Dokter Keluarga
Ny. D, 45 tahun datang ke klinik Pratama untuk berobat penyakit darah tinggi yang sudah 5
tahun dideritanya. Ny. D datang ke klinik ini atas saran temannya. Menurut temennya, klinik
Pratama pelayanannya sangat bagus, baik cara pendekatannya maupun jenis pelayanan yang
tersedia karena dokter yang berpraktek di klinik ini adalah dokter keluarga yang agak berbeda
dengan dokter umum biasa. Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya
mengobati pasien di klinik, tetapi juga dapat memberikan pelayanan kunjungan rumah,
penyuluhan keseluruhan dan memberikan binaan kepada keluarga di sekitar klinik tersebut.
Kata Sulit
1. Dokter Keluarga
: Dokter yang memberikan pelayanan kepada komunitas baik
secara aktif atau pasif dengan holistik dan komprehensif
2. Klinik Pratama
: Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis dasar
Pertanyaan
1. Apa perbedaan dokter umum dan dokter keluarga?
2. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki dokter keluarga?
3. Pelayanan apa saja yang diberikan klinik pratama?
4. Apa saja aspek yang dilihat dookter keluarga saat kunjungan ke rumah?
5. Apa saja prinsip dan standar dari dokter keluarga?
6. Fungsi dari klinik pratama?
7. Apa saja binaan yang diberikan keluarga sekitar klinik?
8. Apa yang membedakan klinik pratama dengan klinik utama?
9. Apa saja pelayanan yang diberikan dokter keluarga saat kunjungan keluarga?
10. Cakupan wilayah klinik pratama?
11. Apa saja penyuluhan yang diberikan saat kunjungan rumah?
12. Status kepemilikan klinik pratama?
Jawaban
1. Dokter umum : hanya mengobati dan fokus pada pasien yang datang
Dokter keluarga : mengobati secara menyeluruh (aktif dan pasif) pasien beserta
keluarga mulai dari pengobatan, pencegahan, dan rehabilitasi)
2. Ketrampilan primer : screening kesehatan, membaca EKG, ATLS, ACLS, APLS
3. Pelayanan medis dasar : rawat jalan dan kunjungan ke rumah pasien
4. Aspek sosial budaya, gaya hidup, lingkungan, dan ekonomi
5. Prinsip : dokter kontak pertama, pelayanan meyeluruh (kuratif-preventif)
Standar : harus mempunya sertifikat lulus pelatihan dokter keluarga
6. Untuk memberikan pelayanan medis dasar
7. Penyuluhan berdasarkan kasus yang didapat
8. Klinik Utama: rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan medis dasar dan spesialis
Klinik Pratama: rawat jalan, dokter umum dan dokter gigi, boleh ada fasilitas rawat
inap jika sudah terbentuk badan usaha
9. Penyuluhan kesehatan, memberikan binaan, mengobati
10. Berdasarkan kepala keluarga
11. Berdasarkan kasus yang didapat
12. Bisa menjadi milik pemerintah atau pribadi
Hipotesis
Dokter umum atau spesialis yang mengikuti pelatihan dokter keluarga dan telah mendapatkan
sertifikat dapat disebut sebagai dokter keluarga. Dokter keluarga mempunyai prinsip dan
standar sendiri, pelayanan yang diberikan adalah secara menyeluruh. Dokter keluarga juga
dapat membuka klinik yang disebut sebagai klinik pratama. Pelayanan yang diberikan oleh
klinik ini adalah pelayanan medis dasar dengan cakupan wilayah berdasarkan kepala keluarga
dan status kepemilikan dapat menjadi milik pemerintah atau pribadi.
Sasaran Belajar
1. Memahami dan Menjelaskan Kedokteran Keluarga
2
1.1 Definisi
Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P (2000),
Dokter Keluarga adalah:
Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem
pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua
masalah yang mungkin dimiliki pasien.
Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya
ataupun karakter personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin
kepentingan pasien.
Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan,
diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan
memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis.
1.2 Terminologi / Batasan
Pada saat ini, batasan dokter keluarga banyak macamnya. Beberapa di antaranya
yang dipandang cukup penting adalah :
A. Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan
komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan
mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah
seorang generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan
kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender, ataupun jenis penyakit.
Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengasuh individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu
tersebut. Tanpa membedakan ras, budaya, dan tingkatan sosial. Secara klinis,
dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat
mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang budaya, sosioekonomi,
dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas berlangsungnya
pelayanan yang komprehensif dan bersinambung bagi pasiennya (WONCA,
1991).
B. Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari
unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia, 1982).
C. Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan
kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang
terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan suatu
masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan
konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American Board of Family
Practice, 1969).
D. Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak
pertama yang merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan, menilai
kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan pelayanan
kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu kedokteran
3
serta merujuk pasien ke tempat pelayanan lain yang tersedia, sementara tetap
menjaga kesinambungan pelayanan, mengembangkan tanggung jawab untuk
pelayanan kesehatan menyeluruh dan berkesinambungan, serta bertindak
sebagai koordinator pelayanan kesehatan, menerima tanggung jawab untuk
perawatan total pasien termasuk konsultasi sesuai dengan keadaan lingkungan
pasien, yakni keluarga atau unit sosial yang sebanding serta masyarakat (The
American Academic of General Practice, 1947).
E. Dokter keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
personal, tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada
pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungan di mana
pasien tersebut berada (Singapore College of General Practitioners, 1987).
Batasan pelayanan dokter keluarga banyak macamnya. Dua di antaranya yang
dipandang cukup penting adalah:
A. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana
tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh
golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau
jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician,
1969).
B. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik
tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu
lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan
dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu
perilaku, biologi dan ilmu - ilmu klinik, dan karenanya mampu
mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam
menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan
konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of
Family Physician, 1969).
Kedua batasan ini sekalipun dikemukakan oleh satu organisasi yang sama, yakni
The American Academy of Family Physician, rumusannya tidaklah sama.
Rumusan yang pertama, karena menunjuk pada karakteristik pelayanan, lebih
ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan rumusan
yang kedua, karena lebih menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, lebih ditujukan
untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan.
Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family doctor,
family physician). Cabang ilmu kedokteran yang diterapkan pada pelayanan
dokter keluarga disebut dengan nama ilmu kedokteran keluarga (family medicine).
1.3 Sejarah
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter
Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama
organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun
organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter
keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari profesi
kedokteran ataupun dari pemerintah.
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional,
maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang
dikenal dengan nama World of National College and Academic Association of
General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota
dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.
Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk
mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan
tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok
pelayanan kesehatan lain yakni:
A. Pendayagunaan dokter pasca PTT
B. Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
C. Menghadapi era globalisasi
(http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=61)
2. Memahami dan Menjelaskan Pelayanan Dokter Keluarga
2.1 Prinsip dan Standar
Prinsip
Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO
dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak terbitannya.
Prinsip prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas
layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip-prinsip
pelayanan/pendekatan kedokteran keluarga adalah memberikan / mewujudkan :
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
8) Tindak lanjut
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat
dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di
tempat pasien.
9) Tindakan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis yang
rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata
pertama, dan demi kepentingan pasien.
10) Pengobatan rasional
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan
rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini,
demi kepentingan pasien.
11) Pembinaan keluarga
Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik,
bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan
pembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga.
c. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli
bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,
sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.
1) Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai
manusia yang seutuhnya.
2) Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai
bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.
3) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar
kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan
keluarganya.
d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan
kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis,
juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang
menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.
1) Koordinator penatalaksanaan pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan
pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasienkeluarga, maupun bersama antar dokter pasien - dokter spesialis / rumah
sakit.
2) Mitra dokter pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter
dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.
8
10
11
Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat petugas
kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau
pelatihannya.
1) Dokter keluarga
Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter
yang bersertifikat dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat
dalam hal perilaku kesehatan.
2) Perawat
Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti
pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
3) Bidan
Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan
pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
4) Administrator klinik
Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah
mengikuti pelatihan untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran
keluarga.
b. Standar manajemen keuangan (Standard of finance management)
Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen keuangan
profesional.
1) Pencatatan keuangan
Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara seksama dengan cara
yang umum dan bersifat transparansi.
2) Jenis sistim pembiayaan praktik
Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian rupa
sehingga dapat mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya maupun sistim
pembiayaan fee-for service
c. Standar manajemen klinik (Standard management of clinic for practice)
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang
disebut klinik dengan manajemen yang profesional.
1) Pembagian kerja
Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing-masing.
2) Program pelatihan
Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan kerja (job
training) terlebih dahulu.
3) Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 (kesehatan dan
keselamatan kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan.
4) Pembahasan administrasi klinik
Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi
klinik
4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)
a. Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)
12
14
2. Decision Maker.
Seorang dokter diharapkan memiliki:
3. Communicator.
Seorang dokter, dimanapun ia berada dan bertugas, hendaknya:
4. Community Leader.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya:
5. Manager.
Dalam hal manajerial, seorang dokter hendaknya:
Mampu bekerja sama secara harmonis dengan individu dan organisasi di luar
dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pasien dan komunitas.
Mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.
17
tt
:/
a
m
y
m
d
c
n
.
g
m
a
.i
/
o
t
r-
DOKTER KELUARGA
Cakupan
Pelayana
n
Terbatas
Lebih Luas
Sifat
Pelayana
n
Sesuai Keluhan
Cara
Pelayana
n
Jenis
Pelayana
n
Peran
keluarga
Kurang dipertimbangkan
Promotif
dan
pencegah
an
Tidak jadi perhatian
Hubunga
n dokterpasien
Dokter pasien
Awal
pelayana
n
Secara individual
h
p
/f
il
e
i
i
e
u
.
c
d
d
k
e
keluarga-dalam-sistem-kesehatan/ )
18