalium Iodida bila ditambahkan perlahan-lahan kepada larutan : endapan merah
merkurium (II) iodida:
Hg2+ + 2I- HgI2
5. Kalium sianida : tak menimbulkan perubahan apa-apa dalam larutan encer
6. Timah(II) klorida, bila ditambahkan dalam jumlah sedang : endapan putih dan
seperti sutra:
2Hg2+ + Sn2+ + 2Cl- Hg2Cl2 + Sn4+
7. Lembaran atau mata uang tembaga mereduksi ion merkurium(II) menjadi
logam: Cu + Hg2+ Cu2+ + Hg
8. Reagensia dienkuprato(II) sulfat dengan adanya kalium iodida : endapan
lembayung biru tua dalam larutan netral.
Hg2+ + 4I- [HgI4]29. Difenilkarbazida bereaksi dengan ion merkurium(II) dengan cara serupa dengen
merkurium(I).
10. Uji kobalt(II) tiosianat
Hg2+ + Co2+ + 4SCN- Co[Hg(SCN)4]
11. Uji kering
b. BISMUT, Bi (At : 208,98).
Reaksi-reaksi ion bismut (II) :
1. Hidrogen sulfida : endapan hitam bismut sulfida
2Bi3 + 3H2S Bi2S3 + 6H+
2. Larutan amonia : garam basa putih dengan berbagai komposisi

+
Bi3+ + NO + 2NH3 + 2H2O Bi(OH)2NO3 + 2 NH
3
4
3. Natrium Hidroksida : endapan putih bismut(III)hidroksida :
Bi3+ + 3OH- Bi(OH)3
4. Kalium iodida bila ditambahkan tetes demi tetes : endapan hitam, bismut(III)
iodida :
Bi3+ + 3I- BiI3
5. Kalium sianida : endapan putih
Bi3+ + 3H2O + 3CN- Bi(OH)3 + 3HCN
6. Natrium tetrahidroksostanat(II)
Bi3+ + 3OH- Bi(OH)3
2Bi(OH)3 + 3[Sn(OH)4]2- 2Bi + 3[sn(OH)6]2-

7. Air. Bila suatu larutan garam bismut dituang ke dalam air yang banyak, akan
dihasilkan suatu endapan putih garam basa yang bersangkutan.

Bi3+ + NO + H2O BiO(NO3) + 2H+


3
Bi3+ + Cl- + H2O BiO.Cl 2H+
8. Dinatrium hidrogen fosfat : endapan kristalin putih bismut fosfat
2
BiPO4 + H+
Bi3+ +
HPO 4
9. Reagensia pirogalol : yang baru saja dibuat ditambahkan dengan sedikit
berlebihan kepada larutan ion bismut yang sedikit asam dan panas endapan
kuning bismut pirogalat.
Bi + C6H3(OH)3 Bi(C6H3O3) + 3H+
10. Reagensia sinkonina-kalium iodida pewarnaan atau

endapan merah jingga

dalam larutan asam encer.


11. Tiourea (10%) kompleks dengan ion bismut(III) yang brwarna kuning kuat
dengan adanya asam nitrat encer.
12. 8-hidroksikuinolina (5%) dan kalium iodida(6M) dalam suasan asam endapan
merah.
Bi3+ + C9H7ON + H+ + 4I- C9H7ON.HbiI4

GOLONGAN KATION KE EMPAT : BARIUM, STRONSIUM, DAN KALSIUM

1.BARIUM, Ba (A : 137 ,34).

Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara
kering. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk barium
hidroksida dan hidrogen.
Ba + 2H2O Ba2+ + H2 + 2 OH1. Reaksi-Reaksi Barium :
a. Larutan amonia : Tak terjadi endapan barium hidroksida karena kelarutannya

b.

yang relatif tinggi.


Larutan amonium karbonat : endapan putih barium karbonat, yang dalam
asam asetat dan dalam asam mineral encer.
Ba+2 + CO3 2- BaCO3

c. Larutan amonium oksalat : endapan putih barium oksalat Ba(COO)2 yang


hanya sedikit larut dalam air.
d. Asam sulfat encer : endapan putih barium sulfat BaSO4,yang berbutir halus,
berat, dan praktis tak larut dalam air.
Ba2+ + SO 42- BaSO4
BaSO4 + H2SO4 (pekat) Ba+2 + 2HSO-4
e. Larutan kalsium sulfat jenuh : endapan segera dari barium sulfat putih.

f. Larutan kalium kromat : endapan kuning barium kromat, yang praktis tak larut
dalam air.
g. Reagensia natrium rodizonat : endapan cokelat kemerahan, yaitu garam
barium dari asam radizonat dalam larutan netral. Garam-garam kalsium dan
magnesium tidak mengganggu garam stronsium larut dengan sempurna dalam
asam klorida encer.
h. Uji kering (Pewarnaan nyala). Garam-garam barium, bila dipanaskan dalam
nyala bunsen yang tidak cemerlang (yang kebiru-biruan), memberi warna
hijau kekuningan pada nyala. Karena kebanyakan garam barium, kecuali
kloridanya, tak mudah menguap, kawat platinum harus dibasahi asam klorida
pekat sebelum dicelup ke dalam zat itu.
2.STRONSIUM, Sr (A, : 87 : 62 )
Stronsium adalah logam putih-perak,yang dapat ditempa dan liat.Stronsium melebur
pada 771C.
Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.
a. Larutan amonia : tidak ada endapan
b. Larutan amonium karbonat : endapan putihstronsium karbonat:

Sr2 + CO32- SrCO3


c. Asam sulfat encer : endapan putih stronsium sulfat :
Sr2 + CO32- SrCO3
d. Larutan kalsium sulfat jenuh : endapan putih stronsium sulfat,terbentuk
dengan lambat-lambat dalam keadaan dingin.
e. Larutan amonium oksalat : endapan putih kalsium oksalat, segera dari larutanlarutan pekat dan lambat dari larutan-larutan encer.
f. Larutan kalium kromat : tak terjadi endapan dari larutan-larutan encer, tak
pula dari larutan-larutan pekat dengan adanya asam asetat.
g. Larutan kalium heksanaferat(II) : endapan putih garam campuran.
h. Reagensia natrium dihidroksida asazon : endapan kuning garam kalsium yang
sangat sedikit larut. Semua logam-logam lain, kecuali garam alkali dan
amonium, tak boleh ada. Magnesim tak mengganggu, asalkan konsentrasiya
tak melampaui 10 kali konsentasi kalsium itu.
Reaksi-reaksi ion kalsium:
a. Larutan amonia : tak ada endapan, karena kalsium hidroksida larut cukup
banyak. Dengan zat pengendap yang telah lama dbuat, mungkin timbul
kekeruhan karena terbentuknya kalsium karbonat.
b. Larutan amonium karbonat : endapan amorf putih kalsium karbonat :
CaCO3 + CO 3 -2 CaCO3
c. Asam sulfat encer : endapan putih kalsium sulfat
Ca+2 + SO 42- CaSO4
d. Kalsium sulfat jenuh : tak terbentuk endapan (Perbedaan dari stronsium
dan barium)

e. Larutan amonium oksalat : endapan putih kalsium oksalat, segera dari


larutan-larutan pekat dan lambat dari larutan-larutan encer
Ca+2 + (COO)22- Ca (COO)2
f. Larutan kalium kromat : tak terjadi endapan dari larutan-larutan encer, tak
pula dari larutan-larutan pekat dengan adanya asam asetat.
g. Larutan kalium heksasianoferat(II): endapan putih garam campuran.
h. Reagensia natrium dihidroksida asazon : endapan kuning garam kalsium
yang sangat sedikit larut. Semua logam-logam lain, kecuali garam alkali
dan amonium, tak boleh ada. Magnesim tak mengganggu, asalkan
konsentrasiya tak melampaui 10 kali konsentasi kalsium itu.
i. Reagensia asam pkrolonat (atau 1-p-nitrofenil-3-metil-4-nitro-5-pirazolon)
Kristal-kristal empat persegi panjang yang khas dari kalsium pikrolonat
dalam larutan netral atau asam asetat.
j. Uji (mikroskop) kalsium sulfat dihidrat. Ini adalah satu uji pemastian yang
baik sekali terhadap kalsium dalam golongan IV, uji ini memakai sebuah
mikroskop (pembesaran kira-kira 110 x). Garam-garam sebaiknya terdapat
sebagai nitrat.Uapkan beberapa tetes larutan uji pada kaca arloji sampai
kering pada penangas air, larutan residu dalam beberapa tetes air,
pindahkan ke lempeng mikroskop, dan tambahkan setetes kecil sekali
asam sulfat encer.
k. Etanol bebas air, atau campuran 1+1 dari etanol bebas air dan dietil eter
melautkan baik kalsium klorida maupun kalsium klorida maupun kalsium
nitrat. Untuk perincian pelaksanaannya.

l. Uji kering (pewarnaan nyala). Senyawa-senyawa kalsium yang mudah


meguap, memberi warna merah-kekuningan kepada nyala Bunsen.

GOLONGAN KATION KE LIMA : MAGNESIUM, NATRIUM, KALIUM, DAN


AMONIUM.
Reagensia golongan: tak ada reagensia umum untuk kation-kation golongan ini.
Reaksi golongan : kation-kation golongan kelima tidak bereaksi dengan asam klorida,
hidrogen sulfida, amonium sulfida atau (jika ada serta atau uji-uji nyala dapat dipakai
untuk mengidentifikasi ion-ion.
1.MAGNESIUM
Magnesium adalah logam putig,dapat ditempa dan liat.Logam ini mudah terbakar
dalam udara atau oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih yang cemerlang,
membentuk oksida MgO dan beberapa nitrida Mg3N2.Logam ini perlahan-lahan
terurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titik didih air raksi berlangsung :
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Reaksi-reaksi ion magnesium:
a. Larutan amonia : pengendapan parsial magnesium hidroksida yang putih dan
seperti gelati.
b. Larutan natrium hidroksida : endapan putih magnesium hidroksida, yang tak
larut dalam reagensia berlebihan, tetapi mudah larut dalam garam-garam
amonium :

Mg+2 + 2OH- Mg(OH)2


c. Larutan amonium karbonat : Jika tak ada serta garam-garam amonium, terjadi
endapan putih magnesium karbonat basa :
d. Larutan natrium karbonat : endapan putih, bervolume besar, yaitu karbonat
basa, yang tak larut dalam larutan basa, tetapi mudah larut dalam asam dan
larutan garam amonium.
e. Larutan dinatrium hidrogen fosfat : endapan kristalin putih magnesium
amonium fosfat.
f. Reagensia difenilkarbazida (C6H5.NH.NH.CO.NH. C6H5) : Larutan garam
magnesium itu, diolah dengan larutan natrium hidroksida akan terbentuk
endapan magnesium hidroksida lalu dengan beberapa tetes reagensia
difenilkarbazida dan larutan disaring. Setelah endapan dicuci dengan air
panas, akan terlihat bahwa ia memperoleh warna lembayung merah karena
pembentukan suatu logam kompleks atau suatu kompleks adsorpsi.
g. Reagensia 8-hidroksikuinolina atau oksina
Larutan garam yang mengandung amonium klorida, diolah dengan 1-2 ml
reegensia yang telah dijadikan sangat amoniakal dengan menambahkan 3-4 ml
larutan amonia encer, campuran garam dipanaskan sampai titik didih, didapat
endapan garam kompleks Mg(C9H6NO)2 4 H2OH,kecuali natrium dan kalium,
tak boleh ada.
Reagensia: larutkan 2g oksina dalam 100 ml asam asetat 2M.
h. Reagensia p-nitrobenzena-azo-resolsinol (ato magneson 1)
Termasuk zat pewarna diatas Mg(OH)2 dalam larutan basa dan menghasilkan
pewarna biru, 2 ml larutan uji yang diasamkan dengn HCl diolah dengan 1

tetes reagensia dan larutan NaOH 2M yang membuat larutan jadi basa kuat.
Endapan biru muncul.
i. Reagensia kuning : kuning titan juga dikenal sebagai kuning clayton adalah zat
pewarna kuning yang larut dalam air.
j. Reagensia kuinalizarin : endapan biru atau pewarnaan biru seperti bungajagung dengan garam-garam magnesiu.
k. Uji kering (uji pipa-tiup) : semua senyawa- senyawa magnesium bila
dipijarkan di atas arangan dengan adanya natrium karbonat diubah menjadi
magnesium oksida putih, yang berkilau terang ketika panas.

2.KALIUM
Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5C. Ia
tetap tak berubah dalam udara kuning, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab,
menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru.
Reaksi-reaksi ion kalium
a. Larutan natrium heksanitritokobaltat : endapan kuning kalium
heksanitritokobaltat

Anda mungkin juga menyukai