Oleh :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TAHAPAN UMUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
BAB III
PETUNJUK SIMULASI PRAKTIKUM
Tujuan Percobaan
Percobaan Crushing :
1. Memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk
2. Memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat
Percobaan Grinding :
1. Memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat
2. Mempelajari pengaruh waktu Grinding terhadap halusan hasil gerus
W tertampung
x 100%
W total
% W tertampung =
% W tertampung kumulatif =
% recovery = % W tertampung x
W tertampung kumulatif
x 100%
W total
% W tertampung kumulatif
100 %
Waktu = 15 menit
Waktu = 20 menit
1.3.
1.4. Kesimpulan
4.2. FEEDER
1.1 Tujuan Percobaan
Percobaan Feeder :
1. Memahami mekanisme kerja feeder
2. Menghitung laju pengumpanan
Percobaan Classifier :
Memahami mekanisme kerja alat classifier
Percobaan Uji Pengendapan :
1. Mengenal prosedur uji pengendapan
2. Mengamati pengaruh bahan penggumpal (flocculating reagent)
3. Menghitung luas thickener yang di perlukan
1.2 Tinjauan Pustaka
Feeding atau mengumpan merupakan proses pengaliran material Tambang
atau mineral kedalam suatu alat selanjunya dalam proses Pengolahan Bahan Galian..
Alat yang digunakan untuk mengumpan ini disebut dengan feeder. Proses
pengumpanan ini membutuhkan jarak yang relatif singkat dan tingkat ukuran feed
yang relatif sesuai dengan alat. Tingkat ukuran material yang akan di proses di
crusher, grinder, screen, classifier, dst akan sangat berpengaruh terhadap kualitas
kerja yang dilakukan. Hasil yang baik akan diperoleh jika ukuran feed relatif seragam
(uniform). Feeder dibutuhkan jika pada proses operasi terdapat tahap penyimpanan
(storage step). Feeder secara umum terdiri atas sebuah bin yang memiliki gerbang
(gate) dan conveyor.
Klasifikasi adalah proses pemisahan campuran partikel-partikel mineral
menjadi beberapa fraksi berdasarkan kecepatan pengendapannya dari partikel ppartikel di dalam fluida. Kecepatan pengendapan ( Vt ) tergantung pada ukuran, berat
jenis dan bentuk partikel dengan demikian hasil klasifikasi juga dipengaruhi oleh
ukuran,berat jenis dan bentuk dari masing masing partikel yang dipisahkan.
Alat untuk klasifikasi ini disebut Classifier. Classifier secara umum dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Sorting classifier; menggunakan suspensi padat sebagai medium fluida.
2. Sizing classifier; menggunakan suspensi encer sebagai medium fluida.
3. Sizing classifier yang menggunakan udara sebagai medium fluida.
Bila ditinjau dari gaya yang dipergunakan, maka classifier dibagi atas
dua bagian, yakni:
1. Classifier yang menggunakan gaya gravitasi, disebut juga mechanical classifier,
terdiri dari:
Underflow
Slimes
Halus
Overflow
Classifier
Kasar
Sand
Data berat
material awal
Cara 2
Jalankan alat
Jalankan alat
Data waktu
Data berat
Biarkan mengendap
Data tinggi x
Data tinggi y
1.4. Data
1.4.1. Percobaan Feeder
a. Cara langsung
Berat umpan
= 200 gram
Berat Wadah
Berat Total
Berat Mineral
t Pengumpanan
69,7 gram
190,3 gram
120,6 gram
5 sekon
69,7 gram
136 gram
66,3 gram
5 sekon
= 1 gr/ml
kuarsa
= 2,65 gr/ml
air
= 0,0113 cp
Dilusi Feed
Lf
Wair
Vair . air
=
=
=
Wsolid
Wsolid
=
Wsolid
Dilusi Underflow
Vp
x
=
1000 y
Lu =
Wair
Wsolid
Vsolid =
Wair
Lu
Vt
Wsolid
1.5. Pembahasan
1.6. Kesimpulan
4.3. Sampling
1.1 Tujuan Percobaan
1) Mempelajari teknik-teknik sampling dan reduksi jumlahnya
2) Menguasai data-data statistik yang digunakan pada sampling
Grain Counting
Prosedur yang dilakukan setelah mengambil sample dalam increment adalah grain
counting. Grain counting merupakan teknik penentuan kadar suatu mineral dengan
menghitung butir yang ada dalam kotak-kotak seperti pada gambar dibawah ini.
1
2
5
Butiran dari inkremen dijatuhkan diatas kotak 5, kemudian hitung jumlah butiran
masing-masing mineral di masing-masing kotak. Dalam menghitung jumlah butiran
masing-masing mineral digunakan dasar perbedaan warna dan kilap dalam
menentukan perbedaan mineral-mineral dalam sample. Misalnya, dalam percobaan ini
digunakan campuran kasiterit dan kuarsa. Kuarsa berwarna putih dan kasiterit
berwarna hitam.
a. Ayakan
b. Timbangan
c. Batubara
1
P
3
4
1
5
10
2
H
6
6
12
9
2
P
10
9
7
11
6
3
H
2
10
9
13
1
P
8
9
8
6
6
4
H
8
13
15
16
5
P
5
7
5
7
10
H
10
5
4
3
5
P
19
10
7
2
7
5
H
3
13
8
7
3
P
4
11
4
11
3
H
4
6
7
2
5
P
11
3
2
10
6
H
2
14
7
10
4
1
P
3
8
9
2
11
2
H
5
3
2
1
2
H = Hitam (Kasiterit)
P = Putih (Kuarsa)
P
10
5
9
6
5
3
H
3
5
0
2
4
P
10
15
12
8
10
5
H
4
5
6
7
4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Total
Rataan
83.48%
79.12%
96.81%
81.97%
33.57%
33.57%
73.73%
76.46%
74.91%
29.63%
71.64%
78.49%
82.57%
87.08%
67.80%
60.25%
82.43%
80.17%
71.64%
43.11%
55.81%
76.28%
81.55%
69.67%
77.11%
S2
S
X-Xrataan
(X-Xrataan)2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Total
Rataan
16.52%
20.88%
3.19%
18.03%
66.43%
66.43%
26.27%
23.54%
25.09%
70.37%
28.36%
21.51%
17.43%
12.92%
32.20%
39.75%
17.57%
19.83%
28.36%
56.89%
44.19%
23.72%
18.45%
30.33%
22.89%
Y-Yrataan
(Y-Yrataan)2
S2
S
No
1
2
3
80.81%
48.65%
35.96%
X-Xrataan
(X-Xrataan)2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Total
Rataan
55.81%
31.48%
43.11%
71.64%
0.00%
45.72%
66.90%
71.64%
45.72%
45.72%
48.65%
55.81%
34.72%
60.25%
71.64%
71.64%
64.34%
47.88%
80.81%
88.34%
63.88%
62.75%
S2
S
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
19.19%
51.35%
64.04%
44.19%
68.52%
56.89%
28.36%
100.00%
54.28%
33.10%
Y-Yrataan (Y-Yrataan)2
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Total
Rataan
28.36%
54.28%
54.28%
51.35%
44.19%
65.28%
39.75%
28.36%
28.36%
35.66%
52.12%
19.19%
11.66%
36.12%
37.25%
S2
S
Material
Xm (Kasiterit)
S
Ym (Kuarsa)
S
Riffle
1.6. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA